Desain Pelatihan Keuangan Sesuai Tahapan Karier: Dari Karyawan Baru hingga Senior
Pelatihan keuangan menjadi salah satu kunci penting dalam pengembangan karier setiap orang. Mulai dari karyawan baru hingga posisi senior yang menjelang pensiun pun, memahami dan mengelola keuangan dengan bijak membuka jalan menuju kesuksesan dan keamanan finansial jangka panjang.
Cuma, ya kadang bingung juga apa saja yang mesti dibahas. Apalagi kalau pengin mengundang trainers untuk bikin kelas pelatihan keuangan untuk sekantor, seperti QM team. Sudah tahu sih masalahnya apa, sudah juga diskusi dengan pihak pemateri, tetapi tetap bingung mau tema apa.
Nah, di artikel berikut ada beberapa ide desain pelatihan keuangan yang bisa disesuaikan dnegan tahapan karier nih. Boleh banget jadi inspirasi atau ide dasar untuk mengadakan pelatihan—yang kemudian didiskusikan lebih lanjut dengan QM team.
Yuk, coba kita lihat satu per satu.
Table of Contents
Bagian 1: Pelatihan Keuangan untuk Karyawan Baru
Bagian ini bertujuan untuk memberikan fondasi keuangan yang kuat bagi karyawan baru, membantu mereka membangun kebiasaan keuangan yang sehat, dan menyiapkan mereka untuk pertumbuhan keuangan di masa depan.
Melalui pelatihan keuangan yang komprehensif di awal karier, karyawan yang bersangkutan akan lebih siap menghadapi tantangan keuangan dan dapat membuat keputusan yang lebih bijak terkait karier dan keuangan pribadi masing-masing.
Berikut beberapa desain yang bisa dipertimbangkan:
- Pengenalan Keuangan Pribadi: Dasar-dasar pengelolaan uang, pembuatan anggaran, dan pentingnya menabung.
- Mengapa Pengelolaan Uang itu Penting: Memahami nilai uang dan pentingnya mengelola keuangan dengan bijak sebagai fondasi keuangan yang sehat.
- Pembuatan Anggaran: Langkah-langkah dalam membuat anggaran yang efektif, termasuk pendapatan, pengeluaran tetap, pengeluaran variabel, dan cara menyesuaikan anggaran sesuai kebutuhan.
- Pentingnya Menabung: Manfaat menabung untuk keadaan darurat, tujuan jangka pendek, dan investasi masa depan. Tip untuk menjadikan menabung sebagai kebiasaan, termasuk strategi “bayar diri sendiri terlebih dahulu”.
- Mengenal Produk Keuangan: Pengenalan produk keuangan dasar seperti rekening tabungan, asuransi, dan reksa dana.
- Mengulik Tabungan: Fungsi dan manfaat memiliki rekening tabungan, termasuk keamanan dana, kemudahan akses, dan bunga yang diperoleh. Perbandingan antara rekening tabungan konvensional dan rekening tabungan berjangka atau pasar uang.
- Mengenal Asuransi dan Kebutuhannya: Pengenalan kepada asuransi sebagai alat proteksi finansial, termasuk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi lainnya yang diperlukan. Pentingnya memilih polis asuransi yang sesuai dengan kebutuhan pribadi dan keluarga.
- Reksa dana: Dasar-dasar investasi melalui reksa dana, termasuk jenis-jenis reksa, risiko dan return yang diharapkan, serta cara memilih manajer investasi.
Bagian 2: Pelatihan Keuangan untuk Karyawan Level Menengah
Bagian ini dirancang untuk memperkuat pengetahuan keuangan karyawan level menengah, membantu mereka dalam mengambil keputusan investasi yang lebih matang. Selain itu, juga bisa mengelola utang secara efektif, dan merencanakan keuangan jangka panjang dengan bijak.
Dengan pelatihan keuangan ini, karyawan diharapkan dapat membangun fondasi keuangan yang stabil untuk masa depan, dan juga untuk keluarga.
Beberapa desain pelatihan yang bisa dipertimbangkan:
- Peningkatan Pengetahuan Investasi: Memperdalam pengetahuan tentang saham, obligasi, dan investasi lainnya.
- Mengenal Saham: Memahami dasar-dasar investasi saham, termasuk analisis fundamental dan teknikal, membaca laporan keuangan perusahaan, dan strategi diversifikasi portofolio. Pentingnya kesabaran dan visi jangka panjang dalam investasi saham.
- Mengulik Obligasi: Pengenalan kepada obligasi sebagai instrumen investasi, termasuk obligasi pemerintah dan korporat, rating obligasi, dan bagaimana bunga obligasi bekerja. Manfaat obligasi dalam stabilisasi portofolio investasi.
- Mengeksplorasi Investasi Lainnya: Eksplorasi instrumen investasi alternatif, seperti reksa dana indeks, ETF (Exchange Traded Funds), properti, peer to peer lending, dan sebagainya. Bagaimana masing-masing instrumen bisa berperan dalam strategi investasi keseluruhan.
- Pengelolaan Utang dan Kredit: Strategi mengelola utang dan memanfaatkan kredit secara bijak. Termasuk juga membuat rencana pelunasan utang yang realistis, dan menetapkan anggaran untuk pembayaran utang.
- Rencana Pensiun: Penekanan pada pentingnya memulai perencanaan pensiun sedini mungkin. Cara menghitung kebutuhan dana pensiun dan memilih instrumen pensiun yang tepat, seperti BPJS Ketenagakerjaan, DPLK, DPPK, dan opsi lainnya yang ada.
- Pendidikan Anak: Strategi menabung untuk pendidikan anak. Pentingnya memulai dini dan mempertimbangkan inflasi biaya pendidikan.
- Pembelian Properti: Langkah-langkah dalam perencanaan pembelian properti, termasuk menabung untuk uang muka, memahami berbagai jenis kredit pemilikan rumah, dan lain sebagainya.
Bagian 3: Pelatihan Keuangan untuk Karyawan yang Sebentar Lagi Pensiun
Pelatihan keuangan bagi karyawan yang mendekati masa pensiun dirancang untuk membekali mereka dengan pemahaman yang lebih dalam tentang pengelolaan keuangan pribadi menjelang pensiun. Fokusnya adalah pada strategi optimasi investasi, pengelolaan aset aktif, pengelolaan utang yang efisien, dan perencanaan keuangan yang memadai untuk masa depan.
Melalui pelatihan ini, diharapkan karyawan dapat mempersiapkan diri dengan strategi keuangan yang solid, memastikan bahwa mereka dan keluarga mereka dapat menikmati masa pensiun dengan tenang dan nyaman. Tujuannya adalah untuk memungkinkan transisi ke masa pensiun yang lebih terencana, dengan keuangan yang terjaga dan masa depan yang cerah.
Beberapa desain pelatihan yang bisa dipertimbangkan:
- Pemahaman tentang Pensiun: Apa itu pensiun dan mengapa perencanaan pensiun penting.
- Penentuan Tujuan Pensiun: Cara menentukan tujuan pensiun berdasarkan gaya hidup yang diinginkan dan kebutuhan finansial.
- Kalkulasi Kebutuhan Dana Pensiun: Langkah-langkah menghitung dana yang dibutuhkan untuk pensiun, mempertimbangkan faktor seperti inflasi dan harapan hidup.
- Penyesuaian Portofolio Investasi: Strategi menyesuaikan investasi menjelang pensiun untuk mengurangi risiko dan menjaga pertumbuhan aset.
- Manajemen Aset dan Utang: Pentingnya melunasi utang dan mengatur aset untuk meminimalkan beban keuangan saat pensiun.
- Sumber Pendapatan Pensiun: Memahami dan merencanakan berbagai sumber pendapatan pensiun, termasuk tabungan, investasi, dana pensiun, dan lainnya.
- Biaya Kesehatan dan Perencanaannya: Mengantisipasi dan merencanakan biaya kesehatan di masa pensiun, termasuk asuransi dan potensi biaya tak terduga.
- Asuransi Jiwa dan Perawatan Jangka Panjang: Keputusan mengenai asuransi jiwa dan asuransi perawatan jangka panjang sesuai dengan kebutuhan individu.
- Perencanaan Waris: Dasar-dasar membuat wasiat dan trust, serta pentingnya perencanaan warisan untuk keluarga.
- Mengelola Kehidupan Setelah Pensiun: Mulai dari tip menyesuaikan dengan perubahan rutinitas dan memanfaatkan waktu luang. Juga tentang peluang untuk berkarya, hobi, kegiatan sosial, atau pekerjaan paruh waktu setelah pensiun.
Pelatihan keuangan, atau training financial, terbukti penting dalam mendukung pertumbuhan karier dari berbagai tingkatan. Mulai dari pemahaman dasar tentang pengelolaan uang hingga strategi investasi lanjutan, pelatihan ini menyediakan landasan untuk keberhasilan finansial karyawan.
Dengan memanfaatkan pelatihan keuangan yang disesuaikan, setiap orang dapat meraih tujuan finansialnya masing-masing. Hal ini nantinya enggak hanya akan memberi nilai tambah bagi diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan perusahaan tempat mereka berkontribusi.
Jika ingin mengundang QM Team untuk memberikan pelatihan keuangan, bisa menghubungi ini ya, dan mari berdiskusi mengenai kebutuhan training keuangan karyawan.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Antiboncos, Ini Dia Tip Atur Bujet Khusus buat KPop Stan
Jadi penggemar KPop alias KPop stan alias KPoppers memang menyenangkan. Dari musik yang catchy hingga gerakan dance yang energik, semuanya bisa membuat hari terasa lebih cerah.
Sayangnya, di sisi lain, gairah para KPop stan ini sering kali diiringi dengan pengeluaran yang tidak sedikit. Mulai dari membeli merchandise, album, hingga berlangganan platform streaming, semua membutuhkan dana.
Kabar baiknya, ada cara untuk tetap bisa menikmati keseruan untuk idola tanpa harus khawatir dompet jadi tipis. Inti dari semuanya adalah mengatur bujet dengan bijak.
Dengan sedikit perencanaan dan beberapa strategi pintar, mengikuti perkembangan KPop bisa tetap seru tanpa harus merasa ‘boncos’ atau kehabisan uang.
So, bukan hanya tentang menghemat, tetapi juga tentang menikmati hobi secara lebih cerdas.
Mengenali Pengeluaran KPop Stan
Menjadi KPop stan itu kadang ya butuh lebih dari sekadar antusiasme. Biaya yang dikeluarkan untuk fangirling (dan fanboying) bisa cukup signifikan. Berikut adalah beberapa pengeluaran yang biasanya dihadapi seorang KPop Stan.
1. Merchandise atau Barang Dagangan Resmi
Membeli merchandise resmi adalah salah satu cara KPop stan menunjukkan dukungan mereka. Barang-barang ini bisa sangat beragam, mulai dari pakaian seperti kaus dan hoodie, hingga poster, gantungan kunci, light stick, hingga photocard idola.
Merchandise ini enggak hanya sebagai koleksi, tetapi juga sebagai bentuk ekspresi diri dan kecintaan pada grup atau penyanyi favorit. Harganya bisa bervariasi, tergantung pada jenis dan kelangkaannya.
2. Tiket Konser
Menonton konser langsung memberikan pengalaman yang tak ternilai bagi penggemar. Nah, apalagi tahun ini kayaknya bakalan semakin banyak idol KPop yang bakalan datang ke Indonesia.
Enggak datang ke Indonesia pun, kalau ada konser di Singapura, Malaysia, atau Thailand, rasanya cinchay-lah buat didatengin.
Soalnya, ya kapan lagi ada kesempatan untuk melihat idola tampil langsung di panggung? Ya kan? Apalagi kalau bisa sampai dinotis, plus merasakan energi yang luar biasa dari crowd. Uwuwuw!
Tapi ya gitu, tiket konser itu enggak murah. Bisa jutaan sekali nonton. Belum ongkos keluar negerinya. Ada tambahan transportasi, akomodasi, makan, dan sebagainya.
3. Album
Album fisik merupakan bagian penting dari fangirling di dunia KPop. Pasalnya, enggak hanya berisi musik, album fisik itu sering kali dilengkapi dengan buku foto, poster, dan kadang-kadang barang eksklusif seperti photocard.
Bagi KPop stan, memiliki album fisik adalah cara untuk mendukung artis mereka secara langsung. Selain itu, kegiatan mengumpulkan album dan barang-barang terkait lainnya bisa menjadi hobi yang menyenangkan.
4. Langganan Platform Streaming
Platform streaming musik dan video memungkinkan penggemar untuk mengikuti perilisan terbaru dan menonton konten eksklusif seperti behind the scenes, reality show, dan video musik. Langganan bulanan memberikan akses tak terbatas untuk konten KPOP.
Cara ini juga merupakan cara yang nyaman untuk mendukung artis favorit, karena streaming juga berkontribusi pada chart musik dan pengakuan industri.
Memahami tiap jenis pengeluaran ini membantu penggemar dalam merencanakan dan mengelola keuangan seorang KPop stan dengan lebih baik. Dengan demikian, sebagai penggemar bisa terus mendukung idola favorit tanpa mengorbankan kestabilan finansial pribadi.
Atur Keuangan supaya Hobi Tetap Lancar Jaya
Mengatur bujet untuk KPop stan membutuhkan strategi agar keuangan tetap sehat. Berikut beberapa tip untuk membantu.
1. Prioritaskan Pengeluaran
Memutuskan apa yang benar-benar penting bisa menghemat banyak uang. Sebagai contoh, jika pengalaman langsung di konser memberikan kebahagiaan lebih dibanding memiliki setiap item merchandise, lebih baik alokasikan dana lebih besar untuk tiket konser daripada membeli merchandise.
Dengan begitu, kamu bisa mengalokasikan dana secara bijaksana ke aktivitas yang memberikan nilai dan kepuasan terbesar.
2. Sisihkan sesuai Anggaran
Buat anggaran yang nantinya akan menjadi batas pengeluaran bulanan untuk hobi KPop kamu.
Misalnya anggaran untuk hobi ini kamu masukkan ke dalam alokasi lifestyle, yang 20% dari penghasilan, sesuai formula 4-3-2-1. Di dalam alokasi lifestyle itu sendiri, buat alokasi lagi, seberapa banyak untuk KPop, dan seberapa banyak untuk kebutuhan lainnya jika ada.
Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mengontrol agar tidak berlebihan dalam pengeluaran dan menjaga agar dana untuk kebutuhan lain tidak terganggu. Mengetahui batasan anggaran ini juga membantu dalam membuat keputusan pembelian yang lebih bijak dan menghindari kebiasaan pembelian impulsif.
3. Tabungan Khusus
Miliki rekening bank khusus untuk menampung alokasi dana hobi sehingga mempermudah pengelolaan keuangan.
Dengan cara ini, dana untuk hobi enggak tercampur dengan dana untuk kebutuhan sehari-hari atau tabungan lainnya. Kamu juga bisa dengan mudah melihat berapa banyak uang yang telah dihabiskan dan berapa yang masih tersedia untuk hobi kamu ini.
4. Manfaatkan Penawaran dan Diskon
Memanfaatkan penawaran khusus seperti tiket presale atau diskon untuk anggota fan club dapat mengurangi biaya yang cukup signifikan.
Banyak penyelenggara konser atau toko merchandise yang menawarkan diskon khusus pada waktu-waktu tertentu atau bagi pembeli dalam jumlah banyak. So, jadilah pembeli yang cerdas dan selalu mencari tahu tentang promosi dapat menghemat uang.
Dengan memahami dan menerapkan tip ini, sebagai KPop stan garis keras, kamu bisa menikmati hobi dengan lebih bijaksana dan tanpa merasa khawatir akan keuangan pribadi kamu.
Alternatif Dukung Idols Tanpa Boncos
Mendukung idola sebagai KPop stan juga enggak harus selalu menghabiskan banyak uang lo. Ada banyak cara untuk menunjukkan dukungan tanpa merusak dompet. Berikut beberapa alternatifnya.
1. Streaming Musik atau Video
Salah satu cara paling mudah dan efektif untuk mendukung idola adalah dengan streaming musik atau video mereka. Cara ini enggak memerlukan biaya ekstra jika sudah berlangganan platform streaming. Streaming membantu meningkatkan jumlah tayangan dan mendukung posisi idola di chart musik.
2. Berpartisipasi dalam Proyek Penggemar
Komunitas penggemar sering mengadakan proyek untuk mendukung idola, seperti proyek amal atau proyek promosi.
Kebanyakan proyek ini enggak memerlukan biaya besar untuk berpartisipasi. Misalnya, mengikuti tagar di media sosial atau berpartisipasi dalam voting online.
3. Menggunakan Platform Media Sosial
Media sosial merupakan alat yang kuat untuk mendukung idola. Posting, membagikan, dan berinteraksi dengan konten tentang idola bisa meningkatkan kesadaran dan popularitas mereka.
Cara ini enggak memerlukan biaya apa pun selain waktu dan kreativitas dalam membuat dan membagikan konten yang menarik.
Nah, dengan cara-cara ini, sebagai KPop stan, kamu dapat terus mendukung idola favorit kamu tanpa perlu mengkhawatirkan keuangan. Setiap bentuk dukungan, besar atau kecil, penting dan berharga.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tip Atur Uang buat Freelancer Pemula
Baru merintis karier sebagai freelance pemula itu memang banyak sekali tantangannya. Mulai dari bagaimana cara mendapatkan klien, bagaimana mengelola klien, hingga bagaimana manajemen waktu, semua jadi satu dalam otak seorang freelancer. Apalagi soal manajemen keuangan, yang tak bisa dianggap ringan.
Satu sisi, seorang freelancer memang memiliki fleksibilitas tinggi terkait kinerjanya. Sisi lain, secara keuangan, seorang freelancer juga “sangat fleksibel”, artinya penghasilannya bisa sangat tidak tetap.
Jika salah dalam pengelolaan, bisa jadi menambah beban tekanan dan akhirnya bisa memengaruhi produktivitas si freelancer itu sendiri.
Table of Contents
Mengatur Keuangan untuk Freelancer Pemula
Jadi, jika kamu adalah seorang freelancer pemula saat ini, perlu dipahami bahwa mengelola keuangan sebagai freelancer itu memerlukan pemahaman tentang pendapatan yang sering berubah-ubah.
Enggak kayak pekerjaan tetap, penghasilan dari freelance bisa sangat beragam setiap bulannya. Faktor yang memengaruhi ada banyak, misalnya jenis proyek, jumlah pekerjaan yang didapat, dan tarif yang diberlakukan. Bisa saja dalam beberapa bulan full dan hectic, lalu bulan berikutnya paceklik.
Jadi, buat freelancer pemula, mengatur keuangan ini memang cukup menantang.
Untuk mengelola penghasilan bulanan dan membuat rencana keuangan dengan lebih baik, berikut beberapa hal yang bisa mulai dilakukan.
1. Pisahkan Keuangan dari Keuangan Pribadi
Pekerjaan freelancing juga bisa dianggap sebagai salah satu bentuk bisnis, seperti halnya bisnis kecil yang lain. So, seperti yang selalu diajarkan oleh financial lead trainer QM Financial, Mba Ligwina Hananto, pisahkan keuangan bisnis dari keuangan pribadi, hal ini juga berlaku untuk freelance.
Tujuannya apa? Supaya lebih mudah untuk mengelola keuangan dari bisnis freelance ini, dan tidak tercampur dengan keuangan pribadi.
2. Buat Catatan yang Rapi
Buat catatan keuangan yang rapi, meliputi pemasukan dan pengeluaran dari pekerjaan freelance.
Setiap kali ada invoice atau fee cair, catat dalam pemasukan bisnis. Begitu juga jika ada pengeluaran untuk keperluan pekerjaan freelance, catat dalam pengeluaran.
Misalnya, kamu butuh berlangganan foto di Shutterstock untuk keperluan konten, atau butuh tools untuk memantau pergerakan media sosial untuk mendukung pekerjaanmu sebagai freelance social media strategist. Kebutuhan-kebutuhan ini adalah kebutuhan profesional, sehingga pengeluarannya juga harus dicatat dan nanti juga diperhitungkan.
Catatan keuangan yang detail akan membantumi sebagai freelancer pemula untuk melihat gambaran pola pemasukan dan pengeluaran.
3. Gaji Diri Sendiri
Jika kamu sudah bisa melihat pola pemasukan dan pengeluaran, maka kamu bisa menetapkan berapa banyak uang yang bisa kamu ambil sebagai gaji untuk diri sendiri sebagai freelancer pemula.
Pemasukan sebagai freelancer memang bisa saja tidak tetap, tetapi kamu bisa menerapkan sistem gaji ini sehingga nantinya penghasilan menjadi lebih tetap.
Cara lain adalah dengan menetapkan pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan pribadi setiap bulannya. Dengan besarnya kebutuhan ini, kamu pun bisa menetapkan target penghasilan bulan-bulan berikutnya.
4. Diversifikasi Pekerjaan/Klien
Hindari untuk hanya bergantung pada satu jenis pekerjaan atau satu klien. Sebagai freelancer, tentunya kamu punya fleksibilitas tinggi untuk menentukan dengan siapa saja kamu bekerja. Maka, manfaatkan privilege ini dengan sebaik-baiknya. Tentu saja juga dengan tanggung jawab yang penuh dan harus profesional.
Mencari berbagai sumber pendapatan menambah stabilitas finansial dan mengurangi risiko kehilangan semua penghasilan jika salah satu sumber tiba-tiba berhenti.
5. Bangun Dana Darurat
Membangun dana darurat adalah langkah yang sangat penting bagi freelancer pemula. Dana ini akan menjadi penyelamat di masa-masa sulit, terutama selama periode pendapatan yang lebih rendah.
Pisahkan dana darurat ke dalam rekening terpisah, dan tidak boleh diutak-atik jika tidak benar-benar dalam kondisi darurat.
Sebagai freelancer dengan penghasilan yang tidak tetap, ada kemungkinan kamu akan membutuhkan dana darurat yang lebih besar dibandingkan mereka yang memiliki penghasilan tetap. Namun, tak perlu khawatir, sebagai freelancer pemula, yang penting mulai bangun dulu. Mulai dari satu bulan pengeluaran, dan kemudian ditingkatkan seiring waktu. Yang penting disiplin ya.
6. Bijak Pilih Proyek
Perencanaan proyek dan negosiasi kontrak yang baik dapat menjamin aliran pekerjaan yang lebih stabil. Sebagai freelancer, akan ada baiknya—jika memungkinkan—memilih proyek yang enggak hanya menguntungkan tetapi juga berkelanjutan. Dengan begitu, kamu bisa mengamankan penghasilan agar lebih konsisten.
Efisiensi dalam mengatur waktu dan menyesuaikan tarif berdasarkan keahlian serta permintaan pasar juga penting untuk memaksimalkan pendapatan.
Dengan pendekatan yang terorganisir dan adaptif, mengelola penghasilan sebagai freelancer bukan lagi sesuatu yang menakutkan. Memahami dan menerapkan strategi ini membantu dalam menciptakan kestabilan finansial, memungkinkan untuk berkonsentrasi pada pekerjaan tanpa terbebani oleh kekhawatiran keuangan.
Mempersiapkan Masa Pensiun
Duh, baru juga mulai merintis karier sebagai freelancer pemula. Kok sudah ditanya mau pensiun.
Jangan salah! Justru karena kamu masih baru mulai merintis, makanya kamu sudah harus mulai memikirkan pensiun. Pasalnya, semakin cepat kamu mulai membuat rencana pensiun, semakin ringan beban di setiap bulannya.
Perencanaan pensiun merupakan aspek kritis yang sering terabaikan oleh banyak freelancer. Padahal, sebagai freelancer, kamu pasti paham bahwa kamu tidak akan mendapatkan benefit ini dari pemberi kerja.
Tanpa skema pensiun yang disediakan oleh pemberi kerja, freelancer harus proaktif dalam mengamankan masa depan finansialnya sendiri. Memulai perencanaan pensiun sejak dini tidak hanya membantu dalam mengumpulkan dana yang cukup untuk hari tua, tetapi juga memberikan ketenangan pikiran untuk masa depan.
Ada beberapa opsi yang bisa dipilih oleh freelancer untuk mempersiapkan pensiun. Kamu bisa memanfaatkan opsi program pensiun BPJS Ketenagakerjaan dengan mendaftarkan diri secara mandiri. Lalu, ada juga opsi Dana Pensiun Lembaga Keuangan, biasanya diselenggarakan oleh bank atau perusahaan asuransi. Selain itu, kamu juga bisa membangun rencana pensiun secara mandiri dengan memanfaatkan beragam instrumen investasi, mulai dari investasi saham, obligasi, reksa dana hingga properti.
Kenal karakteristik masing-masing, dan manfaatkan dengan bijak.
Setelah itu, tentukan berapa banyak kamu akan berinvestasi untuk dana pensiun. Idealnya, kamu menyisihkan 10 – 20% dari penghasilan untuk berinvestasi. Dalam 10-20 % tersebut, alokasikan sebagian untuk dana pensiun, yang juga sama pentingnya dengan tujuan keuangan lainnya.
Memulai perencanaan pensiun sejak dini memberikan waktu yang lebih banyak untuk pertumbuhan investasi, mengurangi tekanan finansial di kemudian hari. Dengan pendekatan yang disiplin dan strategis terhadap perencanaan pensiun, freelancer pemula nantinya dapat menikmati masa tua dengan keamanan dan kenyamanan finansial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menyiapkan Bujet Bulan Puasa untuk Keluarga Muda
Bulan puasa yang sebentar lagi tiba adalah periode yang penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Di bulan tersebut, ibadah menjadi prioritas utama dari segala kegiatan.
Apalagi kalau tahun ini adalah tahun pertamamu menjalankan puasa bareng pasangan. Duh, masih pengantin baru. Biasanya mengurus diri sendiri, tahu-tahu ada pasangan yang juga mesti diurus kebutuhannya selama puasa. Atau mungkin, ini tahun pertama berpuasa setelah kehadiran anak. Oh, so sweet!
So, selain mempersiapkan diri secara mental dan spiritual, persiapan bujet juga penting. Pasalnya, seiring dengan semangat keagamaan, bulan ini juga menghadirkan tantangan finansial tersendiri.
Umumnya, ada biaya tambahan untuk membeli makanan sahur dan berbuka, serta kebutuhan lainnya yang spesifik untuk menjalankan puasa di bulan suci. Kalau enggak disiapkan dengan baik, hal ini dapat memberikan tekanan tambahan pada anggaran keluarga kamu.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bagaimana mengelola keuangan dengan bijak selama bulan puasa.
Table of Contents
Menentukan Prioritas di Bulan Puasa
1. Identifikasi Kebutuhan
Ada beberapa kebutuhan pokok yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan anggaran keluarga muda selama menjalani puasa.
Yang paling utama pastinya adalah makanan untuk sahur dan berbuka. Keduanya merupakan momen penting dalam menjalankan ibadah puasa. Dalam menentukan kebutuhan makanan, kamu perlu mempertimbangkan jumlah anggota keluarga serta jenis makanan yang akan disiapkan.
Selain itu, bahan makanan pokok seperti beras, gula, minyak, dan bumbu-bumbu lainnya juga harus dimasukkan dalam perhitungan. Cek lagi apakah masih ada kebutuhan penting lainnya yang perlu ditambahkan.
2. Mengidentifikasi Pengeluaran Tambahan yang Umum Terjadi
Selain kebutuhan pokok, ada juga pengeluaran tambahan yang umum terjadi selama menjalankan ibadah puasa ini.
Misalnya, buka bersama. Nah, biasanya memang ada badai bukber ketika bulan puasa dimulai. Kadang suami bukber sama teman-temannya, kadang istri bersama sahabat-sahabatnya, sirkel A, B, C, dan seterusnya. Lalu, kadang suami istri—dua-duanya bukber—bersama keluarga besar atau sirkel lainnya lagi.
Identifikasi semua pengeluaran yang bisa terjadi, yakni pengeluaran-pengeluaran yang enggak terjadi secara rutin di luar bulan puasa. Semua pengeluaran ini penting untuk dimasukkan ke dalam perencanaan anggaran.
3. Menetapkan Prioritas Pengeluaran Berdasarkan Kebutuhan dan Kemampuan Finansial
Setelah mengidentifikasi semua kebutuhan dan pengeluaran tambahan yang mungkin terjadi selama bulan puasa, langkah selanjutnya adalah menetapkan prioritas pengeluaran.
Lakukan pemilahan antara kebutuhan esensial dan keinginan yang bisa ditunda atau dieliminasi. Misalnya, jika anggaran terbatas, kamu perlu memastikan bahwa kebutuhan pokok seperti makanan untuk sahur dan berbuka tetap terpenuhi sebelum mempertimbangkan pengeluaran tambahan yang bersifat lebih opsional.
Hal ini juga perlu disesuaikan dengan kemampuan finansial keluarga, sehingga enggak akan menimbulkan kesulitan keuangan. Dengan memprioritaskan pengeluaran berdasarkan kebutuhan yang paling mendesak dan memperhitungkan kemampuan finansial, kamu pun dapat mengelola anggaran dengan lebih efektif selama bulan puasa untuk keluargamu.
Strategi Menyusun Bujet Bulan Puasa
Sudah tahu apa saja kebutuhannya, kamu bisa lanjutkan dengan menyiapkan bujet demi menyambut bulan puasa—biar ibadah lancar dan fokus, enggak terganggu masalah keuangan yang sebenarnya bisa dicegah untuk muncul.
1. Menetapkan Bujet Bulan Puasa secara Rinci
Langkah pertama dalam membuat rencana bujet ini adalah dengan menetapkan anggaran secara rinci. Ini mencakup penentuan jumlah uang yang akan dialokasikan untuk berbagai kebutuhan, seperti makanan, transportasi, dan pengeluaran lainnya selama bulan puasa.
Penting untuk memperhitungkan semua pengeluaran yang mungkin terjadi agar enggak sampai kehadian kehabisan uang di tengah bulan.
Salah satu caranya, kamu bisa membuat meal plan untuk satu bulan, atau satu minggu saja juga boleh. Buat menu apa saja yang akan dihidangkan untuk keluarga kecilmu selama berpuasa. Ingat, tak melulu soal jumlah yang banyak atau mahal, tetapi tercukupkan gizinya.
2. Membuat Alokasi Dana untuk Zakat dan Sedekah
Selama bulan puasa, zakat dan sedekah merupakan bagian penting dari ibadah bagi umat muslim. Oleh karena itu, dalam rencana bujet bulan puasa, perlu diatur alokasi dana khusus untuk zakat dan sedekah.
Hal ini dapat dilakukan dengan menghitung persentase atau jumlah terte
ntu dari pendapatan keluarga yang akan disisihkan untuk tujuan amal tersebut, sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kalau ada pekerja di dalam keluarga, misalnya ART atau supir dan sebagainya, perlu juga dianggarkan THR-nya. Jadi, jangan sampai keskip ya.
3. Menciptakan Rencana Cadangan untuk Keadaan Darurat
Enggak dimungkiri bahwa keadaan darurat dapat terjadi kapan saja, termasuk selama bulan puasa. Oleh karena itu, penting untuk juga menyiapkan dana cadangan dalam bujet bulan puasa.
Enggak perlu juga membuat pos sendiri sih, kalau kamu sudah punya dana darurat sebelumnya. Cukup cek saja, bahwa dananya ada dan memadai. Meskipun, kalau mau bikin secara terpisah ya enggak ada yang melarang juga.
Dengan demikian, keluarga dapat lebih siap menghadapi situasi yang tak terduga tanpa harus mengganggu kestabilan keuangan yang rutin.
4. Memantau dan Menyesuaikan Bujet selama Bulan Puasa
Selama bulan puasa, penting untuk terus memantau pelaksanaan rencana bujet dan mengidentifikasi apakah ada kebutuhan tambahan atau perubahan dalam situasi finansial keluarga. Jika ada, maka perlu dilakukan penyesuaian pada bujet agar tetap relevan dan efektif.
Misalnya, jika terjadi peningkatan pengeluaran yang tidak terduga, mungkin perlu menggeser alokasi dana dari pos lain untuk menutupi kebutuhan tersebut. Dengan memantau dan menyesuaikan bujet secara teratur, kamu dapat mengelola keuangan dengan lebih baik selama bulan puasa.
Dalam menyiapkan bujet bulan puasa untuk keluarga muda, kesadaran akan pentingnya perencanaan finansial menjadi kunci utama. Dengan menerapkan strategi di atas, diharapkan kamu dan keluarga kecilmu dapat menghadapi bulan puasa dengan lebih tenang dan fokus pada ibadah, tanpa perlu khawatir tentang masalah keuangan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Orang Indonesia Sulit Nabung, Cuma Bisa 3% dari Gaji, Kok Bisa?
Orang Indonesia ternyata beneran sulit nabung!
Kok bisa?
Di salah satu berita, terungkap bahwa di Indonesia, rasio tabungan terhadap produk domestik bruto (PDB) berada pada angka yang cukup rendah, yaitu hanya 20%. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara seperti Malaysia dan Australia, di mana rasio tabungan mereka mencapai 80% dan 175% dari PDB masing-masing.
Fakta ini mengungkapkan bahwa banyak orang di Indonesia masih sulit nabung dan belum menyisihkan cukup dari penghasilan mereka untuk tabungan. Bahkan, rata-rata, masyarakat hanya mampu menabung sekitar 3% saja dari gaji bersih mereka.
Padahal, untuk memastikan kondisi keuangan yang sehat, dianjurkan untuk menabung minimal 10% dari penghasilan bersih.
Bahkan, ketika melihat ke dalam dana pensiun, angkanya pun menunjukkan kecenderungan yang sama. Porsi tabungan untuk dana pensiun di Indonesia hanya mencapai 6% dari PDB, menandakan bahwa persiapan untuk masa depan, khususnya pensiun, masih belum menjadi prioritas bagi banyak orang.
Table of Contents
Penyebab Sulit Nabung
Mengapa orang Indonesia sulit nabung? Dalam artikel terkait enggak dijelaskan sih. Tetapi, bisa jadi karena alasan-alasan berikut ini.
1. Fokus pada Keinginan Saat Ini
Banyak orang lebih mementingkan membeli barang-barang seperti gadget, tas, atau baju terbaru daripada menabung. Karena barang-barang ini bisa dilihat dan dirasakan, sementara tabungan hanya berupa angka.
2. Pengeluaran Setara Penghasilan
Kebiasaan menghabiskan seluruh penghasilan untuk memenuhi keinginan membuat enggak ada sisa uang untuk ditabung. Boro-boro nabung, ada yang sampai berutang demi keinginan tersebut.
3. Dampak FOMO
Informasi yang cepat beredar membuat orang ingin selalu mengikuti tren terbaru, sering kali mengabaikan kebutuhan utama. Akibatnya, uang yang seharusnya bisa ditabung, malah terpakai.
4. Tanpa Tujuan Finansial
Enggak punya tujuan finansial bisa membuat kondisi keuangan menjadi enggak stabil dan tak terarah, mirip dengan berkendara tanpa tujuan yang jelas.
Cara Efektif supaya Enggak Sulit Nabung dari Gaji
Memang, ada banyak strategi menabung yang sebenarnya bisa dilakukan. Namun, katanya tetep aja sulit nabung. So, ini ada beberapa cara alternatif agar bisa menabung lebih banyak yang barangkali belum pernah dicoba.
1. Challenge Tabungan
Coba bikin tantangan tabungan untuk kamu taklukkan sendiri. Misalnya, bikin tantangan 52 minggu yang memungkinkanmu menabung Rp1.000 lebih banyak setiap minggu. Atau, bisa juga tantangan sebaliknya, dimulai dengan jumlah yang besar dan berkurang setiap minggu. Ini membuat proses menabung lebih interaktif dan menyenangkan.
2. Tabungan “Tidak Terlihat”
Setiap kali kamu mendapatkan uang dalam bentuk kembalian saat berbelanja, simpan uang koin atau uang kertas kecil tersebut ke dalam tabungan. Cara ini membuat kamu “enggak sadar” menabung karena jumlahnya yang kecil setiap kali.
3. Hentikan atau Kurangi Kebiasaan Mahal
Identifikasi satu atau dua kebiasaan mahal yang kamu miliki. Misalnya minum kopi mahal setiap hari, merokok, atau membeli makanan siap saji. Lalu, hentikan atau kurangi secara signifikan. Alokasikan uang yang biasanya digunakan untuk kebiasaan tersebut ke dalam tabungan.
4. Round-Up Savings
Kamu suka belanja online? Di beberapa platform ecommerce, kamu bisa saja membulatkan nominal checkout ke atas. Selisihnya kemudian dipakai sebagai tabungan, seperti emas digital.
Nah, ini juga bisa menjadi jalan ninja menabung tanpa effort berlebihan kan? Misalnya, jika kamu membeli sesuatu seharga Rp49.500, aplikasi akan membulatkannya menjadi Rp50.000 dan Rp500 akan langsung disimpan ke dalam tabungan emas digital.
5. Tabungan Reward
Setiap kali kamu melakukan kegiatan tertentu—misalnya berolahraga, membaca buku, atau menyelesaikan tugas rumah tangga—sisihkan jumlah uang tertentu ke dalam tabungan. Anggaplah ini sebagai “reward” atas hal baik yang sudah kamu lakukan. So, dengan begini enggak cuma bisa bikin kamu nabung, tapi juga mendukung punya kebiasaan baik. Oke banget kan?
6. Jual Barang yang Tidak Digunakan
Lakukan decluttering, dan jual barang-barang yang enggak lagi kamu gunakan atau butuhkan. Kamu bisa mengadakan garage sale di rumah, atau bisa juga secara online. Uang dari penjualan ini bisa langsung ditambahkan ke dalam tabungan kamu.
7. Ikuti Kelas Keuangan Pribadi
Investasikan waktu dan mungkin sedikit uang untuk mengikuti kursus keuangan pribadi. Pengetahuan dan keterampilan yang kamu peroleh dapat membantumu membuat keputusan keuangan yang lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tabunganmu.
Ya, kelas mana lagi kalau enggak FCOS-nya QM Financial?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kelas Keuangan untuk Pemula: Dasar-Dasar yang Harus Diketahui
Kelas keuangan menjadi langkah awal yang menjanjikan bagi siapa saja yang ingin memperdalam pemahaman tentang pengelolaan uang.
Di zaman sekarang yang penuh dengan kesempatan tetapi juga tantangan, memiliki pengetahuan dasar tentang keuangan bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
Tapi, apa pentingnya sih ikut kelas keuangan?
Table of Contents
Apa Pentingnya Ikut Kelas Keuangan?
Memahami keuangan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang merasa bingung ketika menghadapi istilah dan konsep keuangan. Untuk itu, penting sekali mendapatkan pengetahuan dasar tentang keuangan. Dengan pemahaman yang baik, mengelola uang menjadi lebih mudah dan menghindarkan dari kesalahan yang bisa merugikan.
Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan jika kamu ikut kelas keuangan untuk pemula.
1. Pemahaman Dasar yang Kuat
Kelas keuangan membantu membangun pemahaman yang kokoh tentang prinsip-prinsip keuangan dasar, termasuk mengelola anggaran, menjaga cash flow tetap lancar, investasi, tabungan, dan pengelolaan utang. Dengan dasar yang kuat, lebih mudah untuk membuat keputusan keuangan yang bijak.
2. Pengelolaan Uang yang Lebih Baik
Belajar cara mengelola uang dengan efektif adalah salah satu manfaat utama. Termasuk di dalamnya adalah membuat anggaran, menghemat uang, dan menginvestasikannya dengan bijak, sehingga dapat mencapai kestabilan finansial dan tujuan keuangan jangka panjang.
3. Peningkatan Literasi Keuangan
Mengikuti kelas keuangan meningkatkan literasi keuangan, yang merupakan keterampilan penting dalam ekonomi modern. Literasi keuangan yang baik membantu menghindari penipuan keuangan dan membuat keputusan investasi yang informasi.
4. Persiapan untuk Masa Depan
Kelas keuangan membantu dalam merencanakan masa depan, baik itu untuk pendidikan, pensiun, atau pembelian besar seperti rumah. Pengetahuan yang diperoleh dapat membantu dalam merencanakan dan mencapai tujuan finansial dengan lebih terstruktur.
5. Mengurangi Stres Keuangan
Dengan pengetahuan dan keterampilan keuangan yang lebih baik, stres terkait uang dapat berkurang. Memahami cara mengelola keuangan dapat mengurangi kekhawatiran tentang utang, kekurangan uang, atau keamanan finansial di masa depan.
6. Lebih Percaya Diri dalam Pengambilan Keputusan
Kelas keuangan dapat memberimu kepercayaan diri untuk membuat keputusan keuangan yang tepat. Dengan begitu, kamu bisa menghindari keputusan yang didasarkan pada emosi atau informasi yang salah.
7. Lebih Mudah Beradaptasi dengan Perubahan
Dengan pengetahuan keuangan yang solid, kamu lebih mudah untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi. So, misalnya kamu ada perubahan pemasukan atau penambahan pengeluaran yang signifikan, kamu segera tahu apa yang harus dilakukan. Kamu bisa menyelamatkan cash flow harian, menjaga tujuan finansial juga tetap aman.
Mengikuti kelas keuangan merupakan investasi dalam diri sendiri yang berdampak langsung pada kesejahteraan finansial dan kualitas hidup secara keseluruhan. Karena itulah, kelas keuangan online FCOS QM Financial ada.
Belajar Apa di Kelas Keuangan?
Inilah beberapa dasar keuangan yang akan kamu pelajari jika belajar di kelas keuangan FCOS QM Financial.
1. Blueprint of Your Money
Pelajaran di FCOS QM Financial dimulai dengan kelas Blueprint of Your Money, sebuah konsep unik dari Lead Trainer QM Financial, Ligwina Hananto.
Di kelas ini, peserta diajak untuk memahami cara merencanakan keuangan secara menyeluruh. Ini termasuk melakukan pemeriksaan keuangan pribadi, mengelola arus kas, menetapkan tujuan keuangan yang sesuai dengan berbagai fase dalam hidup, dan mengenal beragam pilihan produk investasi.
Ikut kelas keuangan ini bisa menjadi langkah awal dalam perjalanan keuangan yang menjanjikan.
2. How to Manage Your Cash Flow
Setelah mempelajari Blueprint of Your Money, kelas ini membawa peserta lebih jauh untuk merancang rencana keuangan yang menyeluruh.
Kamu akan belajar banyak hal, seperti melakukan pengecekan keuangan pribadi, mengelola cash flow, dan mengevaluasi kesehatan keuangan dengan memeriksa rasio keuangannya. Penting untuk mengelola keuangan dengan bijak agar penghasilanmu enggak habis begitu saja.
Salah satu kunci keberhasilan keuangan adalah kemampuan untuk menyisihkan setidaknya 10% dari penghasilan. Ini bukan hanya tentang menabung, tetapi juga tentang memastikan arus kas sehat.
Dengan langkah ini, mimpi-mimpi keuangan bukan lagi sekadar angan, tetapi bisa menjadi kenyataan dengan perencanaan yang matang.
3. How to Set Your Financial Goals
Setelah menguasai cara mengelola arus kas, langkah selanjutnya adalah ikut kelas ini, yang akan mengajarkan bagaimana caranya menetapkan tujuan keuangan yang sesuai dengan berbagai fase hidup.
Pentingnya menetapkan tujuan keuangan ini enggak bisa dianggap remeh. Kamu akan belajar untuk mengetahui apa yang paling kamu inginkan dari kehidupan finansial dan bagaimana merencanakan untuk mencapainya.
Tujuan bisa jangka pendek atau jangka panjang, tetapi yang terpenting adalah memiliki langkah konkret untuk mencapainya. Kelas ini sangat berguna bagi kamu yang masih mencari arah dalam perencanaan finansial, memberikan panduan tentang bagaimana menentukan tujuan yang realistis dan sesuai dengan prioritas.
4. Get to Know Your Investment Products
Setelah memahami cara menetapkan tujuan keuangan, langkah berikutnya adalah mempelajari tentang berbagai pilihan produk investasi yang bisa mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Di kelas ini, kamu akan diajak untuk menjelajahi opsi-opsi investasi yang tersedia, agar sesuai dengan apa yang ingin dicapai secara finansial. Memilih produk investasi yang tepat sangat penting, untuk memastikan bahwa setiap langkah investasi membawa lebih dekat pada realisasi mimpi finansial.
Pelajari dengan cermat, pilih dengan bijak, dan mulailah mengubah mimpi finansial menjadi kenyataan. Ini bukan hanya tentang mengumpulkan kekayaan, tetapi juga tentang membuat kekayaan tersebut bekerja demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Keempat kelas keuangan di atas juga tersedia dalam bentuk bundling yang pastinya akan lebih terjangkau dan terintegrasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pentingnya Training Keuangan Berkelanjutan di Tempat Kerja
Training keuangan berkelanjutan di tempat kerja adalah kunci untuk membangun fondasi keuangan yang kuat bagi karyawan.
Apalagi sekarang, ketika ada banyak tantangan ekonomi, memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola keuangan pribadi enggak hanya memberi ketenangan pikiran, tetapi juga membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah.
Dengan demikian, pelatihan ini bukan hanya tentang angka dan anggaran, tetapi tentang memperkuat kemampuan setiap orang untuk membuat keputusan finansial yang cerdas.
Table of Contents
Mengapa Training Keuangan Berkelanjutan Penting bagi Karyawan
Memahami keuangan bukan hanya perkara menabung atau berinvestasi. Namun, lebih tentang bagaimana mengelola setiap sen yang diperoleh dengan bijak.
Banyak karyawan sering kali terjebak dalam situasi sulit finansial, seperti terlilit utang, kesulitan mengatur penggunaan gaji, atau bingung cara berinvestasi dengan benar. Situasi ini enggak hanya bisa memengaruhi dompet, tetapi juga kesehatan mental.
Bayangkan stres yang dirasakan saat tagihan menumpuk, sementara tabungan tidak kunjung bertambah. Stres semacam ini dapat merembet ke berbagai aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja.
Akibatnya, produktivitas menurun, fokus terpecah, dan kebahagiaan di tempat kerja menjadi taruhan.
Dengan training keuangan berkelanjutan, peluang untuk memecahkan masalah ini terbuka lebar, memberi ruang bagi kesejahteraan yang lebih baik, baik secara finansial maupun mental.
Manfaat Training Keuangan Berkelanjutan untuk Perusahaan
Nah, terus, kalau buat perusahaan, apakah pelatihan keuangan ini ada manfaatnya?
Jelas ada dong! Training keuangan berkelanjutan di tempat kerja membawa lebih dari sekadar manfaat pribadi bagi karyawan doang.
Ketika karyawan lebih mengerti cara mengelola keuangan dengan baik, perusahaan juga merasakan dampak positif. Sebuah lingkaran positif tercipta; karyawan yang tidak lagi dibebani masalah finansial cenderung lebih fokus dan produktif. Hal ini bukan hanya teori; banyak studi sudah menunjukkan peningkatan nyata dalam produktivitas di perusahaan yang menyediakan pelatihan keuangan untuk karyawannya.
Lebih jauh, pelatihan keuangan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya. Bukan cuma soal angka dan keuntungan, tetapi juga tentang membangun sebuah komunitas dan budaya positif di tempat kerja yang mendukung dan memperhatikan setiap anggotanya.
Dengan memasukkan pelatihan keuangan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), perusahaan tidak hanya meningkatkan citranya di mata publik tetapi juga memperkuat nilai-nilai inti yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.
Hal ini bisa dianggap sebagai investasi yang memperkuat fondasi perusahaan dari dalam, menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Prinsip Pelatihan Keuangan yang Tepat Sasaran
Nah, sekarang, udah nih. Sudah yakin ada manfaatnya untuk karyawan, dan sudah ada manfaatnya juga untuk perusahaan. Lalu, apa yang harus dipahami untuk bisa memberikan training keuangan yang tepat sasaran?
1. Sesuai Jenjang
Training keuangan berkelanjutan merupakan proses edukasi secara berlanjut yang membantu pekerja memahami dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Nah, yang harus dipahami, bahwa belajar keuangan itu enggak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa depan.
Tujuannya adalah untuk membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana sepanjang hidup mereka. Dengan pendekatan ini, pelatihan sebaiknya enggak hanya sekali jadi, tetapi diberikan secara berkelanjutan.
Lalu, kapan saja pelatihan keuangan ini sebaiknya diberikan, jika memang penting untuk berkelanjutan? Ya, sebaiknya di setiap jenjang karier. Dari mulai saat bergabung sebagai karyawan baru, atau entry level, kemudian saat karyawan sudah ada di level menengah, hingga nantinya ketika karyawan sudah mulai bersiap untuk pensiun.
2. Sesuaikan dengan Kebutuhan
Kebutuhan setiap karyawan bisa jadi berbeda-beda, karena masalah keuangannya juga berbeda. Perusahaan sebaiknya bisa mengakomodasi perbedaan ini, dan kemudian memberikan pelatihan sesuai kebutuhan.
Misalnya seperti masalah budgeting atau anggaran, yang merupakan dasar dari semua pengelolaan. Mulai dari cara mengalokasikan pendapatan secara efisien untuk memenuhi kebutuhan, menabung, dan berinvestasi.
Mungkin karyawan juga butuh pemahaman lebih tentang investasi, sehingga karyawan tahu bagaimana cara memperbanyak kekayaan mereka dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Keterampilan ini bersama-sama membentuk fondasi keuangan yang kuat, memungkinkan karyawan untuk mengatur keuangan mereka dengan lebih percaya diri.
3. Metode yang Pas dan Enggak Membosankan
Metode training keuangan berkelanjutan sebaiknya dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi karyawan. Workshop dan seminar memberikan kesempatan untuk belajar dalam setting kelompok, memfasilitasi diskusi, dan pertukaran ide.
Webinar menawarkan fleksibilitas bagi karyawan yang mungkin memiliki jadwal yang sibuk atau untuk perusahaan yang memiliki cabang di kota-kota yang berbeda. Metode ini memungkinkan karyawan untuk berpartisipasi dari mana saja.
Untuk pendekatan yang lebih personalisasi, bisa juga digunakan metode 1 on 1 dengan trainer, sehingga bisa langsung mendapatkan insight yang lebih sesuai dengan situasi keuangan individu.
Dengan memanfaatkan berbagai metode ini, perusahaan dapat memastikan bahwa pelatihan keuangan mereka menjangkau dan memberi manfaat kepada pekerja sebanyak mungkin, mendorong pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan finansial.
Implementasi Pelatihan Keuangan di Tempat Kerja
So, sudah tahu apa manfaat dan prinsipnya, sekarang waktunya impelementasi training keuangan berkelanjutan ini.
1. Cari Tahu Kebutuhan Karyawan
Agar pelatihan keuangan bisa diberikan secara tepat sasaran, perusahaan wajib memahami kebutuhan karyawan terlebih dulu. Hal ini bisa dilakukan, misalnya melalui survei atau wawancara.
Dengan demikian, perusahaan bisa memastikan bahwa program yang dikembangkan relevan dan menargetkan area yang paling dibutuhkan oleh karyawan.
2. Pilih Penyedia Jasa Training
Setelah kebutuhan teridentifikasi, perusahaan dapat memilih penyedia jasa pelatihan yang memiliki reputasi baik dan pengalaman dalam memberikan materi training keuangan berkelanjutan yang sesuai. Penting untuk memilih penyedia yang fleksibel dan dapat menyesuaikan kontennya dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan karyawannya.
Ngapain jauh-jauh, kan ada QM Financial. Tim #QMTraining berpengalaman memberikan beragam topik untuk banyak financial training di perusahaan-perusahaan. Kurikulumnya bisa disesuaikan, metode yang digunakan fun, pasti enggak akan bikin bosan.
3. Pastikan Karyawan Terlibat Aktif
Untuk memastikan partisipasi dan keterlibatan karyawan, beberapa tip yang bisa diikuti antara lain:
- Komunikasi yang Efektif: Gunakan berbagai saluran komunikasi untuk menyebarkan informasi tentang program pelatihan, termasuk email, intranet perusahaan, dan poster di area kerja.
- Menyediakan Insentif: Tawarkan insentif untuk meningkatkan partisipasi, seperti hadiah, sertifikat, atau bahkan bonus kecil bagi mereka yang menyelesaikan kursus.
- Jadwal Fleksibel: Buat jadwal pelatihan yang fleksibel atau tawarkan sesi rekaman agar karyawan yang memiliki jadwal padat tetap dapat mengikuti pelatihan.
- Pembelajaran yang Interaktif: Gunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik, seperti game, simulasi, dan diskusi kelompok, untuk mempertahankan minat karyawan.
- Dukungan dari Manajemen: Dukungan dari manajemen atas merupakan kunci untuk menunjukkan pentingnya pelatihan keuangan, memotivasi karyawan untuk mengikuti dan menerapkan pembelajaran dalam kehidupan mereka.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, perusahaan dapat berhasil mengimplementasikan training keuangan berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan literasi finansial karyawan. Namun, juga membantu membangun budaya perusahaan yang mendukung dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan.
Nah, bagaimana? Tertarik untuk mengundang tim QM Financial untuk memberikan program financial training di kantor kamu?
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Renovasi Rumah Hemat untuk Keluarga Muda: Dari Perencanaan hingga Eksekusi
Bisa melakukan renovasi rumah sering kali menjadi mimpi bagi banyak keluarga muda. Namun, tantangan biaya sering membuat langkah ini terasa berat.
Dengan pendapatan yang terbatas, mengubah rumah menjadi tempat yang lebih nyaman dan fungsional membutuhkan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, menemukan cara untuk merenovasi rumah secara hemat tidak hanya menghemat uang tetapi juga menghindarkan dari stress finansial.
Nah, kali ini kita bahas yuk, mulai dari perencanaan hingga eksekusi renovasi rumah, yang diatur agar cocok dengan anggaran yang ketat. Dengan strategi yang tepat, memperbaharui ruang hidup menjadi lebih mudah dan terjangkau.
Table of Contents
Langkah-Langkah Menyusun Rencana Renovasi Rumah
1. Membuat Perencanaan
Memulai renovasi rumah dengan anggaran terbatas memerlukan pemikiran yang cermat tentang apa yang benar-benar penting. Jadi, yang pertama harus dilakukan adalah membedakan antara apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan.
Dengan bujet terbatas, akan lebih baik untuk fokus pada perubahan yang meningkatkan kenyamanan dan kegunaan rumah, bukan sekadar penambahan estetika.
Selanjutnya, tetapkan anggaran yang realistis. Jadi, hitung biayanya secara detail dan sisihkan dana untuk beberapa hal yang tak direncanakan dan bisa muncul selama proses renovasi.
Desain yang efisien tidak harus mahal. Dengan kreativitas, ruang dapat diubah menjadi lebih fungsional tanpa menguras kantong. Misalnya, mengatur ulang tata letak furnitur atau memilih warna cat yang cerah dapat membuat perbedaan besar dengan biaya minimal. Pemilihan material juga memainkan peran penting. Cari tahu bahan yang tahan lama tetapi terjangkau, dan jangan ragu untuk membandingkan harga antara berbagai penyedia.
Terakhir, temukan kontraktor atau tukang yang tepat. Lakukan riset dan mintalah rekomendasi dari teman atau keluarga. Pastikan untuk berdiskusi terlebih dahulu tentang anggaran dan ekspektasi proyek. Dengan perencanaan yang teliti dan keputusan yang bijaksana, renovasi rumah bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan kualitas atau merusak keuangan.
2. Hematlah yang Bisa Dihemat
Merencanakan renovasi rumah tidak selalu membutuhkan pengeluaran besar jika tahu caranya. Salah satu cara cerdas adalah dengan mengerjakan beberapa hal sendiri.
Banyak tutorial online yang bisa membantu dalam melaksanakan tugas-tugas sederhana seperti pengecatan atau pemasangan wallpaper. Selain itu, memanfaatkan kembali material atau perabot yang masih layak pakai bisa mengurangi biaya. Kreativitas dalam mendaur ulang bisa memberikan hasil yang unik dan personal.
Berburu diskon untuk material bisa menjadi strategi jitu lainnya. Mengikuti promo di toko bangunan atau online dapat membuat anggaran renovasi lebih ringan. Dengan begitu, kita bisa membeli material berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, memprioritaskan perbaikan yang memiliki dampak besar terhadap keamanan dan kenyamanan rumah adalah langkah bijak. Investasi pada aspek-aspek penting seperti atap bocor atau AC dapat meningkatkan nilai rumah dan menghindari pengeluaran yang lebih besar di masa depan.
3. Mulai Renovasi
Memulai proses renovasi membutuhkan perencanaan jadwal yang matang. Membuat timeline yang realistis membantu dalam mengurangi hambatan yang mungkin muncul. Dengan begitu, kamu bisa memastikan pekerjaan berjalan lancar tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, memantau kemajuan pekerjaan adalah kunci untuk memastikan semuanya sesuai rencana, terutama rencana keuangan. Teknologi saat ini memungkinkan pemilik rumah untuk tetap terinformasi tentang perkembangan proyek, bahkan tanpa harus berada di tempat secara fisik.
Menjaga agar pengeluaran tak melebihi anggaran yang ditentukan adalah tantangan yang sering dihadapi. Mencatat setiap biaya dan membandingkannya dengan anggaran awal secara teratur dapat membantu dalam mengendalikan pengeluaran.
Selain itu, penting untuk tetap fleksibel dan siap menghadapi perubahan. Ingat, bahwa enggak semua rencana akan berjalan sesuai harapan. Kadang, perubahan tidak terduga terjadi, dan kamu harus siap.
Siap menyesuaikan rencana kapan saja ketika diperlukan tanpa mengorbankan kualitas atau keamanan adalah bagian penting dari proses renovasi.
Renovasi rumah memang perjalanan yang penuh dengan keputusan penting. Namun dengan perencanaan dan eksekusi yang cermat, bisa menjadi investasi yang sama besarnya dan pentingnya dengan membeli rumah baru.
Mengatur keuangan dengan bijak selama proses ini enggak hanya dapat menghindarkanmu dari beban utang, tetapi juga menambah nilai pada rumah.
Dengan pendekatan yang terencana, setiap langkah dari merencanakan hingga menyelesaikan renovasi bisa meningkatkan kenyamanan tanpa merusak dompet. Ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, merenovasi rumah bisa menjadi proyek yang memuaskan dan menguntungkan.
Gimana? Ingin segera merencanakan renovasi rumah? Yuk, hitung-hitung dulu kebutuhannya! Ikutan kelas keuangan QM Financial, supaya kamu bisa merumuskan tujuan keuangan ini dengan cermat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Asuransi Jiwa untuk Anak? Memangnya Perlu?
Asuransi jiwa untuk anak? Emang perlu ya?
Topik ini mengemuka seiring ramainya kasus seorang selebriti yang harus kehilangan anaknya karena tenggelam beberapa waktu belakangan. Ada dugaan, bahwa uang pertanggungan asuransi menjadi motif kematian sang buah hati.
Sedih banget sih, baca beritanya. Tanpa bermaksud menyalahkan siapa pun, kehilangan anak pastilah berat sekali. Apalagi kemudian ada dugaan kriminal. Duh, beban seberat apa yang harus ditanggung?
Namun, di tengah rasa prihatin, tiba-tiba kok ya ada saja hal ini itu yang muncul yang menimbulkan pertanyaan lebih jauh. Seperti kali ini, muncul rumor keterkaitan dengan asuransi jiwa.
So, muncullah pertanyaan lanjutan: Apakah anak memang perlu memiliki jenis asuransi ini?
Table of Contents
Tiga Hal yang Membuat Asuransi Jiwa Penting untuk Seseorang
Saat pertanyaan ini dilontarkan pada Mba Emiralda, salah satu financial trainer QM Financial, beliau menjawab, bahwa ada setidaknya tiga hal yang membuat asuransi jiwa itu penting dimiliki oleh seseorang.
1. Asuransi Jiwa untuk yang Punya Penghasilan
Asuransi jiwa menjadi hal yang wajib dimiliki oleh mereka yang memiliki penghasilan, karena konsep utama dari asuransi jiwa itu sendiri adalah proteksi terhadap penghasilan. Tujuannya kalau (amit-amit) ada suatu hal yang tak diinginkan terjadi pada tertanggung sehingga tak bisa lagi mendapatkan penghasilan, maka akan keluar Uang Pertanggungan yang bisa dipakai untuk menggantikan biaya hidup.
Contoh yang paling jelas adalah asuransi jiwa wajib dimiliki oleh seorang ayah yang memiliki peran sebagai tulang punggung utama keluarga. Namun, tak hanya terbatas pada ayah, ibu yang berprofesi dan memiliki tanggung jawab finansial terhadap keluarga juga perlu mempertimbangkan asuransi jiwa.
Asuransi ini akan memberikan jaminan keuangan bagi keluarga, terutama dalam situasi tak terduga yang mungkin memengaruhi kemampuan mereka dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan demikian, asuransi jiwa tidak hanya memberikan ketenangan pikiran tetapi juga dukungan finansial yang kuat bagi keluarga.
2. Asuransi Jiwa untuk yang Punya Tanggungan
Memiliki asuransi jiwa menjadi sangat penting bagi orang yang bertanggung jawab atas keuangan keluarga atau kerabat. Ambil contoh seperti di atas, untuk seorang ayah yang mengurus kebutuhan sehari-hari keluarga intinya.
Hal ini juga sama pentingnya bagi kamu yang lajang dan punya peran membantu membiayai kehidupan orang tua, saudara kandung, keponakan, dan anggota keluarga lainnya.
Kewajiban ini tidak hanya terbatas pada kebutuhan sehari-hari saja, tetapi juga mencakup tanggungan utang yang tidak terlindungi oleh asuransi kredit.
Asuransi jiwa menawarkan sebuah solusi keuangan yang membantu mengurangi beban finansial ini, memberikan perlindungan dan keamanan bagi keluarga dan kerabat dalam menghadapi masa-masa sulit yang mungkin terjadi secara tiba-tiba.
3. Asuransi Jiwa untuk yang Punya Nilai Ekonomis
Orang yang tidak memiliki penghasilan tetap juga bisa memiliki peran penting dari segi ekonomi dalam keluarga. Sebagai contoh, seperti yang dipaparkan oleh Mba Emiralda, ibu rumah tangga yang tidak mendapat gaji tetap. Tugas dan kontribusinya sangat berarti.
Jika suatu hari ia tidak bisa melakukan perannya, keluarga mungkin perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk jasa asisten rumah tangga, sopir, dan lain-lain. Ini menunjukkan bahwa meskipun tidak berpenghasilan, ia memberikan nilai ekonomis yang signifikan.
Memang, gagasan tentang nilai ekonomis seseorang tanpa penghasilan mungkin terdengar tidak umum. Namun, hal ini menegaskan pentingnya memiliki asuransi jiwa. Asuransi ini bisa menjadi jaring pengaman finansial yang penting untuk situasi tak terduga, menjaga kelangsungan hidup ekonomi keluarga.
Nah, jika anak tidak masuk tiga-tiganya di atas, maka sebenarnya anak tidak perlu dibuatkan asuransi jiwa.
Lalu, asuransi apa yang diperlukan anak?
Asuransi yang Diperlukan Anak
Asuransi yang diperlukan anak—bahkan juga termasuk bayi—hanya satu saja, yaitu asuransi kesehatan.
Setiap anak memerlukan perlindungan asuransi kesehatan, termasuk bayi yang baru lahir.
Perlindungan ini sangat penting untuk menjamin mereka mendapatkan perawatan kesehatan yang memadai sejak dini. Asuransi kesehatan membantu keluarga mengatasi biaya medis yang mungkin timbul akibat penyakit atau kecelakaan.
Dengan memiliki asuransi kesehatan, keluarga dapat lebih tenang dalam menghadapi situasi darurat medis tanpa harus khawatir tentang kemampuan finansial mereka. Ini merupakan langkah preventif yang membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan anak-anak, memastikan mereka memiliki akses ke layanan kesehatan yang berkualitas kapan pun diperlukan.
Asuransi kesehatan yang wajib dimiliki tidak harus asuransi kesehatan swasta berpremi mahal. Minimal BPJS Kesehatan sudah sangat memadai untuk menjadi proteksi.
Kesimpulannya Apa nih?
Jadi, sampai di sini, kita bisa berkesimpulan, bahwa asuransi jiwa untuk anak mungkin tidak menjadi kebutuhan utama, mengingat anak-anak biasanya tidak masuk dalam kategori yang memiliki penghasilan, tanggungan, atau nilai ekonomis secara langsung.
Sebaliknya, asuransi kesehatan menjadi prioritas utama yang harus dimiliki oleh setiap anak, termasuk bayi. Asuransi ini berperan penting dalam menjamin ketersediaan perawatan medis yang diperlukan, sehingga membantu keluarga menghadapi situasi darurat kesehatan tanpa beban finansial yang berat.
Oleh karena itu, langkah awal yang bijak adalah memastikan setiap anggota keluarga, terutama anak-anak, terlindungi dengan asuransi kesehatan yang memadai. Ini adalah investasi dalam kesehatan dan masa depan mereka, memastikan setiap anak mendapatkan kesempatan terbaik untuk tumbuh sehat dan kuat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Mitos tentang Belajar Finansial untuk Pemula
Memulai belajar finansial untuk pemula memang bisa terasa menakutkan. Banyak orang beranggapan bahwa memahami dunia keuangan membutuhkan bakat khusus atau akses eksklusif ke informasi tertentu.
Mitos ini, sayangnya, mendorong banyak orang menjauh dari upaya meningkatkan literasi keuangannya. Padahal, dengan pemahaman yang benar, setiap langkah kecil dalam mempelajari dasar-dasar keuangan dapat berdampak besar pada kestabilan dan kemakmuran finansial di masa depan.
So, mari kita bahas beberapa mitos yang sering menghalangi dan menghambat orang dalam memulai perjalanan finansialnya. Ya, barangkali termasuk kamu juga. Tujuannya jelas, untuk menghilangkan intimidasi tentang belajar finansial untuk pemula, dan menunjukkan bahwa belajar tentang keuangan adalah akses terbuka untuk semua. Seperti tagline-nya QM Financial, belajar finansial bareng semua.
Table of Contents
Mitos seputar Belajar Finansial untuk Pemula yang Perlu Diempaskan
So, kalau kamu masih percaya dengan mitos-mitos tentang belajar finansial ini, maka sekarang saatnya kamu empaskan saja.
1. Butuh Uang Banyak untuk Mulai Investasi
Belajar finansial untuk pemula sering kali terhambat oleh anggapan bahwa memulai investasi memerlukan banyak uang.
Nyatanya, perkembangan teknologi dan munculnya berbagai platform investasi telah mengubah pandangan ini. Sekarang, dengan hanya sejumlah uang yang relatif kecil, siapa pun bisa memulai. Bahkan dari Rp10.000 saja loh.
Berbagai instrumen investasi dirancang khusus untuk memudahkan pemula. Misalnya, ada reksa dana yang memungkinkan investasi dengan modal awal yang sangat terjangkau. Dengan begitu, terbuka pintu bagi lebih banyak orang untuk tumbuh finansial tanpa harus menunggu sampai punya banyak uang.
2. “Apanya yang Diatur? Duitnya Aja Nggak Ada!”
Banyak orang enggan belajar finansial untuk pemula, dan malah bilang, “Apanya yang diatur? Duitnya aja nggak ada.”
Padahal, ya justru ketika masih sedikit, uang harus mulai diatur. Jangan-jangan, duitnya enggak ada karena memang enggak pernah diatur? Jadi enggak tahu, ke mana saja uangnya pergi.
Pengetahuan finansial adalah kebutuhan yang berlaku universal, enggak peduli seberapa tebal dompet seseorang. Semua orang berhak dan perlu mengerti cara mengelola keuangan dengan baik, bahkan (atau apalagi) jika saat ini merasa tidak memiliki cukup uang.
Literasi keuangan adalah alat penting dalam membangun fondasi ekonomi yang kuat, terlepas dari jumlah uang yang dimiliki saat memulai.
3. Terlalu Rumit untuk Dipelajari
Belajar finansial untuk pemula kerap kali dianggap sebagai hal yang terlalu rumit. Namun, kenyataannya berbeda.
Banyak sumber daya yang tersedia, baik online maupun offline, yang menyajikan materi keuangan dengan cara yang mudah dimengerti. Dari buku-buku yang ditulis untuk pemula hingga kursus online yang interaktif, semuanya dirancang untuk memecahkan konsep-konsep keuangan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dicerna.
Di QM Financial, kamu bisa mengakses banyak sekali format belajar finansial. Mulai dari artikel-artikel yang ada di website ini, video-video di kanal YouTube, podcast di Spotify, sampai e-book juga ada loh!
Untuk memulai, cukup fokus pada dasar-dasar keuangan seperti pengelolaan anggaran, pentingnya menabung, dan dasar-dasar investasi. Akan lebih baik lagi, jika kamu mulai dengan belajar Blueprint of Your Money.
Dengan mengambil langkah kecil, belajar finansial enggak lagi terasa sebagai beban, melainkan sebagai perjalanan menarik menuju kemandirian dan kebebasan finansial. Tip praktis seperti mengatur pengeluaran harian atau menentukan tujuan keuangan jangka pendek dapat menjadi titik awal yang baik untuk membangun kebiasaan finansial yang sehat.
4. Saham Itu Judi
Banyak orang yang menganggap bahwa pasar saham sama dengan judi. Persepsi ini enggak tepat, apalagi kalau kemudian membuatmu terhambat dalam belajar finansial untuk pemula.
Ada perbedaan mendasar antara berinvestasi di pasar saham dan berjudi. Investasi dilakukan berdasarkan pada penelitian, analisis, dan strategi jangka panjang yang bertujuan untuk pertumbuhan modal di masa depan. Sebaliknya, judi bergantung pada keberuntungan dan peluang instan tanpa dasar analisis yang kuat.
Untuk bisa berinvestasi di pasar saham, kita harus paham tentang nilai perusahaan, kondisi ekonomi, dan faktor lain yang memengaruhi harga saham. So, harus dilakukan riset dengan saksama dan punya strategi investasi jangka panjang.
Berinvestasi di pasar saham bisa menjadi sarana efektif untuk membangun kekayaan. Hal yang sangat berbeda dengan judi.
5. Masih Muda Enggak Butuh Asuransi
Kan, masih sehat! Gitu katanya.
Padahal, memiliki asuransi sejak dini justru merupakan langkah strategis dalam belajar finansial untuk pemula. Dengan memiliki asuransi sesuai kebutuhan, risiko keuangan bisa dikelola dan melindungi dirimu dari kejadian tak terduga yang bisa mengganggu stabilitas finansial.
Asuransi kesehatan adalah asuransi yang wajib dimiliki terlebih dulu. Baru kemudian, jika kamu merupakan orang yang menjadi andalan banyak jiwa untuk bergantung hidup, kamu akan butuh asuransi jiwa.
Memiliki asuransi sejak usia muda bukanlah pemborosan, melainkan investasi dalam merencanakan masa depan yang lebih aman dan stabil. Asuransi itu penting sebagai bagian dari strategi keuangan yang komprehensif, bukan sekadar opsi tambahan.
Mematahkan mitos seputar belajar finansial untuk pemula membutuhkan pengertian yang benar tentang keuangan.
Dengan mengatasi kesalahpahaman ini, jalan menuju kebebasan finansial menjadi lebih jelas dan terjangkau. Mulai dari investasi dengan modal kecil hingga pentingnya asuransi bagi semua usia, langkah-langkah praktis ini membuka pintu untuk siapa saja yang ingin memperkuat dasar keuangannya.
Meluangkan waktu untuk belajar dan menerapkan prinsip-prinsip finansial yang sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan. Bukan cuma tentang uang, tetapi juga tentang menciptakan kehidupan yang lebih aman dan berkualitas.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!