Ramai Penipuan Nasabah Prioritas, Ini yang Harus Dilakukan Agar Terhindar
Belakangan ramai pemberitaan tentang modus penipuan nasabah bank yang bisa dibilang baru, yaitu menawarkan upgrade menjadi lebih eksklusif. Tak tanggung-tanggung, nama bank yang dicatut kali ini adalah salah satu bank terbesar Indonesia, yang terkenal dengan satpamnya yang ramah. Update terbaru, bahkan sudah juga mencatut nama salah satu bank pelat merah terbesar.
Modus yang digunakan adalah menawari calon korban untuk upgrade nasabah melalui media sosial, seperti Instagram. Supaya dianggap serius, bahkan postingan di Instagram diiklankan supaya bisa menarik calon korban yang banyak. Tak hanya berhenti di media sosial yang publik, penawaran ini bahkan juga dilakukan melalui telepon dan pesan WhatsApp.
Dalam penawarannya, si penipu menyebutkan bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh nasabah yang ingin rekeningnya di-upgrade, yaitu:
- Dana mengendap minimal Rp10 juta, bisa dalam tabungan, deposito, giro, atau instrumen investasi lainnya.
- Memiliki fasilitas internet banking
Karena diiklankan, dan dengan mencatut nama bank besar—dengan nama akun yang juga meyakinkan—maka korban pun akhirnya tertipu.
Setelah ditelusur, ternyata modus penipuan nasabah yang digunakan tak hanya menawarkan upgrade rekening, tetapi juga aplikasi kartu kredit hingga ganti kartu chip dengan target phising aplikasi mobile/internet banking atau kartu kredit.
Luar biasa!
Modus Penipuan Nasabah Bank
Mau tidak mau, kita memang harus mengakui, bahwa modus kejahatan siber juga berkembang seiring kemajuan teknologi dan digital yang terjadi. Modus penawaran upgrade nasabah ini hanya salah satunya.
Berikut beberapa modus pembobolan rekening yang paling sering digunakan oleh para penjahat siber untuk menipu korban-korbannya.
1. Tautan palsu
Tautan palsu biasanya menggunakan metode phising, yang merupakan “plesetan” dari fishing, yang artinya memancing. Modus penipuan nasabah ini memang dengan cara memancing calon korban untuk memberikan data pribadi terkait rekening banknya. Tautan yang dikirimkan melalui email atau WhatsApp atau media lain itu menuju website palsu. Ketika kita meng-klik tautan dalam email, maka si penjahat pun bisa masuk ke email kita juga dan mempergunakannya untuk keuntungan pribadi.
2. Pengkinian data
Beberapa waktu yang lalu juga ada berita tentang penipuan nasabah dengan modus pengkinian data. Biasanya si penjahat beralasan bahwa ada transaksi tidak dikenal atau ada data yang salah. Jika kita tidak melakukan pengkinian data, maka rekening kita bisa dibekukan.
3. Sniffing
Modus penipuan nasabah yang ketiga ini dilakukan dengan cara “mengambil” data pribadi ketika calon korban menggunakan Wifi publik dan mengakses akun pribadi, termasuk rekening bank. Caranya adalah dengan menanam malware ke laptop atau gadget yang dipakai oleh korban melalui Wifi yang digunakan bersama-sama.
Apa yang Harus Kita Lakukan?
Sebenarnya, masih ada banyak modus penipuan nasabah yang sudah terjadi dan menelan korban, apalagi belakangan ini. Namun, kalau kita cermati, sebenarnya prinsip para penjahat ini adalah satu: memanfaatkan kelengahan calon korbannya.
So, memang penting untuk selalu waspada. Untuk meningkatkan kewaspadaanmu sehingga bisa terhindar dari berbagai macam modus penipuan nasabah, lakukan beberapa hal berikut.
1. Hafalkan nomor call center bank kamu
Call center bank biasanya terdiri atas nomor cantik yang mudah banget diingat. Adalah penting bagi kamu untuk selalu mengingat nomor call center, just in case kamu perlu mengonfirmasi segala hal yang berhubungan dengan rekening bank kamu.
Memang sih, kamu bisa menggunakan media sosial, seperti Instagram atau Twitter, tetapi media sosial adalah ranah publik. Data pribadi kamu akan lebih rentan tereksploitasi. Kamu mungkin juga bisa melakukan blokir kartu ATM atau kartu kredit melalui aplikasi mobile, tetapi kamu akan perlu menanyakan ini dan itu langsung pada petugas bank, dan call center bisa menyediakan fast response.
Jadi, hafalkan ya. Jangan sampai kamu malah keliru menelepon penipu juga.
2. Jaga kerahasiaan data pribadi
PIN, OTP, nomor CCV adalah data pribadi yang tidak boleh diberikan kepada sembarang orang. Bahkan kepada pihak atau petugas bank sekalipun.
Karena itu, curigalah jika ada orang yang menanyakan nomor-nomor ini kepadamu.
3. Cek dan ricek
Seperti dalam kasus penipuan nasabah untuk upgrade ke rekening eksklusif, ada baiknya kamu selalu cek dan ricek berbagai penawaran yang datang ke akun resmi bank (tentunya harus benar-benar memastikan dulu bahwa akunnya resmi ya!).
Faktanya, untuk bisa upgrade ke membership eksklusif ini sifatnya undangan, bukan penawaran. Dalam kasus yang ramai di Twitter, bank yang terkenal dengan satpamnya yang ramah itu mengundang nasabah dengan dana minimal Rp500 juta untuk menjadi nasabah eksklusifnya, bukan hanya Rp10 juta saja.
4. Report ke platform
Ketika kamu menemukan akun palsu bank, ataupun institusi yang lain, kamu bisa membantu agar tak semakin banyak jatuh korban penipuan nasabah seperti ini. Yaitu dengan cara melaporkan ads atau iklan, ataupun akunnya, ke platform yang bersangkutan.
Misalnya saja, kamu menemukan iklan Instagram yang menawarkan upgrade nasabah. Sudah jelas ini adalah modus penipuan, dan kamu bisa melaporkannya ke pihak Instagram.
Cara melaporkannya:
- Di bagian kanan atas dari postingan, akan tampak tiga titik berjajar menurun. Klik tiga titik tersebut.
- Pilih opsi “Report Ad”, pilih alasan “It’s a scam or it’s misleading”.
5. Jangan simpan terlalu banyak dana di satu rekening
Don’t put your eggs in one basket.
Ternyata ungkapan ini tak hanya berlaku pada instrumen investasi, tetapi juga tabungan. Jangan menyimpan terlalu banyak dana di satu rekening. Akan lebih baik jika kamu memiliki beberapa akun rekening, yang masing-masing ada “judul”-nya. Dengan demikian, selain untuk menghindari risiko penipuan, kamu juga bisa mengelolanya dengan baik.
Nah, semoga kita semua bisa semakin waspada, dan terhindar dari berbagai modus penipuan nasabah seperti ini ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Prediksi Bank Dunia: Resesi Ekonomi Kembali Datang, Bagaimana Indonesia?
Baru-baru ini, Bank Dunia kembali memperingatkan tentang munculnya potensi terjadi resesi ekonomi, setelah sebelumnya Wall Street dan bank sentral negara-negara di dunia juga menyuarakan hal yang sama.
CEO JP Morgan misalnya, menyebutkan bahwa ada potensi badai ekonomi. Elon Musk, orang terkaya di dunia dan bos Tesla, juga sempat mengungkapkan firasat buruk, yang kemudian diikuti dengan layoff sebagian karyawan di perusahaannya.
Resesi Ekonomi Diramalkan Kembali Datang: Apa Penyebabnya?
Apa yang menyebabkan peringatan potensi resesi ekonomi ini disuarakan?
Beberapa faktor pemicunya antara lain perang Ukraina yang tak kunjung menemukan solusi dan lockdown di Tiongkok yang kembali diberlakukan. Banyak hal akhir-akhir ini memang tampak mengganggu rantai pasokan bahan pokok, yang kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi secara global. Dikhawatirkan, stagflasi akan terjadi, yaitu kondisi ketika pertumbuhan ekonomi stagnan dengan tingkat inflasi yang tinggi.
Jika merunut kembali ke sejarah ekonomi dunia, hal ini sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Akhir 1970-an, dunia juga mengalami stagflasi, akibat melonjaknya harga minyak dunia dan anjloknya pertumbuhan ekonomi, yang kemudian disebut dengan resesi double-dip.
Sementara, banyak investor akhirnya cemas akan kenaikan suku bunga agresif dari bank sentral AS, The Fed, sektor bisnis sendiri juga harus menghadapi ancaman ongkos produksi dan upah karyawan yang meningkat. Jika bisnis yang bersangkutan memiliki utang, maka itu akan menjadi beban tambahan. Bisa-bisa laba perusahaan pun berpotensi merugi dalam waktu dekat.
Bagaimana dengan Indonesia?
Meski dunia dikatakan kembali terancam oleh potensi resesi ekonomi, Bank Dunia justru memprediksikan bahwa Indonesia mungkin akan terlepas dari ancaman ini, lantaran pertumbuhan ekonominya diproyeksikan mencapai 5.1% tahun depan. Bahkan, lebih bagus lagi di tahun 2024, yakni 5.3%.
Kok bisa begitu ya?
Harga komoditas dunia yang melonjak justru berefek positif bagi negara seperti Indonesia, yang merupakan negara pengekspor berbagai kebutuhan pokok. So, harga tinggi akan memberikan keuntungan bagi Indonesia. Pendapatan negara meningkat dari kegiatan ekspor komoditas ini.
Jadi, kita enggak perlu khawatir dong, kalau gitu ya? Ya, enggak gitu juga mainnya sih. Ingat, bahwa kita juga merupakan negara konsumen—kita juga membutuhkan berbagai kebutuhan yang harus didatangkan dari negara lain.
So, meski Indonesia dikatakan tidak terpengaruh efek resesi ekonomi dunia yang diproyeksikan akan terjadi, tetapi kita tidak pernah tahu pasti, akan seperti apa ke depannya.
Jadi, ada baiknya, kita juga bersiap.
Bersiap Menghadapi Resesi Ekonomi
Yang pertama harus dilakukan adalah tidak panik. Jika resesi ekonomi benar-benar datang lagi seperti ketika kita harus menghadapi pandemi corona (yang sampai sekarang pun belum tuntas teratasi), tetap tenang adalah kunci.
Mumpung masih berupa prediksi dan proyeksi, mari kita bersiap sejak sekarang. Apa saja yang perlu disiapkan untuk menghadapi resesi ekonomi?
1. Prioritaskan utang
Sangat penting bagi kamu untuk memastikan utang bisa tetap lancar terbayar meski sedang menghadapi resesi ekonomi. Terutama, utang-utang berbiaya tinggi seperti kartu kredit.
Karena itu, tetap jaga agar rasio utang tetap berada di bawah 30% dari penghasilan rutin. Dengan demikian, kamu akan dapat menjamin—terutama selama masih memiliki penghasilan—pembayaran utang akan tetap bisa lancar, dan kamu terhindar dari beban tambahan seperti denda keterlambatan.
Jangan menambah utang dulu, saat kita sedang berada dalam kesulitan keuangan ya. Ini penting, karena beban tambahan dari utang akan sangat memberatkan. Bereskan dulu apa yang ada, baru kemudian kamu bisa mempertimbangkan yang lainnya.
2. Jaga dana darurat
Tak bosan-bosannya QM Financial mengingatkanmu untuk selalu menjaga dana darurat agar tetap ideal. Jika belum ideal, yuk, semangat terus untuk menambah sampai mencapai nominal yang ideal.
Dana darurat akan sangat berguna jika nanti kita benar-benar harus menghadapi resesi ekonomi. Amit-amit kehilangan pekerjaan, dana darurat akan dapat membantumu memperpanjang napas sampai kamu bisa mendapatkan penghasilan kembali. Karena itu, nominal ideal dana darurat berpatokan pada pengeluaran rutin setiap bulan, dan sampai berapa bulan kamu berharap bisa bertahan dengan berbagai tanggungan yang ada.
Jadi, sudah berapa kali pengeluaran rutin bulanan jumlah dana daruratmu saat ini?
3. Hidup sesuai kemampuan
Adalah penting untuk bisa menjaga biaya hidup yang sesuai dengan kemampuan. Ingat pembagian pos cash flow 1-2-3-4; 10% lifestyle, 20% investasi, 30% cicilan utang, dan 40% kebutuhan rutin. Namun, angka ini juga bukan angka yang paten. Kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisimu sendiri, asalkan sesuai dengan kemampuan.
Waspada ya, saat kita terbiasa hidup secara berlebihan, jika resesi ekonomi datang, akan lebih sulit bagi kita untuk menurunkan standar. Jadi, kalau memang belum telanjur, atur lagi mulai sekarang.
4. Investasi pada diri sendiri
Resesi ekonomi memang berpotensi mendatangkan kesulitan, terutama keuangan. So, salah satu investasi terbaik untuk menghadapinya adalah dengan meng-upgrade dirimu sendiri selagi ada kesempatan dan waktu.
Selama terjadi resesi, tingkat pengangguran akan tinggi. However, ini bisa diatasi jika kamu punya kompetensi yang cukup untuk bisa bertahan bekerja di kantor. Jikalau memang “terpaksa” harus mundur, maka kamu juga punya modal untuk mencari penghasilan secara mandiri. Bisa berbisnis atau bekerja secara freelance untuk berbagai jasa. Skill dan kompetensi bisa dibilang merupakan penyangga finansial, sesuatu yang bisa menjadi modal dan kemudian bisa di-generate menjadi income.
Jadi, jangan hanya berpuas dengan kemampuan yang sekarang. Coba, cari peluang untuk mengembangkannya lebih jauh.
5. Diversifikasi
“Don’t put your eggs in one basket.”
Begitu kan, katanya? Pepatah ini biasanya kita dengar dalam tip investasi; bahwa kita tak seharusnya hanya bertumpu pada satu instrumen saja. Ada baiknya kita sebar dana investasi kita ke beberapa instrumen dengan tingkat risiko dan imbal yang bervariasi—tentu saja, harus disesuaikan juga dengan tujuan dan kemampuan.
Namun, tak hanya dalam investasi saja loh, pepatah ini bisa diterapkan. Pepatah ini juga bisa berlaku untuk sumber penghasilan. Banyak orang terbukti survive saat terjadi resesi ekonomi karena memiliki beberapa stream income, misalnya selain bekerja kantoran, juga punya bisnis, surat berharga, atau juga mengerjakan proyek-proyek freelance. So, hal ini juga bisa kamu siapkan sedari sekarang untuk bersiap menghadapi resesi ekonomi yang diproyeksikan datang.
Demikian ulasan dan penjelasan singkat mengenai berita prediksi akan datangnya resesi oleh Bank Dunia. Meksipun negara kita diproyeksikan lepas dari ancaman, tapi enggak ada salahnya kita tetap bersiap.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Berkenalan dengan Mata Uang Digital Bank Sentral: Apa Artinya, dan Apa Keuntungannya?
Menurut data yang dirilis oleh Kementerian Perdagangan, hingga akhir tahun 202, ada setidaknya 11 juta orang investor mata uang digital di Indonesia, jauh lebih besar daripada investor pasar modal yang jumlahnya 7,48 juta orang.
Nilai transaksi mata uang kripto juga bertumbuh mencapai Rp859,45 triliun. Nilai transaksi rerata setiap hari tak kurang dari Rp2,3 triliun. Hal ini membuat jumlah dana himpunannya jauh lebih besar dari total himpunan dana investor pasar modal.
Tingginya peningkatan jumlah investor kripto di Indonesia ini membuat para regulator merasa harus mempercepat terbitnya regulasi yang jelas terkait pengawasan aset digital ini. Apalagi, teknologi dan keuangan memang merupakan dua hal yang bak dua sisi mata pisau; bisa menguntungkan dan memudahkan, tetapi di sisi lain juga bisa merugikan. Enggak hanya bagi investor itu sendiri tetapi juga bagi negara secara keseluruhan.
Karena itu, beberapa waktu yang lalu sempat terembus wacana untuk segera merilis Central Bank Digital Currency (CBDC), atau mata uang virtual, mata uang elektronik, atau mata uang digital bank sentral. Nantinya, uang elektronik bank sentral ini akan berfungsi sebagai alat pembayaran sah dalam negara, mem-backup sistem moneter, keuangan, dan pembayaran bank sentral, hingga menjadi elemen ekonomi dan pendukung inklusi keuangan.
So, ada baiknya juga yuk, kita tahu mengenai mata uang digital bank sentral ini. Pasalnya, kita kan sudah enggak bisa memungkiri bahwa ke depan, kita akan harus semakin banyak berinteraksi dengan teknologi. Dan, ya seperti yang sudah disebutkan di awal deh, teknologi dan keuangan itu memang bak dua sisi pisau, tinggal kita mau memanfaatkan seperti apa. Pastinya, kita pengin manfaat positifnya kan? Manfaat positif bisa kita dapatkan jika kita memahaminya.
Apa Itu Mata Uang Digital Bank Sentral?
Central Bank Digital Currencies, atau CBDC, adalah mata uang digital yang dirilis oleh bank sentral, yang kalau di Indonesia perannya dipegang oleh Bank Indonesia. Cara kerjanya mirip dengan mata uang kripto, hanya saja untuk nilainya dipatok dengan mata uang yang berlaku di negara tersebut. So, kalau di Indonesia ya dengan rupiah.
Jadi, secara singkat dan sederhananya, mata uang elektronik bank sentral ini merupakan versi digital dari uang kertas dan koin yang berlaku di negara yang bersangkutan.
Mengapa Harus Ada CDBC?
Seperti yang kamu tahu, bahwa tak semua negara di dunia mau mengakui mata uang kripto sebagai alat pembayaran yang sah. Yah, faktanya malahan baru El Salvador yang secara resmi mengakui bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut. Meskipun negara-negara seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan beberapa negara lain sudah melegalkannya juga, tetapi belum secara resmi menjadikannya sebagai alat pembayaran.
Mata uang kripto—sesuai dengan karakteristiknya—tidak dapat dipengaruhi oleh otoritas mana pun. Semuanya dikelola oleh para pengguna sendiri. CDBC dikontrol, diawasi, dan diregulasi langsung oleh bank sentral, sehingga bisa menjadi alat pembayaran yang sah. Dengan demikian, harganya akan dapat lebih stabil karena ada jaminan dari pemerintah. Berbeda dengan cryptocurrency yang sangat fluktuatif.
Sementara, karakteristik digitalnya serupa dengan cryptocurrency, sehingga akan mengadopsi juga keunggulan mata uang kripto, yakni cepat, mudah, transparan, dan berbiaya rendah.
Mata Uang Digital Bank Sentral Indonesia
Sampai dengan artikel ini ditulis, 80 negara masih dalam proses kajian rencana peluncuran CDBC-nya masing-masing. Misalnya seperti Amerika Serikat, Inggris, India, Swedia, Kanada, dan yang lainnya. Sementara Nigeria, Bahama, Antigua dan Barbuda, dan sederet negara lain malahan sudah menggunakan mata uang digital bank sentral masing-masing.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia?
Rupiah digital akan dirilis oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral. Sementara, ada 2 jenis mata uang digital bank sentral ini, yaitu CDBC wholesale dan ritel. Oleh IMF, Indonesia disarankan untuk menginisiasi CDBC ritel, mengingat kondisi dan karakteristik masyarakatnya yang lebih banyak menggunakan uang tunai.
Dirilisnya mata uang digital bank sentral ini akan menjadi babak baru lagi untuk industri fintech, terutama fintech payment gateway. CDBC akan membuat berbagai transaksi online menjadi sangat efisien dan mudah, terutama dari sisi biaya operasional. UMKM yang sulit mengakses perbankan bisa terbuka peluangnya untuk memiliki digital money, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan bisnisnya.
Nah, itu dia sedikit perkenalan singkat dengan mata uang digital bank sentral, atau CDBC, yang saat ini masih dalam proses penggodokan oleh yang berwenang. Seperti apa nanti pengaruh langsungnya pada kita sebagai masyarakat Indonesia? Seperti apa nanti implementasinya? Tampaknya, kita masih harus menunggu perkembangan lebih lanjut lagi.
Sementara itu, yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Pemula, Ini 7 Langkah Step by Step Melakukannya
Banyak orang akhirnya tertarik untuk belajar investasi saham pemula, karena memang tergiur akan keuntungannya yang besar. Padahal, investasi saham bukan semata soal keuntungan loh. Tapi, lebih pada melayani kebutuhan kita untuk masa depan.
Konsep investasi saham pemula ini harus benar-benar kamu pahami dulu. Pasalnya, kalau motivasimu sekadar keuntungan—apalagi berharap bisa cepat didapat dengan jumlah yang besar—maka bisa jadi kamu malah akan kecewa. Karena kalau mau berinvestasi saham, artinya kita juga harus siap dengan risikonya yang juga tinggi. Salah satunya yang harus selalu dipantau adalah fluktuasi harga sahamnya, yang bisa jadi memengaruhi nilai investasi jangka panjang.
Itulah pentingnya mengenal karakteristik produk investasi dan membuat tujuan keuangan, sebelum akhirnya benar-benar berinvestasi. Jangan skip untuk belajar dulu sebagai investor pemula, dan kemudian sehatkan kondisi keuangan.
Nah, buat kamu yang sudah siap, berikut step by step cara investasi saham pemula secara mudah, berikut tips investasi yang bisa dicoba.
Step by Step Investasi Saham Pemula
1. Pastikan kamu sudah punya tujuan dan rencana yang matang
Jangan skip langkah investasi saham pemula yang pertama ini ya. Untuk mulai investasi, kamu perlu tujuan dan rencana. Pasalnya, investasi adalah instrumen atau kendaraan yang akan “membawa” kita mencapai tujuan tersebut. Rencana merupakan itinerary, bagaimana kita akan mencapai tujuan dengan kendaraan yang ada.
Ingat, bukan kita berinvestasi dan main saham demi cuan semata. Tetapi investasi dimanfaatkan untuk mencapai tujuan. Versi yang kedua akan membawamu lebih mindful dalam mengenali produk, memahami cara kerjanya, dan akhirnya mampu mengelola risiko yang ada.
2. Pilih perusahaan sekuritas
Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang sudah memiliki izin melakukan aktivitas jual beli efek dari Otoritas Jasa Keuangan, tetapi bukan pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan efek.
Fungsi perusahaan sekuritas dalam proses investasi saham pemula adalah sebagai perantara antara investor dengan pasar modal. Hanya perusahaan sekuritaslah yang boleh melakukan jual beli saham di bursa saham. Karena itu, kita membutuhkan perusahaan ini jika kita ingin berinvestasi saham.
Pastikan hanya menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang sudah menjadi anggota bursa. Kamu bisa mengeceknya di website resmi Bursa Efek Indonesia.
3. Download dan install aplikasi saham online
Zaman sekarang semua dipermudah dengan perkembangan teknologi. Mau investasi saham pemula juga gampang banget, karena semua bisa dilakukan secara online.
So, pada proses sebelumnya, selain memastikan sekuritasnya sudah menjadi anggota bursa, kamu juga perlu memastikan bahwa sekuritas tersebut juga memiliki aplikasi trading saham online. Hal ini akan sangat memudahkanmu berinvestasi saham ke depannya.
Unduh aplikasi sekuritas di Google PlayStore atau AppStore, install sesuai ketentuan. Pastikan aplikasi yang kamu pilih cukup user friendly dan enggak mudah crash ya.
4. Buka rekening
Untuk bisa melakukan investasi saham pemula, kamu harus memiliki rekening sekuritas. So, registrasi akun di perusahaan sekuritas yang sudah kamu pilih. Ada 2 jenis rekening yang akan kamu buka di sini, yaitu rekening saham dan rekening dana investor.
Rekening saham adalah tempat kamu melakukan jual beli saham dengan perantaraan perusahaan sekuritas. Di sini, nanti kamu bisa melihat portofolio saham sesuai pembelian dan penjualan yang kamu lakukan.
Rekening Dana Investor (RDI), atau Rekening Dana Nasabah (RDN), merupakan rekening dana yang dibuka di bank kustodian yang berpartner dengan perusahaan sekuritas. Dalam RDI atau RDN ini, dana modal untuk membeli saham dan dana hasil penjualan saham akan ditampung.
Isi formulir-formulir yang diperlukan, biasanya sih mirip dengan pembukaan rekening di bank seperti biasanya. Penuhi semua syarat pembukaan rekening dengan lengkap. Biasanya dokumen pribadi yang diminta antara lain:
- Kartu identitas diri: e-KTP, KITAS, paspor, dan sejenisnya
- NPWP
- Cover buku tabungan
Bisa jadi akan berbeda di setiap sekuritas, karena itu, ada baiknya kamu cari tahu secara lengkap.
5. Verifikasi KYC
Selanjutnya dalam investasi saham pemula, umumnya sekuritas juga mensyaratkan adanya proses verifikasi KYC, meliputi pengiriman foto selfie dan foto selfie sembari memegang kartu identitas.
Jika foto-foto yang diminta sudah dikirimkan, maka kamu tinggal tunggu saja semuanya diproses oleh pihak perusahaan sekuritas. Jika rekeningmu sudah aktif, maka kamu akan menerima pemberitahuan atau notifikasi.
6. Setor deposit
Untuk bisa membeli saham saat investasi saham pemula, maka kamu perlu modal. Hal ini bisa dilakukan ketika rekeningmu sudah siap. Kamu bisa menyetor sesuai ketentuan dan kebijakan sekuritas tempat kamu membuka rekening. Ada sekuritas yang menerapkan minimal deposit, ada juga yang tidak. Kamu bisa menyetor melalui ATM, mobile banking, e-wallet, internet banking, teller, dan sebagainya, ke RDI atau RDN yang sudah kamu miliki.
7. Mulai membeli saham
Setelah kamu memiliki cukup modal dana di RDI/RDN, kamu sudah bisa mulai membeli saham. Minimal pembelian adalah 1 lot, yang terdiri atas 100 lembar saham. Akan ada fee jual dan beli saham yang mungkin diberlakukan, sesuai kebijakan sekuritas masing-masing.
Setiap saham yang melantai dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia memiliki harganya sendiri. So, lakukan analisis fundamental untuk memilih saham mana yang terbaik dan bisa melayani tujuan keuanganmu.
Demikian 7 langkah step by step melakukan investasi saham pemula melalui aplikasi sekuritas online. Cukup sederhana, ya kan? Gimana? Mau mulai investasimu hari ini? Jangan lupa untuk mempelajari dulu berbagai hal terkait karakteristik saham sebagai instrumen investasi ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menilik Pilihan Hidup Sophia Latjuba: Mendingan Kontrak Rumah Alih-Alih Beli
Sophia Latjuba lagi viral, gara-gara fakta ternyata ia enggak punya rumah di Jakarta. Selama ini, ia ternyata kontrak rumah. Bahkan, belum lama pula ia baru pindah ke rumah yang baru lagi.
Hidup nomaden, begitulah Sophia Latjuba menyebut pilihannya ini. Berpindah-pindah, dan tak pernah punya rumah permanen. Hal ini dikisahkannya secara ringan bersama Luna Maya dalam sebuah interview untuk sebuah channel di YouTube.
Bukan tanpa alasan, ibu yang baru saja menikahkan anaknya, Eva Celia, itu enggak beli melainkan memilih kontrak rumah. Menurutnya, harga rumah di Jakarta sudah overpriced, terlalu tinggi, tidak sepadan dengan apa yang didapatkan. Bahkan, menurutnya lagi, uang buat beli rumah di Jakarta bisa dipakai buat beli rumah di Beverly Hills. Wuih!
Meski mengaku opsi kontrak rumah dipilih karena kalau beli rumah terlalu mahal, Sophia mengaku juga, bahwa ia sudah mengeluarkan banyak dana untuk sewa dan pindahan setiap 2 – 3 tahun sekali. Tapi, kalau dihitung-hitung ya, teteup lebih murah daripada beli rumah di Jakarta. Repot memang, tapi karena ia sudah terbiasa, untuk beres-beres pun dua hari saja sudah selesai.
Alasan kedua mengapa ia lebih suka kontrak rumah adalah karena sering merasa bosan dengan suasana di lingkungannya jika tinggal terlalu lama di satu rumah. Katanya sih, 2 tahun biasanya sudah bosan. Lalu, mulailah ia berburu rumah kontrakan baru.
Kontrak Rumah? Why Not?
So, apakah kamu salah satu yang sepemikiran dengan Sophia Latjuba? Bahwa, kontrak rumah akan lebih mudah untukmu?
Well, memang, kondisi orang bisa berbeda. Beli dan punya rumah sebenarnya adalah opsi yang paling ideal. Tetapi, tentu semuanya tergantung dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Tidak bisa disamaratakan.
Bagi seorang Sophia Latjuba, kontrak rumah lebih ringan. Namun, bagi sebagian orang yang lain, rumah adalah tempat untuk istirahat; tidak harus ditinggali sekarang, tetapi ada yang beli rumah demi pensiun nanti. Misalnya saja, kamu yang dinasnya berpindah-pindah kota. Untuk praktisnya, kontrak mungkin lebih baik. Namun, saat nanti sudah pensiun, ada baiknya ada tempat untukmu pulang dan beristirahat.
Tapi, itu nanti, dan bisa kamu rencanakan. So, gimana kalau sekarang ternyata kondisimu mirip dengan Sophia Latjuba, ketika ternyata kontrak rumah menjadi lebih efektif untukmu? Ya, enggak masalah juga.
Tip Kontrak Rumah
Sekali lagi, sewa rumah bisa jadi pilihan yang ideal untuk kondisi tertentu. Namun, pastinya, kamu enggak mau dong rugi dalam menyewa rumah. Jadi, coba perhatikan beberapa hal berikut.
1. Cermati kondisi rumah dengan saksama
Sama halnya dengan membeli, kamu juga perlu cermat saat ingin kontrak rumah. Bagaimanapun, kamu akan menempatinya untuk waktu yang tidak sebentar—satu atau dua tahun. Dengan demikian, kamu harus memastikan bahwa kondisimu nyaman saat menghuninya.
Beberapa hal yang harus dicermati:
- Kondisi lingkungan, seperti daerah rawan banjir atau tidak, bagaimana keamanannya, dan sebagainya.
- Kemudahan aksesnya, terutama untuk PP kantor. Apakah cukup dekat dengan fasilitas transportasi umum, misalnya stasiun atau terminal, dan sebagainya.
- Fisik rumah, apakah masih prima ataukah perlu pembenahan? Sudah berapa orang yang tinggal di situ sebelumnya? Bagaimana kondisi airnya? Dan sebagainya
- Harga sewa, apakah masuk ke bujet yang sudah kamu rencanakan?
Hal ini untuk memastikan agar kamu tak mengeluarkan uang sia-sia untuk rumah yang tak nyaman, bahkan rusak sana-sini, yang malah bikin bengkak uang sewanya.
Sisihkan waktu untuk melihat-lihat berbagai jenis rumah kontrakan, sebelum kamu memutuskan untuk kontrak rumah tertentu. Bandingkan harganya, biaya, fasilitas, sampai faktor-faktor lain yang memengaruhi.
Pertimbangkan antara harga + biaya dengan fasilitasnya serta lingkungan.
2. Biaya tambahan
Cek kondisi rumah secara langsung, dan mengobrollah dengan si pemilik. Dengan begitu, kamu juga bisa menggali informasi lebih jauh jika ada biaya tambahan di luar uang sewa. Misalnya, apakah ada uang keamanan untuk satpam kompleks, uang kebersihan dan sampah, dan berbagai iuran lain yang biasanya ada di lingkungan-lingkungan terkecil perumahan.
Cari tahu juga, bagaimana jika ada kerusakan-kerusakan? Dan mungkin ada ketentuan-ketentuan lain yang memengaruhimu dalam menggunakan rumah yang akan kamu sewa.
3. Teliti membaca surat perjanjian kontrak rumah
Ini adalah bagian yang tak kalah penting. Rumah sudah cocok, cermati surat perjanjiannya. Hindari untuk menandatangani tanpa membaca term & condition yang ada dengan saksama. Kenali hak dan kewajiban kamu sebagai penyewa. Diskusikan hal-hal yang kurang jelas, agar tak terjadi kesalahpahaman kelak.
Beberapa hal yang harus jelas di depan di antaranya:
- Bolehkah merenovasi rumah? Jika boleh, sampai sejauh apa?
- Bagaimana pembayaran utilitasnya? Seperti listrik, air, internet, dan lainnya.
- Bagaimana sistem pembayarannya?
- Minimal kontrak berapa lama?
- Dan sebagainya.
Jalin hubungan baik dengan si pemilik rumah, agar segala urusan dimudahkan. Jangan lupa minta nomor kontaknya, agar mudah menghubungi jika ada masalah atau mau diskusi lagi.
Nah, itu dia beberapa hal yang perlu kamu perhatikan jika kamu punya pilihan yang sama dengan Sophia Latjuba; lebih memilih kontrak rumah ketimbang membeli.
Semua memang kembali ke kondisi, kemampuan, dan kebutuhan masing-masing. Yang pasti, uang sewa kontrak rumah tidak bisa selamanya flat. Seiring waktu akan naik juga. So, ini juga harus menjadi pertimbangan kamu ya. Apalagi kalau sudah ada anak-anak, pertimbangkan juga dari sisi kesehatan mental mereka jika terus diajak pindah-pindah. Pasalnya, kemampuan beradaptasi anak tidak sama dengan kita yang sudah dewasa.
Lagi pula, ke mana nanti kita akan “beristirahat” kalau selalu kontrak rumah? Semoga kamu juga sudah memiliki rencana sendiri untuk hal ini. Boleh memutuskan untuk lebih baik sewa saja, tapi sebaiknya bukan karena takut membeli rumah.
Jadi, tenggak masalah mau sewa atau beli. Apa pun keputusan kamu, yakin deh, pasti sudah melalui pertimbangan yang matang. Betul?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
4 Cara Investasi Emas Kekinian yang Bisa Kamu Coba
Zaman sekarang, semua memang dibuat serbamudah. Thanks to technology, yang semakin merangsek masuk ke dalam setiap aspek hidup kita. Termasuk soal keuangan, investasi zaman sekarang juga dimudahkan karena hadirnya teknologi. Tak ketinggalan cara investasi emas zaman sekarang juga bisa dilakukan secara online loh.
Yes, kalau dulu, pasti kita tahunya cara investasi emas itu ya beli emas di toko emas. Tapi sekarang, sudah enggak gitu lagi. Kamu bisa beli secara online, di beberapa tempat lagi.
Cara investasi emas ini memang merupakan salah satu cara investasi yang sudah old school banget sih ya. Kebanyakan orang-orang tua kita, kalau enggak investasi tanah, biasanya sih ya punya emas. Bisa jadi berupa perhiasan emas, atau bisa juga batangan. Perhiasan emas zaman dulu juga beda loh, sama perhiasan emas di zaman sekarang. Perhiasan emas zaman dulu tuh gede-gede, berat-berat. Karatnya juga besar. Kalau sekarang, memang sudah lebih disesuaikan dengan selera kekinian milenial, terutama ya. Jadinya lebih simpel, ringan, karatnya juga dibuat kecil, supaya harganya terjangkau.
So, kalau cara investasi emas sekarang berupa perhiasan sih memang kurang mantap ya. Dijual lagi juga langsung turun drastis. Karena itu, lebih disarankan untuk investasi emas batangan.
Hal yang Harus Dipahami Sebelum Investasi Emas
1. Harga emas fluktuatif
Kita sering mendengar, bahwa emas disebut sebagai instrumen yang paling menguntungkan. Harganya bakalan naik terus.
Well, kenyataannya harga emas tetaplah fluktuatif, seperti halnya produk keuangan yang lain, seperti saham ataupun kripto. Kamu bisa lihat di grafik berikut ini.
Untuk lebih detail, yuk, baca artikel Harga Emas Naik Nggak Kira-Kira: 5 Fakta Emas sebagai Instrumen Investasi ini! Di artikel tersebut sudah dijelaskan secara detail, mengapa harga emas faktanya tidak selalu naik.
2. Ada selisih harga jual dan harga beli
Setelah kamu membeli emas, maka saat itu juga harganya menurun. Enggak percaya? Inilah yang dinamakan harga buyback, dan hal ini memang nyata. Bahkan, kamu menjual sesaat setelah membelinya, di toko yang sama, kepada orang yang sama, harga penjualan emas akan berbeda dari harga belinya.
Hal inilah yang membuat emas kurang optimal jika dimanfaatkan untuk investasi jangka pendek. Emas baru akan memberikan keuntungan yang optimal setelah disimpan selama minimal 5 tahun. Semakin lama, semakin baik, karena ada peran inflasi di situ.
3. Cocok untuk instrumen lindung nilai
Harga emas fluktuatif—biasanya harga emas meningkat, saat kondisi “sedang tak baik-baik saja”. Saat pasar sedang bergejolak, investor cenderung untuk memindahkan aset dari instrumen agresif ke instrumen konvensional, seperti emas. So, kadang sering dijadikan bahan bercanda: investasi emas itu artinya kita berharap kondisi tidak baik-baik saja. Yah, meski dengan nada bercanda, rasanya ada benarnya juga.
Karena sifatnya seperti itu, yang kemudian dianggap sebagai safe haven, maka emas memang cocok dijadikan sebagai instrumen lindung nilai aset kita. Emas bisa melindungi nilai aset dari gejolak pasar, maupun inflasi.
4. Gramasi akan memengaruhi likuiditas
Semakin besar gramasinya, maka semakin tidak likuid, karena emas dengan gramasi besar akan lebih sulit terjual. Sementara, gramasi kecil memang lebih likuid, tetapi pertumbuhannya juga tidak begitu cepat. So, memang harus disesuaikan dengan kebutuhan kita.
Cara Investasi Emas Kekinian
Jadi, dengan kondisi yang ada saat ini, apakah cara investasi emas masih direkomendasikan? Masih kok. Cara investasi emas masih bisa kamu lakukan, terutama direkomendasikan menjadi salah satu instrumen dana darurat, sebagai diversifikasi terhadap tabungan bank biasa, deposito, dan reksa dana pasar uang.
Buat kamu yang ingin membeli emas, sekarang cara investasi emas juga bisa dilakukan dengan banyak metode. Berikut beberapa opsi cara investasi emas yang bisa kamu pilih sesuai preferensi, kebutuhan, kondisi, dan kemampuan kamu.
1. Beli batangan
Cara investasi emas pertama yang cukup populer dan bisa kamu coba dulu adalah membeli logam mulia batangan langsung ke outlet produsennya langsung. Dengan langsung beli ke outlet produsen seperti ini, maka sudah pasti asli, bersertifikat, kualitas dan nilainya juga bener.
Untuk emas Antam, kamu bisa membelinya langsung ke Butik Emas. Silakan cek apakah ada outletnya di kotamu. Selain emas Antam, logam mulia lain yang juga bisa kamu beli adalah produksi UBS. Selain di outlet resmi, kamu juga bisa membelinya di Pegadaian.
Yang perlu kamu ingat ketika membeli emas batangan adalah, pertama, belilah dalam gramasi kecil, di bawah 500 gram, agar lebih mudah kelak kalau mau dijual lagi. Kedua, cek sertifikatnya, teliti apakah sudah sesuai dengan spesifikasi emas yang kamu beli. Belilah saat harga emas sedang turun, agar potensi keuntungan bisa lebih besar.
2. Nabung emas digital
Seiring perkembangan teknologi, cara investasi emas juga bisa dilakukan secara online melalui berbagai platform ataupun aplikasi. Biasanya emas yang dibeli secara online ini ditawarkan tanpa bentuk fisik. Nah, di sinilah, kamu perlu berhati-hati agar tak terjebak investasi bodong.
Pilihlah platform atau aplikasi resmi yang sudah berizin. Emas termasuk dalam komoditas, sehingga yang berperan sebagai regulator di sini adalah Bappebti. So, pastikan kamu menggunakan aplikasi yang sudah berizin Bappebti ya.
Cara investasi emas melalui aplikasi kurang lebih sama saja:
- Download aplikasinya di Google PlayStore atau App Store
- Isi formulir registrasi untuk membuka rekening tabungan emas, lengkapi semua dokumen persyaratannya
- Tunggu verifikasi
- Jika akun sudah aktif, kamu bisa mulai membeli emas saat harga sedang turun.
3. Cara investasi emas di bank
Sekarang ini, juga ada banyak bank komersial yang memiliki fasilitas menabung emas. Ada yang jadi satu dengan layanan lain, tetapi lebih banyak lagi yang memberikan layanan terpisah.
Dengan cara investasi emas di bank begini juga praktis loh, karena kamu bisa langsung membeli dari rekeningmu sendiri. Pun ketika kamu menjualnya, bank yang bersangkutan juga yang akan menampung emas yang dijual.
4. Nabung emas di e-commerce
Cara investasi emas yang terakhir ini sekarang lagi digemari nih, terutama oleh para penggemar belanja online. Sambil belanja, sambil nabung emas. Topup dompet belanja, sekalian deh topup tabungan emasnya. Kalau checkout, bulatin sekalian buat tabungan.
Memang bener deh, ada banyak cara investasi emas di e-commerce. Dan, karena dilakukan sambil belanja, jadi enggak terasa berat, katanya.
So, pilihlah e-commerce yang sudah memiliki reputasi baik. Sesekali update laporan investasi emas yang sudah kamu lakukan. Kalau perlu, buat target-target bertahap. Untuk menjualnya, kamu juga tinggal jual ke e-commerce saja langsung. Praktis banget.
Nah, demikianlah ulasan mengenai cara investasi emas kekinian yang bisa kamu lakukan. Hmmm, jadi sudah enggak ada alasan buat nggak menabung ya? Emas bisa jadi salah satu instrumen diversifikasi yang cukup oke kok, terutama jika kamu menginginkan instrumen yang mampu melindungi nilai aset.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Badai PHK Karyawan di Startup: Ini 3 Jurus Bertahan di Saat Terjadi Bubble Burst
Apakah hari-hari cerah perusahaan startup sudah berakhir? Media memberitakan bahwa sekian banyak startup telah melakukan PHK karyawan akhir-akhir ini.
Hal ini ternyata tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi bahkan secara global. Aggregator layoff.fyi mencatat karyawan yang terkena badai pemutusan hubungan kerja, alias PHK, tak kurang dari 15 ribu orang hanya di bulan Mei saja.
Mari kita lihat perusahaan rintisan mana saja yang sudah melakukan PHK karyawan sejauh ini, dirangkum dari laporan Tech Crunch.
Perusahaan Startup yang Lakukan PHK Karyawan
PayPal
Sejumlah 83 orang dari total 30 ribu karyawan telah diberhentikan di perusahaan penyedia jasa online payment system ini, seiring penutupan salah satu kantornya di San Fransisco. Dari perusahaan menjelaskan alasan PHK ini adalah demi evaluasi cara bekerja, agar dapat memastikan kebutuhan pelanggan terpenuhi dengan baik.
Gorillas
Gorillas, sebuah startup on-demand groceries delivery, dikabarkan juga melakukan PHK massal. Tak kurang dari separuh jumlah karyawan diberhentikan dari kantor pusat Berlin. Sementara, startup ini juga menarik diri dari pasar Italia, Spanyol, Denmark, dan Belgia, mengakibatkan 300 karyawan kehilangan pekerjaan. Kabarnya, valuasi startup ini menurun sebesar USD300 juta, meski tidak ada klarifikasi dari perusahaan secara resmi.
LinkAja
Dari Indonesia, startup pelat merah ini ternyata sudah melakukan PHK ratusan karyawannya. Konon, model bisnis yang berubah memaksa manajemen untuk melakukan perampingan, sehingga ke depannya perusahaan bisa tumbuh sehat, optimal, dan positif.
TaniHub
Menyusul penutupan dua gerainya di Bandung dan Bli, startup yang menghubungkan petani langsung dengan pelanggan ini juga melakukan PHK karyawan setelah melakukan penyesuaian model bisnis. Yang tadinya juga melayani Business to Customer (B2C), kini hanya berfokus pada pertumbuhan strategi Business to Business (B2B).
Uang Teman
Fintech P2P Lending ini juga akhirnya terpaksa melakukan PHK karyawan di akhir 2020 lalu. Bahkan, izin operasional juga sudah dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan.
JD.ID
Startup e-commerce alias belanja online ini juga mem-PHK karyawan bulan Mei kemarin. Pihak perusahaan menjelaskan, bahwa langkah ini terpaksa dilakukan demi mempertahankan eksistensi, dan menyesuaikan diri dengan perubahan pasar di Indonesia
Fabellio
Sementara, startup khusus furnitur Fabellio malahan lebih dulu melakukan PHK karyawan, meskipun tidak secara langsung. Pihak manajemen mempersilakan karyawan untuk resign demi mendapatkan gaji penuh.
Penyebab Maraknya PHK Karyawan di Dunia Startup
Oh well, ternyata dunia startup akhirnya tak bisa menghindari fenomena PHK karyawan ini. Konon, salah satu penyebabnya adalah ketika startup yang bersangkutan terlalu menggantungkan diri pada pendanaan investor, yang digunakan untuk operasional dan upaya marketing yang masih merugi.
Selain itu, mengutip dari moneycontrol.com, PHK karyawan yang marak di dunia startup juga disebabkan oleh pelemahan ekonomi akibat pandemi COVID-19, serta terjadi perubahan struktur pasar yang tidak bisa dikendalikan. Termasuk yang diakibatkan oleh terjadinya perang Rusia dan Ukraina, baik secara langsung maupun tidak.
Mari Bertahan di Tengah Badai PHK Karyawan Perusahaan Startup
Sebelumnya, kita memang bereuforia tentang betapa besarnya perusahaan startup menggaji karyawannya. Namun, sering juga kita lupa, bahwa besarnya gaji itu seharusnya juga seimbang dengan tanggung jawab. Selain itu, kita juga sering mengabaikan, bahwa keamanan pekerjaan 100% itu tidak pernah ada. Mau bekerja di mana pun, dengan cara apa pun, dengan siapa pun, akan selalu ada peluang untuk terhambat, hingga bisa saja kehilangan penghasilan.
Karena itu, ada baiknya kita memang bersiap untuk yang terburuk, meskipun tetap berharap selalu yang terbaik. Jika memang kamu adalah salah satu “korban” dari fenomena PHK karyawan massal di dunia startup, yuk, bertahan! Lakukan beberapa hal berikut agar hidupmu ke depan bisa terkendali.
1. Financial checkup
Yuk, mulai dari memastikan dulu kondisi keuangan kita serealistis mungkin. Dengan melakukan financial checkup, kita akan memeriksa kesehatan keuangan kita sendiri untuk tahu kurangnya sekarang ada di mana. Dengan demikian, kita pun bisa mengambil tindakan solutif yang paling tepat.
Lakukan cek pada:
- Penghasilan, dengan adanya PHK karyawan ini, apakah penghasilanmu benar-benar terhenti, ataukah masih ada sedikit penghasilan dari hal lain? Misalnya dari investasi atau side hustle? Apakah kamu menerima pesangon? Jika ya, bisa dipakai untuk menyambung hidup sampai berapa lama?
- Pengeluaran bulanan, pos mana yang paling bengkak? Pos mana lagi yang bisa diatur kembali, menyesuaikan dengan kondisi sekarang? Pos mana yang bisa dihilangkan atau ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan dulu? Buat catatan yang detail ya.
- Cicilan utang, punya utang apa saja, ke mana atau kepada siapa saja? Bagaimana posisinya sekarang? Sudah terlunasi berapa persen, dan kurang berapa persen lagi? Sampai kapan kamu masih bisa sanggup membayarnya dengan kondisi terkena dampak PHK karyawan begini?
- Aset; apakah kamu punya tabungan? Investasi? Dana darurat, seberapa ideal? Punya simpanan emas atau logam mulia? Ada piutang yang bisa dicairkan?
Lakukan financial checkup secara menyeluruh, sehingga kamu tahu dengan pasti kemampuan keuanganmu saat ini.
2. Amankan kewajiban
Kewajiban harus tetap jadi prioritas. Yang termasuk dalam kewajiban di sini adalah sesuatu yang kalau kamu lalai atau abai melakukannya, maka konsekuensinya akan besar dan bisa berpotensi menyulitkan di masa depan.
Contohnya, utang. Kalau utang enggak dibayar, kamu bisa jadi akan terkena bunga berlipat dan masih ditambah dengan denda. Dengan kondisi yang ter-PHK seperti ini, beban tambahan adalah hal terakhir yang kamu butuhkan. Contoh lain adalah pajak, yang kalau terlambat, kamu juga akan kena denda.
3. Ubah gaya hidup
Sekarang, saatnya ubah gaya hidup! Lakukan penghematan di sana-sini yang memungkinkan. Cari barang substitusi yang lebih murah, dengan kualitas yang tak berbeda jauh. Tunda dulu berbagai keinginan kurang penting, apalagi yang cuma untuk flexing.
Jika memang perlu, kamu bisa memanfaatkan dana darurat yang sudah kamu kumpulkan untuk menyambung napas, setelah terkena PHK karyawan. Sementara, carilah ide untuk bisa memperlancar penghasilan kembali.
Nah, semoga badai pemutusan hubungan kerja di dunia startup ini segera berlalu ya. Dan, kamu yang menjadi korban, bisa segera bangkit dan moveon lagi. Ingat, dunia tak berhenti di saat ini saja, tapi akan terus berputar. Kemampuan kita bertahan akan senantiasa terus diuji, sekarang adalah salah satunya. Pada akhirnya, yang mampu beradaptasi dan siap menghadapi kondisi darurat pasti akan survive.
Mau Investasi di Seri SBR011? Ini yang Harus Kamu Pahami Dulu!
SBR011 sudah ditawarkan oleh pemerintah tanggal 25 Mei 2022 yang lalu. Gimana, apakah kamu tertarik untuk ikut berinvestasi di Saving Bond Ritel, seri SBR011 ini? Kamu ingin berpartisipasi secara langsung dalam pembangunan negara?
Investasi dalam bentuk surat berharga negara menjadi satu opsi yang menguntungkan loh, apalagi untuk kamu yang pengin punya instrumen rendah risiko tetapi bisa memberikan imbal secara teratur serasa dapat gaji bulanan. Karena memang itulah keunggulan instrumen ini dibandingkan instrumen yang lainnya.
Meski demikian, kalau kamu kurang mengenal karakteristiknya, ya bisa saja imbalnya tidak bisa optimal seperti yang diilustrasikan. Malah bisa jadi boncos karena enggak sesuai dengan tujuan keuangan. Pasalnya, kita di sini memang tidak berinvestasi demi cuan semata, tetapi memilih produk yang bisa melayani kebutuhan kita.
So, kalau kamu pengin ikut investasi obligasi negara seri SBR011 ini, ada baiknya memahami dulu beberapa hal berikut ini.
Hal yang Harus Dipahami Sebelum Berinvestasi di Obligasi Negara Seri SBR011
1. Perhatikan waktu jatuh tempo
Seri SBR011 ditawarkan untuk tenor 2 tahun, ini artinya setelah kamu investasikan, dana baru bisa cair kembali setelah 2 tahun. Apakah ini sesuai dengan tujuan keuanganmu?
Memang ada fasilitas early redemption, tetapi bukankah hasilnya tidak optimal jika kamu mencairkannya hanya karena di tengah-tengah kamu sudah membutuhkan dananya kembali? Lagi pula, early redemption hanya berlaku setelah Juni 2023, dengan pencairan maksimal 50%, dan hanya berlaku bagi investor dengan minimal investasi Rp2.000.000.
Jadi, sesuaikan dengan horizon waktumu. Lebih baik hindari menarik dana di tengah-tengah tenor, agar hasilnya bisa lebih optimal.
2. Perhatikan imbal
Surat berharga negara seri SBR011 ditawarkan dengan suku bunga sebesar 5.5% p.a floating with floor atau mengambang dengan batas bawah. Artinya, jika nanti suku bunga acuan dinaikkan oleh Bank Indonesia melebihi 5.5%, maka kupon SBR011 akan menyesuaikan. Namun, jika suku bunga acuan BI turun lebih rendah daripada 3.5%, kupon SBR011 kamu tidak akan lebih rendah daripada 5.5%.
Ini memang cukup menggiurkan, mengingat suku bunga deposito saja sekarang berkisar di angka 3.5%. Namun, semua kembali ke tujuan keuangan yang kamu miliki. Apakah nanti jumlah imbal dari dana yang kamu investasikan sesuai dengan tujuan keuanganmu?
3. Kupon dibayarkan per bulan
Kupon imbal seri SBR011 sebesar 5.5% p.a akan dibayarkan setiap bulan. Kalau kamu pengin tahu, Kementerian Keuangan sudah bikin nih, simulasi imbal yang bisa kamu terima dengan besaran-besaran dana tertentu. Silakan disimak.
Misalnya, untuk kamu berinvestasi sebesar Rp10 juta, maka setiap tahunnya kamu mendapatkan imbal sebesar 5.5%, yakni Rp550.000. Imbal ini akan diberikan setiap bulan (1 tahun = 12 bulan), sehingga per bulannya kamu akan mendapatkan kupon sebesar Rp45.833. Dengan dikurangi pajak, maka imbal bersih yang kamu terima adalah Rp41.250 per bulan, selama 2 tahun.
4. Pokok investasi akan dikembalikan di akhir tenor
Pada akhir periode, kamu akan mendapat pengembalian pokok investasinya. Misalnya, pakai contoh yang investasi Rp10 juta, ya nanti di Juni 2024, kamu akan menerima kembali dana investasimu yang sebesar Rp10 juta.
Nah, jadi jangan bingung pas akhir tenor ya. Banyak loh, kemarin yang komplen saat seri-seri obligasi sebelumnya ditawarkan, investasi Rp10 juta kok baliknya Rp10 juta juga? Bunganya mana?
Ya, kan, bunganya sudah diberikan setiap bulan, langsung ditransfer ke rekening pribadi masing-masing. Jangan-jangan malah sudah terpakai tuh buat healing.
5. Pahami risiko
Berinvestasi di obligasi negara seri SBR011 ini memang dikatakan sebagai investasi “aman”. Hal ini juga ditegaskan melalui dokumen yang dirilis oleh Kementerian Keuangan sendiri yang bisa kamu download dan pelajari.
Sementara dalam Memorandum Informasi, Kemenkeu menjelaskan perihal risiko investasi surat berharga negara sebagai berikut:
Risiko Gagal Bayar
Risiko gagal bayar (default risk), yaitu risiko ketika investor tidak dapat memperoleh pembayaran dana yang dijanjikan oleh penerbit pada saat produk investasi jatuh tempo kupon dan pokok.
Namun, seri SBR011 tidak mempunyai risiko gagal bayar, mengingat berdasarkan Undang-Undang Surat Utang Negara, negara mennjamin pembayaran kupon dan pokook SUN, termasuk SBR011 sampai dengan jatuh tempo, yang dananya disediakan dalam APBN setiap tahunnya.
Risiko Tingkat Bunga
Risiko tingkat bunga (interest rate risk), yaitu risiko terjadi perubahan tingkat bunga di pasar yang berpotensi menyebabkan kerugian bagi investor. Seri SBR011 juga tidak memiliki risiko tingkat bunga ini, karena tingkat kupon SBR011 mengikuti pergerakan suku bunga acuan dengan jaminan tingkat kupon minimal (floor) sampai dengan jatuh tempo.
Risiko Likuiditas
Risikmio likuiditas, yaitu risiko ketika investor tidak dapat menjual/mencairkan produk investasi dalam waktu yang cepat pada harga yang wajar. SBR011 memiliki risiko ini karena tak dapat diperdagangkan di pasar sekunder.
Meski demikian, investor dapat mencairkan dana investasinya sebelum jatuh tempo dengan memanfaatkan fasilitas pelunasan sebelum jatuh tempo (early redemption sesuai ketentuan. Investor juga dapat menjaminkan SBR011 kepada pihak lain, misalnya sebagai agunan pinjaman.
Karenanya, ada baiknya kita melakukan diversifikasi instrumen investasi untuk menekan risiko yang terakhir ini.
Nah, itu dia beberapa hal yang perlu kamu pahami terkait berinvestasi obligasi di seri SBR011 ini. Gimana? Menarik ya?
Segera hubungi mitra distribusi yang sudah ditunjuk oleh Kemenkeu sebagai perantara pemesanan surat berharga negara seri SBR011 ya. Dan, segera lakukan pemesanan sebelum kehabisan jatah.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Fluktuasi Harga Saham IHSG: Apa yang Memengaruhinya?
Jika kamu berniat atau sudah berinvestasi di pasar saham, kamu pasti sudah melihat bahwa ada satu hal yang hampir selalu menjadi perhatian para investor dan trader. Ya, harga saham IHSG, dan fluktuasinya. Yah, apalagi belakangan, ketika banyak isu dan rumor ini itu, bikin investasi saham jadi semakin “menarik”.
Fluktuasi harga saham IHSG ini pada praktiknya terus dipantau. Kamu bisa lihat, berbagai media massa dan online—apalagi yang punya kanal ekonomi dan bisnis—harga saham IHSG ini selalu jadi konten yang laris. Belum lagi ditambah influencer-influencer di media sosial juga banyak yang membahas berbagai hal mengenai investasi saham. Lagi-lagi harga saham ina inu yang naik turun juga jadi topik yang selalu ramai komentar.
So, apa sih yang membuat harga saham IHSG ini naik turun? Tapi, apa sih IHSG itu? Nah, yuk, kita bahas satu per satu.
IHSG: Indeks Harga Saham Gabungan
IHSG adalah singkatan dari Indeks Harga Saham Gabungan, yang merupakan salah satu indeks harga saham yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia, yang digunakan untuk patokan trader dan investor untuk melihat rata-rata pergerakan saham di hari itu. Di dunia internasional IHSG dikenal juga dengan istilah Indonesia Composite Index, atau IDX Composite.
Singkatnya—dengan bahasa yang lebih sederhana—IHSG merupakan rangkuman dari harga-harga saham yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan diperdagangkan secara aktif setiap harinya. Jadi, ketika kamu melihat harga saham IHSG diberitakan naik, maka bisa disimpulkan bahwa sebagian besar saham yang ada juga naik harganya, karena IHSG merupakan harga rata-rata seluruh saham tersebut. Sebagian besar ya, bisa jadi tidak seluruhnya.
Dengan demikian, bisa dikatakan juga, bahwa IHSG menjadi gambaran umum kondisi bursa saham di hari yang sama.
Fluktuasi Harga Saham IHSG
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya perubahan harga saham setiap harinya. Mulai dari faktor internal hingga eksternal.
Supaya lebih sederhana, mari kita lihat satu per satu faktornya berikut ini.
1. Kebijakan pemerintah
Nah, ini nih salah satu faktor eksternal penyebab harga saham IHSG berfluktuasi. Lah, apa hubungannya kebijakan pemerintah dengan harga saham? Mengapa kebijakan pemerintah bisa memengaruhi harga saham?
Banyak orang yang enggak terlalu peduli untuk mau mendengarkan kebijakan-kebijakan yang sering diumumkan oleh pemerintah. Padahal, hal ini bisa berpengaruh banget loh di pasar modal. Terutama jika kebijakan-kebijakan itu berkaitan dengan utang piutang negara, ekspor dan impor, hingga berbagai hal soal investasi asing. Masih banyak perkara lain yang juga bisa memengaruhi harga saham.
So, jika kamu merupakan salah satu pemegang saham, sudah selayaknya kamu peka terhadap berbagai kondisi negara, dan kebijakan-kebijakan pemerintah yang dikeluarkan. Dengan demikian, kamu bisa menentukan peluang berinvestasi dengan akurat.
Beberapa indikator ekonomi yang harus diperhatikan terkait hal ini di antaranya:
- Tingkat inflasi
- Pergerakan indeks harga konsumen
- Suku bunga acuan dari Bank Indonesia dan dunia
2. Nilai tukar rupiah
Fluktuasi nilai tukar rupiah dengan mata uang asing juga merupakan salah satu faktor eksternal penyebab fluktuasi harga saham IHSG. Apalagi kalau kamu memegang saham dari perusahaan yang memiliki utang piutang dalam kurs mata uang asing. Bisa jadi sangat memengaruhi banget.
Perusahaan yang biasanya terkena imbas dari faktor ini adalah perusahaan yang bergerak dalam ekspor impor. Saat terjadi penurunan aktivitas ekspor maupun impor akibat penurunan nilai tukar rupiah ini, maka penjualan produk akan menurun juga. Hal ini tentu akan memengaruhi pendapatan dan laba perusahaan. Laba yang menurun akan membuat para investor menjadi hilang kepercayaan, sehingga mereka akan menjual sahamnya. Sebagai akibatnya, nilai saham pun turun.
Begitu juga cara kerja sebaliknya, ketika terjadi peningkatan aktivitas ekspor dan impor, yang kemudian akan memengaruhi juga nilai saham.
3. Isu-isu di media massa
Pemberitaan di media juga berpengaruh besar dalam pergerakan harga saham IHSG lantaran bisa membentuk opini masyarakat. Opini tertentu bisa membuat resah investor, atau bisa juga justru membawa euforia. Keduanya akhirnya memengaruhi nilai saham yang diperjualbelikan di lantai bursa.
Keputusan investor yang biasanya dipengaruhi oleh emosi—baik panik atau euforia ini—justru harus jadi hal yang benar-benar diperhatikan, karena bisa sangat memengaruhi harga saham. Kadang, malah pasar jadi termanipulasi; harga saham yang fundamentalnya kurang bagus malah melambung, tetapi tak berlangsung lama langsung terjun bebas. Sering kali terjadi, hal ini membuat banyak investor merugi, sementara beberapa “pemain” sudah kabur dan mendapatkan keuntungan yang sangat besar akibat manipulasinya.
Untuk mengatasi hal ini, ada baiknya kamu menyaring dan melakukan riset setiap kali ada isu yang berpotensial memengaruhi portofolio kamu. Jauhi mengambil keputusan berdasarkan emosi sesaat, selalu lakukan analisis fundamental sebelumnya.
4. Proyeksi di masa depan
Setelah melihat 3 faktor eksternal penyebab fluktuasi harga saham IHSG, kita perlu melihat juga faktor internalnya—yang tak kalah pentingnya. Salah satunya adalah performa perusahaan, dan proyeksi bisnisnya di masa depan.
Kesehatan keuangan perusahaan terkait erat dengan layak tidaknya sahamnya untuk kita miliki. Pasalnya, pastinya kita mau dong punya saham yang akan meningkat terus nilainya, seiring semakin berkembangkan bisnis perusahaan. Ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam kaitannya dengan kesehatan keuangan perusahaan, di antaranya:
- Rasio utang
- Rasio dividen tunai
- Harga saham yang dibandingkan dengan nilai buku (price to book value)
- Rasio pendapatan dibandingkan jumlah saham
Demikian penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab fluktuasi harga saham IHSG yang tak boleh luput dari perhatianmu sebagai investor pasar modal.
Gimana? Semoga mudah dipahami ya, penjelasannya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Membuat Laporan Keuangan Pribadi untuk Pemula yang Paling Sederhana
Apakah kamu sudah punya laporan keuangan pribadi? Yes, laporan keuangan enggak hanya wajib dimiliki perusahaan besar loh. Individu dengan gaji kecil, tidak tetap, besar, bukan orang kantoran, atau pebisnis, ada baiknya untuk belajar membuat laporan keuangan.
“Mau bikin laporan apa, orang uangnya aja nggak ada.”
Apakah kamu suka berkata demikian? Tahu nggak sih, bahwa kamu justru harus mulai belajar membuat laporan keuangan saat uangmu masih sedikit. Ini adalah bagian dari belajar keuangan secara keseluruhan, secara komprehensif.
Tujuannya agar kamu tahu ke mana saja uang pergi, sehingga tidak ada yang sia-sia dari uangmu yang tak seberapa itu. Atau, jangan-jangan, uangmu sedikit karena kamu enggak tahu ke mana saja uangmu pergi? Hmmm, itu artinya malah urgent banget bagi kamu untuk segera belajar membuat laporan keuangan.
Sebenarnya, belajar membuat laporan keuangan itu rumitnya hanya di pikiran. Kalau sudah dilakukan, simpel banget kok, karena memang ada bentuk laporan keuangan sederhana saja. Kan, kamu juga enggak perlu yang terlalu rumit kayak laporan keuangan perusahaan. Mulai saja dari yang termudah dan ternyaman, lalu seiring waktu, kamu bisa sesuaikan dengan kondisi dan situasi.
Tapi, sebelum belajar membuat laporan keuangan, ada baiknya kita lihat dulu pengertiannya ya.
Pengertian Laporan Keuangan Pribadi
Laporan keuangan adalah sebuah buku besar yang berisi catatan kondisi keuangan yang meliputi perhitungan pendapatan dan alokasi pengeluaran untuk berbagai kebutuhan, mulai dari belanja rutin, investasi dan tabungan, cicilan, dan semua kebutuhan pribadi dan keluarga.
Adanya catatan keuangan ini—apalagi jika dibuat dengan detail—maka kita akan dengan mudah mengevaluasi kondisi keuangan, yang kemudian bisa mempermudah kita untuk mengambil berbagai keputusan keuangan. Misalnya, kita jadi tahu dengan pasti, berapa besar belanja rutin kita setiap bulan; apakah memang sudah efektif atau belum. Kalau belum, bagian mana nih, yang bisa diperbaiki?
Meskipun tidak wajib dilakukan, tetapi dengan mencatat keuangan seperti ini manfaatnya akan kembali lagi padamu. Di antaranya:
Memastikan kita dapat memenuhi kebutuhan
Apa sih tujuan kamu bekerja dan mencari uang? Hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan hidup standar, ataukah kamu punya cita-cita, mimpi, dan keinginan yang lain?
Mau hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, dengan menyusun laporan keuangan, kamu akan dapat memastikan semuanya terpenuhi dengan baik—meski dengan sumber daya yang minimal sekalipun. Namun, jika kamu punya cita-cita dan mimpi yang besar, catatan keuangan akan dapat membantumu untuk memastikan bahwa tujuanmu bisa dicapai dengan baik—tanpa mengabaikan kebutuhanmu saat ini. So, kebutuhan hari ini dan masa depan bisa dipenuhi.
Menjaga agar pengeluaran tepat guna
Baru kemarin gajian, kok hari ini uang tinggal seperlimanya aja nih? Kemarin buat beli apa aja ya?
Nah, dengan belajar membuat laporan keuangan, kamu enggak akan pernah bertanya-tanya seperti ini. Kamu tahu uangmu terpakai untuk apa saja, dan bisa memastikan bahwa pengeluaranmu bukan hal yang sia-sia.
Membantumu menyusun prioritas
Belajar membuat laporan keuangan berarti juga kamu belajar menyusun prioritas. Sudah dari sononya manusia itu banyak mau, tetapi sayangnya, sumber daya (baca: uang) terbatas. So, kalau tidak dikelola dengan baik, setiap orang bisa saja mengalami kesulitan keuangan.
Karena itu, prioritas harus disusun. Mana yang urgent, mana yang penting tetapi bisa menunggu, hingga mana yang bisa dipenuhi paling akhir. Dengan menentukan prioritas, kamu pun enggak bingung dalam membelanjakan uang dan memenuhi kebutuhan setiap harinya, karena dalam laporan keuangan juga ada budgeting yang akan menjadi koridormu dalam mengelola keuangan.
Menyusun portofolio investasi
Untuk mulai dapat berinvestasi, kamu akan perlu untuk melakukan financial check up, yang memastikan bahwa kondisi keuangan kamu sehat dan baik. Tanpa kondisi keuangan yang sehat, investasi rasanya akan sulit untuk bisa dilakukan dengan baik.
Dengan belajar membuat laporan keuangan, kamu bisa menyusun tujuan keuangan, melihat jangka waktunya, dan kemudian menyesuaikannya dengan berbagai instrumen investasi yang ada. Dengan adanya catatan laporan keuangan, kamu juga bisa memastikan bahwa nantinya aktivitas investasi akan lancar, hingga tujuan keuangan pun bisa tercapai dengan baik.
Belajar Membuat Laporan Keuangan Pribadi yang Paling Sederhana
Sekarang saatnya kamu belajar membuat laporan keuangan pribadi. Enggak perlu terlalu rumit, kamu bisa membuatnya berdasarkan kondisimu sekarang.
Beberapa komponen neraca keuangan yang biasanya ada di antaranya:
Neraca Arus Kas
Terdiri atas:
- Penghasilan bulanan: gaji, gaji pasangan, penghasilan dari bisnis, penghasilan dari properti, penghasilan dari surat berharga, dan penghasilan lainnya yang ada.
- Pengeluaran bulanan: biaya hidup, cicilan utang, investasi dan tabungan, serta lifestyle
- Penghasilan tahunan: bonus, THR, gaji ke-13, dan penghasilan lainnya
- Pengeluaran tahunan: Lebaran, Kurban, premi asuransi, pajak, dan sebagainya
Neraca Aset
Terdiri atas:
- Aset lancar: tabungan bank, reksa dana, surat berharga, saham, nilai tunai asuransi, unitlink, emas/logam mulia, dan sebagainya.
- Aset tidak lancar: perhiasan emas, properti, tanah, barang koleksi, nilai bersih bisnis, kendaraan, dan sebagainya.
Neraca Kewajiban
Terdiri atas:
- Utang jangka pendek: kartu kredit, cicilan elektronik, KTA, KPM, utang lainnya
- Utang jangka panjang: KPR, kredit apartemen, dan lainnya
Contoh laporan keuangan secara visual bisa kamu lihat kurang lebih seperti berikut ini. Kamu bisa membuatnya sendiri di Excel, atau bisa juga kalau mau membuat secara manual. Yang mana saja asal nyaman untukmu.
Tip Belajar Membuat Laporan Keuangan Pribadi
1. Buat waktu
Yah, yang paling sulit sepertinya sih memang soal ini, yaitu ketersediaan waktu untuk duduk dan membuat. Pasalnya, ya, siapa sih yang enggak sibuk hari gini?
Namun, demi keuangan yang lebih baik, bisa dong ya, membuat waktu sebentar untuk duduk dan belajar membuat laporan keuangan. Toh enggak harus membuat yang rumit. Kamu bahkan bisa banget memanfaatkan berbagai aplikasi keuangan yang sudah tersedia secara gratis di smartphone. Nggak perlu membuat tabel-tabel, langsung saja bikin dengan smartphone. Praktis banget.
Yang penting, fokus ya saat membuatnya, karena kamu akan terlibat dengan banyak angka, bahkan prediksi dan proyeksi. Jadi, buat waktu yang benar-benar nyaman untukmu.
2. Ajak pasangan
Jika kamu sudah berkeluarga, maka wajib hukumnya untuk mengajak pasangan untuk bareng-bareng belajar membuat laporan keuangan, kalau kalian berdua memang belum pernah membuatnya.
Berkomunikasi dengan pasangan soal keuangan keluarga adalah wajib hukumnya. Pasalnya, rumah tangga itu memang masalah berdua kan? Bukan hanya salah satu? Tujuan dan cita-cita juga berdua, meskipun mungkin masing-masing punya juga cita-cita dan mimpi masing-masing.
3. Review dan evaluasi
Jika kamu sudah belajar membuat laporan keuangan, maka juga wajib untuk melakukan review dan evaluasi di setiap akhir bulan. Dengan begitu, jika ada sesuatu yang salah atau tidak semestinya, kamu juga akan segera bisa mengetahuinya. Kamu pun lebih mudah mengambil solusi atas masalah yang muncul.
Demikian cara belajar membuat laporan keuangan pribadi yang paling sederhana yang bisa kamu coba lakukan. Yang penting, pilihlah media yang paling membuatmu nyaman.
QM Financial juga membagikan worksheet berisi catatan keuangan, sudah dengan rumus dan kamu tinggal mengisinya sesuai dengan kondisi loh! Mau? Yuk, daftar di kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!