5 Cara Belajar Finansial yang Menyenangkan dan Nggak Ngebosenin
Belajar finansial itu kedengarannya membosankan ya? Ya, ada benarnya memang. Tapi, manfaat yang bisa kamu peroleh dari belajar finansial bakalan kamu rasakan seumur hidup loh. Sampai tua, bahkan sampai kita enggak ada lagi, pengetahuan financial planning kita itu bisa berguna. Waris, contohnya. Bener nggak?
Tapi, sebenarnya, belajar finansial itu bisa dengan banyak cara. Bahkan bisa disesuaikan dengan gaya belajarmu sendiri, yang biasanya sangat personal. Ada yang suka belajar secara mandiri, ada yang suka belajar keuangan dengan mendengarkan, ada yang lebih suka membaca, ada yang suka suasana kelas, dan sebagainya.
Nah, sebelum mencari cara ternyaman untuk belajar finansial, coba yuk, kita lihat lagi apa perlunya kita belajar finansial ini.
Mengapa Belajar Finansial Itu Penting?
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan tahun 2019 menyebutkan, bahwa kelompok usia 25 – 35 tahun memiliki tingkat literasi sebesar 24.26% saja, sedangkan yang berusia 36 – 50 tahun, sebesar 37.73%
Tentunya, ini angka yang cenderung masih kurang sekali. Padahal kalau ini ditingkatkan sehingga mencapai kesehatan keuangan yang baik, ada banyak efek yang bisa kita rasakan. Misalnya saja:
- Kita tahu bagaimana mengelola utang dengan baik, sehingga tak ada lagi kasus terkena jeratan pinjol
- Tahu bagaimana cara kerja investasi dengan baik, sehingga bisa menghindari investasi bodong.
- Tahu juga cara mengatur keuangan yang baik, sehingga cash flow menjadi terjaga positif.
- Paham juga cara kerja asuransi, sehingga bisa memilih asuransi sesuai kebutuhan dan tak menganggap asuransi sebagai penipuan.
- Punya dana darurat setidaknya sampai 6 bulan, sehingga kalau krisis ekonomi kembali datang, kita bisa survive bersama.
- Tahu bagaimana menyusun prioritas dengan baik, sehingga meskipun sumber daya terbatas, tetapi tujuan keuangan bisa tercapai semua. Masa depan pun terjamin.
- Bisa memutus mata rantai sandwich generation, karena kita bisa pensiun sejahtera dan mandiri.
Nah, kan, buanyak banget manfaat yang bisa kita dapatkan kalau tingkat literasi finansial kita baik. Selain alasan-alasan di atas, pasti masih banyak lagi manfaat yang bisa kamu rasakan dengan belajar finansial.
Siapa yang enggak mau sih hidup tenang, kebutuhan terpenuhi, plus bisa memanjakan diri sesekali?
Cara Belajar Finansial yang Menyenangkan
Sering kali kita beralasan, sulit untuk belajar finansial karena bingung bagaimana memulainya. Tenang, kan ada QM Financial. Belajar finansial bareng QM Financial itu fun dan praktis! Tapi, mari kita lihat dulu medium apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk belajar finansial yuk!
1. Buku
Buku bisa jadi sumber pengetahuan yang paling baik, dari dulu hingga sekarang. Termasuk belajar finansial.
Ada berbagai buku finansial yang bisa jadi sumber belajarmu, misalnya saja yang populer dan sudah sangat “melegenda” seperti:
- Rich Dad Poor Dad, karya Robert Kiyosaki
- Why Didn’t They Teach Me This in School?, karya Cary Siegel
- Untuk Indonesia Yang Kuat: 100 Langkah Untuk Tidak Miskin, karya Ligwina Hananto
- Intelligent Investor, karya Benjamin Graham
- The Money Game, karya George Goodman
- Dan lain sebagainya
Nah, buku yang mana nih yang sudah kamu baca? Nomor 3 barangkali?
2. Artikel
Pengin lebih praktis lagi dari membaca buku, kamu bisa belajar finansial dengan membaca artikel-artikel di website yang berniche seputar keuangan. Seperti di web QM Financial ini, ya kan? Ada update artikel setiap hari lho di website QM Financial ini, dan sudah ada ratusan artikel yang juga bisa kamu baca-baca lagi.
Di sini, ada banyak topik dan tip yang bisa kamu temukan, mulai dari dasar-dasar perencanaan keuangan secara mandiri, tip investasi, pengetahuan tentang asuransi, mengatur cash flow, juga membahas berbagai isu terhangat yang lagi happening juga di luar sana terkait finansial. Seperti soal cryptocurrency, NFT, sampai fenomena crazy rich dan hal-hal yang ngehype lainnya.
Nah, belum semua dibaca kan? Silakan ya, discroll lagi ke belakang, untuk menemukan artikel-artikel yang menarik minatmu.
3. Media sosial
Media sosial juga sekarang biasa menjadi sarana belajar, termasuk belajar finansial. Penyajiannya kreatif, atraktif, dan interaktif. Memancing banget untuk like, komen, dan share juga. Apalagi sekarang, media sosial banyak banget. Kamu tinggal pilih saja, yang mana yang paling nyaman untukmu. Mulai dari Twitter, Instagram, YouTube, sampai Tiktok!
QM Financial juga hadir di berbagai platform media sosial lho! Yes, mulai dari Twitter, Instagram, YouTube, dan yang terbaru, di Tiktok! Silakan disearch saja ya, dengan nama QM Financial, pasti ketemu. Terus, jangan lupa follow ya!
4. Podcast
Satu lagi nih, sumber belajar finansial yang paling baru dan ngehype: podcast. Beberapa orang memang lebih suka belajar dengan mendengarkan podcast, karena menurut mereka lebih praktis. Kamu bisa belajar finansial sambil ngapain aja. Lagi macet di jalan, bisa dengerin podcast. Bisa juga belajar finansial sambil masak dengan podcast. Sangat luwes didengarkan kapan saja, cocok buat kamu yang sibuk tapi nggak mau ketinggalan upgrade diri.
QM Financial juga hadir dalam di Financial Clinic di Spotify. Silakan dicari, dan di-follow juga ya. Bakalan ada update setiap minggu dengan podcast-podcast baru dan topik-topik terkini.
5. Kelas online
Buat kamu yang suka belajar bareng, diajarin oleh mentor atau trainer yang andal, belajar finansial melalui kelas pasti akan terasa menyenangkan.
Tapi, nggak praktis dong? Kan mesti pergi keluar rumah, belum lagi soal waktu dan biaya. Tenang, kalau di QM Financial sih ada Financial Clinic Online Series; kelas-kelas finansial berjenjang dari basic hingga advanced, yang bisa diikuti dari mana saja karena diselenggarakan via Zoom. Waktunya malam hari, supaya tidak mengganggu jam-jam sibukmu. Biayanya? Terjangkau banget dong. Kamu bisa ambil kelas online sesuai kebutuhan. Trainernya sudah pasti berpengalaman.
Nah, gimana? Lengkap kan cara belajar finansial kamu? Tinggal pilih sesuai kebutuhan dan kenyamanan. Mau belajar di semua media? Ya, boleh banget, masa enggak?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Pemula: 3 + 4 Hal Ini yang Harus Benar-Benar Diingat
Investasi saham pemula itu sebenarnya simpel. Cuma kadang orang sudah overthinking duluan. Belum-belum sudah kepikiran kalau rugi, atau duitnya ilang. Padahal ya tergoda banget kalau ada yang pamer keuntungan besar yang didapatkan dari investasi di pasar modal. Atau, pusing duluan lihat berbagai ticker perusahaan. Bingung harus memilih yang mana.
Dari overthinking berbuah overwhelmed. Ya begitulah stereotype saham bagi pemula. Akhirnya, kalah sebelum berperang. Tsah. Maksudnya, ya menunda lagi buat mulai investasi. Padahal semakin lama menunda, kamu bisa rugi sendiri karena tujuan keuangan akan semakin sulit untuk dicapai. Bisa jadi, kamu harus mengurangi standar tujuan keuangan. Tadinya rencana mau pensiun dengan bekal uang Rp5 miliar, jadi ya udah Rp500 juta aja deh. Ya, mungkin bisa saja sih pensiun dengan Rp500 juta, tapi enggak akan selega kalau bekalnya sampai Rp5 miliar kan?
Sekali lagi, sebenarnya investasi saham pemula itu simpel. Memang banyak yang harus dipelajari, tetapi kamu tak harus segera menguasai semua ilmu trading saham. Pelajarilah prinsip-prinsipnya terlebih dulu, agar kamu tak salah langkah. Apa saja prinsipnya? Ini dia.
Langkah Investasi Saham Pemula
Tentukan tujuan
Jangan lupa, bahwa semuanya harus dimulai dengan menentukan #TujuanLoApa. Dengan memiliki tujuan, kamu akan dapat membuat rencana yang realistis dan komprehensif. Dengan adanya tujuan, kamu juga akan termotivasi untuk terus berjuang mencapainya. Dengan adanya tujuan, kamu bisa tahan godaan sampai menyabotase keuangan sendiri.
Jadi, selalulah mulai dengan menentukan tujuan, dan kemudian menentukan kebutuhan nominalnya. Nah, dari sini, kamu mulai bisa membuat rencana dan mengeksekusinya sesuai rencana tersebut.
Mulailah dengan memilih indeks saham
Sebagai investor, sudah pasti seharusnya kamu membeli saham perusahaan yang berprospek baik. Kalau kamu bingung dengan berbagai saham yang ada, untuk investasi saham pemula, sebenarnya kamu bisa mulai dari memilih indeks saham dulu. Ada 22 jenis indeks saham tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tak perlu menelusuri semuanya, kamu hanya perlu mengenali yang berlikuiditas tinggi dulu sebagai langkah awal investasi saham pemula.
Untuk membeli saham yang baik, kamu bisa mengandalkan LQ45, yang merupakan indeks saham berisi 45 saham emiten berlikuiditas tinggi. Likuiditas tinggi artinya perusahaan tersebut mampu membayar utangnya tanpa kesulitan. Jika likuiditas sebuah perusahaan dikatakan tinggi, maka kinerja otomatis juga baik. Selain LQ45 ada juga IDX30, yaitu indeks saham 30 emiten yang juga berlikuiditas paling tinggi.
Pilih sekuritas yang legit
Investasi saham pemula akan butuh perusahaan sekuritas sebagai perantara main saham. Pastikan sekuritas yang hendak kamu manfaatkan jasanya sudah legal dan berizin. Cek berapa persentase biaya yang dibebankan pada investor untuk setiap transaksinya, dan pilih yang paling rendah. Dengan demikian, keuntungan yang bisa kamu dapatkan lebih optimal.
Belajar Investasi Saham Pemula dengan Bijak
Soal keuangan, menjadi bijak adalah kunci. Segala cara investasi tidak akan sukses kalau kita sendiri tidak atau kurang sabar. Bisa jadi, tengah jalan akan menyerah. Belum lagi kalau harus menghadapi penurunan nilai investasi, misalnya seperti di awal pandemi ketika indeks saham kebakaran. Kalau enggak bijak, bisa jadi kita akan panik.
Jadi, apa yang harus dilakukan seharusnya?
1. Belajar analisis alih-alih hanya ikut-ikutan
Masih menjalani investasi saham pemula, maka wajar jika kamu merasa belum tahu apa-apa. Nah, di sini ada kemungkinan kalau kamu akan berusaha mencari tahu saham apa yang paling baik untuk diinvestasikan. Sayangnya, kebanyakan kemudian hanya sekadar ikut-ikutan yang direkomendasikan oleh orang lain—yang tampak sudah ahli—tanpa mau repot melakukan analisis dan riset lagi.
Di sinilah banyak yang kecolongan. Alih-alih hanya ikut-ikutan, akan lebih baik kalau kamu mempelajari cara menganalisis saham yang benar. Dengan demikian, kamu bisa melakukan analisis secara mandiri, dan bisa mengoptimalkan investasi sesuai rencana dan kebutuhan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Ingat, bahwa cara, tujuan, kemampuan, dan kebutuhan setiap orang berbeda. Rencana investasi orang lain belum tentu sesuai dengan kebutuhanmu loh.
2. Rutin alih-alih impulsif
Nah, ini kadang juga menjadi kesalahan mereka yang melakukan investasi saham pemula. Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktu yang tepat untuk beli saham? Saat harga saham naik, atau saat turun?
Ini dia. Karena tidak punya tujuan dan rencana yang jelas—bahkan cenderung spekulatif—banyak yang membeli saham secara impulsif. Padahal, melakukan pembelian tanpa pertimbangan yang matang akan dapat meningkatkan risiko. Apalagi ini soal investasi.
Akan lebih optimal jika kamu bisa berinvestasi secara konsisten dan rutin, dengan menyisihkan minimal 10% penghasilan setiap bulan ke instrumen investasi yang sudah kamu pilih.
3. Alokasikan alih-alih utang
Investasi saham pemula jangan sampai menggunakan utang. Berutang untuk investasi bukan merupakan pilihan yang bijak. Investasi saham seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kekayaan. Di samping itu, pertumbuhan investasi tidak dapat dijamin meningkat secara tetap, sedangkan bunga utang adalah kepastian.
Alokasikan dana sesuai kemampuan untuk berinvestasi, bukan dengan utang. Idealnya memang minimal 10%, tapi kalau bisa lebih, kenapa enggak?
4. Saat harga turun, beli alih-alih jual
Kadang kita memang harus dihadapkan pada pilihan investasi saham pemula, ketika nilai saham sedang turun: jual sebelum keburu rugi lebih jauh, atau beli lagi mumpung lagi murah?
Semua keputusan tentu ada di tanganmu. Namun, jika kamu sudah melakukan cara investasi saham pemula dengan benar, yaitu dengan analisis, kamu akan tahu pilihan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu. Jika kondisi perusahaan baik, tak ada perubahan kebijakan yang terlalu ekstrim hingga “mengancam” bisnis, kondisi nilai saham yang buruk bisa jadi disebabkan oleh faktor eksternal yang tak mungkin dihindari. Biasanya sih, penurunan ini juga terjadi pada saham-saham yang lain.
Jika kamu yakin dengan fundamental perusahaan yang sahamnya kamu pegang, maka inilah kesempatan untuk membeli lagi lebih banyak saham mumpung sedang diskon. Saat krisis berlalu, saham perusahaan yang baik akan kembali ke harga awalnya bahkan bisa jadi akan lebih tinggi nantinya.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi saham pemula yang harus kamu ingat agar kamu tak salah langkah sebagai investor yang baru saja mulai berinvestasi. Bagaimana? Simpel saja kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Hemat Mudik Lebaran 2022 di Saat Keuangan Masih Krisis
Tahun ini, akhirnya, kita diperbolehkan untuk mudik Lebaran secara resmi, setelah dua tahun berturut-turut berada dalam masa pandemi. Keputusan pemerintah ini sudah pasti disambut dengan gegap gempita, betul?
Prediksinya, tahun ini bakal ada 85 juta warga Indonesia yang akan bermobilitas mudik Lebaran ke kampung halaman, dengan menggunakan berbagai moda transportasi mulai dari transportasi umum hingga pribadi. Menurut prediksi KAI, 10% dari 85 juta orang itu bakalan mudik menggunakan kereta api, dengan sekitar 7.66 juta di antaranya keluar dari Jabodetabek.
Sedangkan dari Kementerian Perhubungan diperoleh keterangan, bahwa akan ada 40 juta pemudik yang akan menggunakan moda transportasi darat, 1.4 juta menggunakan transportasi laut, dan 9 juta pemudik akan menggunakan pesawat.
Sementara menurut Polri, puncak arus mudik Lebaran akan diprediksi terjadi pada 29 dan 30 April 2022, dengan arus balik pada puncaknya di 7 dan 8 Mei 2022.
Mudik Lebaran 2022 di Tengah Naiknya Harga Barang Kebutuhan Pokok
Nah, masalahnya, saat ini kita mudik di tengah paceklik—ketika harga-harga kebutuhan pokok meningkat karena berbagai sebab. Serbamahal ya, Bund? Harga minyak goreng melangit, kedelai impor mahal, daging sapi apalagi. Duh, bakalan bisa makan rendang enggak nih, lebaran kali ini? Terus, jangan lupa, harga BBM juga naik ya! Ini yang ngefek banget nih.
Jadinya, gimana ya? Penginnya pasti bisa mudik Lebaran, tapi juga enggak boncos.
1. Siapkan Sejak Dini
Akan ada baiknya, jika kamu sudah menyiapkan dana mudik Lebaran ini sejak jauh-jauh hari. Dengan demikian, kamu bisa menabung dulu dengan menyisihkan dari gaji atau membuat alokasi khusus dari Tunjangan Hari Raya yang sudah diperoleh. Buat anggarannya, agar kita tahu seberapa besar kebutuhan dananya.
Lebaran kan akan selalu kita alami setiap tahun, sehingga seharusnya memang menjadi salah satu pos rutin tahunan, yang skemanya bisa kita rencanakan. Ini persis seperti pos pengeluran untuk kurban. So, seharusnya kita memang memiliki pos khusus untuk pengeluaran tahunan ini. Misalnya, bisa menabung Rp200 ribu per bulan. Lumayan kan, nanti akan terkumpul kurang lebih Rp2.4 juta? Tinggal ditambah kekurangannya dengan THR, misalnya, jika masih belum cukup untuk ongkos mudik Lebaran.
Dengan cara ini, THR kamu juga bisa sebagian ditabung, tidak dihabiskan semuanya untuk mudik.
2. Buat Anggaran
Kalau memang sudah punya kepastian bisa mudik Lebaran, segera saja pesan tiket moda transportasi yang hendak kamu gunakan jauh-jauh hari sebelumnya. Memesan tiket setidaknya 30 hari sebelumnya bisa cukup membantu dalam penghematan, apalagi kalau ada program-program promo. Jangan lupa bakalan ada tuslah, yang akan membuat pos transportasi ini menjadi besar.
Biasanya, kalau mudik, pos transportasi dan makan adalah yang paling besar. Disusul dengan pos oleh-oleh dan angpau. Kenalilah kebutuhan-kebutuhan ini, dan buat anggarannya. Dari anggaran ini, kamu akan mendapatkan gambaran, pos mana yang bisa dihemat atau dipangkas.
3. Tak Berlebihan
Ada baiknya, kamu tak berlebihan membelanjakan uang selama mudik Lebaran di kampung halaman. Misalnya, kalau mau ajak keluarga besar makan bareng di luar, kamu bisa pilih tempat yang sederhana. Banyak kan, tempat makan sederhana tetapi dengan menu yang tak kalah lezat?
Begitu juga jika ingin berekreasi. Kamu bisa memanfaatkan waktu berkumpul bersama keluarga di lokasi yang lebih hemat, misalnya ke tempat-tempat yang murah meriah. Bawa bekal sendiri dari rumah juga bisa jadi cara berhemat loh.
4. Cermati Pos Oleh-Oleh
Oleh-oleh ini juga biasanya cukup besar kebutuhannya. Satu, oleh-oleh untuk keluarga di kampung halaman, dan dua, oleh-oleh dari kampung halaman untuk siapa saja yang ada di kota domisili.
So, kamu perlu juga membuat anggarannya secara khusus. Sebaiknya sih, tak perlu berlebihan. Pasalnya, kita kadang sering jadi impulsif belanja untuk keluarga besar, karena saking senengnya bisa berkumpul lagi tahun ini. Begitu juga, ketika balik ke kota domisili, juga heboh banget belanja oleh-oleh buat orang sekantor.
Tanpa kontrol, keuangan bisa boncos di pos oleh-oleh ini. Ingat ya, bahwa kita juga masih butuh hidup nanti setelah mudik Lebaran. Jangan sampai sudah balik dari kampung halaman, kita malah tekor atau banyak utang gara-gara belanja tanpa kendali.
5. Batasi Angpau
Lebaran biasanya juga identik dengan salam tempel, alias angpau. Yang sudah bekerja akan memberi angpau untuk keluarga yang masih kecil dan belum masuk usia produktif. Nggak salah kok. Tapi, tanpa bujet, bisa jadi pos pengeluaran ini akan berpeluang membuat keuanganmu jadi boncos juga.
Karena lagi krisis, kamu boleh saja membatasi anggaran untuk angpau ini. Prioritaskan pada keluarga paling dekat. Nominalnya juga bisa dikurangi. Jika ingin lebih hemat, kamu bisa mengganti uang angpau dengan berbagai pernak-pernik atau hampers yang bisa dinikmati secara beramai-ramai.
Intinya, sesuaikan dengan kemampuan. Kalau memang sedang mengalami kesulitan keuangan, tak ada salahnya memangkas anggaran di sana-sini, termasuk angpau.
Nah, semoga sedikit tip hemat mudik Lebaran di atas bisa sedikit membantumu meringankan beban ya. Kebahagiaan menyambut Idulfitri dan berkumpul dengan keluarga tidak seharusnya “terganggu” oleh masalah keuangan yang enggak perlu. Karena itu, kamu perlu mempersiapkannya dengan baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Investasi Paling Mudah dan Sederhana untuk Anak Muda
Rasanya, di zaman sekarang, sepertinya sudah banyak sekali anak muda sudah sadar akan pentingnya investasi. Buktinya, pasar modal saja didominasi—sebesar 70%–oleh nvestor muda loh, yang usianya di bawah 30 tahun. Nah, buat kamu yang belum memulai investasi juga, yuk, jangan ketinggalan. Apalagi cara investasi sekarang sudah simpel banget.
Yes, pandangan cara berinvestasi lama yang mengatakan bahwa hanya orang-orang kaya yang bisa melakukan investasi uang itu sekarang sudah enggak relevan lagi. Kamu yang masih mahasiswa, juga bisa dan boleh banget untuk mulai berinvestasi, dengan modal “hanya” Rp100.000 saja. Terjangkau banget kan, untuk pemula?
So, ayo, jangan ketinggalan. Berikut cara investasi paling mudah yang pasti bisa kamu ikuti sebagai pemula.
Cara Investasi Paling Mudah untuk Anak Muda
1. Pastikan keuangan sehat
Cara investasi yang tepat agar hasilnya optimal, lebih dulu kamu harus memastikan bahwa keuanganmu dalam kondisi yang baik dan sehat. Apa saja tanda kesehatan keuangan? Di antaranya:
- Cash flow positif
- Rasio cicilan utang maksimal 30%, dan dapat dibayar dengan lancar
- Punya dana darurat
- Punya proteksi yang memadai, seperti asuransi kesehatan dan asuransi jiwa untuk pencari nafkah utama dalam keluarga
Bagaimana jika ingin investasi tetapi kondisi keuangan belum memenuhi kriteria sehat seperti di atas? Jika keuangan sehari-hari masih sulit, cara investasi pasti akan terpengaruh juga. Mungkin akan tersendat, bahkan bisa jadi tersabotase, hingga akhirnya tidak akan optimal.
Jadi, yuk, pastikan keuangan kamu sehat dulu, baru kemudian kamu membuat rencana investasi yang cocok.
2. Tentukan tujuan keuangan
Langkah kedua cara investasi yang benar adalah menentukan tujuan keuangan. Tujuan keuangan di sini adalah kondisi yang ingin kamu capai dalam waktu tertentu melalui investasi. Bisa dibilang tujuan keuangan ini adalah cita-cita, keinginan, dan mimpi yang ingin kamu wujudkan dalam hidup. Dan, untuk itu, kamu butuh biaya yang tak sedikit.
Tanpa memiliki tujuan yang jelas, investasi yang kamu lakukan tidak akan terarah dan pada akhirnya sulit juga untuk mendapatkan imbal hasil yang optimal karena strategi dan target tak jelas.
Apa saja contoh tujuan keuangan? Misalnya:
- Dana menikah
- Dana naik haji
- Dana pendidikan anak
- Dana beli rumah
- Dana pensiun
Dan sebagainya. Semua cita-cita dan keinginan, terutama soal “Pengin hidup seperti apa ke depan nanti?” bisa menjadi tujuan keuangan. Jika perlu, buat daftarnya, untuk kemudian bisa kamu susun prioritasnya.
3. Hitung kebutuhan
Selanjutnya dalam cara investasi yang benar untuk anak muda, hitung kebutuhan dana untuk bisa mewujudkan tujuan keuangan tersebut. Tak perlu kaget, karena di sini memang angkanya biasanya akan besar.
Misalnya, untuk dana pendidikan anak, cari tahu informasi biaya sekolah per jenjangnya. Dari sini, nantinya akan ketemu, berapa total biaya yang dibutuhkan. Cara yang kurang lebih sama juga bisa kamu lakukan untuk tujuan keuangan yang lain.
Sekali lagi, jangan panik dengan nominalnya yang mungkin besar, karena nanti kamu bisa menyusun berdasarkan prioritas.
4. Tentukan jangka waktu
Cara investasi yang benar adalah yang sesuai dengan prioritas. So, bagilah tujuan keuangan menurut target waktu, yaitu:
- Tujuan jangka pendek, untuk yang harus dipenuhi kurang dari 3 tahun.
- Tujuan jangka menengah, untuk yang harus dipenuhi antara 3 – 10 tahun.
- Tujuan jangka panjang, untuk berbagai hal yang ingin dicapai lebih dari 10 tahun.
Misalnya, kamu pengin menikah satu tahun lagi. Ini artinya tujuan keuanganmu jangka pendek. Ada lagi, kamu ingin mengumpulkan uang untuk DP rumah 5 tahun lagi. Ini berarti masuk ke dalam tujuan keuangan jangka menengah. Kemudian, kamu ingin membangun dana agar bisa pensiun sejahtera 20 tahun lagi. Nah, ini berarti tujuan jangka panjang.
Kamu boleh mengubah time frame tujuan keuangan yang lebih sesuai dengan kondisimu. Susun semuanya berdasarkan timeline, sehingga akan terlihat mana yang bisa diprioritaskan. Pastinya kamu pengin kan, semua tujuan tercapai meskipun mungkin sumber dayanya terbatas. Yah, begitulah manusia, banyak maunya. Karena itu, menyusun rencana keuangan itu penting untuk dilakukan.
5. Pilih instrumen investasi
Kunci cara investasi yang benar adalah kesesuaian antara tujuan keuangan dan jenis investasi. Di sinilah pentingnya kamu menentukan jangka waktu, karena ada kaitannya dengan tingkat risiko dan efektivitasnya dalam membantumu untuk mencapai target nominal kebutuhan.
Contohnya begini. Untuk DP rumah, kamu butuh Rp100 juta 5 tahun ke depan. Karena merupakan jangka menengah, maka kamu akan butuh instrumen investasi dengan tingkat risiko menengah juga. Kamu bisa memanfaatkan misalnya investasi reksa dana campuran, atau reksa dana pendapatan tetap. Bisa saja kamu melakukan cara investasi saham, tetapi ingat akan risiko fluktuasinya. Untuk jangka waktu 5 tahun, mungkin akan terlalu pendek. Karena itu, kamu perlu melakukan analisis yang lebih dalam.
Bagaimana kalau menggunakan instrumen yang lebih minim risiko untuk kebutuhan 5 tahun ini? Bisa saja, tetapi ingat, bahwa instrumen minim risiko, imbal hasilnya juga akan sepadan. Dengan demikian, cara investasi harus diubah. Kamu perlu menghitung dengan lebih saksama lagi, untuk memastikan ketika sudah tiba waktunya, nilai investasimu juga bertumbuh sesuai dengan target.
Selain menimbang jangka waktu dan tujuan keuangan, cara investasi yang benar juga harus memastikan profil risiko yang kamu miliki. Biasanya kamu bisa mengetahuinya dengan mengisi kuesioner yang disediakan oleh sekuritas atau manajer investasi, tempat kamu hendak berinvestasi. Ada 3 profil risiko, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.
Kesesuaian pemilihan instrumen dan profil risiko ini juga penting dalam cara investasi yang benar, karena akan menentukan kenyamananmu dalam perjalanan investasimu.
6. Buka rekening
Cara investasi berikutnya adalah kamu perlu membuka rekening investasi, berdasarkan instrumen yang sudah dipilih.
Jika kamu memilih untuk berinvestasi di reksa dana, maka kamu perlu membuka rekening di APERD online, APERD bank, manajer investasi, sekuritas, atau e-commerce, yang merupakan tempat-tempat resmi yang menjual reksa dana. Jika kamu memilih untuk berinvestasi di saham, maka kamu perlu membuka rekening investasi di sekuritas. Jika memilih P2P Lending, maka kamu perlu membuka akun di platform fintech yang sudah ada.
Satu hal besar yang harus selalu diingat: pastikan perusahaan atau platform investasi yang kamu gunakan sudah terdaftar dan berizin Otoritas Jasa Keuangan dan otoritas lainnya yang sesuai ya. Ini penting banget, untuk menghindari kamu terjebak modus penipuan investasi bodong yang kini marak. Untuk kamu yang masih pemula dan berusia muda, adalah penting untuk bisa berinvestasi sesuai rambu-rambu dulu, sebelum mungkin kamu ingin mencoba risiko yang lebih tinggi.
7. Jalankan rencana dengan disiplin
Nah, selanjutnya dalam cara investasi yang benar adalah disiplin, sehingga kamu bisa konsisten berinvestasi sesuai rencana.
Apalagi untuk investasi jangka panjang, bisa jadi akan banyak godaan harus kamu temui. Ini juga termasuk risiko investasi nih, tetapi berasal dari faktor internal yakni diri sendiri. Seharusnya, yang berasal dari diri sendiri seperti ini bisa kamu hindari.
Jangan lupa untuk melakukan review secara berkala. Ini penting agar kamu tahu jika ada yang perlu disesuaikan karena adanya perubahan-perubahan kondisi. Lakukan analisis, riset, dan survei secara saksama untuk menentukan platform investasi. Sabar dan konsisten adalah kunci cara investasi yang tepat, agar hasil optimal nantinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Jangka Panjang: Pengertian, Risiko, Instrumen, dan Tip Terbaiknya
Kemudahan yang ditawarkan oleh beragam penyedia jasa keuangan untuk berinvestasi ini memang patut diapresiasi. Masyarakat menjadi semakin terdorong untuk bisa investasi, baik untuk tujuan jangka pendek maupun investasi jangka panjang.
Apalagi modal yang dibutuhkan untuk mulai juga bisa dari nominal yang kecil. Ibaratnya, dari sisa uang jajan pun, sudah bisa dipakai untuk modal investasi. But then again, kita memang perlu belajar investasi lebih mendalam seiring waktu. Membekali diri dengan berbagai ilmu dan pemahaman seputar produk investasi, agar upaya investasi kita juga semakin optimal dan tepat sasaran.
Terkhusus investasi jangka panjang, yang akan butuh waktu 10, 20, puluhan tahun untuk konsisten berinvestasi. Itu bukan hal yang mudah loh! Nah, mari kita bahas khusus dalam artikel kali ini.
Apa Maksudnya Investasi Jangka Panjang?
Menurut Investopedia, jenis investasi jangka panjang itu kalau kamu melakukan penanaman aset untuk mendapatkan imbal hasil selama lebih dari 1 tahun. Nah, kalau di QM Financial, investasi jangka panjang itu adalah investasi yang dilakukan untuk tujuan keuangan yang harus dicapai dalam waktu 10 tahun lebih. Di bawah 10 tahun, itu ada tujuan investasi jangka pendek dan jangka menengah.
So, sebenarnya enggak ada teori validnya, lebih cenderung ke relatif saja, disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Tetapi, mari kita sepakat di sini, bahwa investasi jangka panjang adalah investasi untuk tujuan jangka panjang, lebih dari 10 tahun.
Apa saja sih tujuan jangka panjang itu?
Banyak, dan tergantung kondisi serta cita-cita alias mimpi masing-masing individu. Beberapa contoh tujuan jangka panjang, misalnya:
Dana Pendidikan Anak
Saat kamu sedang membuat rencana keuangan agar dapat memastikan biaya anak sekolah hingga jenjang sarjana sedangkan sekarang si kecil masih balita, maka ini termasuk dalam tujuan keuangan jangka panjang. Pasalnya, kamu akan membuat rencana keuangan untuk lebih dari 10 tahun.
Dana Pensiun
Kalau kamu saat ini berumur 20-an, dan sedang membuat rencana pensiun setelah usia 50 tahun, maka itu termasuk tujuan jangka panjang juga.
Kamu juga bisa memasukkan berbagai tujuan lain, yang jangka waktunya lebih dari 10 tahun.
Risiko Investasi Jangka Panjang
Kalau berinvestasi, sudah pasti kita mengharapkan imbal hasil. Namun, enggak hanya itu. Ada risiko yang juga harus siap kita hadapi. In fact, setiap investasi ada risikonya. Kalau ada yang menjamin 100% investasi aman, apalagi ditambah bumbu-bumbu cepat untung besar, maka sudah pasti itu adalah investasi bodong.
Apalagi dalam investasi jangka panjang, risikonya juga semakin tinggi, seiring potensi imbal hasil yang juga semakin besar. Risikonya tinggi terutama karena kebanyakan datang dari faktor eksternal. Namun sebenarnya, kamu tak perlu khawatir, karena dengan strategi investasi jangka panjang yang tepat, risiko tinggi ini bisa kok diminimalkan.
Untuk itu, kamu harus mengenali dulu jenis risiko dalam investasi jangka panjang.
Risiko Pasar
Adalah risiko yang muncul akibat sentimen yang terjadi di pasar. Risiko ini jadi salah satu risiko yang paling sering terjadi, dan tak bisa dihindari. Banyak faktor yang memunculkan risiko investasi jangka panjang akibat sentimen pasar ini. Mulai dari perubahan tingkat pertumbuhan ekonomi, sampai masalah jumlah pengangguran yang meningkat, kerusuhan, bisa menjadi penyebab risiko pasar terjadi.
Di saat sentimen pasar menjadi negatif, investor akan beramai-ramai menarik uang dari pasar modal, sehingga harga saham pun anjlok. Sebaliknya, jika sentimen pasar positif, investor akan ramai-ramai membeli saham, sehingga harga saham melesat. Fluktuasi ini akan besar efeknya bagi nilai investasi kita.
Risiko Suku Bunga
Adalah risiko yang timbul akibat adanya perubahan suku bunga, sehingga memengaruhi nilai investasi. Teorinya, ketika suku bunga naik, maka harga obligasi turun. Begitu juga sebaliknya.
Risiko Inflasi
Risiko investasi jangka panjang ini muncul akibat terlalu tingginya jumlah uang yang beredar, sehingga menyebabkan harga-harga terus naik dan menurunkan daya beli masyarakat. Inflasi meningkat, artinya nilai uang tunai akan menurun, yang artinya nilai portofolio investor bisa menurun juga setiap tahunnya karena inflasi.
Risiko Likuiditas
Risiko ini terjadi akibat langkanya uang tunai dalam jangka waktu tertentu. Biasanya terjadi pada pasar yang relatif baru, dan belum terbentuk secara solid. Ketika kita hendak menjual instrumennya, tidak ada yang mau membeli. Di situlah muncul risiko likuiditas.
Risiko Nilai Kurs
Risiko ini muncul terkait nilai tukar rupiah dengan mata uang asing. Risiko ini muncul, misalnya kalau kita hendak investasi saham di luar negeri. Di pasar modal Amerika Serikat, misalnya. Jika kamu hendak membeli saham di Nasdaq, maka kamu harus memperhitungkan kurs antara rupiah dan dolar AS. Jika ternyata nilai tukar rupiah sedang anjlok, maka kamu harus mengeluarkan modal lebih banyak.
Risiko Negara
Sudah bisa diduga kan, risiko ini muncul ketika ada polemik melanda negara, misalnya terjadi perang atau kudeta.
Nah, meskipun ada banyak risiko dan tak dapat dihindari seperti di atas, tapi bukan berarti lantas membuatmu mengurungkan niat untuk mulai investasi, ya kan?
Instrumen Investasi Jangka Panjang
Faktanya, ada banyak sekali instrumen yang bisa menjadi pilihan untuk investasi jangka panjang yang optimal. Mari kita berkenalan sedikit.
1. Emas
Instrumen satu ini sudah menjadi primadona sejak zaman orang tua kita. Dan memang, faktanya, logam mulia cocok banget dijadikan sebagai instrumen investasi jangka panjang, karena pertumbuhan nilainya cukup signifikan untuk lebih dari 5 tahun.
2. Saham
Saham juga menjadi primadona baru untuk instrumen investasi jangka panjang. Apalagi dengan perkembangan terkini yang memungkinkan investor untuk bisa investasi online, bahkan bisa juga ikut beli saham IPO. Jika kita dapat memilih saham yang sesuai dengan tujuan keuangan, bukan tak mungkin, saham bisa memberikan passive income loh di masa depan.
3. Reksa dana
Ini dia primadona instrumen bagi pemula, yang pengin mulai investasi sembari belajar dulu dan bisa dimulai dengan modal yang kecil. Dengan adanya manajer investasi, kamu tinggal fokus saja pada review secara berkala untuk melihat apakah pertumbuhannya sudah sesuai dengan harapan. Untuk investasi jangka panjang, pilihlah reksa dana saham atau campuran.
4. Properti
Ini dia instrumen investasi yang juga sudah jadi primadona sejak zamannya orang tua kita. Orang-orang zaman dulu kalau punya tabungan, kalau enggak emas, ya tanah. Betul? Namun, untuk berinvestasi properti, kamu akan butuh modal yang besar. Namun, imbal hasilnya juga sangat bisa diandalkan, apalagi jika nantinya akan menjadi sumber passive income.
Strategi Investasi Jangka Panjang yang Optimal
Setelah tahu pengertiannya, risiko, serta instrumennya, sekarang bagaimana caranya untuk bisa mulai investasi jangka panjang? Maunya sih ya, bisa optimal imbal hasilnya, plus bisa meminimalkan risikonya. Betul?
Beberapa hal ini bisa kamu lakukan.
1. Hitung kebutuhan
Jadi, berapa kebutuhan dana untuk bisa mencapai tujuanmu? Ini harus kamu hitung dulu sebelum kamu mulai memilih instrumennya. Jika tidak ada nominal kebutuhan dana, nantinya bisa jadi, kamu akan salah memilih instrumen yang kemudian akan membuat hasil investasinya kurang optimal.
2. Pilih yang sudah kamu pahami
Saat ini memang banyak sekali instrumen investasi baru yang tampak sangat canggih dan kekinian. Kalau nggak ikutan, rasanya kurang edgy.
Eits, tunggu dulu. Sebaiknya, hindari FOMO investasi. Investasi bukan soal edgy atau enggak, tapi soal kamu bisa mencapai tujuan keuangan atau tidak. Jadi, pilihlah instrumen yang memang sudah kamu pahami betul cara kerja dan risikonya, sehingga kamu bisa berinvestasi dengan benar.
3. Konsisten, disiplin, dan sabar
Namanya juga investasi jangka panjang, di tengah jalan pasti akan ada saja godaan. Kayak godaan healing, self reward, diskonan, dan sebagainya, itu bisa bikin kamu menyabotase investasimu. Karena itu, kamu harus konsisten, disiplin, dan sabar. Ingat kembali tujuan besarmu, mana kala kamu tergoda ini dan itu.
Yok, bisa yok!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mata Uang Kripto: Pengertian, Cara Kerja, dan Kenali 7 Jenis yang Paling Populer
Mata uang kripto semakin populer. Jenisnya ada ribuan! Meskipun yah, tak semuanya legit untuk dibeli. Sebagai instrumen baru, hal ini jelas bikin penasaran. Apalagi buat warga +62 ya kan? Kalau ada yang baru, dan terlihat mudah serta menguntungkan, langsung deh jadi sumber FOMO. Kalau enggak nyobain, artinya kudet!
Nah, apakah kamu juga salah satu yang tertarik dengan investasi crypto ini? Nggak ada salahnya kok, kalau kamu pengin coba-coba juga. Namun, karena masih baru dan dalam proses pengembangan, cryptocurrency menjadi salah satu instrumen dengan risiko sangat tinggi. Karena itu, kamu perlu memahami cara kerjanya dulu, agar kemudian bisa menentukan strategi amannya.
So, yuk, kita lihat beberapa hal penting mengenai mata uang kripto ini.
Apa Itu Cryptocurrency?
Cryptocurrency berasal dari 2 kata; cryptography dan currency. Cryptography artinya adalah kode rahasia, dan currency artinya mata uang. Dengan demikian, cryptocurrency, atau mata uang kripto adalah mata uang yang bersifat digital dan dilindungi dengan berbagai kode rahasia.
Penggunaan kriptografi inilah yang membuat mata uang kripto tidak dapat dimanipulasi, dipalsukan, atau digandakan. Penggunaannya tercatat secara transparan dalam sistem jaringan blockchain, yang bisa diibaratkan dengan sebuah buku besar catatan keuangan.
Faktanya, cryptocurrency memang memiliki 3 prinsip besar, yaitu digital, terenkripsi, dan terdesentralisasi, yang artinya tidak berada di bawah otoritas tertentu. Penggunaannya benar-benar dikendalikan dan diawasi oleh para pengguna kripto itu sendiri.
Cara Mendapatkan Mata Uang Kripto
Ada beberapa cara yang bisa ditempuh jika ingin mendapatkan mata uang kripto.
Menambang
Cara mendapatkan mata uang kripto pertama ini dilakukan dengan cara memecahkan beragam perhitungan matematika untuk memecahkan blok baru dalam rangkaian blockchain. Jika berhasil, maka sebagai reward, kamu akan mendapatkan cryptocurrency.
Untuk menambang, kamu perlu sejumlah modal, di antaranya PC dengan spesifikasi yang mumpuni dan energi listrik yang besar. Memang ini tak mudah, karena itu, biasanya penambang bekerja secara berkelompok.
Faucet
Kalau diterjemahkan, faucet artinya adalah keran. Ini biasanya bisa dilakukan secara gratis, tetapi hasilnya memang sangat sedikit demi sedikit. Untuk melakukannya, kamu harus menyelesaikan beberapa tugas, seperti menonton iklan, video, mengisi kuesioner atau survei, dan sebagainya, dan sebagai reward, kamu akan mendapatkan sejumlah mata uang kripto, sesuai kesepakatan.
Airdrops
Mirip dengan faucet sih. Di sini, kamu akan diminta untuk mempromosikan token atau koin milik platform baru, agar semakin banyak orang terinformasi dan akhirnya mau membeli token tersebut. Sebagai reward, kamu bisa mendapatkan mata uang kripto yang sedang dipromosikan.
Afiliasi
Cara kerja afiliasi untuk mendapatkan mata uang kripto sama saja dengan prinsip afiliasi pada umumnya digital marketing, yaitu dengan menempatkan link ber-referal di “keramaian” tempat biasa para netizen berkumpul. Misalnya di media sosial, blog, atau di forum-forum. Jika ada yang mengklik link afiliasimu, maka kamu akan mendapatkan reward. Apa rewardnya? Betul sekali, mata uang kripto.
Main game
Ini cara mendapatkan mata uang kripto yang paling asyik sih sepertinya. Dengan cara kerja play-to-earn, kamu bisa mendapatkan cryptocurrency dengan memainkan games yang sudah disediakan.
Misalnya saja CryptoKitties. Dalam game ini, kamu bisa memelihara kucing virtual, mengembangbiakkannya, sampai menyuruhnya untuk melawan kucing yang lain. Jika kamu bisa mendapatkan varian yang langka dari pengembangbiakan kucing di sini, maka kamu bisa menjualnya dengan harga mahal, dan dibayar dengan mata uang kripto. Demikian juga jika kamu mengadu kucing virtualmu dan menang melawan kucing lain, kamu juga bisa mendapatkan cryptocurrency.
Mata uang kripto yang kamu dapatkan bisa ditarik atau withdraw di exchange yang disediakan di dalam platformnya.
Beli/Menukar
Cara paling mudah untuk mendapatkan mata uang kripto adalah membelinya di bursa, dengan prinsip yang mirip dengan jual beli saham.
Untuk itu, kamu perlu membuka akun di bursa kripto. Di Indonesia, baru ada 13 platform jual beli cryptocurrency yang sudah terdaftar di Bappebti. So, pastikan kamu hanya bertransaksi di 13 toko tersebut, agar kamu bisa mendapatkan perlindungan yang lebih baik.
Jenis Mata Uang Kripto
Sebagai informasi, saat ini ada ribuan jenis cryptocurrency beredar dan diperdagangkan di seluruh dunia. Yang sudah terdaftar di Bappebti dan legal untuk ditransaksikan di Indonesia baru sekitar 200-an. Bappebti memiliki kriteria tersendiri untuk mengizinkan mata uang kripto tertentu bisa diperjualbelikan di Indonesia.
Kalau kamu memang tertarik, tak perlu menelusuri semua mata uang kripto yang ada. Kamu hanya perlu mengenali beberapa yang memiliki kapitalisasi pasar terbesar untuk memulainya. Seiring waktu, kamu bisa mempelajari juga yang lain, siapa tahu berpotensi bagus untuk portofoliomu.
1. Bitcoin
Bitcoin yang diinisiasi oleh akun pseudonym bernama Satoshi Nakamoto merupakan mata uang kripto pertama yang diciptakan secara digital pada 2009. Sebagai yang ‘sulung’, bitcoin mendapatkan keuntungan menjadi yang paling populer dengan kapitalisasi pasar terbesar, yakni $762,069,641,970 menurut data Coinmarketcap.
2. Ethereum
Ethereum adalah nama jaringan blockchain, sedangkan koin aslinya yang dikembangkan dalam jaringan tersebut bernama Ether, atau ETH. Kapitalisasi pasarnya merupakan yang kedua terbesar, yakni $364,647,941,019. Ethereum telah menjadi platform bagi banyak token lain, berkat sistem smart contract yang terdesentralisasi.
3. Tether
Tether merupakan stablecoin, yang cara kerjanya agak berbeda dengan mata uang kripto umumnya. Stablecoin dikembangkan sebagai jawaban untuk kebutuhan stabilitas harga kripto. Biasanya dipergunakan untuk pertukaran barang dan jasa, dan berbagai transaksi yang membutuhkan alat tukar seperti halnya uang. Tether didukung oleh dolar AS, dengan rasio 1 : 1. Dengan demikian, untuk 1 Tether harganya akan selalu tetap yakni 1 dolar AS.
Kapitalisasi pasarnya berada di peringkat ke-3, sebesar $82,577,647,839.
4. BNB
Binance coin, atau BNB, merupakan mata uang kripto milik Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia. BNB biasanya digunakan sebagai utility token, yang dapat memberimu potongan harga trading fee di platformnya. Saat ini kapitalisasinya ada di peringkat 4 terbesar dengan $68,348,571,883.
5. USD Coin
USD Coin sama seperti Tether, yaitu merupakan mata uang kripto stablecoin. Masih didukung oleh dolar AS, dengan rasio yang juga sama, 1 : 1.
6. XRP
XRP merupakan mata uang kripto asli Ripple, perusahaan blockchain yang mengembangkan Ripple Protocol yang memungkinkan transaksi global bisa terjadi dengan mudah, cepat, dan murah. Koin XRP yang beredar sejumlah 100 miliar koin, yang tidak akan bertambah maupun berkurang. Saat artikel ini ditulis, kapitalisasi XRP mencapai $34,435,241,272.
7. Solana
Solana akhir-akhir menjadi mata uang kripto yang perkembangannya sangat cerah. Harganya sempat naik sampai hampir 10.000% di 2021. Kelebihannya ada pada kecepatan dan kapasitas transaksi yang mumpuni dalam platform blockchain yang kuat. Saat ini, kapitalisasi pasarnya sebesar $33,885,348,973.
Nah, itu dia 7 mata uang kripto yang berkapitalisasi terbesar, dan juga pembahasan mulai dari pengertian dan cara kerjanya.
Bagaimana? Apakah kamu memang tertarik untuk berinvestasi pada mata uang kripto? Boleh saja, yang pasti semoga sih bukan karena FOMO.
Yuk, belajar mengelola keuangan dulu dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Kebutuhan Jangka Panjang yang Bisa Dipenuhi dengan Tunjangan Hari Raya (THR)
Siapa nih yang nungguin Tunjangan Hari Raya cair? Wah, sudah enggak sabar ya? Ya, wajar sih. Pasalnya, THR ini memang paling ditunggu-tunggu, karena menjadi salah satu sumber pemasukan tahunan yang bisa jadi cukup besar. Betul?
Tapi, kamu tahu enggak, bagaimana sejarahnya sampai ada “tradisi” THR ini?
Pengertian dan Sejarah THR
Faktanya, Indonesia adalah satu-satunya negara yang punya kebijakan memberikan Tunjangan Hari Raya menjelang Idulfitri loh. Ada sih kebijakan mirip di beberapa negara di Eropa berbentuk Holiday Allowance, tetapi hanya sekian persen dan diberikan secara cicilan bersama gaji bulanan oleh perusahaan. Pasalnya, banyak perusahaan menganggap Holiday Allowance ini memberatkan. Sekarang, bayangkan, bahwa di Indonesia, gaji ke-13 ini justru diwajibkan.
THR pada mulanya merupakan ide perdana menteri Indonesia ke-6, Soekiman Wirjosandjojo, sebagai program kesejahteraan PNS, demi mendapatkan dukungan secara politik. Namun, bukan diberikan dalam bentuk gaji ke-13, tetapi berupa pinjaman atau persekot, yang nantinya harus dikembalikan dengan pemotongan gaji. Tak hanya memberikan pinjaman untuk hari raya, pemerintah waktu itu juga mulai memberikan paket sembako bagi PNS di seluruh Indonesia. Satu tradisi yang juga diteruskan hingga saat ini.
Mengetahui PNS mendapatkan persekot, pekerja buruh dan swasta pun menuntut hak yang sama. Setelah beberapa lama, tuntutan ini kemudian diluluskan oleh perdana menteri ke-8 Indonesia, Ali Sastroamidjojo, dengan besaran yang ditentukan sebanyak seperdua belas dari gaji per tahun. Namun, hal ini belum menjadi kewajiban, melainkan imbauan. Pada praktiknya, banyak perusahaan tidak memberikan persekot sesuai imbauan, karena dianggap sebagai pemberian sukarela semata.
Tahun 1994, Tunjangan Hari Raya baru diatur secara resmi dengan adanya Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04 Tahun 1994. Dalam undang-undang yang resmi ini, muncul istilah “diwajibkan” untuk diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang telah bekerja selama minimal 3 bulan berturut-turut.
Alokasi Tunjangan Hari Raya
Seperti namanya, Tunjangan Hari Raya diharapkan dapat digunakan oleh para karyawan—baik yang bekerja di institusi pemerintah maupun swasta—untuk memenuhi kebutuhan di hari raya. Dalam undang-undang, disebutkan “hari raya keagamaan” tanpa spesifik, tetapi pada praktiknya, THR diberikan biasanya menjelang Idulfitri.
Maka tak heran, saat THR sudah diterima, dunia menjadi lebih ceria. Pasalnya, nominal yang diterima kadang bisa beberapa kali lipat gaji pokok. Tentu saja, ini tergantung kesepakatan dan kebijakan perusahaan tempat bekerja masing-masing. Ada yang dipakai buat belanja, ada pula yang langsung dikirim ke kampung halaman, dan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.
Nah, tahukah kamu, bahwa Tunjangan Hari Raya ini juga bisa dialokasikan untuk berbagai kebutuhan jangka panjang—tak hanya untuk kebutuhan hari raya saja. Kebutuhan apa saja nih yang bisa dipenuhi dengan uang THR?
1. Cicilan utang
Cicilan utang menjadi salah satu kebutuhan yang bisa dipenuhi dengan uang Tunjangan Hari Raya. Apalagi utang-utang jangka pendek yang bersifat konsumtif. Segera deh, lunasi, mumpung ada rezeki melalui THR.
Salah satu contohnya adalah utang kartu kredit. Utang kartu kredit juga bisa dimasukkan dalam kategori kebutuhan jangka panjang. Pasalnya, kalau kamu terhambat dalam membayarnya kembali, efeknya bisa panjang juga. Betul? So, yuk, yang biasanya hanya bisa membayar minimum payment, sekarang saatnya dilunasi. Pakai sebagian THR untuk membayar cicilan sampai lunas.
Jika kamu masih punya utang yang lain, yang sekiranya bisa dipenuhi dengan uang THR, pertimbangkan juga untuk segera dipenuhi cicilan atau pengembaliannya. Dijamin, setelah ini, kamu bisa berhari raya dengan lebih lega!
2. Premi asuransi
Asuransi, terutama asuransi jiwa, adalah kebutuhan jangka panjang, itu jelas. Premi asuransi juga merupakan salah satu kebutuhan yang bisa dipenuhi dengan uang Tunjangan Hari Raya. Biasanya sih, premi asuransi jiwa nominalnya cukup besar, dan harus disetorkan secara per tahun sehingga menjadi salah satu pos pengeluaran tahunan. Jadi, ini pas banget, karena THR juga bisa dibilang sebagai pemasukan tahunan.
Jadi, kalau memang sudah dekat jatuh tempo pembayaran preminya, bisa dipertimbangkan untuk dibayar dengan THR.
3. Dana darurat
Pos lain yang juga bisa dipenuhi dengan Tunjangan Hari Raya yang kamu terima adalah dana darurat.
Yes, ini kesempatan buat memulihkan dana darurat yang mungkin sempat kamu pakai untuk mengatasi krisis yang sudah dilalui kemarin akibat pandemi.
No debat kan, kalau dana darurat adalah termasuk hal yang penting, yang efeknya sangat panjang untukmu? Lagi pula, kita juga masih bakalan harus menghadapi masa-masa yang belum pasti ke depannya. Alangkah baiknya, kalau dana darurat dipenuhi hingga mencapai nominal yang ideal.
4. Investasi uang
Dana pendidikan anak, dana naik haji, dana beli rumah, sampai dana pensiun, jelas adalah tujuan keuangan jangka panjang. Untuk mencapainya, rasanya wajib banget untuk investasi, kalau nggak mau kalah melawan inflasi.
Nah, sebagian dana THR bisa juga kamu alokasikan untuk topup investasi—apa pun instrumen investasinya—agar tujuan keuangan jangka panjang kamu ini bisa lebih cepat tercapai. Lakukan analisis secara saksama, agar kamu bisa menentukan instrumen apa yang paling cocok untuk tujuan keuanganmu ya. Ingat, #TujuanLoApa.
5. Investasi leher ke atas
Apa sih maksudnya investasi leher ke atas? Yes, selain investasi uang, ada juga loh, investasi leher ke atas, yaitu investasi ilmu, pengetahuan, dan pemahaman, yang bertujuan untuk mengembangkan diri sehingga kamu bisa meningkatkan kualitas diri dan hidup kamu dalam beberapa waktu ke depan.
Nah, ini bisa saja sih gratis. Tetapi ada banyak opsi juga untuk berbayar. Biasanya, yang berbayar pasti kualitasnya juga jauh lebih oke. Salah satunya ilmu keuangan. Kamu bisa saja mendapatkan banyak ilmu gratis dengan membaca-baca artikel QM Financial. Tetapi, pengalamanmu akan berbeda kalau kamu ikutan kelas FCOS, karena di sana ada trainers yang siap membantumu belajar keuangan secara lebih mendalam. Nggak hanya itu, di kelas online FCOS, juga tak jarang dibagikan berbagai worksheet secara gratis yang bisa kamu gunakan untuk mengelola keuanganmu sehari-harinya. Rumus sudah ada, tinggal masukkan data-data yang sesuai. Dan … voila! Kamu bisa membuat berbagai rencana keuangan, bahkan yang jangka panjang sekalipun.
Nah, ini juga bisa banget kamu penuhi dengan memanfaatkan dana Tunjangan Hari Raya. Bahkan tak perlu nominal yang besar kok, karena kelas-kelas seperti FCOS biayanya terjangkau banget!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Training Keuangan bagi First Jobbers: Ini Dia 5 Alasan Pentingnya
Training keuangan merupakan salah satu jenis training penting yang sebaiknya diberikan oleh pihak human resource perusahaan yang perhatian terhadap kesejahteraan karyawannya. Nggak hanya pada mereka yang sudah bertahun-tahun mengabdi di perusahaan, tetapi juga bagi mereka yang baru saja bergabung terutama yang masih first jobbers.
First jobbers adalah sebutan bagi mereka yang baru saja menapakkan kaki di dunia kerja yang qeras ini, lantaran baru lulus dari kuliah. Masih kinyis-kinyis, gitu katanya. Hal yang sering dirasakan pada fase ini biasanya adalah pengin buru-buru mandiri dan mendapatkan penghasilan sendiri.
Karena itu, keterampilan untuk manajemen keuangan seharusnya sudah mulai dipelajari dan didalami. Gaji mungkin memang belum terlalu besar, tapi jangan salah, justru di sinilah garis start untuk mulai mengelola keuangan dengan benar.
Kamu bisa saja belajar keuangan sendiri, tetapi akan lebih komprehensif jika diberikan oleh perusahaan sesuai dengan jenjang kariermu. Saat pada fase recruit ini, kamu perlu membangun kebiasaan keuangan yang baik. Nanti setelah beberapa tahun kamu bekerja, fasenya akan berbeda lagi, dan perlu kembali mendapatkan training keuangan. Nah, saat menjelang pensiun, sebagai karyawan, kamu juga membutuhkan training keuangan sekali lagi, demi menyiapkan diri menghadapi masa pensiun yang sudah dekat.
Tapi, mengapa fase recruit ini penting untuk mendapatkan training keuangan? Kan gaji juga belum besar, bisalah diatur sendiri. Eits, jangan salah. Training keuangan itu bakalan dibutuhkan banget untuk first jobber. Ini dia alasan-alasannya.
Alasan Mengapa First Jobber Butuh Training Keuangan
1. Punya kebiasaan keuangan yang baik sejak dini
Faktanya, tak banyak orang yang memiliki keterampilan mengelola keuangan yang baik di masa mudanya. Apalagi, soal keuangan ini memang tak pernah diajarkan di bangku sekolah maupun kuliah.
Oleh orang tua kita? Biasanya yang diajarkan adalah kebiasaan menabung, tetapi jarang banget kita belajar bagaimana belanja dengan bijak sejak kecil. Betul? Padahal pada aktivitas belanja ini yang seharusnya kita fokus untuk belajar, biar enggak jor-joran.
Apalagi di fase entry level, ketika kita baru saja mandiri dan bisa mendapatkan penghasilan sendiri. Perasaan jadi kayak mau balas dendam, betul?
Di sinilah kita perlu training keuangan, yang dapat melatih kita untuk terbiasa belanja dengan bijak agar tak membahayakan cash flow keuangan kita. Gaji harus dikelola dengan baik, supaya bisa dipakai sampai gajian lagi berikutnya.
2. Dapat segera menentukan tujuan keuangan
Di masa-masa fase awal, para first jobber biasanya juga belum tahu bahwa memiliki tujuan keuangan itu penting. Apalagi yang jangka panjang seperti pensiun. Baru saja dapat kerjaan, masa sih sudah mikirin pensiun? Gitu mungkin ya?
Padahal, justru saat baru mulai bekerja inilah, saat yang tepat untuk mulai membuat rencana pensiun, kalau kamu memang mau nanti ingin menjalani masa pensiun yang mandiri dan sejahtera.
Hal yang sama juga berlaku untuk berbagai tujuan keuangan penting lainnya. Pasalnya, menentukan tujuan keuangan itu sama dengan kita membuat tujuan hidup. Pertanyaannya tak pernah lepas dari: mau hidup seperti apa nanti? Pengin mencapai apa saja nanti? All about dreams and achievement!
Kalau nggak segera direncanakan melalui training keuangan, terus kapan lagi?
3. Nggak sembarangan berutang
Utang biasanya juga jadi jebakan betmen, apalagi bagi seorang first jobber yang baru saja pegang kartu kredit. Belum lagi dengan berbagai tawaran pinjol dan paylater yang belakangan berkembang secara luar biasa. Ditambah dengan belum bijak dalam belanja, jadi deh, perilaku konsumtif dipelihara. Dengan tambahan beban cicilan utang.
Tanpa training keuangan yang komprehensif, mengambil pinjaman dana alias utang bisa jadi sandungan besar dalam arus kas keuangan buat first jobber. Akibatnya ya jadi kebiasaan keuangan yang kurang baik ke depannya.
4. Bisa memilih proteksi dengan baik
First jobber itu biasanya kan masih lajang, masa sudah butuh asuransi? Eits, jangan salah loh! Kalau kamu adalah first jobber adalah sandwich generation, yang menjadi tulang punggung keluarga besarmu, maka kamu akan butuh asuransi jiwa sekarang juga.
Di samping itu, kamu juga butuh proteksi kesehatan. Memang sih, perusahaan-perusahaan sudah diwajibkan oleh pemerintah untuk mengikutsertakan karyawannya dalam BPJS Kesehatan. Akan tetapi, tentu ini mesti disesuaikan dengan kebutuhan.
Kalau kamu adalah sandwich generation, maka kamu juga perlu mempertimbangkan untuk memberikan asuransi kesehatan untuk seluruh keluargamu. Ini adalah hal yang tidak akan terpikirkan kalau tidak melalui training keuangan yang komprehensif.
5. Segera punya tabungan dan investasi
Belanja teros … Bayar pakai kartu kredit dan paylater teros, tanpa bisa mengendalikan diri, atas nama healing dan self reward. Sampai-sampai tak pernah punya tabungan, apalagi investasi.
Lagu lama? Betul. Bisa jadi akan selalu ada first jobber yang punya masalah seperti ini, karena belum mendapatkan training keuangan yang pas dari kantor tempatnya bekerja.
Atau bisa jadi, nggak punya tabungan dan investasi, karena semua uang yang didapatkan langsung dipakai untuk kebutuhan keluarga besar.
Hal ini bisa kamu cari solusi, jika kamu memiliki keterampilan pengelolaan keuangan yang baik. Untuk itulah, training keuangan diperlukan.
Nah, itu dia beberapa alasan mengapa first jobber membutuhkan training keuangan yang komprehensif.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Belajar Keuangan: Ini 5 Alasan Pentingnya dan Cara Memilih Kelas Online Terbaik
Percayakah kamu, bahwa pada dasarnya setiap orang itu punya kemampuan dasar tentang keuangan? Iya dong, pastinya kan siapa pun kamu pasti bisa menghitung jumlah uang, dan kemudian bisa juga bertransaksi menggunakan uang. Nah, kemampuan dasar inilah yang harus dikembangkan, dengan cara belajar keuangan secara lebih intensif, jika kamu ingin mengelola keuangan dengan lebih baik lagi.
Pasalnya, keuangan itu enggak sebatas cuma menghitung penghasilan dan belanja. Terus apa saja dong? Yuk, kita lihat apa saja yang bisa kita lakukan dengan belajar keuangan lebih dalam.
Pentingnya Belajar Keuangan
1. Mengatur prioritas dalam hidup
Mana nih yang harus diprioritaskan: barang-barang branded atau bahan makanan? Handphone terbaru atau bikin dana darurat dulu? Liburan ke Eropa apa dana DP rumah?
Yes, belajar keuangan artinya belajar memprioritaskan. Punya barang-barang branded, handphone terbaru, liburan ke Eropa tentu tidak dilarang. Toh, yang menjalani kamu dengan uang kamu sendiri, ya kan?
Tetapi ingat, bahwa bisa jadi ada beberapa hal lain yang perlu diprioritaskan lebih dulu karena sifatnya lebih esensial dan bakalan bermanfaat dalam jangka waktu panjang. Hal-hal yang kalau kamu lakukan sekarang, akan menghindarkanmu dari kesulitan di masa depan.
2. Memastikan kebutuhan terpenuhi
Dengan mengatur prioritas, kita pun bisa memastikan bahwa semua kebutuhan bisa dipenuhi dengan baik. Baik itu kebutuhan dasar dan penting, juga kebutuhan yang bersifat tersier.
Iya dong, meskipun termasuk tersier, tetapi kebutuhan-kebutuhan untuk healing, self reward, dan sebagainya itu juga penting. Hanya saja, pemenuhannya jangan sampai mengganggu kebutuhan lain yang harus diprioritaskan.
Dengan belajar keuangan, kamu pun bisa memastikan, bahwa tak hanya bisa memenuhi kebutuhan pokok, tetapi kamu juga akan dapat memenuhi kebutuhan tersier tersebut.
3. Tak takut terlilit utang
Berutang juga bukan merupakan hal yang dilarang. Namun, tentu harus dikelola dengan baik. Dengan belajar keuangan, kamu pasti tahu, bahwa rasio utang maksimal adalah 30% dari penghasilan.
Mengapa “hanya” 30%? Pastinya untuk menjamin agar kebutuhan lain juga terpenuhi, dan penghasilan kamu tidak hanya habis untuk cicilan. Utang yang berlebihan akan sulit untuk dilunasi, apalagi yang melebihi kemampuanmu.
Dengan belajar keuangan juga, kamu akan tahu, mana yang memang bisa dibiayai dengan utang (dan kemudian dikelola dengan baik), dan mana yang sebaiknya dibiayai dengan tabungan atau investasi. Karena utang dan investasi serta tabungan adalah dua hal keuangan yang sangat berbeda makna dan fungsi.
4. Bisa mengelola risiko dengan baik
Dalam hidup, adalah biasa jika kita harus menghadapi berbagai masalah dan tantangan. Untuk mengatasinya, tak jarang butuh biaya tambahan. Di sinilah dana darurat dan asuransi berperan penting.
Dana darurat adalah tabungan cadangan yang akan dapat membantumu di saat-saat darurat. Misalnya terkena musibah yang membuatmu jadi harus mengeluarkan uang ekstra. Banyak orang terbukti sulit untuk survive di masa pandemi karena tak memiliki dana darurat yang memadai, sehingga saat harus terpaksa mengalami PHK, mereka pun panik dan kebingungan.
Begitu juga dengan asuransi. Jika tidak dikelola dengan baik, bisa jadi kita kesulitan untuk membayar premi secara teratur. Akibatnya, jika premi tak dibayar, maka kamu tak bisa mendapatkan manfaat perlindungan lagi. Lalu, bagaimana jika jatuh sakit? Atau sesuatu terjadi, sehingga kita tak dapat lagi mencari nafkah?
Dengan belajar keuangan, selain dapat memastikan dapat memenuhi kebutuhan utama, kamu juga dapat sekaligus membangun dana darurat dan membayar premi tanpa kesulitan.
5. Bisa memproyeksikan kebutuhan hingga jauh ke depan
Misalnya untuk kebutuhan pensiun, yang mungkin akan baru kita jalani 20 – 30 tahun lagi. Jika kita tidak belajar keuangan, rasanya mustahil kita bisa menghitung kebutuhan pensiun kita 20 sampai 30 tahun lagi.
Bahkan mungkin enggak kepikiran sama sekali, bahwa pensiun itu mesti dipersiapkan sejak sekarang. Terus, kita jadi kerja terus deh sampai tua. Oh no!
Nah, itu dia beberapa alasan mengapa belajar keuangan itu penting. Tapi tak ada kata terlambat kok. Jika kamu baru tergerak untuk mau belajar sekarang, itu pun sangat baik.
Dari Mana Mulai Belajar Keuangan?
Zaman sekarang, semuanya dipermudah. Thank to technology! Termasuk belajar keuangan. Kamu bisa memanfaatkan banyak hal untuk bisa belajar keuangan. Nah, salah satunya yang cukup efektif adalah dengan ikut kelas online.
Kelas online tak sembarang kelas online. Masalahnya, jika kamu belajar keuangan dari sumber yang kurang kompeten, pasti hasilnya juga tidak akan memuaskan. So, ini dia beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk memilih kelas online untuk belajar keuangan.
1. Ada kurikulumnya
Belajar tanpa arah sudah pasti hasilnya tidak akan maksimal. Karena itu pilihlah kelas online yang memiliki kurikulum. Akan lebih baik lagi jika ada kurikulum yang disusun secara berjenjang, mulai dari basic, intermediate, dan advanced.
Kurikulum yang baik akan sistematis, sehingga membuat proses belajar keuangan menjadi lebih efektif, efisien, dan menyenangkan.
2. Mudah diakses
Kelas online tentu harus mudah diakses oleh siapa pun yang butuh belajar keuangan lebih mendalam. Aplikasi yang digunakan harus cukup familier, sehingga tak menyulitkanmu dalam proses belajarnya.
Selain itu, yang lain juga harus memudahkan. Misalnya saja sistem pembayarannya beragam, sampai adanya admin yang gercep membantu jika ada kesulitan.
3. Tak hanya satu format
Yang terakhir ini juga akan membuat proses belajar keuangan kamu semakin menyenangkan lo!
Tak hanya tersedia materi di dalam kelas online, tetapi juga banyak format lainnya yang bisa mendukung proses pembelajaran akan membuatnya tidak membosankan. Mulai dari berbagai video, podcast, forum diskusi, sampai ebook.
Nah, bagaimana? Apakah kamu sudah menemukan kelas online yang cocok untuk mendukung niat kamu belajar keuangan? Jika belum, QM Financial bisa membantumu loh!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Langkah Cara Beli Saham Paling Sederhana untuk Investor Pemula
Saham adalah salah satu instrumen investasi jangka panjang yang sangat populer saat ini. Bahkan, sejak pandemi dimulai, hal menarik yang terjadi adalah adanya peningkatan jumlah investor pasar modal yang sangat signifikan. Karena itu, semakin banyak orang yang penasaran bagaimana cara beli saham yang paling sederhana yang bisa dilakukan oleh pemula.
Sekilas tentang Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan terhadap perusahaan. Jika kita membeli saham sebuah perusahaan, maka itu artinya kita sedang menyertakan modal agar bisnis perusahaan tersebut bisa lancar dijalankan. Iya, meskipun sebenarnya sih, yang terjadi di pasar modal adalah kita membeli saham milik orang lain yang dijual pada kita. Namun, itu artinya tetap kita sedang menginvestasikan uang dan menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut.
Keuntungan saham didapatkan dari dividen dan capital gain, yaitu selisih yang didapatkan jika kita menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Nggak hanya berupa uang semata, dengan berinvestasi saham, kita juga punya hak suara terhadap keputusan-keputusan bisnis dalam perusahaan yang sahamnya kita miliki, dan berhak menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham. Selain itu, kita juga andil dalam roda perekonomian secara makro loh!
Namun, di samping keuntungannya, sebagai investor pemula, kamu pun harus juga sadar dan paham akan risiko saham yang relatif cukup tinggi. Salah satu risiko terbesar yang harus siap kamu hadapi adalah capital loss, yang bisa terjadi ketika kamu harus menjual saham dengan harga yang lebih rendah daripada harga belinya. Ada juga beberapa risiko lain, seperti risiko delisting emiten di bursa. Meski demikian, dengan mitigasi yang tepat, sebenarnya segala risiko ini bisa diminimalkan. Karena itu, adalah penting untukmu belajar investasi terlebih dulu sebelum tahu cara beli saham.
Bagaimana Cara Beli Saham?
Kalau dulu, cara membeli saham cukup rumit. Kamu harus datang sendiri ke kantor sekuritas, dan kemudian memproses pembelian saham dari sana. Banyak paperwork-nya, dan tentu saja makan waktu. Sekarang, cara beli saham sangat mudah. Setiap orang pasti bisa melakukannya, karena bisa dilakukan asalkan kamu punya kuota internet dan smartphone. Thank to technology!
Perusahaan sekuritas sendiri merupakan perantara transaksi jual beli saham Bursa Efek Indonesia, dan beberapa aktivitas pasar modal lainnya, yang telah mendapat izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK.
Yes, sekarang hampir setiap perusahaan sekuritas sudah menyediakan platform dalam bentuk aplikasi mobile untuk membeli saham. Kayaknya sih, kalau belum punya, bakalan ketinggalan banget ya. Ini semacam “kewajiban” sekarang, kalau mau dilirik untuk dipakai jasanya oleh para investor di zaman sekarang.
Dengan begini, cara beli saham menjadi sangat praktis. Kamu tinggal membuka rekening, dengan mempersiapkan syarat-syarat dokumennya yang biasanya juga tak terlalu banyak, serta menyediakan dana investasi yang akan disertakan dalam permodalan.
Untuk step by step cara beli saham bagi pemula, bisa dilihat sebagai berikut.
1. Tentukan perusahaan sekuritas
Pastikan bahwa kamu menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang telah terdaftar dan berizin OJK ya. Kudu waspada karena sekarang ini banyak sekali penipuan berkedok investasi. Apalagi yang bermodus titip dana modal untuk diinvestasikan.
Tidak begitu cara beli saham yang benar. Untuk bisa memiliki saham, kamulah yang harus membelinya sendiri dengan perantaraan perusahaan sekuritas.
Kamu bisa mengecek legalitas perusahaan sekuritas melalui website OJK.
2. Buka Rekening Dana Nasabah (RDN)
Setelah memilih perusahaan sekuritas yang dipertimbangkan dapat melayani kebutuhanmu, cara beli saham berikutnya adalah membuka Rekening Dana Nasabah, atau Rekening Dana Investor. Perusahaan sekuritas akan menentukan bank kustodian mana yang akan membuatkan Rekening Dana Nasabah kamu ini.
Rekening Dana Nasabah adalah rekening yang akan dipakai untuk menampung dana investasi sebelum kamu membeli saham, ataupun sesudah menjual saham.
Untuk membuka rekening dana nasabah, seperti biasa, kamu akan diminta untuk menyiapkan sejumlah dokumen persyaratan, seperti kartu identitas—KTP, SIM, atau paspor. Kemudian, ada perusahaan sekuritas yang juga mensyaratkan selfie beserta KTP, foto buku tabungan, NPWP jika ada, dan syarat lainnya. Silakan dicek di masing-masing perusahaan sekuritas ya. Pilihlah yang syaratnya tidak menyulitkan.
3. Setor dana investasi
Cara beli saham berikutnya adalah menyetor dana investasi ke Rekening Dana Nasabah, untuk menjadi modal membeli saham.
Ada perusahaan sekuritas yang menentukan jumlah minimal deposit ini, tetapi ada juga yang tidak. Kamu bisa menyetorkan dana sesuai dengan kemampuan, sesuai dengan pos investasi yang sudah kamu tentukan dalam rencana keuanganmu.
Nantinya, kalau kamu menjual saham, maka dananya juga akan masuk ke Rekening Dana Nasabah ini, setelah dipotong pajak sesuai ketentuan. Baru dari RDN ini, kamu bisa mentransfernya ke rekening pribadimu.
4. Pilih saham
Nah, ini mungkin adalah bagian dari cara beli saham yang relatif paling rumit bagi investor pemula, yakni memilih saham yang hendak dibeli.
Satu hal yang pasti dan tidak boleh di-skip untuk dilakukan dalam cara beli saham ini adalah melakukan analisis terhadap emiten yang sahamnya kamu incar. Ada beberapa cara analisis yang bisa dilakukan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal.
Secara singkat, inilah beberapa tip memilih saham yang bisa dilakukan oleh investor pemula:
- Cek laporan keuangan perusahaan terkait, lihat apakah labanya rata-rata meningkat dari tahun ke tahun.
- Lihat juga, apakah harga sahamnya cenderung stabil, terutama di masa-masa krisis. Meskipun anjlok, tetapi tetap menjadi yang terbaik di indeks harga saham.
- Pilih saham dari perusahaan yang kamu kenal betul, seperti produknya, jajaran manajemennya, dan sebagainya.
Ketiga hal di atas sudah bisa menjadi panduan awal, sebelum kamu mempelajarinya lebih dalam seiring waktu. Jangan membeli saham yang kamu tidak paham betul perusahaan dan bisnisnya. Apalagi hanya berbekal tren, atau direkomendasikan oleh influencer. Bukan begitu cara beli saham yang benar.
5. Beli saham
Setelah memilih, berikutnya adalah membeli sahamnya. Umumnya, di aplikasi sekuritas, akan ada daftar emiten yang sahamnya bisa dibeli. Kamu tinggal mencari saja saham emiten yang kamu incar melalui fitur pencarian, tuliskan kode tickernya. Kalau belum hafal kodenya, kamu bisa juga kok ketikkan nama perusahaannya.
Setelah informasi emiten muncul, biasanya akan ada tombol untuk jual dan beli saham. Kamu bisa mengklik tombol beli, masukkan jumlah lot yang ingin kamu beli (1 lot = 100 lembar saham), dan kemudian klik submit.
Aplikasi selanjutnya akan memproses pembelian sahammu. Kamu tinggal menunggu notifikasi apakah berhasil dilakukan atau tidak. Jika tidak berhasil dilakukan, maka dana akan tetap aman dalam RDN.
Pantau Pergerakan Pasar
Cara beli saham tidak hanya sampai di sini. Setelah kamu memiliki saham yang kamu inginkan, bukan berarti PR sudah selesai. Kamu juga wajib memantau pergerakan pasar, dan melakukan review secara berkala, apakah investasi saham kamu sesuai dengan rencana keuangan atau perlu penyesuaian lagi.
Perlu kamu ingat, bahwa saham bergerak sangat fluktuatif. Karena itu, perlu untuk dicek secara berkala. Dan, ingat lagi, untuk mengelola emosi dengan baik. Selalu berpegang pada tujuan keuangan, jangan sekadar FOMO.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!