Modus penipuan semakin hari semakin beragam dan canggih. Dalam beberapa bulan terakhir, banyak korban yang terjebak dalam skenario penipuan yang dirancang untuk mencuri data pribadi dan uang dari rekening bank.
Para penipu menggunakan berbagai cara dan modus penipuan untuk menarik perhatian calon korban, mulai dari kiriman pesan WhatsApp dengan lampiran file yang tampak resmi. Penting untuk selalu waspada dan tidak sembarangan membuka atau mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal.
Semua modus ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mencuri data dan uang dari korban. Berhati-hatilah dan selalu periksa kebenaran setiap pesan yang diterima.
Table of Contents
Modus Penipuan Terbaru yang Makan Banyak Korban
Taktik yang digunakan oleh penipu terus berkembang, dengan memanfaatkan celah keamanan dan kelengahan pengguna. Banyak yang terjebak oleh modus penipuan ini karena tampilan pesan yang meyakinkan dan penggunaan nama-nama instansi resmi.
Berikut beberapa di antaranya yang cukup ramai wira-wiri dishare di media sosial. Semoga kamu tidak menjadi salah satu korbannya.
1. Kiriman Paket
Modus penipuan ini dilakukan dengan mengirimkan lampiran file apk yang bertuliskan “Lihat Foto Paket” kepada calon korban oleh penipu yang mengaku sebagai kurir ekspedisi. Ini memang erat kaitannya dengan gaya hidup kekinian yang sedang berkembang; ketika orang lebih suka belanja online daripada datang langsung ke toko.
Penipu meminta korban untuk mengunduh dan membuka file tersebut. Ketika file diunduh, korban akan kehilangan uang yang tersimpan di rekening banknya. Selain itu, data pribadi korban, termasuk data keuangan, akan dicuri oleh pelaku penipuan.
Baca juga: Ramai Penipuan Nasabah Prioritas, Ini yang Harus Dilakukan Agar Terhindar
2. Undangan Nikah
Penipu mengirimkan file apk yang mirip dengan undangan pernikahan kepada pengguna WhatsApp. File tersebut berjudul “Surat Undangan Pernikahan Digital” atau sejenisnya.
Penipu mendesak korban untuk membuka file tersebut. Sama seperti modus penipuan sebelumnya, korban yang mengunduh dan membuka file tersebut akan kehilangan data penting dan uang.
3. Surat Tilang
Pengguna WhatsApp menerima file apk yang berpura-pura sebagai surat tilang elektronik. File tersebut biasanya berjudul “Surat Tilang.apk” atau nama serupa. Ketika korban mengunduh dan membuka file tersebut, data pribadi dan keuangan mereka akan dicuri.
4. Mengatasnamakan Provider
Modus penipuan ini mencatut nama aplikasi provider layanan tertentu. Korban akan menerima file apk dan diminta untuk mengunduhnya. File tersebut meminta izin akses pada sejumlah aplikasi, termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech. Jika korban mengizinkan akses, data pribadi mereka akan dicuri.
5. Bank
Penipu mengirimkan pesan yang seolah-olah datang dari bank, berisi pengumuman terkait perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal. Korban diminta untuk mengisi formulir dalam sebuah link yang disediakan. Link tersebut digunakan untuk mencuri data sensitif milik korban.
6. Surat Pajak
Penipu mengatasnamakan Direktorat Jenderal Pajak dan mengirimkan file apk yang berjudul “Surat Pajak.apk” atau sejenisnya. Penipu menarasikan bahwa korban memiliki tunggakan pajak yang harus segera diselesaikan. Ketika korban mengunduh dan membuka file tersebut, data pribadi dan keuangan mereka akan dicuri.
Baca juga: Agar Tak Terjerat Pinjol dan Penipuan Toko Online seperti Ratusan Mahasiswa IPB
Yah, kalau dilihat-lihat, para penipu ini memanfaatkan peluang pergeseran gaya hidup masyarakat sekarang yang cenderung lebih suka apa-apa dilakukan online. Coba lihat, mulai dari peluang karena orang lebih suka belanja online, orang lebih suka menyebarkan undangan menikah lewat WhatsApp juga karena praktis, begitu juga dengan surat tilang yang sekarang juga bentuknya elektronik.
Memang, setiap hal itu selalu ada sisi positif dan negatifnya, ya kan?
Untuk menghindari modus penipuan seperti ini, pengguna WhatsApp perlu berhati-hati dan tidak sembarangan mengunduh file dari sumber yang tidak dikenal. Pastikan untuk selalu memverifikasi keaslian pesan yang diterima, terutama jika ada permintaan untuk mengunduh file atau mengisi data pribadi.
Jika memang ragu, tanyakan saja dulu pada yang bersangkutan. Hati-hati juga, karena sekarang sudah banyak nomor WhatsApp yang diretas. Seolah-olah pengirimnya adalah orang yang kita kenal, padahal bukan, yang kemudian mengirimkan file .apk tersebut pada kita. Ya karena kita merasa kenal, akhirnya didownload dan bisa kena kan?
Jadi, semakin ke sini memang harus semakin waspada. Semoga kamu tidak menjadi salah satu korbannya ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!