5 Hal untuk Mencegah Korupsi yang Dimulai dari Diri Sendiri
Sedih rasanya setiap hari selalu saja ada berita mengenai orang-orang besar yang punya perilaku korupsi, melakukan fraud yang merugikan banyak orang, hanya demi kepentingannya sendiri. Apa ya yang bisa kita lakukan untuk mencegah korupsi ini semakin terjadi?
Tapi semakin banyaknya kasus korupsi yang terbongkar sepertinya memberikan sedikit kelegaan juga sih. Bahwa masih ada harapan, kalau pemerintah punya niat yang serius untuk memberantas tindakan yang merugikan seperti ini.
Tapi, sadar enggak sih, bahwa sebenarnya setiap orang–termasuk kita–punya potensi untuk melakukan korupsi? Enggak perlu menyelundupkan motor Harley di pesawat juga sih bentuknya. Sesepele misalnya, minta ke suami sejumlah uang–katanya untuk iuran sekolah anak-anak. Jumlahnya agak dilebihkan sedikit, yang ternyata dipakai untuk beli tas branded. Atau, buat karyawan nih biasanya sering terjadi fraud pada laporan pertanggungjawaban keuangan atas nota-nota pembelian, misalnya.
Atau, enggak dalam bentuk uang juga. Misalnya saja, di kantor gabut, bukannya menyelesaikan tugas tapi malah nonton Youtube berlama-lama.
Yes, itu dia bentuk-bentuk perilaku korupsi kecil yang bisa banget kita lakukan–siapa pun kita. Lama-lama hal kecil ini menjadi kebiasaan dan budaya, yang akhirnya kita merasa kebas. Tidak merasa bahwa yang kita lakukan itu salah, karena sudah biasa banget dilakukan.
So, pas banget mau ganti tahun. Kayaknya ini bisa jadi resolusi tahun baru yang bagus banget: mencegah korupsi dari diri sendiri. Caranya gimana? Well, banyak cara sih, tapi kita bisa mulai dari sini.
5 Cara untuk Mulai Mencegah Korupsi dari Diri Sendiri
1. Atur cash flow
Sadar enggak sih, bahwa hampir setiap masalah keuangan yang terjadi selalu bersumber pada masalah cash flow. Termasuk jika kita sering melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada perilaku korupsi.
Jika cash flow sehat, keuangan sehat, maka kita pun jadi enggak kepingin untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Yes, kadang memang hanya sesimpel itu sih.
Jadi, sudahkah kita mempunyai cash flow yang sehat? Sudahkah kita mempunyai catatan keuangan yang–meski sederhana–tetapi traceable? Ke mana saja perginya uang kita, apakah bisa ditelusur dengan jelas? Apakah kita sekarang sudah enggak pernah kerasa ada tanggal tua dan tanggal muda?
Nah, banyak kan, indikasi cash flow yang sehat dan enggak sehat itu? So, penting bagi kita untuk bisa belajar menyehatkan cash flow. QM Financial punya kelas finansial online khusus untuk belajar mengatur cash flow lo! Pastinya, manfaatnya beda banget dengan sekadar baca-baca artikel gratis di internet, atau mengikuti tip-tip dari akun-akun media sosial. Karena di kelas online cash flow, kamu akan praktik langsung dengan berbagai formula yang sudah disiapkan oleh para trainer QM Financial yang berpengalaman. Kamu bisa langsung simulasi dengan berdasarkan kondisi keuanganmu saat ini.
2. Bayar utang dengan disiplin
Cash flow sehat, maka seharusnya kamu pun enggak masalah untuk mengangsur utang produktif yang menjadi tanggung jawabmu sekarang.
Ini juga merupakan salah satu akar masalah keuangan besar yang sering terjadi lo. Banyak banget ternyata karyawan yang terlilit utang–mulai dari utang panci, utang beli gawai terbaru dan tercanggih, utang KPR, utang kendaraan bermotor, utang kartu kredit, hingga utang liburan.
Utang memang diperbolehkan kok. Kan, namanya juga manusia, maunya banyak, duit terbatas. Apalagi jika kita memang pengin mengejar sesuatu yang bernilai nominal besar tetapi menjadi jaminan hidup. Rumah, misalnya.
Tapi ya mesti diingat, kalau pinjam harus dikembalikan. Jadi, kalau utang ya harus dibayar. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa kita mampu bayar sebelum melakukan utang.
Banyak perilaku korupsi terjadi lantaran si pelaku terlilit utang. Karena “kepepet”, maka ia pun melakukan fraud di kantor.
So, mari kita mencegah korupsi diri kita sendiri, mulai dari bijak dalam berutang dan kemudian disiplin dalam membayarnya.
3. Bangun aset aktif
Aset aktif yang dapat memberikan pendapatan pasif dapat membantu memperlancar cash flow. Setuju kan, sampai di sini?
So, jika memang sudah mampu, coba bangun aset aktif kita sendiri, karena hal ini juga bisa menjadi satu tindakan untuk mencegah korupsi diri kita sendiri.
Pelajari profil risiko diri sendiri, lalu pilih aset aktifmu dengan bijak.
4. Fokus pada pekerjaan dan tanggung jawab kita
Yes, fokuslah pada hal-hal yang menjadi tanggung jawab kita. Selesaikan dengan baik, dan sesuai kesepakatan atau aturan yang ada. Ini merupakan salah satu hal yang paling pertama bisa kita lakukan untuk mencegah korupsi diri kita sendiri terjadi.
Selalu ingat, bahwa penyelewengan wewenang dan tanggung jawab–sekecil apa pun–bisa jadi bibit perilaku korupsi di kemudian hari, yang kemudian bisa menyulitkan diri kita sendiri.
5. Miliki gaya hidup yang sesuai kemampuan
Penting nih. Jangan terlalu banyak membandingkan diri dengan orang lain.
Orang lain usia 20-an kok sudah jadi CEO, sudah jadi rektor, sudah berprestasi ini itu, sedangkan diri sendiri apa kabar?
Jangan pernah berpikiran seperti itu ya. Ingat, bahwa Barack Obama mulai jadi presiden di usia 40-an, dan Trump di usia 70-an. Masing-masing orang punya timeline sendiri-sendiri. Setiap orang menjalani kehidupan yang perjuangannya enggak sama, jadi enggak bisa dibandingkan.
So, enggak usah banyak gaya. Sesuaikan saja dengan kemampuan kita. Apa adanya kita. Kalau bisa mensugesti hal ini pada diri sendiri, sepertinya ini akan menjadi langkah paling efektif untuk mencegah korupsi.
So, siap untuk mencegah korupsi yang dimulai dari diri sendiri? Good luck!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Yuk, Review Pengelolaan Keuangan Pribadi di Akhir Tahun 2019
Sebentar lagi, 2019 berakhir. Dan, kita akan segera harus menyambut datangnya 2020. How do you feel, gaes? Excited untuk tahun yang baru? Ataukah malah deg-degan? Lalu, bagaimana dengan pengelolaan keuangan pribadi kamu di tahun 2019 kemarin?
Apakah ada pertumbuhan yang baik? Sudahkah kamu melakukan semua rencana keuangan yang mungkin sudah kamu buat di awal tahun dulu? Ataukah, masih ada beberapa hal yang belum bisa optimal kamu lakukan?
Yes, akhir tahun begini memang menjadi waktu tertepat untuk melakukan review terhadap pengelolaan keuangan pribadi, dan keuangan keluarga jika kamu sudah berkeluarga. Kita lihat, apakah rencana-rencanamu sudah terlaksana dengan baik, tujuan finansialmu semakin dekat terwujud, ataukah kamu perlu melakukan beberapa perbaikan di tahun depan?
Lalu, apa saja yang harus direview? Mari kita lihat satu per satu.
Lakukan Review Pengelolaan Keuangan Pribadi Akhir Tahun terhadap 5 Hal Berikut!
1. Cash flow
Cek buku catatanmu. Seharusnya di sana tercatat 5 pos pengeluaran, yang terdiri atas cicilan dan tagihan, investasi, kebutuhan rutin, sosial, dan lifestyle. Adakah yang kurang seimbang di antara kelimanya?
Yang pasti sih, jika pengeluaran lifestylemu jauh lebih besar ketimbang investasi, maka ada baiknya kamu ulik lagi rencana anggaranmu untuk tahun depan. Masa sih, pengeluaran lifestyle rata-rata sampai Rp6 juta per bulan, sedangkan investasi kamu hanya bisa Rp500 ribu saja setiap bulan, misalnya? Seharusnya sih bisa lebih. Coba lakukan restrukturisasi pos pengeluaranmu ya.
Cek juga pendapatanmu, dan juga kalau perlu proyeksinya tahun depan. Apakah kamu masih saja merasa kalau gajimu cuma numpang lewat doang? Kalau iya, ya mesti kamu review dan cek lagi di catatan pengeluaranmu.
2. Kinerja Investasi
Sudah berinvestasi apa saja di tahun 2019 ini? Sudah bertambahkah portofolio kamu? Atau setidaknya, seberapa pertumbuhan nominalnya? Apakah positif? Atau, malah negatif?
Kinerja investasi yang negatif bisa jadi juga bukan kesalahanmu semata lo. Bisa juga dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang tidak dapat dikendalikan. Kondisi pasar modal yang sangat fluktuatif di tahun ini, salah satunya.
Meski demikian, kamu tetap bisa melakukan review terhadap pengelolaan investasinya. Dengan kondisi yang penuh kejutan seperti itu, apakah kamu perlu untuk melanjutkannya di tahun depan, ataukah perlu mengganti produk investasimu?
Untuk hal ini, kamu sendiri yang tahu ya. Jadi, lakukan review dengan saksama, karena uangmu adalah tanggung jawabmu pribadi. Bukan tanggung jawab manajer investasi, bukan tanggung jawab financial planner-mu, bukan pula tanggung jawab perusahaan sekuritas.
Apalagi kalau setahun ini kamu sudah ikut kelas-kelas finansial online QM Financial. Pastinya pengetahuanmu seputar investasi bertambah dong, sehingga kamu pasti bisa melakukan review akhir tahun dengan baik.
3. Aset
Sudah bertambah aset apa saja tahun ini? Apakah aset yang sudah kamu miliki sekarang ini mampu memberimu pendapatan tambahan?
Jika belum, mungkin nggak nih menambah aset di tahun 2020 yang dapat memberimu pemasukan sampingan?
Jangan sampai kamu terlalu banyak membeli aset yang justru menggerogoti kesehatan keuanganmu lantaran kamu membelinya dengan berutang, tapi tidak bisa menambah positif neraca keuanganmu. Kalau banyak yang begini, mungkin tahun depan kamu harus banyak-banyak mempertimbangkan setiap kali bernafsu untuk membeli sesuatu, kebutuhankah atau sekadar keinginan?
4. Rasio Kesehatan Keuangan
Seharusnya sih aset-asetmu bisa menutup rasio utang yang kamu punya. Kalau enggak, ya berarti harus dicek lagi nih rasio kesehatan keuanganmu, sebagai bagian dari review pengelolaan keuangan pribadi akhir tahun.
Kamu pasti sudah tahu kan, bahwa ada 3 rasio kesehatan keuangan, yaitu rasio cicilan utang, rasio menabung atau investasi, dan rasio likuiditas. Lakukan review terhadap keuanganmu di tahun 2019, apakah ketiga rasio itu sudah terpenuhi dengan baik.
Kalau belum, segera buat perencanaan agar keuanganmu lebih sehat di tahun 2020 mendatang.
5. Review terhadap Tujuan Keuangan
Setelah semua kamu lakukan, yang terakhir harus kamu cek dalam review pengelolaan keuangan pribadi akhir tahun ini adalah posisimu terhadap tujuan keuangan yang sudah pernah kamu tentukan sebelumnya.
Are you getting there, or not?
Berapa pertumbuhannya, kalau perlu dibandingkan dengan posisi review akhir tahun 2018–jika kamu juga sudah melakukan review di akhir tahun 2018. Bagaimana posisinya? Bertumbuh, atau justru malah melangkah mundur dari tujuan awal?
Jika memang butuh perbaikan, maka segeralah merencanakan apa saja yang harus dilakukan di tahun 2020 untuk membuatnya jadi lebih baik. Mengubah tujuan keuangan (lebih tepatnya: menyesuaikan) juga enggak salah lo!
Menurut saya sih, review pengelolaan keuangan pribadi di akhir tahun seperti ini menyenangkan. Mengapa? Karena kita jadi tahu, seberapa dekatkah kita dengan tujuan dan cita-cita kita? Kalau masih jauh, jadi menambah motivasi untuk genjot lebih kenceng. Kalau sudah dekat, juga jadi bahan bakar buat ngegas.
So, apa pun kondisinya tetap semangat ya! Segera rumuskan rencana keuangan baru untuk dilakukan di tahun 2020 yang lebih baik!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Asuransi Unit Link: 3 Hal Terbesar dan Paling Prinsip yang Harus Dipahami
Asuransi unit link merupakan salah satu produk keuangan yang paling banyak ditawarkan oleh institusi keuangan. Banyak orang juga tertarik untuk menjadi nasabah lantaran beberapa keuntungan yang biasanya dijanjikan oleh para agen penjualnya.
Salah satu keuntungan yang memang sangat menggiurkan adalah kita bisa mendapatkan 2 manfaat sekaligus, yaitu perlindungan (asuransi) dan investasi. Jadi, enggak perlu repot-repot harus mengurus premi tersendiri, seperti halnya asuransi jiwa, dan kemudian berinvestasi sendiri–misalnya di reksa dana atau saham ataupun produk investasi yang lain.
Dengan unit link, seolah-olah sekali dayung dua tiga pulau terlampaui.
Hmmm, tapi bener gitu enggak sih? Sebermanfaat itu, sebaik itukah produk ini?
Untuk memahaminya, kita memang perlu untuk paham dulu dengan beberapa pengetahuan dasar mengenai asuransi unit link. Simak terus artikel ini sampai selesai ya.
Apa Itu Unit Link
Ada satu hal terbesar yang membuat banyak orang enggan untuk mempunyai ataupun membeli polis asuransi jiwa murni, yaitu seakan-akan kita mengeluarkan uang untuk sesuatu yang belum pasti dirasakan manfaatnya. Seolah-olah, kita membayar for nothing.
Berbeda dengan produk satu ini yang menawarkan “paket lengkap”: asuransi sekaligus investasi. Karena menjadi paket lengkap inilah, maka unit link bisa laris manis. Produk ini menjanjikan pertambahan nilai terhadap uang yang kita keluarkan, lantaran dana juga dialokasikan ke produk investasi. Hingga pada tahun tertentu, biasanya perusahaan asuransi akan menjanjikan kita tidak perlu membayar premi lagi karena nilai polis bisa dipenuhi dari nilai investasi yang sudah didapatkan.
So, apa itu asuransi unit link?
Asuransi unit link adalah produk asuransi yang menawarkan perlindungan terhadap kerugian ekonomi yang mungkin terjadi akibat kecelakaan, musibah, ataupun risiko-risiko lain yang bisa terjadi selama hidup dengan biaya premi yang diambil dari kumpulan investasi yang dilakukan oleh si pemegang polis.
Cara Kerja Asuransi Unit Link
Sangatlah penting untuk memahami cara kerja suatu produk keuangan, agar kemudian kita bisa memilih instrumen yang sesuai dengan tujuan finansial kita. Demikian pula dengan instrumen keuangan yang satu ini.
Ilustrasi yang tergampang mengenai cara kerja asuransi unit link adalah seperti berikut ini:
1. Pembayaran premi
Premi yang kita bayarkan akan dipotong dulu untuk membayar biaya-biaya operasional, mulai dari biaya administrasi, biaya alokasi premi, dan biaya pengelolaan investasi. Jika diakumulasikan, biaya-biaya ini cukup besar juga memotong harga premi yang kita bayarkan. Biasanya kita akan diwajibkan membayar premi dasar selama 5 tahun penuh di awal.
Setelah dipotong biaya-biaya, baru kemudian dana kita sebagai nasabah akan diinvestasikan ke instrumen investasi yang dipilih. Dari investasi ini, kita lantas (diharapkan) mendapatkan imbal.
Jadi, besarnya dana yang diinvestasikan itu adalah nominal yang sudah dipotong administrasi.
2. Hasil investasi dipakai untuk membayar premi dan biaya lain
Setelah investasi menghasilkan imbal, maka hasil investasi ini akan dipakai untuk membayar biaya asuransi jiwa, biaya asuransi tambahan (rider), dan biaya operasional (administrasi).
So, bisa dilihat ya, bahwa kita harus melakukan 2 kali pemotongan dana, yaitu pemotongan nilai premi untuk membayar biaya operasional di 5 tahun pertama (berarti nilai investasi kita = 0), dan kemudian imbal investasi kita juga dipotong untuk biaya asuransi, selama polis masih hidup.
3. Nilai polis
Dengan demikian, setelah semua pemotongan sana-sini itu, barulah kita mendapatkan nilai polis bersih, yang bisa kita ambil sebagai dana pendidikan ataupun dana pensiun.
Kalau nilai investasinya masih sedikit, dan kemudian masih juga dipotong untuk biaya-biaya itu, terus gimana dong? Ya, bisa jadi, kita tidak bisa mengambil apa pun dari apa yang sudah kita berikan pada perusahaan asuransi.
Kalau minus? Ya, di sinilah berarti nasabah harus melakukan topup dana di luar biaya premi yang sudah disepakati di awal. Kalau enggak mau topup? Ya, polis berhenti, dan sebagai akibatnya tidak bisa meneruskan fasilitas proteksi.
Sehingga nilai polis kita itu tergantung pada 2 elemen:
- Besarnya premi yang kita bayarkan, yang disebut dengan premi dasar.
- Kinerja imbal investasi yang dilakukan oleh sang manajer investasi di perusahaan asuransi tersebut, yang dipengaruhi pula oleh pilihan instrumen investasi. Berbeda dengan reksa dana–yang kalau kita merasa manajer investasinya kurang cakap, kita bisa dengan mudah “memecatnya”–di sini kita mau enggak mau harus melanjutkan investasi lantaran ada asuransi yang menjadi risikonya.
Risiko Unit Link
Memang banyak orang tergiur pada perkawinan antara proteksi dan investasi pada asuransi unit link ini, tapi saya sering juga menemukan banyak orang yang mengutarakan kekecewaannya, lantaran nilai investasi unit link yang diikutinya terus menurun, hingga kemudian perusahaan asuransi memintanya untuk melakukan topup dana.
Pertanyaan terbesarnya adalah, mengapa nilai investasinya meluncur turun saat dibutuhkan (untuk menyekolahkan anak, dan tujuan finansial lainnya yang sudah ditentukan sejak awal)? Dan, di saat butuh uang, mengapa nasabah malah diminta untuk topup dana (meski sudah disiplin membayar premi dasar)–kalau enggak di-topup maka rider asuransinya akan terhenti?
Nah, inilah yang kurang dipahami oleh para pemegang polis asuransi unit link.
Bahwa setiap bentuk dari investasi selalu disertai dengan risiko. Besar kecilnya risiko tergantung pula pada jenis dan produk investasinya. Yang pasti prinsipnya, high risk high return.
Sebagian dari premi kita memang diinvestasikan oleh perusahaan asuransi ke berbagai instrumen investasi, mulai dari saham, obligasi, dan produk lainnya. Sehingga, bisa saja terjadi, di satu titik kita tidak mendapatkan imbal sama sekali dari investasinya–atau bahkan malah dana kita menurun lantaran harga saham, obligasi, ataupun instrumen investasi lainnya ini jatuh.
Padahal, risiko investasi akan selalu ditanggung oleh investor–dalam hal ini adalah pemegang polis. Bukan perusahaan asuransinya, bukan pula agen penjualnya. Jadi, kita sendirilah yang harus bertanggung jawab.
Nah, semoga setelah membaca penjelasan singkat ini, kamu sekarang lebih paham mengenai asuransi unit link, dan kemudian bisa memutuskan apakah produk ini sesuai dengan tujuan finansialmu.
Kalau memang sesuai, dan kamu juga paham betul risiko asuransi unit link ini dan tetap pengin membeli polisnya, then go for it. Namun tetap ingat ya, bahwa setiap keputusanmu terkait keuanganmu maka akan menjadi tanggung jawabmu pribadi.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
3 Destinasi Liburan Akhir Tahun Lokal yang Eksotis Beserta Bujet ala Backpacker
Liburan akhir tahun tiba! Mau ke mana kita? Mau ke destinasi liburan luar negeri apa dalam negeri saja? Dua-duanya? Boleh saja! Asal ada dananya.
Mari kita jalan-jalan ke dalam negeri dulu. Ada 3 destinasi liburan pulau (kepulauan) eksotis yang selalu ada dalam bucket list setiap traveler yang menyukai keindahan alam yang terbentang, dengan dominasi pemandangan laut.
So, barangkali ini bisa jadi inspirasimu untuk liburan akhir tahun, tapi masih pengin mengeksplorasi negara sendiri.
3 Destinasi Liburan Akhir Tahun yang Eksotis
1. Kepulauan Karimunjawa
Nggak ada yang bisa menandingi keindahan hamparan pasir putih dan air jernih yang bermandikan cahaya matahari, seperti yang bisa kamu temukan di destinasi liburan eksotis satu ini.
Sejak tahun 2011, Karimunjawa resmi ditetapkan sebagai Taman Nasional Karimunjawa oleh pemerintah daerah Jepara. Kepulauan yang berluas daratan 7.120 ha ini merupakan rumah bagi ribuan terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai, dan ratusan jenis spesies fauna laut, dengan 200-an di antaranya merupakan ikan hias. Ada pula beberapa jenis spesies fauna langka juga, yaitu elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau.
Karimunjawa sebenarnya terdiri atas 27 pulau, namun hanya 5 pulau saja yang berpenghuni, yaitu Karimunjawa, Kemujan, Parang, Nyamuk, dan Genting.
Di Karimunjawa kamu bisa:
- Wisata laut. Destinasi liburan satu ini cocok banget sebagai tempat pelepas stres, apalagi kalau kamu adalah penggemar keindahan pantai dan laut. Kamu bisa berjemur, berlayar, bermain jetski, hingga naik banana boat di sini.
- Wreck dive. Kamu yang suka menyelam, kamu bisa mencoba tantangan ini. Enggak cuma terumbu karang yang bisa ditemui, tetapi kamu juga bisa menjelajahi bangkai kapal yang sudah lama karam di bawah sana. Suasananya yang sunyi dan misterius pasti akan membuat adrenalinmu mengalir kencang. Konon, ada kapal pengangkut batu bara milik Belanda karam juga di sini 60 tahun yang lalu. Kamu bisa melakukan wreck dive ini di Pulau Kemojan.
- Berenang bersama hiu. Pasti seru! Kamu bisa berlayar ke Pulau Menjangan, di mana terdapat lokasi penangkaran hiu. Kamu bisa berenang di antara ikan-ikan yang terkenal ganas ini–pastinya ditemani pemandu. Jadi, tetap aman.
- Snorkeling. Ini sih agenda wajib, terutama di area Pulau Menjangan yang terkenal dengan terumbu karang warna-warni dan berbagai jenis ikan serta fauna lainnya.
Untuk bisa menikmati suasana di destinasi liburan yang eksotis ini, jika kamu berangkat dari Jakarta maka kamu perlu menyiapkan:
- Tiket kereta ekonomi Jakarta – Semarang PP Rp500.000
- Tiket bus Semarang – Jepara PP Rp100.000
- Tiket kapal feri Jepara – Karimunjawa PP Rp192.000
- Penginapan di Karimunjawa (Homestay) Rp150.000/malam/kamar
- Makan di Karimunjawa Rp30.000/sekali makan
- Tour laut Rp250.000
- Jangan lupa siapkan anggaran untuk keperluan darurat juga ya.
Seorang teman mampu backpacker-an dari Jakarta ke Karimunjawa, menginap selama 3 malam hanya dengan Rp2.000.000 saja. Hmmm …. Murah banget kan?
2. Taman Nasional Wakatobi
Destinasi liburan akhir tahun berikutnya yang patut untuk dipertimbangkan adalah Taman Nasional Wakatobi ini. Surga bawah laut yang termasukd alam pusat segitiga karang dunia atau the heart of coral triangle center ini terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara. Berbentuk kepulauan, Wakatobi memiliki 4 pulau besar dan beberapa pulau kecil.
Apa saja yang bisa kamu nikmati di destinasi liburan satu ini?
- Pemandangan laut. Of course! Begitu sesampainya di sana, kehangatan sinar matahari dan udara pantai akan langsung menyambutmu. Wakatobi memang terkenal dengan sejuta pesona laut yang dimilikinya. Selain kamu bisa jalan-jalan di pantai di atas pasir putihnya, kamu juga bisa menyelam untuk menikmati lebih dari 750 spesias terumbu karang. Kamu juga bisa berinteraksi langsung dengan ribuan biota laut lain, dari mulai ikan hias, lumba-lumba, bahkan paus.
- Peninggalan sejarah. Wilayah ini merupakan bekas daerah jajahan Belanda dan Portugis. Karena itu, peninggalan sejarahnya banyak. Di sini ada 15 benteng yang bisa kamu kunjungi untuk wisata sejarah, yaitu Tindoi, Wabuebue, Koba, Liya, Mandati Tonga, Wantinti, dan sebagainya. Juga ada Masjid Tua dan Rumah Adat Bontona, kalau kamu pengin jelajah wisata budaya.
- Kuliner. Wakatobi punya Kasoami, olahan singkong yang dimakan bersama sup ikan kuning. Must try! Selain itu pastinya menu seafood adalah yang terbaik! Cobain Udang Ronggeng-nya ya!
Untuk bisa menikmati suasana di destinasi liburan yang eksotis ini, jika kamu berangkat dari Jakarta maka kamu perlu menyiapkan:
- Tiket pesawat ekonomi Jakarta – Makassar PP Rp2.500.000 (kalau dapat tiket promo, ya bisa lebih murah lagi pastinya)
- Tiket kapal laut Makassar – Wakatobi PP Rp500.000
- Penginapan (homestay) Rp250.000/malam/kamar
- Makan di Wakatobi Rp50.000/sekali makan
- Sewa alat diving dan lain-lain Rp700.000
- Anggaran untuk keperluan darurat
3. Kepulauan Raja Ampat
Destinasi liburan eksotik yang ketiga ini merupakan urutan pertama incaran para penyelam dunia. Enggak heran sih, Raja Ampat memiliki koleksi terumbu karang terlengkap di dunia. Ya bayangkan saja, 75% terumbu karang dunia ada di sini!
Raja Ampat juga merupakan salah satu lokasi segitiga emas biota laut, bersama Wakatobi, yang disebut dengan Coral Triangle, yang menyatukan spesies laut dari Indonesia, Filipina, dan New Guinea.
Raja Ampat memiliki 537 jenis karang, 1.309 jenis ikan, 669 jenis moluska, dan 500 lebih jenis hewan karang.
Kepulauan ini berada di Provinsi Papua Barat, berupa daerah kabupaten yang beribukota di Waisai. Terdiri atas 1.500 pulai kecil, dengan 4 pulau besar, yakni Misool, Salawati, Batanta, dan Waigeo. Oh, ada satu lagi pulau yang lebih kecil–dan bisa dikunjungi karena keindahannya–yaitu Kofiau.
Di Raja Ampat, kamu bisa:
- Menjelajah dasar laut, of course. Siapkan uang ya, karena konon setiap area ada “pemilik”-nya masing-masing, dan mengenakan biaya. Jangan kaget kalau kurs-nya pakai Euro.
- Snorkeling, kalau kamu bukan penyelam. Dengan cara ini pun, kamu masih bisa menikmati keindahan bawah airnya yang luar biasa.
Untuk bisa menikmati suasana di destinasi liburan yang eksotis ini, jika kamu berangkat dari Jakarta maka kamu perlu menyiapkan:
- Tiket pesawat ekonomi Jakarta – Sorong PP Rp6.000.000
- Tiket kapal laut Sorong – Waisai PP Rp250.000 (cek jadwal ya, karena hanya berangkat 2x dalam sehari)
- Menginap di Waisai (BnB) Rp500.000/malam/kamar
- Makan di lokasi Rp50.000/sekali makan
- Tour Rp1.000.000
- Biaya tak terduga
Jika kamu berencana untuk istirahat sejenak di Sorong, sebelum ataupun sesudah dari Waisai, maka tambahkan juga anggaran akomodasi dan juga makannya ya.
Tip penting jika kamu pengin menghabiskan liburan akhir tahun di Raja Ampat: bawalah uang tunai sesuai kebutuhan, karena ATM sangat terbatas di Waisai. Penduduk memasang tarif seenak udel, jadi tawarlah jika memang bisa menawar.
Jadi, sudah diputuskan, liburan akhir tahun mau ke mana? Yang pasti, cek dan ricek kembali untuk setiap biayanya, karena yang ditulis di sini adalah per tanggal artikel ini dibuat. Harganya bisa berubah sewaktu-waktu.
Atau, masih pikir-pikir lagi, lantaran dana liburan belum bisa terkumpul akhir tahun ini? Makanya, tetapkan tujuan finansialmu dan bikin rencana liburanmu dengan lebih baik lagi. Tenang saja, masa liburan akan datang lagi.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Jenis Asuransi Umum yang Ada di Indonesia
Asuransi berfungsi untuk memberikan perlindungan terhadap kerugian materi akibat terjadinya peristiwa atau musibah yang tidak pasti atau risiko-risiko yang bisa terjadi dalam hidup. Kamu sudah mengenal asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan juga “asuransi pendidikan“.
Selain ketiga jenis asuransi di atas yang penting untuk kamu miliki, ada pula beberapa jenis asuransi umum lain yang juga penting untuk dimiliki, tentunya tergantung pada kondisi dan kebutuhanmu.
Apa saja? Kenalan yuk, dengan beberapa jenis asuransi umum ini.
5 Jenis Asuransi Umum
1. Asuransi Kecelakaan Diri
Jenis asuransi umum yang pertama ini akan memberikan perlindungan terhadap kerugian ekonomi yang dialami oleh tertanggung akibat kecelakaan. Ada santunan meninggal, cacat tetap, pengobatan, hingga memberikan jaminan perlindungan terhadap kerusakan kendaraan juga.
Pemerintah juga punya produk asuransi kecelakaan diri ini, yang dikelola oleh BPJS Ketenagakerjaan. So, menjadi bagian dari asuransi kecelakaan kerja.
Ada perusahaan asuransi yang menawarkan jenis asuransi umum ini dengan istilah Asuransi Mikro, yang preminya sangat murah bahkan bisa dibayar melalui gerai minimarket terdekat, dengan uang pertanggungan yang juga tak terlalu besar tapi ya lumayanlah.
2. Asuransi Kendaraan Bermotor
Asuransi kendaraan bermotor merupakan jenis asuransi umum yang akan memberikan ganti rugi jika terjadi risiko-risiko pada kendaraan bermotor milik kita. Kendaraan apa saja yang dijamin perlindungannya? Ya pasti adalah kendaraan-kendaraan yang digerakkan oleh motor, seperti sepeda motor dan mobil (pastinya yang punya surat-surat lengkap ya).
Asuransi ini bisa digolongkan lagi berdasarkan perlindungannya, yaitu:
- Komprehensif, yang memberikan ganti rugi jika terjadi tabrakan, benturan, terperosok, dan berbagai bentuk kecelakaan kendaraan bermotor lainnya.
- Total loss only, yang memberikan jaminan perlindungan yang hampir sama dengan asuransi komprehensif, tetapi hanya bisa diklaim jika harga kerusakan yang terjadi mencapai 75% dari harga kendaraan tersebut di pasaran.
- Third party liability, yang tak hanya memberikan jaminan perlindungan terhadap kerugian ekonomi yang dialami oleh pemilik kendaraan bermotor, tetapi pihak asuransi juga akan memberikan manfaat perlindungan tanggung jawab hukum kepada pihak lain dan penggantian biaya pengobatan pengemudi dan penumpang.
3. Asuransi Rumah
Jenis asuransi umum ketiga ini akan memberikan manfaat perlindungan rumah atau properti yang kita miliki dari risiko fire (kebakaran), lightning (tersambar petir), explosion (ledakan), aircraft impact (menjadi korban pesawat jatuh), dan smoke (asap)–yang disingkat FLEXAS.
Well, kalau dilihat lagi, risiko yang terjadi akibat bencana alam tidak ter-cover ya, dalam perlindungan asuransi rumah di atas? Memang. Kalau kita butuh perlindungan tambahan terhadap bencana alam (yang sekarang semakin sering terjadi), kita bisa membeli premi asuransi property all risk.
Di beberapa produk asuransi property all risk, ada yang sudah meng-cover kerugian yang terjadi akibat gempa bumi, letusan gunung berapi, hingga tsunami.
4. Asuransi Perjalanan
Jenis asuransi umum keempat ini merupakan salah satu jenis asuransi yang berjangka waktu pendek, karena produk ini hanya akan memberikan manfaat perlindungan buat kita ketika sedang bepergian hingga kembali pulang.
Manfaat yang diberikan meliputi penanggungan biaya pengobatan jika terjadi kecelakaan pada pembeli premi selama dalam perjalanan, atau ketika sakit di tujuan kita bepergian. Selain itu, juga ada manfaat perlindungan terhadap kehilangan barang, pembatalan, hingga pengurusan jenazah.
5. Asuransi Bisnis
Nah, jenis asuransi yang terakhir ini biasanya dimiliki oleh para pelaku bisnis untuk keperluan bisnis juga.
Ada beberapa ynag cukup familier:
- Asuransi pengangkutan barang: jenis asuransi umum yang memberikan manfaat perlindungan terhadap barang-barang yang dikirim, baik dalam maupun ke dan dari luar negeri.
- Asuransi rekayasa teknik: jenis asuransi yang memberi manfaat perlindungan terhadap alat-alat konstruksi, peralatan elektronik, dan barang-barang teknikal lainnya saat sedang dilangsungkan proyek pembangunan atau pemasangan mesin.
- Asuransi kredit: jenis asuransi yang memberikan jaminan perlindungan atas kegagalan bayar peminjam dana. Biasanya ini disediakan sebagai fasilitas di aplikasi pinjaman online legal yang sudah diawasi oleh OJK.
Sesudah mengetahui dan kenalan dengan beberapa jenis asuransi umum di atas, tentunya kita kemudian bisa memilih asuransi mana yang kita butuhkan, pun bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial kita.
Ingat, membuat rencana keuangan apa pun–termasuk membeli polis asuransi–juga harus diawali dengan #TujuanLoApa. So, pastikan kita tahu betul tujuan kita membeli polis asuransi, agar manfaat yang bisa kita dapatkan juga optimal.
Mau mendapatkan berbagai tip keuangan? Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Kenali 5 Jenis Asuransi Kesehatan dan Manfaatnya
Salah satu asuransi penting yang harus banget kita punya adalah asuransi kesehatan. Nah, tapi di Indonesia, ternyata ada banyak jenis asuransi kesehatan. Pastinya hal ini bisa saja membuatmu bingung ya, untuk bisa memilih?
Ya, kalau dapat benefit asuransi kesehatan dari kantor sih, enggak masalah. Tinggal ngikut aja. Tapi, buat kamu yang mesti bikin asuransi kesehatan mandiri, ada baiknya juga untukmu kenalan dengan berbagai jenis asuransi kesehatan dulu (atau bahkan memahami dulu apa itu asuransi kesehatan), agar kemudian bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
No worries, simak saja artikel ini sampai selesai ya, fellas!
Apa Itu Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah salah satu bentuk proteksi yang bisa melindungi kita dari kerugian finansial akibat risiko-risiko kesehatan yang mungkin kita alami selama hidup.
Asuransi kesehatan akan memberikan penggantian biaya terhadap perawatan kesehatan yang harus kita jalani, dan kita sebagai tertanggung wajib membayar premi yang besarnya tergantung pada manfaat yang diberikan oleh asuransi tersebut.
Manfaat Asuransi Kesehatan
Dengan memiliki asuransi kesehatan–selain kesehatan kita sendiri jadi terjamin–kesehatan keuangan kita juga terjaga. Karena, yah … siapa pun tahu bahwa biaya berobat itu mahal banget! Sudah banyak kasus orang terlilit utang karena harus membayar biaya pengobatan. Sudahlah sakit, masih stres juga memikirkan utang.
Bisa dibayangkan enggak sih?
Tapi, dengan premi yang kita bayarkan secara teratur, asuransi kesehatan akan meng-cover semua pengeluaran kita di saat sakit, sesuai syarat dan ketentuan pastinya. Dengan premi yang ‘hanya’ ratusan ribu saja, kita bisa mendapatkan manfaat perlindungan hingga ratusan juta.
Kok bisa begitu ya?
Karena pada prinsipnya, perusahaan asuransi mengumpulkan dana dari banyak nasabah. Dana yang berjumlah besar tersebut dikelola sedemikian rupa, lalu penggunaannya disubstitusi. Sehingga memang memungkinkan kita untuk bisa mendapatkan manfaat yang besar meski premi cukup murah.
Biaya yang Di-cover
Biaya perawatan kesehatan yang ditanggung oleh asuransi kesehatan tergantung pada jenis dan manfaat masing-masing asuransi. Jadi bisa saja berbeda antara asuransi kesehatan yang satu dengan yang lainnya.
Tapi pada dasarnya, pihak perusahaan asuransi akan memberikan manfaat penggantian biaya pemeriksaan kesehatan hingga obat-obatan, biaya rawat inap (opname di rumah sakit), hingga biaya-biaya yang menyertainya seperti biaya pemeriksaan laboratorium dan sebagainya.
Pada jenis asuransi tertentu juga menawarkan manfaat penggantian biaya untuk persalinan, perawatan kesehatan gigi dan mata, hingga pemulangan jenazah di dalam dan luar negeri.
So, jika kamu saat ini sedang memilih asuransi, pastikan kamu membaca semua syarat dan ketentuan serta manfaatnya dulu ya. Bandingkan juga antara asuransi satu dengan yang lain.
Beberapa jenis Asuransi Kesehatan
Ada beberapa jenis asuransi kesehatan yang harus kamu ketahui sebelum kamu mulai memilih salah satunya.
1. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Perawatan
Ada 2 jenis asuransi kesehatan berdasarkan perawatan kesehatan yang ditawarkan:
- Rawat inap: pihak perusahaan asuransi akan menanggung biaya jika kita harus menjalani rawat inap. Ketentuannya bisa berbeda-beda sih, ada yang ketentuannya minimal 24 jam di rumah sakit baru bisa diklaim rawat inap. Ada pula yang 16 jam. Jadi, cermati masing-masing syarat dan ketentuannya ya.
- Rawat jalan: pihak perusahaan asuransi akan menanggung biaya pengobatan kita yang berupa pelayanan medis tanpa menginap di fasilitas kesehatan. Misalnya biaya diagnosis dokter, pemeriksaan laboratorium, rehabilitasi, dan sebagainya.
2. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Metode Pembayaran
- Cashless: jenis asuransi kesehatan yang langsung meng-cover biaya perawatan kesehatan dengan langsung ditunjukkan kartu anggota saja. Untuk itu, kita harus memastikan tempat kita memeriksakan kesehatan punya hubungan kerja sama dengan perusahaan asuransinya.
- Reimbursement: kita perlu untuk membayar dulu biaya perawatan kesehatan kita, baru kemudian melakukan klaim ke perusahaan asuransi untuk diganti.
3. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Pengelola Dana
- Asuransi yang dikelola oleh pemerintah, dalam hal ini adalah BPJS Kesehatan. Setiap perusahaan diwajibkan untuk mengikutsertakan seluruh karyawannya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Sedangkan yang nonkaryawan, bisa menjadi peserta mandiri BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan dikenal menawarkan premi yang cukup terjangkau, dengan cover fasilitas yang sangat memadai. Jadi, sayang banget kalau sampai enggak kita manfaatkan.
- Asuransi yang dikelola oleh perusahaan swasta. Nah, ini banyak banget ya, dan kamu perlu melakukan survei dan komparasi jika hendak mengambil salah satunya.
4. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Biaya yang Ditanggung
- Tanggungan total: pihak penyedia asuransi akan menanggung seluruh biaya perawatan kesehatan, mulai dari deteksi dini, diagnosis dokter, pengobatan, rehabilitasi, rawat inap, dan sebagainya.
- Tanggungan tertinggi: pihak penyedia asuransi hanya menanggung biaya-biaya perawatan kesehatan yang tertinggi. Misalnya, biaya rawat inap, sedangkan biaya pemeriksaan awal atau laboratorium enggak.
5. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Pihak Tertanggung
- Kelompok atau kolektif, yaitu asuransi kesehatan yang memberikan manfaat pada kelompok tertentu, misalnya asuransi kesehatan untuk keluarga ataupun karyawan.
- Pribadi, yaitu asuransi kesehatan yang memberikan manfaat pada satu orang saja, sesuai dengan polis asuransi yang ditawarkan.
Nah, bagaimana? Sudah semakin paham kan dengan pengertian, manfaat, serta jenis asuransi kesehatan? Enggak bingung lagi memilih ya?
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Asuransi Pendidikan: 3 Hal yang Harus Diketahui
Biaya pendidikan di Indonesia setiap tahunnya meningkat 10 – 20%. Karena itu, banyak orang tua yang lantas memutuskan untuk memanfaatkan berbagai tabungan untuk bisa “mengejar” peningkatan ini, sehingga menjamin masa depan anak masing-masing. Salah satunya dengan membeli premi asuransi pendidikan.
Pasti familier kan dengan asuransi ini?
Jujur, saat ini, saya dan suami juga punya asuransi pendidikan. Ya maklum, saat membuatnya, saya dan suami masih belum cukup pengetahuan dan bekal literasi keuangan. Tetapi kami sudah sadar bahwa banyak hal harus dipersiapkan sejak dini, terutama masalah finansial. Asuransi pendidikan anak-anak kami sudah dipersiapkan begitu kami menikah dan berencana untuk segera punya momongan.
Sampai sekarang, asuransi kami masih terus berjalan. Tapi, seiring tambahnya pemahaman mengenai asuransi dan investasi, kami pun menambah produk pendukung lainnya. Just in case ….
Nah, barangkali ada nih di antara pembaca artikel ini yang sekarang juga sedang berencana untuk membeli premi asuransi pendidikan, ada baiknya baca dulu artikel ini sampai selesai. Agar kemudian punya bekal pemahaman yang cukup, mengenai dana pendidikan itu sendiri dan juga seputar produk yang disebut asuransi pendidikan ini.
Dengan demikian, ya harapannya simpel saja: bisa memutuskan produk mana yang paling tepat untuk dimanfaatkan demi menjamin masa depan anak-anak kita.
Apa Itu Asuransi Pendidikan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asuransi berarti:
pertanggungan (perjanjian antara dua pihak, pihak yang satu berkewajiban membayar iuran dan pihak yang lain berkewajiban memberikan jaminan sepenuhnya kepada pembayar iuran apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya sesuai dengan perjanjian yang dibuat)
Sedangkan menurut UU No. 2 tahun 1992, disebutkan bahwa asuransi berarti:
perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Perhatikan frasa “apabila terjadi sesuatu yang menimpa pihak pertama atau barang miliknya”, “penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan atau tanggung jawab hukum”, juga “peristiwa tidak pasti” dan “meninggal”.
Apakah dana pendidikan adalah bentuk kerugian, kerusakan, tanggung jawab hukum? Apakah pendidikan merupakan peristiwa tidak pasti?
Enggak.
Inilah yang sering disalahartikan. Bahwa sebenarnya tidak ada yang namanya asuransi pendidikan. Produk yang biasa ditawarkan dengan istilah “asuransi pendidikan” adalah produk asuransi whole life atau asuransi dwiguna yang kemudian disertai jenis asuransi lainnya.
Jenis “Asuransi Pendidikan”
Yes, ada 2 jenis produk yang ditawarkan oleh agen asuransi sebagai “asuransi pendidikan”.
1. Asuransi Jiwa Dwiguna
Jenis asuransi ini sudah pernah dibahas juga di artikel mengenai jenis-jenis asuransi jiwa murni.
Asuransi yang juga disebut Endowment Insurance ini menawarkan 2 manfaat, yaitu perlindungan sekaligus tabungan. Karena itu, asuransi ini memungkinkan kita untuk menerima manfaat tunai meski kontrak belum selesai. Biasanya ada jangka waktunya, misalnya 10 tahun atau lebih.
2. Asuransi Unit Link
Asuransi ini sistem kerjanya kurang lebih seperti reksa dana, yaitu pihak asuransi–selain menawarkan perlindungan–juga akan menginvestasikan dana kita secara kolektif pada produk tertentu.
Khusus untuk unit link, kita akan bahas secara khusus di artikel lain sih, supaya mempersingkat juga.
Plus Minus “Asuransi Pendidikan”
Sebagai tabungan, asuransi pendidikan ini memang cukup membantu jika dipersiapkan demi menjamin pendidikan anak-anak kita nantinya. Namun, dengan berbagai syarat, ketentuan, dan kondisi yang berlaku pada asuransi itu sendiri, membuat manfaatnya jadi kurang maksimal.
So, bukan berarti tidak merekomendasikan, namun ada baiknya kita perhatikan tujuan finansial dan horizon waktu yang kita punya. Jangan sampai nih, karena salah memilih produk investasi, tujuan finansial kita enggak tercapai. Karena terlalu mengandalkan asuransi pendidikan, saat anak kita benar-benar harus sekolah ternyata dananya enggak mencukupi.
Cuma bisa gigit jari kan?
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai asuransi pendidikan (yang kadang enggak pernah dijelaskan oleh agen penjualnya):
- Potongan biaya. Yes, akan ada biaya administrasi dan komisi yang harus dibebankan pada pemegang polis. Biaya-biaya ini besarnya lumayan, hingga kadang total manfaat yang kita dapatkan selama 5 tahun pertama itu sangat kecil. Bahkan rasanya enggak berkembang.
- Ada risiko. Kenapa? Karena uang premi akan diinvestasikan ke berbagai produk, mulai dari produk pasar uang, obligasi, hingga saham. Nah, masih ingat akan hukum investasi kan? Bahwa setiap investasi pasti mengandung risiko? Maka demikian juga dengan asuransi pendidikan. Kadang akan terjadi, pada akhirnya uang pertanggungan yang diterima jumlahnya lebih kecil ketimbang proyeksi awal, karena mungkin pihak perusahaan asuransi menginvestasikan pada produk yang kurang maksimal perkembangannya. Bahkan bisa saja terjadi, uang pertanggungan jadi habis akibat diinvestasikan pada produk yang merugi.
- Banyak dari kita yang salah mencantumkan nama anak sebagai tertanggung. Padahal asuransi yang kita beli adalah asuransi jiwa, yang seharusnya memberikan perlindungan pada orang tua sebagai pemberi nafkah jika ada musibah atau kecelakaan terjadi. Hal ini bisa jadi fatal lo!
Selain itu, hendaknya kita sebagai nasabah juga mempertimbangkan secara masak-masak jika agen menawarkan berbagai macam rider–atau asuransi tambahan. Memang benar-benar perlu, atau tidak? Jangan sampai karena tergiur oleh berbagai fasilitas, kita malah jadi membuat bengkak anggaran asuransi tapi tidak mendapatkan manfaat yang jelas dan pasti.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Yuk, Kenalan dengan 3 Jenis Asuransi Jiwa Murni
Pasti sudah pernah mendengar tentang asuransi jiwa kan? Yes, asuransi jiwa–terutama asuransi jiwa murni–penting untuk dimiliki oleh mereka yang menjadi tulang punggung keluarga–yang menanggung hidup beberapa orang kesayangan.
Asuransi jiwa akan memberikan proteksi terhadap diri sendiri atau orang-orang tertanggung dari kerugian finansial yang diakibatkan oleh risiko-risiko yang terjadi dalam hidup. Risiko-risiko ini misalnya musibah atau kecelakaan yang membuat pihak yang ditanggung tidak dapat bekerja lagi, atau enggak lagi produktif mendapatkan penghasilan.
Jadi, misalnya seorang suami yang sudah memiliki asuransi jiwa, ketika harus mengalami musibah yang menyebabkannya tidak dapat mencari uang untuk keluarganya lagi, akan mendapatkan santunan sesuai jenis asuransi jiwa murni yang dimilikinya. Santunan ini diberikan pada keluarga, untuk menyambung hidup lantaran tulang punggung keluarga tak dapat lagi melaksanakan tugasnya.
So, umpamanya sang istri nantinya memang bisa bekerja menggantikan suami, dengan santunan asuransi ini, ia masih akan dapat bernapas sedikit lebih lega sampai ia mendapatkan pekerjaan yang layak dan menggantikan peran suami sebagai tulang punggung keluarga. Saat si istri berperan sebagai pencari nafkah, maka otomatis ia pun membutuhkan asuransi jiwa juga untuk melindungi dirinya sendiri.
Sayangnya, meski penting, masih banyak orang yang belum memiliki asuransi jiwa. Bahkan, ada hasil survei yang menyatakan, bahwa dari 10 orang produktif di Indonesia hanya 2 orang saja yang sudah punya asuransi jiwa.
Oh wow! Prevalensi yang sangat memprihatinkan, ya?
Hal ini pastinya enggak lepas dari kurangnya informasi mendalam mengenai asuransi jiwa itu sendiri. Salah satunya, ada asuransi jiwa murni yang kemudian preminya hangus begitu jangka waktu sudah terlampaui. Bagi kebanyakan orang, “duit hilang” begini pastilah jadi pertimbangan berat.
Nah, makanya, yuk kita kenalan dengan 3 jenis asuransi jiwa murni yang bisa dipilih sesuai kebutuhan kita.
3 Jenis Asuransi Jiwa Murni yang Harus Diketahui
1. Term Life Insurance
Sering juga disebut dengan asuransi jiwa berjangka. Jenis asuransi jiwa murni ini adalah asuransi yang memberikan proteksi pada tertanggung pada jangka waktu tertentu. Kontraknya berkisar antara 5, 10, hingga 20 tahun. Harga preminya terhitung cukup terjangkau dan bersifat tetap.
Beberapa keuntungan asuransi jiwa berjangka:
- Pemegang premi bisa menentukan besarnya premi yang bisa dibayarkan, sesuai kemampuan finansial kita.
- Uang pertanggungan yang kita terima jika seandainya ada klaim akan mencapai miliaran rupiah, selama klaim dilakukan saat kontrak masih aktif.
Meski demikian, jika sampai kontrak berakhir dan enggak ada klaim yang dilakukan, maka uang pertanggungan tidak akan dikembalikan–seberapa pun jumlahnya.
Nah, ini barangkali yang menjadi pertimbangan bagi sebagian besar dari kita sehingga menunda untuk mempunyai asuransi jiwa murni ini ya? Duitnya hilang, gitu lo!
Tapi, coba pertimbangkan dengan risiko yang harus dihadapi, seperti ilustrasi yang sudah digambarkan di atas. Dengan begini, seharusnya kita punya mindset yang berbeda. Jika kontrak habis dan tidak ada klaim, maka kita harus bersyukur bahwa kita senantiasa diberi kesehatan dan keselamatan sepanjang hidup.
Betul?
2. Whole Life Insurance
Asuransi jiwa murni kedua ini sering juga disebut dengan istilah asuransi seumur hidup. Sesuai dengan namanya, asuransi ini akan memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko yang terjadi pada tertanggung seumur hidupnya.
Ehtapi, meski disebutkan “seumur hidup”, tapi tetap ada batasnya juga lo, yaitu 100 tahun. Meski memang ada–tetapi sepertinya harapan hidup orang Indonesia tidak mencapai 100 tahun juga sih.
Beberapa keuntungan asuransi jiwa seumur hidup:
- Pemegang polis bisa mendapatkan sejumlah uang tunai dari hasil “nabung” premi setelah beberapa tahun kontrak. So, kita bisa saja menggunakan uang ini untuk membayar premi selanjutnya. Jadi ya, kayak “muterin” uang saja.
- Jika sampai akhir kontrak tidak ada klaim, uang pertanggungan akan dikembalikan seutuhnya.
Keuntungan-keuntungan yang didapat pada asuransi jiwa murni ini sepaket dengan beberapa kekurangannya.
Karena angka harapan hidup orang Indonesia hanya sampai rata-rata usia 75 tahun, maka akan ada peluang terjadi klaim sebelum masa kontrak habis. Karenanya, premi yang dibayarkan pun jauh lebih besar ketimbang asuransi berjangka. Bisa sampai 2 kali lipat.
Selain itu, nilai uang pertanggungannya juga jauh lebih kecil ketimbang asuransi berjangka. Karena meski ada bunga dari premi yang sudah kita kumpulkan, tapi besarnya hanya 4% saja, plus masih dipotong pajak.
3. Endowment Insurance
Atau sering juga disebut asuransi dwiguna. Seperti namanya, ada 2 manfaat yang ditawarkan oleh asuransi jiwa jenis ini, yaitu perlindungan sekaligus tabungan.
Nah, asuransi inilah yang biasanya dipasarkan sebagai asuransi pendidikan. Karena juga berfungsi sebagai tabungan, maka preminya bisa diambil dalam jangka waktu dan jumlah tertentu. Semuanya diatur dalam polis.
Jika sampai akhir kontrak tetap tidak ada klaim, maka uang pertanggungan akan dikembalikan sepenuhnya. Karena itu, harga preminya juga cukup tinggi.
Nah, sampai di sini, sudah semakin paham kan mengenai asuransi jiwa murni ini, dan apa pentingnya kita memiliki asuransi jiwa?
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, khususnya kelas asuransi agar kamu semakin paham sebelum kamu mulai membeli preminya. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!
5 Trik Liburan Keluarga On Budget di Akhir Tahun
Wah, enggak terasa sudah di bulan terakhir tahun 2019 nih kita! Sebentar lagi akhir tahun, plus liburan semesteran anak-anak sekolah. Kayaknya sudah pada siap-siap untuk bikin acara liburan keluarga nih, sambil merayakan pergantian tahun.
Ya, kadang hanya inilah satu-satunya kesempatan untuk bisa “sweet escape” sejenak dari rutinitas yang stressful dan menyita waktu sehari-hari ya. Ketika anak sekolah libur, orang tua juga bisa ambil cuti sekalian.
Tapi, jadinya akhir tahun itu memang peak season. Di mana-mana bakalan banyak yang punya acara liburan keluarga juga. Sudahlah tiket transportasi berebut, masih pada naik pula harganya. Begitu juga hotel. Harga per satu malamnya juga meningkat berkali-kali lipat, dibandingkan hari-hari biasa.
Ya, gimana enggak? Semua orang berlibur!
Terus, gimana dong? Buat yang bujetnya pas-pasan berarti enggak bisa ke mana-mana dong? Yah, sebenarnya juga kita bisa kok bikin acara liburan di rumah saja. Enggak ada salahnya juga, karena setiap hari masing-masing punya kesibukan kan? Kalau libur, ya ngumpul di rumah semua, itu sudah berkah.
Tapi, seandainya memang pengin liburan keluarga pergi ke manalah gitu ya–ke luar kota atau ke luar negeri–bisa juga kok dibikin hemat. Gimana caranya?
5 Trik Liburan Keluarga On Budget di Akhir Tahun
1. Kenali jenis-jenis pengeluaran liburan
Yang pertama, mesti dikenali dulu nih pengeluaran apa saja yang biasanya kita lakukan saat liburan–terutama liburan keluarga.
Ada beberapa yang biasanya “makan” bujet paling banyak:
- Transportasi
- Hotel atau akomodasi
- Makan
Yes, hanya 3 itu saja sih yang paling pokok sebenarnya. Kalaupun bakalan ada anggaran oleh-oleh atau mungkin suvenir, nah, itu sebenarnya bisa diperhitungkan lagi.
Dengan mengenali jenis-jenis pengeluarannya, kita tentu lantas bisa melakukan survei, menentukan bujet, dan membuat anggaran, bukan?
2. Dananya?
Yang pasti, jangan berutang demi liburan.
Memang, utang paling gampang. Dibayar nanti selepas pulang dari liburan keluarga juga bisa. Tapi, ouch. Dengan berutang, kita berarti baru saja menyimpan “pemicu” stres setelah liburan usai nanti.
Sekembalinya dari liburan, bukan semangat yang fresh yang kita dapatkan, tetapi malah masalah baru.
Jadi, semoga kita semua yang sekarang sedang merencanakan liburan keluarga, sudah mempunyai tabungan untuk berlibur sejak jauh-jauh hari. Karena liburan kan bisa direncanakan, bukan sesuatu yang insidentil atau darurat kan?
3. Pemilihan Lokasi
Lokasi liburan pastinya akan menentukan bujet yang akan kita buat. Kalau buat liburan keluarga, objek-objek yang dikunjungi tentunya harus bisa dinikmati oleh seluruh anggota keluarga yang ikut liburan kan?
Adakah anak-anak di bawah usia 12 tahun yang ikut? Kalau ada, ya harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka untuk bersenang-senang. Kalau anak-anak sudah remaja pasti minatnya juga berbeda dari mereka yang masih di bawah 12 tahun.
Kalau sudah mencapai kesepakatan, lalu tentukan di mana hendak menghabiskan liburan akhir tahun ini, yang bisa mengakomodasi keinginan anggota keluarga, dan juga disesuaikan jarak tempuhnya.
Mungkin saja punya tujuan wisata yang sudah lama pengin dikunjungi. Tapi, ya mesti balik lagi ke bujet. Kalau memang belum bisa mencukupi, sebaiknya sih nggak usah dipaksain.
Misalnya, sekeluarga pengin ke Bali sebenarnya. Tapi dana belum ada. Ya sudah deh, mungkin ke Karimun Jawa lebih bisa dijangkau. Keindahan alamnya sama kan? Dan mungkin lebih dekat.
4. Pesan tiket dan hotel
Nah, biasanya, selain menaikkan harga, kadang para pengelola hotel juga menawarkan berbagai program promosi. Kita bisa mencari informasi dari akun-akun media sosial hotel yang berada di sekitar lokasi wisata yang hendak kita tuju.
Enggak hanya dari pengelola hotel, kadang ada promosi juga dari aplikasi-aplikasi liburan. Enggak cuma hotel, kadang tiket transportasi juga ada diskonnya lo.
Perlu juga untuk ngecek di akun-akun media sosial maskapai penerbangan. Tiket pesawat memang luar biasa sekali harganya, ya kan? Tapi ya kadang ada saja diskonnya.
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman bermaksud hendak pulang kampung ke Sorong. Tapi ternyata harga tiket pesawatnya beberapa kali lipat dari harga tiket untuk ke Malaysia PP. Ya sudah. Enggak jadi pulang ke Sorong, malah liburan ke Malaysia.
Cara ini bisa juga disontek lo. Jadi dibalik. Berburu tiket dulu, tentukan lokasi kemudian. Syukur-syukur dapat tiket ke lokasi liburan impian. Iya kan?
5. Hati-hati saat kulineran
Salah satu hal yang sering banget bikin terjebak saat liburan keluarga–dalam artian, tiba-tiba bikin bocor pengeluaran–adalah di pos makan.
Yang kerap terjadi adalah, saat kita datang ke suatu tempat, kita jadi pengin juga mencicipi kuliner khas setempat. Iya enggak? Nah, kadang, ada saja pengusaha kuliner atau pedagang yang “nakal”. Saat tahu kita adalah wisatawan, harga dagangannya dinaikkan enggak kira-kira.
Nah, ini nih, yang kadang bikin ilfil kalau liburan. Karena itu, mesti hati-hati kalau memilih tempat makan. Cari tempat makan yang mencantumkan harga makanan. Atau, kadang lebih baik kalau kita cari makan di tempat makan yang enggak terlalu dekat dengan lokasi wisata. Selain harganya lebih masuk akal, juga enggak terlalu penuh juga. Makan bisa sambil santai.
Untuk pos pengeluaran yang lain, bisa diakali dengan membawa bekal. Satu hal lagi yang kadang bikin bocor halus adalah air minum. Kita kadang terlalu menggantungkan diri pada air minum kemasan yang dijual di perjalanan. Padahal sebenarnya bisa saja kita bawa air minum sendiri dari rumah dengan tumbler. Selain lebih hemat, juga lebih eco friendly kan?
Nah, selamat menikmati liburan keluarga akhir tahun ya! Semoga saat kembali nanti, masing-masing bawa cerita seru!
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, agar bisa merencanakan tujuan finansial dengan lebih baik–termasuk untuk dana liburan. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Hal untuk Membangun Bisnis sebagai Aset Aktif yang Sukses
Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas mengenai membangun aset aktif berupa properti dan surat berharga. Nah, kali ini kita akan lanjut ngobrolin soal membangun bisnis sebagai aset aktif.
Bisnis bisa menjadi salah satu aset aktif yang sangat menguntungkan, apalagi jika bisnis tersebut kemudian bisa berjalan otomatis. Tentu saja, banyak PR yang kemudian menyertainya. Konon, mengelola dan mempertahankan bisnis itu lebih sulit ketimbang membangunnya. So, niat punya bisnis saja enggak cukup, kita juga mesti punya mental baja agar dapat mengelola bisnis kita itu hingga akhirnya bisa mendatangkan penghasilan.
Tapi, pada dasarnya, setiap orang punya kesempatan dan peluang yang sama untuk bisa sukses dalam berbisnis. Salah satu mentor saya menulis begini, dalam salah satu buku beliau.
Setiap orang memiliki sisi entrepreneur dalam dirinya. Kita hanya bertugas untuk menggali dan menemukannya.
Entrepreneur Talks – Herlina P Dewi
Karena itu, kalau ada yang bilang, “Duh, gue gak bakat bisnis. Gak bisa dagang!”, itu nonsense. Tinggal mau atau enggak, niat atau enggak aja sih.
Tapi, membangun bisnis–untuk tujuan apa pun, termasuk sebagai aset aktif–itu juga enggak mudah. Kadang ya cuma berhenti sampai di niat. Untuk memulai, maju mundur cantik. Banyak kendala, katanya. Salah satunya soal modal. Padahal ya ada bisnis yang butuh modal enggak banyak, pun effort yang relatif minim.
Bisnis waralaba misalnya. Bisnis ini cocok banget dilakukan oleh para pemula. Enggak perlu pusing-pusing memikirkan model dan konsep bisnis, pun strategi marketing. Sediakan saja modal dan tempat sesuai ketentuan, bisnis pun segera bisa dijalankan.
However, itu saja tetap butuh persiapan. Buat kamu yang berniat membangun bisnis sebagai aset aktif, berikut ini ada 5 hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan sebelumnya.
5 Hal Persiapan Membangun Bisnis sebagai Aset Aktif
1. Buat rencana bisnis yang matang
Ada yang bilang, “Mau bisnis, jalan aja dulu! Kita bisa belajar sambil jalan kok. Kalau kebanyakan mikir, enggak akan mulai juga.”
Pendapat ini ada benarnya. Tapi yang namanya rencana harus tetap ada. Mau bepergian tanpa rencana mau ke mana, kan susah juga mencari jalannya. Iya nggak sih?
Karena itu, rencana bisnis yang mantap itu penting. Meski teteup, kita bisa belajar sambil jalan.
Dalam training-training bisnisnya, Ligwina Hananto–lead trainer QM Financial–sering menyebutkan ada 4 poin yang harus dijawab oleh pemilik bisnis sebelum kemudian mengeksekusi rencana bisnisnya, yaitu APA, SIAPA, BAGAIMANA, dan siapa kompetitornya.
Nah, kalau kamu pengin tahu bagaimana merencanakan sebuah bisnis secara detail, stay tuned di akun-akun media sosial QM Financial jika sewaktu-waktu kami membuka kelas bisnis.
2. Riset target market
Target market ini sebenarnya juga sudah tercakup dalam 4 poin rencana bisnis di atas, yaitu pada SIAPA.
Agar bisnis bisa berjalan, kamu harus tahu dulu siapa dan seperti apa orang yang akan menjadi pelangganmu. Kamu enggak bisa bilang, “Semua orang boleh beli. Target market gue semua orang!”
Nggak gitu mainnya.
Agar lebih fokus dan tepat sasaran–serta demi bisa memberikan solusi yang paling tepat melalui produk yang kita jual–kita harus mendefinisikan target market secara detail.
Karena itu, riset. Mulai dari usia, kebutuhan, jenis kelamin, hingga gaya hidup mereka-mereka yang akan menjadi pelangganmu. Dengan demikian, kamu akan bisa “berbicara” dalam bahasa mereka, dan kemudian bisa mengenali kebutuhan mereka.
3. Laporan keuangan yang rapi
Kebanyakan kesalahan yang dilakukan oleh pebisnis pemula adalah enggak punya laporan keuangan yang detail dan rapi. Entah itu tidak pernah mencatat pengeluaran dan pemasukan, atau mencampurnya dengan keuangan pribadi.
Padahal laporan keuangan yang rapi ini sangat penting. Bisnis tanpa laporan keuangan berarti hanya berdagang.
Enggak ada yang salah pastinya, dengan berdagang. Tapi bisnis pun perlu untuk naik kelas secara berkala.
Ya masa sih, membangun bisnis terus udahan aja? Enggak berusaha dikembangkan?
Yuk, belajar bikin keuangan bisnis yang rapi, yang bisa dilihat laba ruginya. Laporan bisnis yang rapi nanti juga akan berguna banget kalau misalnya kamu hendak menambah modal dengan pinjaman ke bank lo!
Coba simak video mengenai menyusun laporan keuangan bisnis yang baik berikut ini ya.
4. Inovasi produk yang sesuai perkembangan kebutuhan
Kebanyakan para pebisnis pemula juga lupa. Setelah bisnis berjalan, produk banyak dibeli atau dipesan bahkan sering dapat repeat order, mereka lupa kalau mereka perlu juga untuk berinovasi mengembangkan produknya sesuai perkembangan.
Misalnya, sudah jualan baju anak. Omzet sudah jutaan. Lancar deh pokoknya. Tapi kemudian, tren fashion sekarang mulai bergeser, berkiblat ke Korea. Anak-anak sekarang juga makin banyak yang suka segala hal yang kekorea-koreaan, termasuk fashion.
Ya, boleh saja sih keukeuh mempertahankan ciri khas sendiri, tapi bisa juga mempertimbangkan “kebutuhan” pelanggan yang pengin nge-hype juga dengan tren Korea-minded ini kan?
So, sejak awal membangun bisnis, kita mesti bersiap untuk terus update dengan kebutuhan pelanggan yang berkembang, pun tren yang sedang berjalan. Biar apa? Ya, biar bisnisnya bisa jalan terus.
5. Deliver great service
Apa pun passion kita, apa pun bisnis kita, melayani pelanggan adalah kunci sukses seorang entrepreneur sejati.
Bisnis kita adalah untuk memberikan solusi pada pelanggan. Sehingga kepuasan mereka akan menjadi “rapor” buat kita. So, pastikan kita bisa deliver great service, enggak hanya good service saja.
Buka saluran komplain, layani setiap keluhan, curhat, atau masukan pelanggan dengan baik. Ini harus dimulai sejak awal kita membangun bisnis hingga nanti kalau bisnis kita sudah sukses.
Itu dia 5 hal persiapan membangun bisnis yang sukses, agar aset aktif kita berjalan dengan lancar.
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, agar kamu lebih paham dan mengerti mengenai kiat-kita membangun bisnis yang sukses sebagai aset aktif. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!