Untuk kamu yang pengin melakukan investasi reksa dana, sudah berkenalan belum dengan manajer investasi?
Manajer investasi inilah yang nantinya kan mengelola dana investasimu, mau dibelikan instrumen yang mana, sesuai jenis reksa dana yang kamu beli. Makanya, kamu harus kenalan dulu, supaya kamu tahu, apa tugas dan wewenangnya. Dengan tahu tugas dan wewenangnya, nantinya diharapkan perjalanan investasimu bakal nyaman juga.
Nah, enggak perlu berpanjang lebar, yuk, kita langsung kenalan saja dengan posisi yang krusial di dunia investasi ini.
Apa Itu Manajer Investasi?
Manajer investasi, atau yang sering disingkat MI, adalah pihak yang ditunjuk oleh investor untuk mengelola dana investasi dalam bentuk portofolio reksa dana, yang terdirii atas data instrumen, jumlah investasi, dan keuntungan yang didapatkan dalam jangka waktu tertentu.
Kalau mau diibaratkan, manajer investasi ini ibarat tukang rujak. Kita sebagai pembeli memilih pengin rujak bandung, rujak padang, rujak gobet, atau rujak yang lain. Sama-sama rujak, tapi racikannya beda. Nah, si MI inilah yang meracik rujak-rujak tersebut sesuai orderan kita. Buah-buah yang nantinya dijadikan satu adalah instrumen-instrumen investasi yang dibeli, sesuai resep racikannya. Resep racikannya merupakan jenis reksa dana yang ada.
Duh, ngomongin rujak malah jadi ngiler. Tapi semoga dapat ya, penggambarannya.
So, bisa dibilang, setiap manajer investasi pasti akan melakukan yang terbaik, agar portofolio kelolaannya berkinerja moncer. Karena, kalau enggak, bisa jadi pembeli alias investor bakal cabut dan pindah ke tukang rujak sebelah. Optimalnya keuntungan dari reksa dana nantinya juga akan bergantung pada kompetensi manajer investasi. Makanya, kita enggak boleh sembarangan dalam memilihnya.
Tugas dan Wewenang Manajer Investasi
Tugas manajer investasi secara umum ada 4, yaitu:
- Mengelola modal dari investor, yang sudah dipilih dari beberapa jenis reksa dana yang ditawarkan, seperti pasar uang, pendapatan tetap, saham, campuran, syariah, indeks, dan sebagainya.
- Menganalisis dan memilih instrumen yang sesuai. Jika ternyata kinerjanya kurang oke, manajer investasilah yang juga akan memutuskan mau memindahkannya ke instrumen apa, agar imbal bisa lebih baik lagi.
- Memutuskan membeli, menjual, atau menahan modal investasi.
- Melaporkan hasil investasi yang didapatkan
Lalu, bagaimana dengan biaya jasa MI ini? Kabar baiknya, biaya jasa mereka sudah termasuk dalam paket investasi reksa dana yang kamu beli. Kamu bisa mengeceknya dalam laporan, biasanya tak lebih dari 1% dari biaya transaksinya.
So, isi laporan dari manajer investasi itu apa saja? Laporan investasi reksa dana yang disusun tersebut antara lain terdiri atas:
- Laporan posisi aset dan kewajiban, total unit penyertaan dan nilai aktiva bersih untuk tiap unitnya.
- Laporan laba rugi, yang menjelaskan catatan pendapatan dan beban investasi yang menjadi tanggungan investor
- Laporan transaksi, baik posisi jual atau beli instrumen yang sudah dilakukan.
Cara Memilih Manajer Investasi
Karena nantinya manajer investasi yang akan mengelola dana investasi kita, maka sudah seharusnya kita memilihnya dengan cermat.
1. Cek legalitas perusahaan
Tidak sembarang orang atau perusahaan bisa begitu saja menganggap diri mereka sendiri manajer investasi tanpa mendapatkan izin dari otoritas tertinggi, dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan.
Jadi, pastikan MI yang kita pilih sudah terdaftar di OJK sebagai pengelola dana investasi. Kamu bisa mengeceknya langsung ke daftar resmi di website OJK. Hati-hati dengan pihak yang mencoba mencari keuntungan sendiri ya.
2. Cek reputasi
Sebelum mulai membeli reksa dana, disarankan banget bagi kamu untuk mempelajari prospektus reksa dana dengan cermat. Dalam prospektus tersebut ada fund fact sheet yang dapat memberikan gambaran lengkap mengenai kinerja si manajer investasi.
Manajer investasi yang sudah berpengalaman bertahun-tahun, dengan dana kelolaan yang besar dan hasil pengembangan investasi yang meningkat secara eksponensial dari waktu ke waktu biasanya direkomendasikan, karena itu artinya kompetensinya sudah teruji.
3. Cek biaya
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa ada biaya transaksi yang akan diterapkan untuk setiap aktivitas yang dilakukan oleh manajer investasi atas nama investor. Karena itu, jangan sampai besaran biaya ini justru membuat investasimu menjadi berkurang nilainya.
So, cari tahu informasi mengenai berbagai biaya yang dikenakan, mulai dari biaya pembelian unit, penjualan, pengalihan, dan sebagainya, jika ada. Pilihlah manajer investasi yang paling tidak memberatkan.
4. Gaya investasi yang sesuai
Sebelum berinvestasi reksa dana, akan sangat baik adanya bagi kamu untuk mengetahui bagaimana profil risikomu sendiri. Karena nantinya kamu juga harus menyesuaikannya dengan gaya investasi manajer investasi yang akan mengelola dana investasimu. Hal ini nantinya juga akan memengaruhi jenis reksa dana apa yang paling bisa optimal melayani kebutuhan dan tujuann keuanganmu.
Misalnya saja, kamu yang termasuk investor konservatif, maka kamu sebaiknya mencari jenis reksa dana dengan tingkat risiko rendah yang dikelola oleh MI yang berfokus juga pada risiko yang sama. Namun, perlu diketahui, bahwa tingkat risiko yang rendah nantinya juga akan memberikan imbal hasil yang sepadan. Karena itu, perlu dicek juga, apakah dengan berinvestasi di instrumen ini, tujuan keuanganmu bisa tercapai dengan baik ke depannya. Jangan sampai salah perhitungan ya.
Hal yang sama juga berlaku untuk kamu yang berprofil risiko agresif, harus juga memilih jenis reksa dana dan manajer investasi yang sesuai.
5. Review berkala
Lakukan review berkala terhadap kinerja manajer investasi, misalnya per bulan, per 3 bulan, dan seterusnya sesuai kondisi.
Pada dasarnya nilai investasi memang bisa berfluktuasi, naik atau turun. Sebagai investor, kamu berhak untuk menilai, apakah kinerja manajer investasi sesuai dengan harapan. Misalnya memang turun, coba cek kondisi industrinya. Apakah tren memang sedang turun? Jika ya, kamu bisa jadi tak perlu terlalu khawatir, karena pada saatnya, nilai investasi juga akan naik seiring kondisi pasar yang membaik.
So, memang kamu harus tahu alasan naik dan turunnya nilai investasi untuk bisa mengukur kinerjanya.
Nah, demikian perkenalan kita dengan manajer investasi. Semoga cukup bisa memberi gambaran dan informasi yang lengkap ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!