Zaman sekarang, pilihan karier makin banyak. Kalau mau nanya ke anak-anak soal cita-cita, semakin jarang pula terdengar pilihan untuk menjadi dokter, guru, atau sebangsanya. Rerata akan menjawab menjadi YouTuber, Tiktoker, dan sederet profesi content creator lain.
Itu baru anak-anak. Jangan tanya di kalangan generasi Z dan milenial. Sudah banyak yang merambah ke salah satu profesi di industri kreatif ini sejak media sosial “ditemukan”.
Apa Sih Itu Content Creator?
Content creator adalah orang-orang yang berkarya dengan cara membuat konten menarik dan bersifat edukasi, inspiratif, dan menghibur untuk tujuan tertentu, sehingga menciptakan minat pengikutnya akan topik yang diangkat. Konten yang dibuat semakin ke sini juga semakin beragam. Tak hanya yang bersifat statis seperti foto atau tulisan, tetapi juga konten dinamis seperti video, animasi, dan sejenisnya.
Perkembangan internet turut mendorong iklim yang sesuai bagi para content creator ini untuk berkembang, hingga mereka mampu mendapatkan penghasilan fantastis bahkan sampai miliaran rupiah setiap bulannya.
Inilah yang kian menarik generasi masa sekarang untuk mendalami profesi ini. Namun, kadang apa yang ada di “backstage” memang agak berbeda dari yang dapat dilihat secara kasatmata.
Dari luar, para content creator memang kadang tampak glamor, standout, charming, inspiratif, kreatif, lucu, dan seterusnya. Sedangkan di baliknya, ada banyak sekali hal yang menjadi PR sang content creator untuk dilakukan agar kontennya sukses menarik perhatian follower dan banyak orang lainnya.
Ada banyak kerja keras, networking, kemampuan manajemen diri, hingga kemampuan mengelola keuangan juga lo!
Ini dia yang kita ulik dalam Financial Dialogue 08: Menghasilkan Uang Kekinian Ala Kreator, yang sukses dihadiri oleh lebih dari 100 peserta di hari Sabtu, tanggal 26 Juni 2021 yang lalu.
Serunya Obrolan Para Content Creator dalam Financial Dialogue 08
Dibuka oleh Nyonya Rumah, Ligwina Hananto, yang membahas topik profesi content creator ini dari perspektif finansial.
Mba Ligwina menggarisbawahi 4 tantangan karier terbesar untuk menjadi content creator, yaitu:
- Penghasilan berkurang atau berhenti ketika sakit
- Penghasilan naik turun dan musiman
- Butuh modal untuk project atau riset
- Invoice tidak dibayar tepat waktu
Karenanya, adalah penting bagi seorang content creator untuk belajar mengelola keuangan dengan baik sejak awal. Beberapa yang harus dilakukan lebih dulu adalah mengunci pengeluaran dan tujuan finansial, memiliki sistem penampungan dana yang baik, membangun personal brand sebagai bisnis, melengkapi proteksi diri sendiri, dan juga jangan lupa, menyiapkan aset aktif yang nantinya bisa meng-generate pendapatan pasif saat kita sudah memasuki masa pensiun.
Dengan keterampilan mengelola keuangan yang baik, maka meski tak menjalani pekerjaan rutin kantoran yang menjanjikan gaji rutin dan jaminan pensiun yang besar, seorang content creator juga bisa hidup sejahtera.
Panelis 1: Ditta Amelia Saraswati, Ilustrator dan Penulis Buku
Paparan Mba Ligwina Hananto diamini oleh Ditta Amelia Saraswati, yang memulai kariernya sebagai seorang ilustrator di circa tahun 2000-an. Menyimak kisah perjalanan Ditta merupakan hiburan tersendiri. Memang, networking merupakan hal yang penting. Ini juga diakui betul oleh Ditta.
Berawal dari iseng membuat gambar-gambar kartun, Ditta akhirnya bertemu dengan banyak orang, yang sebagian besar memberikan peluan untuknya menapaki kariernya sebagai komikus dengan lebih serius.
Beberapa kali mengerjakan proyek, bahkan juga membuat konten untuk sejumlah brand ternama, akhirnya membawa Ditta juga menulis buku. Sekarang, Ditta sudah punya semakin banyak teman, dan semakin serius mendalami profesinya.
Panelis 2: Fellexandro Ruby, entrepreneur dan content creator
Sama saja dengan Ditta yang menjalani kariernya secara natural, Ruby malahan sempat menjalani 9 profesi sebelum akhirnya memilih untuk menjadi seorang content creator hingga sekarang. Tak hanya itu, Ruby bahkan juga mengembangkan dirinya menjadi seorang entrepreneur sukses.
Semua itu tak lepas dari growth mindset yang dimilikinya. Karenanya, Ruby mengajak (calon) content creator semua untuk juga memiliki growth mindset, alih-alih fixed mindset yang bisa membuat kita tak berkembang.
Apa sih contohnya growth mindset itu? Misalnya, terbuka menerima kritik dan pendapat orang lain. Tak banyak lo, yang bisa memiliki dan melakukannya.
Panelis 3: Aria Rajasa, founder Karyakarsa.com
Membuat sebuah platform yang bisa menjadi media bagi para kreator untuk berkarya tanpa batas menjadi niatnya untuk mendirikan KaryaKarsa.com. Diharapkannya, platform besutannya ini bisa menjadi Patreon rasa lokal yang dapat mewadahi hasil karya para content creator tanpa batas jenis maupun jumlahnya.
Aria menyebutkan, penghasilan terbesar dari salah seorang content creator di Karyakarsa ada yang mencapai Rp10 miliar lo! Luar biasa banget kan? Dengan ketentuan yang ringan, para kreator berhak atas 90% dari penghasilan untuk dinikmati. Yes, ini adalah nominal yang cukup besar. Mengingat banyak platform content creator lain yang memungut lebih dari 50% penghasilan kreator.
Dengan demikian, Karyakarsa menjembatani dua kebutuhan. Satu, kebutuhan para content creator untuk mendapatkan media berekspresi dan juga mendapatkan penghasilan. Dua, kebutuhan fans untuk bisa dekat dan mendukung langsung content creator yang diidolakan.
Setelah obrolan seru yang berlangsung 2 jam penuh, kita jadi tahu kan, bahwa menjadi content creator itu sekarang bisa banget dijadikan sebagai mata pencaharian utama, dan disejajarkan dengan berbagai profesi lain.
Tinggal bagaimana dari sisi si konten kreator itu sendiri, bagaimana mereka bisa responsif terhadap perkembangan zaman dan menciptakan peluang untuk mengembangkan dirinya sendiri. Apalagi dari sisi finansial, sudah seharusnya seorang content creator juga piawai mengelola keuangannya sendiri, supaya nantinya bisa hidup sejahtera dan bisa pensiun juga dengan sejahtera.
Nah, sampai ketemu di Financial Dialogue selanjutnya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.