Beberapa waktu yang lalu, ramai pemberitaan tentang seorang tukang becak yang berhasil membobol rekening bank BCA dan merugikan nasabahnya hingga Rp320 juta.
Pertanyaannya: kok bisa?
Bukankah sistem keamanan salah satu bank swasta terbesar ini sangat mumpuni? Ternyata, menurut berita-berita yang beredar, pembobolan ini sudah direncanakan sejak lama dan matang. Tadinya diduga ada keterlibatan teknologi—misalnya ada hacking—loh, ternyata enggak sama sekali. Hanya modal ngintip PIN, memalsu tanda tangan, mencari orang yang mirip dengan pemilik rekening, dan langsung action.
Kerugiannya langsung banyak.
Masalah Keamanan Simpanan Uang di Bank
Banyak orang memang mengandalkan bank untuk tempat menyimpan cash mereka. Ada yang memang difungsikan sebagai tabungan, ada pula yang memiliki rekening bank sekadar sebagai tempat “lalu lintas” uang; artinya, terima lalu langsung dipindah ke akun lain.
Hal ini membuktikan bahwa masyarakat kita memang punya kepercayaan terhadap institusi perbankan. Meskipun, ya ada juga yang lebih suka menyimpan uangnya di bawah bantal, kasur, atau tumpukan pakaian di lemari. Namun, kasus uang yang disimpan di bawah kasur dan kemudian dimakan rayap ternyata juga tak kalah banyak.
So, dari sini seharusnya kita bisa menyimpulkan, bahwa risiko memang selalu ada di mana saja. Seharusnya, kita—orang-orang yang sudah memiliki literasi keuangan dengan baik—sudah memahami betul akan hal ini.
Menyimpan uang di bank nyatanya juga tetap ada risiko, salah satunya ya terkuras habis oleh oknum yang tidak bertanggung jawab seperti kasus tukang becak yang membobol BCA ini. Ada pula yang modusnya penukaran kartu, call center palsu, dan sebagainya.
Ini yang tidak melibatkan teknologi. Nah, yang melibatkan teknologi ternyata juga tak kalah banyak. Di antaranya yang melibatkan hacker.
Sistem Keamanan di Bank
Menyimpan uang di bank sebenarnya adalah sangat aman, terutama jika bank tersebut merupakan bank yang diatur oleh pemerintah dan memiliki sistem perlindungan dan keamanan yang baik. Namun, adalah penting bagi kita untuk mengecek reputasi dan kinerjanya sebelum menyimpan uang di bank yang bersangkutan. Selalu penting untuk mengecek apakah bank tersebut memiliki izin dan diawasi oleh otoritas yang berwenang.
Umumnya, bank di Indonesia memiliki sistem keamanan yang sama:
- Sistem perlindungan simpanan yang menjamin bahwa simpanan nasabah akan dikembalikan dalam jumlah tertentu jika bank mengalami masalah keuangan.
- Bank umumnya menggunakan teknologi enkripsi yang canggih untuk melindungi informasi nasabah dan transaksi yang dilakukan melalui jaringan internet.
- Ada pula pengembangan sistem deteksi kecurangan yang canggih untuk mendeteksi dan mencegah kecurangan yang mungkin terjadi.
- Bank umumnya juga melakukan proses verifikasi yang ketat saat nasabah mengambil uang,menyetor uang atau transaksi lainnya.
- Mengembangkan sistem keamanan fisik yang canggih untuk melindungi gedung dan ruangan penyimpanan uang.
- Bank menyelenggarakan pembinaan keamanan bagi para pegawainya agar dapat menjaga keamanan simpanan nasabah.
Pemerintah sendiri juga memberikan jaminan perlindungan simpanan di bank, yang diberikan melalui lembaga atau badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk menjamin simpanan nasabah dalam jumlah tertentu jika bank mengalami masalah keuangan.
Di Indonesia, jaminan simpanan ini diberikan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yang menjamin simpanan nasabah di bank-bank yang terdaftar di bawah LPS hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
Apa yang Harus Kita Lakukan untuk Mengamankan Rekening Bank?
Namun, meski bank sudah memiliki sistem keamanan dan perlindungan sedemikian rupa—bahkan pemerintah juga turut terlibat—memang akan sangat lebih baik kalau kita sebagai nasabah juga semaksimal mungkin melindungi dan mengamankan rekening bank yang kita punya.
Beberapa hal berikut ini mungkin sudah kamu lakukan, tapi ada baiknya dicek lagi. Artikel ini bisa kamu anggap sebagai reminder.
Berikut langkah-langkah mengamankan rekening bank milikmu:
- Gunakan kata sandi yang kuat dan unik untuk akun bank kamu, jangan sampai diketahui oleh orang lain. Hindari nomor PIN dengan menggunakan penggalan nomor HP, tanggal ulang tahun, tanggal pernikahan, dan nomor-nomor lain yang berpeluang sudah tersebar ke mana-mana.
- Jangan memberikan informasi pribadi atau informasi rekening bank Anda kepada siapa pun yang tidak dikenal atau tidak dapat dipercaya, termasuk untuk OTP. Bahkan kepada (yang mengaku) petugas bank sekalipun.
- Jangan menyimpan uang dalam jumlah besar dalam satu rekening bank. Misalnya, kamu punya satu rekening untuk menerima penghasilan atau gaji. Setelah penghasilan diterima, langsung transfer ke rekening-rekening sesuai posnya; misalnya untuk belanja langsung transfer ke dompet digital, investasi langsung transfer ke RDN, SPP anak langsung transfer juga ke rekening sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian, kalaupun kamu harus mengalami risiko pembobolan rekening, jumlah kerugian bisa ditekan.
- Selalu log out setelah menggunakan akun bank kamu, terutama saat menggunakan komputer umum atau perangkat mobile.
- Jangan mengklik link atau mengunduh berkas yang diterima dari sumber yang tidak dikenal atau tidak dapat dipercaya, karena ini dapat menyebabkan peretasan rekening. Seperti saat artikel ini ditulis, sudah ada modus penipuan berkedok undangan perkawinan ataupun download aplikasi. Korban dikirimi link tertentu, yang kalau diklik maka malware yang akan muncul dan kemudian hacker bisa meretas akun rekening kamu.
- Pastikan untuk mengaktifkan fitur verifikasi dua faktor (2FA) untuk rekening bank kamu, ini akan menambah tingkat keamanannya.
- Jangan menyimpan informasi rekening bank kamu di handphone, PC, atau di mana pun, karena dapat menyebabkan peretasan rekening jika device tersebut dicuri atau hilang.
- Selalu periksa rekening bank kamu secara teratur untuk memastikan bahwa tidak ada transaksi yang tidak dikenal atau tidak diinginkan.
Sekali lagi, mungkin beberapa hal di atas sudah kamu lakukan saat ini. Tapi, tak ada salahnya dicek kembali ya. Semoga kita semua bisa terhindar dari risiko pembobolan rekening bank seperti ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!