Bicara mengenai pendidikan, pastinya kamu sebagai orangtua menginginkan pendidikan terbaik bagi buah hati. Hal ini diwujudkan dengan memilih sekolah yang terbaik. Dalam memilih sekolah anak, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan orangtua. Selain kemampuan anak, letak sekolah dan masalah biaya harus menjadi hal yang dipertimbangkan.
Setidaknya ada 4 faktor utama dalam memilih sekolah untuk anak:
Anak. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), anak sebaiknya masuk ke sekolah dasar (SD) pada usia 7 tahun. Hal ini dikarenakan anak sudah memiliki fisik berupa otot dan saraf yang telah terbentuk juga gerak motorik yang lebih baik. Sehingga mereka lebih mampu bertahan untuk berada di dalam kelas sejak pagi dan mengikuti pelajaran yang diberikan. Secara psikologis, kemampuan konsentrasi anak usia 7 tahun sudah meningkat, dengan rentang konsentrasi sekitar 30-45 menit. Jadi, mereka mampu memilih dan membedakan hal-hal mana yang harus diperhatikan dan mana yang tidak. Tentunya anak yang berkebutuhan khusus juga membutuhkan jenis sekolah khusus yang harus menjadi pertimbangan juga karena terapi yang dilakukan cukup menguras waktu, tenaga dan keuangan.
Orangtua. Memilih sekolah untuk anak sebaiknya tidak berdasarkan ambisi semata. Pilihlah sekolah yang memiliki nilai yang sama dengan nilai yang ingin kamu terapkan kepada anak. Hal ini penting agar anak tidak memiliki double standard di dalam kesehariannya yang menjadikannya bingung. Orangtua juga perlu untuk jujur terhadap kemampuan keuangannya. Terkadang karena ambisi dan harapan anak mendapatkan pendidikan terbaik, orangtua mengesampingkan kemampuannya untuk dapat terus menerus menyekolahkan anak di sekolah dengan standar yang sama.
Sekolah. Dari sisi sekolah, usahakan agar sekolah tidak terlalu jauh dari rumah, karena bisa menyulitkan anak. Waktu yang terbuang di jalan, melawan kemacetan, saat anak sekolah di tempat jauh dapat membuat anak kelelahan dan tidak fokus belajar. Sistem pendidikan yang baik, akan membuat anak mencapai potensinya secara maksimal. Namun bila sebaliknya, anak malah akan terus-terusan belajar tanpa mencapai apapun maka pilih yang seimbang. Cobalah manfaatkan free trial class untuk melihat bagaimana sekolah dan lingkungannya menawarkan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Tenaga pengajar. Guru adalah ujung tombak yang menentukan anak akan belajar dan bermain dengan menyenangkan atau tidak. Guru yang baik, profesional dan memiliki kompetensi keilmuan dalam bidang yang diajarnya, dapat mengembangkan lingkungan belajar yang menyenangkan di kelas dan dapat berkomunikasi dengan anak.
Di mana pun pilihanmu untuk menyekolahkan anak, apa pun metode-nya (konvensional atau homeschooling), pastikan kamu mempersiapkan Dana Pendidikan Anak dengan baik.
Ingin tahu bagaimana caranya mempersiapkan Dana Pendidikan Anak? Yuk belajar bersama di Financial Clinic Online Series (FCOS) Special Class Dana Pendidikan melalui aplikasi zoom pada Jumat, 24 Mei 2019 jam 20:30. Pendaftaran: event.qmfinancial.com
Selamat Hari Pendidikan Nasional!
-Honey Josep-