Pencegahan Kecurangan Keuangan di Perusahaan dengan Karyawan sebagai Garda Terdepan
Praktik kecurangan memang bisa terjadi di mana saja. Termasuk di dalam sebuah perusahaan. Yah, peluang memang akan selalu ada. Karena itu, setiap perusahaan seharusnya memiliki prosedur khusus terkait manajemen risiko pencegahan kecurangan keuangan yang bisa terjadi ini.
Kalau kita amati, belakangan lagi ramai banget soal pejabat negara yang ternyata memiliki harta kekayaan fantastis. Hal ini menjadi sorotan—thanks to Indonesian netizen—yang berhasil mempertanyakan ketidaksinkronan antara penghasilan yang diterima dan kepemilikan aset yang bersangkutan. Berita terbaru yang mencuat adalah adanya dugaan money laundering yang dilakukan oleh oknum tersebut, yang merupakan salah satu bentuk praktik kecurangan keuangan.
Yah, kalau kita lihat lagi dalam point of view yang lebih luas, hal ini berlaku tak hanya pada para pejabat tinggi negara, tetapi juga sangat bisa terjadi di perusahaan yang kecil sekalipun. Padahal, hal seperti ini seharusnya bisa dicegah.
Kecurangan keuangan di perusahaan merujuk pada praktik-praktik penipuan atau manipulasi data keuangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tujuannya tentu saja untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri, atau bisa juga untuk kelompok tertentu. Kecurangan keuangan yang terjadi di lingkungan perusahaan dapat merugikan semua pihak yang terkait, yang bisa saja berakibat fatal terhadap perusahaan itu sendiri. Karena itu, upaya pencegahan kecurangan seharusnya menjadi salah satu standar prosedur yang wajib dimiliki.
Jenis-jenis Kecurangan Keuangan yang Sering Terjadi
Ada berbagai bentuk atau jenis kecurangan keuangan yang umumnya terjadi, terutama di lingkungan perusahaan. Apa saja?
Pencurian kas
Pencurian kas adalah praktik ketika seorang karyawan mengambil uang tunai dari kas perusahaan untuk kepentingan pribadi. Karyawan yang melakukan pencurian kas biasanya berusaha untuk menghindari deteksi dengan menutupi jejak atau membuat catatan palsu di dalam catatan keuangan.
Penggelapan aset
Penggelapan aset adalah praktik ketika seorang karyawan mengambil alih atau menggunakan aset perusahaan tanpa izin, seperti barang dagangan, peralatan, atau bahan baku, untuk dijual atau digunakan untuk kepentingan pribadi.
Penipuan akuntansi
Penipuan akuntansi adalah praktik ketika seseorang memanipulasi catatan keuangan perusahaan dengan cara memalsukan dokumen, mengubah atau menyembunyikan informasi untuk membuat data yang “lebih baik” dari kenyataannya. Penipuan akuntansi biasanya dilakukan untuk mempertahankan harga saham perusahaan agar tetap tinggi, lolos audit, atau untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Penggandaan pembayaran
Penggandaan pembayaran adalah praktik ketika seseorang membuat pembayaran palsu atau menggandakan pembayaran yang sebenarnya dilakukan. Karyawan yang terlibat dalam penggandaan pembayaran sering kali mencari celah di dalam sistem pembayaran perusahaan untuk memperoleh uang secara tidak sah.
Pemalsuan dokumen
Pemalsuan dokumen adalah praktik ketika seseorang memalsukan dokumen resmi perusahaan, seperti faktur atau kontrak, untuk memperoleh keuntungan pribadi. Pemalsuan dokumen biasanya dilakukan untuk menutupi tindakan kriminal atau menghindari deteksi dari pihak berwenang.
Kecurangan keuangan dapat merugikan perusahaan dengan cara mengurangi keuntungan, menimbulkan biaya yang tidak perlu, atau mengurangi kepercayaan investor dan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan pencegahan kecurangan keuangan dengan melakukan pengawasan, pelatihan, dan pengembangan sistem pengendalian internal yang efektif.
Mengapa Keterlibatan Karyawan untuk Pencegahan Kecurangan ini Penting?
Perusahaan tidak akan dapat melakukan pencegahan kecurangan ini tanpa keterlibatan karyawan. Bahkan, keterlibatan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan menjadi hal yang paling penting, terutama dalam menjaga integritas dan kredibilitas perusahaan. Karena itu, karyawan harus dilibatkan secara aktif dalam mencegah kecurangan keuangan. Mengapa demikian?
Karyawan berada di garis depan
Karyawan adalah pihak yang bekerja langsung di lapangan dan berinteraksi dengan banyak bagian perusahaan. Karyawan memiliki akses langsung ke informasi dan transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu, karyawan menjadi sumber informasi penting bagi perusahaan dalam pencegahan kecurangan keuangan.
Karyawan memahami proses bisnis
Karyawan memiliki pemahaman yang mendalam tentang proses bisnis dan aturan perusahaan. Dengan demikian, karyawan dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi ketidaksesuaian atau penyimpangan dari prosedur bisnis yang telah ditetapkan.
Karyawan yang terlibat dalam proses pengawasan internal juga dapat membantu dalam mendeteksi kelemahan atau celah dalam sistem kontrol perusahaan.
Karyawan memiliki peran penting dalam pengendalian internal
Pengendalian internal melibatkan proses dan prosedur yang dirancang untuk membantu perusahaan memastikan bahwa operasi bisnis dijalankan dengan cara yang benar dan efisien. Karyawan yang terlibat dalam pengendalian internal dapat membantu mengidentifikasi kelemahan dan meningkatkan sistem pengendalian internal perusahaan.
Karyawan memainkan peran kunci dalam budaya perusahaan
Karyawan memainkan peran penting dalam mempromosikan budaya perusahaan yang jujur, etis, dan terpercaya. Karyawan yang dilatih dengan etika bisnis yang benar dan nilai-nilai perusahaan yang baik dapat membantu memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan standar etika yang tinggi.
Karyawan dapat menjadi mata dan telinga perusahaan
Karyawan dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi kecurangan keuangan yang terjadi di dalam perusahaan. Karyawan yang dilatih untuk mengenali tanda-tanda kecurangan keuangan dan diuntungkan oleh sistem pelaporan pelanggaran dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan keuangan.
Dalam keseluruhan, keterlibatan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan sangat penting bagi perusahaan. Lalu, bagaimana caranya?
Cara Melibatkan Karyawan dalam Pencegahan Kecurangan Keuangan dalam Perusahaan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melibatkan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan. Berikut adalah beberapa contoh cara melibatkan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan yang bisa dilakukan oleh perusahaan.
Pelatihan etika bisnis
Perusahaan dapat memberikan pelatihan atau training etika bisnis kepada karyawan untuk membantu meningkatkan kesadaran mereka terhadap tindakan yang sah dan tidak sah. Pelatihan etika bisnis dapat membantu karyawan memahami pentingnya integritas dan etika dalam menjalankan pekerjaan mereka, sehingga mereka dapat membantu mencegah kecurangan keuangan di perusahaan.
Pelatihan pengawasan dan pengendalian internal
Pelatihan ini dapat membantu karyawan memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjaga integritas dan keandalan sistem pengendalian internal perusahaan, sehingga mereka dapat membantu mencegah kecurangan keuangan.
Pengembangan sistem pelaporan pelanggaran
Perusahaan dapat mengembangkan sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan karyawan melaporkan kecurangan keuangan yang terjadi di perusahaan tanpa takut mendapatkan tindakan balasan. Dengan adanya sistem pelaporan pelanggaran yang efektif, karyawan dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi kecurangan keuangan yang terjadi di perusahaan.
Pengakuan dan penghargaan
Perusahaan dapat memberikan pengakuan dan penghargaan kepada karyawan yang berkontribusi dalam mencegah kecurangan keuangan di perusahaan. Pengakuan dan penghargaan dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan dalam mencegah kecurangan keuangan, sehingga mereka dapat terus berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan kecurangan keuangan.
Peningkatan transparansi dan akuntabilitas
Perusahaan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Dengan demikian, karyawan dapat lebih mudah memahami proses pengelolaan keuangan dan memiliki kesadaran untuk memastikan bahwa proses pengelolaan keuangan dijalankan dengan cara yang benar.
Pelatihan keuangan
Memberikan pelatihan keuangan atau financial training untuk karyawan juga bisa memberikan dampak baik, karena jika karyawan tidak memiliki masalah keuangan dalam hidup sehari-harinya, maka pemicu karyawan untuk mau berbuat curang juga akan bisa ditekan seminimal mungkin. Bahkan faktanya, saat karyawan tidak memiliki masalah keuangan, mereka pun akan lebih produktif dalam bekerja.
Financial training yang diberikan ini tak hanya berhenti pada satu kali pelatihan saja. Agar lebih efektif, perusahaan dapat memberikan financial training kepada karyawan pada 3 jenjang sekaligus, yaitu pada fase recruit, retain, dan retire. Dengan demikian, karyawan akan mendapatkan pelatihan yang terstruktur dan sistematis dan dapat melalui setiap fase (dan masalahnya) dengan baik.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Bisnis Jastip Beyond Borders: Potensi, Etika, dan Legalitas
Bisnis jastip, alias jasa titip, menjadi semakin populer di Indonesia belakangan ini. Terutama karena memudahkan kita mendapatkan berbagai barang kebutuhan yang sulit dijangkau. Misalnya saja barang-barang produksi luar negeri, dengan harga yang lebih murah.
Belakangan, bisnis yang dibilang menguntungkan ini semakin sering disorot lantaran disebut berpotensi merugikan negara jika tidak dijalankan dengan benar dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hal ini terutama terkait dengan pajak impor yang seharusnya dibayar untuk memasukkan barang-barang dari luar negeri ke Indonesia, yang jika tidak dibayar dapat menyebabkan kerugian besar bagi negara.
Nah, ini memang jadi hal yang sensitif ya, kalau sudah menyinggung soal pajak. Perlu banget kesadaran dan kepatuhan yang lebih baik dari para pelaku bisnis jastip untuk memastikan bahwa bisnis ini dijalankan dengan etika dan kepatuhan yang tinggi terhadap peraturan dan hukum yang berlaku.
Yuk, kita bahas!
Apa Itu Bisnis Jastip?
Jastip adalah singkatan dari “jasa titip”. Sejarahnya panjang, bermula dari kebutuhan manusia untuk memperoleh barang-barang yang sulit didapatkan di sekitar tempat tinggal mereka.
Memang ada beberapa jenis produk yang hanya dapat ditemukan di daerah tertentu, dan tak ada di daerah lain. Untuk mendapatkannya, ada beberapa cara yang sering dilakukan. Salah satunya adalah meminta bantuan orang lain, kayak kerabat atau kenalan, yang kebetulan tinggal di daerah tersebut untuk membelikan dan kemudian mengirimkannya.
Sekarang, orang biasa belanja produk dari berbagai negara. Cara yang sama lantas dilakukan oleh beberapa orang yang ingin mendapatkan berbagai produk dari tempat-tempat di luar jangkauan. Mereka meminta bantuan pada siapa saja yang melakukan perjalanan ke negara tertentu untuk membelikan berbagai barang yang hanya bisa dibeli di negara tersebut. Hanya saja, sekarang dikomersilkan.
Sementara, bagi “yang dititipin”, ibaratnya sambil menyelam, minum air; sambil jalan-jalan, jalankan bisnis. Hasilnya lumayan, kalau beruntung bisa jadi agenda jalan-jalannya gratis karena modal tertutup oleh hasil dari bisnis jastip ini. Barang-barang yang biasanya ditawarkan adalah makanan, kosmetik, berbagai jenis baju, aksesoris, sampai tas.
Cara Kerja Bisnis Jastip
Dalam bisnis jastip, orang yang ‘nitip’ untuk dibelikan produk dari luar negeri biasanya membayar harga barang dan biaya jasa titip kepada orang yang membantu membelikan dan mengirimkan barang tersebut. Harganya tentu saja lebih murah daripada jika harus membeli dari toko atau sejenisnya yang ada perhitungan pajak impornya.
Bisnis jastip pun jadi solusi bagi orang yang ingin membeli produk dari luar negeri dengan harga yang lebih terjangkau atau yang sulit didapatkan.
Nah, masalah kemudian muncul. Karena, pada dasarnya, setiap pembelian barang dari luar negeri, termasuk melalui bisnis jastip, termasuk ke dalam transaksi impor. Oleh karena itu, pajak impor yang berlaku seharusnya juga diperhitungkan dan dibayarkan oleh penerima barang alias mereka yang “nitip”. Pajak impor ini dapat berupa Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Bea Masuk, Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM), atau pajak lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
So, menelusuri dari berbagai sumber yang ada, di Indonesia, penerima barang yang membeli melalui bisnis jastip sebenarnya diwajibkan untuk membayar PPN sebesar 10% dari nilai barang yang diimpor. Meskipun, ada beberapa pengecualian untuk beberapa jenis produk tertentu, seperti produk makanan, obat-obatan, dan barang medis. Selain itu, pajak tambahan seperti bea masuk dan PPnBM juga harus dibayar jika nilai total pembelian melebihi batas tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Nah, jika tidak membayar pajak sesuai ketentuan, penerima barang dapat dikenakan sanksi atau denda yang cukup besar. Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menggunakan jasa titip untuk membeli barang dari luar negeri, penting untuk memperhitungkan biaya pajak dan denda yang mungkin timbul.
Inilah yang menjadi permasalahan sekarang. Lalu, bagaimana? Apakah bisnis jastip akan dilarang, seperti halnya thrift shop?
Menjalankan Bisnis yang Legal
So, bukan maksudnya “mematikan rezeki”, tetapi perlu dipahami bahwa adalah penting bagi kita untuk bisa menjalankan bisnis dengan beretika dan legal. Penginnya tentu saja, setiap usaha yang kita lakukan untuk bisa mendapatkan penghasilan adalah dari cara yang baik, tidak merugikan pihak mana pun. Betul? Pada akhirnya, penghasilan yang didapatkan nantinya juga akan menjadi berkah.
So, ada baiknya kita juga mengupayakan untuk bisa memenuhi kewajiban sebagai warga negara yang baik, saat mencoba usaha untuk bisa mendapatkan penghasilan. Karena sekarang hal ini masih dalam diskusi oleh regulator—sambil menunggu keputusan yang terbaik—ada baiknya kita juga mencoba beberapa hal yang bisa kita upayakan sendiri agar bisnis jastip berjalan dengan lancar dan baik.
Berikut beberapa tip untuk menjadi pelaku bisnis jastip yang beretika.
Berikan informasi yang jujur dan transparan
Pastikan untuk memberikan informasi yang jujur dan transparan mengenai produk yang ditawarkan, harga, biaya pengiriman, serta aturan impor dan pajak yang berlaku. Jangan menyembunyikan informasi atau memberikan informasi yang menyesatkan kepada pelanggan.
Berikan pelayanan yang ramah dan responsif
Berikan pelayanan yang ramah dan responsif kepada pelanggan, baik melalui media sosial, chat, atau email. Pastikan untuk memberikan informasi yang jelas dan membantu pelanggan dalam menyelesaikan masalah yang mungkin timbul.
Tetapkan kebijakan pengembalian barang yang jelas
Tetapkan kebijakan pengembalian barang yang jelas dan terbuka kepada pelanggan. Pastikan pelanggan memahami syarat dan ketentuan pengembalian barang sehingga mereka dapat memutuskan dengan bijak sebelum melakukan pembelian.
Lindungi privasi pelanggan
Lindungi privasi pelanggan dengan tidak membagikan informasi pelanggan kepada pihak lain tanpa persetujuan pelanggan. Pastikan juga untuk memproteksi data pelanggan dari penyalahgunaan atau pencurian data.
Hindari praktik penipuan atau manipulasi harga
Hindari praktik penipuan atau manipulasi harga, seperti menaikkan harga barang secara tidak wajar atau mengirimkan barang yang rusak atau tidak sesuai dengan deskripsi. Pastikan untuk menjaga integritas bisnis jastip yang kamu jalankan dengan memberikan pelayanan yang jujur dan adil kepada pelanggan.
Ikuti aturan yang berlaku
Jangan berbisnis dengan barang-barang ilegal atau terlarang, seperti narkoba, senjata, atau barang-barang bajakan. Pastikan bahwa bisnis jastip kamu tidak melanggar hukum atau aturan yang berlaku.
Begitu juga jika nantinya ada kebijakan pemerintah yang muncul terkait aturan menjalankan bisnis jastip. Terutama soal pajak. Ada baiknya, kamu mengikuti aturan yang ditetapkan tersebut.
Nah, dengan mengikuti beberapa tip di atas, kamu pun dapat menjadi pelaku bisnis jastip yang beretika dan dapat dipercaya oleh pelanggan, pun tetap patuh terhadap peraturan yang ada. Selain itu, menjaga etika bisnis yang baik juga dapat membantu membangun reputasi bisnis yang positif dan mendapatkan lebih banyak pelanggan dalam jangka panjang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Psikologi Pengeluaran Akhir Bulan: Memahami Mengapa Kita Mengeluarkan Lebih Banyak dan Bagaimana Menghindarinya
Siapa nih, yang suka panik di akhir bulan karena saldo udah limit banget, bahkan tinggal saldo minimal saja?
Well, kamu enggak sendirian sih. Faktanya, banyak orang mengalami masalah keuangan di akhir bulan alias di tanggal tua; ketika mereka merasa sulit untuk membayar tagihan, memenuhi kebutuhan sehari-hari, atau bahkan menabung.
Penyebabnya sih bisa banyak, tapi tahukah kamu, bahwa hal ini ada juga kaitannya dengan masalah psikologis?
Yes, gaes, uang dan psikologi manusia itu ternyata berhubungan erat lo! Nah, makanya nih, di artikel kali ini, kita akan membahas salah satu faktor penting yang memengaruhi pengeluaran akhir bulan, yaitu psikologi pengeluaran. Yuk, simak sampai selesai ya, karena di akhir nanti juga akan ada tip praktis untuk menghindari pengeluaran yang nggak perlu di akhir bulan.
Masalah yang Sering Timbul di Akhir Bulan
So, masalah keuangan memang ada banyak. Penyebabnya juga beragam. Tapi ada beberapa masalah cash flow tertentu yang secara klasik muncul di akhir bulan. Apa saja? Yuk, kita lihat, bisa jadi beberapa di antaranya juga sering (atau selalu?) kamu alami.
Kurangnya uang tunai
Banyak orang mengalami masalah keuangan di akhir bulan karena mereka tidak memiliki cukup uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Tagihan yang belum dibayar
Di akhir bulan, tagihan rutin seperti listrik, air, gas, atau tagihan kartu kredit ternyata belum dibayar. Jika kita enggak bisa membayar tagihan tersebut, bisa jadi kita akan terkena denda atau bunga yang dapat menambah beban keuangan.
Sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari
Beberapa di antara kita juga mungkin merasa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan transportasi di akhir bulan, karena uang sudah habis untuk membayar tagihan atau pengeluaran lainnya di sepanjang bulan yang dijalani.
Ketergantungan pada kartu kredit
Banyak orang mungkin mengandalkan kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan di akhir bulan, tetapi jika mereka tidak membayar tagihan kartu kredit secara penuh, mereka akan dikenakan bunga dan biaya yang dapat menambah beban keuangan mereka.
Nah, mana nih yang paling sering kamu alami?
Faktor Psikologis yang Memengaruhi Keuangan di Akhir Bulan
Nah, tahukah kamu, bahwa semua masalah tersebut sebenarnya dipicu oleh hal-hal yang bersifat psikologis? Seperti apa misalnya?
1. Procrastination effect
Procrastination effect, atau efek penundaan, adalah suatu fenomena ketika kita menunda-nunda pengeluaran hingga akhir periode waktu tertentu, seperti akhir bulan.
Hal ini dapat terjadi karena kita merasa lebih bebas untuk mengeluarkan uang pada waktu tertentu, atau karena kita punya semacam “prediksi” akan mendapatkan lebih banyak uang dalam beberapa waktu ke depan.
Contohnya nih, banyak dari kita suka window shopping di marketplace dengan memasukkan berbagai produk ke troli, tapi enggak di-checkout. Alasannya, checkoutnya ntar aja, kalau sudah gajian. Saat gajian tiba, maka kita pun langsung checkout-checkout belanjaan tanpa ragu lagi.
Akhirnya, efek penundaan ini menyebabkan kita jadi mengeluarkan uang tanpa terkontrol, dan akan ngefek juga ke keuangan kita di akhir bulan.
Fenomena ini terkait dengan bias psikologis yang disebut efek hiperbolik diskon (hyperbolic discounting effect). Efek ini menyebabkan seseorang cenderung berpikiran bahwa mereka punya nilai yang lebih besar di masa depan dibandingkan dengan nilai yang ada saat ini. Misalnya, kita akan berpikir, ah, kan ada gaji bulan depan buat bayar. Padahal, ya sebenarnya kita juga tahu, bahwa untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, gaji tersebut harus secara ketat dibagi per posnya.
Akibat dari efek ini, kita jadi lebih mudah menunda-nunda pengeluaran saat ini dan mengalokasikan uang “yang bahkan belum kita punya” untuk pengeluaran di masa depan. Tak peduli jika itu berarti kita akan menghadapi kesulitan keuangan di akhir bulan.
Efek psikologis ini bisa membuat kita cenderung spending secara tidak perlu dan tidak terencana. So, untuk mengatasinya, kamu bisa membuat anggaran dan rencana belanja.
2. Last minute decision effect
Last minute decision effect, atau efek keputusan di menit-menit terakhir, adalah suatu ketika kita cenderung membuat keputusan yang impulsif dan tidak terencana pada akhir periode waktu tertentu, seperti akhir bulan.
Hal ini dapat terjadi karena kita merasa terburu-buru, biasanya karena ada batasan waktu yang mepet. Misalnya nih, kita akan cenderung membuat keputusan impulsif dan membeli barang yang tidak dibutuhkan hanya karena kita melihat diskon besar-besaran di akhir bulan, padahal sebenarnya kita tidak membutuhkan barang tersebut.
Fenomena ini terkait dengan bias keputusan yang disebut efek framing. Efek framing terjadi ketika kita membuat keputusan berdasarkan pada bagaimana informasi tersebut disajikan. Dalam kasus efek keputusan terakhir, waktu merupakan bentuk framing yang memengaruhi keputusan tersebut. So, efeknya, kita jadi merasa terburu-buru dan cenderung membuat keputusan impulsif, karena kita merasa bahwa kita harus mengambil keputusan secepat mungkin.
Efek keputusan terakhir bisa memberikan konsekuensi negatif bagi keuangan lo. Pasalnya, kita jadi cenderung mengeluarkan uang yang tidak perlu dan tidak terencana. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali efek keputusan terakhir dan menghindarinya.
Banyak cara bisa dilakukan, salah satunya dengan membuat rencana belanja yang terencana sejak awal periode waktu dan membatasi diri untuk tidak mengambil keputusan penting pada akhir periode waktu ketika kita mungkin merasa terburu-buru atau tergesa-gesa.
3. Overconfidence effect
Efek overconfidence adalah suatu fenomena psikologis ketika kita merasa terlalu percaya diri tentang situasi keuangan kita di akhir periode waktu tertentu, seperti akhir bulan. Kalau dilihat-lihat, efek ini erat hubungannya dengan procrastination effect yang sudah dijelaskan di atas.
Fenomena ini terkait dengan bias psikologis yang disebut efek kelebihan keyakinan (overconfidence effect). Efek ini menyebabkan kita cenderung meremehkan risiko keuangan dan membuat keputusan pembelian yang impulsif. Kita merasa bahwa kita memiliki kemampuan untuk mengatasi risiko keuangan yang mungkin muncul di masa depan, sehingga kita tidak terlalu memperhatikan risiko keuangan tersebut saat memutuskan pengeluaran yang akan kita lakukan.
Untuk menghindari efek ini, teteup ya, solusinya adalah membuat rencana belanja dan anggaran yang realistis, serta dengan mempertimbangkan risiko keuangan yang mungkin terjadi di masa depan saat membuat keputusan pembelian.
4. Accounting mental effect
Efek mental accounting adalah suatu fenomena psikologis ketika kita memisahkan uang dalam kategori tertentu dan membuat keputusan pembelian berdasarkan pada kategori tersebut.
Sebenarnya, accounting mental ini bagus sih, dan menjadi basic dari pengelolaann anggaran dengan pos-pos pengeluaran, seperti yang kita kenal sekarang. Namun, ternyata ada juga “efek samping” yang bisa jadi merugikan. Wah, apa efek sampingnya?
Konon, efek mental accounting dapat menyebabkan seseorang mengeluarkan uang lebih banyak pada suatu kategori dan kurang pada kategori lain, tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya.
Fenomena ini terkait dengan bias psikologis yang disebut efek akuntansi mental (mental accounting effect). Sebagai contoh, kita mungkin menyisihkan dana ke alokasi tertentu untuk hiburan sebagai “uang ekstra”. Dana ini bisa kita gunakan tanpa merasa bersalah. Tetapi, kecenderungan yang bisa terjadi adalah, kita pengin punya uang ekstra lebih banyak, sehingga “merasa harus” mengurangi pengeluaran kita pada kategori lain yang lebih penting, seperti makanan atau tagihan listrik.
Akibatnya, kita jadi mengeluarkan uang lebih banyak pada pos tertentu, dan jadi kurang pada pos lainnya. Fatalnya kalau ternyata pos yang lain tersebut ternyata lebih kita butuhkan. Pantas saja di akhir bulan, kita mengalami kesulitan keuangan kan?
So, untuk menghindari efek ini terjadi pada kita, ada baiknya kita belajar memprioritaskan pengeluaran yang lebih penting, seperti kebutuhan sehari-hari dan tagihan, serta dengan mempertimbangkan semua kategori pengeluaran dan memastikan bahwa uang kita bisa teralokasikan secara bijak.
So, sampai di sini sudah paham ya, bahwa dalam mengelola keuangan, terdapat banyak faktor psikologis yang dapat mempengaruhi keputusan dan perilaku pengeluaran seseorang, terutama pada akhir bulan.
Salah satu cara untuk mempelajari lebih lanjut tentang manajemen keuangan dan menghindari pengaruh psikologis dalam pengeluaran adalah dengan belajar dari sumber-sumber yang dapat dipercaya. Yuk, kita tingkatkan pemahaman kita tentang manajemen keuangan, sehingga kita dapat mengatur keuangan kita dengan bijak dan mencapai tujuan keuangan kita di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Film yang Oke Banget untuk Belajar Keuangan
Jika kamu ingin belajar keuangan, menonton film bisa menjadi cara yang menyenangkan dan efektif untuk memperluas pengetahuanmu. Banyak film tentang keuangan yang bisa kamu tonton dan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana cara kerja pengelolaan keuangan itu dalam kehidupan sehari-hari. Terutama kita dapat belajar keuangan sehingga dapat mengambil keputusan keuangan yang bijak.
Nah, kali ini, kita akan membahas beberapa film yang sangat oke untuk belajar keuangan nih. Seru nggak tuh? Dari film-film yang didasarkan pada kisah nyata hingga film-film yang menyajikan konsep-konsep keuangan yang kompleks dengan cara yang mudah dipahami, semuanya akan dibahas di sini. Yuk, simak selengkapnya!
Berikut adalah 5 film yang dapat menjadi sumber pembelajaran yang bermanfaat untuk keuangan yang bisa kamu tonton.
5 Film untuk Belajar Keuangan
The Big Short (2015)
The Big Short adalah film drama Amerika yang dirilis pada tahun 2015. Film ini disutradarai oleh Adam McKay dan dibintangi oleh Christian Bale, Steve Carell, Ryan Gosling, dan Brad Pitt. Film ini mengambil latar belakang krisis perumahan pada tahun 2008 dan mengisahkan tentang keberhasilan sekelompok investor yang dapat memprediksi dan memanfaatkan situasi tersebut untuk menghasilkan keuntungan.
The Big Short memperlihatkan betapa rentannya sistem keuangan dan bagaimana hal-hal yang tampaknya tidak mungkin akhirnya benar-benar bisa terjadi. Kita bisa belajar keuangan dari film ini, terutama tentang bagaimana berinvestasi dengan cerdas, dengan mempertimbangkan risiko dan memahami konsep-konsep keuangan yang kompleks. The Big Short adalah film yang informatif dan menghibur, yang dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sistem keuangan dan krisis keuangan global.
Moneyball (2011)
Moneyball adalah sebuah film yang diadaptasi dari sebuah buku nonfiksi yang menceritakan kisah nyata tentang Billy Beane, seorang manajer tim bisbol yang menggunakan pendekatan yang inovatif dalam membangun timnya. Film ini dirilis pada tahun 2011 dan disutradarai oleh Bennett Miller serta dibintangi oleh Brad Pitt sebagai Billy Beane.
Moneyball mengajarkan kepada penonton tentang pentingnya data dan analisis dalam pengambilan keputusan. Film ini juga menyoroti tentang bagaimana pendekatan inovatif dapat membantu dalam mencapai tujuan dan mengubah stigma dalam industri yang konvensional. Moneyball adalah sebuah film inspiratif dan menghibur, yang dapat memberikan banyak kesempatan belajar keuangan yang berguna, baik dalam bisbol maupun kehidupan sehari-hari.
The Pursuit of Happyness (2006)
The Pursuit of Happyness adalah film drama inspirasional Amerika yang dirilis pada tahun 2006. Film ini disutradarai oleh Gabriele Muccino dan dibintangi oleh Will Smith, Thandie Newton, dan Jaden Smith. Film ini didasarkan pada kisah nyata Chris Gardner, seorang salesman yang berjuang untuk membangun karier demi bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk anaknya.
Chris Gardner yang diperankan oleh Will Smith dikisahkan harus menghadapi kesulitan keuangan, masalah rumah tangga, dan bahkan pernah dipenjara karena tidak membayar tagihan. Meski demikian, Chris terus berjuang untuk meraih cita-citanya.
The Pursuit of Happyness adalah sebuah film yang inspiratif dan mengharukan. Film ini menunjukkan bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat yang kuat, siapa pun bisa meraih kesuksesan, meskipun mengalami banyak rintangan dan kesulitan. Film ini juga membuat kita mau belajar keuangan, terutama tentang pentingnya tabungan dan investasi dalam mempersiapkan keuangan masa depan.
The Pursuit of Happyness adalah sebuah film yang menarik dan sangat menginspirasi, yang dapat memberikan motivasi dan semangat bagi kita untuk meraih kesuksesan dalam hidup.
Wall Street (1987)
Wall Street adalah sebuah film drama Amerika yang dirilis pada tahun 1987. Film ini disutradarai oleh Oliver Stone dan dibintangi oleh Michael Douglas, Charlie Sheen, dan Daryl Hannah. Film ini mengambil latar belakang dunia keuangan dan mengisahkan tentang seorang broker saham bernama Gordon Gekko (Michael Douglas), yang sangat ambisius dan rakus dalam mendapatkan keuntungan, bahkan tanpa memedulikan etika atau akibat dari tindakannya.
Wall Street adalah sebuah film yang membuat kita belajar keuangan, terutama soal bagaimana dunia keuangan bekerja. Film ini juga menyoroti tentang bagaimana kegilaan akan keuntungan dan keserakahan dapat merusak integritas seseorang. Wall Street adalah sebuah film klasik yang tetap relevan hingga saat ini, dan menjadi referensi bagi mereka yang ingin memahami dunia keuangan dan tantangan etika yang dihadapi oleh mereka yang bekerja di dalamnya.
The Wolf of Wall Street (2013)
The Wolf of Wall Street adalah film biografi kejahatan Amerika Serikat yang dirilis pada tahun 2013. Film ini disutradarai oleh Martin Scorsese dan dibintangi oleh Leonardo DiCaprio sebagai Jordan Belfort, seorang broker saham yang sukses tetapi curang dan rakus untuk mendapatkan keuntungan. Film ini diadaptasi dari memoar Jordan Belfort dengan judul yang sama.
The Wolf of Wall Street memberikan gambaran yang cukup jelas tentang bagaimana dunia keuangan itu—terutama tentang bursa saham, dan bagaimana para broker saham memperoleh keuntungan yang besar dengan cara-cara yang “tidak manusiawi”. Film ini juga menunjukkan bagaimana seseorang yang terobsesi dengan uang dan kekuasaan bisa merusak hidupnya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Nah, itu dia 5 film yang bisa banget kamu jadikan media belajar keuangan.
Dari film-film tersebut, kita dapat mnegambil kesimpulan bahwa belajar keuangan memerlukan ketekunan, ketelitian, dan juga kebijaksanaan dalam mengambil keputusan. Film-film ini juga mengajarkan kita bahwa kejujuran dan integritas sangat penting dalam bisnis dan pasar keuangan. Kita juga harus selalu mempertimbangkan risiko dan menjaga etika dalam pengambilan keputusan finansial.
Dalam hidup, kita dapat mengambil banyak pelajaran dari berbagai sumber, termasuk film. Dengan memahami konsep-konsep keuangan yang kompleks dan bagaimana keputusan keuangan yang cerdas dapat membantu kita mencapai kesuksesan keuangan, kita dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan kita dan mempersiapkan masa depan yang lebih cerah.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
10 Pertanyaan tentang NPWP yang Paling Sering Ditanyakan
Sebagai wajib pajak baru, mungkin kamu punya pertanyaan tentang NPWP sekebon yang masih bergelayut di benak. Tsah. Wajar sih, namanya juga newbie, ya kan? Malahan bagus kalau memang kamu punya banyak pertanyaan tentang NPWP. Itu artinya kamu memang berniat sungguh-sungguh untuk memenuhi kewajibanmu.
Dan memang, salah satu hal yang perlu kamu pelajari saat belajar keuangan adalah soal membayar pajak dan segala printilannya termasuk kamu harus mendaftar NPWP.
Nah, ini dia beberapa pertanyaan tentang NPWP yang paling sering diajukan. Mungkin ada di antaranya yang menjadi pertanyaanmu juga.
10 Pertanyaan tentang NPWP
Apa itu NPWP?
NPWP adalah singkatan dari Nomor Pokok Wajib Pajak. NPWP adalah nomor identitas yang diberikan kepada wajib pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak Indonesia. NPWP digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak aktivitas perpajakan dari seorang wajib pajak, seperti pembayaran pajak penghasilan, pengajuan laporan pajak, dan kegiatan perpajakan lainnya.
NPWP biasanya terdiri dari 15 digit dan terdiri dari kode identifikasi unik yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada setiap wajib pajak yang terdaftar.
Siapa yang harus memiliki NPWP?
Jawaban untuk pertanyaan tentang NPWP kedua ini adalah sebagai berikut:
- Warga negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau lebih.
- Penduduk tetap Indonesia, yaitu orang yang tinggal di Indonesia selama lebih dari 183 hari dalam setahun.
- Orang asing yang memiliki penghasilan di Indonesia atau yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
- Badan usaha, seperti perusahaan, firma, koperasi, yayasan, dan sejenisnya.
Selain itu, ada beberapa kondisi khusus yang membuat seseorang atau badan usaha wajib memiliki NPWP, meskipun tidak memenuhi kriteria di atas. Misanya seperti seseorang yang menerima penghasilan dari luar negeri dan ingin mendapatkan pembebasan pajak atau tarif yang rendah.
Bagaimana cara mendaftar NPWP?
Pertanyaan tentang NPWP yang satu ini biasanya ditanyakan oleh kamu yang ingin mulai membayar pajak. Ikuti langkah berikut:
- Buka situs web resmi Direktorat Jenderal Pajak di https://www.pajak.go.id/.
- Pilih menu “Layanan Online” di bagian atas halaman.
- Pilih opsi “e-Registration”.
- Pilih jenis wajib pajak yang ingin mendaftar, misalnya individu atau badan usaha.
- Isi formulir pendaftaran dengan lengkap dan benar, dan pastikan untuk memberikan informasi yang akurat dan valid.
- Unggah dokumen-dokumen yang diperlukan sesuai dengan instruksi yang diberikan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor, NPWP orang tua (jika masih di bawah umur), surat keterangan domisili, dan dokumen pendukung lainnya.
- Setelah selesai mengisi formulir dan mengunggah dokumen, klik tombol “Submit”.
- Tunggu proses verifikasi data dan persetujuan pendaftaran dari pihak Direktorat Jenderal Pajak.
Jika pendaftaran disetujui, kamu akan mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dapat dicetak langsung dari situs e-registration atau diterima melalui kantor pos atau kurir yang ditunjuk.
Apa konsekuensi jika tidak memiliki NPWP?
Ada konsekuensi besar yang harus ditanggung, yaitu:
- Orang yang wajib memiliki NPWP tetapi tidak memilikinya bisa dikenakan denda
- Tidak memiliki NPWP berarti seseorang atau badan usaha tidak dapat membayar pajak, baik itu pajak penghasilan maupun pajak lainnya. Ini dapat mengakibatkan masalah hukum dan keuangan yang serius.
- Nggak bisa bertransaksi di bank, lantaran beberapa bank dan lembaga keuangan memerlukan NPWP sebagai persyaratan untuk membuka rekening bank atau melakukan transaksi perbankan tertentu.
- NPWP sering kali juga menjadi persyaratan untuk mengajukan izin usaha tertentu.
- Beberapa lelang pemerintah memerlukan NPWP sebagai persyaratan untuk mengikuti lelang.
Bagaimana cara memperpanjang NPWP?
Jika kamu punya pertanyaan tentang NPWP yang satu ini, jawabannya sebenarnya singkat: NWPWP berlaku seumur hidup, jadi tak perlu diperpanjang. Namun, NPWP perlu di-update jika ada perubahan kondisi, terutama yang berkaitan dengan aktivitas perpajakanmu.
Apa yang harus dilakukan jika NPWP hilang atau rusak?
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika kamu punya pertanyaan tentang NPWP ini:
- Melaporkan kehilangan atau kerusakan NPWP ke kantor pelayanan pajak terdekat atau melalui sistem online di situs web resmi Direktorat Jenderal Pajak Indonesia.
- Mengajukan permohonan untuk mendapatkan NPWP baru melalui kantor pelayanan pajak terdekat atau dengan menggunakan sistem e-registration di situs web resmi DJP. Permohonan harus dilengkapi dengan dokumen pendukung yang dibutuhkan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor, dan surat keterangan hilang atau rusak dari kepolisian.
Setelah permohonanmu disetujui, kamu akan mendapatkan NPWP yang baru dengan nomor yang sama seperti NPWP yang hilang atau rusak. NPWP baru ini dapat dicetak langsung dari situs e-registration atau diterima melalui kantor pos atau kurir yang ditunjuk.
Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan pada NPWP?
Kadang memang terjadi kesalahan pada NPWP, sehingga pertanyaan tentang NPWP satu ini muncul.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan:
- Melaporkan kesalahan pada kantor pelayanan pajak terdekat atau melalui sistem online di situs web resmi DJP.
- Memberikan dokumen pendukung yang diperlukan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau surat pernyataan dari pihak yang bersangkutan.
- Menjelaskan secara detail jenis kesalahan yang terjadi dan memberikan informasi yang akurat dan valid.
- Jika kesalahan yang terjadi adalah kesalahan penulisan atau ketik, maka kamu dapat mengajukan permohonan untuk mengganti NPWP lama dengan NPWP baru yang telah diperbaiki.
- Jika kesalahan yang terjadi adalah pengambilan nomor yang salah, maka Anda harus mengajukan permohonan untuk memperbaiki nomor yang salah pada NPWP yang telah ada.
Bagaimana cara mengubah data pada NPWP?
Pertanyaan tentang NPWP berikutnya ini juga sangat sering muncul. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Mengumpulkan dokumen pendukung yang diperlukan untuk perubahan data pada NPWP, seperti KTP, surat pernyataan, dan dokumen lain yang relevan.
- Mengunjungi kantor pelayanan pajak terdekat atau menggunakan layanan online di situs web resmi Dirjen Pajak Indonesia untuk mengajukan permohonan perubahan data.
- Mengisi formulir perubahan data NPWP, termasuk informasi yang akan diubah dan alasan perubahan data.
- Melampirkan dokumen pendukung yang diperlukan pada saat mengajukan permohonan perubahan data NPWP.
- Menyerahkan permohonan perubahan data dan dokumen pendukung ke kantor pelayanan pajak terdekat atau mengirimkannya melalui sistem online di situs web DJP.
- Tunggu konfirmasi dari Direktorat Jenderal Pajak tentang persetujuan perubahan data yang diajukan.
- Jika permohonan disetujui, kamu akan menerima NPWP dengan data yang diperbarui.
Apakah NPWP berlaku seumur hidup atau perlu diperbaharui?
Seperti pertanyaan tentang NPWP yang sudah sempat dijelaskan di atas, NPWP berlaku seumur hidup. Tetapi, ada beberapa situasi di mana NPWP harus di-update. Di antaranya:
- Perubahan status perpajakan, misalnya jika ada perubahan dalam status perpajakan wajib pajak, seperti perubahan kewarganegaraan, status penduduk tetap, atau jenis kegiatan usaha.
- Perubahan data wajib pajak, misalnya jika ada perubahan dalam data pribadi atau data perusahaan, seperti alamat, nama, nomor telepon, atau jenis usaha.
- Update data keuangan, misalnya dengan melaporkan perubahan modal, pengalihan saham, atau pembubaran perusahaan.
- Pengajuan pembatalan NPWP, atau menonaktifkan NPWP.
Wajib pajak yang enggak meng-update NPWP sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, dapat dikenakan sanksi administratif, seperti denda atau penutupan sementara usaha.
Apa saja kegunaan NPWP?
Jawaban pertanyaan tentang NPWP ini penting untuk kamu ketahui, agar kamu bisa membayar pajak secara ikhlas dan antusias. NPWP memiliki beberapa kegunaan penting dalam perpajakan di Indonesia, di antaranya:
- NPWP digunakan sebagai identifikasi unik untuk setiap wajib pajak yang terdaftar, memungkinkan pemerintah untuk memantau dan melacak aktivitas perpajakan dari masing-masing wajib pajak secara efektif.
- NPWP diperlukan untuk pelaporan pajak, seperti pelaporan SPT (Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan) dan SPT Masa. Tanpa NPWP, seseorang atau badan usaha tidak dapat melaporkan pajak dan dapat dikenakan sanksi administratif atau hukuman.
- NPWP juga diperlukan untuk pembayaran pajak, baik itu pajak penghasilan maupun pajak lainnya. Pemerintah menggunakan NPWP untuk melacak pembayaran pajak dan memastikan bahwa setiap wajib pajak membayar pajak yang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
- Beberapa bank dan lembaga keuangan memerlukan NPWP sebagai persyaratan untuk membuka rekening bank atau melakukan transaksi perbankan tertentu.
- NPWP sering kali menjadi persyaratan untuk mengajukan izin usaha tertentu, seperti SIUP atau TDP.
- Beberapa lelang pemerintah memerlukan NPWP sebagai persyaratan untuk mengikuti lelang, sehingga tidak memiliki NPWP dapat menghalangi seseorang atau badan usaha untuk berpartisipasi dalam lelang tersebut.
Karena kegunaannya yang sangat penting dalam perpajakan, setiap wajib pajak di Indonesia harus memiliki NPWP dan mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
Nah, itu dia 10 pertanyaan tentang NPWP yang sering ditanyakan. Kamu juga dapat mengajukan berbagai pertanyaan tentang NPWP ini langsung ke akun-akun media sosial resmi milik Dirjen Pajak, seperti di Instagram agar bisa langsung mendapatkan penjelasan.
Semoga bermanfaat ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Manajemen Tanggal Tua: Trik Keuangan di Akhir Bulan
Siapa nih, yang segini hari sudah mengeluh tanggal tua? Yang pengin segera tanggal muda lagi?
Tanggal tua biasanya memang merujuk pada periode waktu menjelang akhir bulan, ketika gaji atau pendapatan bulanan sebagian besar telah digunakan untuk membayar tagihan rutin, seperti sewa, listrik, air, telepon, dan tagihan bulanan lainnya, dan juga untuk belanja ini itu.
Di tanggal segini tuh, biasanya sisa uang yang tersedia sudah lebih sedikit. Konon, banyak orang sudah mengalami cash flow kacau sehingga kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Iya apa iya? Apakah hal ini juga berlaku buat kamu?
Tenang. Makanya, manajemen keuangan yang baik pada saat tanggal tua menjadi sangat penting untuk menghindari masalah keuangan dan mengatur keuangan secara efektif hingga akhir bulan.
Berikut tip dan trik untuk menjalani tanggal tua hingga selamat sampai gajian lagi.
Tip dan Trik Manajemen Keuangan di Tanggal Tua
Cek kondisi
Yuk, yang pertama lakukan cek kondisi dulu. Yes, betul sekali: financial check up.
Lihat berapa sisa uang yang kamu miliki, kemudian perkirakan dengan lamanya kamu harus bertahan hingga tanggal gajian datang lagi. Jika memang mungkin, kamu bisa membuat jatah harian. Misalnya uangmu tinggal Rp200.000 di dompet, sementara tanggal gajian masih 5 hari lagi. Maka, saban harinya jatah kamu adalah Rp40.000-an.
Selanjutnya, kamu buat anggaran berdasarkan kondisimu.
Berburu potongan harga
Berburu potongan harga adalah salah satu trik keuangan yang efektif di akhir bulan.
Misalnya, banyak supermarket yang menawarkan diskon dan promo khusus di akhir bulan. Cari tahu promo apa yang sedang berlangsung di supermarket atau toko swalayan terdekat. Pastikan untuk memperhatikan syarat dan ketentuan promo sehingga kamu nggak kecele atau kecewa.
Selain itu, banyak aplikasi belanja online yang menawarkan voucher diskon di akhir bulan. So, kalau memang perlu membeli sesuatu, cek aplikasi belanja online seperti Shopee, Lazada, Tokopedia, dan Bukalapak untuk mencari voucher diskon yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Beberapa merchant atau toko online juga menawarkan penawaran harga khusus di tanggal tua. Cari tahu toko atau merchant mana yang menawarkannya, dan manfaatkan penawaran tersebut untuk menghemat pengeluaran.
Namun ingat ya, kata kuncinya adalah sesuai kebutuhan. Kalau memang nggak butuh ya, jangan dibutuh-butuhin yang akhirnya malah bikin kamu mengeluarkan uang yang tidak semestinya keluar.
Berhemat di pos makanan
Pos makanan itu bisa dibilang sebagai pos esensial. Artinya, penting dan enggak boleh diutak-atik. Namun, uniknya, pos makanan itu juga yang paling fleksibel, artinya yang paling bisa disesuaikan banget dengan kondisi. Terutama kondisi di tanggal tua.
Misalnya saja, untuk berhemat, usahakan agar lebih banyak masak sendiri. Buatlah rencana menu secara mingguan, dan pastikan hanya membeli yang benar-benar akan dimasak.
Cari tahu toko atau pasar mana yang menawarkan bahan makanan murah dan sehat. Kalau mau beli buah, misalnya, maka belilah sesuai musimnya, karena biasanya harganya juga lebih murah.
Kamu juga bisa mengurangi makan di luar adalah salah satu cara termudah untuk menghemat uang di pos makanan. Cobalah untuk membawa bekal dari rumah saat bepergian atau bekerja, dan hindari makan di restoran atau warung makan. Selain itu, hindari juga membeli makanan di tempat-tempat yang harganya lebih mahal seperti pusat perbelanjaan atau bandara.
Mengatur pemakaian listrik dan air
Matikan peralatan elektronik saat tidak digunakan atau saat kamu meninggalkan ruangan. Terlihat sepele memang. Namun, dengan mematikan TV, AC, komputer, dan peralatan elektronik lainnya ketika tidak digunakan, kita memang bisa menghemat token di tanggal tua. Seenggaknya siapa tahu, beli tokennya bisa sampai setelah gajian lagi, tanpa gelap-gelapan.
Begitu juga dengan air. Dengan menghemat penggunaan air di rumah, maka dapat membantu menghemat tagihan air bulanan. Misalnya, perbaiki keran bocor dan periksa kembali pipa air di rumah untuk memastikan tidak ada kebocoran air.
Dengan mengatur pemakaian listrik dan air di rumah, kita enggak hanya bisa menghemat uang di tanggal tua, tetapi juga membantu melindungi lingkungan.
Manfaatkan recehan
Memanfaatkan uang receh dapat membantu menghemat uang di akhir bulan dan memanfaatkan uang yang sebelumnya mungkin terabaikan atau diabaikan.
Simpan uang receh kamu dalam wadah tabungan khusus. Sudah terbukti lo, bahwa recehan di celengan ini bisa banget menjadi “bala bantuan” di tanggal tua. So, kalau dapat kembalian-kembalian, coba deh mulai diurusi.
Kamu bisa menggunakan uang receh ini untuk membeli barang-barang kecil seperti permen, minuman, atau cilok. Lumayan kan?
Menunda beli barang yang nggak urgent
Jangan membeli barang-barang yang tidak urgent atau tidak diperlukan segera. Misalnya, jika kamu sedang dalam kondisi keuangan yang ketat, tunda dulu saja pembelian barang-barang seperti pakaian baru atau peralatan elektronik yang tidak terlalu penting.
Misalnya, jika kamu merasa bahwa kamu butuh pakaian baru, cobalah untuk memeriksa kembali lemarimu dan lihat apakah ada pakaian lain yang masih bisa digunakan. Pertimbangkan kembali apakah pembelian tersebut benar-benar penting atau apakah ada alternatif yang lebih murah atau lebih efektif.
Dengan menunda pembelian barang yang kurang penting, Anda dapat menghemat uang di akhir bulan dan mengatur keuangan secara efektif. Pastikan untuk mempertimbangkan kembali kebutuhan akan barang tertentu sebelum membelinya, dan jika perlu, menyisihkan uang dari penghasilan bulan depan untuk membeli barang tersebut.
Bijak berutang
Kalau lagi bokek, utang itu justru sangat menggoda. Betul enggak? Apalagi sekarang, berbagai fasilitas pinjaman sangat beragam, dan semuanya menawarkan “bunga ringan”. Mulai dari paylater, pinjol, KTA, kartu kredit, dan sebagainya.
Bagi sebagian orang, utang dianggap sebagai solusi atas ketiadaan uang. Nah, hati-hati karena ini adalah mindset yang salah. Utang boleh kita lakukan justru karena kita memiliki uang dan mampu mengembalikannya. Ingat kan, 3 syarat utang sehat?
So, utang bukan solusi kondisi keuangan tanggal tua ya, gaes!
Jadi kesimpulannya, dalam mengelola keuangan di tanggal tua, diperlukan kesadaran dan kedisiplinan dalam pengeluaran serta pembelanjaan uang. Dengan membuat anggaran, berburu potongan harga, berhemat di pos makanan, mengatur pemakaian listrik dan air, memanfaatkan uang receh, menunda pembelian barang yang nggak urgent, dan berutang dengan bijak, kita dapat mengelola keuangan di tanggal tua dengan lebih efektif dan menghindari krisis keuangan yang tak terduga.
Semoga tip dan trik yang telah dijabarkan di atas dapat membantumu dalam mengatur keuangan dan memperoleh kehidupan yang lebih stabil dan sejahtera. Ingatlah bahwa mengatur keuangan dengan baik adalah suatu hal yang penting dan bermanfaat bagi kehidupan kita di masa sekarang dan masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Pelajaran Hidup dan Keuangan dari Drakor Reborn Rich
Apakah kamu salah satu penonton setia drama Korea yang berjudul Reborn Rich?
Reborn Rich telah menyelesaikan episode terakhirnya pada 25 Desember 2022 lalu. Drakor tersebut berhasil ditutup dengan rating 26,9 persen, seperti yang dikutip dari Nielsen Korea.
Dibintangi oleh salah satu ikon drakor dengan banyak penggemar, Song Joong Ki, drama satu ini menjadi perbincangan karena ceritanya yang disinyalir mirip dengan kehidupan keluarga pendiri salah satu merek eektronik terkemuka asal Korea Selatan, Samsung. Selain itu, Reborn Rich juga memberikan banyak pelajaran soal hidup dan keuangan lo!
Apa saja pelajaran hidup dan keuangan tersebut? Coba yuk, kita lihat!
Pelajaran Hidup dan Keuangan dari Drama Korea Reborn Rich
1. Asal usul keluarga bisa menjadi privilege
Privilege atau “hak istimewa” adalah satu hal yang pasti ingin dimiliki oleh siapa pun. Keistimewaan bisa datang dari berbagai hal, baik itu kerabat, keluarga yang memiliki banyak koneksi, dan lain sebagainya, dalam segala bentuk.
Namun, keistimewaan dapat memberikan dampak positif dan negatif. Hal ini tergantung dari bagaimana orang yang memiliki keistimewaan tersebut bisa memanfaatkannya dengan bijak.
Hal ini dapat dilihat dalam Reborn Rich dari karakter anak dan cucu dari Jin Yang Chul (Lee Sung Min), dan Yoon Hyeon Woo (Song Joong Ki). Sebelum Yoon Hyeon Woo “masuk” ke dalam tubuh Jin Do Jun, ia hanyalah orang biasa yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ia tidak memiliki keistimewaan apa pun, hingga akhirnya ia harus merelakan mimpinya untuk kuliah dan mulai bekerja setelah lulus SMA.
Anak dan cucu dari keluarga Soonyang merasakan hal yang berbeda. Mereka memiliki keistimewaan sebagai salah satu konglomerat di Korea Selatan. Namun, sayangnya mereka tidak dapat menggunakan keistimewaan tersebut dengan bijak.
Kita di sini juga pasti sering mendengar tentang privilege ini. Tak jarang, kita menganggap hidup orang lain lebih mudah karena mereka punya privilege. Orang lain bisa memiliki aset banyak karena mereka memiliki privilege. Padahal sebenarnya kepemilikan aset tidak ada hubungannya dengan privilege, tetapi lebih pada pengelolaan keuangan yang baik.
2. Kekayaan bisa membuat siapa saja berubah menjadi serakah
Perebutan kekuasaan dalam Reborn Rich menjadi salah satu polemik yang dihadapi keluarga Soonyang. Terlebih ketika Jin Yang Chul telah tiada. Keturunannya semakin bersemangat untuk menduduki takhta tertinggi dan mewarisi kekayaan yang dimiliki oleh pendiri Soonyang Group tersebut.
Awalnya, anak dan cucu Jin Yang Chul memahami bahwa kekayaan dan kedudukan Jin Yang Chul akan diwariskan kepada anak laki-laki tertua. Namun, ketika Jin Yang Chul berhenti menerapkan sistem ini dalam keluarganya, anak dan cucunya menjadi marah. Mereka berlomba-lomba dan serakah untuk mendapatkan kekayaan sebanyak-banyaknya.
Manusia itu memang banyak maunya. Itu sudah menjadi alamnya. Tak pernah cukup; gaji kecil mengeluh karena tak ada sisa untuk ditabung. Setelah gajinya naik, kok tetap nggak bisa menabung ya? Iyalah, karena gaya hidup juga naik. Yang tadinya puas dengan merek grade B, setelah gaji naik, jadi nggak puas lagi dan memilih grade yang lebih baik.
3. Uang dan jabatan membuat orang rela melakukan apa saja
Uang dan jabatan adalah dua hal di dunia yang keberadaannya sulit untuk diabaikan. Pasalnya, dua hal ini dapat menentukan nasib dan posisi sosial seseorang. Namun, karena dua hal tersebut, orang rela melakukan apa saja untuk mendapatkannya.
Salah satu contohnya adalah penggunaan kekuasaan dan harta benda untuk terbebas dari segala macam hukuman. Dalam Reborn Rich, keluarga Soonyang telah membuktikan hal itu, bahkan sampai ke anak dan cucunya.
Para chaebol di Korea Selatan termasuk orang-orang yang tidak bisa “disentuh” hukum. Sebab, mereka juga turut membangun perekonomian di negara tersebut. Hal ini juga digambarkan oleh keluarga Soonyang yang bisa menghalalkan segala cara untuk membasmi musuh, menghapus “dosa” agar terhindar dari hukuman pidana, meski telah melakukan kejahatan.
Yang seperti ini juga bisa kita temui di kehidupan sehari-hari. Tak jarang, kasus-kasus korupsi ataupun fraud di kantor mencuat, yang disebabkan oleh kurang puasnya kita terhadap apa yang kita miliki.
4. Manusia boleh berencana, tapi semuanya tetap di tangan Tuhan
Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di detik berikutnya. Oleh karena itu, manusia hanya bisa berencana, namun keputusan tetap berada di tangan Tuhan. Jika Tuhan menghendaki sesuatu yang lain dari yang diharapkan, mungkin itu adalah jalan yang terbaik bagi umat-Nya.
Kita bisa melihat betapa gigihnya keturunan Soonyang untuk bisa mewarisi kekayaan Jin Yang Chul dalam Reborn Rich. Meski sudah berusaha semaksimal mungkin, tetap saja banyak rintangan yang harus dilalui. Meski telah berhasil melaluinya, nyatanya ada karma yang harus ditanggung atas dosa dan kesalahan yang mereka perbuat di masa lalu.
Itulah risiko hidup. Tak bisa dihindari, tetapi sebenarnya bisa diminimalkan efeknya. Karena itu, manajemen risiko menjadi sangat penting.
5. Kematian tidak dapat dihindari
Jin Do Jun sempat berpikir, hal apa saja yang membuatnya harus meninggal saat masih muda. Ia juga selamat saat mobil yang ditumpanginya bersama kakeknya ditabrak truk, sebagai bentuk pembunuhan berencana.
Ia pun sudah berpikir sejak awal, jika ia selamat saat itu, maka ada hal lain yang akan membuat Jin Do Jun akhirnya mati. Penonton pun sempat dibuat ragu dengan pernyataan tersebut. Pasalnya, karakter Jin Do Jun memegang peranan penting dalam cerita drama tersebut.
Namun, nyatanya kematian tetap tidak bisa dihindari oleh Jin Do Jun. Ia tetap meninggal karena ditabrak dari belakang oleh sebuah truk ketika sedang berhenti di persimpangan jalan. Pada saat itu, jiwa yang ada di dalam dirinya kembali ke tubuh Yoon Woo Hyeon yang terbaring di ranjang rumah sakit.
Memang manusia itu pada akhirnya meninggal, cepat atau lambat. Karena itu, ada beberapa hal yang harus disiapkan; asuransi jiwa dan waris. Memang ini adalah topik yang “menakutkan” untuk dibahas. Nggak seksi, nggak enak untuk diobrolkan. Tapi, kita tak bisa menghindarinya seperti halnya risiko hidup.
Nah, gimana? Reborn Rich memang tidak hanya menyuguhkan kisah-kisah yang menyentuh dan seru untuk diikuti di setiap episodenya. Namun, ternyata kita bisa belajar keuangan dan hidup dari drakor ini, ya kan?
Selain 5 hal di atas, ada pelajaran apa lagi yang bisa didapatkan dari Reborn Rich? Komen ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Contoh Aset Akumulatif yang Perlu Dimiliki Sejak Muda
Dalam upaya untuk mempersiapkan masa depan (baca: masa pensiun) yang sejahtera, maka selagi masih berusia produktif, kita bisa mengumpulkan aset yang sesuai. Di QM Financial, kita mengenal ada 2 jenis aset, yaitu aset akumulatif dan aset generatif.
Aset akumulatif adalah suatu bentuk aset yang memiliki kemampuan untuk meningkat nilai dalam jangka waktu yang panjang. Konsepnya—dalam konteks mengumpulkan aset sebagai dana pensiun ini—adalah kumpulkan aset akumulatif dan kemudian mengubahnya menjadi aset generatif.
Contohnya seperti properti, saham, reksa dana, asuransi jiwa dengan manfaat investasi, dan tabungan atau deposito berjangka. Aset akumulatif membutuhkan waktu dan kesabaran untuk mencapai nilai optimal, namun dapat memberikan manfaat jangka panjang dan membantu seseorang mempersiapkan masa depan finansial yang lebih baik.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang sebaiknya memiliki aset akumulatif:
- Memiliki aset akumulatif membantu seseorang memanajemen keuangan dengan lebih baik dan memastikan bahwa mereka memiliki sumber pendapatan yang stabil di masa depan.
- Aset akumulatif dapat memberikan passive income, yaitu sumber pendapatan yang diterima secara terus-menerus tanpa harus bekerja atau melakukan aktivitas apa pun.
- Aset akumulatif membantu seseorang mempersiapkan masa depan finansial dengan lebih baik dan memastikan bahwa mereka memiliki sumber pendapatan yang stabil di masa tua.
- Memiliki aset akumulatif dapat menambah net worth seseorang, yaitu perbedaan antara aset dan utang, dan membantu seseorang membangun kekayaan jangka panjang.
- Dengan memiliki aset akumulatif, seseorang memiliki lebih banyak sumber pendapatan dan memiliki keandalan finansial yang lebih tinggi, membantu mereka mengatasi masalah keuangan yang mungkin timbul di masa depan.
Kamu sebaiknya mulai mengumpulkan aset akumulatif sejak muda, atau secepat mungkin setelah mereka memiliki sumber pendapatan yang stabil. Hal ini karena memiliki aset ini membutuhkan waktu dan kesabaran untuk mencapai nilai optimal, dan memiliki waktu yang lebih panjang memungkinkan seseorang untuk memanfaatkan potensi kenaikan nilai aset dalam jangka panjang. Selain itu, memiliki aset akumulatif sejak muda juga membantumu mempersiapkan masa depan finansial dengan lebih baik.
Contoh Aset Akumulatif untuk Dimiliki sejak Muda
Properti
Properti dapat diklasifikasikan sebagai aset akumulatif karena memiliki potensi untuk meningkat nilainya dalam jangka waktu yang panjang. Berikut adalah beberapa poin mengenai properti sebagai aset akumulatif:
- Properti memiliki nilai investasi yang relatif tinggi dan sering kali mengalami kenaikan nilai dalam jangka panjang.
- Properti dapat memberikan passive income melalui sewa atau penjualan kembali pada harga yang lebih tinggi.
- Properti dapat memberikan stabilitas finansial karena memiliki nilai investasi yang tinggi dan memberikan sumber pendapatan melalui sewa atau penjualan kembali.
- Properti memiliki kemampuan untuk memanfaatkan inflasi dan mempertahankan nilainya karena permintaan akan properti sering kali meningkat saat inflasi meningkat.
- Properti dapat menjadi bagian penting dari diversifikasi portofolio dan membantu seseorang meminimalkan risiko investasi.
Namun, perlu diingat bahwa investasi properti membutuhkan modal awal yang besar dan memerlukan waktu dan usaha untuk memahami pasar dan mengelola properti dengan baik. Oleh karena itu, kamu harus mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam properti.
Jenis properti yang baik sebagai aset akumulatif bervariasi tergantung pada tujuan dan kebutuhan masing-masing individu. Namun, beberapa jenis properti yang sering dianggap sebagai aset akumulatif yang baik meliputi:
- Rumah atau apartemen untuk disewakan
- Properti investasi komersial, seperti kantor, ruko, atau gedung
- Tanah, yang memiliki potensi kenaikan nilai yang baik dalam jangka panjang dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti bangunan rumah atau bisnis.
Namun, perlu diingat bahwa setiap jenis properti memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan riset secara mendalam terlebih dulu sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam properti.
Produk pasar modal
Produk pasar modal seperti saham, reksa dana, dan obligasi juga merupakan contoh aset akumulatif yang menguntungkan jika dipilih dan dikelola dengan benar. Berikut adalah beberapa poin mengenai produk pasar modal sebagai aset akumulatif:
- Produk pasar modal memiliki potensi keuntungan yang tinggi jika dipilih dan dikelola dengan benar.
- Produk pasar modal dapat membantumu mendiversifikasikan portofolio dan meminimalkan risiko investasi.
- Produk pasar modal dapat dengan mudah diakses melalui platform investasi online atau dengan bantuan sekuritas.
- Produk pasar modal memungkinkan kamu untuk membeli dan menjual aset dengan cepat dan mudah.
Namun, perlu diingat bahwa produk pasar modal memiliki risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan aset lain seperti deposito atau emas. So, jangan lupa juga untuk do your own research ya.
Berikut adalah beberapa jenis produk pasar modal yang bisa dimanfaatkan sebagai aset akumulatif:
- Saham, atau tanda kepemilikan dalam perusahaan, yang memungkinkanmu untuk berpartisipasi dalam kenaikan harga perusahaan dan mendapatkan dividen.
- Reksa dana, yaitu wadah yang mengumpulkan dana dari banyak investor untuk berinvestasi dalam berbagai produk pasar modal, seperti saham, obligasi, atau deposito.
- Obligasi, yaitu surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dan memberikan imbalan bunga yang tetap.
- ETF (Exchange Traded Fund), yaitu reksa dana terbuka yang diperdagangkan seperti saham dan memungkinkan seseorang untuk berinvestasi dalam berbagai jenis aset sekaligus, seperti saham, obligasi, atau komoditas.
Berikut adalah beberapa tip untuk membangun aset akumulatif sejak usia muda:
- Ingat, #TujuanLoApa. Identifikasi dan tetapkan tujuan keuangan jangka panjangmu untuk membantu menentukan jenis aset akumulatif yang sesuai untuk kebutuhanmu.
- Belajar mengelola keuangan dengan baik, sehingga kamu dapat membuat perencanaan keuangan yang komprehensif.
- Fokus pada aset yang memiliki nilai jangka panjang.
- Mulailah dengan jumlah yang kecil, dan kemudian berinvestasilah secara teratur sesuai rencana. Investasi yang teratur dapat membantu Anda mencapai tujuan keuangan jangka panjang Anda.
- Belajarlah dan terus pantau asemu. Pelajari sebanyak mungkin mengenai aset yang kamu miliki dan terus memantau kinerjanya untuk memastikan bahwa kamu membuat keputusan investasi yang bijak.
Proses membangun aset akumulatif membutuhkan waktu dan usaha yang konsisten. Jangan menyerah dan terus berusaha untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjangmu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Solusi Korupsi yang Seharusnya Ada di Setiap Perusahaan
Korupsi adalah tindakan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pejabat publik atau pribadi yang memperkaya diri atau orang lain dengan cara yang tidak jujur, melalui jabatannya. Korupsi melibatkan pengambilan keuntungan secara tidak sah atau penyalahgunaan wewenang yang membahayakan kepentingan publik dan merugikan masyarakat. Hal ini bisa banget merugikan perusahaan, sehingga perlu ada solusi korupsi yang tepat dan efektif.
Ya, korupsi bisa terjadi juga dalam lingkup lingkungan yang kecil, seperti di kantor, tak hanya level negara. Kerugiannya mungkin juga tak seberapa. Namun, karena memang merupakan penyalahgunaan wewenang, maka tentu saja akan ada yang dirugikan. Hal inilah yang membuat korupsi digolongkan sebagai tindakan kriminal, dan perlu solusi korupsi yang tepat.
Karena itu, harus ada perhatian khusus dari perusahaan untuk bisa mencegah peluang terjadinya korupsi dan menemukan solusi korupsi yang pas sejak dini.
Bentuk Korupsi yang Sering Terjadi di Lingkup Kantor
Berikut adalah beberapa bentuk korupsi yang sering terjadi dalam lingkup kantor:
- Penyalahgunaan wewenang: Ini termasuk membuat keputusan yang merugikan perusahaan demi kepentingan pribadi atau orang lain.
- Perekayasaan: Ini melibatkan manipulasi data atau informasi untuk memperkaya diri atau orang lain.
- Gratifikasi: Ini melibatkan menerima atau memberikan suap yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan pekerjaan.
- Penyelewengan dana: Ini melibatkan penggunaan dana perusahaan secara tidak sah untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
- Konflik kepentingan: Ini melibatkan tindakan yang membahayakan kepentingan perusahaan demi kepentingan pribadi atau orang lain.
Nah, itu dia beberapa contoh dari banyak bentuk korupsi yang dapat terjadi dalam lingkup kantor.
Kalau mau riilnya, misalnya seperti ada karyawan yang meminta nota pembelian palsu pada vendor, untuk kemudian mengisinya dengan angka yang lebih besar. Nantinya, saat pembayaran cair, karyawan tersebut bisa mendapatkan “sisa” dari invoice masuk ke rekening pribadinya. Atau, misalnya budaya ‘titipan’, ketika seorang karyawan memberikan keuntungan atau pekerjaan pada anggota keluarga atau kenalan tanpa memperhatikan kompetensinya. ‘Orang dalam’, begitu biasa disebut.
Masih banyak contoh korupsi lain yang bisa dilakukan oleh karyawan dalam lingkup kantor. Faktanya, setiap individu, termasuk karyawan kantor, memiliki potensi untuk melakukan korupsi. Bahkan korupsi juga tak melulu berbentuk uang. Tapi, bisa juga berbentuk waktu lo!
Korupsi yang terjadi di lingkup kecil seperti kantor efeknya sama saja dengan korupsi pada lingkup yang besar. Sama-sama merugikan. Memangnya apa saja dampaknya?
Penyebab Utama Terjadinya Korupsi di Lingkungan Kantor dan Dampaknya
Berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi jika korupsi terjadi dalam lingkup kantor:
- Kerugian finansial: Korupsi dapat mengakibatkan kerugian finansial besar bagi perusahaan, baik melalui penyelewengan dana atau pengambilan keuntungan yang tidak sah.
- Kerusakan reputasi: Korupsi dapat merusak reputasi perusahaan dan menurunkan kepercayaan masyarakat dan pelanggan pada perusahaan.
- Produktivitas yang rendah: Korupsi dapat menyebabkan pekerjaan yang tidak efisien dan memperlambat proses bisnis, menurunkan produktivitas dan efektivitas perusahaan.
- Kemunculan konflik: Korupsi dapat memicu munculnya konflik antar pekerja dan antar departemen, mempengaruhi moral dan integritas pekerja.
- Sanksi hukum: Korupsi dapat mengakibatkan tuntutan hukum dan sanksi hukum, seperti denda dan hukuman penjara, yang akan merugikan perusahaan dan pejabat terkait.
Ini hanya beberapa contoh dari banyak dampak yang dapat terjadi jika korupsi terjadi dalam lingkup kantor.
Tapi, apa ya, yang membuat karyawan sampai ‘tega’ melakukan korupsi di kantor?
Berbagai faktor seperti adanya kesempatan dan kepentingan pribadi dapat memengaruhi tindakan individu, termasuk karyawan. Salah satu penyebab utamanya adalah tekanan finansial.
Tekanan finansial bisa memicu seseorang untuk melakukan korupsi karena mereka merasa tidak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Banyak karyawan yang mengalami tekanan finansial karena memiliki utang besar, memiliki tanggungan keluarga yang tinggi, atau memiliki gaya hidup yang mahal. Dalam situasi seperti ini, karyawan mungkin merasa terdesak untuk melakukan tindakan yang merugikan perusahaan, seperti menggelapkan uang atau barang, memalsukan dokumen, atau memanfaatkan posisinya untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami tekanan finansial yang dialami oleh karyawan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk membantu mereka mengatasi masalah finansial tersebut sebagai solusi korupsi.
Upaya yang Bisa Dilakukan Perusahaan sebagai Solusi Korupsi
Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan untuk menekan peluang terjadinya korupsi oleh karyawan:
- Membentuk sistem pengendalian intern yang kuat: Perusahaan harus memiliki prosedur dan sistem yang kuat untuk mengontrol aktivitas finansial dan operasional dan memastikan transparansi dan akuntabilitas.
- Membentuk budaya anti-korupsi: Perusahaan harus membentuk budaya yang memprioritaskan integritas dan membiasakan karyawan untuk berpegang pada nilai-nilai etis dan profesional.
- Memberikan insentif bagi karyawan yang memegang teguh integritas: Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan yang memegang teguh integritas dan profesionalisme diberikan insentif dan pengakuan yang layak.
- Menjaga transparansi dan akuntabilitas: Perusahaan harus memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam semua aspek bisnis dan operasi, termasuk pengelolaan sumber daya, pengeluaran, dan transaksi keuangan.
- Menerapkan sanksi yang tegas bagi pelaku korupsi: Perusahaan harus menjaga agar sanksi bagi pelaku korupsi tetap tegas dan efektif untuk meminimalkan risiko terjadinya korupsi.
- Memberikan edukasi dan training keuangan: Perusahaan harus memberikan edukasi dan training keuangan, agar karyawan bisa mengelola keuangan dengan baik.
Nah, khusus yang terakhir nih, QM Financial punya kurikulum khusus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masalah keuangan karyawan di kantor. Entah itu masalah utang, cash flow, menyusun berbagai tujuan keuangan, mengenal produk investasi, sampai membangun dana pensiun lo. Dengan memiliki literasi keuangan yang baik, diharapkan nantinya karyawan tidak akan “terpikirkan” untuk korupsi.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Financial secara Fun dengan 3 Board Game Ini!
Belajar financial itu sebuah proses mempelajari dan memahami cara mengelola uang dan keuangan secara efektif. Termasuk di dalamnya adalah mengelola pengeluaran, membuat anggaran, menyimpan uang, melakukan investasi, memahami produk keuangan seperti deposito, asuransi, dan investasi, yang nantinya akan bisa bermanfaat untuk masa depanmu sendiri.
Intinya, belajar financial itu penting untuk dilakukan demi membantu dirimu sendiri membuat keputusan keuangan yang bijak dan membangun kemandirian finansial.
Semua orang wajib belajar financial, terutama di masa sekarang. Apalagi mereka yang:
- Pemula yang baru mulai bekerja dan memiliki pendapatan bulanan, untuk membantu memahami bagaimana mengelola uang dan membuat anggaran yang baik sejak dini.
- Keluarga dengan tanggung jawab keuangan yang besar, untuk membantu memahami bagaimana mengelola pengeluaran dan membuat keputusan keuangan yang bijak demi tujuan keuangan keluarga (yang sangat banyak).
- Mereka yang sedang berjuang dengan utang, untuk membantu memahami bagaimana mengelola utang dengan baik, dan membangun kemandirian finansial.
- Mereka yang akan pensiun, untuk membantu mempersiapkan masa depan finansial dan memastikan bahwa mereka memiliki sumber pendapatan yang stabil saat pensiun.
Intinya, ya wajib untuk semua orang yang ingin memastikan kemandirian finansial dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang, untuk membantu memahami bagaimana mengelola uang dan melakukan investasi yang bijak.
Belajar Financial secara Fun: Gimana Caranya?
Belajar keuangan tidak selalu membosankan. Tergantung pada cara kamu mempelajarinya. Apalagi di zaman sekarang, zaman dengan teknologi yang pesat dan informasi yang terbuka bebas. Dengan belajar financial secara fun, maka akan lebih mudah buat kamu untuk memahami dan mengaplikasikan keterampilan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Ada beberapa cara untuk membuat belajar financial menyenangkan, misalnya dengan:
- Cari sumber informasi yang menyenangkan, misalnya baca buku atau artikel yang menarik tentang finansial, ikuti akun media sosial yang fokus pada keuangan, atau ikuti podcast finansial. Sudah follow QM Financial di semua platform kan?
- Berdiskusi dengan orang lain juga bisa jadi cara belajar financial yang fun, karena kalau nyambung tuh bisa seru banget. Betul nggak?
- Buat anggaran yang kreatif, karena belajar financial paling afdal itu ya sambil praktik. Jadi, sambil buat anggaran misalnya dengan bullet journalling.
- Belajar financial sambil main games! Nah, yang satu ini sudah kamu coba belum?
Permainan untuk Belajar Financial yang Fun
Beberapa permainan yang bisa mengasah keterampilan mengelola keuangan adalah sebagai berikut.
Monopoli
Monopoli adalah board game yang sangat populer, yang dimainkan oleh 2-8 orang. Tujuan permainan adalah membeli properti, membangun rumah dan hotel, dan mengumpulkan uang dari pemain lain melalui pajak dan sewa properti.
Bermain monopoli membuat kita belajar perencanaan keuangan, bernegosiasi, hingga berbisnis lo!
Kalau ada yang belum pernah belajar financial dengan bermain monopoli, berikut langkah-langkah untuk memainkannya.
- Setiap pemain mendapat modal untuk bisa mulai bermain.
- Setiap pemain kemudian secara bergantian memutar dadu dan bergerak sejauh jumlah angka yang tercantum pada dadu. Jika pemain berhenti di sebuah properti yang belum dibeli, mereka memiliki pilihan untuk membeli properti tersebut dari bank atau membiarkan properti itu tetap terbuka untuk dibeli oleh pemain lainnya.
- Jika pemain berhenti di sebuah properti yang dimiliki oleh pemain lain, mereka harus membayar sewa kepada pemilik properti. Jika pemain tidak memiliki uang untuk membayar sewa, mereka dapat meminjam uang dari bank atau menjual properti mereka.
- Pemain juga dapat membeli rumah dan hotel pada properti yang mereka miliki. Hal ini akan meningkatkan nilai properti dan meningkatkan jumlah sewa yang harus dibayar oleh pemain lain ketika mereka berhenti di properti tersebut.
- Permainan berlangsung sampai satu pemain memiliki semua properti dan memaksa pemain lain bangkrut. Pemain dengan uang terbanyak pada akhir permainan adalah pemenangnya.
Seru kan? Untuk lebih detailnya, kamu bisa membaca petunjuk bermain yang biasanya disertakan dalam produk permainan ini ketika kamu membelinya. in.
The Game of Life
The Game of Life adalah board game yang mencerminkan perjalanan hidup manusia. Goals dari permainan adalah mengumpulkan uang dan aset sebanyak mungkin selama perjalanan hidup, sambil menghadapi berbagai situasi dan pilihan yang menentukan nasib pemain. Pemain memutar roda untuk menentukan jumlah uang yang mereka dapatkan atau kehilangan, serta acara-acara yang harus mereka hadapi.
Permainan ini mencakup beberapa aspek hidup, seperti karier, pendidikan, pernikahan, keluarga, dan pensiun. Pemain membuat pilihan dan mengambil risiko untuk memenangkan permainan. Dengan The Game of Life, kita bisa belajar financial yang berhubungan dengan perencanaan keuangan, membuat keputusan hidup, dan menghadapi situasi yang tidak dapat diprediksi.
Berikut adalah langkah-langkah untuk bermain The Game of Life:
- Sama seperti Monopoli, setiap pemain akan menerima modal dari bank seperti yang tercantum dalam petunjuk permainan.
- Setelah itu, setiap pemain memilih sebuah kendaraan untuk bergerak sekitar papan permainan.
- Pemain bergerak sekitar papan dengan memutar roda, dan ikuti petunjuk yang tercantum pada papan. Bisa jadi pemain harus memilih karier, membayar uang sekolah, menikah, memiliki anak, membeli rumah, dan pensiun.
- Setiap pemain harus membuat pilihan hidup dan mengambil risiko untuk memenangkan permainan. Termasuk di dalamnya adalah aktivitas membeli aset seperti rumah atau mobil, atau membeli asuransi untuk melindungi aset mereka.
- Permainan berlangsung sampai setiap pemain mencapai tujuannya, yaitu pensiun dengan uang dan aset terbanyak.
Cashflow 101
Cashflow 101 adalah permainan strategi keuangan yang dikembangkan oleh Robert Kiyosaki, penulis buku “Rich Dad Poor Dad”. Goals-nya adalah untuk membantu pemain memahami konsep dan prinsip keuangan dan mengasah keterampilan pengelolaan uang.
Permainan ini mirip dengan permainan Monopoli, tetapi lebih fokus pada perencanaan dan pengelolaan keuangan daripada memiliki properti. Pemain memainkan karakter mereka dan berusaha untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka dengan membeli saham, properti, dan bisnis, serta membayar tagihan serta mengelola pendapatan dan pengeluaran mereka.
Cashflow 101 mengajarkan konsep passive income, investasi, dan perencanaan keuangan. Permainan ini sangat cocok untuk orang yang ingin belajar tentang pengelolaan uang dan membuat keputusan keuangan yang cerdas.
Berikut adalah langkah-langkah untuk bermain Cashflow 101:
- Setiap pemain menerima modal dari bank seperti yang tercantum dalam petunjuk permainan.
- Setelah itu, setiap pemain membuat pilihan karier dan memulai dengan pendapatan bulanan yang sesuai.
- Pemain memainkan karakter mereka dan berusaha untuk memperbaiki kondisi keuangan mereka dengan membeli saham, properti, dan bisnis, serta membayar tagihan dan mengelola pendapatan dan pengeluaran mereka.
- Setiap pemain memilih untuk membeli atau menjual aset, mengambil pinjaman, atau membeli asuransi untuk melindungi aset mereka.
- Pemain berusaha untuk memperbaiki cash flow mereka dan memperoleh passive income dengan menginvestasikan uang mereka dengan bijak.
- Permainan berlangsung sampai setiap pemain memiliki cash flow positif dan sukses finansial.
Nah, gimana nih? Kamu tertarik belajar financial secara fun dengan permainan apa?
Atau kamu lebih suka melakukan cara lain untuk belajar financial secara fun? Dengan bergabung di kelas-kelas FCOS QM Financial, barangkali?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!