5 Hal Seputar Tradisi Halalbihalal di Kantor – Wajib?
Di bulan Ramadan kemarin, ada tradisi buka bersama. Setelah hari raya Idulfitri, ada tradisi halalbihalal. Badai bukber berlalu, badai halalbihalal menjelang. Ya, setidaknya dalam sebulan ini, kita pasti akan disibukkan dengan acara halalbihalal. Dari mulai halalbihalal di kompleks rumah tempat tinggal kita hingga halalbihalal di kantor.
Memang tidak terlalu mengganggu eksistensi uang pribadi di dompet seperti halnya bukber, karena tradisi halalbihalal ini biasanya diinisiasi oleh instansi sebagai acara yang umum dilakukan di hari-hari pertama kerja. Meski tak jarang pula ada komunitas atau kelompok kecil dari kita yang berinisiatif melakukan syawalan atau halalbihalal untuk kalangan sendiri sambil makan-makan.
Kadang acara ini diadakan ala kadarnya–sekadar bersalam-salaman antar karyawan sebagai wujud kebersamaan. Tapi, tak jarang pula diselenggarakan besar-besaran–terutama kalau diadakan oleh instansi ataupun perusahaan besar–sampai ada penganggaran khusus.
Menarik juga ya, tradisi ini. Konon, acara halalbihalal ini tidak ada di negara mana pun–negara muslim sekalipun–dan hanya dikenal di Indonesia. Berbeda dengan tradisi buka bersama ya, yang banyak juga dilakukan di negara-negara lain.
Kalau begitu, apakah acara ini wajib diadakan? Terutama halalbihalal di kantor nih, apakah memang harus ada? Mari kita lihat, sedikit fakta mengenai tradisi khas setelah Lebaran di Indonesia ini.
5 Fakta dan hal-hal seputar tradisi halalbihalal di kantor yang perlu diketahui
1. Tradisi asli Indonesia
Menurut , halalbihalal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan, biasanya diadakan di sebuah tempat (auditorium, aula, dan sebagainya) oleh sekelompok orang.
Tak sama dengan istilah keagamaan lain, halalbihalal tidak berasal dari bahasa Arab, melainkan lahir dari di tahun 1948 demi meredam isu politik kala itu. Makna yang dirujuk dari istilah halalbihalal ini adalah agar masing-masing pribadi bisa saling memberikan kehalalan atas kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat sebelumnya.
Sejak itu, tradisi ini dilanjutkan hingga sekarang. Tak hanya menjadi acara resmi, halalbihalal juga sering dilakukan secara informal di suatu komunitas saat pertama kali bertemu kembali pasca Ramadan.
2. Bukan kewajiban
Dari telusuran sejarah di atas, kita jadi bisa menarik kesimpulan bahwa acara halalbihalal di kantor bukanlah acara yang wajib diselenggarakan.
Jadi, tak ada kewajiban bagi instansi dan perusahaan mana pun untuk menyelenggarakan halalbihalal. Saat kita masuk kantor kembali setelah libur Lebaran, akan ada momen ketika kita saling bersalaman mengucapkan selamat hari raya (dan pasti diikuti dengan permintaan maaf lahir batin), itu juga sudah jadi acara halalbihalal tersendiri.
Acara salam-salaman ini bakalan memakan waktu cukup lama juga lo, apalagi kalau teman kerja kita banyak. Konon, di suatu instansi pemerintah–meski tidak diselenggarakan acara halalbihalal di kantor secara resmi–waktu buat salam-salaman ini bisa menghabiskan waktu 1 jam sendiri di awal hari. Karena itu, banyak yang berinisiatif untuk datang lebih pagi, agar waktu kerja tidak terpotong.
3. Makan-makan?
Sejumlah perusahaan memang menyediakan makanan yang cukup banyak bagi karyawan untuk dimakan bareng-bareng setelah acara bersalam-salaman selesai. Maka wajar saja, kalau ada undangan untuk halalbihalal di kantor, yang terbayang adalah jamuan makan.
Padahal ya enggak harus juga. Kadang yang terjadi adalah banyak dari para karyawan–terutama yang habis mudik–membawa oleh-oleh untuk dimakan bareng di kantor.
Meski tidak diadakan khusus, tetap saja kan menyita waktu kerja meski mungkin tidak terlalu banyak.
4. Buat yang berfaedah
Well, kalau sudah dianggarkan khusus dan menjadi acara tradisi di kantor yang memang selalu diselenggarakan secara besar-besaran, mengapa tidak sekalian saja membuat acara halalbihalal di kantor yang bermanfaat untuk perkembangan karyawan?
Selain mungkin mengundang ustaz untuk mengisi ceramah agama, acara halalbihalal juga bisa menjadi media untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Misalnya saja, sembari mengadakan talkshow tentang topik-topik tertentu untuk menambah wawasan karyawan, atau bahkan mengadakan training. Ketimbang harus mencari waktu lagi, mending diagendakan sekalian saja, bukan?
5. Tetap jaga kesehatan
Karena halalbihalal itu sudah identik dengan jamuan makan, maka perlu juga direncanakan khusus terutama untuk menunya. Alangkah baiknya, jika dalam menyusun menu, kita tetap menyeimbangkan gizi dan nutrisinya.
Pasti juga semua sudah tahu, apa saja jenis menu makanan khas Lebaran yang dimakan sepanjang libur kemarin kan? Pasti tak jauh-jauh dari daging-dagingan, santan, gorengan, dan kawan-kawannya.
Mau menyajikan menu yang sejenis juga? Boleh saja, tapi ada baiknya perbanyak juga sayur dan buah. Ingat, meski merayakan kemenangan, kita juga harus tetap sehat. Merayakan kemenangan bukan berarti kita lantas kebal terhadap penyakit lo! Jadi, tetap jaga kesehatan, dan segera kembali ke pola makan yang sehat.
Nah, kembali ke acara halalbihalal di kantor lagi nih. Kalau mau menjadikannya sekaligus sebagai ajang untuk meningkatkan kompetensi karyawan, Anda bisa juga lo mengundang tim QM Financial untuk mengisi acara halalbihalal di kantor Anda. Sembari menjalin silaturahmi, karyawan bisa menyerap tip-tip mengelola keuangan praktis dan interaktif dari trainer-trainer QM Financial yang berpengalaman.
Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
Kembali Bekerja Setelah Liburan Panjang, Awas 9 Gejala Post Vacation Syndrome!
Halo! Apa kabar nih, semua? Sudah balik dari liburan Idulfitri? Sudah puas mudik? Eh, belum ya? Ya, tapi apa mau dikata, hari ini sudah harus masuk kantor dan kembali bekerja lagi.
Rasa malas yang datang saat kembali bekerja setelah liburan panjang itu wajar kok. Meski kita sudah sempat beres-beres dulu sebelum mulai liburan kemarin–seperti sudah beresin meja supaya saat kembali bekerja nggak langsung berhadapan dengan meja yang berantakan–tapi yah, tetap saja perasaan belum move on dari liburan itu ada.
Yah, bersiap sajalah untuk sehari dua hari ke depan. Sekali lagi, itu wajar.
Tapi, kalau kita terus menerus mengalami kelelahan, malas melakukan apa pun, emosi nggak stabil bahkan depresi, setiap kali pulang dari liburan panjang, bisa jadi kita mengalami apa yang disebut sebagai post vacation syndrome.
Apa itu Post Vacation Syndrome?
Istilah ini muncul dari para psikolog dari Amerika Serikat dan Eropa yang mengamati banyaknya warga dua benua tersebut yang mengalaminya. Memang belum ada penelitian ilmiah tentang gejala ini sih, namun beberapa psikolog menyatakan banyak orang ternyata mengalami sindrom ini. Terutama bagi warga AS dan Eropa yang memang selalu punya beberapa periode libur panjang dari pemerintah dan perusahaan setiap tahunnya.
Begitu mereka selesai liburan dan kembali bekerja, banyak yang mengalami kesulitan beradaptasi kembali dengan kehidupan rutinitas sebelumnya.
Dr. Claudio Mencacci, psikiatris dan DIrektur Departement of Neuroscience Rumah SAkit Fatebenefrateli, Milan, Italia, menyebutkan, bahwa setidaknya 35% populasi dunia terutama para penduduk usia 25 – 45 tahun diperkirakan acap kali menderita Post Vacation Syndrome.
Transisi dari liburan panjang ke rutinitas pekerjaan sehari-hari menyebabkan rusaknya mental orang, untuk kembali bekerja dan melakukan banyak hal yang tertinggal sebelum liburan. Dari jenis kelamin, perempuan lebih potensial terkena sindrom ini daripada pria, karena biasanya perempuan multitasking–melakukan urusan domestik dan bekerja di luar rumah juga.
Pekerja yang potensial terkena gejala penyakit saat kembali bekerja ini adalah para perawat, dokter, pekerja sosial, pekerja shift, karyawan yang bekerja di meja depan kantor.
Hmmm, ada pekerjaan Anda yang disebut di atas?
Beberapa Jenis dan Gejala Post Vacation Syndrome
Sejauh ini, ada 2 jenis post vacation syndrome yang biasa menjangkiti para pekerja kantoran, yaitu:
- Dystimic, dengan gejala mengalami gangguan tidur, sistem pencernaan terganggu, dan memengaruhi juga sistem saraf perifer, atau sistem saraf tepi, yang berakibat munculnya neuropati perifer.
- Adaptation, yang berupa gangguan beradaptasi yang melibatkan nonfisik yang menimbulkan banyak halangan untuk melakukan apa pun.
Gejala yang umum dirasakan jika Anda mengalami post vacation syndrome saat kembali bekerja setelah liburan di antaranya:
- Merasa lelah terus
- Kehilangan selera makan
- Tiba-tiba merasa sedih bahkan sampai menangis, tanpa sebab yang jelas.
- Pikiran terus dipenuhi kenangan liburan terus hingga berhari-hari
- Enggan melakukan apa pun
- Perasaan jadi sensitif, mudah tersinggung dan marah
- Susah tidur
- Sakit lambung
- Depresi
Lalu, Bagaimana Cara Mengatasi Sindrom Penyakit Orang yang Baru Kembali Bekerja Ini?
Well, beberapa di antara penderita memang tidak menyadari kalau mereka mengalami sindrom ini. Hanya dibilang, masih pengin libur saja. Padahal, ini sudah termasuk gangguan psikologis. Apalagi kalau ternyata uang tabungan juga terkuras habis. Duh, makin nyesek!
Berapa lama seseorang dapat mengatasi gangguan ini tergantung kepribadian orang tersebut, demikian jelas Mencacci. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan bila terserang gangguan ini.
Beberapa yang bisa dicoba:
1. Paksakan diri untuk back to reality
Ini berkaitan dengan kemauan dan keinginan. Mengembalikan diri kepada kenyataan, apalagi yang menyusahkan (pekerjaan menumpuk, banyak tugas dari bos, dan sebagainya) pasti agak susah. Namun, bukan berarti tidak bisa. Hidup berjalan terus, jadi kita pun harus membuat diri kita terus “bergerak”.
2. Teliti lagi catatan keuangan
Berapa sisa saldo hari ini? Semoga masih ada ya, buat hidup kira-kira 3 minggu lagi sebelum gajian tiba, bisa lebih bisa kurang. Proyeksikan keuangan dan buat anggaran hingga hari gajian tiba, and then, stick to it!
3. Apa rencana weekend?
Meski masih awal week days, nggak ada salahnya mulai mereka-reka rencana akhir pekan yang menyenangkan besok. Tapi, jangan merencanakan perjalanan panjang keluar kota lagi. Kalau masih ada sisa uang, bisa saja dipakai belanja tipis-tipis buat meningkatkan mood. Beli buku, atau mungkin beli atasan kerja yang matching dengan bawahan yang terakhir dibeli. Atau aksesori aja buat para ladies; kalung atau anting-anting lucu. Atau mungkin, skincare? Oke juga. Tapi ingat, tetap ingat batas bujet ya.
4. Olahraga
Mau meningkatkan mood, olahraga sudah yang paling cocok. Yes, jadwalkan lagi olahraganya. Apalagi habis libur Lebaran, badan juga barangkali jadi lebar-an–lebih lebar maksudnya. Kalau tidak suka olahraga, coba perbanyak jalan kaki. Pokoknya, jangan mager!
5. Cukup tidur
Ini penting. Kalau yang barusan balik kemarin dan hari ini sudah langsung kembali bekerja, maka ya pantas saja badan masih lesu dan letih. Jadi, nanti sepulang kantor, nggak usah mampir ke mana-mana dulu. Langsung pulang, dan istirahat ya.
6. Atur kembali pola makan
Jangan telat makan. Banyak konsumsi makanan yang baik untuk otak, seperti ikan yang mengandung Omega 3, buah-buahan, kacang-kacangan, dan banyak minum air putih.
7. Jangan memaksakan diri
Jangan paksakan untuk melupakan kenangan liburan panjang kemarin selama kembali bekerja. Belum move on itu enggak apa-apa kok. Pasang saja foto-foto liburan di tempat yang mudah dilihat, namun jangan habiskan waktu kita untuk menatapinya terus. Atau posting deh di Instagram semua fotonya. Biar semua orang iri #eh
Yang pasti, semakin sering dibicarakan, maka semakin membuat kita tidak memikirkannya terus di saat sendiri, atau sedang melakukan pekerjaan.
Nah, sambil membangkitkan mood, sekalian saja ceki-ceki kelas-kelas QM Financial di bulan Juni. Banyak kelas baru yang sudah di-improve agar semakin bisa memenuhi kebutuhan. Jadi, jangan sampai ketinggalan daftar untuk upgrade pengetahuanmu mengulik keuangan.
So, semoga sindrom pasca liburan kamu bisa segera sembuh ya, dan semangat untuk kembali bekerja segera pulih.
Setelah Idulfitri, Ingat Selalu 3 Hal Keuangan Pribadi Agar Kantong Tidak Ikut Fitrah
Idulfitri baru saja berlalu, dan maknanya kita kembali kepada fitrah, kembali suci. Ibaratnya, kondisi diri kita sekarang kembali seperti kertas kosong yang belum ditulisi, putih bersih. Mulai dari nol lagi. Semoga demikian juga kondisi teman-teman semua. Tapi, kondisi “kembali ke fitrah” ini seharusnya tak berlaku untuk kondisi keuangan pribadi kamu juga dong. Masa hari gini, dompet juga kosong melompong. Kondisi keuangan tidak harus berada di titik nol juga, dong?
Memang sih, Idulfitri maupun hari raya lainnya sering kali dapat membuat kondisi keuangan pribadi seseorang jadi kacau balau. Kondisi keuangan yang babak belur setelah hari raya merupakan hal yang lumrah terjadi. Pengeluaran membengkak untuk menyambut hari raya; mulai dari membeli pakaian baru, hidangan dan hantaran, berbagi angpau, sampai kepada budaya mudik.
Nah, ini nih yang terakhir. Apalagi kalau hari rayanya juga dibarengi dengan liburan panjang. Seperti yang kita alami kemarin ini, ditambah masih ada liburan panjang sekolah nanti di depan. Wadaw! Pasti bikin para orang tua juga cenat-cenut nih pastinya.
Akan tetapi, membengkaknya pengeluaran hari raya seharusnya dapat diprediksi kan ya, karena hal ini bakalan terjadi setiap tahun. Idulfitri akan selalu kita rayakan setiap tahun, benar kan? Dengan demikian, sebaiknya kamu melakukan langkah pencegahan agar tidak bangkrut pasca hari raya.
Lalu, apa nih yang bisa dilakukan? Sebenarnya cukup sederhana. Kamua hanya perlu untuk selalu mengingat dan melakukan 3 hal keuangan pribadi yang paling prinsip ini saja.
3 Hal Keuangan Pribadi yang Harus Selalu Diingat, Agar Kantong Tidak Ikut Fitrah Setelah Idulfitri
1. Hitung dan buat anggaran
Sebelum hari raya kemarin, apakah kamu sudah melakukan penganggaran? Belum ya? Well, kalau begitu, jangan lagi mengulangi kesalahan keuangan pribadi ini di tahun depan.
Untuk bisa membuat anggaran hari raya di tahun depan, berarti kamu harus mulai dengan menghitung dulu dengan cermat, berapa realisasi pengeluaran dari bujet hari raya kamu kemarin.
Setelah ketemu angka pastinya, gunakanlah jumlah realisasi tersebut sebagai acuan untuk membuat bujet hari raya tahun depan. Tambahkan inflasi sebesar 10% karena kenaikan harga pasti terjadi setiap tahunnya.
Nah, dengan begini, kamu sudah memegang batas bujet yang bisa kamu keluarkan dengan terkendali.
2. Kendalikan diri
Di saat kritis dalam keuangan pribadi, mungkin kamu akan tergoda untuk menerima tawaran Kredit Tanpa Agunan (KTA). Tapi, ada baiknya kamu pertimbangkan lagi.
Menambah utang dengan tujuan untuk menutup defisit yang terjadi akibat hari raya hanyalah akan membuat kamu terjerat bunga pinjaman yang tinggi untuk barang yang telah dikonsumsi. Ini pastinya bukan langkah yang bijaksana.
Kalau memang terpaksa sekali, akan lebih baik jika kamu merogoh dana darurat yang sudah kamu kumpulkan sebelumnya. Namun, meski itu adalah dana darurat sendiri, pastikan kamu mengembalikannya sesegera
mungkin!
Sementara itu, periksa lagi anggaran untuk beberapa hari ke depan setelah Idulfitri ini. Apakah ada yang bisa dikurangi? Untuk makan, misalnya. Kamu juga dapat mempertimbangkan membawa bekal makan siang dari rumah apabila keuangan sedang menipis. Atau, simpan saja mobil di rumah dulu, dan kalau pergi, gunakan moda transportasi umum demi menghemat uang bensin.
3. Cari ide tambah pemasukan
Butuh suntikan dana kecil, sementara gaji belum kelihatan hilalnya?
Coba lihat sekeliling kamar atau lemari kamu. Mungkin ada beberapa barang yang sudah tak terpakai beberapa tahun lamanya, saatnya untuk menjualnya dengan harga murah. Kamu bisa merencanakan untuk menggelar garage sale, untuk melepas barang-barang yang sudah tak kamu pakai tapi kondisinya masih mendekati 100%.
Mau bikin garage sale offline di rumah? Boleh saja. Mau online? Bisa banget juga. Banyak portal menjual barang bekas yang tersedia. Atau, jual lewat akun Instagram kamu pribadi pun juga bisa. Usaha ini, selain bisa membersihkan ruangan dan lemari, juga dapat mendatangkan uang untukmu kan?
Kalau mau dapat keuntungan lebih banyak, undang teman-temanmu untuk ikut gabung dalam garage sale kamu. Minta mereka menyetor data barang yang hendak mereka jual, lalu buat list dan bicarakan harganya. Yang pasti, nggak perlu mengharap untung terlalu banyak. Bisa laku saja, sudah bagus sehingga kamu nggak perlu puasa lagi sampai hari gajian tiba kan?
Nah, dengan 3 prinsip di atas, semoga keuangan pribadi kamu tetap sehat setelah Idulfitri sampai gaji selanjutnya masuk ke rekening ya! Yuk, ikutan kelas finansial online yuk, supaya kamu lebih terampil mengatur keuangan pribadimu. Cek kelas-kelas yang tersedia, dan jangan lupa untuk follow akun Instagram QM Financial juga ya!
3 Hal Penting tentang Kompensasi Karyawan yang Harus Diketahui Semua Orang
Sudah banyak hal sudah kita bahas; gaji, berbagai benefit yang diberikan oleh kantor, THR alias tunjangan hari raya, hingga company trip. Yups, kita sudah banyak membahas mengenai kompensasi karyawan.
So, dalam artikel ini kita akan bahas kompensasi karyawan secara keseluruhan, mulai dari pengertian hingga faktor-faktor yang memengaruhi pemberian kompensasi ini. Shall we?
Pengertian Kompensasi Karyawan
Kompensasi karyawan secara singkat bisa didefinisikan sebagai segala bentuk imbalan atas hasil kerja yang sudah diberikan oleh karyawan kepada perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pastinya tujuan diberikannya kompensasi karyawan ini adalah sebagai penghasilan dari karyawan sebagai individu yang berhak atas penghidupan yang layak, dan sebagai ikatan kerja sama antara perusahaan dan karyawan. Pemberian kompensasi ini juga merupakan pemenuhan kewajiban perusahaan terhadap karyawan, seperti yang sudah diatur dalam undang-undang ketenagakerjaan yang disahkan oleh pemerintah.
Tujuan lainnya dari kompensasi karyawan antara lain:
- Memberikan motivasi lebih pada karyawan untuk memberikan hasil yang terbaik.
- Mencegah karyawan meninggalkan pekerjaannya.
- Memperbaiki dan meningkatkan disiplin kerja karyawan
- Bisa menjadi standar kualitas dan prestasi kerja
Jadi, segala macam–baik yang kasatmata ataupun tidak kasatmata–bentuk imbalan buat kita yang sudah bekerja di kantor itu bisa disebut sebagai kompensasi karyawan.
Lo, kok ada kasatmata tak kasatmatanya? Iya, bener kok itu. Mari kita lihat ke beberapa bentuk kompensasi yang diterima oleh karyawan.
Beberapa Bentuk Kompensasi Karyawan yang Diberikan oleh Perusahaan
Ada beberapa bentuk kompensasi karyawan yang diterimakan. Apa saja? Mari kita lihat.
1. Kompensasi langsung
Kompensasi karyawan ini adalah bentuk kompensasiyang langsung bisa dirasakan oleh karyawan. Biasanya juga disebut dengan kompensasi finansial, lantaran kompensasi ini diberikan dalam bentuk uang.
Kompensasi langsung ini berupa:
- Upah yang dibayarkan secara harian, ataupun gaji yang dibayarkan per bulan.
- Tunjangan-tunjangan, yang diberikan rutin–baik yang dihitung per kehadiran maupun yang tidak. Seperti tunjangan jabatan, tunjangan makan, transportasi, dan lain sebagainya.
- Reward dan bonus, yang diberikan tidak setiap bulan. Seperti Tunjangan Hari Raya, bonus tahunan, dan lain sebagainya.
- Insentif, yang diberikan pada karyawan khusus karena sudah memenuhi standar target kerja tertentu. Misalnya komisi untuk para sales yang mampu meraih angka deals tertentu.
- Fasilitas yang disediakan untuk memperlancar kerja karyawan
2. Kompensasi tidak langsung
Kompensasi karyawan tidak langsung merupakan kompensasi atau imbalan yang secara tidak langsung dirasakan oleh karyawan, meliputi benefit atau manfaat, dan pelayanan atau service.
Kompensasi tidak langsung ini bisa saja dalam bentuk finansial maupun kompensasi nonfinansial.
Kompensasi karyawan tidak langsung dalam bentuk finansial merupakan kompensasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup karyawan. Misalnya pemberian asuransi kesehatan yang akan memberikan perlindungan pada para karyawan dan juga anggota keluarganya, penyertaan karyawan di program dana pensiun, tunjangan perumahan, fasilitas peminjaman dana dengan bunga rendah, dan lain sebagainya.
Ada pula kompensasi karyawan tidak langsung yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, misalnya seperti tunjangan pendidikan untuk meraih gelar lebih tinggi, pemberian training-training yang sesuai dengan kebutuhan karyawan, dan lain sebagainya.
Sedangkan, kompensasi karyawan tidak langsung nonfinansial bisa diberikan dalam bentuk liburan bareng, pemberian hak cuti–termasuk hak cuti hamil bagi karyawan wanita–pemakaian kendaraan kantor dalam car ownership program, ataupun pemenuhan fasilitas kantor terbaik agar karyawan semakin nyaman dalam bekerja.
Kriteria Pemberian dan Faktor yang Memengaruhi Kompensasi Karyawan
Kompensasi untuk karyawan ini memang merupakan kewajiban perusahaan dan menjadi hak bagi para karyawan. Namun, pemberian dan besarannya tentu ada aturannya.
Pemberian kompensasi karyawan ini seharusnya:
- Memadai, dalam arti harus memperhatikan tingkat taraf hidup normal yang berlaku saat itu, dan memenuhi aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.
- Adil, dalam artian setiap karyawan berhak mendapatkan kompensasi tergantung jabatan, beban kerja dan tanggung jawab masing-masing.
- Efektif, dalam arti tidak berlebihan, seimbang dengan kinerja dan gaji/upah yang berlaku.
- Aman, dalam artian, kompensasi karyawan ini diberikan untuk membangkitkan rasa aman dan nyaman karyawan dalam bekerja sehari-harinya.
Lalu, faktor apa saja yang biasanya memengaruhi besaran kompensasi karyawan yang diberikan oleh perusahaan ini? Ada beberapa, mari kita lihat.
- Kemampuan untuk membayar. Ini menjadi faktor utama pastinya. Perusahaan pasti tidak akan membayar kompensasi melebihi kemampuan.
- Produktivitas dan kinerja karyawan, tentunya yang produktivitasnya lebih tinggi akan mendapatkan kompensasi yang lebih banyak ketimbang yang lainnya.
- Posisi, jabatan, dan beban kerja, semakin tinggi jabatan, semakin banyak beban kerja maka kompensasi yang diterima juga semakin besar.
- Peraturan pemerintah, yang berupa penetapan UMR dalam suatu wilayah.
Nah, sudah tahu serba-serbi kompensasi karyawan–mulai dari pengertian, jenis dan bentuknya, serta faktor-faktor yang memengaruhi pemberian dan besarannya–sekarang saatnya kita untuk tahu bagaimana cara terbaik untuk mengolah semua bentuk kompensasi itu, sehingga kita bisa memanfaatkannya untuk menaikkan kualitas hidup kita.
Untuk membantu karyawan Anda agar dapat mengoptimalkan kompensasi dan benefit yang didapat dari perusahaan, Anda dapat mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan dan HR di perusahaan Anda. Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
5 + 4 Jurus Atur Uang Anti Tekor Pasca Lebaran untuk Karyawan
Sepertinya THR sudah kelihatan banget hilalnya ya? Sebagian pasti sudah terima. Yang belum, semoga segera diterima minggu ini. Setelah THR diterima, maka sekaranglah saatnya mengeluarkan jurus-jurus atur uang yang sudah dipelajari. Supaya apa? Supaya keuangan nggak defisit pasca Lebaran.
Apa yang harus dilakukan? Mari kita bagi jurusnya dalam 2 bagian besar: sebelum Lebaran dan pasca Lebaran.
5 Jurus Atur Uang Sebelum Lebaran
1. Tak harus baru
THR sudah diterima, saatnya belanja baju! Buat suami, istri, anak-anak, keponakan-keponakan, dan tentunya diri sendiri! Tapi, eits, Lebaran nggak selalu identik dengan semua yang baru lo. Iya nggak? Termasuk baju.
Coba bongkar lemari masing-masing. Barangkali ada baju-baju lama yang terlupakan. Barangkali juga ada beberapa yang bisa dibenahi sedikit saja supaya tampak baru.
Biasanya sih baju anak-anak bisa banget ya, dijahit-jahit, ditambah ini itu, pernak-pernik yang lucu. Jadi deh baju lama rasa baru. Lumayan ngirit juga tuh.
2. Manfaatkan sale
Kalau memang terpaksa harus membeli apa-apa yang baru, lakukan jurus atur uang kedua: manfaatkan momen sale yang sering diadakan oleh butik-butik, department store, dan toko-toko.
Tapi ingat ya, jangan sampai kebablasan. Jangan sampai terjadi yang sebaliknya, dompet bocor. Apalagi kalau belanjanya pakai kartu kredit, duh bisa jebol gara-gara lapar mata sale.
3. Bikin kue sendiri
Untuk camilan saat Lebaran, biasanya kita sudah pesan nastar, kastangel, dan kue-kue Lebaran lainnya sejak jauh-jauh hari.
Nah, supaya lebih hemat, gimana kalau Lebaran tahun ini buat saja kue-kue sendiri? Resep-resepnya bisa ditemukan dengan mudah di Gòogle. Kalau ada anak-anak, coba karyakan mereka juga di dapur. Lumayan tuh, bisa bantu menakar-nakar, atau mencampur-campur bahan kue. Apalagi mereka juga libur. Sibukkan mereka di rumah, biar nggak minta liburan terlalu jauh. Hihihi.
4. Angpao dan bingkisan
Nah, ini dia salah satu pos pengeluaran khas di hari Lebaran. Bisa saja ini anggarannya paling besar di antara yang lain, kalau keponakan-keponakan yang jumlahnya sekompi itu juga dihitung. Bener-bener butuh jurus atur uang yang jitu supaya semua kebagian.
Tapi, angpao kan nggak melulu uang? Bagaimana kalau untuk tahun ini, diganti dengan bingkisan-bingkisan kecil? Kita bisa membelanjakan isi bingkisan saat ada sale di department store. Lumayan menghemat juga lo!
5. Sisihkan jatah THR
Nah, ini yang sering kita lupakan. Kalau sudah menerima THR, yang kita pikirkan selalu saja soal belanja. Habiskan semua, tapi terus tekor saat pasca Lebaran. Duh, jurus atur uang yang enggak banget deh.
Sisihkan dulu uang THR tersebut. Ada nggak cicilan atau tagihan yang bisa dilunasi dengan THR? Lalu, setidaknya sisihkan 10%-nya untuk ditabung. Ingat, pasca Lebaran nanti, kita masih harus hidup. Jangan sampai, setelah Lebaran kita malah jadi panik karena uang habis, tabungan ikut terambil, plus masih menyisakan utang di kartu kredit. Kelar.
4 Jurus Atur Uang Pasca Lebaran
Atur uang kembali pasca Lebaran, dengan beberapa tip berikut.
1. Merencanakan
Salah satu cara paling efektif dalam jurus atur uang adalah dengan merencanakannya terlebih dahulu. Mau ke mana saja kita akan membelanjakan uang, untuk keperluan apa saja, dan kapan. Ketahui dengan pasti sejak awal, ke mana larinya si uang.
Catat setiap rupiah yang dikeluarkan dalam sebuah catatan harian. Dengan memiliki catatan, niscaya, kitaakan lebih berhati-hati dalam pengeluaran uang. Apalagi kalau kelihatan, bahwa uang yang dibelanjakan sudah melebihi bujet. Langsung deh ter-alarm.
2. Evaluasi dan Batasi
Setelah merencanakan, jurus atur uang berikutnya adalah mengevaluasi pengeluaran pasca Lebaran.
Agar beban bisa sedikit berkurang, maka lakukanlah evaluasi terhadap catatan keuangan yang sudah dibuat. Pelajari mana saja yang bisa dikurangi bujetnya, atau bahkan bisa dihapus sama sekali. Misalnya, kurangi jatah jajan makan siang di luar sebulan ke depan, dan sebaiknya mulai membawa bekal sendiri dari rumah. Kurangi ngopi-ngopi di kafe bareng teman-teman hangout dulu beberapa hari ini.
Sedangkan untuk biaya transportasi, mungkin bisa lebih banyak menggunakan transportasi publik dulu, supaya bisa lebih hemat BBM dan juga biaya parkir.
3. Jatah harian
Jurus atur uang ketiga yang bisa kita lakukan pasca Lebaran adalah menjatah pengeluaran harian. Hitunglah ulang berapa biaya yang dikeluarkan setiap hari. Setelah itu, buatlah jatah biaya harian.
Misalnya, untuk makan selama satu harinya–mau makan di warung dekat kantor atau mau masak sendiri–jatahnya Rp 150.000. Transportasi, misalnya, Rp 100.000. Hitung juga keperluan sepanjang satu hari yang lainnya, kemudian total berapa jumlahnya. Masukkan uang ini dalam satu dompet khusus harian.
Jangan lupa, siapkan uang cadangan, yang hanya boleh dipakai HANYA jika ada keperluan darurat. Simpan dalam dompet yang terpisah.
Selanjutnya, disiplin. Biasakan hanya membelanjakan uang dalam dompet harian, tanpa harus mengambil uang cadangan.
4. Puasa shopping
Shopping sudah pasti bikin lapar mata. Apalagi kalau shopping-nya bareng teman-teman.
Lebih aman, untuk sementara waktu, jangan ke mal atau pusat perbelanjaan sama sekali terlebih dahulu, sampai kondisi dompet sudah stabil kembali atau sudah memungkinkan. Biaya untuk jalan-jalan itu sangat besar, kadang karena suasana hati kita lagi senang, kita dengan mudah mengeluarkan uang.
Demi kesehatan dan kemaslahatan bersama, sebaiknya tunda dulu mengunjungi tempat-tempat belanja sama sekali ya.
Nah, semoga dengan beberapa jurus atur uang di atas, kondisi kita jadi nggak terlalu kebobolan selama libur Lebaran dan pasca Lebaran nanti ya.
Yang tetap diingat, sekali lagi, adalah pasca Lebaran besok, kita masih punya hari-hari yang harus dijalani, yang juga memerlukan biaya tak sedikit.
Jadi, jangan jadikan momen Lebaran semacam ‘akhir hidup’ atau ‘kapan lagi sih bisa begini?’. Yang kayak gini, udah pasti akan bikin dompet kita ‘berakhir’.
Tetap pantau akun Instagram QM Financial ya, supaya nggak ketinggalan info-info seputar tip keuangan–baik keuangan pribadi, korporasi, maupun UKM. Cek juga kelas-kelas finansial online terbarunya, dan segera daftar sesuai kebutuhan.
Selamat menjelang Lebaran!
Bingkisan Lebaran untuk Karyawan – Perlukah? 5 Pertimbangan Berikut Bisa Membantu
Lebaran hampir datang. Sudahkah THR di tangan? Kalau sudah, mungkin para karyawan sekarang tinggal menunggu bingkisan Lebaran yang sering juga diberikan oleh perusahaan.
Di sini, kadang pertanyaan muncul. Sudah ada THR, masih perlukah ada bingkisan Lebaran lagi dari perusahaan untuk karyawan? Dobel dong–dobel senang untuk karyawan, dobel pusing untuk perusahaan. Hihihi.
Apakah pemberian bingkisan Lebaran ini wajib hukumnya? Jawabannya, tidak. Dalam peraturan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku, hanya dijelaskan mengenai Tunjangan Hari Raya, sedangkan kewajiban perusahaan untuk memberikan bingkisan Lebaran pada karyawan tidak pernah disebutkan. Karena itu, pemberian ini bersifat opsional, kembali pada kebijakan masing-masing perusahaan.
Namun, bingkisan Lebaran adalah tradisi. Sebuah perusahaan media di Dubai, Gulf News, pun memelihara tradisi untuk memberikan parcel pada seluruh karyawannya yang berjumlah ribuan ketika Lebaran tiba. Sang CEO menjelaskan, bahwa tradisi memberikan bingkisan Lebaran ini tak hanya sebatas memberikan penghargaan pada karyawan semata, namun lebih untuk menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan dan mempererat tali silaturahmi serta komunikasi antara pihak manajemen dengan karyawan perusahaan untuk jangka waktu yang panjang.
Hmmm, kalau dilihat dari sisi tersebut, memang benar adanya sih. Karyawan senang mendapatkan bingkisan, rasa percaya dan cinta pada perusahaan tempatnya bekerja akan tumbuh seiring waktu juga kan?
Nah, bagi perusahaan yang memang berencana untuk memberikan bingkisan Lebaran bagi karyawan, pastinya banyak pilihan parcel yang bisa dipertimbangkan ya? Mulai dari parcel Lebaran berisi makanan, bedding set, pecah belah, bahkan gadget. Semua tentu tergantung pada anggaran dan kebijakan perusahaan masing-masing.
Jika ada yang sampai dengan hari ini belum ada ide bingkisan Lebaran seperti apa yang pas untuk diberikan pada karyawan–sedangkan kalau mau paket makanan kok ya gitu-gitu aja–barangkali 5 pertimbangan berikut bisa membantu.
5 Pertimbangan Memilih Bingkisan Lebaran untuk Karyawan
1. Bermanfaat
Pertimbangan pertama untuk memilih item-item yang akan menjadi bingkisan Lebaran adalah manfaatnya bagi si penerima.
Nah, di sini yang paling mudah memang makanan, minuman, ataupun paket sembako. Tapi sebenarnya masih banyak opsi item bingkisan lain yang juga sama bergunanya, misalnya produk fashion untuk dipakai saat hari raya Lebarannya, atau kebutuhan rumah tangga, seperti cangkir, piring, stoples dan sebagainya. Hmmm, dikasih bingkisan Lebaran berisi skincare kayaknya juga nggak akan ditolak. Hihihi.
Yang pasti, pertimbangkan, supaya manfaatnya bisa dirasakan oleh si karyawan sendiri, keluarganya, ataupun dalam jangka panjang.
2. Tahan lama
Jika hendak membeli bingkisan Lebaran yang sudah jadi di toko-toko maupun supermarket, kita juga sebaiknya teliti. Coba perhatikan tanggal kedaluwarsanya, kemasannya apakah masih rapi masing-masing produknya, dan sebagainya.
Sudah tahu kan, banyak produk tak layak yang dikemas dijadikan parcel menjelang Lebaran begini? Jangan sampai nih, memberikan barang-barang yang sudah lewat waktu dikonsumsinya.
Jika memang belum kedaluwarsa, tetap perhatikan tanggalnya. Jangan terlalu mepet juga.
3. Berkualitas
Akan lebih baik jika bingkisan Lebaran ini terdiri atas item-item jumlahnya sedikit, tetapi kualitasnya bagus, ketimbang banyak tetapi kualitasnya meragukan.
Tujuan dari diberikannya bingkisan Lebaran ini kan untuk bersama berbagi kebahagiaan menjelang hari raya. Jangan sampai nih jadinya malah bikin orang bersungut-sungut dan mengeluh setelah menerima bingkisannya. Citra buruk akan melekat di benak penerima bingkisan.
Memang sih, ini ada kaitannya dengan rasa syukur, tapi tentunya akan lebih baik jika bisa memilih produk yang berkualitas, bukan? Manfaatnya pasti juga lebih banyak.
4. Beri beberapa opsi
Barangkali perusahaan Anda memperkerjakan ratusan karyawan, dan ada jatah bingkisan Lebaran untuk semuanya. Luar biasa yah?
Untuk jumlah karyawan yang besar, perusahaan bisa menyiapkan beberapa opsi bingkisan Lebaran sesuai posisi masing-masing karyawan, pun kebutuhannya. Jadi, bisa saja satu karyawan akan menerima bingkisan yang berbeda dengan yang lainnya.
Hal ini akan mempermudah perusahaan dalam menyiapkan bingkisan-bingkisan yang banyak itu. Nggak perlu pusing harus mencari item yang sama.
5. Anggarkan bujetnya sejak jauh hari
Seperti halnya Tunjangan Hari Raya–atau THR–akan butuh anggaran yang besar untuk menyiapkan bingkisan, apalagi kalau karyawannya banyak. Karena itu, perusahaan sebaiknya sudah menyiapkan anggaran ini jauh-jauh hari.
Dengan mempersiapkannya jauh hari pula, perusahaan dapat memilih bingkisan apa yang paling pas untuk diberikan pada karyawan.
Nah, bagaimana nih? Sudah menemukan ide bingkisan Lebaran seperti apa yang hendak diberikan pada karyawan di perusahaan Anda? Atau Anda baru berencana untuk memberikan bingkisan tahun depan? Nggak masalah, malahan berarti ada waktu yang cukup longgar untuk mempersiapkannya.
Tertarik untuk mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan Anda? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Follow Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
Liburan Panjang Segera Tiba, Segera Bereskan Pekerjaan dalam 5 Langkah
Minggu depan sebagian kantor sudah ada yang mulai liburan panjang. Jadi gimana? Dana liburan sudah ada? THR sudah di tangan? Sudah menyiapkan bekal buat mudik?
Semoga semua persiapan untuk menikmati liburan panjang sudah matang. Eits, tapi, jangan sampai nih, sibuk mempersiapkan liburan, eh kerjaan dilupain. Padahal mau ditinggal satu minggu lebih lo!
So, mumpung masih ada waktu beberapa hari, ayo segera selesaikan tugas dan persiapkan diri, biar nanti liburan panjang nggak kepikiran.
5 Langkah Segera Bereskan Pekerjaan Sebelum Liburan Panjang
1. Bikin to do list
Duh, belum-belum udah berasa malesnya karena pekerjaan terasa jadi lebih banyak kalau menjelang liburan panjang begini. Tapi, rasa malas itu nggak akan bikin pekerjaan kelar. Jadi, ayo, jangan piara rasa malesnya, segera ambil kertas, agenda, atau smartphone untuk membuat to do list.
Catat apa saja pekerjaan yang tersisa hingga saat hari terakhir sebelum liburan panjang tiba. Tulis sampai tugas yang paling kecil. Terlihat banyak? Tak mengapa, justru itulah tujuannya agar semua bisa kita ketahui dengan pasti.
Kalau sudah tercatat semua, maka selanjutnya kita ke langkah kedua berikut ini.
2. Bikin skala prioritas
Hmmm, setelah dicatat kok banyak ya? Yah, itu biasa. Namanya juga kerjaan. Kalau sedikit, itu namanya remahan #ehgimana
Nggak perlu pusing, coba diteliti lagi. Apa yang harus dikerjakan ASAP, mana yang bisa ditunda hingga hari terakhir, dan apa saja yang bisa menunggu dan dikerjakan ketika sudah masuk kantor lagi setelah liburan panjang.
Ini dia skala prioritas kita. Dengan punya skala prioritas, kita pun bisa menyelesaikan pekerjaan satu per satu. Sesuaikan dengan tenaga dan energi juga ya. Jangan sampai karena kejar prioritas, akhirnya semua juga jadi prioritas. Percuma bikin to do list dong.
Pastikan saja, kita bisa mengerjakan semuanya tepat waktu dengan tenaga yang ada.
3. Koordinasi dengan atasan dan coworkers lain
Pasti ada satu dua pekerjaan yang kita harus berkoordinasi dengan divisi lain, atasan, atau rekan kerja lainnya. Segera lakukan koordinasinya.
Kadang sih, yang perlu koordinasi dengan orang lain ini yang justru agak susah diselesaikan, karena kadang skala prioritas orang bisa berbeda-beda. Terus gimana dong? Yah, yang perlu kita lakukan adalah menyadari betul hal ini dan berusaha maklum kalau banyak yang masih menunda pekerjaannya.
Intinya: sabar, tapi tagih terus. Hihihi.
4. Kirim notes untuk klien / customer
Jangan lupa untuk mengirimkan pemberitahuan pada klien, customer, supplier, ataupun stakeholder yang lain kalau liburan panjang segera tiba dan kita akan meninggalkan pekerjaan selama beberapa hari. Terutama sih bagi pekerja yang berada di divisi marketing, sales, ataupun divisi-divisi lain yang berhubungan langsung dengan pihak di luar perusahaan.
Penting lo, pemberitahuan ini. Tak hanya sebagai pengumuman libur, tapi lebih pada percepatan penyelesaian tugas sebelum mulai liburan panjang–atau juga berarti notifikasi penundaan pekerjaan hingga liburan selesai.
5. Bersihkan meja kerja
Ingat, liburan panjang–apalagi libur Lebaran–adalah waktu para pekerja untuk kembali ke rumah dalam arti yang sebenarnya. So, jangan bawa pulang pekerjaan ya, apalagi bawa pekerjaan ikut liburan. Duh.
Sebelum mulai liburan, ingat juga untuk membersihkan dulu meja kerja yang biasa dipakai. Rapikan paper files, jangan hanya ditumpuk berantakan begitu saja di atas meja. Ingat, para OB pun juga libur. Jadi tidak akan ada orang yang bisa membersihkan kantor seperti biasanya. Rapikan juga alat tulis, jika ada. Masukkan ke tempatnya, atau laci.
Memang ini sepintas sepele ya. Hal kecil. Tapi ini nanti akan kerasa saat sudah balik kerja setelah liburan panjang lo. Bayangkan, habis liburan, having fun, belum move on, tahu-tahu pas balik kantor, lihat meja kerja berantakan. Eww! Semangat pasti susah bangkit lagi. Yang ada rasa malas buat mulai kerja, dan berkhayal seandainya liburannya masih diperpanjang.
Padahal target kerja nggak mau peduli, klien udah berbaris minta diurusin. Si bos udah minta ini itu. Oh tidak!
Makanya, sebelum mulai liburan, jangan lupa ya, bereskan meja kerja dulu. Dan, juga jangan lupa tuh cabutin kabel-kabel listriknya juga ya. Demi keamanan.
Nah, kalau sudah begini, sudah siap untuk menyambut liburan panjang nih. Tapi, meski liburan, tetap pantau akun Instagram QM Financial ya, supaya nggak ketinggalan info-info seputar tip keuangan–baik keuangan pribadi, korporasi, maupun UKM. Ikuti juga info kelas-kelas finansial online terbarunya ya.
Selamat berlibur!
5 Tip Merencanakan Outing Kantor So Everyone Is Happy!
So, setelah membaca manfaat dan beberapa ide outing kantor di artikel-artikel sebelumnya, sekarang jadi kepikiran untuk ajak karyawan-karyawan di perusahaan Anda untuk liburan juga?
Kalau iya, coba ikuti beberapa tip mempersiapkan outing kantor berikut ini, agar tepat sasaran, bermanfaat, and make sure everyone is happy.
5 Tip Mempersiapkan Outing Kantor yang Seru Abis!
1. Ketahui kebutuhan karyawan
Yang pertama harus diketahui adalah apa sih yang dibutuhkan oleh karyawan? Mau outing kantor sekadar jalan-jalan aja untuk refreshing? Atau jalan-jalan sembari memperkuat bonding satu sama lain? Atau mau jalan-jalan untuk mencari inspirasi dan referensi?
Untuk itu, mungkin pihak perusahaan bisa mengadakan dialog dengan para karyawan untuk mendapatkan masukan dan mendengarkan pendapat mereka. Bisa langsung saja ajak diskusi, atau bagi angket, polling, atau kuesioner. Prinsipnya, gali informasi.
Memang akan sulit sih untuk bisa memenuhi keinginan setiap karyawan. Pasti deh beda-beda. Ini nggak masalah sih sebenarnya. Pihak perusahaan bisa mengambil saja opini paling populer atau opsi yang paling banyak dipilih.
2. Tentukan agenda
Selanjutnya, tentukan agenda; mau berangkat kapan–bisa disesuaikan dengan workload di kantor–naik apa, dan kalau menginap, siapkan juga akomodasi dengan saksama.
Makanannya jangan lupa untuk juga diperhatikan. Karena perut kenyang itu jaminan kebahagiaan semua orang. Kalaupun diajak senang-senang, tapi makanannya tak memuaskan, pasti ada yang terasa kurang. #heyitrhymes!
Jika ada karyawan yang mau mengajukan diri menjadi relawan untuk mengoordinasi acara outing kantor ini, tentunya akan sangat baik. Kalaupun enggak, perusahaan bisa memanfaatkan jasa mereka yang profesional dan biasa mengelola event-event outing kantor. Banyak kok, di luar sana.
Kalau tujuan outing-nya adalah lebih ke learning new things, have new experiences, atau untuk mempererat bonding, barangkali pihak perusahaan juga akan perlu untuk menyiapkan acara apa saja yang akan diadakan selama outing kantor tersebut. Apakah perlu ada games yang seru, workshop dan training, atau mungkin perlu ada acara kompetisi olahraga kecil-kecilan?
Buat rencana matang–termasuk itinerary–selama outing kantor berlangsung sedetail mungkin.
3. Set your budget
And of course, set your budget! Sudah punya rencana matang, sudah pula membayangkan acara yang seru saat outing kantor, tapi ternyata bujet tak memungkinkan, pastinya nggak lucu deh.
Beberapa perusahaan sudah mempunyai anggaran khusus untuk bisa mengajak karyawannya untuk outing kantor. Beberapa ada yang mengambil dari laba bersih bisnis yang dijalankan. Semuanya tentu kembali ke kebijakan masing-masing.
Asalkan ingat, jangan sampai mengganggu cashflow utama ya. Bahaya kalau sampai ini terjadi.
4. Siapkan kejutan
Everyone loves surprises! Kejutan akan terasa semakin menyenangkan jika diberikan di saat-saat yang juga membahagiakan.
Beberapa perusahaan tidak mengumumkan adanya outing kantor ke seluruh karyawan. Hanya beberapa saja yang berkepentingan yang tahu. Sehingga agenda outing pun menjadi agenda yang ditunggu-tunggu dengan penasaran. Bakalan ke mana ya tahun ini? Atau acaranya apa ya outing besok?
Di perusahaan lain, mungkin sudah menyiapkan acara outing kantor dengan gegap gempita. Karyawan sudah pada tahu juga mau diajak ke mana. Tapi akan lebih seru jika menyisipkan kejutan untuk karyawan di sana-sini juga. Misalnya, pada kesempatan outing tersebut, umumkan juga siapa karyawan dengan performa terbaik, atau rookie worker of the year. Tentu saja, harus ada hadiahnya.
Atau yang simpel aja deh, adakan doorprize. Pasti acaranya tambah seru!
5. Have fun!
Yang terakhir, jangan lupa untuk have fun! Karena ya, inti dari semua agenda outing kantor adalah bersenang-senang, apalagi kalau diadakan di luar kantor. Kesempatan banget untuk refreshing, lebih saling mengenal satu sama lain, dan tentu saja, untuk menstimulasi kreativitas dan mencari inspirasi baru.
Semuanya harus dilakukan dengan fun!
So, ajak karyawan untuk having fun. Misalnya, kasih peraturan nggak boleh ngomongin kerjaan selama outing kantor berlangsung. Ha! Pasti menyenangkan. Atau, hanya boleh pegang hape satu jam saja dalam sehari. Selebihnya harus benar-benar hadir dalam acara.
Buatlah acara outing kantor ini menjadi tak terlupakan. Apalagi kalau ada training-training juga dalam agendanya. Kemas acaranya secara fun, agar lebih tepat sasaran. Sehingga saat para karyawan kembali ke kantor, mereka tak hanya merasa refreshed tapi juga punya value yang baru dalam diri mereka.
Anda tertarik untuk menyelenggarakan training keuangan pada karyawan sebagai salah satu agenda outing kantor? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
Company Trip? 6 Perusahaan Ini ajak Karyawan Liburan Bareng dan Sukses Bikin Iri
Di artikel yang lalu, kita sudah bahas apa manfaat liburan karyawan bareng–baik bagi perusahaan maupun bagi karyawannya sendiri. Terus, kira-kira ke mana ya, tujuan company trip bareng yang asyik?
Well, tentunya hal ini tergantung pada kemampuan perusahaan, dan preferensi para karyawan sendiri juga. Nggak mungkin juga dipaksa untuk bikin agenda liburan keluar negeri, sedangkan perusahaan masih belum mampu. So, semua memang harus didiskusikan dan disepakati bersama.
However, barangkali ada yang masih bingung, mau liburan bareng ke mana? Butuh ide mengenai lokasi company trip? Berikut ini ada beberapa tujuan wisata dan aktivitas liburan karyawan yang diadakan oleh beberapa perusahaan. Mungkin bisa jadi ide cemerlang.
6 Perusahaan yang mengajak seluruh karyawannya melakukan company trip mewah
1. Evolve MMA
Perusahaan berbasis di Singapura ini pernah membawa 100 karyawannya untuk berlibur bareng ke sebuah resor bintang 5 di Kepulauan Maldives.
CEO-nya, Chatri Sityodtong, dengan rela mengeluarkan dana sebesar USD500,000 untuk acara company trip ini.
Dan ternyata, perjalanan ke Maldives ini bukan agenda company trip pertama Evolve MMA lo! Secara berturut-turut selama 5 tahun sebelumnya, agenda company trip setiap akhir tahun sudah menjadi tradisi di perusahaan tersebut. Para karyawannya sudah diajak jalan-jalan ke Bali, Krabi, Kao Lak, hingga Bintan.
2.NEXT Academy
NEXT Academy, sebuah akademi yang mendedikasikan diri untuk melatih para pengusaha dengan keterampilan-keterampilan teknis seputar coding dan digital marketing, mengajak seluruh karyawannya untuk melakukan company trip ke Kepulauan Langkawi.
Tak hanya bersenang-senang di kepulauan yang indah yang termasuk wilayah Malaysia itu, sang founder Josh Teng bahkan menyewa sebuah yacht yang besar untuk seluruh karyawannya.
Foto di atas diunggah sendiri oleh Josh Teng seiring dengan komen darinya, “This was an entertaining way to have the team enjoy some relaxation while also improving on our relationship as an overall team.”
Wah, luar biasa banget.
3. Nexstream Sdn Bhd
Yacht? Ah, itu mungkin masih kapal yang kecil. Bagaimana dengan cruise, alias kapal pesiar mewah? Apakah ada perusahaan yang mau menyewa kapal pesiar begini untuk company trip?
Ternyata ada. Nexstream Sdn Bhd, sebuah perusahaan pengembang aplikasi mobile dan cloud technology yang berbasis di Malaysia, pernah menyewa Costa Victoria, sebuah kapal pesiar mewah dengan rute Penang dan Malaka, sebagai tempat menghabiskan agenda company trip bersama karyawannya.
Kapal pesiar mewah ini dipenuhi dengan fasilitas-fasilitas setara hotel bintang 5, di antaranya kolam renang, fine dining restaurant, casino, hingga theatre hall yang menampilkan pertunjukan-pertunjukan reguler nan menawan.
4. Toplash Malaysia
Apakah hanya perusahaan besar yang bergerak di sektor teknologi saja yang bisa membawa karyawannya untuk melakukan company trip mewah? Enggak juga.
Toplash, sebuah salon kecantikan khusus wanita dengan spesialisasi pada perawatan bulu mata di Malaysia, ini pernah mengajak seluruh karyawannya untuk keliling di Kepulauan Pattaya di Thailand untuk berlibur.
Di kepulauan itu, tak hanya menikmati berbagai pertunjukan kabaret yang terkenal, mereka pun menyempatkan diri untuk snorkeling dan menyelam untuk menikmati panorama keindahan bawah lautnya.
Konon, salon ini memang sudah mempunyai agenda company trip tahunan secara rutin, dan setiap kali tujuannya berbeda-beda lo. Ckckck. Beneran bikin iri ya?
5. OTS CK Centre
Untuk meningkatkan performa kerja para agen finansialnya, OTS CK Centre, sebuah perusahaan yang menaungi puluhan agen asuransi jiwa berbasis di Malaysia ini, memberikan liburan insentif atau company trip setiap tahunnya keluar negeri. Tak jarang, bahkan sampai jauh ke Eropa, seperti Jerman dan Swiss.
6. WDA Wonderwall
WDA Wonderwall adalah sebuah perusahaan yang bergerak di industri desain dan arsitektur berbasis di Malaysia. Atas nama study tour trip, seluruh anggota tim di perusahaan ini dibawa ke Sydney, demi bisa menambah pengetahuan tentang struktur-struktur bangunan berteknologi maju di salah satu kota terbesar di Australia tersebut.
Namanya memang study tour, mereka juga punya “tugas” untuk mengamati dan belajar. Tapi tetap saja, semua ongkos dan pengeluaran selama berada di Sydney ditanggung oleh perusahaan. Jadi, pada akhirnya, company trip satu ini tetap saja merupakan complementary perusahaan terhadap para karyawannya.
Bagaimana? Sudah iri belum?
Satu hal sih yang pasti, semua perusahaan itu tidak begitu saja bisa merencanakan company trip yang begitu mewah bagi karyawannya. Sebelumnya mereka tentu sudah harus paham dulu, mengenai konsep karyawan adalah aset perusahaan yang harus dikembangkan secara optimal.
Selanjutnya, perusahaan sendiri harus punya keuangan yang sehat, pun karyawannya juga memiliki etos kinerja yang baik. Yuk, berikan training-training yang diperlukan oleh karyawan untuk menunjang performa kerjanya. Salah satunya dengan training keuangan.
Anda tertarik untuk menyelenggarakan training keuangan pada karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
Bulan Ramadan, Begini 4 Langkah Membuat Anggaran yang Bijak
Tidak terasa, sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadan. Dan di bulan yang suci inilah umat muslim di seluruh dunia bersama-sama menjalankan ibadah puasa.
Dari sisi rohani, pastilah kita sudah mempersiapkan diri dengan baik. Nah, dari sisi keuangan, ternyata juga butuh persiapan yang baik.
Sebenarnya anggaran yang perlu kita siapkan untuk menjalani bulan Ramadan ini tidaklah terlalu rumit. Tapi yang pasti, supaya keuangan tetap sehat, ada beberapa pengeluaran yang harus dijaga.
Yang pertama adalah biaya untuk makan. Kebiasaan yang kita lakukan di bulan Ramadan adalah, walaupun makan hanya tinggal dua kali saja dalam sehari, kita tetap membeli banyak makanan untuk persiapan berbuka. puasa. Bahkan kalau terlalu lapar mata, kita akhirnya membeli porsi dan variasi makanan yang jauh lebih banyak dari yang bisa kita makan saat berbuka.
Kebiasaan berikutnya yang sering dilakukan di bulan Ramadan adalah berbuka dengan teman-teman di luar. Hal ini tentu saja bisa membuat pengeluaran kita membengkak jika kita makan malam atau berbuka di luar lebih sering dari biasanya. Makanan-makanan sederhana yang bisa jadi hidangan berbuka mendadak harus digantikan dengan makanan ala-ala resto yang harganya berkali-kali lipat. Bisa masak sendiri di rumah, akhirnya harus ikutan antre dimasakin sama chef.
Hmmm, pantas saja kan, pengeluaran di bulan Ramadan bisa beberapa kali lipat dari pengeluaran biasanya.
Lalu gimana nih? Supaya pengeluaran makan tidak membengkak pada bulan Ramadan, mari dianggarkan pengeluaran makan per minggu, atau lebih baik lagi per hari. Dengan membuat anggaran ini, maka kita punya ‘rem’ ketika mau berbelanja.
Bagaimana caranya? Ikuti beberapa langkah berikut.
4 langkah membuat anggaran selama bulan Ramadan
1. Membuat catatan
Yang pertama bisa dilakukan adalah mencatat kebutuhan mingguan atau sebulan penuh untuk pos pengeluaran makanan dan minuman.
Misal, yang biasanya makan tiga kali sehari sebesar Rp100.000 (untuk sekali makan), maka selama puasa di bulan Ramadan, anggaran makan kita menjadi dua kali sehari masing-masing sebesar Rp100.000. Sehingga selama seminggu, pengeluaran makan dan minum seharusnya “hanya” sebesar Rp200.000 x 7 hari = Rp1.400.000.
Nah, sudah dibuat anggaran bulan Ramadan, maka selanjutnya yang harus kita lakukan adalah disiplin. Sebisa mungkin, kalau makan jangan melebihi yang sudah dianggarkan.
2. Buat rencana menu
Kalau bisa masak sendiri sih, seharusnya hal ini akan lebih mudah. Buat rencana menu yang cukup dengan anggaran kebutuhan makanan dan minuman yang sudah dicatat selama bulan Ramadan. Menu makanan dan minuman haruslah disesuaikan dengan dana anggaran poin di atas.
Kalau memang mesti beli, ya kita bisa kok beli makanan yang sewajarnya saja. Nggak usah dilebih-lebihkan. Juga nggak perlu selalu ke resto mahal kan? ;) Ke warung sebelah juga sudah cukup.
3. Mengelola sisa
Menu berbuka puasa masih tersisa? Tersisa tanpa terencana, berbeda dengan beli makanan banyak berlebihan, hingga masih tersisa ya.
Nah, agar lebih hemat di bulan Ramadan, gunakan menu berbuka sebagai bahan makanan saat sahur. Kita bisa olah kembali, jadi menu baru. Misalnya saja, menu berbuka puasanya adalah ayam bakar. Kalau masih ada sisa dapat dipergunakan sebagai pelengkap nasi goreng untuk sahur. Tinggal disuwir-suwir saja, misalnya.
4. Bijak mengelola pos pengeluaran
Terus, gimana dong, kalau ajakan buka bersama di bulan Ramadan juga membanjir? Masa ditolak terus? Kan nggak enak juga lama-lama. Karena buka bersama juga jadi ajang silaturahmi kan?
Bener banget. Kita nggak harus selalu menolak ajakan buka bersama kok. Hanya saja, coba dipilih dan diprioritaskan. Nggak harus semua diiyakan juga kan? So, kita harus bijak dalam hal ini.
Begitu juga dengan kebutuhan hari raya. Padahal salah satu trik belanja hemat kan juga dengan memanfaatkan banyaknya penawaran diskon dari pusat perbelanjaan? Di bulan Ramadan, pasti banyak sale–apalagi menjelang Idulfitri nanti. Semua gerai dan toko pasti menawarkan harga diskon.
Nah, agar anggaran di bulan Ramadan yang sudah kita tetapkan tadi tidak terganggu, maka untuk pengeluaran yang satu ini kita bisa ambil dari alokasi pengeluaran pribadi yang besarnya maksimal 20% dari penghasilan bulanan. Jadi, aman kan?
Nah, bagaimana? Mudah bukan untuk membuat anggaran saat bulan Ramadan? Ikutan kelas finansial online yuk, supaya kamu lebih terampil mengatur keuangan pribadimu. Cek kelas-kelas yang tersedia, dan jangan lupa untuk follow akun Instagram QM Financial juga ya!