Semua sayang sama THR!
THR ini unik karena Indonesia adalah satu satu dari sedikit negara yang memberikan tunjangan hari raya. Artinya kalau kamu tinggal di negara lain, mau Lebaran atau Natal atau Sincia, gak ada gaji tambahan dalam bentuk THR lho.
Untuk semua yang bekerja di perusahaan – maka kamu berhak menerima THR, atau si gaji ke 13. Untuk kamu yang memberikan THR, pastikan ongkos tambahan tahunan ini sudah masuk dalam perhitungan proyeksi arus kas.
Banyak rekomendasi cara menghabiskan THR ini. Simak cara gampang berikut ini.
THR untuk pengeluaran Hari Raya
Namanya juga Tunjangan Hari Raya, maka penghasilan tahunan ini akan habis segala pengeluaran berkaitan dengan Hari Raya. Ada pengeluaran mudik dan THR pekerja. Ada juga pengeluaran zakat fitrah, zakat maal, sedekah, hingga qurban. Ada lagi pengeluaran kegembiraan seperti menjamu tamu Lebaran, kiriman hampers, juga salam tempel.
Pandemi ini tentu mengubah kebiasaan-kebiasaan Lebaran. Mudik dan liburan berkurang, acara kumpul-kumpul pun berkurang. Akan ada pengeluaran yang tidak terjadi, mungkin sudah waktunya dialokasikan untuk pengeluaran lain.
THR untuk bayar utang
Salah satu hadiah terbaik yang bisa kita berikan pada diri sendiri adalah: bebas utang! Tentu saja untuk bebas kredit rumah atau kredit kendaraan bermotor akan butuh waktu. Tapi ada utang-utang yang bisa segera kita tumpas, yaitu utang konsumtif. 2 utang yang pelunasannya perlu disegerakan adalah utang kartu kredit dan pinjaman online. Tidak ada alasan lagi. Kalau masih punya utang kartu kredit dan pinjaman online, tidak perlu memikirkan investasi dulu. Ayo fokus,lunasi utang-utang ini.
Mungkin di masa pendemi yang serba banyak di rumah aja, kamu malah punya sebagian THR yang bisa dipakai untuk melunasi utang konsumtif. Yuk bayar!
THR untuk investasi
Sekarang topik investasi sedang trending!
Apakah kamu punya cara yang tepat untuk investasi?
Saat berinvestasi, seharusnya kamu fokus pada tujuan finansial. Investasi yang fokus pada tujuan, tidak melulu soal mencari imbal hasil yang paling tinggi. Saat fokus pada tujuan, kita jadi bisa memilih produk investasi dengan risiko rendah – untuk mencapai tujuan jangka pendek di bawah 5 tahun, atau memilih produk investasi dengan risiko lebih tinggi – untuk mencapai tujuan jangka menengah dan jangka panjang.
Sebetulnya ada 1 cara lagi – yaitu ‘ah cuma nyobain aja’. Yang seperti ini, biasanya bukan investasi dengan tujuan finansial yang jelas. Murni hanya ingin menjajal sebuah produk karena penasaran. Ya sudah kalau memang niatnya begitu, silakan dicoba. Tentu saja dengan kesadaran bahwa jika dana tersebut amblas – karena kamu mencoba produk investasi berisiko tinggi – kamu sudah siap dengan konsekuensinya.
Untuk cara kedua ini, jangan gunakan ‘uang hangat’ dari penghasilan bulanan. Gunakan ‘uang dingin’ seperti sisa THR yang sudah tidak ada alokasi lain. Pastikan jumlah yang kamu pakai untuk ‘mencoba investasi’ ini adalah nominal yang kecil dan siap tempur. Kalau untung tidak bagi-bagi, kalau rugi ya tanggung sendiri.
Kalau gak siap gimana? Hey, tidak masalah menjadi orang yang tidak ikut tren investasi lho! Asalkan kamu rajin menabung – dalam porsi yang tentu saja juga lebih besar!
Gampang kan? Kira-kira mana yang akan kamu lakukan? Nomor 1, nomor 2, atau nomor 3?
1-2-3 semua sayang sama THR! Ya kan?
Sekalian pengumuman libur panjang tahunan di QM Financial nih.
Saya dan semua tim QM Financial mohon maaf lahir batin. Selamat Hari Raya Idul Fitri!
Stay healthy!
Salam hangat,
Ligwina Hananto