Memulai program hamil adalah langkah besar bagi setiap pasangan yang sudah siap. Proses ini bisa dibilang penuh dengan harapan dan seharusnya penuh juga dengan perencanaan.
Bukan hanya tentang kesehatan fisik dan mental, tetapi juga persiapan finansial yang matang. Karena itu, memahami dan mengelola biaya yang terkait enggak cuma akan membantu mengurangi stres, tetapi juga memastikan proses program hamil bisa berjalan dengan lancar. Dan, menyenangkan tentu saja.
So, menyisihkan uang demi masa depan, terutama untuk anak, adalah keputusan yang bijak. Dengan strategi yang tepat, pasangan suami istri yang siap promil akan dapat menghadapi tantangan—terutama dari sisi finansial, dengan lebih baik.
Untuk itu, tahu apa saja komponen biaya program hamil akan sangat penting.
Table of Contents
Komponen dalam Biaya Program Hamil
Komponen biaya dalam program hamil cukup beragam dan bisa meliputi berbagai aspek. Sebut saja mulai dari persiapan sebelum kehamilan, biaya selama kehamilan, hingga persalinan dan setelahnya.
Iya, memang sepanjang itu.
Ya, kalau mau dirincikan, kurang lebih seperti ini.
1. Persiapan Pra-Kehamilan
Terdiri atas:
- Biaya konsultasi dengan dokter kandungan atau spesialis fertilitas untuk memastikan kesehatan optimal sebelum hamil.
- Tes Kesehatan, termasuk tes darah, tes penyakit menular seksual, dan pemeriksaan kesehatan lain yang diperlukan sebelum hamil.
- Vitamin dan suplemen, misalnya seperti asam folat, yang penting untuk mencegah cacat lahir.
2. Biaya Selama Kehamilan
Terdiri atas:
- Biaya kunjungan dokter rutin untuk pemeriksaan kehamilan, termasuk biaya ultrasound jika dirujuk.
- Tes Medis, termasuk skrining genetik, tes toleransi glukosa, dan pemeriksaan lain sesuai rekomendasi dokter.
- Kelas persiapan kelahiran jika diperlukan, misalnya kelas lamaze atau prenatal yoga.
- Biaya tambahan untuk memastikan nutrisi yang cukup selama kehamilan, termasuk makanan sehat dan suplemen tambahan.
3. Biaya Persalinan
Terdiri atas:
- Biaya rumah sakit atau klinik, di dalamnya ada biaya kamar, tindakan medis, obat-obatan, dan layanan lain saat persalinan.
- Biaya dokter dan bidan, termasuk jasa dokter kandungan, dokter anak, dan bidan. Kalau misalnya ternyata harus SC, ada juga dokter anestesi, dan tenaga medis lainnya.
4. Pasca Persalinan
Terdiri atas:
- Perawatan pasca persalinan, misalnya harus kontrol dokter, atau konsultasi laktasi jika diperlukan.
- Perawatan bayi, seperti adanya biaya untuk vaksinasi awal, pemeriksaan kesehatan bayi, dan perlengkapan bayi awal.
5. Pengeluaran Tak Terduga
Biaya ini memang tak selalu dikeluarkan, tetapi akan baik sekali jika kamu siapkan, misalnya jika ada komplikasi selama kehamilan atau persalinan. Juga jika bayi ada kondisi khusus, maka akan ada perawatan neonatal intensif.
Menyiapkan Anggaran Program Hamil
Nah, ternyata banyak. Iya, lalu apakah sekarang jadi memikirkan untuk alternatif childfree? Ya, semua kembali ke masing-masing pasangan sih.
Yang pasti, punya anak adalah anugerah. Jika memang diniatkan untuk program hamil dan memiliki keturunan, ya ayo maju terus, dan siapkan finansialnya.
1. Evaluasi Keuangan Saat Ini
Mulailah dengan mengevaluasi situasi keuanganmu saat ini. So, coba cek pendapatan bulanan, pengeluaran, utang, dan tabungan, baik milikmu dan pasangan. Memahami posisi keuangan kamu saat ini akan memberikan dasar yang baik untuk perencanaan ke depan.
2. Estimasi Biaya Kehamilan dan Persalinan
Lakukan riset atau konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan estimasi biaya kehamilan dan persalinan. Termasuk di dalamnya biaya dokter, ultrasound, tes medis, dan persalinan itu sendiri.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan juga biaya pasca persalinan, seperti perawatan bayi dan kebutuhan lainnya.
3. Buat Anggaran Terpisah untuk Kehamilan
Buat anggaran khusus untuk semua biaya yang terkait dengan kehamilan. Pisahkan dari anggaran rutin kamu selama ini, untuk memudahkan pengelolaan dan pemantauan pengeluaran. Kalau perlu, buat rekening terpisah agar lebih mudah memonitornya.
4. Atur Pengeluaran
Tentukan apa yang benar-benar penting dan apa yang bisa ditunda atau dihilangkan. Fokus pada kebutuhan dasar terkait kehamilan dan kesehatan ibu, serta bayi yang akan lahir.
Cari cara untuk menghemat, seperti memilih paket kehamilan dari rumah sakit yang terjangkau, membeli perlengkapan bayi bekas yang masih berkualitas, atau mengikuti kelas persiapan kelahiran online yang mungkin saja lebih murah.
5. Siapkan Dana Darurat
Pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup untuk menghadapi situasi tak terduga, seperti komplikasi kehamilan atau kebutuhan medis tak terduga. Dana darurat ini harus terpisah dari tabungan kehamilan.
6. Manfaatkan Asuransi Kesehatan
Nah, kalau memang sudah punya asuransi kesehatan yang mencakup biaya kehamilan dan persalinan, ya tak perlu ragu untuk memanfaatkannya. Cek polis asuransi kesehatan kamu, dan pastikan biaya ini tercover.
Kalau kamu punya BPJS Kesehatan—dan kondisi kesehatanmu baik—enggak ada salahnya kok dipakai. Kalau bisa di-cover, bisa menghemat banyak biaya lo!
7. Mulai Menabung Sejak Dini
Semakin cepat kamu mulai menabung untuk program hamil, semakin baik. Dengan begitu, kamu akan memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan keuangan dan mengurangi beban finansial.
Ingat, bahwa biaya tidak berhenti setelah bayi lahir. Pertimbangkan juga biaya jangka panjang seperti perawatan anak, pendidikan, dan asuransi kesehatan untuk anggota keluarga baru.
Nah, gimana? Setelah melakukan cek finansial, pastinya sudah siap sekarang untuk melanjutkan program hamil.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!