Hai, Para Pemilik Bisnis, Lakukan 7 Hal Ini untuk Bertahan!
Sungguh saat-saat yang berat bagi kita semua. Baik kita yang bekerja sebagai karyawan, maupun para pemilik bisnis. Semua terimbas, kena dampak tanpa terkecuali.
Selain para pekerja yang dirumahkan, para pemilik bisnis pun juga banyak banget yang terancam keberlangsungan bisnisnya. Ada beberapa hal yang harus dilakukan demi penyesuaian bisnis, agar setidaknya napas bisnis menjadi lebih panjang. Syukur-syukur bisa bertahan di masa pandemi ini. Apa saja?
7 Hal untuk Bertahan di Masa Pandemi yang Bisa Dilakukan oleh Para Pemilik Bisnis
1. Koordinasi dengan semua karyawan
Kondisi sedang sulit, sehingga kita harus memastikan bahwa karyawan juga memahami mengenai hal ini. So, segera lakukan koordinasi dengan semua orang, dan beri penjelasan mengenai apa yang terjadi.
Pemilik bisnis perlu punya mindset, bahwa karyawan juga merupakan “pemilik” dari bisnis yang dijalankan, sehingga mereka juga berhak tahu apa yang terjadi, dan apa yang akan dilakukan. Berbagilah dengan mereka sesuai porsi, dan libatkan mereka dalam keputusan-keputusan penting.
2. Lakukan penyesuaian operasional
Harus work from home? No problem, jika memang bisnisnya bisa “dibawa” ke rumah.
Lakukan penyesuaian operasional di sana-sini. Seperti memastikan bahwa setiap divisi bisa dijalankan dengan normal secara daring, bagaimana harus memastikan setiap orang lancar dalam menyelesaikan tugas masing-masing, hingga memastikan kuota internet karyawan cukup untuk melaksanakan tugas online.
Pastikan perusahaan memiliki jalur komunikasi khusus yang bisa diakses oleh setiap karyawan, sehingga memudahkan komunikasi dan koordinasi setiap harinya.
Untuk bisnis yang tidak bisa dioperasikan dari rumah, segera lakukan koordinasi dan penyesuaian, agar tetap bisa berjalan semaksimal mungkin dengan tetap mengindahkan prosedur keamanan dan keselamatan karyawan.
3. Cek kondisi keuangan perusahaan
Seperti halnya keuangan pribadi, adalah penting bagi setiap pemilik bisnis untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki dana darurat yang cukup, demi bisa survive di masa-masa bencana seperti ini.
Jumlah ideal dana darurat perusahaan pastinya berbeda satu sama lain, karena sangat bergantung pada jenis bisnis dan juga besaran organisasi yang ada. Lakukan penghitungan secara cermat, mulai dari berapa lama karyawan bisa tetap digaji dan juga lakukan perhitungan produksinya.
4. Konversi online
Pertimbangkan, apakah bisnis yang selama ini dilakukan bisa dikonversi ke ranah online?
Misalnya saja, jika punya bisnis gym atau pusat kebugaran. Mungkinkah mengadakan sesi kelas olahraga bareng via daring? Untuk beberapa bisnis yang berbasis jasa, misalnya seperti spa atau salon, barangkali bisa mempertimbangkan untuk “menjual” voucher atau gift certificate, agar bisa digunakan oleh pelanggan loyal ketika nanti masa pandemi berakhir.
Untuk pemilik bisnis kuliner, cari cara supaya pelanggan bisa memesan makanan melalui aplikasi online dengan layanan antar. Temukan channel-channel online baru untuk membantu promosi.
Carilah ide, agar bisnis tetap berjalan dengan berbagai cara. Meski mungkin income menurun, tetapi setidaknya masih ada uang yang masuk kan?
5. Kembangkan produk baru
Jangan lupa, bahwa selalu ada kesempatan di setiap kesempitan. Terbukti selain membuat beberapa sektor bisnis kolaps, wabah penyakit ini juga memberikan mata pencaharian baru juga bagi kita.
So, pertimbangkan pula, apakah bisa mengembangkan produk baru yang mungkin dibutuhkan oleh pasar sekarang ini. Beberapa jenis produk yang sekarang selalu dicari adalah APD, masker, hand sanitizer, hand soap, peralatan kebersihan, makanan sehat, vitamin, suplemen, dan sebagainya.
Setidaknya selain berusaha mempertahankan bisnis, pengembangan produk baru ini juga bisa menjadi alat untuk mengelola retensi karyawan.
6. Tetap berkomunikasi dengan pelanggan
Tetap kelola servis untuk pelanggan ya. Sapa melalui media sosial–baik media sosial milik bisnis maupun dari akun pemilik bisnis pribadi–secara berkala.
Pastikan komunikasi tetap terjalin dengan baik, agar mereka tak sampai melupakan kita hingga masa pandemi virus corona ini berakhir.
Jika memungkinkan, coba adakan event kecil selama masa karantina diri ini, agar pelanggan juga merasa terhibur. Misalnya, adakan giveaway dengan hadiah voucher yang bisa digunakan untuk membeli produk.
7. Pastikan karyawan tetap merasa aman
Jika bisnis tidak memungkinkan untuk dilakukan dari rumah–juga untuk sektor-sektor yang “harus” tetap beroperasi selama penerapan PSBB–pastikan area kerja di kantor aman dan sehat.
Lakukan prosedur-prosedur pembersihan dan kesehatan yang sesuai dengan standar dan aturannya.
Dengan begini, karyawan pun dapat bekerja dengan rasa aman.
Sekali lagi, sungguh menjadi saat-saat yang berat bagi para pemilik bisnis ya? But hang in there, semoga pandemi ini segera berlalu!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Terapkan Work From Home, Ini 5 Tip untuk Perusahaan
Work from home merupakan salah satu metode kerja yang akhir-akhir ini–mau enggak mau–diterapkan oleh sebagian besar perusahaan. Agak mendadak sih, sebagai akibat dari merebaknya pandemi virus corona yang menuntut kita untuk lebih banyak tinggal di rumah demi memutus mata rantainya.
Sementara, sebagian perusahaan yang lain memang sudah mulai menerapkan fleksibilitas jam kerja–karyawan boleh bekerja dari mana saja, namun tetap terpantau–sebagian perusahaan yang lain tampak belum siap.
Rasanya wajar saja sih kalau enggak siap, karena untuk bisa work from home diperlukan banyak sekali penyesuaian, dan enggak setiap perusahaan cocok dengan metode kerja seperti ini.
So, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yang sekarang “terpaksa” harus menggunakan metode work from home, setidaknya sampai pandemi virus corona dinyatakan berakhir.
5 Tip Perusahaan Agar Metode Work From Home Bisa Efektif
1. Buat prosedur yang jelas
Pastikan ada prosedur yang jelas terkait operasional-operasional yang ada, mencakup jam kerja, kapan karyawan harus stand by, bagaimana arus pelaporan, bagaimana saat harus meeting, bagaimana komunikasinya jika ada masalah ataupun update terbaru terkait pekerjaan, bagaimana jika ada pengiriman barang, dan seterusnya.
Dengan prosedur yang jelas, meski jarak jauh, operasional perusahaan akan berjalan seperti biasa. Pastikan setiap karyawan memahami prosedur ini, dan mintalah mereka berkomitmen meski tidak ada pengawasan secara langsung.
Inilah saatnya menjadi karyawan yang bertanggung jawab terhadap tugas dan wewenang masing-masing.
2. Siapkan infrastruktur yang lengkap
Setiap perusahaan barangkali memang memiliki prosedur operasional yang berbeda-beda, karenanya infrastrukturnya pun bisa berbeda satu sama lain. Namun, pada dasarnya, perusahaan akan membutuhkan:
- Sarana untuk menyimpan dokumen secara online yang bisa diakses oleh semua karyawan, ataupun terpisah masing-masing divisi, sehingga transfer dokumen akan lebih lancar. Beberapa cloud server yang bisa dan umum dimanfaatkan misalnya OneDrive, Google Drive, Dropbox, dan lain sebagainya.
- Sarana untuk meeting, dari mulai chatting berjemaah sampai untuk conference call. Beberapa tools yang bisa digunakan: Zoom, WhatsApp, Skype, Google Hangout, dan sebagainya.
- Sarana untuk manajemen proyek, yang dapat dimanfaatkan untuk memonitor kinerja dan menyampaikan ide-ide, seperti Trello, Asana, Slack, dan sebagainya.
Sebenarnya, setiap jenis pekerjaan operasional selalu ada tools-nya di jagat maya ini. Coba googling untuk menemukan yang paling cocok dipakai.
3. Temukan metode komunikasi yang efektif
Saat ini, WhatsApp memang jadi andalan banyak orang untuk bisa berkomunikasi satu sama lain secara daring, terutama saat work from home. So, siap-siaplah untuk penambahan jumlah grup menyesuaikan jenis dan divisi pekerjaan masing-masing ya.
Aplikasi-aplikasi project management, seperti Trello, Slack, dan sebagainya itu, biasanya juga memiliki fitur group chat yang juga bisa dimanfaatkan untuk komunikasi lo. Begitu juga dengan Google Drive.
Tentukan mana yang paling sesuai dengan model pekerjaan perusahaan, dan pastikan semua karyawan bisa mempergunakannya.
4. Adakan briefing di awal dan akhir hari
Briefing di awal dan akhir hari akan membantu pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dengan lebih efektif.
Di awal hari, tanyakan to do list untuk masing-masing karyawan di hari itu. Pastikan semua orang jelas akan tugas dan wewenang masing-masing. Di akhir hari, briefing bisa diarahkan untuk mendapatkan laporan dan update terkait pekerjaan masing-masing. Pastikan setiap bagian lancar proses pekerjaannya, dan jika ada masalah bisa dievaluasi.
Tentu saja, briefing ini juga bisa diadakan sewaktu-waktu, asalkan sudah memiliki metode komunikasi yang efektif.
5. Tunjangan transportasi/makan alihkan ke tunjangan komunikasi
Ketika karyawan harus work from home, maka perusahaan memang bisa saja memotong tunjangan transportasi atau makan, yang biasanya dihitung per kehadiran.
Namun, jangan lupa, bahwa sekarang karyawan harus memiliki kuota internet yang cukup untuk bisa bekerja secara remote. So, ada baiknya tunjangan transportasi ataupun makan dialihkan ke tunjangan komunikasi ini. Dengan demikian, karyawan bisa melaksanakan tugasnya dengan lancar, seperti halnya ketika mereka harus hadir di kantor.
Nah, itu dia beberapa hal yang bisa dipersiapkan dan dilakukan oleh pihak perusahaan selama harus work from home.
Sementara karyawan berada di rumah, pihak perusahaan juga dapat terus memberikan training pada karyawan yang dilakukan secara daring. Salah satunya adalah training keuangan. QM Financial akan dengan senang hati membantu untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan keuangan karyawan, dengan kelas-kelas online-nya.
Sila hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, sebuah program pelatihan interaktif untuk karyawan yang disusun bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansial perusahaan.
Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Resep Agar Tetap Bahagia di Tengah Pandemi COVID-19
Sampai kapan kita harus terus-terusan #dirumahaja begini? Kalau hanya sehari dua hari, tentu enggak masalah kalau kita mengurangi bepergian. Tapi, ini sudah hampir masuk ke bulan ketiga. Kapan virus corona pergi? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini pasti sering berlalu-lalang di benak kamu, ya kan? Karena itu, adalah penting untukmu agar bisa mengafirmasi diri agar tetap bahagia.
Kebahagiaan adalah separuh obat untuk penyakit, termasuk penyakit yang disebabkan oleh si virus nakal satu ini. Tetapi dengan berbagai impitan dan masalah lain yang ditimbulkannya juga, rasanya sulit juga ya untuk tetap bahagia sekarang ini?
Well, memang, ketidakpastian itu mau enggak mau membawa kecemasan. Kecemasan yang timbul–apalagi jika berlebihan–kalau dibiarkan saja akhirnya ya bisa memengaruhi mental kita. Ketika mental sudah down, akibatnya daya tahan tubuh menurun sehingga virus pun akan mudah menyerang. Virus apa pun.
So, meski mungkin akan terasa sulit, mari kita jaga diri supaya tetap bahagia. Seenggaknya, kita bisa mencegah dulu penyakit itu datang dengan rasa positif dalam diri kita. Gimana caranya?
7 Tip Tetap Bahagia di Tengah Pandemi
1. Pastikan makananmu sehat dan bergizi
Makanan sehat dan bergizi ibarat “bensin” untuk tubuh kita. Meski “hanya” bekerja di rumah, tapi tubuh kita justru membutuhkan semakin banyak makanan baik lo. Dan, kamu pasti tahu, makanan sehat dan baik akan membuat tubuh kita terkondisikan juga dengan baik, sehingga akan memengaruhi mental agar tetap bahagia.
Jadi, pastikan menu makananmu setiap hari sehat dan bergizi ya.
2. Olahraga untuk perbaiki mood
Olahraga itu bisa banget memperbaiki suasana hati. Kalau enggak percaya, coba deh tanya langsung ke lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto.
Linda Pescatello, seorang ahli kesehatan dari Universitas Connecticut, mengatakan, bahwa terlalu lama duduk seharian akan membuat suasana hati menjadi lebih gampang buruk. Nah, makanya, ayo bergerak, berolahraga agar mood kamu menjadi baik.
Ada juga penelitian yang membuktikan, bahwa berjalan kaki selama 15 – 20 menit saja terbukti bisa membuat seseorang tetap bahagia, dan suasana hatinya selalu terjaga baik.
Tapi kan, lagi physical distancing? Nggak boleh keluar kalau enggak mendesak? Well, sebenarnya untuk sekadar jalan-jalan kaki aja demi olahraga, itu enggak dilarang kok. Pastikan saja kamu jalan kaki sendirian, enggak usah bawa rombongan, kenakan masker, bercelana panjang, sepatu, dan memakai jaket atau kaus berlengan panjang. Lalu, pastikan juga, di tengah perjalanan jangan mampir-mampir atau memegang apa pun. Jalan saja, dan setelah 15 – 20 menit langsung pulang ke rumah. Sampai di rumah, mandilah untuk menyegarkan badan.
Jika ini juga tidak memungkinkan, kamu tetap bisa berolahraga di rumah. Cari video-video tutorial olahraga di Youtube, biar enggak berasa sendirian. Bisa dong.
3. Lakukan hobi dengan sepenuh hati
Kita semua pasti punya kegemaran atau minat. Nah, sesekali, di tengah kesibukan work from home, lakukan hobi dan kali ini, lakukanlah dengan sepenuh hati.
Melakukan sesuatu yang menyenangkan hati akan membuat kita tetap bahagia kan? Iya dong, pasti!
Lagi pula, siapa tahu dari hobimu ini bisa menghasilkan pemasukan sampingan. Lumayan kan, buat nambahin dana darurat?
4. Akses berita update virus corona seperlunya saja
Iya sih, kita butuh tahu update berita virus corona, supaya tahu apa yang terjadi di luar sana. Tetapi ada baiknya, kita batasi. Seperlunya saja, dan batasi juga sumbernya. Akan lebih netral jika kita membaca update dari saluran resmi pemerintah.
Waspadalah, karena banyak banget konten negatif beredar ketika kondisi sedang genting seperti sekarang. Parahnya lagi, konten-konten itu juga belum tentu benar. Kadang hanya dibuat agar membuat heboh doang.
Yang seperti ini, jelas akan memengaruhi kondisi mental kita. Kita enggak akan bisa tetap bahagia, jika setiap hari selalu terpapar konten negatif apalagi jika terus-menerus.
5. Hubungi keluarga, saudara, atau orang terdekat via video call
Buat yang memutuskan untuk enggak mudik ataupun pulang kampung, well done! Jangan lupa, kamu tetap bisa menghubungi keluarga, saudara dan teman-teman kamu via video call kan?
Berinteraksi dengan mereka yang kita sayangi juga bisa membuat kita jadi merasa positif dan tetap bahagia. Melihat bahwa mereka semua baik-baik saja, dalam kondisi sehat, akan membuat kita jadi semangat untuk bertahan.
6. Jangan mencari rasa bahagia dengan belanja
Profesor Laurie Santos, seorang pengajar di Universitas Yale, pernah mengemukakan bahwa kita sering berpikir bahwa kebahagiaan itu bisa “dibeli” dengan benda. Misalnya saja, ketika kita sedang dalam kondisi tidak baik, kita lantas merasa bahwa dengan membeli sesuatu maka kita akan merasa bahagia. Ketika ternyata dengan membeli satu barang tidak membawa kebahagiaan–seperti yang sebelumnya kita kira–kita pun lantas mempertimbangkan untuk beli barang lain lagi.
Itulah akar dari perilaku “impusive buying“, hingga jadinya #rauwisuwis belanja yang enggak ada ujung pangkalnya.
Makanya, ada baiknya kamu pertimbangkan lagi deh, kalau nafsu untuk membeli sesuatu muncul. Apakah memang butuh atau sekadar ingin belanja atas nama “membahagiakan” diri sendiri? Kalau memang jawabannya yang terakhir, coba deh kamu urungkan dulu. Carilah kesenangan dari hal lain, selain belanja, karena bagaimanapun kamu perlu untuk lebih berhemat sekarang.
7. Tetap bersyukur
Adalah penting juga buat kita untuk tetap bersyukur di saat kondisi seperti ini. Ada banyak lo, yang bisa disyukuri; bersyukur masih bisa berada di dalam rumah bersama keluarga, bersyukur masih tersedia makanan yang bisa disantap dengan nikmat, bersyukur masih bisa tidur dengan nyenyak. Bersyukur masih bisa mendampingi anak-anak sekolah, bersyukur masih bisa menjalankan ibadah puasa, dan sebagainya.
Rasa syukur bisa menjadi pangkal dari semua perasaan bahagia yang tersembunyi. Lakukanlah sesering mungkin, agar kita tetap bahagia di masa sulit ini.
Hang in there ya. Yang pasti, kita enggak sendirian. Banyak yang lebih kesulitan malah kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Physical Distancing, Weekend, dan Tanggal Tua: Ngapain Enaknya?
Lagi physical distancing–yang berarti harus lebih banyak dan bakalan lebih lama lagi tinggal di rumah–weekend, dan tanggal tua pula. Duh, sedih amat yak?
Tapi kondisi seperti ini, disyukurilah bahwa sebentar lagi masih gajian (meskipun mungkin enggak penuh terbayarkan, atau uang makan ditiadakan). Orang lain banyak yang kehilangan pekerjaan, atau dirumahkan tanpa gaji.
Oh well, jadi kudu wajib harus mengurangi keluhan soal “tanggal tua” nih ya? Kalau gitu, mari kita cari kegiatan asyik yang bikin kita (seolah) lupa bahwa kita sedang melakukan physical distancing saat weekend dalam tanggal tua pula. Yuk, cus!
7 Kegiatan buat Kamu yang Lagi Physical Distancing saat Weekend di Tanggal Tua
1. Coba resep baru
Kamu hobi masak? Kalau iya, sekaranglah saatnya kamu cobain satu per satu resep koleksimu. Berimprovisasilah dengan bahan-bahannya, sesuaikan dengan yang ada di kulkas.
Nggak hobi masak? Ya, sekarang juga saatnya untuk mencoba memasak. Mulailah dari resep-resep yang gampang dan antigagal. Kamu bisa mencari di Youtube, Instagram, atau download aplikasi kumpulan resep-resep.
Ini akan jadi keterampilan yang sangat berguna saat physical distancing seperti ini lo. Jadi, coba deh, mumpung ada waktu. Siapa tahu ke depannya, kamu juga bisa hemat banyak karena enggak terlalu banyak jajan di luar.
2. Tata ulang perabotan
Nggak bosen dengan suasana yang gitu-gitu melulu? Mumpung lagi di rumah aja dan melakukan physical distancing, coba deh atur ulang perabotan.
Geser-geser kursi, ganti sarung cushion, ubah sedikit letak meja, dan seterusnya. Sekalian tata ulang, semprotkan disinfektan di permukaan-permukaan yang sering tersentuh tangan.
Suasana yang baru akan membawa semangat kerja naik lagi di hari Senin nanti. Work from home pun jadi fresh, enggak ngebosenin dan ide-ide segar pun mengalir deh.
3. Coba Do-It-Yourself yang ada di Youtube
Banyak hal kamu temukan di Youtube, ya kan? Salah satunya video-video tutorial DIY, alias do it yourself. Banyak banget, mulai dari bikin lilin aromaterapi sendiri, bikin toilet bombs sendiri, sampai bikin rak buku dari kayu atau kardus-kardus bekas juga ada.
Coba deh, dicari dan praktikkan dengan memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di rumah. Kalau bisa jadi barang yang fungsional lagi, selain kita sudah mencintai bumi dengan mendaur ulang barang, kita juga bisa berhemat kan, enggak perlu beli perkakas atau barang-barang yang bisa kita buat sendiri itu?
4. Karaokenan
Mau senang-senang enggak mesti pergi ke tempat karaoke kok. Kamu kan, bisa karaokenan sendiri di rumah. Sama serunya, karena kamu juga bisa nyanyi bareng sama teman-teman ala-ala konser di rumah yang sering diadakan oleh artis-artis top itu.
Tinggal pakai aplikasi web conference aja, undang beberapa teman, diskusi mau nyanyi lagu apa, dan langsung eksekusi! Seru banget pasti!
5. Habiskan timbunan buku
Siapa nih yang hobi banget beli buku, pemburu buku diskonan, tapi ditimbun aja enggak dibaca-baca?
Yak, kalau kamu punya hobi impulsif satu ini, sekarang saatnya kamu mulai menghabiskan timbunan bukumu satu per satu. Buku dibeli kan untuk dibaca, ya kan? Bukan hanya untuk dipajang.
Akan lebih baik lagi, jika nanti setelah kamu berhasil membaca dan satu per satu mengurangi timbunan buku, buku-bukunya juga disumbangkan ke perpustakaan-perpustakaan yang kekurangan koleksi buku.
Menyalurkan hobi, sambil berdonasi, asyik kan?
6. Main board games
Main games di smartphone mungkin sudah biasa. Karena selama physical distancing kamu juga melakukannya, mungkin sekarang pun kamu sudah bosan.
Kalau di rumah ada anak-anak, atau keponakan-keponakan, atau mungkin ada teman-teman sekos yang tahun ini juga enggak bisa mudik, kamu bisa rame-rame main board games loh! Mulai dari monopoli, ular tangga, ludo, halma, dan sebagainya.
Hayo, kapan terakhir kali seru-seruan main kayak gini? Sudah lama banget pasti!
Enggak hanya board games, kamu juga bisa main catur, atau main kartu. Asal enggak pakai taruhan ya, itu mah dosa!
7. Berkebun
Selama physical distancing, ada baiknya kamu juga kenalan dengan beberapa hobi baru yang mengasyikkan–seperti berkebun misalnya.
Zaman sekarang, berkebun itu enggak mesti harus punya halaman atau lahan yang luas lo. Kamu bisa membuat taman vertikal di sepanjang dinding, atau coba bikin hidroponik yang bahkan bisa kamu pelihara di jendela kamar kosmu.
Cobalah menanam tanaman-tanaman yang mudah perawatannya, misalnya seperti sukulen yang bentuknya lucu-lucu, atau lidah buaya. Lidah buaya ini gampang banget hidup, dan daunnya juga punya banyak khasiat yang menyehatkan. Jadi, kamu bisa coba dari tanaman satu ini.
See? Biarpun lagi physical distancing, weekend, dan tanggal tua, kamu tetap bisa bersenang-senang. Hemat, tapi tetap bahagia, plus kalau bisa berfaedah. Apa pun bisa kamu lakukan, asal hati senang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
7 Hal untuk Mencintai Bumi, Sekaligus Mencintai Dompet Kita
Hari ini, 22 April, diperingati sebagai Hari Bumi. Kamu sudah melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa kamu mencintai bumi?
Bumi sudah semakin uzur, beberapa kali juga sudah “membuat ulah”–yang sebenarnya kita juga yang menyebabkannya.
Kalau kamu sempat mengamati, ada beberapa hal menarik terjadi pada bumi selama masa isolasi diri akibat pandemi COVID-19 ini terjadi. Di awal April kemarin, pertama kalinya dalam 28 tahun, udara Jakarta menjadi lebih bersih, menurut laporan United Nations Environment Programme (UNEP), yaitu nilai PM2,5 rata-rata sebesar 18,46 µg/m3.
Tak hanya itu, sempat ditengarai juga, air di kanal-kanal sungai di Venesia Italia menjadi lebih bening dari biasanya, ikan lumba-lumba juga terlihat berenang lebih dekat ke pantai-pantai di sana. Pun terlihat rusa-rusa dengan santainya berkeliaran di jalanan di Jepang, demikian juga monyet-monyet di Thailand, karena berkurangnya jumlah manusia yang berkegiatan di luar rumah. Tiongkok bahkan memecahkan rekor penurunan polusi udara paling signifikan sepanjang sejarah.
The earth is healing! Thanks to Corona (?). Jangan-jangan selama ini, manusialah yang seharusnya disebut sebagai virus. Virus untuk bumi, bikin penyakit.
Well, it’s just a thought sih. However, kita bisa terus kok mencintai bumi dengan melakukan beberapa hal kecil berikut ini. Tak hanya dilakukan di Hari Bumi seperti hari ini, tetapi seharusnya bisa kita lakukan sepanjang tahun. Hal-hal berikut ini tak hanya bisa membuktikan cinta kita pada bumi, tetapi juga cinta kita pada dompet dan tabungan lo!
7 Hal untuk Mencintai Bumi
1. Gunakan i-banking
Memang sesepele itu untuk mencintai bumi, seperti lebih banyak memanfaatkan i-banking alih-alih wira-wiri ke bank atau ATM. Mengurangi keharusan keluar rumah, jadi mengurangi polusi, dan juga hemat nggak perlu beli bensin.
Ayo, aktifkan i-banking-nya buat yang belum. Banyak fitur yang bisa kita gunakan ketimbang bolak-balik ke bank atau antre di ATM.
2. Going paperless
Salah satu contoh going paperless yang bisa kita lakukan adalah memilih untuk menerima tagihan atau laporan apa pun melalui email, ketimbang menerimanya dalam bentuk surat kertas.
So, kalau bisa memilih, pilihlah yang bisa dikirimkan via email ya. Memang sepele banget sih, tetapi cukup besar artinya untuk bumi.
3. Belanja dari pebisnis lokal
Sekarang ini, di grup WhatsApp RT dan RW, juga grup WhatsApp wali murid sekolah sering banget ada promosi lewat, mulai dari frozen food, beras, lauk-pauk, camilan beku, sampai sayur dan buah.
Kalau ada yang dibutuhkan, beli saja dari mereka. Selain membantu tetangga kiri-kanan dan teman-teman jadi laris dagangannya, kita juga membantu perputaran bisnis pengusaha lokal.
Ini juga bisa menjadi salah satu cara kita untuk mencintai bumi lo. Dengan membeli dari petani dan pebisnis lokal, berarti kita telah mendukung pemotongan jalur ekspedisi yang berpengaruh juga pada lingkungan. Less travel, less energy, less polution, right?
Lagi pula, yang lokal biasanya harganya juga lebih ramah di dompet kan?
4. Minimalkan air minum kemasan
Jika bepergian, selalulah membawa tumbler berisi air mineral dari rumah. Jangan terlalu mengandalkan untuk membeli air minum kemasan dalam botol di perjalanan.
Selain menambah jumlah sampah plastik, dengan membawa air minum sendiri, kita juga menghemat uang jajan. Tahu nggak sih, air minum kemasan ini merupakan salah satu “pencuri” terbesar yang bikin dompet kita bocor halus lo.
5. Hemat air dan listrik
Matikan keran segera jika air sudah selesai digunakan. Cucilah piring dengan air yang sudah ditampung pada ember, alih-alih membiarkan air mengalir terus dari keran. Sirami tanaman dengan air bekas cucian beras–selain menghemat air, tanaman juga mendapat tambahan nutrisi dari beras. Jadi makin subur.
Begitu juga dengan listrik. Matikan lampu yang tidak terpakai, begitu juga dengan AC.
Hemat air, hemat listrik, bikin dompet hemat, pun menjadi cara terbaik untuk mencintai bumi.
6. Tanam tanaman yang menghasilkan di rumah
Hari gini, nggak perlu halaman yang luas untuk bisa menanam di rumah. Kamu bisa membuat taman vertikal, atau malah mencoba membuat akuaponik atau hidroponik. Tanamlah tanaman-tanaman yang dapat menghasilkan buah, daun, atau apa pun itu yang bisa kita manfaatkan. Mulai dari tomat, selada air, cabai, tanaman obat-obatan keluarga, sampai kangkung, bisa kok kita tanam sendiri di rumah.
Yang diperlukan hanya ketelatenan dan rasa cinta saja dari kamu.
7. Donasi ke NGO lingkungan hidup
Kalau mampu, kamu pastinya bisa berbuat lebih banyak lagi untuk mencintai bumi. Misalnya donasi ke NGO yang mendedikasikan diri untuk merawat bumi, seperti Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, WWF Indonesia, Borneo Orangutan Survival Foundation, Yayasan Badak Indonesia, dan masih banyak lagi.
Kamu bisa mencari informasi di website-website resmi mereka, dan menyumbang sesuai kemampuanmu.
See? Cukup mudah kan untuk mencintai bumi? Mencintai dia saja bisa kok, masa susah sih mencintai bumi yang sudah memberikan kita segala yang dia punya?
Saat kita mencintai bumi, saat itu pula kita juga mencintai tabungan kita lo! Karena pada dasarnya, kita akan kembali ke alam, memanfaatkan apa yang ada alih-alih menggunakan uang kita untuk hal yang kurang perlu.
Sekali lagi, Selamat Hari Bumi ya! Mari mencintai bumi dengan lebih lagi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Keuangan Perempuan di Masa Krisis Pandemi COVID-19
Selamat Hari Kartini! Lagi-lagi, tahun ini kita harus memperingati satu tanggal penting dalam suasana yang berbeda lagi, karena adanya pandemi COVID-19. Tahukah kamu, bahwa ternyata ada penelitian yang menyatakan, bahwa pandemi kali ini mempunya dampak yang berbeda pada dua jenis gender, utamanya pada keuangan perempuan dan laki-laki?
Adalah Michelle Tertilt, seorang ahli ekonomi Jerman, yang bersama koleganya melakukan penelitian terhadap dampak pandemi COVID-19 yang terjadi di Amerika Serikat. Seperti yang dilansir melalui situs BBC, ada beberapa hal penting yang patut digarisbawahi, terkait pengaruh pandemi terhadap keuangan perempuan selama terjadi wabah penyakit ini, yaitu:
- Terjadi kenaikan jumlah pengangguran akibat lockdown; sebanyak 1.4 juta orang di AS kehilangan pekerjaan saat ini. Persentase pertambahan pengangguran berjenis kelamin perempuan sebesar 0.9%, sedangkan laki-laki sebesar 0.7%.
- Setelah ada kebijakan work from home, hanya 22% dari pekerja perempuan yang bisa membawa pekerjaan mereka ke rumah, sedangkan ada 28% pekerja pria dapat menyelesaikan tugas dari rumah.
- Lebih banyak perempuan yang bekerja di sektor yang terkena imbas langsung oleh pandemi COVID-19, mulai dari usaha traveling dan pariwisata, restoran, hotel, hingga industri ritel (seperti bekerja di hypermarket atau mal).
- Kesenjangan upah ternyata benar-benar terjadi, seperti di AS, perempuan bergaji 85% lebih rendah ketimbang pekerja pria. Di Australia, pekerja perempuan hanya digaji 86% dari besaran gaji pekerja pria untuk tugas dan wewenang yang setara, sedangkan di India hanya 75%-nya.
- Lebih banyak perempuan yang menjadi orang tua tunggal. Di Amerika Serikat, dari 20 juta orang tua tunggal ternyata 3/4-nya adalah perempuan, dan mereka adalah orang-orang yang sangat terimbas oleh adanya pandemi COVID-19 ini.
Well, hang in there, ladies! Memang masa-masanya sedang sangat sulit sekarang ini ya. Dan sebagai perempuan, kita harus tetap mandiri dalam situasi apa pun.
Jadi, apa yang harus kita lakukan untuk mengatur keuangan perempuan di saat-saat seperti ini?
5 Hal untuk Mengatur Keuangan Perempuan Agar Tetap Berdaya dan Mandiri Selama Masa Pandemi COVID-19
1. Cek penghasilan
Skema keuangan perempuan berubah. Penghasilan kita berubah, karena itu mari kita cek lagi, seberapa besarkah penurunan penghasilan kita selama beberapa bulan terakhir ini?
Ke depannya–mungkin hingga akhir tahun 2020–jangan terlalu berharap bahwa kondisi akan dengan segera pulih seperti sedia kala. Hanya butuh waktu sesingkat ini untuk meruntuhkan perekonomian, tetapi butuh waktu cukup lama untuk bisa pulih kembali. Tapi ini bukannya lantas enggak mungkin ya? Pasti suatu hari nanti, semua akan membaik.
But you have to prepare–bersiap kalau harus melewati masa-masa sulit sedikit lebih lama. So, yuk, cek penghasilanmu, cek juga dana daruratmu. Lakukan financial check up secara menyeluruh.
2. Utamakan cicilan
Saat ini yang paling penting dalam pengaturan keuangan perempuan dalam masa pandemi seperti ini adalah menyelamatkan cicilan utang. Ini adalah salah satu pos keuangan perempuan yang enggak boleh diutak-atik, termasuk saat pandemi seperti sekarang.
Harus tetap dibayar.
Jadi, alokasikan penghasilan pada pos ini. Sebisa mungkin jangan diubah. Ajukan keringanan kredit jika memungkinkan, sesuaikan dengan kebijakan si pemberi kredit. Mungkin kamu bisa meminta tenor yang lebih panjang, atau penghapusan bunga. Diskusikan dengan si pemberi pinjaman ya.
3. Lebih fleksibel pada anggaran
Di saat-saat sulit seperti ini, kamu boleh mengubah alokasi pengeluaranmu.
Misalnya saja, di situasi normal, kamu mewajibkan diri untuk bisa menyisihkan dana investasi sebesar 10% dari penghasilan. Nah, di situasi darurat seperti ini, kamu boleh menyesuaikannya. Kurangi jika perlu, atau hold dulu jika memang dibutuhkan.
Begitu juga dengan pos yang lain, misalnya lifestyle. Kamu enggak butuh untuk hangout di coffee shop atau ke mal dulu kan? Dananya bisa kamu alokasikan ke dana darurat untuk memenuhi kebutuhan pokok. Begitu juga dengan uang transportasi, bisa kamu alihkan ke kuota internet, karena kamu akan butuh lebih banyak sekarang.
Begitu juga untuk menjalani bulan puasa yang sebentar lagi tiba. Coba cek artikel mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Ramadan secara finansial ini ya.
4. Belanja cerdas
Sebagai perempuan–baik yang masih single ataupun yang sudah menikah–biasanya memang punya job desc untuk belanja kebutuhan rumah dan/atau rumah tangga.
Yuk, makin cerdas belanja di masa pandemi COVID-19 ini! Belanjalah sesuai kebutuhan, no impulsive/panic buying, no stock piling, bijak menyusun menu makan dan juga camilan, bijak menentukan mana yang bisa ditunda dan mana yang harus diprioritaskan.
5. Cari peluang baru
Dan akhirnya, yes, kita harus tetap mandiri. Mungkin di antara kamu ada yang sekarang sudah dirumahkan atau bahkan kena PHK. Oke, ini memang bukan masa-masa yang mudah pastinya, tetapi jangan berlama-lama bersedih menekuri nasib tanpa berbuat apa-apa.
Yuk, coba cari cara untuk mencari peluang baru. Kamu bisa memanfaatkan hobimu untuk membuat pemasukan baru, atau kamu bisa mencoba bisnis. Bisnis apa? Jualan dong! Kamu bisa masak? Kamu bisa jualan hasil masakanmu ke tetangga kanan-kiri. Atau, kamu coba cari peluang untuk menjadi reseller bahan-bahan makanan beku.
Semangat ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan perempuan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Investasi di Masa Sulit, Apa yang Harus Dilakukan? Terus atau Hold?
Hingga saat ini, kondisi pasar saham Indonesia juga belum pulih, meskipun sudah beberapa kali mengalami penguatan. Apa kabar kamu yang telah investasi di pasar saham? Apakah investasi di masa sulit seperti ini membuatmu frustrasi?
Mungkin terdengar klise, tapi nasihat untuk tidak panik tetaplah menjadi saran yang terbaik saat ini. Karena dengan enggak panik, pastinya kita lantas bisa berpikir dengan lebih baik; mencari penyebab masalah, mencari alternatif solusi, dan akhirnya bisa action menyelesaikan masalahnya dengan kepala dingin pula.
Lalu, apa yang harus dilakukan sekarang? Mengingat masih belum kondusifnya kondisi perekonomian–beberapa media dan ahli keuangan bahkan sudah mengeluarkan prediksi bahwa akan terjadi resesi besar-besaran secara global?
Investasi kita perlu dilanjutkan, dihentikan, atau malah cairkan semua saja sebelum loss lebih banyak? Well, kalau menurut Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial sih, personal finance is very personal–tidak pernah ada satu solusi untuk semua masalah. Setiap solusi harus disesuaikan dengan masalahnya, sehingga setiap orang bisa jadi punya alternatif berbeda-beda karena sangat tergantung pada kondisi masing-masing.
So, untuk investasi di masa sulit, inilah yang harus kamu lakukan.
1. Cek lagi tujuanmu
Ingat lagi, apa tujuanmu ketika awal melakukan investasi. Untuk tujuan keuangan apa, kamu mulai berinvestasi; dana pensiun, dana liburan, DP rumah, dana pendidikan anak, atau tujuan keuangan lain?
Karena begitulah cara investasi yang benar, juga investasi di masa sulit. Pertama kali yang harus kamu lakukan adalah selalu dengan memberikan judul (baca: tujuan) pada investasimu. Tanpa adanya judul, kamu pasti akan kesulitan untuk konsisten, pun akan rentan terserang panik ketika nilai investasimu tidak sesuai dengan harapan.
Jika kamu memiliki beberapa tujuan keuangan sekaligus, coba dicek lagi, investasi untuk tujuan keuangan apa yang “terancam”? Kamu pasti juga ingat dengan prinsip diversifikasi investasi kan, sehingga kamu pun memiliki beberapa instrumen sekaligus. Jadi, cek instrumen mana dengan tujuan keuangan apa yang harus dievaluasi karena nilainya menurun ya.
2. Cek juga jangka waktumu
Cara investasi kedua yang benar adalah dengan menentukan berapa lama kamu harus berinvestasi untuk mencapai tujuan keuanganmu.
Jangka waktu investasi kan ada 3; jangka pendek ( 3 – 5 tahun), jangka menengah (5 – 10 tahun), dan jangka panjang (lebih dari 10 tahun). Adanya horizon waktu ini akan menentukan ketika kita memilih produk investasi. Ada produk yang memang cocok untuk jangka pendek, ada yang bagus kinerjanya untuk jangka menengah, pun ada yang sesuai untuk menjadi kendaraan menuju tujuan keuangan jangka panjang.
Jika tujuan keuanganmu masih jangka panjang, dengan dana darurat yang cukup (kita akan bahas di poin berikutnya), maka kamu bisa melanjutkan investasi di masa sulit ini. Tetapi, jika tujuan keuanganmu jangka pendek, dengan dana darurat yang cukup, maka lebih baik hold dulu. Kamu bisa saja mempertimbangkan untuk memindahkan dananya ke instrumen lain yang lebih aman.
Selalu cek dan perhitungkan lagi untung dan ruginya ya, dan sesuaikan dengan kondisimu.
3. Cek dana darurat
Nah, sembari mengecek kondisi investasi di masa sulit, kamu juga harus mengecek dana daruratmu. Karena, rutinitas kita berubah, cara hidup kita sekarang juga berubah, arus kas berubah, maka dana darurat pun menjadi bagian terpenting dari pengelolaan keuangan kita.
Akan sangat baik adanya jika kamu memiliki dana darurat yang cukup di tengah ketidakpastian seperti ini, dalam bentuk cash atau yang disimpan dalam instrumen-instrumen yang likuid.
So, sebelum kamu melakukan apa pun dengan investasimu, pastikan dana daruratmu aman.
4. Mau terus investasi? Cek kondisi pasar
Setelah melalui beberapa tahap pengecekan, dan memastikan kondisi keuanganmu telah aman, maka barangkali sekarang kamu sudah memiliki keyakinan bahwa kamu ingin tetap meneruskan investasimu.
Selalu ada dua sisi dalam setiap hal, termasuk investasi di masa sulit. Kondisi ekonomi memang sedang menurun drastis, banyak kekhawatiran timbul di sana-sini. Namun, seiring waktu, kalau kamu amati, ada beberapa sektor yang justru “diuntungkan” dengan situasi seperti ini, seperti consumer goods, telekomunikasi, hingga sektor kesehatan.
So, jika kamu memang berniat menambah portofolio, lakukan langkah analisis fundamental dan teknikal yang diperlukan, sebelum memutuskan mau investasi apa.
Ingat, setiap keputusan dalam berinvestasi menjadi tanggung jawab pribadi masing-masing investor.
5. Selalu ingat prinsip-prinsipnya
Yes, selalu ingat prinsip-prinsip berinvestasi–yang harus kamu pegang betul-betul terutama jika kamu pengin meneruskan investasi di masa sulit seperti ini, yaitu:
- Diversifikasi, jangan menaruh telur-telur di keranjang yang sama.
- Pakai uang ‘dingin’, jangan pakai uang yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk jangan utak-atik dana darurat.
- Setiap keputusan investasi adalah tanggung jawab pribadi.
- Sesuaikan dengan profil risikomu sendiri.
- Selalu kembali pada #TujuanLoApa setiap kali menimbang untuk mengambil keputusan investasi.
Semoga artikel ini bisa sedikit membantumu untuk memutuskan, hendak meneruskan investasi di masa sulit ataukah hold dulu ya.
Dan, semoga kondisi ini juga cepat berlalu dan semua pulih seperti sediakala.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Persiapan Ibadah Puasa di Tengah Pandemi COVID-19
Nggak terasa ya, kurang lebih satu minggu lagi kita akan memasuki bulan Ramadan. Lalu apa saja persiapan ibadah puasa yang harus kita lakukan di tengah pandemi ini? Pastinya sih, ibadah puasa kali harus lebih banyak kamu jalani #dirumahaja.
Ya, pasti juga akan berbeda dari bulan-bulan Ramadan sebelumnya ya? Semoga kamu enggak bersedih ya, tapi justru menganggap momen Ramadan kali ini sebagai momen untuk benar-benar serius beribadah. Semoga dengan puasa kamu, semua kesulitan diangkat dan diringankan. Amin?
So, meski berbeda dengan Ramadan yang sudah-sudah, kita tetap harus melakukan beberapa persiapan nih. Salah satunya, yang terpenting adalah persiapan secara finansial. Karena kondisi berubah, arus kas berubah, maka harus ada penyesuaian juga saat kita menjalani ibadah puasa di tengah pandemi COVID-19 seperti ini.
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk persiapan ibadah puasa di tengah pandemi ini?
1. Anggarkan
Persiapan ibadah puasa secara finansial yang pertama pastinya adalah membuat anggaran.
Sekali lagi, kita akan menjalani Ramadan yang berbeda tahun ini. So, mungkin sekarang sudah enggak ada badai bukber lagi ya? Undangan-undangan buka bersama akan sangat berkurang, atau malah enggak ada sama sekali.
Jadi, kalau tahun kemarin kita harus memiliki anggaran khusus untuk bukber lantaran cukup bikin dompet kewalahan, tahun ini anggaran ini mungkin bisa dialihkan untuk menyusun menu sahur dan buka sendiri di rumah.
Berarti tabungan aman dari bocor dong? Belum tentu. Kita kan baru sekali ini menjalani ibadah puasa di tengah bencana wabah penyakit seperti ini? So, tetap waspada dengan pengeluaran-pengeluaran yang nggak perlu ya. Minimalkan dengan membuat anggaran. Catat setiap pengeluaran yang ada, dan evaluasi secara berkala.
Cek juga penghasilanmu, karena mungkin berubah juga. Jadi sesuaikan antara penghasilan dan pengeluaran.
2. Susun menu dan masak sendiri
Paling aman untuk tabungan adalah ketika kita bisa memasak sendiri untuk hidangan sahur dan buka puasa. So, selama masa persiapan ibadah puasa ini, kita bisa manfaatkan untuk menyusun menu.
Pastikan menu-menunya bergizi ya, karena kita benar-benar membutuhkan asupan baik belakangan ini. Kamu bisa menyusun menu secara mingguan atau sekaligus untuk sebulan.
Ya, enggak apa sih kalau mau sesekali juga pesan makanan online lewat aplikasi. Anggap saja sebagai selingan dan rekreasi. Atau, kamu juga bisa beli makanan atau bahannya dari bisnis teman-temanmu. Di WAG RT dan RW aja sekarang nggak ubahnya marketplace. Tiap hari ada promo ini itu, jualan anu apa saja. Ramai bener, dan menyenangkan.
Tapi ada baiknya, tetap kamu perhitungkan dan sesuaikan dengan kondisimu ya.
3. Stok seperlunya
Kalau sudah menyusun menu, maka selanjutnya kamu pasti butuh stok bahan makanan.
Satu saja rule-nya: jangan kebanyakan. Stok seperlunya, disesuaikan dengan menu yang sudah disusun dan juga banyaknya anggota keluarga di rumah. Selalu ingat, bahwa banyak yang lain yang juga memiliki kebutuhan yang sama, jadi berbagi ya.
Lagi pula, kulkasnya juga mungkin nggak muat kan?
4. Fokus pada sesama yang butuh bantuan
Ibadah puasa kali ini sepertinya akan sangat baik kalau kita lebih fokus lagi pada sesama dengan lebih banyak perhatian pada mereka dan berbagi.
Anggaran untuk buka bersama yang tahun ini berkurang juga bisa dialihkan nih ke pos sosial ini.
Yuk, kita bantu lebih banyak orang lagi yang terdampak COVID-19. Bisa mulai dari orang-orang di sekitar kita; tukang angkut sampah, pasukan penyapu jalan, tukang becak, dan lainnya. Kita juga bisa mendonasikan sebagian untuk mendukung para tenaga medis yang berada di garis depan. Karena mereka akan selalu butuh bantuan untuk mendapatkan APD.
5. Pindah online
Karena kita harus menghindari atau meminimalkan aktivitas di luar rumah, maka kita bisa memfokuskan diri lebih banyak untuk ibadah di rumah.
Kalau biasanya, kita bisa ngabuburit sambil lapar mata, sekarang ngabuburitnya ya di rumah saja. Siapkan saja rencana untuk melakukan beberapa aktivitas seru saat ngabuburit di rumah. Sepertinya, bakal banyak hal yang bisa dikerjakan sih. Mungkin juga akan banyak acara atau event online yang bisa diikuti untuk melewatkan ngabuburit dengan lebih berfaedah, semacam webinar, atau IG Live talkshow, atau kajian-kajian online.
Jadi, siapkan kuota yang cukup. Jangan lupa masukkan ke dalam anggaran ya.
Itu dia beberapa persiapan ibadah puasa yang bisa kita lakukan, untuk menikmati bulan Ramadan di tengah masa pandemi COVID-19 seperti sekarang. Percaya deh, kualitas ibadahmu tidak akan berkurang kok dengan hanya mengurangi aktivitas di luar rumah.
Tetap semangat menjalaninya ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Strategi Mengembalikan Dana Darurat
Dana darurat memang akan menolong di saat-saat darurat. Makanya, jangan remehkan keberadaannya. Seperti di saat krisis seperti sekarang. So, it’s ok jika kita memang harus mempergunakannya, apalagi untuk memenuhi kebutuhan hidup. Penghasilan juga lagi “menyesuaikan”, bukan? Tapi, buatlah komitmen untuk mengembalikan dana darurat begitu kondisi sudah memungkinkan.
Bagaimana strategi terbaik untuk bisa mengembalikan dana darurat ini? Kamu pasti tahu, bahwa jumlah dana darurat yang paling ideal itu juga enggak sedikit kan? Besarnya adalah sebagai berikut:
- Lajang: 4 x pengeluaran bulanan
- Menikah: 6 x pengeluaran bulanan
- Menikah 1 anak: 9 x pengeluaran bulanan
- Menikah, 2 anak atau lebih/Wirausaha/Freelance: 12 x pengeluaran bulanan
Bisakah kita mengembalikan dana darurat yang sudah kita pakai dan mencapai jumlah ideal ini? Bisa! Iya, mari kita optimis, dan lakukan beberapa langkah berikut.
5 Strategi Mengembalikan Dana Darurat
1. Financial check up
Selalu awali dengan financial check up, yaitu proses untuk memeriksa kondisi keuangan kita. Setelah kemarin kita kalang kabut lantaran kebutuhan yang berubah, pun punya kebiasaan keuangan yang baru, terus kondisinya sekarang kayak apa?
Setelah financial check up, kamu akan mengetahui posisi aset lancar sekaligus berbagai kewajiban yang ada (termasuk posisi utang) sekarang. Dengan demikian, kamu akan dapat merencanakan untuk mengembalikan dana darurat dengan lebih baik.
2. Sisihkan di awal
Selalu sisihkan di awal, karena dana darurat bisa dibilang sebagai salah satu tujuan keuangan yang paling penting dan urgent untuk segera dicapai.
Jangan tunggu uang sisa setiap bulannya, karena enggak akan pernah ada uang sisa. So, begitu kamu dapat gaji atau penghasilan apa pun, selalu sisihkan di awal untuk masuk ke pos dana darurat ini.
3. Tempatkan di instrumen yang tepat
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menjadi instrumen dana darurat yang paling tepat, yaitu harus mudah diakses dan mudah dicairkan.
Setidaknya taruh dana darurat sebesar 1 bulan pengeluaran di rekening tabungan biasa. Buka rekening khusus, kalau perlu ya. Selanjutnya, kamu bisa menaruh sisa dana darurat di:
- Deposito
- Logam mulia
- Reksa dana pasar uang
- Reksa dana pendapatan tetap
Jangan taruh dana darurat di instrumen yang terlalu agresif maupun yang susah dicairkan. Nanti kalau butuh, kita malah jadi pusing sendiri.
4. Kendalikan pengeluaran
Iya, mungkin kalau mau mengembalikan dana darurat sejumlah besaran yang ideal akan berat bagi sebagian orang. Katakanlah, kita punya pengeluaran Rp7 juta/bulan, sedangkan kita sudah menikah dan punya anak satu. So, dana darurat yang ideal seharusnya mencapai Rp63 juta. Jumlah yang enggak sedikit kan?
Jangan khawatir, jumlah itu enggak harus langsung terpenuhi semuanya kok. Kamu bisa mengembalikan dana darurat sebesar 2 – 3 kali pengeluaran bulanan lebih dulu sebagai target pertama, selanjutnya asalkan kamu bisa menyisihkan sedikit demi sedikit bersama dengan tujuan keuangan lainnya, itu akan sangat baik adanya.
Tekan pengeluaran yang enggak penting, dan kendalikan belanja, agar kamu bisa lebih banyak menyisihkan uang. Memperpanjang masa penghematan tentu enggak akan terlalu sulit kan, setelah masa krisis terlewati nantinya.
5. Diversifikasi
Don’t put your eggs in one basket.
Paham kan? Jangan hanya mengandalkan satu instrumen sebagai wadah untuk mengembalikan dana darurat. Di poin ketiga di atas, ada beberapa pilihan instrumen yang bisa dimanfaatkan untuk tempat menyimpan dana darurat. Kamu bisa mengalokasikannya sesuai rencanamu.
Setelah masa krisis akibat pandemi virus korona ini berakhir, kamu pasti semakin paham betapa pentingnya memiliki dana darurat kan?
Jika kemarin kamu masih suka ‘nakal’, maka selanjutnya mungkin kamu akan bisa berpikir lebih bijak. Dana darurat itu penting banget untuk kita miliki, dan hanya boleh dipakai di saat-saat yang benar-benar genting. Dan, midnight sale, liburan, konser, dan sejenisnya itu bukan termasuk ‘kondisi darurat’.
Lesson learned, semoga kita semua semakin bijak menyikapi kondisi. Tetap semangat untuk mengembalikan dana darurat yang sudah kamu pakai ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Atur Pengeluaran Sosial, Agar Tetap Bisa Membantu Sesama di Masa Pandemi
Di masa pandemi begini, kita sekaligus bisa belajar untuk lebih berempati pada orang lain. Bukankah kita hidup tak sendirian? Dan, pada dasarnya, manusia itu adalah makhluk sosial yang adaptif. Jadi meski diri sendiri juga susah, kadang kita masih saja berusaha membantu sesama kita. Ya, makanya ada yang namanya pengeluaran sosial.
Karena itu juga, dalam usaha kita mengatur ulang alokasi arus kas, pengeluaran sosial merupakan salah satu pos yang justru tidak boleh dihilangkan di masa-masa seperti ini. Yuk, tetap saling membantu satu sama lain, agar bebannya bisa ditanggung bersama-sama.
Kalau kata Mbak Ligwina Hananto di salah satu sesi talkshow-nya sih begini, “Yuk, kita bikin memori yang baik selama masa pandemi ini, supaya ketika nanti kita bisa melewatinya, kita hanya ingat yang seru-seru aja.” Salah satunya adalah dengan tetap membantu sesama.
Tapi kita sendiri aja lagi susah. Gaji enggak full dibayarkan, THR terancam dihapuskan, tunjangan juga dikurangi. Gimana dong bisa membantu sesama, sedangkan diri kita sendiri sedang dalam masa sulit? Tenang, ada beberapa hal kecil yang bisa kita lakukan untuk mengatur pengeluaran sosial ini, supaya meski dalam masa sulit, kita tetap bisa menebar kebaikan dengan membantu sesama.
5 Cara Mengatur Pengeluaran Sosial Agar Tetap Bisa Membantu Sesama di Masa Sulit
1. Nominal kecil tak masalah
Iya, untuk pengeluaran sosial ini, nominal kecil enggak masalah kok. Kadang kita memang dianugerahi rasa gengsi, “Ih, nyumbang kok cuma sedikit sih. Kurang berguna dong.”
Nope, di masa sulit seperti ini, kamu berdonasi berapa ribu perak saja merupakan berkah buat orang lain yang membutuhkan. So, gajimu tak dibayarkan penuh? Tak masalah. Kamu menyumbang Rp20.000 untuk dibelikan satu nasi bungkus, dan kamu bagi dengan bapak tukang angkut sampah di kompleks rumah kamu juga berarti sudah membantu sesama kok.
Lebih baik mulailah dengan nominal kecil, semampu kamu, daripada gengsi dan kemudian enggak jadi ikut berdonasi.
2. Masukkan dalam anggaran, dan pangkas yang enggak perlu
Jangan lupa untuk memasukkannya dalam anggaran barumu. Kalau mau kamu buat persentase tentu akan lebih baik.
Mungkin sebelumnya kamu pernah diberi saran bahwa pengeluaran sosial sebaiknya dianggarkan 2.5% dari penghasilanmu setiap bulannya, tetapi faktanya, pengeluaran sosial ini bisa mencapai 10% sendiri, apalagi jika kamu memang punya banyak aktivitas.
Nah, saat menyusun ulang anggaran, cek lagi bagian mana yang bisa dihemat dan dipangkas. Uangnya bisa dialihkan untuk kebutuhan hidup maupun pos pengeluaran sosial ini.
Ingat, nominal kecil enggak masalah. Jadi, mungkin kamu enggak perlu menentukan persentasenya, tapi langsung saja tentukan nominalnya.
3. Cari cara termudah
Cari cara termudah untuk membantu sesama, tanpa memberatkan arus kasmu.
Misalnya saja, dengan cara beli makanan untukmu sendiri sekaligus buat orang lain, kayak yang di atas tadi. Atau, kamu juga bisa memesan makanan lewat aplikasi online, melebihkan jumlahnya, dan kamu bagi dengan si driver.
Intinya cari cara termudah, tak membuatmu repot sehingga tak membuatmu enggan untuk membantu.
4. Mulai dari orang terdekat
Kamu juga bisa mulai dari orang-orang terdekat. Seperti saran Mbak Ligwina Hananto nih.
Mungkin ada di antara teman-temanmu yang bisnisnya sedang sepi–atau justru sedang mencoba berbisnis–di tengah masa pandemi ini. Kamu, sebagai teman yang baik, bisa membantunya dengan membeli satu produk yang dijualnya.
Saya sendiri juga sudah mencoba langkah ini. Ada yang menawarkan makanan beku, sayuran organik, lauk pauk, dan sebagainya. Ketimbang saya bingung belanja di luar, mending saya beli dulu dari teman-teman. Mereka juga mau antar kok ke rumah. Baru kekurangannya, saya cari di luar sana.
Dengan begini, kebutuhan terpenuhi, sekaligus membantu teman-teman supaya bisnisnya lancar. Pengeluaran sosial kita jadi sekaligus pos kebutuhan hidup kan?
5. Tak melulu berupa uang
Betul, kita tak harus membantu sesama dalam bentuk uang juga kok. Kamu bisa mulai dengan menawarkan diri untuk membelanjakan kebutuhan di supermarket untuk lansia-lansia yang tinggal di sekitar rumahmu. Atau, kamu juga bisa membagi sedikit bahan-bahan makanan pada tetanggamu, jika mereka ada yang kekurangan.
Di suatu kampung di Jawa Barat, bahkan ada seorang pasien positif COVID-19 yang sedang mengisolasi diri di rumah, dan mendapatkan banyak bantuan berupa sembako dari tetangga-tetangga sebelah rumahnya. Kita juga bisa ambil bagian di sini dengan ikut menyumbangkan sebagian sembako yang kita miliki, agar mereka bisa sukses isolasi dirinya dan akhirnya sembuh.
Memang ada banyak cara untuk bisa membantu sesama. Kalau memang kita punya niat baik, pasti deh ada saja jalannya. Dan enggak usah takut kalau pengeluaran sosial ini membuat kita jadi kekurangan. Percayalah, semakin banyak kita berbagi, hal baik juga akan berbalik pada kita nantinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.