Pelatihan keuangan seharusnya memang enggak hanya berfokus pada satu jenjang karier, tetapi mengikuti karyawan sepanjang perjalanan profesional masing-masing. Dari tahap awal hingga mendekati pensiun.
Program seperti ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan keuangan yang relevan dengan setiap fase kehidupan kerjanya. Ini membantu karyawan dalam membuat keputusan keuangan yang informasi dan bijaksana.
Pada akhirnya, hal ini enggak hanya meningkatkan kesejahteraan pribadi mereka tetapi juga berkontribusi pada stabilitas finansial perusahaan.
Table of Contents
Apa Sih Pelatihan Keuangan Berkelanjutan Itu?
Pelatihan keuangan berkelanjutan untuk karyawan, dalam konteks keuangan pribadi karyawan, adalah program pendidikan yang terus-menerus dan terstruktur. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keuangan karyawan di semua tingkat karier, dari posisi entry-level hingga menjelang pensiun.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan karyawan alat dan pemahaman yang diperlukan untuk mengelola keuangan pribadi karyawan secara efektif sepanjang berbagai fase kehidupan dan karier mereka.
Pelatihan ini mencakup berbagai topik, seperti:
- Manajemen Anggaran: Mengajar karyawan cara merencanakan dan mengelola pengeluaran sehari-hari serta pengeluaran jangka panjang.
- Investasi dan Tabungan: Memberikan informasi tentang berbagai pilihan investasi, termasuk saham, obligasi, dan dana pensiun, serta strategi untuk menyisihkan tabungan untuk tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
- Perencanaan Pensiun: Menginformasikan karyawan tentang cara merencanakan masa pensiun, termasuk memahami manfaat dari dana pensiun.
- Manajemen Utang: Mengedukasi karyawan tentang cara mengelola utang pribadi, termasuk pinjaman pelajar, kartu kredit, hingga KPR.
- Perencanaan Keuangan untuk Kondisi Darurat: Mengajar karyawan pentingnya membangun dana darurat dan cara mempersiapkannya untuk situasi tak terduga.
Pelatihan ini diintegrasikan ke dalam pengembangan profesional karyawan. Tak hanya berhenti satu kali saja, pelatiihan keuangan seperti ini sebaiknya dijadwalkan secara berkala sepanjang karier untuk memastikan bahwa karyawan dapat menerima edukasi keuangan yang relevan. Pasalnya, kebutuhan dan tantangan karyawan juga berkembang seiring perubahan tahap kehidupan dan karier, bukan?
Dengan cara ini, pelatihan keuangan berkelanjutan bertujuan untuk mendukung kesejahteraan finansial jangka panjang karyawan.
Baca juga: Pentingnya Financial Training di 3 Jenjang Karier Karyawan Perusahaan
Tahapan Pengukuran Dampak Pelatihan Keuangan untuk Karyawan
Lalu, jika pelatihan keuangan untuk karyawan sudah diadakan, pastinya perusahaan juga sebaiknya mengukur dampak yang bisa terjadi setelahnya.
Hal ini penting, agar perusahaan tahu, apakah pelatihan tersebut cukup efektif untuk membantu karyawan. Dengan demikian, ke depannya akan mudah untuk membuat rencana atau strategi yang mendukung.
Lantas, tahapan seperti apa saja yang harus dilakukan untuk mengukur dampak pelatihan keuangan ini? Berikut beberapa yang bisa dicoba.
1. Evaluasi Pre dan Post Training
Evaluasi Pre dan Post Training merupakan metode yang efektif untuk mengukur dampak pelatihan keuangan berkelanjutan pada karyawan.
Lakukan evaluasi sebelum pelatihan untuk menetapkan baseline atau tingkat pemahaman awal karyawan mengenai keuangan berkelanjutan. Setelah pelatihan, lakukan evaluasi serupa untuk melihat peningkatan pengetahuan atau perubahan sikap terhadap keuangan berkelanjutan.
Evaluasi pre dan post-training ini tidak hanya mengukur efektivitas pelatihan tetapi juga memperkuat komitmen karyawan terhadap praktik keuangan berkelanjutan, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja dan keberlanjutan perusahaan.
2. Menentukan KPI, atau Key Performance Indicators
Tentukan indikator kinerja kunci yang relevan dengan tujuan pelatihan keuangan berkelanjutan. Misalnya, peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya, penurunan biaya operasional melalui praktik keuangan yang lebih berkelanjutan, atau peningkatan dalam reporting keuangan berkelanjutan.
KPIs ini harus diukur secara berkala dan dibandingkan dengan baseline sebelum pelatihan untuk secara efektif menilai dampak pelatihan keuangan berkelanjutan terhadap perusahaan.
3. Survei dan Feedback
Gunakan survei atau wawancara untuk mendapatkan feedback dari karyawan tentang bagaimana pelatihan tersebut mempengaruhi pekerjaan mereka sehari-hari.
Buat kuesioner yang menanyakan tentang penerapan konsep keuangan berkelanjutan di tempat kerja, perubahan dalam praktik sehari-hari, dan pendapat karyawan tentang relevansi dan efektivitas pelatihan.
Adakan sesi wawancara dengan sejumlah karyawan yang beragam untuk mendapatkan insight yang lebih detail tentang pengalaman mereka setelah pelatihan dan bagaimana pelatihan itu berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mereka dalam konteks bisnis.
Kumpulkan dan analisis data dari survei dan wawancara untuk menilai seberapa baik konsep-konsep keuangan berkelanjutan telah diintegrasikan ke dalam rutinitas kerja dan pengaruhnya terhadap performa bisnis.
Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas pelatihan dan area yang mungkin memerlukan peningkatan lebih lanjut.
4. Evaluasi Jangka Panjang
Untuk melakukan evaluasi jangka panjang terhadap efek dari pelatihan keuangan berkelanjutan yang difokuskan pada keuangan pribadi karyawan, beberapa langkah strategis bisa diikuti.
Pemantauan Berkelanjutan
Jadwalkan evaluasi berkala, seperti triwulan atau tahunan, untuk menilai pengaruh pelatihan terhadap pengelolaan keuangan pribadi karyawan. Indikator kinerja bisa meliputi perubahan dalam perilaku pengelolaan utang, efisiensi dalam menabung dan investasi, serta kecakapan dalam mengelola keuangan untuk kebutuhan pensiun.
Analisis Perubahan Perilaku
Amati perubahan dalam perilaku keuangan karyawan yang mungkin dipengaruhi oleh pelatihan, termasuk kebiasaan menabung, keputusan investasi, dan pilihan strategi pengelolaan utang. Pemahaman ini membantu menilai bagaimana pelatihan memengaruhi keputusan finansial sehari-hari.
Evaluasi Dampak Finansial Pribadi
Cermati bagaimana pelatihan memengaruhi kesehatan keuangan pribadi karyawan, seperti peningkatan tabungan, pengurangan hutang, dan kesiapan untuk pensiun. Pemantauan ini memberikan gambaran langsung mengenai manfaat finansial dari pelatihan keuangan berkelanjutan.
Feedback dan Perbaikan
Melakukan survei dan wawancara secara periodik dengan karyawan akan membantu menangkap feedback tentang bagaimana pelatihan memengaruhi kehidupan keuangan mereka. Informasi ini penting untuk menyempurnakan dan memperbaharui materi pelatihan, sehingga tetap relevan dengan kebutuhan karyawan di berbagai tahap karier.
Baca juga: Ini 5 Keunggulan Training Keuangan Karyawan bersama QM Financial
Dengan langkah-langkah ini, perusahaan mendukung kesejahteraan finansial karyawan. Selain itu, juga berinvestasi dalam stabilitas dan produktivitas jangka panjang perusahaan itu sendiri melalui pengelolaan keuangan pribadi yang lebih baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!