Ada yang nggak kenal dengan Atta Halilintar atau Ria Ricis? Pasti malah sudah subcscribe di Youtube mereka ya? Atau barangkali subscribe juga di channel milik Kimi Hime, Youtuber Indonesia yang sekarang lagi bermasalah dengan Kominfo, lantaran kontennya dianggap vulgar? Pernah bertanya-tanya enggak, kok sekarang semua orang pengin jadi youtuber?
Jadi Youtuber, Profesi Baru?
Ria Ricis dan Atta Halilintar bukanlah penyanyi atau pemain sinetron stripping. Ya, meski kalau Ria Ricis sudah mulai diajak main film. Atta Halilintar juga sudah mulai sering nongol jadi host acara. Tapi, mereka bukan artis, tapi mereka bak artis buat para penggemarnya. Ria Ricis punya subscriber berjumlah 15 juta, sedangkan Atta katanya bersubscriber tertinggi se-Asia Tenggara, yaitu 18 juta. And counting!
Melihat kesuksesan keduanya, nggak heran beberapa artis Indonesia pun ikut pengin jadi Youtuber. Apakah bisa sesukses Ria Ricis dan Atta Halilintar? Belum tentu juga. Bahkan Syahrini saja “masih” 500.000 subscriber saja. Belum bisa menyaingi angka subscriber Ria dan Attar yang fantastis.
Belakangan jadi Youtuber dianggap sebagai profesi baru yang memang sangat menjanjikan. Kalau dilihat-lihat, bikin video untuk bisa diunggah di Youtube itu nggak serempong bikin album musik dan bahkan main film. Mengunggah video ke Youtube juga nggak berbayar alias gratis. Bahkan kalau kita bisa kreatif, produktif, dan bisa punya subscriber banyak, Youtube bahkan akan memberi kita uang karena materi video kita dipasangi iklan.
Berapa sih penghasilan seorang Youtuber dari videonya?
Mari kita lihat. Menurut penelusuran, Ria Ricis diperkirakan mampu menghasilkan Rp2,8 miliar hingga Rp45,5 miliar per tahun melalui video-video yang diunggahnya ke Youtube. Atta Halilintar konon berpenghasilan bervariasi antara Rp3,5 miliar hingga Rp54,6 miliar pertahun.
Wah! Kalau dilihat angkanya sih, pantas saja masing-masing sekarang sudah punya beberapa rumah mewah dan mobil yang harganya luar biasa.
Dan, pantas saja semua orang sekarang pengin jadi Youtuber. Tapi, gimana caranya ya?
Jadi Youtuber, Mesti Tahu Dulu Beberapa Hal Berikut!
1. Aturan minimal jam tayang dan subscriber
Nah, yang pertama mesti dipahami dulu kalau mau jadi Youtuber sesukses Ria Ricis atau Atta Halilintar adalah bagaimana hitung-hitungan iklan yang berlaku di Google. Kok Google? Iya, kan Youtube ini punyanya Google. So, kalau mau jadi content creator di Youtube, maka kita mesti tahu how to deal dengan si raksasa teknologi itu.
Yang jelas, untuk bisa ditaruh materi iklan, kanal Youtube kita harus sudah punya 4000 jam tayang dan 1000 subscriber. Aturan ini ini berlaku sejak 16 Januari 2018. Jadi, nggak cuma sudah diview oleh sekian orang saja, tapi apakah mereka menonton video kita sampai habis, di situlah yang jadi patokan hitungannya.
Untuk apa diberlakukannya aturan tersebut? Ya karena jumlah orang yang pengin jadi Youtuber membludak akhir-akhir ini. Makanya mesti dibatasi, pun supaya enggak pada bikin konten asal jadi juga. Butuh konsistensi untuk bisa terima uang, apalagi yang banyak.
2. Pahami hitungan dasar
Hitungan kasarnya begini. Prinsipnya, kita akan mendapatkan USD 1 untuk 1000 view, ini yang biasa disebut dengan RPM–alias Revenue Per Mille impression.
Jadi kalau video kita di Youtube sudah ditonton oleh 5000 orang, maka kita akan mendapatkan USD 5. Kalau dikonversikan dengan kurs sekarang (Rp14.000/dolar AS), maka kira-kira kita terima sekitar Rp70.000, per video. Nah, kalau kita punya 10 video dengan rata-rata 5000 view, maka berarti kita akan menerima Rp700.000.
Lalu, kalau kayak Ria Ricis yang bisa dilihat oleh 5 juta orang per videonya? Ya jadi akan menerima USD5000, yang setara dengan Rp70 juta. Kalau dia upload 10 video dengan rata-rata 5 juta viewer? Silakan dihitung sendiri seterusnya.
Nah, ini hitung-hitungan kasar. Pada kenyataannya, setiap orang punya RPM yang berbeda, tergantung harga iklannya sendiri, kualitas video, negara asal, hingga kualitas trafik internet yang ditarget. Hitungan ini bisa dilihat di kanal Youtube kita, kalau memang sudah memenuhi syarat untuk dimonetasi. Bisa saja konten kita memang dihargai USD 1–kalau memang layak–tapi juga bisa kurang dari itu.
3. Harus super kreatif
Sekarang, kita tahu, berarti untuk jadi Youtuber dan bisa mendapatkan penghasilan dari video, kita harus kejar dulu syarat 4000 jam tayang dan 1000 subscriber itu. Dan, ini saja sudah PR berat.
Kenapa? Karena sekarang semakin banyak orang yang pengin jadi Youtuber, semua orang berlomba membuat kanal dan konten Youtube. Artinya, semakin banyak saingan.
Ini berarti kita harus selalu super kreatif dalam menciptakan konten. Karena kalau enggak, ya mana bisa menarik orang? Betul nggak?
So, pengin jadi Youtuber? Maka harus siap kerja keras, konsisten, dan paham bahwa nggak ada kesuksesan yang instan.
Nah, kalau sudah berhasil mendapatkan penghasilan dari Yotube, maka PR berikutnya adalah mengelola penghasilan yang sudah kita dapatkan itu. Ria Ricis bisa beli rumah seharga miliaran rupiah dari Youtube juga bukan sekadar punya duit langsung beli. Tentunya, ada perencanaan keuangan yang baik juga di baliknya.
Yuk ikutan kelas-kelas finansial online dari QM Financial, agar semakin terampil mengelola penghasilan yang kita dapatkan dari mana saja, termasuk dari Youtube. Kelasnya online, pakai aplikasi zoom, dan bisa diikuti di mana saja. Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA) untuk mendaftar ya.
Banyak juga tip keuangan bisa kamu dapatkan dari kanal Youtube QM Financial lo. Jadi, jangan sampai nggak subscribe ya! Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
QM Financial
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] akhirnya apa yang terjadi? Lebih banyak nonton Youtube atau Netflix. Akhir pekan? Nonton di bioskop dong, sama […]
[…] nggak, berapa banyak penghasilan yang bisa didapatkan oleh YouTuber dengan subscriber jutaan? Kita pernah bahas lo, di web ini juga. Coba dicek di artikel yang sudah ditautkan. Jangan kaget […]