Sudah semakin banyak orang yang paham, bahwa selain menabung, investasi adalah opsi terbaik untuk bisa membantu kita untuk mewujudkan tujuan keuangan. Tinggal disesuaikan saja instrumennya, mau di pasar modal atau pasar uang. Tapi, apa sebenarnya perbedaan pasar modal dan pasar uang ini?
Perbedaan karakter keduanya ini sebaiknya memang dipahami, agar kita mengerti bagaimana memanfaatkannya seoptimal mungkin. Karena ketidaksesuaian instrumen dan kebutuhan bisa membuat tujuan keuangan yang sudah direncanakan menjadi enggak tercapai juga.
Jadi, apa perbedaan pasar modal dan pasar uang yang paling prinsip? Yuk, kita cari tahu.
Perbedaan Pasar Modal dan Pasar Uang
1. Pengertian dan tempat aktivitas
Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi instrumen keuangan; tempat bertemunya penerbit surat berharga dengan para investor. Pasar modal biasa disebut juga pasar saham dan bursa efek.
Pasar modal di Indonesia sebelumnya ada 2, yaitu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Namun, sekarang hanya ada satu, yaitu Bursa Efek Indonesia, dan berkedudukan di Jakarta.
Pasar uang adalah suatu aktivitas transaksi komoditi berupa sekuritas keuangan yang berjangka waktu pendek, kurang dari satu tahun.
Berbeda dengan pasar modal yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia, pasar uang tidak butuh tempat fisik untuk melakukannya, karena semua transaksi dilakukan secara virtual.
2. Instrumen
Perbedaan pasar modal dan pasar uang berikutnya yang paling mendasar adalah instrumen yang menjadi komoditi. Keduanya sangat berbeda.
Instrumen yang diperjualbelikan di pasar modal antara lain:
- Saham, yaitu surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan.
- Obligasi, yaitu surat utang satu pihak kepada investor, dengan masa jatuh tempo lebih dari 1 tahun.
- Reksa dana, utamanya reksa dana saham dan reksa dana campuran.
- Derivatif, yaitu surat berharga turunan dari saham dan obligasi.
Sedangkan, produk keuangan yang menjadi komoditi di pasar uang adalah:
- Surat berharga pasar uang, yaitu surat utang nasabah pada bank dengan jangka waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun.
- Sertifikat Bank Indonesia, yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
- Sertifikat deposito, yang mirip dengan deposito simpanan tetapi tanpa nama pemilik sehingga bisa diperjualbelikan.
- Juga ada produk lain, mulai dari Bank’s Acceptance, Call Money, dan lain sebagainya.
So, kamu sudah punya yang mana saja dari banyak produk di atas?
3. Jangka waktu
Seperti dalam pengertiannya, perbedaan pasar modal dan pasar uang juga meliputi jangka waktu jatuh tempo produk keuangan yang menjadi komoditi masing-masing.
Pasar modal dimanfaatkan untuk mengembangkan dana investor untuk jangka waktu yang cenderung panjang, di atas satu tahun. Biasanya dana yang didapatkan dari pasar modal digunakan untuk ekspansi usaha, penambahan modal kerja, pembelian alat, dan sebagainya.
Pasar uang dimanfaatkan oleh para investor untuk mengembangkan dana dalam jangka waktu pendek, kurang dari 1 tahun. Biasanya memang para investor memanfaatkan pasar uang demi mendapatkan keuntungan dari investasi yang pendek-pendek, begitu juga dengan para peminjam dana, biasanya juga ingin memanfaatkan demi mendapatkan dana yang pergerakannya cepat.
4. Imbal dan risiko
Perbedaan pasar modal dan pasar uang yang utama juga meliput keuntungan atau return dan risiko yang harus dihadapi.
Keuntungan yang didapat dari pasar modal biasanya lebih besar ketimbang return yang didapat dari pasar uang. Hal ini ada kaitannya juga dengan jangka waktu jatuh temponya yang memang cenderung lebih panjang. Kalau besarannya sih, tergantung pada pergerakan pasar saat itu.
Risiko investasi di pasar modal–karena return-nya juga lebih besar–lebih besar daripada pasar uang. Ada peluang untuk mengalami capital loss, wanprestasi, hingga likuidasi.
Sedangkan, return pasar uang memang tidak sebesar jika kita berinvestasi di instrumen pasar modal, tetapi risikonya enggak terlalu besar juga. Return dan risiko ini memang berbanding lurus; ketika return besar, maka risiko sudah pasti lebih besar juga.
Tidak pernah ada risiko kecil tapi untungnya besar dalam waktu singkat. Kalau ada yang menawarkan investasi seperti ini, sudah pasti itu bodong.
5. Pelaku
Karakteristik berbeda, instrumen berbeda, sudah pasti pelakunya juga menjadi salah satu perbedaan pasar modal dan pasar uang yang paling mendasar. Terutama otoritasnya
Di pasar modal, otoritas tertinggi dijabat oleh Otoritas Jasa Keuangan, yang berpartner dengan Bursa Efek Indonesia, yang bertanggung jawab atas semua regulasi, kontrol, hingga administrasi setiap kegiatan yang terjadi di lantai bursa.
Di pasar uang, otoritas tertinggi ada pada Bank Indonesia, yang memiliki wewenang membuat izin, mengatur, mengembangkan, dan mengawasi setiap aktivitas yang terjadi.
Itu dia beberapa perbedaan pasar modal dan pasar uang yang paling mendasar, yang perlu diketahui sebelum kamu benar-benar terjun di dunia investasi.
Semoga bisa memberimu sedikit pengetahuan tambahan ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.