Cara Belajar Finansial untuk Pemula yang Paling Asyik
Bagaimana cara belajar finansial untuk pemula yang paling mengasyikkan?
Ya, bisa macam-macam sih, tergantung kecenderungan masing-masing. Konon, ada beberapa tipe gaya pembelajar, yaitu visual, auditori, dan kinestetik—yang biasa disebut VAK. Kadang ada yang menambah dengan ‘T’, dari tactile. Model lain ada yang menambahkan ‘R’, dari reading/writing. Nah, katanya, hasil belajar akan lebih efektif ketika kita menyesuaikan cara belajar kita dengan gaya pembelajar yang kita miliki.
Visual cenderung lebih suka belajar dengan gambar-gambar, grafik-grafik, video, dan sejenisnya. Auditori merupakan tipe pembelajar yang lebih cepat menyerap materi ketika dia mendengarkan. Sedangkan para pembelajar kinestetik akan lebih enjoy belajar ketika dia distimulasi dengan sentuhan dan aktivitas langsung.
Cara Belajar Finansial Mana yang Paling Oke?
Yang mana yang paling baik? Ya, kembali ke individu masing-masing. Belajar yang disesuaikan dengan tipe pembelajar ini biasanya cukup efektif ketika diterapkan untuk sekolah anak-anak, dan pastinya bisa juga kita manfaatkan untuk menemukan cara belajar finansial untuk pemula yang paling oke.
Pasalnya, belajar finansial itu seharusnya memang fun! Dibikin menyenangkan, meskipun mungkin bahasannya memang serius karena menyangkut hajat hidup kita dalam jangka waktu yang panjang.
Nah, cara belajar finansial untuk pemula itu ada banyak, misalnya saja:
- Baca buku-buku keuangan yang bisa dibeli di toko-toko buku, atau kalau kamu lebih suka buku elektronik, pasti juga dapat menemukan versi digitalnya di Google Play Book atau juga di Amazon Kindle. Nggak mampu beli, kamu bisa sewa gratis melalui aplikasi iPusnas.
- Baca-baca artikel di media digital, misalnya ya seperti kamu sekarang yang sedang baca artikel ini. Jangan berhenti di artikel ini saja ya, lanjutkan dengan baca-baca artikel lain di web ini juga. Ada banyak loh!
- Baca-baca postingan di media sosial, seperti follow akun-akun yang sering sharing seputar keuangan di Twitter, Instagram, Facebook, dan sejenisnya. Kamu sudah follow Instagram dan Twitter QM Financial belum?
- Nonton video di YouTube, nggak hanya nonton video-video prank, tapi juga sesekali nonton video-video seputar tip keuangan juga oke tuh dijadikan agenda sehari-hari.
- Ikut kelas-kelas, kalau lagi pandemi seperti sekarang ya pilihlah kelas online saja, jadi bisa kamu ikuti dari jarak jauh, nggak terbatas waktu. Misalnya seperti ikutan rangkaian FCOS dari QM Financial. Termasuk juga di sini ikutan berbagai webinar, seperti Financial Dialogue.
- Ikut online course, yang memungkinkanmu bisa mengakses materinya kapan saja. Seperti belajar bareng QM Financial di Udemy.
Banyak kan?
Jangan batasi dirimu pada salah satu cara saja. Sudah disediakan berbagai macam fasilitas, ya sebaiknya manfaatkanlah seoptimal mungkin selagi ada.
Cara Belajar Finansial untuk Pemula yang Paling Baru
Tapi, kalau dilihat-lihat ya, beberapa cara belajar finansial untuk pemula di atas banyak yang lebih cocok untuk para pembelajar tipe visual dan auditori ya? Meski misalnya seperti di kelas online kadang ada worksheet yang bisa diisi oleh peserta yang ingin sekalian praktik, tetapi mostly aktivitas belajar didominasi oleh melihat, membaca, dan mendengarkan.
Lalu, bagaimana dengan para pembelajar tipe kinestetik?
Ada cara belajar finansial untuk pemula yang juga bisa dicoba, yang cocok untuk para pembelajar kinestetik, yaitu dengan metode gamification.
Cara belajar dengan gamification ini punya beberapa keunggulan. Salah satunya adalah cara belajar ini “menuntut” kamu untuk turut terlibat dalam proses pembelajarannya. Jadi, nggak hanya mendengar dan melihat saja, tetapi kamu turut berperan dalam prosesnya.
QM Financial saat ini juga sedang mengembangkan cara belajar finansial untuk pemula dengan menggunakan gamification ini, yang dapat menjadi salah satu alternatif suplemen untuk melengkapi learning process yang sudah kamu lakukan. Dengan sistem story base, kamu akan mendapatkan pengalaman “langsung” berhadapan dengan masalah-masalah keuangan, dan memikirkan bagaimana solusinya.
Tentunya, cara belajar yang “menuntut” pengguna untuk terlibat langsung seperti ini akan cocok bagi kamu, para tipe pembelajar kinestetik, yang cenderung lebih enjoy untuk belajar secara aktif.
Sounds good, eh?
Pengin segera nyobain?
Cek akun media sosial QM Financial, dan jangan lupa follow ya! Supaya nggak ketinggalan update informasi mengenai cara belajar finansial untuk pemula yang paling baru dari QM Financial ini!
Sekolah Online 2021: Biaya Tetap Sama atau Beda Ya?
Tahun 2021 sudah berlalu beberapa minggu. Ini artinya semakin dekat kita dengan tahun ajaran baru. Biaya sekolah, apa kabar di masa pandemi ini? Oh, bukan biaya sekolah biasa. Tetapi, sekolah online.
Pandemi corona memang sesuatu ya? Sekolah pun harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan anjuran pemerintah yang berlaku: melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah. Yah, pastinya, mengubah kebiasaan itu tak akan bisa secepat memasak mi instan. Apalagi ini dari sistem sekolah konvensional—yang mengandalkan interaksi langsung dengan tatap muka antara siswa dan guru—menjadi sekolah online, yang hampir seluruh aktivitasnya mengandalkan teknologi dari jarak jauh.
Selain PR tersendiri untuk guru dan anak-anak, ini juga PR banget buat orang tua. Kenapa? Karena harus ikut jadi guru. Dan, terus terang, nggak semua orang tua berkompeten menjadi guru akademik loh.
Ok, enough dengan curcolnya.
Mari kita kembali fokus ke biaya sekolah.
Sekolah Online: Biaya Sekolah Beda?
Iya, lalu apa kabar biaya sekolah? Karena aktivitas hampir seluruhnya tidak dilakukan di sekolah, apakah ini berarti biaya sekolah bisa turun?
Ternyata enggak ya, Bun! Biaya sekolah teteup. Meski sekolah online, tapi guru-guru kan tetap harus diberi gaji. Juga karyawan sekolah lain, yang juga bekerja seperti biasa, meskipun harus menjaga jarak dan mematuhi berbagai protokol kesehatan.
Misalnya saja, uang transportasi sekarang berubah jadi uang kuota internet. Memang ada bantuan dari pemerintah sih, yang diharapkan dapat memperingan beban kita. Selain itu, juga banyak provider yang menyediakan fasilitas gratis untuk fitur Pembelajaran Jarak Jauh, atau PJJ ini. Tapi, hmmm, kalau setiap hari Zoom selama minimal 1 – 2 jam, lalu harus kirim video-video, kadang juga diminta unggah ke YouTube, itu juga sesuatu ya. Ini baru satu anak. Apa kabar yang dua anak atau lebih?
Lalu, selama sekolah online, uang saku anak sih memang bisa saja nggak diberikan. Tapi, dengan adanya anak di rumah, buibu juga harus siap sedia makanan, camilan, dan minuman yang cukup banyak juga. Akhirnya belanja bulanan juga bertambah.
Nah, yang disebutkan di atas adalah beberapa biaya sekolah dari sisi keseharian.
Lalu, bagaimana dengan biaya sekolah di tahun ajaran baru? Apakah beda, atau sama? Atau, teteup naik juga?
Biaya Sekolah Online di Tahun Ajaran Baru 2021
Salah satu tim QM Financial kebetulan tahun ini harus memasukkan anaknya ke jenjang SMP. Memang tetap berharap untuk bisa masuk negeri, biar bisa sedikit berhemat. Tapi, teteup ya, harus mencari sekolah swasta sebagai cadangan. Alasannya, kita juga belum tahu ujian sekolah tahun ini seperti apa kan? Secara, sistemnya juga baru, seiring Mendikbud-nya juga baru. Jadi, buat jaga-jaga, biar aman. Kan nggak mungkin meminta anak untuk “cuti” sekolah setahun, karena gagal masuk sekolah negeri?
Ternyata, biaya sekolah di tahun ajaran baru itu teteup.
Teteup naik, maksudnya. Besarnya 10 – 12% dari tahun lalu.
Kebetulan tinggal di sebuah kota kecil, sebenarnya biaya sekolahnya juga enggak setinggi Jakarta. Tapi setelah ditotal ya teteup ya, butuh 8 digit. Pasalnya, sekolah yang ditarget merupakan sekolah swasta yang cukup populer dan berakreditasi A. Reputasinya sangat baik, langganan juara lomba-lomba sekolah. Memang sih, 8 digit itu bisa diangsur selama beberapa bulan, dan terdiri atas uang pangkal, uang gedung, sampai uang seragam, SPP sekaligus uang kegiatan.
Sekolah tersebut melaksanakan seluruh kegiatannya secara virtual, baik kegiatan belajar mengajar maupun ekskulnya. Sekolah tetap full, dari pukul 07.00 sampai pukul 13.00 untuk KBM, lalu dilanjut ekskul dengan aplikasi Zoom juga. Sekolahnya 5 hari dalam seminggu.
Luar biasa ya?
Wah, langsung ceki-ceki dana pendidikan yang memang sudah disiapkan deh.
Siapkan Dana Pendidikan Anak Segera
So, kesimpulan, biaya sekolah online di masa pandemi tetap sama ya, para orang tua. Bahkan bisa saja tetap naik, mengikuti “jadwal” inflasi seperti biasanya—meskipun tingkat inflasi negara saja sudah diturunkan.
Jadi, siapkan dana pendidikan anak-anak dengan segera, dan buat rencana yang fixed dan realistis. Mau apa pun yang terjadi, biaya sekolah itu hampir mustahil untuk nggak naik. Apalagi turun.
Nah, sudah siapkah dana pendidikan anak-anak kita?
Kalau belum, yuk, join di kelas Dana Pendidikan! Cek jadwal kelas-kelas finansial online QM Financial, dan pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Ini 5 Keunggulan Training Keuangan Karyawan bersama QM Financial
Training keuangan karyawan diberikan sebagai upaya perusahaan untuk menambah keterampilan pengelolaan keuangan pribadi karyawan.
Mengapa hal ini penting?
Karyawan yang memiliki masalah keuangan tidak akan dapat menunjukan performa kerja yang memuaskan. Selain produktivitas menurun, hari izin sakit juga bisa bertambah. Alhasil, tentunya hal ini akan berefek pada produktivitas bisnis secara keseluruhan.
Memang, sekilas, tidak tampak hubungan langsungnya ya? Tetapi ini sudah terbukti loh. Bahkan sudah ada penelitiannya juga.
QM Financial menyediakan berbagai modul training keuangan yang cocok bagi karyawan perusahaan dari berbagai skala. Besar kecil bisnis perusahaan, banyak sedikit karyawan, semua perlu training keuangan. Pastinya, tujuannya agar karyawan bisa mengelola keuangan pribadi masing-masing, bisa mencapai kesejahteraan hidup yang sesuai standar—bahkan lebih, bahkan bisa merencanakan dana pensiun juga.
Apa sih keunggulan training keuangan karyawan oleh QM Financial? Berikut beberapa di antaranya.
Keunggulan Training Keuangan Karyawan oleh QM Financial
Bisa disesuaikan dengan kebutuhan
Kebutuhan setiap perusahaan bisa saja berbeda, karena soal finansial ini memang cukup personal. Karenanya, materi juga harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Tentukan kebutuhan training keuangan di perusahaan, dan diskusikan dengan tim QM Financial, agar materi bisa tepat sasaran.
Modul mudah dipahami
Karena belajar keuangan itu tidak sesulit yang dibayangkan kok. Pada dasarnya, hal-hal yang rumit seperti keuangan juga bisa dijelaskan secara simpel. Karena prinsip-prinsip keuangan pada dasarnya juga sangat simpel, hanya saja memang perlu disesuaikan dengan kondisi yang kadang berbeda atau berubah.
Modul training oleh QM Financial dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipahami oleh mereka yang paling awam sekalipun. Pengalaman QM Financial mengadakan kelas-kelas online yang sudah diikuti oleh 16.000 orang dari berbagai latar belakang dan negara telah membuktikannya.
Cara penyampaian materi fun and practical
Trainer QM Financial sangat berpengalaman mengampu berbagai kelas, baik private, kelompok kecil, maupun kelompok besar yang mencapai ratusan orang. Suasana kelas selalu meriah dan ramai, karena dibawakan secara interaktif, bahkan di kelas online sekalipun.
Materi berat bisa dibuat simpel dengan modul yang mudah dipahami, dan cara penyampaian yang fun dan praktis.
Bisa dilakukan secara online dengan mudah
Masih memberlakukan work from home, atau harus menjaga jarak sementara kita masih di masa pandemi? Nggak masalah! QM Financial sudah banyak mengadakan training keuangan karyawan secara online melalui aplikasi Zoom.
Perlu dilakukan dengan aplikasi selain Zoom? Silakan didiskusikan dengan tim QM Financial ya.
Aplikatif
Apalah artinya teori jika tidak dapat diaplikasikan dengan mudah. Betul kan? Begitu juga dengan keuangan.
Materi-materi dalam modul training keuangan karyawan yang dibuat oleh QM Financial pasti aplikatif. Untuk beberapa materi, ada worksheet yang bisa langsung diisi oleh peserta. Hal ini tentunya semakin meningkatkan pemahaman peserta akan materi yang diberikan.
Di setiap sesi kelasnya, sering juga tim QM Financial akan meminta peserta untuk membuat komitmen; berisi hal-hal yang akan dilakukan oleh peserta setelah kelas, supaya peserta selalu ingat untuk mengaplikasikan materi yang sudah diberikan.
Yuk, belajar bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
5 Skill yang Dibutuhkan di Dunia Kerja di Tahun 2021
Ada beberapa skill yang dibutuhkan di dunia kerja di tahun 2021 ini. Mungkin tidak baru, tetapi sekarang menjadi lebih penting.
Memangnya beda? Well, di tahun 2020, kita terpaksa banyak menyesuaikan diri dengan perubahan cepat yang terjadi. Salah satunya konversi dari offline menjadi online, dalam sebagian besar hal yang kita kerjakan.
Termasuk di dunia kerja.
Perusahaan mau enggak mau juga harus beradaptasi. Jika memang sejauh ini, karyawannya sudah dapat “diajak” untuk naik kelas, maka itu hal bagus. Dan, kalaupun berniat untuk menambah lagi sumber daya manusia, maka ya sebaiknya mempertimbangkan hal dan kebiasaan baru yang ada sekarang, demi kelancaran operasional pekerjaan.
Berikut beberapa skill yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan untuk bertahan di tahun 2021 ini. Dan, beberapa di antaranya adalah soft skill yang bisa dikembangkan dengan training yang pas dengan kebutuhan.
5 Skill yang Dibutuhkan di Dunia Kerja
Familier dengan berbagai bentuk teknologi dan bisa belajar dengan cepat
Kalau mau bertahan, dan kemudian bisa berkembang, maka mau tak mau setiap aset dalam perusahaan juga disesuaikan dengan kondisi terkini. Termasuk para karyawannya.
Pada akhirnya, seleksi alam juga berlaku. Mereka yang tak bisa belajar teknologi dengan cepat harus pasrah digantikan. Tak hanya digantikan oleh sesama manusia, tetapi digantikan oleh mesin dan robot. Memang menyedihkan sih, tapi ya ini tuntutan zaman.
Kecerdasan emosional (EQ)
Keterampilan ini barangkali bukan tuntutan yang baru. Tetap dengan kondisi yang sekarang, maka keterampilan untuk mengelola emosi menjadi skill yang dibutuhkan di dunia kerja juga. Pasalnya, dengan kondisi sekarang, orang dengan kecerdasan emosional yang baik akan lebih mampu beradaptasi.
In fact, meskipun nantinya sebagian besar pekerjaan akan dilakukan oleh robot ataupun mesin, tetapi mereka juga tetap tidak dapat menggantikan peran manusia yang memiliki rasa dan indera yang lebih tajam.
Karenanya, di masa teknologi canggih, tak hanya IQ saja yang berperan, para karyawan dituntut untuk memiliki EQ yang juga sama tingginya.
Kreativitas
Pandemi COVID-19 yang terjadi di tahun 2020 menuntut setiap bisnis, baik yang dijalankan oleh perusahaan maupun perseorangan, untuk kreatif agar bisa bertahan. Kebanyakan merasa perlu untuk mengubah strategi bisnisnya. Tentunya, strategi perusahaan yang berubah ini tidak akan mulus dilakukan tanpa adanya kreativitas sumber daya manusia yang ada di dalamnya.
Tanpa kreativitas karyawan, perusahaan tidak akan lincah mencari celah untuk bertahan.
Ini juga bukan termasuk keterampilan baru, tetapi menjadi skill yang dibutuhkan di dunia kerja di tahun 2021 ini.
Berkomunikasi secara efektif
Dalam sebuah perusahaan, teamwork itu akan selalu menjadi hal penting. Tanpa keterampilan berkomunikasi yang baik, teamwork tidak akan bisa terbangun dengan baik.
Keterampilan untuk berkomunikasi secara efektif juga bukan skill yang dimiliki oleh setiap orang loh. Ada banyak orang yang cukup kesulitan untuk mempelajari salah satu skill yang dibutuhkan di dunia kerja ini. Jika saat ini karyawan masih kurang dapat menguasai keterampilan ini, ada baiknya diberikan training yang pas.
Kepemimpinan
Skill yang dibutuhkan di dunia kerja lainnya adalah kepemimpinan.
Well, kan, enggak semua karyawan harus jadi pemimpin? Kalau semua pemimpin, siapa dong anak buahnya?
Ya, bukan gitu juga sih artinya. Setidaknya, jika karyawan memiliki keterampilan memimpin, maka mereka juga akan mahir memimpin diri mereka sendiri. Dengan demikian, mereka akan kaya inisiatif, punya kemampuan problem solving yang baik juga, dan tak harus menunggu instruksi untuk bekerja dan menghasilkan yang terbaik.
Itulah arti keterampilan kepemimpinan yang sesungguhnya.
Di samping kelima keterampilan di atas, ada lagi skill yang dibutuhkan di dunia kerja di tahun 2021 ini yang juga sangat penting. Yaitu keterampilan untuk mengelola keuangan pribadi.
Mengapa sangat penting?
Ini juga berkaitan dengan kondisi dan kebiasaan yang berubah. Pandemi tahun 2020 masih menyisakan dampak sampai sekarang, hingga ke soal keuangan. Banyak orang tak siap menghadapi krisis lantaran mereka belum memiliki literasi keuangan yang baik. Di antaranya, tidak memiliki dana darurat yang memadai, sedangkan ada utang juga yang menjadi beban.
Karyawan yang mampu mengelola keuangannya dengan baik, akan siap menghadapi situasi apa pun. Hal ini tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Betul kan ya?
Kabar baiknya, seperti halnya skill yang lain, keterampilan mengelola keuangan ini juga bisa dilatih melalui training keuangan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Financial Gamification, Apa Sih Itu?
Pernah dengar istilah financial gamification?
Mungkin istilah ini memang belum familier ya? Tetapi sebenarnya ini adalah sesuatu yang seharusnya akan kita akrabi sesegera mungkin in the real near future.
You see, kita bisa belajar keuangan itu bisa dengan banyak sekali cara; dengan baca buku, follow akun-akun yang sering sharing tentang keuangan, nonton video, sampai ikut kelas yang diampu oleh mentor-mentor yang berpengalaman.
Nah, salah satu cara baru belajar keuangan yang juga bisa kamu lakukan adalah melalui metode financial gamification ini.
Apa Sih Financial Gamification?
Financial gamification, seperti dapat kamu lihat, terbentuk dari dua kata, yaitu financial dan gamification.
Financial, dalam bahasa Indonesia adalah finansial atau keuangan, adalah kata benda yang mengacu pada seluk-beluk uang, atau urusan uang. Ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Sedangkan gamification, dalam bahasa Indonesia dipadankan sebagai gamifikasi, adalah metode pembelajaran atau penyelesaian tugas dengan memanfaatkan games atau permainan-permainan.
Dengan demikian, financial gamification bisa dibilang adalah metode pembelajaran keuangan dengan memanfaatkan games atau permainan.
Hmmm, how does it sound? Sepertinya sih asyik ya, bisa belajar keuangan sambil main gitu. Praktik simulasi langsung, dan dihadapkan pada masalah-masalah yang (terasa) riil?
Why Gamification?
Semua berawal dari teori Cone of Learning, yang digagas oleh Edgar Dale.
Dalam teori ini, ternyata ditemukan fakta bahwa orang memiliki kecenderungan untuk belajar dan mampu menyerap 90% materi belajar jika kita aktif; melakukan presentasi, simulasi secara riil, dan melakukan praktik langsung akan materi yang kita pelajari tersebut.
Untuk lebih jelasnya, ini dia skema Cone of Learning, oleh Edgar Dale.
Metode gamifikasi ini sebenarnya sudah cukup familier dan banyak dilakukan sebagai metode belajar anak-anak sekolah. Pertamanya sih berkembang pesat di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat. Namun, akhir-akhir ini juga banyak diadopsi oleh sistem pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan anak usia dini. Misalnya masuknya metode Montessori.
Namun, sebenarnya, gamifikasi ini bisa diterapkan untuk belajar apa pun, oleh siapa pun. Metode dasar yang mengedepankan analisis masalah, problem solving, dan keaktifan pengguna membuatnya mudah untuk dimodifikasi untuk banyak tujuan.
Salah satunya untuk belajar keuangan.
Gimana ya, rasanya belajar keuangan dengan cara bermain seperti ini? Kebayang enggak?
Kita Sebenarnya Sudah Familier dengan Financial Gamification
Nah, nggak sadar mungkin ya, kalau sebenarnya kita sudah sering melakukan gamifikasi keuangan.
Loh?
Iya, ingatkah kamu akan permainan monopoli?
Yes, monopoli adalah salah satu bentuk gamifikasi keuangan, atau financial gamification, yang pasti sebagian besar dari kita pernah lakukan. Dalam monopoli, kita belajar mengelola keuangan, dari mulai membeli hipotek alias tanah kosong, lalu beli rumah hijau, bahkan sampai bagaimana caranya mendapatkan penghasilan pasif, dengan memiliki hotel di lokasi-lokasi strategis.
Seru kan ya, kalau sudah main monopoli? Ada yang jago main monopoli?
Bisa jadi, yang jago main monopoli itu, sekarang juga jago mengelola keuangan, dan sudah punya penghasilan pasif juga tuh.
Di era digital, finance gamification seharusnya juga dikonversi menjadi digital juga. Well, pernah lihat sih, ada aplikasi games monopoli di PlayStore, tapi sayangnya, belum pernah coba. Kalau diingat-ingat, pun ada beberapa games, yang berbasis simulasi dan time management yang selalu juga ada pelajaran keuangannya.
Misalnya saja games berbasis simulasi peternakan atau pertanian, seperti HayDay. Kamu perlu membeli bibit, untuk kemudian ditanam. Kamu perlu juga membeli fasilitas-fasilitas, agar pertanianmu bisa berjalan dengan baik.
Menelusuri beberapa sumber, ternyata juga ada games Cashflow. Ini adalah platform finance gamification yang dikembangkan oleh Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad.
Nah, apakah kamu tahu bentuk atau platform financial gamification lainnya, yang belum disebutkan di atas? Tulis di kolom komen ya.
Lalu, bagaimana menurutmu? Jika kamu belajar keuangan melalui games seperti ini, kira-kira apakah materi pembelajaran akan lebih mudah diserap, atau malah ambyar karena terdistraksi oleh permainan itu sendiri?
Atau kamu lebih suka belajar dengan ikut kelas seperti kelas-kelas finansial online QM Financial, yang topiknya bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu?
Membeli Rumah Harus Juga Memperhatikan 5 Biaya Tambahan Ini!
Membeli rumah bisa jadi impian terbesar kita. Tapi, beli rumah itu ternyata urusan yang cukup ruwet juga, ya kan?
Nggak heran sih, karena rumah bukanlah barang kecil. Harganya juga tak pernah kecil nominalnya, pun urusannya sensitif. Makanya, birokrasi panjang. Apalagi kalau kita hendak membeli rumah dengan cara KPR, karena ada lebih banyak pihak yang akan terlibat dalam urusan transaksinya. Jangka waktunya yang panjang “memaksa” kita untuk mau berkomitmen dalam jangka waktu yang lama juga, dan tentu, hal ini bukan hal yang mudah.
Inilah yang kadang kita lewatkan. Dianggapnya beli rumah, transaksi dan nego, terus kalau jadi, serahkan uang, selesai. Ternyata enggak gitu juga mainnya. Ada beberapa biaya tambahan transaksi yang juga harus diperhitungkan.
Biaya Tambahan yang Mesti Diperhitungkan Saat Membeli Rumah
Biaya Akta Jual Beli
Biaya ini merupakan biaya yang diperlukan untuk membuat Akta Jual Beli yang resmi. Nilainya sebesar 1% dari nilai transaksi.
Jadi, jika rumah yang dibeli seharga Rp1 miliar, maka besaran biaya Akta Jual Beli akan sebesar Rp10 juta. Biaya ini ditanggung oleh pihak pembeli, kecuali ada kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Kadang, pada praktiknya, PPAT akan membebankan biaya-biaya lainnya juga. Karenanya, ada baiknya kamu cermati betul komponen ini. Fokuslah pada kelancaran proses transaksi, agar tidak muncul masalah di kemudian hari.
Biaya Balik Nama
Biaya tambahan berikutnya yang harus diperhitungkan saat membeli rumah adalah biaya balik nama. Biasanya besarnya disesuaikan dengan aturan pemerintah daerah setempat. Umumnya sih yang berlaku 2%, tapi bisa berbeda antara satu daerah dengan daerah yang lain.
Biaya ini biasanya dipengaruhi oleh luas tanah, luas bangunan, sampai lokasinya. Jadi, silakan cek saja ke Kantor Pertanahan terdekat ya.
Jika kita membeli rumah dari developer, maka biasanya sih proses balik nama bisa dibantu. Tapi, kalau kita beli rumah yang pernah ditinggali, kita harus mengurusnya secara mandiri.
Biaya Pajak Penghasilan
Biaya Pajak Penghasilan atau PPh ini sebenarnya menjadi tanggung jawab penjual, yang diambil atas penghasilan yang diterima oleh pihak penjual. Besarnya 2.5% jumlah bruto nilai transaksi. Tapi kalau misal rumah yang diperjualbelikan termasuk dalam tipe Rumah Sederhana atau Rumah Susun Sederhana, maka besar PPh final adalah 1%.
Cuma terkadang, ini juga sudah diperhitungkan oleh pihak penjual dalam harga rumahnya.
Biaya KPR
Jika kamu membeli rumah dengan skema KPR, maka akan 2 jenis biaya yang dibebankan, yaitu biaya provisi, yang akan digunakan untuk membiayai kebutuhan pemberian pinjaman, dan biaya administrasi, yang akan digunakan untuk mengurus dokumen kredit.
Besarnya biaya ini tergantung kebijakan bank masing-masing. So, silakan cek ke bank tempat kamu hendak mengambil KPR.
Biaya lain yang disatukan
Ada juga biaya tambahan dalam membeli rumah yang biasanya sudah disatukan dengan Bea Balik Nama. Besarannya sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku di BPN, yaitu sebesar (1/1000 x harga rumah) + Rp50 ribu.
Selain itu, juga ada Bea Perolehan Hak atas Tanah dan/atau Bangunan, yang diatur oleh Undang-Undang No. 21 Tahun 1997, dan berlaku sejak 1 Januari 1998. Besarannya 5%, dan dibebankan baik pada pihak penjual maupun pembeli rumah.
Selain 5 biaya tambahan membeli rumah di atas, kamu juga harus memperhitungkan jasa atau honor notaris. Jangan khawatir, karena hal ini juga sudah ada undang-undangnya, jadi pasti semua akan sesuai dengan aturan.
Wow, banyak juga ya, biaya tambahan dalam membeli rumah ini?
Belum lagi, dana untuk membeli rumahnya sudah pasti juga besar nilainya. Gimana cara merencanakannya ya? Sedangkan kalau bisa sih, kita bisa segera memiliki rumah, ya kan? Karena rumah adalah simbol kemandirian.
Gabung yuk, di kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Belajar bagaimana mengelola keuangan dan merencanakan dana rumah dengan baik, agar segera tercapai. Materinya lengkap, dibawakann secara fun!
Cek jadwalnya, dan segera daftar ya.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Menilik Skema Dana Pensiun PNS Terbaru Tahun 2021
Pemerintah, melalui Badan Kepegawaian Negara, akhirnya mengumumkan rencana perubahan skema dana pensiun PNS di tahun 2021.
Menurut berita dari beberapa sumber hasil penelusuran, skema baru ini saat ini sudah mencapai tahap diskusi final.
Skema Dana Pensiun PNS: Pay As You Go Menjadi Fully Funded
Mungkin sebagian besar dari kamu belum tahu, bahwa pemberian tunjangan pensiun PNS selama ini menggunakan skema Pay As You Go.
Skema ini mengharuskan para PNS untuk membayar iuran yang ringan, dan di saat tiba masa pensiun nanti, para pegawai negara ini akan mendapatkan tunjangan hari tua yang dibayarkan secara sekaligus, plus mendapatkan juga uang pensiun secara bulanan.
Skema dana pensiun PNS Pay As You Go besarnya ditentukan 4.75% dari gaji, ditambah dengan dana APBN. Namun, banyak yang menilai, jumlah uang pensiun bulanan ini sangat kurang memadai.
Skema baru tunjangan pensiun ini akan berlaku di tahun 2021 setelah Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang dana pensiun diperbarui, sesuai dengan Rencana Strategis Kementerian Keuangan 2020-2024 dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77 Tahun 2020.
Dalam skema baru ini, iuran dana pensiun PNS yang dibayarkan akan mengikuti persentase dari pendapatan, alias take home pay, dan bukan dari gaji pokok saja. Dengan demikian, uang pensiun bulanannya nanti besarannya akan lebih baik daripada yang sekarang dilaksanakan.
Harapannya, tentu saja, uang pensiun bisa benar-benar menjadi bekal hidup para pensiunan PNS nantinya saat mereka sudah tak produktif lagi.
Berapa Banyak Dana Pensiun PNS yang Perlu Kita Kumpulkan?
Tentunya, kita semua menyambut baik rencana pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan PNS ini, ya kan? Harapannya, tidak ada lagi PNS yang harus kembali bekerja di masa pensiunnya nanti.
Berapa banyak dana pensiun yang akan diterima oleh PNS setelah skemanya diperbarui nanti? Yah, hal ini sih masih didiskusikan oleh mereka yang memang ditugaskan sebagai perumus kebijakan ini. Menurut Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Tjahjo Kumolo sih, diharapkan akan dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan hidup para pensiunan dengan baik.
Namun, tak pelak, pasti juga masih ada pertanyaan: seberapa besar sih sebenarnya dana pensiun yang kita butuhkan itu?
Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi besaran dana pensiun yang kita perlukan, yaitu:
- Usia pensiun. Untuk PNS, usia pensiun telah ditetapkan 58 tahun. Nah, awal usia memasuki masa pensiun ini bisa sangat menentukan, karena menjadi titik start menghitung biaya hidup sehari-hari nantinya.
- Angka harapan hidup, yaitu ketika masa pensiun berakhir. Waduh, kayak meramal akhir hidup sendiri dong? Nggak gitu juga sih mainnya. Ini kan kita butuh untuk bisa menghitung seberapa banyak kebutuhan hidup kita di masa pensiun. Tentunya, kita butuh titik awal (usia pensiun) dan titik akhir (akhir pensiun). Ya kan? Kita bisa menentukannya dengan melihat rata-rata usia orang tua, kakek, nenek kita sebelumnya. Atau, kalau mau, pakai standar angka harapan hidup orang Indonesia, yaitu sekitar 71.8 tahun, atau bulatkan saja ke 72 tahun.
- Pengeluaran rutin. Sudah punya catatan kan, seberapa besar pengeluaran rutin kita sekarang? Seharusnya sih, nanti setelah pensiun, kita sudah tidak ada utang semacam KPR lagi, pun sudah tidak terbebani oleh dana pendidikan anak. Dalam suatu penelitian, jika kita ingin hidup sejahtera di masa pensiun, maka setidaknya kita harus menerima uang pensiun sebesar 70% dari gaji terakhir yang kita terima.
Nah, berbekal proyeksi usia pensiun, angka harapan hidup, dan juga besaran pengeluaran rutin ini, kita pun bisa menghitung kebutuhan hidup kita nanti selama menjalani masa pensiun.
Pengin tahu, berapa banyak dana pensiun PNS yang dibutuhkan secara realistis? Dengan skema yang baru ini, dana pensiun yang sudah disiapkan apakah cukup? Penasaran juga, bagaimana cara mengelola dana pensiun PNS yang paling baik? Kalau skema baru telah ditetapkan, ternyata angkanya tetap masih kurang memadai, lalu bagaimana?
Wah, banyak sekali pertanyaan yang muncul ya?
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Mau Belajar Finansial? Mulailah dari 4 Kelas Online Dasar Wajib Ini!
Awal tahun begini adalah saat yang tepat untuk membuat rencana agar keuanganmu lebih baik ke depannya. Istilahnya: a fresh jump-restart. So, mulai dari mana? Mau mulai belajar finansial dulu? Ada beberapa kelas basic alias dasar yang bisa kamu ikuti di seri kelas finansial online—Financial Clinic Online Series—dari QM Financial nih.
Yuk, coba kita lihat.
4 Kelas Basic untuk Kamu yang Baru Mulai Belajar Finansial
Blueprint of Your Money
Blueprint of Your Money merupakan konsep keuangan original dari Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial. Ini merupakan kelas paling dasar yang wajib diikuti oleh setiap orang yang pengin belajar finansial benar-benar from scratch. Mau belajar finansial? Mulailah dari kelas ini.
Dalam kelas dasar ini, kamu belajar finansial utamanya tentang:
- Cara menyusun rencana keuangan yang komprehensif
- Cara melakukan financial check up yang menyeluruh
- Prinsip mengatur arus keuangan
- Membuat tujuan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu
- Mengenal berbagai “kendaraan” yang bisa kamu manfaatkan untuk mencapai tujuan finansial
- Mengenal berbagai perlindungan dan hal-hal lain yang bisa memengaruhi kondisi keuanganmu.
How to Manage Your Cash Flow
Cash flow atau arus kas merupakan kunci dalam pengelolaan keuangan pribadi. Kamu tidak akan dapat mengelola keuangan dengan baik selama cash flow masih belum sehat. Boro-boro membuat tujuan keuangan dan juga rencananya. Cash flow yang kacau juga bisa menjebakmu dalam utang tak berfaedah yang melilit lo!
So, cek dulu cash flow kamu, dan perbaiki apa yang perlu diperbaiki, dan belajar finansial lebih banyak di kelas ini.
Kelar kelas ini, kamu akan dapat memeriksa kondisi kesehatan keuanganmu sendiri, menemukan penyakitnya, dan kemudian mencari solusi yang paling tepat untuk mengobatinya.
How to Set Your Financial Goals
Setelah arus keuangan atau cash flow kamu sudah sehat, maka selanjutnya kamu bisa mulai merumuskan tujuan finansial. Karena hidup tanpa adanya tujuan finansial, sama saja kamu hidup tanpa tujuan sama sekali.
Namun, tujuan keuangan juga harus realistis, karena jangan sampai kita memaksakan diri terlalu jauh. Membuat tujuan keuangan yang sesuai dengan kemampuan itu bisa jadi tricky, kalau kamu tak memahaminya dengan baik.
Belajar finansial di kelas ini, kamu akan dapat mengenali tujuan finansial mana yang kamu butuhkan.
Get to Know Your Investment Products
Arus kas sudah sehat, juga sudah punya tujuan yang ditarget. Saatnya menentukan “kendaraan”—cara untuk mencapai tujuan.
Investasi merupakan salah satu “kendaraan” yang bisa menjadi opsi untuk bisa mencapai tujuan finansial. Terutama tujuan finansial yang cukup besar nominalnya, seperti misalnya dana rumah, dana pensiun, dana pendidikan anak, dan sebagainya.
Ibaratnya, kalau memilih kendaraan, pastinya kita juga memilih yang paling safe tetapi juga yang bisa jamin kita sampai di tujuan tepat waktu. Betul nggak? Nah, di kelas ini kamu bisa belajar finansial mulai dari pengenalan masing-masing “kendaraan” tersebut; mulai dari karakteristiknya termasuk risiko yang ada di dalamnya. Tak hanya di situ, kita juga belajar untuk mengantisipasi risiko ini di kelas ini.
Kelas-kelas finansial online QM Financial dikemas secara fun dan praktis. Setiap modul yang kamu terima sudah melalui banyak ujian, sehingga mendapatkan formulanya yang terbaik. Pasti dapat dipahami dengan baik, meskipun kamu baru mulai belajar finansial.
Pada beberapa kelas, kamu juga akan mendapatkan worksheet yang bisa kamu isi sesuai dengan kondisimu, sehingga bisa dibilang kamu langsung praktik mengelola keuangan. Jika kamu masih kurang jelas, kamu bisa bertanya langsung pada trainer pengajar kelas yang bersangkutan. Trainer QM yang berpengalaman dan terlatih akan membantumu lebih paham lagi.
Setelah dari kelas dasar ini, kamu bisa melanjutkan belajar finansial di kelas intermediate dan kemudian kelas advanced. Seiring perkembangan belajarmu, perjalanan pengelolaan keuanganmu juga akan semakin matang. Tujuan finansial bukan lagi sekadar impian.
Yuk, cek jadwal kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Mulailah dari yang basic, dan kemudian lanjutkan ke level berikutnya.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Financial Freedom: Apa Arti, dan Bagaimana Mencapainya?
Kamu pasti akrab dengan istilah financial freedom ini. Ya kan? Pasti sudah sering mendengarnya, atau mungkin kamu menjadikannya sebagai salah satu resolusi tahun baru di 2021 ini?
Yes, memang benar. Bagi Sebagian besar orang—terutama yang memiliki literasi keuangan yang baik—menjadikan financial freedom sebagai target hidup. Tapi, apa sih artinya financial freedom ini sebenarnya?
Makna Financial Freedom
Kalau dirasa-rasakan, financial freedom itu lebih dalam maknanya ketimbang sekadar “jadi kaya”, “banyak uang”, atau “hidup sejahtera”. Ketiganya barangkali memang bersinonim, tapi memiliki financial freedom itu feel-nya beda.
Dalam financial freedom, memiliki faktor “aman” yang dominan. Secure. Secure terhadap apa? Secure terhadap kondisi yang dijalani saat ini, secure terhadap masa depan yang sudah direncanakan secara detail dan menyeluruh.
Kaya, banyak uang, dan hidup sejahtera, bagaimana? Belum tentu secure secara sebenar-benarnya.
Beberapa keadaan yang diyakini merupakan bagian dari financial freedom adalah:
- Memiliki tabungan yang cukup untuk berbagai keperluan, baik kebutuhan hidup saat ini yang terencana maupun mendadak.
- Punya aset yang memadai, dengan proporsi aset aktif yang pas
- Bebas utang, terutama utang konsumtif
- Mampu memilih gaya hidup yang diinginkan
- Punya rencana masa depan yang jelas, detail, dan komprehensif
Hmmm. How does that sound?
Ya, itulah financial freedom, alias kebebasan finansial. Bisa saja sih ada tambahan lain, karena kebutuhan orang akan kenyamanan hidup masing-masing juga berbeda. Kalau kamu ada tambahan kriteria kebebasan finansial yang lain, boleh tuh ditambahkan di kolom komen ya.
Duh, memangnya bisa ya punya hidup yang senyaman itu?
Bisa dong. Kenapa enggak?
Cara Mencapai Financial Freedom
Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk dapat mencapai kebebasan finansial. Namun, masalahnya, tidak ada cara yang singkat dan mudah. Semuanya butuh perjuangan. Ya, tapi, apa sih yang nggak perlu diperjuangkan di masa sekarang? Ya kan?
So, ini dia beberapa hal yang mesti dilakukan jika kamu pengin memiliki kebebasan finansial.
Kelola cash flow sebaik-baiknya
Pengelolaan cash flow yang baik adalah kunci dari kesuksesan setiap tujuan keuangan yang kita buat. So, berikut adalah beberapa hal yang mesti diperhatikan dalam mengelola cash flow kita:
- Kelola utang dengan baik. Utang memang bisa membantu kita untuk menumbuhkan aset, tetapi utang—jika dikelola secara salah—bisa jadi financial disaster yang bakalan mengacaukan hidup kita dalam jangka waktu yang panjang.
- Hidup sesuai kemampuan. Kalau orang Barat bilang, live below your means. Bahasa slang-nya, “Gosah ngadi-ngadi!” Hidup wajar, sesuai kemampuan dan kebutuhan.
- Pertahankan tetap positif, yaitu ketika pemasukan lebih besar daripada pengeluaran. Ketika cash flow negatif terjadi, maka segeralah mencari alternatif solusi agar menjadi positif kembali.
Dengan cash flow yang terkelola dengan baik, financial freedom bukan lagi sekadar impian atau cita-cita, melainkan menjadi sebuah tujuan realistis yang terjangkau.
Investasi sebagai rutinitas
Masa depan yang aman dan pasti adalah koentji financial freedom. Karenanya, penting banget untuk memiliki rencana masa depan kita sendiri.
Investasi merupakan kendaraan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Dan, seperti halnya kendaraan yang melaju di jalan raya, kita juga perlu memastikan keamanannya, untuk menjamin kita benar-benar bisa sampai di tujuan dengan selamat. Kendaraan punya risiko kecelakaan, mogok, dan lain sebagainya, investasi juga punya risikonya sendiri.
So, sebelum mulai investasi, kita wajib tahu pernak-perniknya agar bisa mengelola risiko dengan lebih baik.
Jadikan investasi sebagai rutinitas. Bulanan, bahkan. Pastikan punya alokasi khusus untuk tabungan dan investasi, sesuai tujuan keuangan kita.
Proteksi
Apalah artinya memiliki aset sedemikian rupa, tetapi kita alpa memberinya perlindungan yang diperlukan.
Perlindungan di sini ada 2 jenis, yaitu dana darurat—yang cocok untuk berbagai keperluan mendadak, tak terencana, tapi kalau diabaikan bakal menimbulkan kesulitan—dan asuransi—untuk keperluan yang lebih katastropik (terkena musibah, kecelakaan), yang bakalan menimbulkan risiko keuangan yang besar.
Milikilah dua jenis proteksi ini untuk mengamankan rencana-rencana kalian untuk meraih financial freedom.
Gimana? Terdengar rumitkah? Sebenarnya enggak loh, malahan sederhana banget.
Kalau kamu pengin belajar keuangan demi meraih financial freedom, sekarang juga sudah tersedia online course-nya di Udemy loh, yaitu Journey to Financial Freedom.
Enaknya belajar di Udemy, kamu enggak terikat oleh waktu. Kamu bisa mempelajari semua materi kapan pun, karena aksesnya lifetime untuk sekali pembayaran saja.
Asyik kan?
Yuk, belajar bareng di Udemy. Tim QM Financial tunggu di sana ya!
Sudah Buat Resolusi Keuangan untuk 2021?
Memangnya harus bikin resolusi keuangan ya, di tahun 2021? Ya, enggak juga sih. Nggak ada yang mengharuskan juga kok.
Namun, 2021 ini rasanya cukup istimewa. Kenapa? Karena masih akan ada efek dari 2020 yang luar biasa itu. Yah, mungkin sih sudah ada yang kembali normal income stream-nya. Alhamdulillah. Tapi mungkin ada juga yang belum. Terutama buat mereka yang kemarin harus terkena gelombang PHK, pastinya nggak mudah juga untuk segera menstabilkan sumber penghasila. Semangat ya! Yang penting, jangan berhenti berusaha.
Karena kondisi yang berubah inilah—mulai dari kebutuhan, kebiasaan, sampai keuangan—pastinya sekarang ini jadi awal tahun yang (diharapkan) baik untuk memulai kebiasaan keuangan yang baru juga. New normal karena pandemi, new normal juga dalam finansial.
Lalu, mulai dari mana nih, kalau mau bikin resolusi keuangan untuk 2021 ini? Berikut beberapa hal dari mana kamu bisa mulai.
Resolusi Keuangan untuk Tahun 2021
Amankan dana darurat
Pentingnya dana darurat seharusnya sudah mulai kamu sadari sejak sekarang; belajar dari apa yang terjadi di tahun 2020.
Dana darurat adalah dana yang akan menjadi jaring penyelamatmu ketika ada musibah atau harus melewati situasi berat. Contohnya, ketika pandemi menyerang, kamu berpeluang mengalami penurunan penghasilan, yang kemudian berlanjut ke resesi. Supaya bisa tetap belanja—sembari tetap berusaha mencari penghasilan tambahan ataupun yang baru—dana darurat bisa membantumu bertahan.
Kalau di tahun 2020 kemarin dana darurat sudah terpakai, maka untuk resolusi keuangan tahun ini sebisa mungkin kamu kembalikan. Tentu saja, tergantung pada kondisimu ya. Jika memang belum memungkinkan, tak perlu juga memaksakan diri. Kamu sendiri yang tahu prioritasmu seperti apa.
Yang penting, niatkan untuk mengamankan dana darurat semaksimal mungkin.
Investasi lebih optimal
Nilai investasi kita umumnya terkena dampak juga di masa pandemi kemarin, ya kan? Pasalnya, semua jenis instrumen investasi—apa pun bentuknya—mengalami koreksi besar-besaran sepanjang tahun 2020 kemarin.
Tetapi, di akhir tahun 2020, sinyal-sinyal pemulihan ekonomi mulai tampak hilalnya; IHSG sudah menembus kembali angka psikologisnya, harga emas juga sudah kembali “wajar”, pun pemerintah semakin agresif mengeluarkan stimulus agar kondisi ekonomi negara tak semakin parah.
Kita memang sudah berada di fase recovery, yang berarti iklim investasi seharusnya kena imbas positif juga. Meski untuk pulih benar seperti sediakala akan butuh waktu, tapi setidaknya sekarang banyak bisnis sudah mulai menggeliat lagi.
Cek lagi tujuan keuanganmu, horizon waktunya, serta kemampuan finansial yang kamu miliki, untuk kemudian bisa merencanakan strategi investasi apa yang perlu kamu lakukan tahun ini. Lakukan review secara lebih rutin dan periodik. Misalnya, kalau sebelumnya kamu melakukan review setahun sekali saja cukup, mungkin sebagai resolusi keuangan di tahun 2021 kamu perlu melakukan review investasi 2 – 3 kali setahun, untuk memastikan pertumbuhan portofolio investasimu tetap seimbang dan sesuai dengan harapan.
Catat kembali pemasukan dan pengeluaran
Kebiasaan berubah, kebutuhan berubah, pola dalam pengelolaan keuangan harus disesuaikan juga.
Catat kembali pemasukan dan pengeluaran keuangan kamu di tahun 2021 ini. Dengan demikian, kamu bisa melihat dan membentuk pola baru yang lebih sesuai dengan kondisi new normal.
Mungkin kamu sudah tidak bisa lagi menerapkan pola 40% kebutuhan rutin : 10% investasi : 30% utang : 10% sosial : 10% lifestyle. Mungkin kamu sekarang harus menerapkan 60% kebutuhan rutin: 40% utang. Tak masalah, asalkan masih bisa kamu jalani dengan baik. Dalam arti, kewajiban masih bisa dijalankan, dan kebutuhan masih bisa dipenuhi.
Makanya, kamu butuh mencatat pemasukan dan pengeluaran lagi, untuk mengetahui rasio mana yang paling pas. Jadikan ini sebagai resolusi keuangan kamu di tahun ini ya.
Utang (?)
Bagaimana posisi utang kamu sekarang? Apakah kamu termasuk dari mereka yang bisa mendapatkan restrukturisasi kredit? Kalau iya, jangan sia-siakan, tetap prioritaskan dan pantau skemanya.
Mau ambil utang baru di tahun 2021 untuk menumbuhkan aset, sebagai bagian dari resolusi keuangan? Nggak masalah. Buatlah skema rencana pembayaran yang realistis, tetap berpedoman pada kemampuan finansialmu sendiri.
FYI, tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia sekarang adalah yang terendah sepanjang sejarah, saat artikel ini ditulis. Dan, kabarnya angka tingkat suku bunga acuan pada 3.75% ini akan dipertahankan sampai ada tanda-tanda inflasi. So, ini bisa jadi kesempatan buat dapatkan kredit produktif dengan bunga yang terjangkau. Update terus beritanya ya, agar kamu bisa membuat perencanaan yang matang.
Secure your income!
Jika di tahun 2020, kamu hanya punya satu income stream, maka di tahun 2021, sebagai resolusi keuangan, mungkin kamu perlu untuk menambah diversifikasi penghasilanmu.
Sudah kerja 9 to 5 kantoran (meski masih WFH, barangkali), kamu perlu mencoba juga melihat adanya peluang lain yang bisa kamu lakukan di luar jam kerja. Jadi freelancer, mungkin. Atau jualan apa saja yang bisa dipasarkan secara online.
Yes, tahun 2021 akan jadi waktu yang tepat bagi kita untuk jump restart. Mulai lagi. Jadikan tahun 2020 sebagai pelajaran berharga. Ke depannya, ingat, masih banyak ketidakpastian juga. So, dengan membuat rencana-rencana yang realistis, kamu akan membuat kepastian untuk dirimu sendiri, setidaknya, setahun ke depan.
Dan, jangan lupa. Gabung di kelas-kelas online QM Financial!
Yes! Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.