Persiapan Memasuki Periode Pensiun
Masa pensiun kerap menjadi suatu momok bagi pekerja karena khawatir tidak bisa lagi menghasilkan uang bulanan untuk menghidupi keluarga. Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa persentase pekerja yang memiliki program pensiun baru mencapai 13,5 juta orang saja atau sekitar 27 persen dari 50 juta pekerja formal di Indonesia. Sedangkan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bhwa jumlah pekerja informal sebanyak 68,2 juta, sebagian besarnya tidak memiliki jaminan pensiun. Artinya, kesadaran untuk mempersiapkan diri menghadapi masa pensiun masih rendah baik dari sisi karyawan maupun pemberi kerja.
Saatnya Milenial Jadi Investor
Berdasarkan data terbaru dari Bursa Efek Indonesia, generasi langgas kini kuasai investasi di pasar modal. Dari sekitar 1,5 juta investor perorangan, sebanyak 34,08% teridentifikasi generasi langgas dengan rentang usia 21-30 tahun. Meskipun begitu, partisipasi investor perorangan di Indonesia terbilang paling rendah di kawasan Asia, yakni hanya 1% dari sekitar 260 juta warga Indonesia yang telah terdaftar sebagai investor saham.
Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya investasi sejak dini bagi milenial, Sorak Gemilang Entertainment (SGE) bekerja sama dengan PT Narada Aset Manajemen mengadakan Tomorrow Today Fun(d) Festival. Gelaran ini berupa edukasi finansial yang dikemas dengan musik dan seni, akan berlangsung 1 Desember 2018 di Senayan City, Jakarta.
Acara ini menghadirkan beragam edukasi finansial mengenai pentingnya perencanaan keuangan secara matang dan bijak demi mengantisipasi permasalahan cashflow, financial checkup, menabung, berinvestasi, dan membiasakan diri tidak berutang untuk hal konsumtif.
Salah satu narasumber di acara ini adalah Founder & CEO dari QM Financial, yaitu Ligwina Hananto. Beliau menjelaskan bahwa sebelum memulai investasi, tetapkan tujuan keuangan. Setelah itu, atur penghasilan dengan baik.
Ada tiga hal agar keuangan tetap sehat:
- Biasakan catat pengeluaran. Kalau kamu malas mencatat selama 30 hari, mulai aja dari 7 hari dulu.
- Alokasikan uang untuk menabung (minimal 10% dari penghasilan bulanan), cicilan (maksimal 30% dari penghasilan bulanan), pengeluaran rutin (antara 40-60% dari penghasilan bulanan), pribadi/lifestyle (maksimal 20% dari penghasilan bulanan) dan sosial ( minimal 2,5%).
- Menjaga cicilan agar maksimal 30% dari penghasilan bulanan.
Setelah tahu keuanganmu sehat maka kamu bisa lanjut untuk merencanakan keuangan, dan saatnya menetapkan tujuan finansial. Menentukan tujuan finansial ini harus ada judulnya, ada jangka waktunya dan ada angka yang ingin dicapai. Contohnya adalah Tujuan Dana Liburan ke Eropa, butuh 30 juta dalam jangka waktu 3 tahun lagi atau Tujuan punya properti pertama, butuh 800 juta dalam jangka waktu 15 tahun lagi.
Setelah menentukan tujuan finansial, baru kita dapat menentukan produk yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Jangka waktu pencapaian tujuan finansial menjadi hal penting dalam menentukan produk investasi, kita perlu melihat bahwa masing-masing produk investasi memiliki risiko dan return yang berbeda-beda.
Biasanya untuk mengejar pencapaian tujuan dalam jumlah besar dan jangka waktu panjang menggunakan produk dengan return tinggi namun juga tinggi risiko. Produk investasi yang ada di Indonesia juga banyak sekali, kamu harus cari tahu dulu sebelum membelinya, cari tahu siapa pengelolanya, bagaimana risikonya, apa hasil investasi yang ditawarkan dan paling penting apakah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan?
Nah gimana? Apakah kamu termasuk milenial yang siap menjadi investor? Jangan lupa tentukan dulu tujuan finansial ya sebelum memilih produk.
Selamat berinvestasi!
Risma Prismayani
3 Alasan Kamu Perlu Financial Check Up
Pada tanggal 28 November lalu, QM Financial mendapatkan kesempatan untuk memberikan pelatihan literasi keuangan bagi karyawan Australia Awards Scholarships-Indonesia. Tahu dong ya, mereka ini yang biasanya bekerja untuk membantu orang Indonesia yang ingin belajar S2 atau S3 di Australia dan mendapatkan beasiswa. Kali ini, mereka yang akan belajar dan menambah wawasan tentang pentingnya perencanaan keuangan.
Selama pelatihan berjalan, seperti biasa QM Financial menyampaikan materi disertai aktivitas sehingga tidak merasa bosan dan ngantuk, mulai dari aktivitas permainan literasi keuangan, bermain expenses cards dan ada praktek mengisi formulir data keuangan untuk mengetahui sehat atau tidaknya keuangan kita. Seperti sebuah rumah yang akan berdiri jika ada pondasinya yang kuat maka sama halnya dengan Financial Check up adalah pondasi awal dari sebuah rencana keuangan.
baca juga: Blueprint of Your Money
Financial check up adalah pemeriksaan secara keseluruhan terhadap keuangan kamu. Hal ini bisa kamu dilakukan secara periodik, baik setiap bulan, setiap enam bulan atau pun setiap tahun.
Ada 3 alasan utama mengapa Financial Check Up itu penting untuk dilakukan.
- Mengetahui Status Aset
Jika kamu akan mulai berkeluarga ataupun sudah berkeluarga, mengetahui status aset harta ini sangat penting. Tahu kan ya ada UU perkawinan tahun 1974 yang mengatur bahwa harta dalam sebuah pernikahan adalah harta bersama, jangan lupa bahwa utangnya juga jadi milik bersama loh. Financial Check up untuk mengetahui Status Aset ini biasanya dilakukan 1 tahun sekali, tujuannya untuk mengetahui berapa jumlah kekayaan bersih yang dimiliki sehingga jika terjadi apa-apa, dokumen ini yang akan ‘berbicara’.
baca juga: 5 Hal Perencanaan Keuangan Pengantin Baru
- Mengontrol Pengeluaran
Apakah kamu termasuk orang yang merasa penghasilanmu cukup untuk kebutuhan sehari-hari tapi ternyata belum sampai waktu gajian tiba, uang sudah habis. Bahkan, gak tahu uangnya habis buat apa saja. Dengan melakukan Financial check up, hal itu tidak akan terjadi, karena dengan mencatat dan mengecek setiap pengeluaran, kamu jadi tahu uangnya mengalir kemana saja sehingga pengalokasian dalam rencana keuangan kamu akan lebih tepat dan terarah.
Selain itu dengan menggunakan financial check up, kamu bisa memotong pos-pos tak penting yang bisa dihemat.
baca juga: Kiat Jitu Atasi Gajian Tak Kasat Mata
- Persiapan Menentukan Rencana Keuangan
Financial check up merupakan langkah baik demi mempersiapkan keuangan yang lebih terencana di masa depan. Sebelum kamu menentukan tujuan finansial, perlu dilihat dulu uang yang dimiliki apakah cukup untuk memenuhi semua tujuan atau prioritas beberapa tujuan.
Hasil dari financial check up dapat mengetahui berapa kemampuan kita untuk berinvestasi, juga dapat mengetahui kemampuan kita dalam mengambil cicilan misalnya.
baca juga: Banyak Manfaat Dari Financial Check Up
Rencana keuangan yang baik adalah yang dijalankan secara teratur, disiplin dan menggunakan produk investasi yang menjawab kebutuhan.
Kami percaya bahwa ada sebuah proses dalam belajar yaitu awareness-understanding-action. Tidak bisa kami jamin 100% semua akan langsung mengaplikasikannya namun ada sebuah proses pemahaman di sini dan muncul ketertarikan untuk belajar lebih lanjut.
Finance Should be Practical!
Risma Prismayani
Ini Caranya Agar Berkurban Terasa Ringan
Hari ini umat muslim di seluruh dunia merayakan Iduladha atau yang lebih dikenal dengan Idulkurban. Bagi umat muslim yang mampu disunahkan untuk menyisihkan sebagian rezekinya untuk membeli hewan kurban, bisa berupa sapi atau kambing.
Apakah ada diantara kamu yang tahun ini belum bisa melaksanakan sunah tersebut? Jangan bersedih, mari niatkan untuk bisa berkurban tahun berikutnya. Terkadang kita menyepelekan dana ini karena kegiatannya yang hanya berlangsung setahun sekali. Ketika masanya datang, kita kaget karena dananya besar. Berkurban pun jadi terasa berat. Karenanya, perlu strategi khusus agar dana kurban tak mengganggu arus kas bulanan. Ini dia cara mudah agar berkurban terasa ringan.
Tujuan Lo Apa?
Apa target kurban Iduladha kamu tahun depan? Kamu bisa survei harga dulu tahun ini berapa harga kambing atau sapi per ekor. Bila kamu berniat kurban kambing, maka kamu perlu menyiapkan dana pembeliannya jauh-jauh hari supaya tidak mengganggu arus kas bulanan. Contoh asumsikan saat ini harga kambing Rp3.500.00 per ekor. Bila menghitung inflasi, estimasi tahun depan harga kambing dengan spesifikasi yang sama menjadi Rp3.800.000 – Rp4.000.000. Sapi tahun ini rata-rata harganya Rp 21.000.000 per ekor, dengan inflasi tahun depan harganya bisa menjadi Rp23.000.000 per ekor. Dengan target dana sebesar itu, kamu bisa memulai langkah pengumpulan dana dari jauh-jauh hari.
Cek Kemampuan Keuangan
Sesuaikan pilihan hewan kurban dengan kemampuan keuanganmu, sehingga niat kamu beribadah kurban tahun depan bisa terwujud tanpa memaksakan diri sehingga tujuan lain terbengkalai. Cara mudah lain jika kamu ingin berkurban sapi, namun kemampuan terbatas – jangan khawatir karena sekarang banyak sekali masjid yang menawarkan tabungan kurban bersama atau patungan sekeluarga untuk membeli sapi berjumlah 7 orang per ekor.
Membeli hewan kurban pada dasarnya adalah bagian dari pengeluaran tahunan, bisa dari pendapatan bonus tahuanan ataupun THR. Kamu juga menyisihkan dana kurban dari pengeluaran bulanan.
Mulai Menyisihkan
Agar bisa berkurban setiap tahun, kita perlu memiliki persiapan yang baik. Melalui cara menabung atau menyisihkan uang setiap bulan sebelum masa kurban datang ataupun menyisihkan dari penghasilan tahunan. Jika pengeluaranmu saat ini benar-benar terbatas, mari kita cek ulang apa yang bisa dikurangi terlebih dahulu, misalnya dari pos lifestyle.
Jika kamu ingin menyisihkan dari pengeluaran bulanan, dengan target kurban kambing tahun depan seharga Rp4.000.000 kamu bisa menabung Rp333,334 per bulan. Kamu juga bisa berinvestasi di produk dengan risiko rendah seperti reksadana pasar uang. Dengan target imbal hasil 5% per tahun, kamu cukup menyisihkan Rp325,763 per bulan. Apa arti uang ini buatmu? Mungkin sekali jalan-jalan atau makan di luar sekeluarga saat weekend? Dengan mengurangi sedikit pos lifestyle, kamu mampu kok berkurban.
Dengan niat dan perencanaan keuangan yang baik, kamu bisa memastikan diri melaksanakan ibadah kurban setiap tahun.
Risma Prismayani / Financial Trainer
Dana Pensiun Dari Kantor Bukan Jaminan Pensiun Sejahtera
Jika saat ini kamu bekerja di perusahaan BUMN, Instansi Pemerintah maupun Swasta yang memberikan fasilitas dana pensiun untuk karyawannya, jangan merasa aman sebelum kamu paham benar kebutuhan masa pensiun kamu. Dana pensiun dari kantor, bukan jaminan pensiun sejahtera loh!
Memulai Usaha: Modalnya Dari Mana?
Sebagai karyawan yang bekerja di perusahaan penyedia training – khususnya di bidang edukasi finansial – saya sering bertemu dengan peserta training yang usianya sudah menjelang pensiun. Mayoritas mengatakan bahwa saat pensiun ingin memulai usaha.
Sekolahkan Anak Ke Luar Negeri Dari Usaha Ngewarung!
Kasih ibu sepanjang masa.
Siapa sangka dari hasil menjual roti bakar dan mie instan, seorang ibu bisa menyekolahkan anaknya hingga ke Beijing.
Ibu Rico, begitu dia ingin dipanggil, memiliki 2 orang anak bernama Ruri dan Rico. Ibu ini berjualan roti bakar dan mie instan sejak saya SD! Tepatnya tahun 1995, dengan gerobak dan tenda, dia berjualan di pinggiran Jalan Fatmawati samping BCA cabang Cipete.
Sampai pada pertengahan 2017 tenda itu sudah tidak ada di samping BCA. Ternyata Ibu Rico pindah ke warung kecil tidak jauh dari lokasi jualan pertamanya. Dia bercerita kalau warung tendanya ditabrak motor pada suatu dini hari hingga hancur berantakan. Ditambah juga ada perbaikan jalan sehingga memang sudah harus pindah dari lokasi tersebut.
“Harga sewanya tinggi, kan beda kaya sebelumnya cuma bayar listrik aja, kalau sekarang bayar tempat, jadi gak cukup cuma jualan indomie dan roti bakar” ujarnya.
Maka Ibu Rico yang pada awalnya hanya berjualan roti bakar dan mie instan, sekarang menambah menu nasi rames dengan berbagai lauk, hingga ayam Taliwang.
Karena saya sudah sering makan di warung Ibu Rico, dia sering bercerita tentang kisah perjuangannya dalam membesarkan kedua anaknya. Pernah saat saya mampir ke warung, Rico si bungsu sedang belajar dan mengerjakan PR sekolah.
“Rico sekarang sudah semester 3 di sekolah tinggi pelayaran dan Ruri ke Beijing!” tambah Ibu Rico.
Wah! Saya kaget bercampur kagum, Ibu Rico hebat banget! Hanya dengan berjualan makanan sederhana, dia bisa menyekolahkan kedua anaknya hingga keluar negeri. Rupanya anak sulungnya, Ruri sempat kuliah D3 di Sekolah Keperawatan RSUP Fatmawati, lalu mendapatkan beasiswa sampai S3 ke Beijing untuk jurusan ahli gizi.
Usaha Ibu Rico berbuah manis, dia mendidik anaknya dengan kasih dan kesabaran. Kini, anak-anaknya sedang menempuh pendidikan dan salah satunya mendapatkan beasiswa. Mudah-mudahan lewat pendidikan kedua anaknya, kehidupan Ibu Rico dapat semakin sejahtera di masa tuanya.
Bisa bersekolah hingga keluar negeri itu yang terbayang pertama kali bagi saya adalah masalah keuangannya.
Lalu bagaimana Ibu Rico mengatur keuangannya hingga bisa menyekolahkan kedua anaknya sesuai cita-cita mereka?
“Saya berdoa dan konsisten menyisihkan uang setiap hari setelah berjualan. Mau dapat berapapun pasti saya simpan sedikit buat nabung, sedikit buat simpanan rumah tangga dan sisanya buat putar modal belanja,” katanya.
related article: Hadapi 2018 Dengan Dana Darurat
Belajar dari kisah nyata Ibu Rico, resep yang paling ampuh meraih mimpi adalah bila ada keinginan di situ ada jalan. Serta doa yang tidak pernah berhenti dari seorang ibu yang ingin pendidikan anaknya lebih tinggi melebihi dirinya.
Kalau kamu bagaimana?
Apakah kamu juga seorang ibu yang punya mimpi yang sama dengan Ibu Rico?
Atau
Kalau kamu adalah seorang anak, hampiri ibumu, peluk dirinya dan berjanjilah akan mengasihi serta menghormati ibumu dengan belajar dan bersekolah sebaik-baiknya.
Selamat Hari Ibu, Indonesia!
Risma Prismayani / Sales & Marketing
related article: Pengusaha Rumahan Juga Bisa Atur Keuangan
Dapatkan DISKON KHUSUS PROGRAM #MyQMPlan untuk semua Konsultasi dan PLAN
Hubungi QM Financial di WA 08111500688
4 Tips Belanja Akhir Tahun Tanpa Bangkrut
Gak terasa ya, kita sudah memasuki bulan Desember yang berarti ini bulan terakhir kita di tahun 2017. Biasanya kalau menjelang akhir tahun, banyak sale yang digelar pusat perbelanjaan.
Mendengar kata diskon atau SALE sendiri memang sangat menggoda. Kesempatan dapat membeli produk yang diinginkan dengan harga khusus atau harga murah menjadi sebuah kepuasan tersendiri, bahkan ada yang sampai tengah malam.
Seru sih, tapi belanja tengah malam saat mengantuk bikin jadi impulsif dan akhirnya begitu sampe rumah menyesal deh karena sebagian besar barang yang dibeli ga sesuai kebutuhan dan gak kita sukai.
related article: The Scary Midnite Sale
Supaya belanja akhir tahun kita menyenangkan, ada 4 tips belanja akhir tahun:
Cek keuangan
Mau belanja tentunya harus tahu dulu kondisi keuanganmu. Ada gak uangnya, jangan sampe punya utang hanya karena mengejar sale akhir tahun. Udah coba menerapkan “Magical Shopping Account”? coba deh dicek saldonya sudah berapa besar? Jadikan besaran saldo Magical Shopping Account sebagai acuan berapa besar nilai belanja kamu nanti.
related article: Magical Shopping Account
Catat kebutuhan
Bagi kamu yang merayakan Natal, pastinya banyak kebutuhan menjelang hari raya tersebut, mulai dari pohon natal beserta ornamennya, hadiah untuk keluarga, perlengkapan rumah untuk open house saat Natal.
Jadikan juga sale akhir tahun sebagai kesempatan untuk berbelanja kebutuhan atau barang yang sudah diincar sejak lama.
Pencatatan seperti ini juga mengatur agar kamu tidak kalap dan pembelanjaanmu bisa dikontrol.
Manfaatkan cicilan 0%
Gak punya magical shopping account, terus berarti ga boleh belanja dong? Sedih bener deh! Tenang, sebenarnya kamu masih bisa belanja dengan memanfaatkan cicilan 0% yang ditawarkan e-commerce lho asal nilai cicilan tidak melebihi 30% dari nilai penghasilan kamu setiap bulannya.
related article: Cicilan 0%
Manfaatkan penawaran dari e-commerce
Biasanya, menjelang akhir tahun, merchant-merchant di e-commerce juga memberikan penawaran yang ga kalah menariknya dengan tenant yang ada di mal. Kamu hanya perlu terus pantau media sosial tenant favorit agar terus update dengan penawaran yang diberikan, gak jarang bahkan kamu bisa mendapatkan barang yang kamu mau tanpa harus membayar.
related article
Ready to hunt your sale?
Risma Prismayani / Sales & Marketing
*artikel ini merupakan hasil kerjasama Blog Blibli Friends dengan QM Financial
4 Tren di 2018 Untuk Keuntungan Bisnismu!
Menjelang akhir tahun, berbagai perusahaan mulai membuat strategi untuk tahun 2018. Menghitung kebutuhan pasar bulan depan mungkin dapat dilakukan minggu ini, tapi bagaimana memperkirakan kebutuhan tahun depan? Untuk membuat perkiraan tersebut sangat dibutuhkan informasi agar produk yang dimiliki dapat benar-benar menjawab kebutuhan pasar.
Ini dia bocoran tren 2018 untuk bisnismu!
Pernah ga berpikir kalau perubahan dunia berjalan begitu cepat? Inovasi dalam 20 tahun terakhir terus berkembang, salah satunya adalah smartphone. Benda yang kini semakin canggih dalam memberikan kemudahan bagi penggunanya. Namun di sisi lain juga memberikan dampak buruk dalam hal kesehatan misalnya.
Inovasi yang muncul berkesinambungan menjadi sebuah tren. Tidak semua tren dapat diterima baik oleh masyarakat, dan tidak semua tren dapat berlangsung jangka panjang.
Di atas adalah beberapa insight yang saya dapatkan saat menghadiri seminar “Trends for 2018” dengan narasumber TrendWatching Asia pada 15 November 2017 di CGV Grand Indonesia, Jakarta. Biasanya untuk mendengarkan seminar dari TrendWatching Asia minimal harus ke Singapura.
Tentunya akan ada banyak pendapat lainnya tentang tren yang akan bermunculan di tahun 2018. Saya merangkum dan memilih tren dengan perkembangan tercepat. Mau tahu bocorannya?
Berikut 4 tren utama di 2018 yang berpengaruh untuk bisnismu:
Status Sandcastle
Indonesia adalah pasar instagram terbesar di wilayah Asia Pasifik, dengan 45 juta pengguna. Komunitas instameet Jakarta adalah salah satu yang terbesar di dunia (Instagram, Juli 2017). Setiap orang butuh ‘status’ dalam hidupnya, Ia ingin dianggap tahu akan semua hal, mengikuti tren dan perubahan. Sebagai contoh adalah orang yang pertama berhasil memiliki keluaran produk limited edition merasa bangga akan pencapaiannya. Maka bisnis yang dapat menjawab kebutuhan dengan memanfaatkan situasi tersebutlah yang akan memenangkan pasar.
World on Wheels
6 dari 10 besar kota paling padat yang berada di Asia adalah Bangkok dan Jakarta. Orang-orang di Bangkok dan di Jakarta menghabiskan 24 hari dan 22 hari masing-masing dalam kemacetan dalam setahun (Tom Tom Traffic Index, November 2017). Hal ini berarti bahwa masyarakat Bangkok dan Jakarta masih nyaman untuk menggunakan mobil pribadi sembari menunggu infrastruktur yang memadai. Ini menjadi peluang beberapa bisnis untuk memanfaatkan hal tersebut. Contoh yang paling gampang adalah TongTol, tongkat yang digunakan untuk menempelkan kartu gerbang otomatis lebih mudah tanpa harus mengeluarkan tangan lebih jauh. Mengerti kebutuhan dasar setiap orang adalah kunci dalam melihat peluang.
New Asian Tribes
Penjualan dengan target pasar berdasarkan demografi setiap orang dikabarkan tidak akan bertahan lama, sekarang saatnya mengarah ke grup atau komunitas yang lebih besar. Contohnya adalah di Korea ada ‘Halal Restaurant Guide Book’ yang diterbitkan dalam bentuk e-book untuk menarik wisatawan Muslim. Mereka menyadari sebagian wisatawan Muslim biasanya sulit menemukan makanan halal di negara-negara tertentu, salah satunya Korea. Oleh karena itu mereka membuat buku panduan untuk menarik lebih banyak wisatawan datang ke negara mereka. Kenyamanan menjadi kebutuhan nomor satu bagi pelanggan.
Informal Info
Masyarakat semakin mobile namun juga tetap ingin produktif dalam kesehariannya. Menggunakan teknologi yang mempermudah pekerjaan mereka menjadi kebutuhan nomor satu. Sebagai contoh di Cina rata-rata pengguna menghabiskan 66 menit per hari di WeChat. 33% pengguna menghabiskan lebih dari 4 jam di aplikasi (Penguin Inteligence, April 2017). WeChat Pay sangat besar pengaruhnya di Cina, 44,5% pengguna mengaku tidak membawa uang tunai adalah alasan untuk menggunakan aplikasi ini. Bahkan ada seorang pengemis yang dapat menerima non tunai, yaitu menggunakan WeChat Pay. Di Indonesia kita mengenal Go-Pay yang dimiliki oleh Perusahaan Go-Jek. Ke depannya bukan tidak mungkin bahwa Go-Pay akan dikembangkan dan dapat digunakan tidak hanya dalam ekosistem Go-Jek. Hal ini membuktikan bahwa bisnis bisa melayani konsumen yang semakin terbiasa dengan interaksi informal dan tanpa kabel yang didukung oleh ponsel.
Apakah kamu sudah siap mengisi peluang dan menentukan strategi untuk bisnismu tahun depan?
Hubungi WA 08111500688 untuk mendapatkan pelatihan dan konsultasi keuangan usaha sekarang!
Risma Prismayani / Sales & Marketing
Guru Juga Bisa Jadi Jagoan Finansial, Lho! Simak 5 Kegiatan Literasi Keuangan Seru Untuk Anak!
Masih ingat nggak, semasa sekolah dasar dulu kita diajari untuk rajin menabung? Ada yang antri di kantor Tata Usaha, ataupun dikumpulkan di bendahara kelas. Uangnya bisa digunakan untuk beragam hal, biasanya untuk karya wisata sekolah atau kegiatan sosial.
Dalam kegiatan Temu Pendidik Nusantara yang diprakarsai oleh Kampus Guru Cikal, QM Financial berkesempatan untuk memberikan materi kelas finansial untuk guru.