Hubungan antara 5 Tipe Love Languages dan Keuangan, Kamu Tipe yang Mana?
Mumpung sudah masuk suasana Valentine, yuk, kita ngobrolin love languages! Kamu pasti sudah cukup familier kan dengan love languages ini?
Memahami 5 love languages tentang uang akan dapat meningkatkan hubungan kamu dengan uang, dan nantinya akan juga berpengaruh pada kehidupan kamu sehari-hari lo. Hal ini pun sudah diungkap oleh Gary Chapman, dalam bukunya Five Love Languages, yang menjelaskan 5 cara berbeda yang disukai pribadi tertentu untuk menerima cinta dari orang-orang penting dalam hidup mereka.
Nah, ternyata, enggak hanya sebatas hubungan atau relasi orang dengan orang. Love languages ini juga bisa mendefinisikan hubungan kamu dengan uang,
Yuk, ikuti pemaparannya berikut ini hingga selesai, siapa tahu cocok juga buat kamu.
5 Love Languages dalam Keuangan
Tapi, apa sih love languages itu?
Love languages adalah konsep yang dikembangkan oleh Dr. Gary Chapman, seorang penulis dan konselor yang berfokus pada pernikahan dan hubungan. Ia menyatakan bahwa setiap individu memiliki “bahasa cinta” unik yang merepresentasikan cara mereka menerima dan mengekspresikan cinta dan afeksi.
Ada lima bahasa cinta utama:
- Hadiah: Menerima hadiah barang sebagai tanda cinta dan perhatian
- Kata-kata manis: Mendengar ucapan dan pujian yang positif dan dukungan
- Sentuhan fisik: Mendapatkan sentuhan fisik dan kontak tubuh seperti pelukan atau ciuman
- Tindakan yang memperlihatkan perhatian: Mendapatkan bantuan dan perhatian dalam tugas-tugas sehari-hari
- Waktu berkualitas: Menghabiskan waktu bersama dan memprioritaskan satu sama lain dalam hidup mereka
Menurut Dr. Gary Chapman, dengan mengetahui bahasa cinta pasanganmu, maka kamu pun dapat lebih mudah memahami cara mereka menerima dan merasa dicintai, sehingga membantu memperkuat hubunganmu dengan pasangan.
Kecenderungannya, seseorang bisa saja memiliki 2 – 3 love languages yang utama, yang akan menjadi bahasa cinta utama mereka. Jadi ya, bisa saja kamu suka dipeluk, suka menghabiskan waktu bareng pasanganmu, dan juga suka diberi hadiah. Bisakah kelimanya punya porsi yang sama? Yaaa, bisa jadi sih, tapi sepertinya jarang ditemui. Cenderungnya selalu hanya 2 atau 3 love languages utama saja pada setiap orang.
Nah, tahukah kamu, bahwa love languages ini juga bisa dihubungkan dengan keuangan?
Hah, emang bisa?
Bisa! Coba simak ya, kita bahas satu-satu nih.
Menerima Hadiah (Receiving Gifts)
Jika menerima hadiah atau receiving gifts adalah love languages kamu yang paling dominan, maka sudah bisa diduga, bahwa kamu itu sangat menyukai segala jenis hadiah.
Kamu suka kalau lagi ulang tahun, karena berharap akan ada kado-kado yang diberikan. Nggak cuma suka diberi, kamu sendiri juga suka banget berburu hadiah. Kamu menikmati setiap proses membungkus dan memberikan hadiah kepada orang lain.
Nah, dalam hal keuangan, kamu tentu saja suka berbelanja. Apalagi berbelanja online! Wah, ketika kurir datang dan berteriak, “Pakeeet!” itu rasanya seneng banget! Apalagi kalau kamu belanja, dan dapat bonus. Makin dobel-dobel deh senengnya.
Kamu akan merasa kaya, ketika saldo dompet belanjamu penuh. E-walletmu selalu ter-topup, sehingga ketika kamu menemukan barang lucu-lucu, kamu bisa beli tanpa mikir-mikir lagi.
So, karena kebiasaan dan love languages kamu seperti ini, atur cash flow agar jangan sampai boncos. Jangan pernah lupa untuk menyisihkan uang di rekening belanja setiap bulan. Tentukan mau sebesar berapa, rekomendasi QM Financial sih 10% dari penghasilan. Tapi, kalau mau lebih juga boleh, asalkan tidak mengganggu pos lain yang sama pentingnya.
Kata-kata Manis (Words of Affirmation)
Jika love languages utama kamu adalah words of affirmation, maka kamu akan merasa sangat dicintai ketika pasangan atau anggota keluarga lainnya mengatakan bahwa mereka mencintai dan menghargai kamu.
Lalu bagaimana penerapannya dalam keuangan? Dalam hal ini, kamu akan senang sekali jika menerima atau bisa memberi informasi yang berkaitan dengan uang. Kamu suka ngobrol soal keuangan dengan pasangan, keluarga, ataupun teman-temanmu. Kamu bahkan punya mentor keuangan khusus; tempat kamu bisa curhat masalah keuangan.
Kamu suka ikut berbagai seminar atau kelas-kelas keuangan yang menghadirkan pembicara atau pemateri yang berpengalaman atau sudah ahli, karena hal ini memberimu kesempatan untuk langsung bertanya mengenai permasalahanmu. Kamu mengharapkan mendapatkan jawaban yang bisa langsung memberikan solusi untukmu.
Karena itu, kamu cocok untuk ikutan berbagai kelas FCOS dari QM Financial nih. Sudahkah kamu ikutan semua kelasnya?
Waktu Berkualitas (Quality Time)
Jika quality time, atau waktu berkualitas, adalah love languages utama kamu, maka kamu suka banget menghabiskan waktu dengan berada di dekat orang yang kamu cintai, dan yang membuatmu merasa disayangi.
So, dalam kaitannya dengan uang, kamu itu juga suka banget kalau uang itu ada di dekat kamu, sehingga kamu cenderung lebih suka menabung daripada belanja. Kamu akan sedih banget kalau uang hanya datang ke rekening, dan kemudian langsung pergi lagi. Duh, rasanya udah kayak ditinggal pas lagi sayang-sayangnya!
Karena kecenderunganmu ini, maka tabungan kamu memang relatif lebih besar daripada orang lain. Kamu merasa aman kalau uang anteng di rekening saja. Hal ini tentu saja adalah hal baik. Namun, kalau kamu berlebihan menabung, ini juga kurang baik buat keseimbangan hidup lo! Kamu juga perlu bersenang-senang, kamu juga perlu membeli ini dan itu untuk berbagai kebutuhan penting. Kamu juga perlu membangun aset—yang harus kamu beli—agar memberikan passive income ke depannya.
Kalau memang suka menabung, alokasikanlah sesuai dengan proporsinya agar keuanganmu tetap seimbang. Untuk tabungan, QM Financial merekomendasikan sebesar 10 – 20% tergantung kondisi, kemampuan, dan kebutuhan masing-masing. Mau lebih juga boleh, tetapi tetap perhatikan kebutuhanmu yang lain ya.
Sentuhan Fisik (Physical Touch)
Jika sentuhan fisik adalah love languages utama kamu, maka kamu akan merasa sangat dicintai saat pasangan mencium, memeluk, dan menggenggam tangan kamu di depan umum.
Hal yang sama juga berlaku dengan keuangan kamu. Kamu suka banget menyentuh uang, makanya kamu lebih suka punya cash di dompet. Kamu suka menghitung-hitung, suka mengatur letak uang di dompet; harus menghadap ke arah yang sama, dan urut dari nominal besar ke nominal kecil atau sebaliknya.
Begitu juga dengan kebiasaan belanja, kamu lebih suka bayar dengan cash ketimbang cashless. Bayar dengan uang fisik terasa lebih memuaskan, ketimbang dengan kartu kredit. Kamu juga barangkali lebih suka mencatat pengeluaran secara manual di buku catatan ketimbang menggunakan aplikasi keuangan. Kamu juga lebih suka menyimpan emas, benda-benda collectibles mahal yang bernilai investasi dan ekonomis; misalnya seperti lukisan atau tas branded.
Tindakan yang Memperlihatkan Perhatian (Acts of Service)
Jika acts of service merupakan love languages utama kamu, maka kamu merasa paling dicintai ketika pasangan, teman, atau anggota keluarga melakukan sesuatu untuk kamu yang dapat meringankan tugasmu atau memanjakanmu. Misalnya, pasangan mau mencuci piringnya sendiri setelah makan, hal itu bisa membuatmu merasa sangat dihargai. Atau, ketika dia menawarkan diri untuk memijat kakimu saat kamu lelah.
Dalam hal keuangan, kamu akan bahagia banget kalau bisa menggunakan uang untuk membuat hidupmu lebih mudah. Kamu akan merasa kaya, keteika kamu bisa mempekerjakan asisten di rumah buat bantu bersih-bersih, bantu masak, cuci, jemur, setrika, dan sebagainya. Kamu bahagia ketika bisa beli makanan online, karena berarti kamu enggak usah masak hari ini. Kamu akan merasa dipuaskan ketika bisa seharian mendapatkan perawatan di spa, mulai dari massage, creambath, meni-pedi, dan perawatan lainnya.
So, kalau memang ini adalah yang membuatmu bahagia, sama seperti yang lain: jangan lupa untuk mengalokasikan uang secara khusus ya. Kamu tentukan sendiri besarannya berapa, dan sisihkan setiap bulannya.
Nah, gimana? Kamu termasuk tipe love languages yang mana nih?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menjadi Workaholic alias Si Gila Kerja yang Bahagia, Atur Keuanganmu!
Apakah kamu seorang workaholic alias si gila kerja? Apakah kamu bahagia bisa bekerja keras dan menjadi produktif?
Memang ada sih orang dengan tipe begini. Kalau dilihat, kadang lantas timbul pertanyaan: kok enggak pernah istirahat ya? Apa enggak “terancam” tuh mental health-nya karena kerja terus?
Well, buat si gila kerja, bekerja itulah kebahagiaan. Sama saja kayak kamu yang hobi traveling. Saat traveling, kamu merasa bahagia banget kan? Aneh, tapi ya normal kok.
Hanya saja, kalau berlebihan—baik itu bekerja, traveling, atau hobi-hobi yang lain—bisa juga mengancam kesehatan, termasuk kesehatan finansial.
Apa Itu Workaholic atau Gila Kerja?
Workaholic, atau gila kerja, adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki kebiasaan bekerja secara berlebihan dan memiliki minat yang sangat besar terhadap pekerjaan, bahkan sampai mengorbankan waktu bersosialisasi, istirahat, atau aktivitas lain.
Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, tidak peduli apa pun latar belakang, profesi, atau tingkat pendapatan mereka. Namun, beberapa faktor yang dapat memengaruhi seseorang menjadi workaholic meliputi tekanan untuk mencapai kesuksesan, keterikatan emosional terhadap pekerjaan, dan rasa kurangnya kontrol atau keamanan dalam hidup mereka.
Mengapa Seseorang Bisa Menjadi Workaholic?
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menjadi gila kerja, di antaranya:
Tekanan untuk mencapai kesuksesan
Beberapa orang mungkin merasa bahwa bekerja sebanyak mungkin adalah satu-satunya cara untuk mencapai kesuksesan dan memenuhi standar yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri atau orang lain.
Keterikatan emosional terhadap pekerjaan
Beberapa orang mungkin merasa bahwa pekerjaan mereka adalah bagian dari identitas, dan mereka merasa tidak lengkap tanpa pekerjaan tersebut.
Rasa kurangnya kontrol atau keamanan dalam hidup mereka
Beberapa orang mungkin merasa bahwa pekerjaan mereka adalah satu-satunya hal yang benar-benar dalam kendali mereka dan memberikan rasa keamanan dan stabilitas dalam hidup mereka.
Rasa bahwa pekerjaan adalah satu-satunya sumber kebahagiaan
Beberapa orang mungkin menganggap pekerjaan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan dalam hidup mereka dan merasa kurang bahagia saat tidak bekerja.
Gaya hidup yang didorong oleh prestasi
Beberapa orang mungkin memiliki gaya hidup yang didorong oleh prestasi dan merasa bahwa bekerja lebih banyak adalah cara untuk membuktikan keberhasilan mereka.
Efek terhadap Hidup
Itu adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi seseorang menjadi gila kerja, meskipun ada banyak faktor lain yang dapat berperan.
Menjadi workaholic dapat memengaruhi keuangan seseorang dalam beberapa cara, baik secara positif maupun negatif. Pada sisi positif, seseorang yang bekerja keras dengan waktu yang lebih banyak, dapat memperoleh penghasilan yang lebih tinggi dan memiliki kemampuan finansial yang lebih baik.
Namun, pada sisi negatif, fokus yang berlebihan pada pekerjaan dapat membuat seseorang kehilangan waktu dan kesempatan untuk mengelola keuangan mereka dengan baik, seperti mengabaikan perencanaan keuangan jangka panjang atau mengeluarkan uang untuk membayar biaya tambahan. Misalnya kayak lebih banyak order makanan online karena enggak sempat masak sendiri. Atau bisa jadi butuh babysitter untuk membantu merawat anak, alih-alih diasuh sendiri.
Dalam jangka panjang, kalau tidak segera diatasi, bisa saja hal ini dapat mengarah pada masalah keuangan dan stres finansial. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara bekerja dan mengelola keuangan dengan baik.
Tip Keuangan untuk si Workaholic
Berikut adalah beberapa tip terbaik bagi si gila kerja untuk mengelola keuangan kamu.
Tetapkan tujuan keuangan jangka panjang
Buatlah daftar tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah, mempersiapkan masa pensiun, atau membeli aset.
Dengan demikian, kamu bisa bekerja dengan tujuan. Nantinya, jika tujuan-tujuanmu bisa dicapai dengan baik, juga akan memotivasimu untuk bekerja dengan lebih baik lagi.
Buat anggaran dan perencanaan keuangan
Buat anggaran bulanan dan rencanakan bagaimana kamu akan mengelola uangmu untuk memenuhi tujuan keuangan jangka panjang yang sudah kamu tentukan.
Prioritisasikan pengeluaran
Tetapkan prioritas untuk pengeluaranmu dan belanjakan uangmu pada hal-hal yang penting, seperti tagihan, makan, dan transportasi.
Simpan uang secara rutin
Buat kebiasaan untuk menyimpan uang secara rutin, bahkan jika itu hanya sedikit. Hal ini penting karena dapat membantumu mencapai tujuan keuangan jangka panjang kamu.
Gunakan alat perencanaan keuangan
Gunakan aplikasi atau alat perencanaan keuangan untuk membantumu mengatur dan mengelola keuangan.
Jangan terlalu memikirkan pekerjaan saat berlibur
Nah, ini penting! Ingat, bahwa kamu juga butuh istirahat, meskipun bekerja membuatmu bahagia. Hal ini tak hanya sebagai waktu rehat saja, tapi juga menjaga produktivitasmu. Jadi boleh banget sekali waktu kamu berlibur.
Jangan terlalu memikirkan pekerjaan saat berlibur atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman. Ini akan membantumu mereset dan mengelola stres finansial.
Dengan mempertimbangkan dan menerapkan tip-tip mengelola keuangan ini, si gila kerja dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan memastikan bahwa mereka memiliki masa depan finansial yang stabil.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Waspada Joki Pinjol! Ini yang Harus Kamu Perhatikan
Joki pinjol meresahkan. Sudahlah pinjol ilegal masih belum bisa dibereskan, sudah muncul mereka yang juga memanfaatkan situasi, ketidaktahuan, dan kondisi orang yang terpepet. Sungguh miris.
Baca di salah satu berita, ada seseorang yang terpaksa minjol untuk menutup kebutuhan hidup. Dari pengajuan Rp1.3 juta, ia hanya menerima Rp1.1 juta. Dalam waktu sepekan, ia harus mengembalikan pinjaman plus bunga sebesar Rp1.6 juta. Karena tak dapat membayar, ia berutang pada pinjol lainnya, hingga terjadilah gali lubang tutup lubang.
Ndilalah, ada joki pinjol mengirimkan DM di akun Instagramnya menawarkan solusi. Karena ingin segera bebas dari teror pinjol ilegal, ia termakan bujuk rayu si joki pinjol. Katanya, utang yang sekarang Rp5.5 juta bisa langsung ditutup menggunakan jasa joki pinjol tersebut, dengan ia “hanya” membayar setengahnya. Akhirnya, ia mentransfer sejumlah yang disepakati tersebut kepada joki pinjol. Namun, setelah uang ditransfer—alih-alih pinjaman dibereskan—si joki pinjol malah menghilang. WhatsApp dan Instagramnya diblok.
Kini, ia harus menderita kerugian dobel; ia tetap ditagih membayar pinjamannya sebesar Rp5.5 juta, plus harus kehilangan uang Rp2.750.000.
Apa Itu Joki Pinjol?
Joki pinjol adalah orang atau kelompok tertentu yang menyediakan layanan pencairan pinjaman di platform pinjol. Mereka menargetkan orang-orang yang memiliki pengalaman dengan pinjaman bermasalah, misalnya mereka yang masuk daftar hitam oleh perusahaan kredit karena tidak membayar, sehingga tidak dapat mengajukan pinjaman lagi. Sistem daftar hitam kredit macet ini dikenal dengan SLIK OJK.
Oknum joki pinjol ini biasanya menawarkan jasanya melalui media sosial—seperti melalui DM Instagram—bahkan hingga WhatsApp dan SMS. Pesan-pesan ini biasanya dikirim secara acak. Jika beruntung, ya mereka bisa dapat jackpot; yaitu orang yang memang sedang bermasalah dengan pinjamannya seperti kisah yang sudah diceritakan di atas.
Joki pinjol menawarkan jasa yang diklaim bisa mengatasi masalah pinjaman dengan mudah dan cepat. Bahkan mereka juga tak segan menawarkan nominal yang besar. Untuk meyakinkan (calon) target, mereka juga suka memperlihatkan berbagai screenshot bukti berisi uang yang berhasil dibayarkan.
Umumnya, mereka akan menjelaskan cara kerjanya seperti ini: Target didaftarkan ke suatu platform pinjol dengan data-data palsu. Dengan demikian, target bisa mendapatkan pinjaman lagi meski terlibat kredit macet pada aplikasi pinjol lain yang menyebabkannya masuk ke daftar hitam SLIK OJK. Dengan data palsu ini, si target bisa saja menghindar dari kewajiban membayar, alias gagal bayar secara disengaja.
Namun, alih-alih membereskan masalah, joki pinjol malah memunculkan masalah baru yang justru lebih besar.
Masalah yang Bisa Timbul Akibat Joki Pinjol
Membuka peluang penipuan dengan modus berbeda
Ya, seperti kisah di awal artikel ini, joki pinjol membuka peluang terjadinya kejahatan penipuan lagi untuk korban, dengan modus yang berbeda.
Untuk bisa “memuluskan” upayanya untuk melakukan gagal bayar yang disengaja ini, joki pinjol akan meminta sejumlah tarif pada targetnya untuk dibayarkan lebih dulu. Dari penelusuran, besaran tarif ini bervariasi. Ada yang “hanya” meminta 10% dari total pencairan dana yang diminta korban. Mereka mengistilahkannya sebagai “harga paket”.
Jadi, dari satu pelanggan, joki pinjol bisa mendapatkan ratusan ribu hingga jutaan rupiah—tergantung besar kecilnya pinjaman yang diinginkan. “Seru”-nya lagi, mereka meminta harga paket ini dibayarkan sebelum proses pencairan.
Bagi korban, ini semacam sudah jatuh tertimpa tangga. Rugi dobel; masih saja ditagih oleh platform pinjol plus kehilangan uang yang sudah disetorkan pada joki pinjol.
Pelanggaran data privasi
Untuk melakukan proses gagal bayar ini, joki pinjol akan meminta data-data korban. Tentu saja yang diminta adalah data-data yang cukup penting, seperti halnya data yang diminta saat kita meminjam dana ke platform pinjol.
Lalu, kalau sudah diserahkan, apakah data-data kita akan disimpan saja? Sepertinya sih, enggak. Siapa yang bisa memastikan?
Hindari Joki Pinjol!
Yuk, jadi orang yang cerdas keuangan! Sudah bukan waktunya lagi kita termakan oleh hal-hal seperti ini di zaman sekarang. Informasi sudah begitu terbuka, ilmu pengetahuan bahkan bisa didapatkan gratis di mana-mana.
Ingat, masalah keuangan timbul bisa jadi karena kita sendiri yang belum bijak mengelolanya. Rasanya, tak perlu lagi menambah masalah dengan berbagai hal yang sebenarnya bisa dihindari. Ya, kayak si joki pinjol ini.
Lakukan beberapa hal ini untuk menghindari upaya penipuan berkedok gagal bayar disengaja:
- Abaikan tawaran yang datang melalui berbagai jalur pribadi. Faktanya, berbagai layanan jasa keuangan yang ada di Indonesia dilarang oleh OJK untuk menghubungi nasabah melalui jalur pribadi—seperti DM Instagram, WhatsApp, SMS, atau bahkan juga menelepon. Jika mereka menawarkan jasanya melalui jalur pribadi, itu artinya mereka sudah melanggar peraturan. Pastinya, tidak akan ada bisnis yang dengan sengaja melanggar peraturan seperti itu, bukan?
- Waspada terhadap tindakan phishing. Jangan mengklik tautan atau unduh aplikasi dari sumber yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.
- Tunaikan kewajiban! Kalau berani utang, artinya kamu juga harus berani bayar. Namanya meminjam, ya harus dikembalikan. So, cari solusi dan prioritaskan pelunasan utang mulai dari sekarang.
- Belajar keuangan dengan lebih baik, sehingga kamu tidak perlu berutang untuk memenuhi kebutuhan. Utang tidak dilarang, tetapi ada 3 syarat utang sehat yang harus dipenuhi dulu.
- Belajar membuat rencana keuangan yang komprehensif, agar terhindar dari berbagai masalah keuangan di kemudian hari.
- Update berita, supaya kamu bisa lebih waspada terhadap berbagai modus penipuan baru yang semakin canggih dari hari ke hari.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Experiment with ChatGPT: Konsultasi Membeli Rumah dalam 5 Tahun
Sudah berkenalan dengan ChatGPT? Memang lagi ngehits banget nih robot satu ini. Dan, seperti biasanya, kalau ada yang baru maka akan terbentuk 2 kubu: yang panik—padahal belum terlalu paham, dan mereka yang memanfaatkan kepanikan.
Padahal ya namanya produk teknologi, ada sisi buruk ya ada sisi baiknya. Mau dilawan, atau justru dimanfaatkan.
Begitu juga dengan ChatGPT. Konon, ChatGPT bisa “menggantikan” peran manusia. Termasuk dalam hal keuangan. Apa iya?
Kebetulan tadi sempat main nih, dan akhirnya terjadilah “konsultasi” keuangan terkait cara membeli rumah, yang katanya semakin ke sini semakin sulit untuk dilakukan oleh generasi muda. Apakah ChatGPT bisa memberikan jawaban yang valid? Yuk, ikuti convo antara QMin dengan ChatGPT berikut.
Disclaimer: Convo berikut benar-benar terjadi antara QMin dan ChatGPT secara riil tanpa edit. Kondisi keuangan yang diungkapkan QMin hanya fiktif belaka, untuk bisa mendapatkan jawaban akurat dari ChatGPT.
Konsultasi Keuangan QMin dan ChatGPT
QMin
Halo, ChatGPT!
ChatGPT
Hello! How can I help you today?
QMin
Aku pengin punya rumah dalam waktu 5 tahun lagi. Apa yang harus aku siapkan sekarang?
ChatGPT
Untuk memiliki rumah dalam waktu 5 tahun ke depan, beberapa hal yang bisa dilakukan sekarang adalah:
- Buat rencana keuangan: Pastikan Anda memahami pendapatan dan pengeluaran Anda, dan buat rencana keuangan yang realistis untuk mencapai tujuannya.
- Hindari utang: Jika Anda ingin membeli rumah dalam waktu 5 tahun, cobalah untuk mengurangi atau menghindari utang sebanyak mungkin, karena utang bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk membeli rumah.
- Investasikan uang Anda: Carilah cara untuk menginvestasikan uang Anda dengan baik, seperti membeli saham atau reksa dana, atau membuka deposito.
- Pertimbangkan pembiayaan rumah: Pelajari pilihan pembiayaan rumah seperti KPR atau pembiayaan melalui bank, dan pertimbangkan mana yang paling sesuai untuk kebutuhan Anda.
- Siapkan dana darurat: Pastikan Anda memiliki dana darurat untuk mengatasi keadaan darurat, seperti penyakit atau pekerjaan yang hilang.
Semoga bermanfaat!
QMin
Tapi aku merasa keuanganku tidak mampu. Apa yang harus kulakukan?
ChatGPT
Jika Anda merasa bahwa keuangan Anda saat ini tidak memadai untuk membeli rumah dalam waktu 5 tahun, beberapa hal yang bisa dilakukan adalah:
- Lihat pengeluaran Anda: Cobalah untuk mengevaluasi pengeluaran Anda dan carilah cara untuk menghemat uang.
- Tingkatkan pendapatan: Coba cari peluang untuk meningkatkan pendapatan, seperti bekerja lebih banyak atau memulai usaha sampingan.
- Siapkan dana darurat: Pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk mengatasi keadaan darurat.
- Hindari utang: Jangan terlalu banyak bergantung pada utang untuk memenuhi kebutuhan hidup, karena hal ini bisa mempengaruhi kemampuan Anda untuk membeli rumah.
- Pertimbangkan pembiayaan rumah yang berbeda: Pelajari pilihan pembiayaan rumah seperti pembiayaan melalui bank atau pembiayaan melalui kredit, dan pertimbangkan mana yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
- Ingatlah, membeli rumah adalah tujuan jangka panjang dan membutuhkan perencanaan dan kesabaran. Terus berusaha dan fokus pada tujuan Anda, dan Anda akan sampai pada titik dimana Anda bisa membeli rumah yang Anda inginkan.
QMin
Sebenarnya, berapa lama idealnya buat aku untuk bisa mulai membeli rumah kalau dihitung dari aku mulai bekerja?
ChatGPT
Tidak ada aturan pasti tentang berapa lama seorang individu harus bekerja sebelum membeli rumah. Ini bergantung pada banyak faktor, seperti pendapatan, pengeluaran, utang, dan tujuan keuangan jangka panjang.
Namun, beberapa orang menganggap bahwa setelah bekerja selama beberapa tahun dan memiliki dana darurat yang cukup, membeli rumah bisa menjadi pilihan yang masuk akal. Jika Anda memiliki pendapatan stabil dan sudah memiliki rencana keuangan yang solid, Anda mungkin bisa mempertimbangkan untuk membeli rumah.
Sebaiknya, sebelum membeli rumah, Anda berkonsultasi dengan profesional keuangan untuk memastikan bahwa Anda siap secara finansial dan memahami pilihan pembiayaan rumah yang tersedia. Ini akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang Anda.
QMin
Oke. Misalnya saja aku bergaji Rp5.000.000 setiap bulan saat ini. Aku pengin bisa membeli rumah 5 tahun lagi, katakanlah yang seharga Rp300 juta. Bagaimana aku harus membuat rencana keuangannya?
ChatGPT
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda ambil untuk membuat rencana keuangan untuk membeli rumah 5 tahun lagi:
- Buat anggaran: Buat anggaran bulanan untuk memastikan Anda memahami pengeluaran dan pendapatan Anda. Cobalah untuk menghemat uang setiap bulan sebanyak mungkin.
- Hitung target tabungan: Hitung jumlah uang yang Anda perlukan untuk membeli rumah. Dalam hal ini, Anda perlu menyimpan Rp300 juta dalam waktu 5 tahun. Jika Anda menyimpan Rp5.000.000 per bulan, maka Anda perlu menyimpan uang sebesar Rp100.000.000 dalam 5 tahun (Rp5.000.000 x 12 bulan x 5 tahun = Rp300.000.000).
- Tentukan sumber pendapatan tambahan: Carilah peluang untuk meningkatkan pendapatan Anda seperti bekerja lebih banyak, memulai usaha sampingan, atau menginvestasikan uang Anda.
- Hindari utang: Jangan membeli barang-barang yang tidak penting dengan menggunakan kredit atau utang. Ini akan mempengaruhi kemampuan Anda untuk menyimpan uang dan membeli rumah.
- Monitor kemajuan Anda secara teratur: Monitor kemajuan Anda secara teratur dan periksa apakah Anda berada pada jalur yang benar untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang Anda.
Ingatlah, membeli rumah adalah tujuan jangka panjang dan membutuhkan perencanaan dan kesabaran. Terus berusaha dan fokus pada tujuan Anda, dan Anda akan sampai pada titik dimana Anda bisa membeli rumah yang Anda inginkan.
QMin
Apakah opsi membeli rumah dengan cicilan akan cocok untukku?
ChatGPT
Membeli rumah dengan cicilan bisa menjadi pilihan yang baik jika Anda tidak memiliki dana tunai yang cukup untuk membeli rumah secara cash. Ini memungkinkan Anda memiliki rumah tanpa harus mengeluarkan dana besar sekaligus.
Namun, sebelum memutuskan untuk membeli rumah dengan cicilan, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan:
- Angsuran: Pastikan Anda memahami jumlah angsuran bulanan yang harus dibayar dan apakah itu masuk akal dengan pendapatan Anda.
- Bunga: Pertimbangkan tingkat bunga pinjaman dan bagaimana ini akan mempengaruhi angsuran bulanan Anda.
- Jangka waktu cicilan: Hitung jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melunasi utang dan bagaimana ini akan mempengaruhi angsuran bulanan Anda.
- Kredit Anda: Periksa rekam jejak kredit Anda dan pastikan Anda memenuhi syarat untuk membeli rumah dengan cicilan.
Sebaiknya, sebelum membeli rumah dengan cicilan, Anda berkonsultasi dengan profesional keuangan atau pengacara untuk memastikan bahwa Anda memahami seluruh proses dan membuat keputusan yang tepat untuk situasi keuangan Anda.
Jika Anda memiliki dana tunai yang cukup untuk membeli rumah secara cash, maka membeli rumah tanpa cicilan bisa menjadi pilihan yang lebih baik karena Anda tidak perlu membayar bunga dan angsuran bulanan. Namun, jika Anda tidak memiliki dana tunai yang cukup, maka membeli rumah dengan cicilan bisa menjadi pilihan yang cocok bagi Anda.
QMin
Bagaimana caranya menghitung berapa cicilan yang pas untukku agar rumah bisa kebeli?
ChatGPT
An error occurred. If this issue persists please contact us through our help center at help.openai.com.
Wah, ChatGPT-nya ngambek pas diminta untuk menghitung. Berkali-kali direfresh, hasilnya sama. Saat ditanya hal lain—yang tidak ada kaitannya dengan uang—ternyata kemudian bisa jawab. 😊 Apakah mungkin dia pusing?
Well, kalau gitu sepertinya wajar juga buat kita untuk pusing. Robot aja pusing saat diminta menghitung. Terus gimana dong? Ya, mau tidak mau kita harus menghitung sendiri deh.
Kesimpulan yang Didapat
Untuk pengembangan sampai dengan saat ini, ChatGPT memang bisa saja memberikan beberapa pertimbangan, pilihan solusi, dan berbagai info menarik lainnya. Namun, semua keputusan tetap ada di tangan kamu—kalau dalam kasus ini—sebagai orang yang pengin membeli rumah.
Lakukan analisis keuangan secara menyeluruh, termasuk melakukan riset dan survei terhadap berbagai kondisi eksternal yang bisa memengaruhi.
Pada akhirnya, kamu tetap harus bisa membuat rencana keuanganmu sendiri, karena orang lain dan juga robot tidak tahu bagaimana kondisi dan kemampuan finansial kamu, padahal ini adalah aspek terpenting.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kasus Tukang Becak Membobol BCA, Ini yang Harus Diperhatikan untuk Mengamankan Rekening Bank
Beberapa waktu yang lalu, ramai pemberitaan tentang seorang tukang becak yang berhasil membobol rekening bank BCA dan merugikan nasabahnya hingga Rp320 juta.
Pertanyaannya: kok bisa?
Bukankah sistem keamanan salah satu bank swasta terbesar ini sangat mumpuni? Ternyata, menurut berita-berita yang beredar, pembobolan ini sudah direncanakan sejak lama dan matang. Tadinya diduga ada keterlibatan teknologi—misalnya ada hacking—loh, ternyata enggak sama sekali. Hanya modal ngintip PIN, memalsu tanda tangan, mencari orang yang mirip dengan pemilik rekening, dan langsung action.
Kerugiannya langsung banyak.
Masalah Keamanan Simpanan Uang di Bank
Banyak orang memang mengandalkan bank untuk tempat menyimpan cash mereka. Ada yang memang difungsikan sebagai tabungan, ada pula yang memiliki rekening bank sekadar sebagai tempat “lalu lintas” uang; artinya, terima lalu langsung dipindah ke akun lain.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat kita memang punya kepercayaan terhadap institusi perbankan. Meskipun, ya ada juga yang lebih suka menyimpan uangnya di bawah bantal, kasur, atau tumpukan pakaian di lemari. Namun, kasus uang yang disimpan di bawah kasur dan kemudian dimakan rayap ternyata juga tak kalah banyak.
So, dari sini seharusnya kita bisa menyimpulkan, bahwa risiko memang selalu ada di mana saja. Seharusnya, kita—orang-orang yang sudah memiliki literasi keuangan dengan baik—sudah memahami betul akan hal ini.
Menyimpan uang di bank nyatanya juga tetap ada risiko, salah satunya ya terkuras habis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab seperti kasus tukang becak yang membobol BCA ini. Ada pula yang modusnya penukaran kartu, call center palsu, dan sebagainya.
Ini yang tidak melibatkan teknologi. Nah, yang melibatkan teknologi ternyata juga tak kalah banyak. Di antaranya yang melibatkan hacker.
Sistem Keamanan di Bank
Menyimpan uang di bank sebenarnya adalah sangat aman, terutama jika bank tersebut merupakan bank yang diatur oleh pemerintah dan memiliki sistem perlindungan dan keamanan yang baik. Namun, adalah penting bagi kita untuk mengecek reputasi dan kinerjanya sebelum menyimpan uang di bank yang bersangkutan. Selalu penting untuk mengecek apakah bank tersebut memiliki izin dan diawasi oleh otoritas yang berwenang.
Umumnya, bank di Indonesia memiliki sistem keamanan yang sama:
- Sistem perlindungan simpanan yang menjamin bahwa simpanan nasabah akan dikembalikan dalam jumlah tertentu jika bank mengalami masalah keuangan.
- Bank umumnya menggunakan teknologi enkripsi yang canggih untuk melindungi informasi nasabah dan transaksi yang dilakukan melalui jaringan internet.
- Ada pula pengembangan sistem deteksi kecurangan yang canggih untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan yang mungkin terjadi.
- Bank umumnya juga melakukan proses verifikasi yang ketat saat nasabah mengambil uang,menyetor uang atau transaksi lainnya.
- Mengembangkan sistem keamanan fisik yang canggih untuk melindungi gedung dan ruangan penyimpanan uang.
- Bank menyelenggarakan pembinaan keamanan bagi para pegawainya agar dapat menjaga keamanan simpanan nasabah.
Pemerintah sendiri juga memberikan jaminan perlindungan simpanan di bank, yang diberikan melalui lembaga atau badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk menjamin simpanan nasabah dalam jumlah tertentu jika bank mengalami masalah keuangan.
Di Indonesia, jaminan simpanan ini diberikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang menjamin simpanan nasabah di bank-bank yang terdaftar di bawah LPS hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
Apa yang Harus Kita Lakukan untuk Mengamankan Rekening Bank?
Namun, meski bank sudah memiliki sistem keamanan dan perlindungan sedemikian rupa—bahkan pemerintah juga turut terlibat—memang akan sangat lebih baik kalau kita sebagai nasabah juga semaksimal mungkin melindungi dan mengamankan rekening bank yang kita punya.
Beberapa hal berikut ini mungkin sudah kamu lakukan, tapi ada baiknya dicek lagi. Artikel ini bisa kamu anggap sebagai reminder.
Berikut langkah-langkah mengamankan rekening bank milikmu:
- Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun bank kamu, jangan sampai diketahui oleh orang lain. Hindari nomor PIN dengan menggunakan penggalan nomor HP, tanggal ulang tahun, tanggal pernikahan, dan nomor-nomor lain yang berpeluang sudah tersebar ke mana-mana.
- Jangan memberikan informasi pribadi atau informasi rekening bank Anda kepada siapa pun yang tidak dikenal atau tidak dapat dipercaya, termasuk untuk OTP. Bahkan kepada (yang mengaku) petugas bank sekalipun.
- Jangan menyimpan uang dalam jumlah besar dalam satu rekening bank. Misalnya, kamu punya satu rekening untuk menerima penghasilan atau gaji. Setelah penghasilan diterima, langsung transfer ke rekening-rekening sesuai posnya; misalnya untuk belanja langsung transfer ke dompet digital, investasi langsung transfer ke RDN, SPP anak langsung transfer juga ke rekening sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian, kalaupun kamu harus mengalami risiko pembobolan rekening, jumlah kerugian bisa ditekan.
- Selalu log out setelah menggunakan akun bank kamu, terutama saat menggunakan komputer umum atau perangkat mobile.
- Jangan mengklik link atau mengunduh berkas yang diterima dari sumber yang tidak dikenal atau tidak dapat dipercaya, karena ini dapat menyebabkan peretasan rekening. Seperti saat artikel ini ditulis, sudah ada modus penipuan berkedok undangan perkawinan ataupun download aplikasi. Korban dikirimi link tertentu, yang kalau diklik maka malware yang akan muncul dan kemudian hacker bisa meretas akun rekening kamu.
- Pastikan untuk mengaktifkan fitur verifikasi dua faktor (2FA) untuk rekening bank kamu, ini akan menambah tingkat keamanannya.
- Jangan menyimpan informasi rekening bank kamu di handphone, PC, atau di mana pun, karena dapat menyebabkan peretasan rekening jika device tersebut dicuri atau hilang.
- Selalu periksa rekening bank kamu secara teratur untuk memastikan bahwa tidak ada transaksi yang tidak dikenal atau tidak diinginkan.
Sekali lagi, mungkin beberapa hal di atas sudah kamu lakukan saat ini. Tapi, tak ada salahnya dicek kembali ya. Semoga kita semua bisa terhindar dari risiko pembobolan rekening bank seperti ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Training untuk Supervisor: Pentingkah bagi Supervisor dalam Perusahaan untuk Mendapatkan Pelatihan Keuangan?
Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi karyawan, training untuk supervisor juga diperlukan lo!
Supervisor sendiri merupakan salah satu bagian penting dalam struktur organisasi sebuah perusahaan. So, tak salah jika HR mengupayakan agar para supervisor meningkat kompetensinya, dan juga sejahtera. Salah satunya dengan memberikan training untuk supervisor sesuai dengan yang dibutuhkan.
Apa Sih Supervisor Itu?
Supervisor adalah posisi kerja yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan dari sekelompok karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya. Supervisor memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan mengawasi kinerja karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya, serta menjamin bahwa tugas-tugas dan proyek dikerjakan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Supervisor juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada karyawan dan membantu mereka dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
Supervisor juga berperan sebagai “penyambung” komunikasi antara karyawan dan manajemen atasan. Dalam kasus tertentu, supervisor juga diperlukan perannya dalam perekrutan, pemeliharaan, dan pengembangan karyawan.
Secara keseluruhan, peran supervisor sangat penting dalam perkembangan bisnis karena dia bertanggung jawab untuk mengarahkan kinerja karyawan dan memastikan bahwa bisnis berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Training untuk Supervisor
Karena itu, adalah penting untuk memberikan training untuk supervisor yang sesuai, agar kompetensinya bisa terus meningkat sesuai perkembangan yang cepat terjadi.
Beberapa jenis pelatihan yang diperlukan untuk supervisor antara lain:
- Manajemen: mempelajari cara mengelola tim, menetapkan tujuan, dan menyelesaikan masalah.
- Komunikasi: belajar cara berkomunikasi efektif dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan.
- Leadership: mempelajari cara menjadi pemimpin yang efektif dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan.
- Mentoring: mempelajari cara mengembangkan dan melatih bawahan.
- Product knowledge: mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk memahami produk atau industri tertentu.
- Kompetensi teknis: mempelajari keterampilan teknis yang diperlukan untuk posisi tersebut.
Selain 6 jenis training untuk supervisor di atas, training keuangan juga diperlukan lo!
Pentingnya Training untuk Supervisor soal Keuangan
Sebagai seorang supervisor, training keuangan juga akan sangat bermanfaat karena dapat memberikan kemampuan untuk mengelola anggaran, mengevaluasi laporan keuangan, dan mengambil keputusan keuangan yang tepat. Selain itu, training keuangan juga dapat membantu supervisor dalam mengelola risiko keuangan dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan.
Bisa dibilang, jika mengacu pada pentingnya financial training untuk 3 jenjang karier, training untuk supervisor dalam hal keuangan ini termasuk pada training keuangan untuk fase retain, yaitu fase ketika seorang karyawan sudah berada di level manajemen menengah dan mapan.
Namun, tergantung pada bidang industri yang dijalani, tidak semua supervisor harus mendapatkan training keuangan yang sama, tapi tentunya pelatihan tentang manajemen keuangan dasar sebagai dasar pemahaman sangat diperlukan. Terutama untuk mengelola keuangan pribadi.
Untuk lingkup kerja, keterampilan dan pengetahuan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor meliputi:
- Pengelolaan anggaran: Kemampuan untuk mengelola anggaran perusahaan dengan baik dan mengidentifikasi peluang untuk menghemat biaya.
- Analisis keuangan: Kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan dan mengambil keputusan keuangan yang tepat berdasarkan data yang tersedia.
- Pengelolaan risiko: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko keuangan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan.
- Pemahaman tentang perpajakan: Kemampuan untuk memahami peraturan perpajakan dan cara mengelola pajak perusahaan.
- Pemahaman tentang akuntansi: Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip akuntansi dan cara mengelola laporan keuangan.
- Kepemimpinan keuangan: Kemampuan untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam mengelola aspek keuangan dalam perusahaan
Itu dia beberapa keterampilan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor, namun tingkat kebutuhan akan keterampilan ini akan berbeda tergantung pada bidang industri yang dijalani.
Cara bagi Supervisor untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan Keuangan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang supervisor untuk mendapatkan keterampilan keuangan yang diperlukan, di antaranya:
Membaca atau menonton video
Banyak sumber bacaan yang kini bisa didapatkan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan keuangan, termasuk untuk supervisor. Mulai dari buku-buku keuangan, atau membaca-baca artikel online. Media sosial pun kini menyediakan banyak bahan belajar keuangan yang begitu beragam, mulai dari Instagram, YouTube, sampai TikTok.
Training keuangan
Perusahaan dapat memberikan sebuah training keuangan untuk supervisor, dengan topik atau tema tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bisa mulai dari cara mengelola cash flow, membuat tujuan keuangan, mengenali berbagai produk keuangan yang bisa dimanfaatkan, cara berinvestasi, dan sebagainya.
Dalam training keuangan, supervisor bisa mendapatkan mentoring langsung dari trainer yang berpengalaman untuk memberikan dukungan dan memberikan pemahaman yang lebih baik.
Praktik
Yah, apa artinya belajar tanpa praktik, bukan? Justru, pelajaran terbaik memang kadang didapatkan dari pengalaman. Karena itu, perusahaan juga ada baiknya mendorong supervisor untuk mempraktikkan ilmu-ilmu keuangan yang sudah didapatkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Apalagi jika ilmu keuangan tersebut ada kaitannya dengan pekerjaan, ada baiknya juga langsung diimplementasikan agar kemudian bisa memberikan dampak yang baik untuk bisnis perusahaan.
Itu dia beberapa hal mengenai training untuk supervisor yang diperlukan, baik untuk meningkatkan kompetensinya maupun membantunya untuk lebih sejahtera secara keuangan. Semua itu dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Jangan khawatir, untuk keperluan training untuk supervisor dalam hal keuangan, QM Financial dapat membantu kok.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Contoh Produk Keuangan yang Wajib Dimiliki oleh Setiap Orang Sekarang
Zaman sekarang, kebutuhan semakin kompleks. Untungnya, produk yang bisa melayani kebutuhan tersebut juga berkembang seiring sejalan. Termasuk contoh produk keuangan.
Produk keuangan adalah segala bentuk instrumen atau alat yang digunakan untuk mengelola dan mengalokasikan dana, termasuk deposito, saham, obligasi, reksa dana, asuransi, dan lain-lain. Produk keuangan dapat digunakan untuk tujuan investasi, perlindungan, atau pembiayaan.
Kalau zaman dulu, punya rekening bank saja sudah cukup untuk menabung. Sekarang? Sudah butuh lebih dari sekadar rekening bank. Butuhnya ya yang bisa melakukan transfer ini itu dengan cepat. Butuh yang bisa dipakai untuk bayar belanjaan, makan di resto, sekaligus bayar tol. Butuh produk yang bisa sat set, tanpa ribet.
Produk keuangan adalah segala bentuk instrumen atau alat yang digunakan untuk mengelola dan mengalokasikan dana, termasuk deposito, saham, obligasi, reksa dana, asuransi, dan lain-lain. Produk keuangan dapat digunakan untuk tujuan investasi, perlindungan, atau pembiayaan.
Perkembangan Produk Keuangan
Memang, perkembangan produk keuangan sangat dipengaruhi oleh teknologi dan perubahan regulasi. Dalam beberapa tahun terakhir, ada beberapa perkembangan penting dalam contoh produk keuangan, termasuk:
- Fintech: Teknologi telah membuat produk dan layanan keuangan lebih mudah diakses dan digunakan oleh konsumen, termasuk aplikasi mobile banking, e-wallet, dan layanan pembayaran online.
- Cryptocurrency: Mata uang digital seperti Bitcoin dan Ethereum telah menjadi semakin populer dan diakui sebagai instrumen investasi.
- Produk investasi alternatif: Produk investasi seperti real estat, peer-to-peer lending, dan crowdfunding telah menjadi lebih tersedia dan terjangkau bagi investor ritel.
- Layanan keuangan inklusif: Ada upaya untuk meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan layanan keuangan bagi yang sebelumnya tidak diakui oleh lembaga keuangan tradisional seperti masyarakat miskin dan pedesaan.
- Regulasi: Ada perubahan regulasi yang meningkatkan perlindungan konsumen dan membuat lembaga keuangan lebih transparan dan akuntabel.
Berikut adalah 7 contoh produk keuangan yang seharusnya kamu miliki sekarang dan ada dalam rencana keuangan yang kamu siapkan, agar hidupmu menjadi lebih mudah.
7 Contoh Produk Keuangan yang Wajib Dimiliki
1. Rekening tabungan
Beberapa waktu lalu sempat ramai dibicarakan di media sosial tentang bunga tabungan yang hanya 0%. Banyak orang terkejut karena fakta ini, padahal ya sebenarnya sejak lama besaran bunga tabungan bank itu ya memang sedikit.
So, sebaiknya memang kita tidak disarankan untuk terlalu banyak menabung di contoh produk keuangan ini. Namun, bukan berarti memiliki rekening tabungan itu enggak penting.
Faktanya, rekening tabungan tetap dibutuhkan. Kamu dapat menggunakan produk rekening tabungan sebagai alat untuk transaksi keuangan, untuk menerima gaji, transfer, mengalokasikan dana ke berbagai pengeluaran, dan lain sebagainya.
Bahkan di QM Financial, kita bisa saja punya beberapa rekening tabungan sesuai kebutuhan. Ada rekening tabungan khusus untuk menerima gaji dan operasional sehari-hari, ada rekening tabungan khusus untuk dana darurat, rekening khusus untuk belanja, dan sebagainya.
2. Asuransi kesehatan
Tidak ada yang bisa menghindari penyakit, jadi asuransi kesehatan adalah contoh produk keuangan yang juga sangat penting untuk kamu miliki.
Kamu dapat mulai menjadi peserta BPJS Kesehatan. Biasanya sih, kalau kamu kerja kantoran, secara otomatis kamu akan diikutkan sebagai peserta asuransi pemerintah ini.
Dari segi cakupan, BPJS Kesehatan sangat mumpuni dan menawarkan pembayaran yang terjangkau. Bila perlu, kamu juga bisa melengkapinya dengan asuransi kesehatan swasta sesuai dengan kebutuhan dan kemampuanmu.
3. Asuransi jiwa
Memang tidak semua orang membutuhkan contoh produk keuangan yang ketiga ini. Asuransi jiwa hanya penting dimiliki oleh kamu yang menjadi tulang punggung keluarga, terutama generasi sandwich.
Yang pasti, perhitungkan kebutuhan asuransi kamu dengan cermat, sehingga premi asuransi sebanding dengan manfaat yang dapat kamu terima. Jangan malas membaca polis asuransi, karena dari polislah kamu bisa mendapatkan informasi lengkap mengenai produk asuransi yang bersangkutan, termasuk informasi mengenai premi dan santunan.
4. Kartu kredit
Kartu kredit itu memang merupakan contoh produk keuangan yang multiguna; dapat digunakan di mana saja, kapan saja untuk hal-hal yang cepat dan nyaman. Sayangnya, banyak orang menganggap kartu kredit sebagai “rekening tabungan”, tempat kita dapat menarik uang terlebih dahulu dan menyimpannya kemudian. Lebih parah lagi, banyak yang menganggapnya sebagai “uang kaget” atau “uang gratis”.
Persepsi ini salah dan perlu diperbaiki. Gunakan kartu kredit sesuai kebutuhan, jangan berlebihan. Bunga dikenakan untuk setiap penggunaan kartu kredit, yang kemudian menjadi pembiayaan tambahan. Jadi, Jjka memungkinkan, bayar tagihan secara penuh sebelum jatuh tempo.
Enggak masalah kok kalau kamu pakai kartu kredit karena pengin memanfaatkan promosi atau bonus. Tapi selalu ingat untuk membayarnya kembali.
5. Dompet digital
Produk keuangan dompet digital saat ini sangat populer di kalangan generasi milenial dan gen Z. Selain memberi kenyamanan, contoh produk keuangan ini juga cukup menarik dan dianggap lebih praktis. Selain itu, banyak operator dompet digital yang menawarkan cashback, diskon, dan berbagai promosi lainnya untuk berbagai jenis transaksi. Ya, siapa yang nggak mupeng lihat penawaran cashback?
Kamu bisa memfungsikan dompet digital ini untuk pos belanja atau lifestyle. Misalnya, sisihkan sebesar 10% dari penghasilan di dompet digital ini. Selama masih ada saldo, kamu bebas belanja apa saja yang kamu inginkan. Sounds fun, right?
6. Investasi
Perkembangan teknologi juga mendorong aktivitas investasi menjadi lebih mudah sekarang. Sudah enggak perlu harus datang sendiri ke kantor sekuritas, kamu bisa berinvestasi secara online dengan sangat mudah. Mulai dari deposito, beli emas, reksa dana, saham, crowdfunding hingga crypto.
Namun tetap waspada ya. Pasalnya, penawaran return yang menarik, kasus keamanan dan kerahasiaan data pribadi, dan masih banyak risiko lainnya tersembunyi dalam investasi online.
Kenali berbagai contoh produk keuangan untuk investasi, pilih yang sesuai dengan kebutuhan, tujuan keuangan, dan kemampuanmu. Kamu enggak perlu memaksakan diri untuk mengikuti tren, karena apa yang cocok untuk orang lain belum tentu cocok untukmu. Lakukan analisis yang cermat agar keputusan investasi kamu matang dan bijak.
7. Dana Pensiun
Banyak dari kita yang sampai sekarang masih mengabaikan peran penting perencanaan pensiun yang komprehensif. Padahal, sementara masih muda, kita masih punya banyak waktu, maka penting untuk mulai mempersiapkan diri dari sekarang.
Saat kita pensiun, kita tidak lagi memiliki penghasilan aktif, sementara kebutuhan hidup masih ada. Karena usia tua tidak produktif, satu-satunya hal yang dapat diandalkan adalah pendapatan pasif.
Untuk membangun pendapatan pasif ini, kita membutuhkan waktu untuk mempersiapkannya. Jadi jangan ragu, karena perencanaan dana pensiun adalah salah satu hal yang perlu kamu rencanakan sebelum tujuan keuangan lainnya.
Itu dia 7 contoh produk keuangan yang seharusnya kita miliki sekarang ini. Bagaimana? Produk keuangan mana yang belum kamu miliki? Mungkin, ke depannya kamu harus mulai membuat rencana untuk memilikinya dengan segera.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Frugal Living: Haruskah Selalu Makan Nasi Garam demi Hemat dan Bisa Capai Tujuan Keuangan?
Beberapa waktu belakangan banyak berita tentang hidup superhemat terus bisa beli rumah atau menabung hingga ratusan juta. Apakah kamu juga mengikuti berita-berita ini? Tahukah kamu apa istilah untuk menyebut gaya hidup seperti ini? Namanya, frugal living.
Ya, dalam beritanya, ada yang rela makan sehari Rp6.000 saja, demi bisa beli 3 rumah. Ada juga yang hidup mengandalkan voucher, sehingga bisa berinvestasi saham di 900 perusahaan dengan nilai total Rp42 miliar. Sementara yang paling hangat belakangan adalah seorang pria asal Bangladesh dan menjadi pekerja migran di Malaysia, yang rela setiap hari makan nasi dan garam. Ternyata dengan begitu, ia bisa membeli rumah senilai Rp2 miliar di kampung halamannya.
Hmmm, menarik ya? Apakah memang perlu kita makan nasi garam nih, biar bisa beli rumah?
Apa Itu Frugal Living?
Frugal living adalah gaya hidup yang menekankan pada penghematan uang dan sumber daya. So, enggak hanya hemat pengeluaran, tetapi sekaligus menghemat energi termasuk air dan listrik.
Saat kamu memutuskan untuk menjalani hidup frugal living, maka saat itu kamu akan banyak melakukan cara-cara untuk menghemat uang dalam setiap aspek kehidupan, termasuk juga mencari cara-cara untuk meningkatkan pendapatan dan mengelola uang dengan lebih baik. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai tujuan keuangan, yang lebih spesifik lagi kebebasan finansial dan kesejahteraan dalam jangka panjang.
Mindset adalah kunci di sini. Seperti misalnya, seseorang yang menjalankan frugal living akan lebih memilih membeli barang yang mahal tetapi dijamin keawetannya, ketimbang membeli harga murah tetapi barang tersebut cepat rusak sehingga harus berkali-kali membeli yang baru.
Nah, sampai di sini, kamu mungkin jadi teringat bahwa ada juga yang disebut dengan gaya hidup minimalis. Apa bedanya gaya hidup frugal living dengan minimalis? Atau jangan-jangan, frugal living ini ya sama saja dengan pelit?
Frugal Living vs Minimalis vs Pelit
Nah, kamu tahu, bahwa frugal living lebih menekankan pada penghematan uang dan sumber daya. Jadi, dengan hidup frugal, fokus kita adalah menekan pengeluaran.
Sementara itu, gaya hidup minimalis lebih menekankan pada pengurangan jumlah barang yang dimiliki, dan memfokuskan pada esensi dari apa yang diperlukan untuk hidup yang lebih nyaman. Dalam realisasinya, ini bisa berarti mengurangi jumlah barang yang dimiliki, terutama barang yang tidak diperlukan dan tidak berguna, dan mencari cara untuk menjalani hidup dengan lebih sederhana. Tujuan utamanya adalah untuk mencapai keseimbangan dan kedamaian dalam kehidupan sehari-hari.
Nah, frugal living dan gaya hidup minimalis ini bisa dilakukan bareng, agar keseimbangan hidup bisa lebih baik lagi. Idealnya sih gitu.
Nah, frugal living ya beda lagi dengan pelit.
Pelit adalah sifat yang cenderung untuk selalu menyimpan uang. Mengeluarkan uang sama saja dengan membuang-buangnya. Sementara frugal living lebih fokus pada hidup sesuai kebutuhan, tidak berlebihan. Mengeluarkan uang jelas perlu, tapi memang ada perlunya.
Jadi, kalau kemudian kamu hanya makan nasi garam, ini termasuk frugal living atau pelit pada diri sendiri?
Kamu sendiri yang bisa jawab ya. Yang pasti, prinsip frugal living adalah hidup sesuai kebutuhan, tidak berlebihan. Kamu harus cek dengan tubuhmu sendiri, apakah nasi garam cukup memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhmu?
Cara Memulai Frugal Living Tanpa Menyakiti Diri Sendiri
Yang penting memang tidak menyakiti diri sendiri, meski kita punya tujuan keuangan yang mahapenting, seperti beli rumah.
Jika kamu hendak menjalankan gaya hidup frugal living, beberapa hal berikut bisa diperhatikan.
- Buat rencana keuangan yang jelas, dan disiplin terhadap rencana tersebut. Identifikasi pengeluaranmu, dan coba untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
- Mulai menabung sesuai proporsi yang sesuai dengan kondisimu. Kamu bisa berpatokan dengan pembagian pos 40:30:20:10, atau persentase pembagian lainnya.
- Jangan membeli barang yang tidak diperlukan. Cobalah untuk mengurangi pembelian barang yang tidak diperlukan dan fokus pada barang yang benar-benar kamu butuhkan.
- Beli barang bekas yang masih layak pakai untuk beberapa kebutuhan. Kalau di Jakarta, kamu bisa berburu di Pasar Rawa Bening, Pasar Senen, atau Pasar Baru Trade Center. Atau bisa juga berburu di toko online.
- Mencari harga terbaik dan bandingkan harga sebelum membeli barang.
- Cari alternatif dan barang substitusi. Ingat prinsipnya: barang berkualitas mungkin lebih mahal, tapi jika jangka waktu pemakaiannya lebih panjang, maka itu berarti perhitungannya jadi lebih murah. So, fokus pada kualitas, alih-alih harga. Jangan sampai kamu malah penny wise dollar foolish.
- Tingkatkan pendapatan, seperti dengan mencari pekerjaan tambahan atau memulai usaha sampingan.
- Jangan merasa malu untuk menghemat uang kamu, dan jangan merasa takut untuk mengatakan tidak pada tawaran yang memang enggak ada manfaatnya untukmu. Misalnya saja, kamu sedang menabung untuk beli rumah, dan kamu merasa biaya nongkrong bisa mengganggu niatmu ini—ya jangan ragu untuk menolak ajakan teman untuk terlalu sering nongkrong.
Itu dia sekilas mengenai frugal living.
Ingat ya, frugal living bukanlah tentang tidak mengeluarkan uang sama sekali, tetapi tentang mengelola uang kamu dengan baik, demi mencapai kesejahteraan finansial dalam jangka panjang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kelas Keuangan yang Sebaiknya Kamu Ambil di Tahun 2023
Mari segera eksekusi resolusi pertamamu: mengelola keuangan dengan lebih baik lagi. Step pertamanya dengan ikutan kelas keuangan yang bisa membantumu merealisasikan resolusi tersebut.
Kenapa harus kelas keuangan sih? Kan, ada banyak cara lain untuk belajar keuangan—gratis lagi!
Ini Alasan Mengapa Kamu Harus Ikut Kelas Keuangan
Well, bukan masalah biayanya juga lo! Memang sih, kamu bisa mendapatkan banyak ilmu dari berbagai sumber belajar keuangan yang gratis, misalnya seperti artikel, berbagai postingan di media sosial, video di YouTube atau TikTok, dan masih banyak lagi.
Tetapi, agar lebih aplikatif, kamu perlu ikut kelas keuangan. Pasalnya, di kelas ini, kamu akan bisa bertemu dengan trainers, yang bisa menjawab berbagai pertanyaanmu terkait topik keuangan yang sedang dibahas di kelas sampai tuntas. Bahkan, banyak juga lo yang benar-benar mendapatkan solusi yang pas, yang tidak ditawarkan dari artikel-artikel online.
Di kelas keuangan, kamu juga terkadang bisa mendapatkan berbagai tool yang bisa bantu kamu menambah keterampilan dalam mengelola keuangan. Misalnya saja, kamu bisa mendapatkan worksheet untuk menghitung cash flow, yang tinggal kamu masukkan saja nominal-nominalnya. Formulanya sudah ada dalam worksheet tersebut, sehingga kamu tinggal lihat dan evaluasi saja hasilnya.
Nah, mana ada tool seperti itu yang akan dibagikan di artikel gratis, ya kan?
Karena itu, kelas keuangan berperan sebagai pelengkap dari hasil belajarmu secara mandiri. Malahan, inilah proses belajar keuangan yang bagus. Kamu belajar secara mandiri dulu dari artikel-artikel, video, postingan media sosial, sampai podcast juga yang gratis, lalu lanjutkan dengan bergabung ke kelas berbayar.
Lagi pula, kelas finansial seperti di QM Financial—disusun berdasarkan kurikulum berjenjang, yang akan pas diikuti seiring perkembangan keterampilan pribadi kamu. Misalnya, kamu sudah paham tentang cash flow, ya boleh saja langsung ambil kelas tentang investasi.
Ini dia beberapa kelas keuangan yang seharusnya kamu ikuti di tahun 2023 ini.
Kelas Keuangan yang Wajib Kamu Ikuti untuk Keuangan yang Lebih Baik di Tahun 2023
1. Kelas Keuangan Basic
Kelas keuangan yang pertama adalah yang paling basic, paling cocok untuk pemula yang baru saja mau mulai mengelola keuangan.
Di kelas-kelas level basic ini, kamu akan belajar konsep perencanaan keuangan pribadi yang komprehensif berdasarkan 4 pilar keuangan. Di sini, kamu akan belajar pemahaman dasar prinsip-prinsip pengelolaan keuangan.
Di FCOS QM Financial, kelas basic ini terdiri atas:
- Blueprint of Your Money
- How to Manage Your Cash Flow
- How to Set Your Financial Goals
- Get to Know Your Investment Products
Keempat kelas di atas memiliki jadwal tetap setiap bulannya. Selain keempat kelas tersebut, ada beberapa kelas lain yang juga basic level tetapi tidak selalu ada setiap bulan. Seperti kelas Berkenalan dengan Investasi Saham dan Get to Know Your Syariah Financial Products.
2. Kelas Keuangan Intermediate
Kelas keuangan level menengah ini bisa kamu ikuti setelah kamu paham berbagai prinsip dasar keuangan. Level ini akan mengajak kamu untuk lebih dalam menyelami masing-masing komponen dalam pengelolaan keuangan, seperti investasi dan asuransi. Pasalnya, enggak bisa sembarang memilih produk, kamu harus menyesuaikannya dengan kebutuhanmu—which is very personal.
Beberapa di antaranya bisa kamu ikuti di FCOS QM Financial:
- Menghitung Kebutuhan Investasi
- Memilih Reksa Dana
- Memilih Asuransi Kesehatan
- Memilih Asuransi Jiwa
- Bedah Polis Asuransi
3. Kelas Keuangan Advanced
Seperti namanya, kelas keuangan yang ketiga sebaiknya diikuti oleh kamu yang sudah cukup menguasai keterampilan mengelola keuangan dan ingin praktik membuat rencana keuangan kamu sendiri.
Di antaranya, ada beberapa topik yang bisa kamu pelajari di kelas ini:
- Simple Plan
- Review Plan
- Aset Aktif
4. Kelas Keuangan Pilihan
Nah, selain 3 kelas berjenjang yang sudah disebutkan di atas, ada pula beberapa kelas dengan topik lain yang memang perlu banget kamu ikuti.
Di antaranya:
- Dana Pendidikan
- Dana Pensiun
- Dana Rumah Pertama
- Islamic Financial Planning
- Plan for Singles
- Plan for Married Couples
5. Kelas Keuangan Lainnya
Nah, sekali waktu, kamu juga perlu ikutan beberapa kelas dengan topik lainnya yang sifatnya occasional atau yang sesuai kondisi. Misalnya seperti kelas-kelas untuk menghadapi resesi atau krisis, atau kelas keuangan untuk sandwich generation, hingga berbagai kelas bisnis juga yang penting kalau kamu adalah seorang pemilik bisnis dan pengin naik kelas.
Kelas dengan berbagai jenis topik ini pastinya akan memperkaya keterampilanmu dalam mengelola keuangan secara keseluruhan. So, kalau kamu misalnya menemukan penawaran untuk bergabung di kelas keuangan seperti ini, sebaiknya jangan sia-siakan deh!
Nah, itu dia berbagai kelas keuangan yang sebaiknya mulai kamu ikuti di tahun 2023, agar kamu bisa mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik. Bahkan nantinya, kamu bisa membuat rencana keuangan kamu sendiri lo!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Kamu juga bisa mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng di kantor kamu lo! Kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Contoh Program Kesehatan Kerja di Perusahaan sebagai Bagian dari Employee Wellness
Contoh program kesehatan kerja di perusahaan diperlukan, agar perusahaan bisa memastikan karyawannya dalam kondisi kesehatan yang baik. Hal ini penting, karena nantinya juga akan berpengaruh terhadap operasional dan perkembangan perusahaan itu sendiri, selain pastinya membuat karyawan menjadi lebih sejahtera.
Pasalnya, ya dalam fisik yang sehat, ada jiwa yang juga sehat. Kesejahteraan pun dengan mudah bisa dicapai dengan kondisi yang sehat dan baik ini kan?
Karena itu program employee wellness alias contoh program kesehatan kerja di perusahaan ini penting untuk menjadi prioritas bagi setiap perusahaan yang ada, dan menjadi benefit bagi karyawan.
Lalu, apa saja contoh program kesehatan kerja di perusahaan yang bisa dilakukan atau diberikan pada karyawan? Ada banyak! Yuk, kita simak satu per satu.
Contoh Program Kesehatan Kerja di Perusahaan demi Mewujudkan Employee Wellness di dalam maupun di luar Kantor
1. Penyediaan fasilitas fitness center
Contoh program kesehatan kerja di perusahaan yang pertama ini sudah cukup banyak. Salah satunya adalah Chesapeake Energy yang menyediakan fitness center seluas kurang lebih 6.000 meter persegi, yang dilengkapi dengan kolam renang ukuran olimpiade, dinding panjat tebing, hingga personal trainers.
Tentu saja, tak harus semua perusahaan menyediakan fasilitas fitness center seluas ini. Bahkan kalau perlu, bisa kok memberikan fasilitas kerja sama dengan gym yang ada di lokasi terdekat. Misalnya saja dengan cara memberikan membership gratis bagi karyawan untuk berolahraga di gym tersebut secara rutin.
2. Fasilitas bantuan untuk berhenti merokok
Bukan rahasia lagi kan, bahwa mereka yang merokok akan punya risiko kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan yang tidak merokok. Untuk membeli asuransi kesehatan saja, umumnya perokok akan dikenakan harga premi yang lebih tinggi.
Contoh program kesehatan kerja di perusahaan ini sudah dilakukan oleh Union Pacific, yang di dalamnya ada pelatihan gaya hidup hingga ada bantuan farmakologis. Melalui program kesehatan ini, sebelumnya ada 40% karyawan Union Pacific yang merokok, dan kini tinggal 17% saja.
3. Fasilitas transportasi alternatif
Contoh program kesehatan kerja di perusahaan yang ketiga ini misalnya saja seperti yang dilakukan oleh Facebook—atau yang sekarang bernama Meta—dengan menawarkan program berbagi sepeda bagi karyawannya yang bepergian ke tempat-tempat yang tak jauh dari kantor.
Sementara banyak juga perusahaan yang menawarkan kendaraan shuttle untuk menjemput karyawan dari rumah menuju kantor. Hal ini, selain untuk menghindarkan karyawan terlalu lelah berkendara atau mengemudi, juga merupakan bentuk tanggung jawab pada lingkungan karena dapat mengurangi polusi udara.
4. Layanan paramedis in-house
Google menawarkan fasilitas terapi pijat untuk karyawannya, dan boleh dimanfaatkan selama mereka bekerja di kantor. Konon, total ada 35 terapis pijat yang dipekerjakan di markas besar Google di AS.
Google percaya, bahwa karyawan dengan fisik yang sehat dengan otot-otot yang rileks akan dapat bekerja dengan tenang, sehingga akan meningkatkan produktivitas mereka.
5. Kelas yoga
Nah, ini juga salah satu contoh program kesehatan kerja di perusahaan yang bisa diadopsi jika memang memungkinkan.
Seperti Mobify yang menawarkan kelas yoga untuk karyawan sebanyak dua kali per minggu. Terkadang, kelas ini diadakan di rooftop kantor mereka—jika cuaca mendukung—yang memiliki pemandangan ke laut dan gunung Vancouver yang indah.
Seperti kita ketahui, yoga merupakan olahraga yang diyakini dapat menjadi sarana meditasi adalah pereda stres yang sangat efektif.
6. Fasilitas makan dan snack sehat
Dengan hanya ada waktu 30 – 60 menit untuk makan siang, para karyawan akhirnya lebih banyak makanan cepat saji sebagai menu makan siang mereka. Belum lagi kalau ternyata waktu makan siang terpaksa dipotong karena berbagai alasan pekerjaan. Banyak yang skip lunch deh jadinya.
Jika memang perusahaan ingin karyawan bisa bekerja dalam kondisi prima, tentu hal ini harus menjadi perhatian. Seperti perusahaan Bandwidth misalnya, yang menawarkan makan siang sehat 90 menit untuk anggota tim mereka. Dalam waktu tersebut, menu makanan sehat disediakan, plus karyawan juga diberi kesempatan untuk ke gym sebentar untuk berolahraga. Bandwidth juga mempersilakan karyawan untuk pulang, jika perlu, dan menyantap makanan rumahan mereka sendiri, alih-alih makan makanan cepat saji.
Google juga menerapkan kebijakan yang sama. Untuk menu di kafetarianya, standar gizinya cukup tinggi. Pun, mereka menawarkan makan siang dan makanan ringan untuk karyawan sepanjang hari.
7. Tidur siang
Zappos, Meta, dan Asana menyediakan ruangan khusus bagi karyawan yang hendak tidur sejenak saat istirahat siang dan sore. Didukung dengan jadwal kerja yang fleksibel, karyawan diizinkan tidur siang, dan kemudian bisa kembali bekerja dengan energi yang baru.
Itu dia beberapa contoh program kesehatan kerja di perusahaan yang bisa jadi pilihan dan diadopsi.
Dengan memperhatikan employee wellness seperti ini, maka perusahaan nantinya akan dapat membantu karyawan mengatasi stres, mendukung gaya hidup lebih sehat, dan tentu saja pada akhirnya, akan dapat menekan kecenderungan tingginya cuti sakit serta dapat meningkatkan loyalitas karyawan. Pada akhirnya organisasi perusahaan juga akan lebih kuat.
Termasuk di dalamnya urusan keuangan lo! Iya, selain kesehatan fisik dan mental, kesehatan finansial karyawan juga harus diperhatikan, karena jika karyawan mengalami masalah keuangan maka mereka akan terganggu juga kinerjanya.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Yuk, undang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng demi mewujudkan employee wellness! Kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!