Cara Memilih Financial Trainer yang Tepat untuk Kelas Keuangan di Kantor
Adanya kelas keuangan di perusahaan memang penting banget. Apalagi jika bisa mendapatkan financial trainer yang memang kompeten di bidangnya.
Mengapa kelas keuangan penting?
Pentingnya Kelas Keuangan di Perusahaan
Kelas keuangan dapat membantu karyawan memahami konsep keuangan yang kompleks dan memperbaiki literasi keuangan mereka. Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, karyawan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan mengelola uang mereka dengan lebih efektif.
Selain itu, karyawan yang memiliki masalah keuangan cenderung lebih stres dan kurang produktif. Hal ini akan berpengaruh pada kinerja karyawan itu sendiri. Pasti deh terganggu. Secara fisik, karyawan memang hadir di kantor, tapi kalau ada masalah keuangan, pikirannya bisa melayang ke mana-mana. Dengan adanya kelas keuangan, maka karyawan bisa dibantu untuk mengurangi stres keuangan, lantaran mereka diberi alat dan strategi untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Karyawan yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan dan mampu mengelola uang mereka dengan lebih efektif juga cenderung lebih percaya diri. Pasalnya, pemahaman akan literasi keuangan yang lebih baik dapat membantu mereka merencanakan masa depan dan meraih tujuan keuangan dengan lebih baik.
Nah, tak hanya dari sisi karyawan yang diuntungkan dengan adanya kelas keuangan ini. Dari sisi perusahaan pun ada keuntungannya sendiri.
Perusahaan yang menyediakan kelas keuangan untuk karyawan menunjukkan bahwa mereka peduli dengan kesejahteraan karyawan. Hal ini pastinya dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan membantu perusahaan mempertahankan karyawan yang lebih baik.
Secara keseluruhan, kelas keuangan di perusahaan sangat penting bagi karyawan. Dengan meningkatkan literasi keuangan, mengurangi stres keuangan, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan karyawan, dan meningkatkan kepercayaan diri, kelas keuangan dapat membantu karyawan mencapai keberhasilan keuangan mereka dan membantu perusahaan mencapai tujuan keuangan mereka.
Memilih Financial Trainer yang Pas
Nah, sudah tahu pentingnya kelas keuangan, sekarang yang perlu dipikirkan adalah soal pemilihan financial trainer.
Hal ini terkait dengan kompetensi yang dimiliki oleh financial trainer tersebut. Agar hasil kelas keuangannya tepat guna dan berdaya guna, maka pemilihan ini harus dilakukan dengan saksama. Berikut beberapa tip yang bisa dicoba untuk dilakukan saat memilih financial trainer yang pas untuk kelas keuangan di perusahaan.
Periksa kualifikasi dan pengalaman trainer
Pastikan bahwa mereka memiliki kualifikasi yang memadai dalam bidang keuangan dan pengalaman yang relevan dalam memberikan training keuangan. Terutama sih soal pengalaman ya.
Trainer yang berpengalaman dapat memberikan saran yang lebih baik dan menawarkan solusi yang lebih baik untuk masalah keuangan. Pastikan untuk memeriksa apakah mereka memiliki pengalaman dalam memberikan pelatihan untuk klien yang sejenis dengan perusahaan.
Kalau perlu, minta referensi dari klien sebelumnya dan periksa apakah mereka puas dengan pelatihan yang diberikan. Pertimbangkan untuk berbicara dengan beberapa klien sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang pengalaman mereka dengan trainer tersebut.
Periksa portofolio dan karya financial trainer yang bersangkutan, untuk melihat apakah mereka memiliki pengalaman dalam memberikan pelatihan dalam topik yang sama dengan yang ingin diajarkan di perusahaan. Trainer yang memiliki portofolio yang kuat dan karya-karya yang berkualitas dapat memberikan bukti konkret tentang kemampuan mereka.
Pastikan bahwa gaya dan metode pengajaran financial trainer sesuai dengan kebutuhan kantor
Financial trainer bisa jadi memiliki gaya pengajaran yang berbeda-beda. Beberapa trainer menggunakan pendekatan yang lebih formal, sedangkan yang lain lebih santai dan interaktif.
Pertimbangkan untuk mencari trainer dengan gaya pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, jika karyawan perusahaan lebih suka pendekatan yang lebih interaktif, pastikan bahwa trainer yang dipilih juga dapat memberikan pelatihan yang interaktif.
Pastikan juga bahwa trainer dapat menyesuaikan tingkat pengetahuan mereka dengan tingkat pengetahuan karyawan perusahaan. Pasalnya, kalau materi kelas keuangan terlalu mudah atau terlalu sulit, karyawan mungkin juga enggak akan dapat memanfaatkannya dengan baik
Jika karyawan memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda-beda, pastikan bahwa financial trainer dapat menyesuaikan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
Evaluasi program pelatihan yang ditawarkan
Pastikan bahwa program pelatihan yang ditawarkan oleh financial trainer sesuai dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan. Jika tujuan pelatihan adalah meningkatkan literasi keuangan karyawan atau membantu mereka mengelola uang dengan lebih efektif, pastikan bahwa program pelatihan mencakup topik yang relevan dan berguna.
Selain itu, adalah penting untuk memastikan bahwa program kelas keuangan yang diadakan mencakup materi yang lengkap dan up-to-date. Materi pelatihan harus meliputi topik yang relevan, termasuk hal-hal yang baru dan berkaitan dengan keuangan seperti teknologi, dan lain sebagainya.
Tinjau ulang biaya dan jadwal pelatihan
Pastikan bahwa biaya dan jadwal pelatihan cocok dengan anggaran dan jadwal kantor yang bersangkutan. Banyak trainer menawarkan jadwal dan biaya yang fleksibel, tetapi pastikan bahwa financial trainer mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Dalam memilih financial trainer, pastikan untuk meluangkan waktu untuk melakukan riset dan evaluasi dengan cermat. Dengan memilih trainer yang tepat, perusahaan pun dapat meningkatkan literasi keuangan dan membantu karyawan mencapai tujuan keuangan mereka.
Nah, sebenarnya sih tak perlu jauh-jauh. Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng dalam sebuah kelas keuangan interaktif dengan kurikulum yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, kamu bisa langsung menghubungi ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bersedekah Selama Bulan Ramadan: Cara Membantu Orang Lain dengan Bijak
Salah satu hal yang disarankan untuk dilakukan selama bulan Ramadan adalah bersedekah. Dengan begitu, seiring ibadah puasa yang kita lakukan, pahala pun semakin banyak bisa kita dapatkan.
Di samping memperbanyak pahala untuk diri sendiri, tentu saja bersedekah selama bulan Ramadan menjadi salah satu cara yang bijak untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Alasan lainnya? Tentu saja ada, dan banyak!
Misalnya seperti untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian kita terhadap sesama. Pun, kata ustaz *benerin kerudung*, dengan bersedekah selama bulan Ramadan, maka kita akan dijauhkan dari berbagai sifat negatif. Dengan memberikan sebagian dari harta kita untuk orang yang membutuhkan, kita dapat memupuk sifat dermawan dan membantu meningkatkan keimanan kita.
Tapi oh tapi … hal tersebut tentu saja kembali ke diri masing-masing ya. Apalagi kalau ada hubungannya dengan kemampuan finansial. Yang pasti QM Financial selalu mendukung segala bentuk aktivitas berbagi, kapan pun, dengan siapa pun, dengan cara apa pun. Yang penting satu nih yang perlu diingat. Bersedekah boleh, membantu orang lain boleh, tetapi tentu saja, diri sendiri harus cukup dulu. Cash flow tetap aman. Dengan kata lain, tetap dengan bijak ya bersedekahnya.
Bersedekah di Bulan Ramadan dengan Bijak
Nah, agar bisa bersedekah dengan bijak, ada baiknya kita memperhatikan beberapa hal ya. Apa saja? Yuk, simak yang berikut ini.
1. Tentukan jenis sedekahnya
Sebelum berdonasi atau sedekah di bulan Ramadan, tentukan terlebih dahulu jenis donasi atau sedekah yang ingin diberikan. Ada beberapa macam sedekah yang kita kenal, di antaranya sedekah uang, sedekah makanan, sedekah barang atau benda, sedekah ilmu, sedekah tenaga, hingga sedekah senyum.
Nah, tentukan dulu kamu mau sedekah seperti apa. Paling bagus memang kalau disesuaikan dengan kemampuan ya. Ya, kalau mampu secara finansial, bersedekah uang itu bagus. Tapi kalau enggak mampu, masih ada sedekah bentuk lain.
2. Cari tahu reputasi tempat atau lembaga yang akan diberikan donasi
Sebelum memberikan donasi atau sedekah di bulan Ramadan, pastikan untuk mencari tahu tentang reputasi tempat atau lembaga yang akan disantuni. Pastikan bahwa lembaga tersebut benar-benar tepercaya dan memiliki track record yang baik dalam penggunaan donasi atau dalam penyaluran sedekah ini.
Bagaimanapun, kita harus ingat dan waspada, bahwa banyak juga orang yang memanfaatkan situasi di masa-masa seperti ini. Realistis nih, betul kan?
3. Jangan memberikan sedekah secara sembarangan
Hindari memberi sedekah secara sembarangan tanpa memperhatikan kebutuhan dan kondisi orang yang membutuhkan. Sebisa mungkin, sesuaikan dengan kebutuhan. Pasalnya, kalau bentuk sedekahnya tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, akhirnya kan jadi mubazir. Jadinya ya enggak bermanfaat kan? Sia-sia deh.
4. Nggak harus selalu dalam bentuk uang
Nah, ini nih yang sempat kita singgung di atas ya. Bahwa bersedekah di bulan Ramadan itu enggak melulu dalam bentuk uang kok. Selain uang, terkadang orang yang membutuhkan juga membutuhkan makanan atau barang lain yang lebih spesifik.
Nah, jadi, coba cari tahu apa kebutuhannya. Kamu bisa melakukan survei dulu ke lokasi yang hendak disantuni. Misalnya kalau mau berdonasi ke panti asuhan, coba hubungi pengelola panti dan tanyakan, apa yang menjadi kebutuhan panti. Bisa saja enggak dalam bentuk uang loh.
5. Lanjutkan secara rutin
Berdonasi atau bersedekah selama bulan Ramadan bukan hanya tentang memberikan satu kali saja. Cobalah untuk berdonasi secara rutin dan teratur, jika memungkinkan.
Tinggal diatur saja keuangannya. Pastikan kamu sudah mengalokasikan sesuai kondisi. Misalnya saja, kamu alokasikan 2.5% setiap bulan dari penghasilan untuk disedekahkan atau didonasikan. Persentase ini tentu saja bukan angka mutlak, kamu bisa menentukannya sendiri sesuai kemampuan dan kondisi. Pilih lembaga yang bisa menerima donasi, sumbangan, atau sedekah secara teratur, dan salurkan pada mereka.
Nah, dengan memperhatikan beberapa tip bersedekah selama bulan Ramadan seperti di atas, kita pun dapat membantu orang lain dengan bijak selama bulan Ramadan. Donasi kita akan lebih bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi orang yang membutuhkan.
Kelola Keuangan supaya Bisa Bersedekah dengan Bijak
Nah, jadi setuju kan ya, bahwa untuk bersedekah itu enggak terbatas di bulan Ramadan? So, ini nih beberapa tip keuangan yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa terus berbagi dengan sesamamu, tak terbatas di bulan Ramadan saja, tanpa mengganggu kebutuhan sendiri.
1. Buatlah anggaran bulanan
Buatlah rencana keuangan dulu yang terdiri atas anggaran bulanan yang jelas dan terperinci, termasuk pendapatan dan pengeluaran uang. Dengan cara ini, kamu dapat melihat dengan jelas seberapa banyak uang yang bisa disisihkan untuk berdonasi. Di QM Financial, biasanya anggaran untuk sosial dialokasikan 2.5%. Namun, kamu bisa menyesuaikannya dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.
2. Prioritaskan kebutuhan dasar
Pastikan untuk memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan medis. Jangan sampai kebutuhan dasar terabaikan hanya untuk bisa berdonasi atau bersedekah.
3. Pisahkan uang untuk donasi
Setiap bulan, sisihkan sejumlah uang untuk berdonasi. Pastikan bahwa jumlah yang disisihkan tidak akan mengganggu kebutuhan dasar kamu. Kalau perlu, kamu juga bisa buat rekening khusus, seperti halnya rekening rutin, rekening belanja, dan lain sebagainya. Manfaatkan berbagai aplikasi atau fitur yang sekarang sudah banyak tersedia, misalnya dengan e-Wallet atau rekening bank digital yang lebih praktis.
Nah, itu dia beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan agar kamu bisa terus berbagi dengan sesama, baik melalui sedekah di bulan Ramadan, atau mau kamu lanjutkan ke bulan-bulan berikutnya.
Dengan mengelola uang dengan baik, kamu bisa bersedekah atau melakukan donasi tanpa mengganggu kebutuhan dasarmu sendiri. Selain itu, dengan mencari tahu tentang lembaga amal yang terpercaya, donasi yang kamu berikan juga bisa lebih bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi orang yang membutuhkan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Rekomendasi 5 Buku untuk Belajar Finance untuk Pemula
Belajar finance untuk pemula sangat perlu untuk dilakukan karena keuangan memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan. Belajar finance membantu kita untuk memahami dan mengelola uang dengan lebih cerdas, serta membangun kekayaan dan mencapai kebebasan finansial.
Selain itu, belajar finance untuk pemula juga dapat membuat kita sadar bahwa banyak risiko keuangan yang bisa terjadi selama kita hidup, dan tahu juga cara menghindarinya. Dengan memiliki manajemen risiko yang baik, pun bisa membuat rencana keuangan yang komprehensif, kita pun akhirnya dimungkinkan untuk mencapai kebebasan finansial. Apa itu kebebasan finansial? Yes, yaitu keadaan di mana kita memiliki kebebasan untuk memilih gaya hidup yang kita inginkan—tanpa khawatir akan keuangan.
Nah, memangnya ada yang enggak kepingin mencapai kebebasan finansial?
Terdapat banyak cara belajar finance bagi pemula, dan salah satu cara yang paling efektif adalah dengan membaca buku. Buku adalah sumber pengetahuan yang berharga untuk memahami konsep keuangan dan investasi. Lagi pula, relatif murah jika dibandingkan cara belajar yang lain. Sementara, juga fleksibel, karena kamu bisa belajar dan membaca sesuai kondisi dan kesibukan. Buku umumnya juga disusun dengan kurasi dan editing yang baik, sehingga informasi di dalamnya pasti valid dan bisa diandalkan—jika dibandingkan dengan artikel-artikel online.
Namun, memang tak semua buku cocok untuk pemula. Faktanya, belajar finance untuk pemula itu memang seharusnya dilakukan secara step by step—secara berjenjang. Mulai dari basic dulu, baru menapak ke topik-topik yang lebih kompleks, dan akhirnya advanced. Ya, bisa dikatakan mirip dengan belajar bahasa Inggris, atau mungkin belajar menggambar.
So, yeah, mengapa tak mulai belajar finance untuk pemula dari buku dulu? Mau tahu rekomendasi buku yang cocok untuk dibaca pemula dalam rangka belajar keuangan tahap awal? Ini dia daftarnya.
Rekomendasi 5 Buku untuk Belajar Finance untuk Pemula
1. Rich Dad Poor Dad
Buku “Rich Dad Poor Dad” yang ditulis oleh Robert Kiyosaki merupakan salah satu buku terkenal dan cocok banget dipakai sebagai bahan belajar finance untuk pemula. Buku ini membahas tentang pentingnya memiliki pemikiran yang benar tentang uang dan investasi, serta cara-cara untuk memanfaatkan uang agar menghasilkan keuntungan.
Dalam buku ini, Kiyosaki menjabarkan konsep perencanaan keuangan pribadi dan cara-cara mengelola uang dengan cerdas. Dia juga membagikan pengalaman pribadi tentang bagaimana dia memperoleh kekayaan dan kebebasan finansial, serta berbagai tip investasi yang cerdas.
Salah satu konsep penting yang diangkat dalam buku ini adalah perbedaan antara “rich dad” dan “poor dad”. “Rich dad” adalah orang yang memiliki pemikiran dan strategi investasi yang cerdas, sementara “poor dad” adalah orang yang lebih berfokus pada pengeluaran dan utang. Dalam buku ini, Kiyosaki menekankan pentingnya menjadi “rich dad” dan memperoleh kebebasan finansial melalui investasi yang cerdas.
2. The Millionaire Next Door
Buku “The Millionaire Next Door” yang ditulis oleh Thomas J. Stanley dan William D. Danko, membahas tentang kebiasaan finansial orang-orang kaya yang hidup sederhana. Buku ini mengajarkan bagaimana cara mengelola uang dengan cerdas dan mengatasi utang, serta membangun kekayaan dengan menghemat dan menginvestasikan uang mereka secara cerdas.
Buku ini juga mengungkapkan beberapa mitos tentang kekayaan, seperti anggapan bahwa orang kaya selalu hidup mewah dan membelanjakan uang mereka secara tidak bijaksana. Faktanya, orang kaya yang sebenarnya cenderung hidup sederhana dan hemat dalam mengelola uang mereka.
Buku ini memberikan contoh kebiasaan dan prinsip finansial dari para miliarder dan jutawan sejati, dan bagaimana mereka berhasil membangun kekayaan mereka. Buku ini sangat bermanfaat bagi pemula yang ingin memulai perjalanan mereka menuju kekayaan dan kebebasan finansial.
Buku “The Millionaire Next Door” sangat populer, dan diakui sebagai buku referensi klasik keuangan pribadi. Akan sangat tepat jika kamu belajar finance untuk pemula dan mulai dengan buku ini.
3. The Simple Path to Wealth
Buku “The Simple Path to Wealth” yang ditulis oleh JL Collins merupakan buku panduan praktis belajar finance untuk pemula, yang berfokus pada pengelolaan uang dan investasi dengan cerdas.
Buku ini membahas tentang konsep dasar investasi, termasuk bagaimana memilih instrumen investasi yang tepat dan cara menghindari risiko investasi yang tidak perlu. Selain itu, buku ini juga membahas tentang kebiasaan finansial yang sehat, seperti penghematan dan pengelolaan utang.
Dalam buku ini, JL Collins juga bahwa investasi tidak harus rumit atau memerlukan banyak waktu dan upaya. Buku ini menekankan pentingnya strategi investasi jangka panjang yang sederhana, dan bagaimana menghindari taktik investasi yang rumit dan berisiko.
Secara keseluruhan, buku “The Simple Path to Wealth” sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin belajar finance untuk pemula, dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang investasi dan keuangan pribadi.
4. Your Money or Your Life
Buku “Your Money or Your Life” yang ditulis oleh Vicki Robin dan Joe Dominguez merupakan buku yang membahas tentang cara mengubah hubungan seseorang dengan uang dan memperbaiki keuangan pribadi.
Buku ini mengajarkan pembaca tentang konsep “life energy”, yaitu bagaimana uang yang kita hasilkan setiap hari merupakan sebuah nilai tukar dari energi kehidupan kita. Belajar finance untuk pemula dengan membaca buku ini, maka kita akan diajak untuk mengevaluasi nilai kehidupan kita dan bagaimana uang yang dihasilkan setiap hari memengaruhi nilai-nilai tersebut.
Buku ini juga memberikan berbagai tip praktis tentang bagaimana mengatur dan mengelola uang dengan cerdas, termasuk cara mengurangi pengeluaran dan membayar utang. Kita akan diajak untuk mengembangkan rencana keuangan yang terperinci dan membuat pilihan keuangan yang berkelanjutan untuk mencapai kebebasan finansial.
Dalam buku “Your Money or Your Life”, Vicki Robin dan Joe Dominguez juga menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan finansial tidak selalu tergantung pada jumlah uang yang dimiliki. Buku ini mengajarkan bagaimana cara menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan finansial dengan membangun hubungan yang lebih baik dengan uang dan memperbaiki kebiasaan keuangan yang tidak sehat.
5. 100 Langkah untuk Tidak Miskin
Buku “100 Langkah untuk Tidak Miskin” yang ditulis oleh Ligwina Hananto merupakan buku yang juga cocok banget untuk belajar finance untuk pemula. Buku ini membahas tentang bagaimana mengelola keuangan pribadi dengan bijak dan mencapai kesejahteraan finansial.
Buku ini membantu pembaca untuk meraih kebebasan finansial, yang mencakup berbagai topik, seperti pengelolaan utang, investasi, asuransi, dan penghematan. Buku ini juga menunjukkan bahwa kebebasan finansial bukanlah sesuatu yang sulit dicapai jika seseorang memiliki disiplin dan strategi yang tepat dalam mengelola keuangan. Ada juga panduan praktis yang dapat membantu pembaca untuk mengembangkan kebiasaan keuangan yang sehat dan mencapai tujuan keuangan.
Selain itu, buku “100 Langkah untuk Tidak Miskin” juga menekankan pentingnya pendidikan keuangan dan bagaimana cara mengajarkan keuangan pribadi kepada anak-anak. Buku ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai keuangan pribadi kepada anak-anak secara efektif.
Nah, itu dia 5 buku yang direkomendasikan jika kamu ingin mulai belajar finance untuk pemula sekarang. Selamat memburu buku-buku tersebut ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jangan Sampai Nggak Mampu Membayar Biaya Persalinan, Ini yang Harus Kamu Lakukan!
Ada yang melahirkan, tapi karena punya tujuan keuangan lain yang juga sama besarnya, ternyata jadi tak mampu membayar biaya persalinan. Untung banyak orang baik, maka masalah pun dibantu.
Bersyukurlah, kalau kamu mengalaminya. Memang, orang baik itu masih banyak. Tapi ya masa iya, kita harus selalu mengharapkan uluran tangan orang lain untuk kebutuhan kita pribadi? Apalagi soal biaya persalinan, yang semestinya bukan termasuk biaya yang muncul mendadak. Ada waktu 9 bulan kan, untuk bersiap?
Faktor Penyebab Mengapa Orang Tak Siap dengan Biaya Persalinan
Namun faktanya, fenomena banyak orang yang tidak siap secara finansial menyambut kehadiran anak seperti ini adalah masalah yang umum terjadi, terutama di negara-negara berkembang. Apa yang menyebabkan ketidaksiapan ini?
Enggak punya asuransi kesehatan yang mengcover biaya persalinan
Jika seseorang tidak memiliki asuransi kesehatan yang mengcover biaya persalinan, maka ia akan bertanggung jawab atas biaya persalinan yang seharusnya ditanggung oleh asuransi. Padahal, biaya persalinan bisa tinggi jika ada kondisi-kondisi kesehatan tertentu.
Penghasilan yang rendah
Orang yang memiliki penghasilan yang rendah mungkin kesulitan membayar biaya persalinan yang mahal. Biaya persalinan bisa saja menyedot sebagian besar penghasilan, jika tidak dipersiapkan sebelumnya, sehingga dapat menjadi beban keuangan yang berat bagi keluarga yang berpenghasilan rendah.
Kondisi kesehatan yang kompleks
Persalinan yang melibatkan komplikasi kesehatan dapat memerlukan perawatan yang lebih intensif dan mahal. Ini dapat menjadi beban keuangan yang besar bagi keluarga yang tidak memiliki asuransi atau tidak memiliki cukup dana untuk membayar biaya perawatan medis yang kompleks.
Kurangnya pengetahuan tentang persiapan keuangan
Beberapa orang mungkin tidak memahami betapa pentingnya persiapan keuangan sebelum persalinan. Kurangnya pengetahuan ini dapat menyebabkan mereka tidak memiliki cukup uang untuk membayar biaya persalinan.
Ketahui Komponen Biaya Persalinan
Agar dapat bersiap dengan baik, kamu perlu tahu komponen apa saja yang menjadi bagian dari biaya persalinan. Hal ini tergantung pada fasilitas kesehatan yang dipilih dan jenis persalinan yang dilakukan.
Berikut adalah beberapa komponen biaya persalinan yang umum dan bisa menjadi gambaran.
Biaya kamar dan perawatan
Biaya ini termasuk biaya ruang perawatan di rumah sakit atau klinik, biaya dokter, biaya perawat, biaya penggunaan fasilitas dan peralatan medis.
Biaya operasi caesar (sectio caesarea)
Jika persalinan harus dijalani melalui operasi caesar, maka pasti ada biaya tambahan yang dikenakan, termasuk biaya pembedahan, biaya anestesi, biaya perawatan pasca operasi dan biaya obat-obatan.
Tes laboratorium
Tes laboratorium seperti pemeriksaan darah, urine, dan pemeriksaan radiologi mungkin diperlukan selama persalinan. Biaya tes laboratorium ini juga harus ditanggung keluarga ibu yang hendak melahirkan.
Biaya obat-obatan
Biaya obat-obatan yang diberikan selama persalinan termasuk biaya anestesi dan obat-obatan lain yang mungkin dibutuhkan untuk membantu memperlancar persalinan atau mengurangi rasa sakit.
Biaya rawat inap
Biaya rawat inap di rumah sakit atau klinik, termasuk biaya makanan dan minuman.
Biaya tindakan medis tambahan
Biaya tambahan mungkin timbul jika persalinan mengalami komplikasi atau memerlukan tindakan medis tambahan seperti transfusi darah, tindakan bedah darurat atau perawatan bayi prematur.
Nah, banyak kan? Tapi, perlu diingat, bahwa biaya persalinan dapat bervariasi tergantung pada lokasi, jenis persalinan, kondisi kesehatan, serta kebijakan dari masing-masing fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, pastikan kamu memahami dengan baik semua komponen biaya persalinan yang akan dikenakan dan mengeceknya sebelum memutuskan untuk memilih fasilitas kesehatan.
Jangan Sampai Khawatir Nggak Bisa Bayar Persalinan!
Sudah sakit bukan kepalang, eh … masih stres mikirin uang buat biaya persalinan. Sungguh bukan kondisi yang ideal buat si ibu yang harus melahirkan.
Jangan sampai deh enggak bisa membayar biaya persalinan. So, ayo bersiap! Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi beban biaya tersebut.
Beli asuransi kesehatan
Seenggaknya BPJS Kesehatan harus punya. Dan, lakukan ini secepatnya. Tak hanya sebelum persalinan, tapi ketika kamu mulai bisa mandiri dan punya penghasilan. Saat menikah, pastikan pasangan juga punya BPJS Kesehatan.
Asuransi kesehatan pemerintah BPJS Kesehatan menyediakan jaminan kesehatan untuk persalinan bagi peserta dan anggota keluarga terdaftar mereka. Jaminan kesehatan ini mencakup biaya persalinan normal, baik melalui persalinan normal di rumah sakit atau melalui persalinan normal yang dilakukan di rumah oleh bidan terlatih yang memiliki izin praktik. Ya tentu saja ada syarat dan ketentuan berlaku. Tapi BPJS Kesehatan sudah sangat memadai lo!
Baru setelah punya BPJS Kesehatan, dan dinilai masih belum memadai karena berbagai kondisi, boleh deh ditambah asuransi lain.
Bijak memilih rumah sakit dan dokter atau bidan
Sesuaikan dengan kondisi kesehatanmu, sejak mulai hamil, cari tahu biaya persalinan di beberapa rumah sakit dan dokter atau bidan. Pilih yang memiliki biaya yang memungkinkan untuk dijangkau.
Pastikan juga klinik bersalin atau rumah sakitnya berpartner dengan asuransi kesehatan yang kamu miliki. Setidaknya, menerima pasien BPJS Kesehatan.
Nabung!
Kalau sudah mulai promil, maka ya harus mulai bersiap juga dari segi finansial. Hitung kebutuhanmu, lalu tentukan jangka waktunya. Mulailah membuat rencana keuangan yang komprehensif, untuk tujuan keuangan biaya persalinan ini.
Yuk, Siapkan Finansialnya Dulu sebelum Menyambut si Buah Hati!
Mempersiapkan keuangan untuk kehadiran bayi baru di rumah adalah hal yang penting untuk dilakukan.
Berikut beberapa kiat untuk mengatur keuangan dalam menghadapi kehadiran bayi baru di rumah.
Buat rencana anggaran
Buat rencana anggaran yang jelas dan rinci untuk memperhitungkan semua biaya yang terkait dengan kehadiran bayi baru di rumah. Prioritaskan belanjaan yang diperlukan, seperti popok, susu, dan makanan bayi, sebelum membeli kebutuhan lainnya yang tidak terlalu penting.
Berhematlah sebisa mungkin
Pertimbangkan untuk membeli barang bekas seperti pakaian dan peralatan bayi, karena harganya lebih terjangkau dibandingkan membeli barang baru. Gunakan program diskon atau promo yang ditawarkan oleh toko-toko, supermarket, atau aplikasi belanja online untuk membeli kebutuhan bayi.
Dana darurat
Pastikan dana darurat kamu sudah aman. Enggak harus sekian bulan penghasilan, targetkan satu bulan saja dulu, mulai sejak promil. Yang penting memang mulai dulu.
Pasalnya, nanti saat sudah berjalan, kamu harus siap mengantisipasi biaya tak terduga yang mungkin timbul, seperti biaya kesehatan atau perbaikan rumah tangga.
Evaluasi kembali kebijakan asuransi
Periksa kembali kebijakan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Cek apakah biaya persalinan termasuk dalam coverage asuransi yang kamu miliki? Apakah pencari nafkah sudah punya asuransi jiwa?
Hal ini penting untuk memastikan bahwa kebijakan tersebut sudah mencakup kebutuhan tambahan anggota keluarga ini, dan memberikan perlindungan yang memadai bagi keluarga.
Hindari utang yang tidak perlu
Hindari membeli barang yang tidak diperlukan hingga harus utang yang tidak perlu. Bayi baru sendiri membutuhkan banyak perhatian dan waktu, sehingga meminimalkan utang dan pengeluaran yang tidak perlu dapat membantu mengurangi stres keuangan, sehingga kamu pun dapat mengoptimalkan waktu yang tersedia untuk merawat bayi.
Buat perencanaan jangka panjang
Buat perencanaan jangka panjang untuk mengatur keuangan keluarga dan menentukan prioritas keuangan yang akan membantu keluarga mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Misalnya, menyisihkan sejumlah uang untuk dana pendidikan anak atau untuk pensiun kelak.
Menjadi orang tua adalah tanggung jawab besar, namun dengan perencanaan keuangan yang baik dan bijaksana, kehadiran bayi baru di rumah dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan penuh kebahagiaan.
Siapkan biaya persalinan dengan baik. Tapi, tak hanya berhenti di situ, kamu juga perlu melanjutkan membuat rencana keuangan hingga jauh ke depan, demi mendorong anak-anak menjadi terbaik dari diri mereka kelak.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bagaimana Cara Mengoptimalkan Pemasukan dan Pengeluaran untuk Mencapai Keseimbangan Keuangan yang Sehat
Sudah tanggal tua begini, biasanya baru deh terasa kalau pemasukan dan pengeluaran kita tidak seimbang. Cirinya gampang banget dikenali: uang di dompet tinggal beberapa lembar yang pecahan kecil, atau saldo di e-Wallet tinggal 4 digit, begitu juga dengan saldo di ATM.
Siapa nih yang relate?
Mengapa Pemasukan dan Pengeluaran Kita Tidak Seimbang?
Ada banyak alasan mengapa banyak orang mengalami pemasukan dan pengeluaran uang yang tidak seimbang, di antaranya adalah sebagai berikut.
Kurangnya pengetahuan tentang manajemen keuangan
Banyak orang tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang manajemen keuangan dan tidak tahu bagaimana membuat anggaran atau mengelola uang mereka dengan efektif.
Kebiasaan pengeluaran yang kurang efektif
Banyak orang memiliki kebiasaan pengeluaran yang kurang efektif, seperti membeli barang yang tidak diperlukan atau makan di luar terlalu sering.
Tidak adanya anggaran atau bujet
Banyak orang tidak memiliki anggaran atau bujet yang jelas untuk pengeluaran mereka sehingga mereka sering menghabiskan uang mereka tanpa memperhatikan apakah itu dalam batas yang wajar atau tidak.
Pengaruh lingkungan atau teman sebaya (atau media sosial)
Banyak orang terpengaruh oleh lingkungan atau teman sebaya mereka—dan juga media sosial—dalam membelanjakan uang. Mereka mungkin merasa perlu untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan hanya karena teman-teman mereka memiliki barang serupa.
Biaya hidup yang tinggi
Biaya hidup yang tinggi, seperti harga sewa rumah atau biaya pendidikan, bisa membuat seseorang kesulitan untuk menyeimbangkan pengeluaran dan pendapatannya.
Kebiasaan hidup konsumtif
Kebiasaan hidup konsumtif, di mana seseorang terus-menerus membeli barang-barang baru dan mewah, bisa menyebabkan pengeluaran yang tidak seimbang dengan pendapatan yang dimiliki.
Utang yang menumpuk
Banyak orang memiliki utang yang menumpuk, seperti kredit mobil, kredit rumah, atau kartu kredit yang belum dibayar, dengan cicilan yang terlalu besar. Utang tersebut bisa membuat seseorang kesulitan untuk menyeimbangkan pemasukan dan pengeluarannya.
Dampak yang Bisa Terjadi
Jika pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang, maka akan timbul beberapa konsekuensi yang mungkin akan mempengaruhi keuangan kamu. Apa saja?
Masalah keuangan
Ketidakseimbangan pemasukan dan pengeluaran dapat menyebabkan masalah keuangan yang serius, seperti utang yang menumpuk, kehilangan aset, dan bahkan kebangkrutan.
Stres dan tekanan mental
Masalah keuangan dapat menyebabkan stres dan tekanan mental, karena kamu lantas mungkin merasa cemas, khawatir, atau bahkan depresi karena situasi keuangan yang sulit.
Kesulitan dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang
Jika kamu tidak dapat mengelola keuangan dengan baik, maka mungkin akan sulit bagimu untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang, seperti membeli rumah, pensiun dengan nyaman, atau membiayai pendidikan anak-anak.
Hilangnya kesempatan investasi
Ketidakseimbangan pemasukan dan pengeluaran juga dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan investasi yang baik, karena kamu mungkin tidak memiliki uang yang cukup untuk berinvestasi atau tidak memiliki dana darurat yang cukup.
Hilangnya kepercayaan diri
Jika kamu enggak mampu mengelola keuangan dengan baik, maka mungkin akan merasa rendah diri dan kehilangan kepercayaan diri dalam kehidupan sehari-hari.
So, sampai di sini apakah kamu sepakat, bahwa sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran ini?
Kamu perlu banget untuk memastikan bahwa pengeluaranmu enggak melebihi pemasukan dan memiliki anggaran yang jelas untuk membantumu mengelola uang dengan lebih efektif. Dengan cara ini, kamu dapat menghindari masalah keuangan dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang dengan lebih mudah.
Cara Menyeimbangkan Pemasukan dan Pengeluaran
Untuk mengoptimalkan pemasukan dan pengeluaran agar mencapai keseimbangan keuangan yang sehat, kamu bisa mencoba langkah-langkah berikut.
Buatlah anggaran atau bujet yang realistis
Buatlah daftar pendapatan dan pengeluaran bulanan yang detail dan realistis. Buatlah prioritas pada pengeluaran yang penting dan usahakan untuk membatasi pengeluaran pada hal-hal yang tidak terlalu penting.
Pelajari kebiasaan pengeluaran
Perhatikan pengeluaranmu dalam sebulan dan identifikasi kebiasaan pengeluaran yang kurang efektif dan menguras kantong, seperti makan di luar, belanja tidak perlu, atau kegiatan lain yang tidak penting.
Kemudian, coba untuk mengurangi pengeluaran tersebut atau bahkan menghilangkan kebiasaan pengeluaran yang kurang efektif tersebut.
Lakukan pembayaran utang
Jika ada utang yang perlu dibayar, usahakan untuk membayar secepat mungkin dan hindari pembayaran dengan kartu kredit atau pinjaman dengan bunga yang tinggi.
Simpan uang secara teratur
Coba untuk menyisihkan sebagian dari pendapatanmu setiap bulan untuk disimpan dalam rekening tabungan. Kamu bisa memulai dengan menyisihkan sekitar 10% dari pendapatan bulanan sebagai tabungan.
Dengan cara ini, kamu akan terbiasa untuk mengalokasikan sebagian dari pendapatan untuk masa depan dan juga sebagai dana darurat jika terjadi sesuatu yang tidak terduga.
Cari sumber penghasilan tambahan
Cari peluang untuk mendapatkan penghasilan tambahan, seperti bekerja paruh waktu atau mengambil pekerjaan sampingan yang sesuai dengan waktu luangmu. Ini bisa membantu menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran bulanan sehingga dapat mengurangi tekanan finansial.
Hindari utang baru
Jangan menambah hutang baru kecuali jika itu benar-benar diperlukan. Ingatlah bahwa utang akan memberikan beban finansial yang lebih besar dan mempengaruhi keseimbangan keuanganmu.
Review dan evaluasi keuangan secara berkala
Review keuanganmu setiap bulan dan evaluasi apakah anggaran yang sudah dibuat berhasil dicapai atau tidak. Jika tidak, coba cari tahu apa yang salah dan cari solusinya.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat mengoptimalkan pemasukan dan pengeluaran untuk mencapai keseimbangan keuangan yang sehat. Selalu ingatlah untuk memprioritaskan pengeluaran yang penting dan menghindari pengeluaran yang kurang efektif.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Budaya Kerja Positif dapat Memengaruhi Kebiasaan Finansial Pribadi Karyawan: Ini Alasan dan Cara Membangunnya
Budaya kerja dan pengelolaan keuangan pribadi karyawan memiliki hubungan yang erat.
Kok bisa? Iya, karena kita adalah makhluk sosial. So, sedikit banyak yang kita lakukan akan mendapat pengaruh dari lingkungan di mana kita berada. Nggak percaya? Coba deh, baca artikel tentang money scripts ini.
Jadi, apa yang kita lalui di kantor sedikit banyak juga akan memengaruhi kehidupan pribadi kita. Ya, gimana enggak kan? Sebagian besar dari kita itu menghabiskan minimal 8 jam di kantor lo! Itu sama artinya dengan sepertiga waktu seharian kan? Maka enggak heran, kadang pas berangkat sih fine-fine saja. Sampai di kantor, suntuk karena kerjaan nggak beres, banyak masalah, endebre endebre. Maka terbawalah kesuntukan itu kembali ke rumah.
Hayo, siapa yang suka gitu?
Nah, lebih jauh lagi. Apa yang menjadi budaya kerja di kantor dan pola pengelolaan keuangan pribadi kita sebagai karyawan itu juga saling memengaruhi.
Loh, kok bisa?
Hubungan Budaya Kerja dan Pengelolaan Keuangan Pribadi
Lingkungan kerja yang positif dan mendukung dapat memengaruhi kebiasaan finansial pribadi karyawan. Begitu pula sebaliknya, kebiasaan finansial pribadi karyawan dapat memengaruhi budaya kerja di tempat kerja.
Sadar Pentingnya Mengelola Keuangan
Pertama-tama, budaya kerja yang positif dapat memengaruhi pengelolaan keuangan pribadi karyawan dengan menciptakan kesadaran tentang pentingnya mengelola keuangan dengan baik.
Dalam lingkungan kerja yang positif, karyawan akan lebih terdorong untuk memikirkan keuangan mereka dan mencari cara untuk mengelola keuangan secara bijaksana. Misalnya, perusahaan yang menawarkan pelatihan dan sumber daya tentang manajemen keuangan dapat membantu karyawan untuk lebih sadar akan kebutuhan mereka dalam mengelola keuangan pribadi mereka.
Menumbuhkan Kebiasaan Finansial yang Baik
Budaya kerja yang positif juga dapat membantu karyawan mengembangkan kebiasaan finansial yang lebih baik.
Karyawan yang bekerja di lingkungan kerja yang positif cenderung memiliki pola pikir yang lebih positif juga, disiplin dalam pekerjaan mereka, dan hal ini juga dapat tercermin dalam kebiasaan finansial pribadi mereka.
Misalnya, karyawan yang disiplin dalam membuat anggaran dan menabung untuk masa depan dapat mengembangkan kebiasaan yang sama dalam pekerjaan mereka, seperti mengelola waktu dengan baik atau menyelesaikan proyek dengan teliti.
Sebaliknya, kebiasaan finansial pribadi karyawan juga dapat memengaruhi budaya kerja di tempat kerja. Karyawan yang mengalami kesulitan keuangan atau stres keuangan yang tinggi akan memberikan performa kerja mereka yang juga kurang optimal. Mereka mungkin lebih mudah terganggu, kurang fokus, atau kurang produktif.
Cara Perusahaan Berperan Membangun Budaya Kerja yang Positif
Perusahaan dapat membantu membangun budaya kerja yang baik dan berdampak positif pada pengelolaan keuangan pribadi karyawan dengan mengambil beberapa tindakan berikut ini.
Memberikan Financial Training
Perusahaan dapat menyediakan akses ke sumber daya dan pelatihan tentang manajemen keuangan yang baik. Bisa dilakukan secara internal, maupun mengundang yang lebih profesional. Seperti QM Financial.
Dalam financial training tersebut, karyawan akan dilatih manajemen keuangan secara komprehensif, mulai dari membuat anggaran, menabung, atau menginvestasikan uang. Dengan begini, perusahaan dapat membantu meningkatkan kesadaran karyawan tentang keuangan mereka dan membantu mereka mengembangkan kebiasaan keuangan yang lebih baik.
Memberikan insentif dan bantuan kepada karyawan untuk mencapai tujuan keuangan
Perusahaan dapat memberikan bantuan bagi karyawan yang ingin mencapai tujuan keuangan mereka. Misalnya saja, memberikan fasilitas pinjaman dengan bunga lunak untuk membeli rumah. Atau memberikan bantuan pendidikan untuk jenjang-jenjang sekolah tertentu bagi anak-anak karyawan. Termasuk juga memberikan berbagai fasilitas program kesehatan kerja untuk karyawan beserta seluruh keluarganya.
Hal ini dapat memotivasi karyawan untuk mengembangkan kebiasaan keuangan yang lebih baik dan merasa didukung oleh perusahaan.
Menawarkan program karyawan untuk manajemen keuangan
Perusahaan dapat menawarkan program karyawan untuk manajemen keuangan, seperti konseling keuangan atau membuatkan program pensiun.
Program-program ini dapat membantu karyawan mengembangkan rencana keuangan yang lebih teratur dan membantu mereka mencapai tujuan keuangan mereka.
Menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung
Perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung, di mana karyawan merasa didukung dan termotivasi untuk mencapai tujuan keuangan mereka.
Hal ini dapat mencakup menciptakan lingkungan yang positif dan kolaboratif, mendukung pengembangan karier, dan memberikan dukungan karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka.
Meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam keuangan perusahaan
Perusahaan dapat meningkatkan komunikasi dan transparansi dalam keuangan perusahaan, seperti memberikan laporan keuangan yang teratur atau menawarkan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang keuangan perusahaan.
Hal ini dapat membantu karyawan merasa lebih terhubung dengan perusahaan mereka dan merasa lebih yakin tentang kondisi keuangan perusahaan.
Dengan mengambil tindakan-tindakan seperti ini, perusahaan dapat membantu membangun budaya kerja yang baik dan berdampak positif pada pengelolaan keuangan pribadi karyawan. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan, membantu mereka mencapai tujuan keuangan pribadi mereka, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan inklusif.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tip Mengatur Keuangan Mahasiswa LPDP
Sebagai mahasiswa LPDP, mengatur keuangan dengan baik adalah suatu hal yang sangat penting untuk menjamin kelancaran masa studi dan meraih tujuan akademik yang diinginkan.
Iya, jadi seorang mahasiswa penerima beasiswa dan bantuan keuangan dari LPDP itu enggak mudah, gaes! Butuhkan kedisiplinan dan pengelolaan keuangan yang baik agar nggak sampai mengalami kesulitan keuangan selama menjalani studi. Apalagi yang merantau, ke luar negeri lagi.
So, dalam artikel ini akan dibahas beberapa cara yang dapat membantu mahasiswa LPDP dalam mengatur keuangan mereka dengan baik, sehingga dapat memaksimalkan penggunaan dana yang diterima dan meraih sukses dalam karier akademiknya.
Apa Itu LPDP?
LPDP merupakan kependekan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, yang merupakan lembaga negara Indonesia yang bertanggung jawab untuk memberikan beasiswa dan pengelolaan dana pendidikan bagi mahasiswa Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan S2 atau S3 baik di dalam negeri maupun luar negeri.
LPDP dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pemberian beasiswa bagi mereka yang berprestasi dan memiliki potensi untuk berkontribusi dalam pembangunan Indonesia di masa depan. Selain memberikan beasiswa, LPDP juga memberikan program bantuan keuangan seperti pinjaman untuk mahasiswa yang membutuhkan untuk mendukung kegiatan akademik mereka lo!
Untuk lebih lengkap dan detailnya, kamu bisa langsung cek saja ke situs resmi LPDP ya.
Gimana, apakah ada di antara kamu yang sekarang merupakan salah satu penerima beasiswa LPDP ini? Atau, mungkin kamu adalah salah satu pengincarnya? Atau malah alumni?
Komponen Utama Keuangan Mahasiswa LPDP
Hidup di rantau sebagai mahasiswa itu memang enggak mudah. Termasuk bagi para mahasiswa LPDP. So, kamu memang perlu tahu nih, cara untuk mengatur keuangan agar bisa survive. Nah, tapi sebelumnya, coba kenali dulu komponen utama dalam keuangan mahasiswa LPDP, sehingga kamu nanti akan tahu apa yang perlu diatur prioritasnya.
Biaya Hidup
Biaya hidup adalah pengeluaran yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam menyelesaikan program studi mereka. Biaya hidup ini terdiri dari biaya kuliah, biaya akomodasi, biaya makan, biaya transportasi, biaya kesehatan, dan biaya lain-lain seperti buku dan kegiatan sosial.
Nah, LPDP memberikan dana beasiswa bagi mahasiswa untuk membantu menutupi biaya hidup ini selama masa studi mereka.
Sumber Pendapatan
Sumber pendapatan mahasiswa LPDP terdiri dari beasiswa, pinjaman, dan penghasilan tambahan.
Beasiswa dari LPDP dapat digunakan untuk menutupi biaya hidup dan keperluan akademik lainnya. Selain itu, mahasiswa LPDP juga dapat mengajukan pinjaman dari LPDP untuk memenuhi kebutuhan keuangan mereka. Mahasiswa LPDP juga dapat mencari sumber pendapatan tambahan dengan bekerja paruh waktu, magang, atau mengikuti program pengembangan karir yang disediakan oleh kampus mereka.
Cara Mengatur Keuangan Mahasiswa LPDP
Nah, sudah tahu apa saja komponennya, sekarang saatnya mengatur keuanganmu. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatur keuangan bagi mahasiswa LPDP.
1. Membuat Rencana Anggaran
Buatlah rencana anggaran bulanan yang jelas dan detail. Tulis semua pemasukan dan pengeluaran yang akan diterima dan dibutuhkan dalam satu bulan.
Prioritaskan kebutuhan yang paling penting, seperti biaya hidup dan biaya kuliah, dan sisihkan uang untuk keperluan yang kurang penting. Pastikan untuk mempertimbangkan pengeluaran yang tidak terduga seperti biaya kesehatan atau kebutuhan mendadak.
2. Prioritaskan Kebutuhan Pokok
Prioritaskan kebutuhan pokok seperti makan, tempat tinggal, transportasi, dan biaya kuliah sebelum mengeluarkan uang untuk keperluan yang kurang penting. Pastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pemasukan dan selalu sisakan dana cadangan untuk kebutuhan mendadak.
3. Cari Sumber Penghasilan Tambahan
Selain beasiswa dan pinjaman dari LPDP, carilah sumber pendapatan tambahan seperti bekerja paruh waktu, magang, atau mengikuti program pengembangan karier.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut agar tidak mengganggu kinerja akademik.
4. Menabung dan Mengelola Utang dengan Baik
Jika ada uang yang tersisa setelah memenuhi semua kebutuhan, sisihkan sedikit uang untuk menabung dan mengatasi kebutuhan mendatang. Jangan gunakan uang tabungan untuk kebutuhan yang kurang penting.
Jika terpaksa meminjam uang, pastikan untuk mengelola utang dengan baik dan bayar tepat waktu untuk menghindari bunga yang membengkak.
5. Manfaatkan Fasilitas dan Program yang Tersedia
Manfaatkan fasilitas dan program yang disediakan oleh LPDP dan kampus seperti perpustakaan, laboratorium, dan kegiatan sosial yang tidak memerlukan biaya tambahan. Jangan terlalu banyak mengeluarkan uang untuk kegiatan sosial yang tidak perlu dan fokuslah pada tujuan akademik.
Itu dia beberapa tip mengatur keuangan untuk mahasiswa LPDP. Dengan mengikuti beberapa tip di atas, mahasiswa LPDP dapat mengatur keuangan mereka dengan baik dan memastikan penggunaan dana yang efektif dan efisien.
Dalam mengejar tujuan akademik dan masa depan yang lebih baik, mahasiswa LPDP harus memiliki kemampuan mengatur keuangan yang baik agar tidak mengalami kesulitan keuangan selama menjalani studi. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi mahasiswa LPDP untuk belajar keuangan dengan mengikuti kelas atau seminar mengenai manajemen keuangan, agar dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik dalam mengatur keuangan mereka dengan baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pertanyaan tentang Job Satisfaction: Bagaimana Kepuasan Kerja akan Berdampak pada Keuangan?
Terdapat hubungan yang kuat antara job satisfaction dan keuangan. Sebagai contoh, karyawan yang merasa puas dengan pekerjaannya lebih mungkin untuk menunjukkan kinerja yang baik, hingga akhirnya bisa meningkatkan produktivitasnya. Mereka cenderung lebih bersemangat, terlibat, dan termotivasi untuk melakukan tugas-tugas mereka. Karena itu, perlu diberikan pertanyaan tentang job satisfaction untuk memastikannya.
Pasalnya, kinerja yang baik ini dapat berdampak positif pada kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk dalam menghasilkan pendapatan dan keuntungan.
Sementara itu, karyawan yang merasa tidak puas dengan pekerjaannya cenderung meninggalkan tanggung jawab pekerjaannya, dan bahkan kemudian mencari pekerjaan yang lebih baik. Tentunya, hal ini dapat menyebabkan biaya dan kerugian bagi perusahaan. Biaya ini dapat mencakup biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan baru, serta kerugian yang terjadi akibat kehilangan karyawan yang berpengalaman dan terampil.
So, penting bagi perusahaan untuk memastikan bahwa karyawan merasa puas dengan pekerjaan mereka, karena perannya yang penting dalam mengelola aset dan keuangan perusahaan. Salah satunya dengan memberikan pertanyaan tentang job satisfaction ini. Dengan memastikan karyawan merasa puas dengan pekerjaan mereka, perusahaan dapat meningkatkan kinerja dan mengurangi biaya yang terkait dengan pergantian karyawan.
Pertanyaan tentang Job Satisfaction yang Akan Berpengaruh terhadap Keuangan
Nah, untuk bisa mendapatkan gambaran yang lebih pasti, seorang karyawan bisa diajak untuk melakukan refleksi terkait job satisfaction ini. Salah satunya dengan cara memberikan beberapa pertanyaan tentang job satisfaction yang terkait dengan kinerjanya sehari-hari.
Berikut beberapa contoh pertanyaan tentang job satisfaction yang bisa diberikan untuk karyawan untuk mengukur tingkat kepuasan kerjanya.
Apakah pekerjaan ini memenuhi ekspektasi saya?
Pertanyaan tentang job satisfaction yang pertama ini membantu untuk mengevaluasi apakah pekerjaan yang dijalani sejalan dengan harapan dan tujuan karier si karyawan.
Jika pekerjaan yang dijalani tidak memenuhi ekspektasi, hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan kurangnya motivasi karyawan dalam bekerja.
Apakah saya merasa dihargai dan diakui?
Pertanyaan tentang job satisfaction yang kedua ini membantu untuk mengevaluasi apakah perusahaan menghargai kontribusi si karyawna, dan memberikan pengakuan yang layak. Jika karyawan merasa dihargai dan diakui, mereka cenderung merasa lebih termotivasi dan bersemangat dalam bekerja.
Apakah saya memiliki kesempatan untuk berkembang dan belajar?
Pertanyaan ini membantu untuk mengevaluasi apakah perusahaan memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan. Jika karyawan merasa terus berkembang dan belajar, mereka cenderung merasa lebih terlibat dan termotivasi dalam bekerja.
Apakah nilai-nilai perusahaan sesuai dengan nilai-nilai saya?
Pertanyaan tentang job satisfaction ini membantu untuk mengevaluasi apakah nilai-nilai yang dipegang oleh perusahaan sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh karyawan. Jika nilai-nilai perusahaan sesuai, maka mereka cenderung merasa lebih cocok dan bersemangat dalam bekerja.
Apakah saya memiliki keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi?
Pertanyaan job satisfaction yang terakhir ini membantu untuk mengevaluasi apakah karyawan memiliki keseimbangan yang sehat antara bekerja dan hidup pribadi. Jika mereka merasa memiliki keseimbangan yang sehat, maka mereka cenderung merasa lebih bahagia dan termotivasi dalam bekerja.
Dengan menjawab kelima contoh pertanyaan tentang job satisfaction di atas, karyawan dapat mengevaluasi tingkat kepuasan kerjanya dan mengidentifikasi area di mana mereka dapat meningkatkan job satisfaction. Hal ini dapat membantu mereka mencari cara untuk meningkatkan kualitas kerja mereka dan mencapai karier yang lebih memuaskan sehingga dapat menjamin stabilitas keuangan hingga jauh ke depan.
Perusahaan dapat menambahkan berbagai pertanyaan tentang job satisfaction yang lain jika memang perlu, dan bisa disesuaikan dengan kondisi.
Cara Meningkatkan Job Satisfaction sehingga Bisa Membantu Keuangan Karyawan Menjadi Stabil
Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu meningkatkan job satisfaction agar karier dan kinerja karyawan membaik sehingga berpengaruh pada stabilitas keuangan mereka.
Memberikan job desc sesuai dengan keahlian dan minat
Memberikan job desc yang sesuai dengan keahlian dan minat dapat membantu meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karyawan. Hal ini dapat membantu mereka untuk merasa lebih termotivasi dalam bekerja dan berpotensi meningkatkan performa mereka. Pasalnya ya, siapa sih yang enggak jadi rajin kalau diminta untuk melakukan hal-hal yang disuka?
Membangun hubungan yang baik
Membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, tak peduli atasan dan anak buah, dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang positif dan menyenangkan bagi karyawan. Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja serta membantu membangun jaringan kontak yang dapat bermanfaat untuk karier di masa depan.
Memperluas pengetahuan dan keterampilan melalui pelatihan dan pengembangan diri
Memperluas pengetahuan dan keterampilan dapat membantu meningkatkan kualifikasi dan potensi karier seseorang. Hal ini dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri dan memberikan kesempatan untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar dan menantang.
Termasuk juga memberikan financial training, yang dapat membuat karyawan semakin terampil mengelola keuangan, sehingga mereka tak lagi harus menghadapi masalah keuangan yang terlalu berat, yang bisa memengaruhi kinerja mereka di kantor.
Berikan feedback secara berkala
Berikan feedback secara berkala, baik itu dari atasan karyawan ataupun dari rekan kerja, sehingga karyawan dapat terbantu untuk mengetahui area mana yang perlu ditingkatkan dan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri dan memberikan kesempatan untuk melakukan perbaikan yang diperlukan.
Mendorong karyawan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar
Kadang memang ada tipe karyawan yang loyo karena kontribusinya terlalu kecil. Jika memang demikian, cobalah untuk memberikan kesempatan agar karyawan yang bersangkutan dapat berkontribusi yang lebih besar dalam proyek atau tugas.
Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka dan merasa dihargai, sehingga meningkatkan motivasi dan kepuasan kerjanya. Selain itu, hal ini juga penting karena dapat memberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan dan keterampilan yang lebih besar.
Dengan menerapkan cara-cara ini, karyawan dapat meningkatkan job satisfaction mereka dan mencapai karier yang lebih memuaskan, hingga nantinya dapat meningkatkan stabilitas keuangan karyawan dengan meningkatkan potensi penghasilan dan peluang karier di masa depan.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Cara Cepat Kaya ala Buku “Rich Dad, Poor Dad”
Siapa yang tidak ingin cepat kaya? Yah, semua pasti ngacung deh. Namun, cepat kaya bukanlah sesuatu yang mudah dicapai loh!
Yes, kaya ini sebenarnya adalah istilah yang ambigu, karena levelnya bisa berbeda banget pada setiap orang. Sudah begitu, banyak orang pengin cepat kaya, sayangnya tidak dibarengi dengan pemahaman yang cukup juga. So, kalau membahas soal cepat kaya, kita memang harus punya standar dulu nih, dan kemudian harus siap bekerja keras juga. Pasalnya, seperti hukum alam yang berlaku—easy come, easy go—bahwa setiap hal yang terlalu cepat didapat, maka akan terlalu cepat pula terlepas.
Emang mau, cepat kaya tapi cepat miskin juga?
Buku “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki menawarkan tip dan strategi yang dapat membantu membangun kekayaan. Bukan hanya dengan lebih cepat, tetapi juga lebih efektif dan efisien. Apakah kamu sudah pernah membaca buku ini?
Buku ini bisa dibilang sebagai “buku wajib” bagi siapa pun yang peduli terhadap pengelolaan keuangan pribadi. Dalam buku ini ada dibahas tentang perbedaan pola pikir antara orang kaya dan orang miskin, mengajarkan cara membangun aset dan menghindari utang yang tidak produktif, serta memberikan wawasan tentang menjadi pengusaha atau investor cerdas.
So, jika kamu siap memulai perjalananmu untuk meningkatkan kekayaan—cepat kaya tapi dengan cara yang cerdas, maka buku ini bisa menjadi panduan yang tepat untukmu.
Tentang Buku Rich Dad Poor Dad
“Rich Dad Poor Dad” adalah buku terkenal yang ditulis oleh Robert Kiyosaki. Buku ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1997 dan telah terjual lebih dari 32 juta kopi di seluruh dunia. Buku ini merupakan panduan praktis tentang bagaimana membangun kekayaan dan mengubah pola pikir tentang uang.
Dalam buku ini, Kiyosaki menceritakan pengalamannya ketika dia masih muda dan memiliki dua figur ayah yang berbeda. Ayah kaya (rich dad) adalah seorang pengusaha dan investor yang sukses, sedangkan ayah miskin (poor dad) adalah seorang pegawai negeri. Melalui perbandingan antara kedua ayahnya, Kiyosaki mengajarkan pembaca untuk memahami bagaimana pola pikir tentang uang dan kekayaan memengaruhi keberhasilan finansial seseorang.
Buku ini berisi beberapa konsep penting, seperti perbedaan antara aset dan utang, pentingnya menghindari utang yang tidak produktif, dan cara membangun bisnis atau investasi yang sukses. Buku ini juga menekankan pentingnya pendidikan keuangan dan cara berpikir yang berbeda tentang uang dan investasi.
Secara keseluruhan, “Rich Dad Poor Dad” adalah buku yang sangat inspiratif dan informatif bagi mereka yang ingin cepat kaya dan mengubah cara berpikir mereka tentang uang. Buku ini telah menginspirasi banyak orang di seluruh dunia untuk memperbaiki situasi keuangan dan membangun kekayaan yang berkelanjutan.
Cara Cepat Kaya ala Buku Rich Dad Poor Dad
Sebelumnya, sekali lagi perlu diingat bahwa enggak ada jalan pintas untuk menjadi kaya. Namun, ada beberapa tip yang dapat membantu kamu meningkatkan kekayaan dengan memperbaiki pola pikir dan tindakan keuangan Anda, seperti yang dijelaskan dalam buku “Rich Dad Poor Dad” karya Robert Kiyosaki.
Enggak ada cara instan untuk menjadi kaya, tetapi ada cara cepat kaya secara cerdas seperti yang dijelaskan oleh Robert Kiyosaki.
1. Ubah pola pikir kamu tentang uang
Menurut Kiyosaki, orang yang kaya memiliki pola pikir yang berbeda tentang uang dari orang yang miskin. Orang kaya tidak hanya mencari pekerjaan yang baik, tetapi juga mencari peluang untuk membangun bisnis dan menghasilkan uang dari aset. Mereka juga tidak takut mengambil risiko dan memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang keuangan.
2. Fokus pada aset, bukan utang
Orang kaya fokus pada membangun aset, sedangkan orang miskin lebih sering memikirkan utang. Kiyosaki menganjurkan untuk menghindari utang yang tidak produktif seperti kartu kredit dan pinjaman konsumen, dan sebaliknya membangun aset aktif seperti properti, saham, atau bisnis.
3. Belajarlah untuk mengelola keuangan kamu sendiri
Kiyosaki menekankan pentingnya mempelajari bagaimana mengelola keuanganmu sendiri. Ini termasuk mengatur anggaran, memahami pajak, dan mengetahui cara menginvestasikan uang yang kamu miliki. Jangan hanya mengandalkan saran atau keputusan orang lain dalam hal keuangan.
4. Jadilah pengusaha
Menurut Kiyosaki, menjadi pengusaha adalah salah satu cara terbaik untuk menjadi cepat kaya. Kamu dapat memulai bisnis kecil, mengembangkannya, dan menghasilkan penghasilan yang stabil darinya. Selain itu, sebagai pengusaha, kamu juga dapat memanfaatkan pajak yang lebih rendah dan berbagai insentif yang ditawarkan pemerintah.
5. Jadilah investor cerdas
Investasi adalah cara lain untuk cepat kaya, namun harus dilakukan dengan hati-hati. Kiyosaki menyarankan untuk mempelajari berbagai jenis investasi, termasuk saham, obligasi, dan properti, dan melakukan diversifikasi portofolio investasi kamu.
6. Jangan biarkan emosi memengaruhi keputusan keuanganmu
Orang kaya mampu mengontrol emosi mereka dan membuat keputusan keuangan yang rasional. Kiyosaki menyarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor yang objektif, seperti risiko dan potensi penghasilan, daripada hanya mengikuti emosi atau insting semata.
7. Teruslah belajar dan berkembang
Akhirnya, Kiyosaki menekankan pentingnya terus belajar dan mengembangkan diri kalau ingin cepat kaya. Termasuk di dalamnya seperti mengambil kelas keuangan, membaca buku, dan mengikuti seminar atau konferensi tentang keuangan atau bisnis. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kamu dapat memaksimalkan potensi penghasilan yang kamu miliki, sehingga lebih cepat kaya.
Nah, jadi kalau kamu ingin mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana cara cepat kaya dan mengelola keuanganmu dengan lebih efektif, maka kamy dapat mempertimbangkan untuk mengikuti kelas keuangan QM Financial. Kelas ini menawarkan pengetahuan praktis tentang manajemen keuangan pribadi dan investasi, dengan fokus pada membangun aset dan menghindari utang yang tidak produktif. Dalam kelas ini, kamu akan belajar bareng para trainer yang berpengalaman, serta mendapatkan wawasan yang berguna dari sesi diskusi dengan peserta lainnya. Jangan ragu untuk bergabung dengan QM Financial dan mulailah perjalanan kamu menuju kekayaan finansial yang berkelanjutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
16 Tipe Kepribadian MBTI dan Kebiasaan Keuangan Masing-Masing: Kamu yang Mana?
Tipe kepribadian berdasarkan Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) sering kali menjadi “alat” untuk memahami berbagai karakter, termasuk bagaimana masing-masing mengelola keuangan.
Nah, yang kayak gini memang menarik sih. Mirip dengan cocoklogi antara zodiak dan kecenderungan karakter yang dimiliki. Mau percaya atau tidak, kembali saja ke masing-masing. Kalau baik ya boleh diambil, enggak ya tinggalkan saja. Ya kan?
Faktanya, karakter seseorang itu memang memengaruhi bagaimana kebiasaan keuangannya kok. So, dengan mengenali kebiasaan keuangan yang umum ditemukan pada tipe kepribadian kamu, maka bisa saja membantu mengoptimalkan pengelolaan dana dan mengembangkan strategi investasi yang sesuai.
So, dalam artikel kali ini, kita akan membahas karakteristik kebiasaan keuangan yang dimiliki oleh masing-masing tipe kepribadian MBTI, serta bagaimana pemahaman tentang tipe kepribadian ini dapat membantu individu mencapai tujuan keuangan mereka dengan lebih efektif.
Apa Itu Tipe Kepribadian MBTI?
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah alat psikologi populer yang digunakan untuk mengukur preferensi kepribadian. MBTI didasarkan pada teori psikologis yang dikembangkan oleh Carl Gustav Jung dan lebih lanjut diperluas oleh Isabel Briggs Myers dan Katharine Cook Briggs. Tujuannya adalah untuk membantu seseorang memahami diri mereka sendiri dan orang lain dengan lebih baik, serta untuk meningkatkan komunikasi dan kerja sama di berbagai aspek kehidupan.
MBTI mengklasifikasikan individu ke dalam 16 tipe kepribadian yang berbeda, yang masing-masing terdiri dari empat preferensi kepribadian:
- Energi (Ekstraversion [E] atau Introversion [I]): Preferensi ini menggambarkan bagaimana seseorang mendapatkan dan memfokuskan energi mereka, baik dari dunia luar dan interaksi dengan orang lain (Ekstraversion) atau dari dunia dalam dan pemikiran serta perenungan (Introversion).
- Pengumpulan Informasi (Sensing [S] atau Intuition [N]): Preferensi ini menggambarkan bagaimana seseorang mengumpulkan dan memproses informasi, baik melalui pengalaman langsung dan fakta konkret (Sensing) atau melalui hubungan dan pola yang abstrak (Intuition).
- Pengambilan Keputusan (Thinking [T] atau Feeling [F]): Preferensi ini menggambarkan bagaimana seseorang membuat keputusan, baik dengan menganalisis logika dan kriteria objektif (Thinking) atau dengan mempertimbangkan nilai-nilai dan dampak emosional pada diri sendiri dan orang lain (Feeling).
- Struktur Kehidupan (Judging [J] atau Perceiving [P]): Preferensi ini menggambarkan bagaimana seseorang mengatur kehidupan mereka dan menghadapi dunia luar, baik dengan merencanakan dan membuat keputusan yang tegas (Judging) atau dengan menjaga fleksibilitas dan menjalani hidup dengan cara yang lebih spontan (Perceiving).
Kombinasi dari keempat preferensi ini menghasilkan 16 tipe kepribadian MBTI, yang masing-masing memiliki kekuatan, kelemahan, dan karakteristik unik. Namun, perlu dipahami ya, bahwa MBTI bukanlah ukuran kemampuan atau bakat, melainkan alat untuk meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dan orang lain.
Nah, buat kamu yang belum tahu atau penasaran dengan tipe kepribadian MBTI kamu, coba deh, ikuti kuis ini. Gratis kok.
Tipe Kepribadian dan Kebiasaan Keuangannya
Sudah tahu tipe kepribadian MBTI kamu?
Nah, berikut ini adalah karakteristik kebiasaan keuangan yang mungkin dimiliki oleh masing-masing tipe kepribadian MBTI. Perlu dicatat bahwa karakteristik ini bersifat generalisasi dan mungkin tidak berlaku untuk setiap individu dalam tipe kepribadian tertentu.
1. ISTJ (Introversion, Sensing, Thinking, Judging)
ISTJ cenderung konservatif dalam pengelolaan keuangan dan sangat disiplin dalam mengikuti anggaran. So, mereka akan lebih tertarik pada investasi jangka panjang yang aman dan stabil.
2. ISFJ (Introversion, Sensing, Feeling, Judging)
ISFJ cenderung hemat dan memprioritaskan kebutuhan keluarga serta teman-teman. Mereka akan lebih suka investasi yang aman dan memiliki dampak positif pada komunitas mereka.
3. INFJ (Introversion, Intuition, Feeling, Judging)
INFJ biasanya memiliki tujuan keuangan jangka panjang yang sejalan dengan nilai-nilai pribadi mereka. Karena itu, dalam hal investasi, mereka tertarik pada jenis investasi yang etis dan berdampak sosial.
4. INTJ (Introversion, Intuition, Thinking, Judging)
INTJ cenderung memiliki strategi keuangan yang terencana dengan baik dan berpikir jauh ke depan, sehingga biasanya lebih suka investasi yang sifatnya inovatif dan berpotensi memberikan hasil tinggi.
5. ISTP (Introversion, Sensing, Thinking, Perceiving)
ISTP mungkin mengambil pendekatan fleksibel dan adaptif dalam mengelola keuangan mereka. Karena itu, investasi yang memberikan kebebasan finansial akan lebih menarik bagi mereka, lantaran memungkinkan mereka untuk menjalani gaya hidup yang diinginkan.
6. ISFP (Introversion, Sensing, Feeling, Perceiving)
ISFP cenderung menghargai kebebasan finansial dan mungkin lebih fokus pada pengeluaran yang meningkatkan kualitas hidup mereka. So, kalau soal investasi, mereka akan lebih tertarik pada investasi yang sejalan dengan minat dan nilai-nilai yang mereka anut itu.
7. INFP (Introversion, Intuition, Feeling, Perceiving)
INFP mungkin memiliki kecenderungan enggak terlalu memusingkan “tool”, dan lebih fokus pada tujuan dan impian mereka. So, bisa jadi mereka akan mencoba berbagai macam investasi, sepanjang dapat memenuhi kebutuhan dan mencerminkan nilai-nilai pribadi mereka.
8. INTP (Introversion, Intuition, Thinking, Perceiving)
INTP cenderung tertarik pada ide-ide inovatif dan merupakan investor yang cukup bernyali. So high risk investment akan jadi favorit mereka. Apalagi yang baru. Tapi, hati-hati, FOMO!
9. ESTP (Extraversion, Sensing, Thinking, Perceiving):
ESTP is a risk taker. So, dalam investasi dan mencari peluang, mereka mencari yang menawarkan hasil cepat dan tinggi. Mereka cenderung fleksibel dan adaptif dalam mengelola keuangan mereka.
10. ESFP (Extraversion, Sensing, Feeling, Perceiving)
ESFP lebih banyak memprioritaskan pengeluaran untuk pengalaman dan kesenangan, sering kali mengambil pendekatan spontan dalam mengelola keuangan mereka. Mereka mungkin tertarik pada investasi yang memungkinkan mereka untuk mengekspresikan diri dan menikmati hidup.
11. ENFP (Extraversion, Intuition, Feeling, Perceiving)
ENFP cenderung memiliki tujuan keuangan yang idealis, sehingga mereka juga akan memilih instrumen keuangan yang paling ideal untuk memenuhi kebutuhannya yang spesifik.
12. ENTP (Extraversion, Intuition, Thinking, Perceiving)
ENTP juga merupakan tipe risk taker, jadi mereka akan mencari instrumen investasi yang menarik secara intelektual. Mereka cenderung berpikir kreatif dalam mengelola keuangan dan tertarik pada peluang yang menawarkan potensi keuntungan besar.
13. ESTJ (Extraversion, Sensing, Thinking, Judging)
ESTJ cenderung disiplin dalam mengelola keuangan, bahkan mereka punya anggaran yang ketat. Mereka mungkin tertarik pada investasi yang stabil dan aman, serta memiliki reputasi yang baik.
14. ESFJ (Extraversion, Sensing, Feeling, Judging)
ESFJ cenderung memprioritaskan kebutuhan keluarga dan teman. Maka, tak heran mereka disebut sebagai ‘donatur’ di sirkelnya. Mereka juga merupakan tipe kepribadian konservatif dalam mengelola keuangan, sehingga mereka cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan.
15. ENFJ (Extraversion, Intuition, Feeling, Judging)
ENFJ adalah tipe sosial. So, dalam memilih instrumen investasi, mereka juga akan memilih instrumen yang berdampak positif pada masyarakat. Misalnya, lebih suka investasi syariah, atau investasi pada green company.
16. ENTJ (Extraversion, Intuition, Thinking, Judging)
ENTJ cenderung untuk selalu punya strategi keuangan yang ambisius dan terencana dengan baik. So, mereka juga akan cenderung tertarik pada investasi yang menawarkan pertumbuhan dan potensi keuntungan tinggi, serta memiliki visi jangka panjang.
Nah, perlu diingat bahwa MBTI hanyalah satu cara untuk memahami kepribadian seseorang, dan tidak semua individu dalam suatu tipe kepribadian akan memiliki kebiasaan keuangan yang sama. Selalu penting untuk mengenali preferensi dan kebutuhan finansial unik seseorang ketika memberikan saran atau bantuan keuangan.
So, gimana nih? Apakah sesuai dengan tipe kepribadian kamu?
Yah, memahami kebiasaan keuangan berdasarkan tipe kepribadian MBTI memang dapat memberikan wawasan penting kalau kita mau mengelola keuangan. Namun, bukan harga mati juga. Pasalnya, meski punya tipe kepribadian yang sama, setiap dari kita itu unik, yang punya kondisi hidup yang berbeda-beda. Jadi, ya bisa saja ada ketidaktepatan di situ.
Namun sebenarnya, kesadaran akan preferensi dan kecenderungan ini dapat membantu dalam mengidentifikasi strategi keuangan yang paling sesuai untuk kita. So, sepertinya sih, menggabungkan pengetahuan tentang tipe kepribadian dengan pendekatan keuangan yang fleksibel dan adaptif akan menjadikan strateginya lebih optimal.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!