Salah satu hal penting dalam proses pengelolaan keuangan yang harus kita lakukan adalah berinvestasi. Apa itu investasi?
Mirisnya kalau sampai kamu melakukan sesuatu, tanpa paham apa artinya. Betul enggak? Termasuk juga soal investasi ini. Padahal, kalau investasi tanpa pemahaman yang cukup, alih-alih keuntungan, justru kerugian yang didapat. Terutama tidak bisa tercapainya tujuan finansial. Nah, ini malah yang benar-benar tidak kita inginkan, betul? Akibatnya pensiun enggak sejahtera, enggak bisa sekolahin anak sesuai harapan, dan sebagainya. Lebih fatal ketimbang sekadar kehilangan uang.
Jadi, apakah kamu sudah paham betul apa itu investasi? Kalau belum, yuk, kita kembali ke paling basic lagi: pengertiannya.
Apa Itu Investasi?
Apa itu investasi? Apa pengertian sebenarnya?
Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, investasi artinya penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan. Pihak yang melakukan investasi disebut investor.
Apa itu investasi, menurut Otoritas Jasa Keuangan, adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat berharga lain untuk memperoleh keuntungan.
Sedangkan apa itu investasi menurut Wikipedia? Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut.
Investasi adalah aktivitas untuk memberikan modal atau menempatkan dana pada instrumen tertentu, dalam jangka waktu tertentu, untuk kemudian mendapatkan keuntungan atau imbal hasil di masa depan. Nah, semakin ke sini, kadang investasi tidak selalu identik dengan uang. Waktu, tenaga, aset lain selain uang, yang diberikan dengan mengharap mendapatkan keuntungan di kemudian hari juga disebut dengan investasi.
Tujuan Orang Berinvestasi
Orang biasanya melakukan investasi untuk tujuan tertentu. In fact, tujuan inilah yang akan menentukan perjalanan investasi kita. So, tujuan jangan sampai salah.
Kita berinvestasi pastinya mengharapkan keuntungan. Tapi, bukan sekadar keuntungan hingga cepat kaya, akan ada baiknya juga kalau kita sudah tahu keuntungannya hendak dipakai untuk apa. Inilah tujuan keuangan yang sebenarnya.
Ada bermacam tujuan keuangan yang bisa dicapai dengan cara berinvestasi, di antaranya:
- Mengumpulkan dana untuk berbagai kebutuhan, misalnya menikah, ibadah ke tanah suci, biaya pendidikan anak dan sebagainya.
- Membangun aset untuk kebutuhan jangka panjang, misalnya dana pensiun
Ya, ini adalah konsep yang lebih tepat, alih-alih kita berinvestasi dengan alasan supaya kaya. Berinvestasi menuntut kita untuk sabar dan memiliki komitmen kuat. Apalagi kalau menghadapi berbagai fluktuasi yang terjadi—seperti saat artikel ini ditulis, ketika The Fed dengan ‘semena-mena’ menaikkan suku bunga acuan menjadi 1.75%.
Jenis Investasi Berdasarkan Waktu
Apa itu investasi, tak lepas dari jangka waktu untuk melakukannya. Biasanya kita bisa membedakan dalam 3 jangka waktu.
Investasi Jangka Pendek
Apa itu investasi jangka pendek? Di QM Financial, investasi jangka pendek dilakukan untuk berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi maksimal dalam 5 tahun. Misalnya, dana liburan, dana menikah, memenuhi dana darurat, dan lain-lain.
Karena dibutuhkan dengan segera, maka kita tidak bisa mempertaruhkan pada instrumen yang tinggi risiko. Jika ini yang dilakukan, maka akan ada peluang nilai investasi turun saat akan dibutuhkan. Dengan demikian, bisa dipilih berbagai instrumen rendah risiko seperti deposito, tabungan berjangka, obligasi negara, hingga reksa dana pasar uang.
Karena rendah risiko, maka imbal juga akan disesuaikan. Bunga deposito berkisar pada 3.5% saat artikel ini ditulis. Sementara, imbal Reksa Dana Pasar Uang berkisar antara 4.0% hingga 4.5% per tahunnya. Obligasi negara juga cukup menguntungkan dengan jangka waktu 3 tahun, kuponnya lebih tinggi daripada deposito.
Investasi Jangka Menengah
Apa itu investasi jangka menengah? Yaitu investasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan di atas 5 tahun, tetapi di bawah 15 tahun. Di QM Financial, kebutuhan atau tujuan keuangan jangka menengah adalah 5 – 10 tahun. Misalnya saja untuk mengumpulkan DP rumah pertama, dana renovasi rumah, dan sebagainya
Jangka waktu antara 5 hingga 10 tahun ini bisa dilayani dengan berbagai instrumen investasi dengan tingkat risiko sedang. Misalnya saja reksa dana pendapatan tetap atau reksa dana campuran. Imbal hasilnya juga sepadan dengan tingkat risikonya, yakni sedang.
Investasi Jangka Panjang
Apa itu investasi jangka panjang? Investasi jangka panjang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam jangka waktu yang panjang, yaitu di atas 10 tahun. Misalnya, menyiapkan dana pendidikan anak masuk SMP, SMA, hingga kuliah, atau membangun aset untuk dana pensiun.
Instrumen yang cocok dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan atau tujuan keuangan jangka panjang ini misalnya saham atau reksa dana saham, bisa juga dalam bentuk properti.
Imbal hasil investasi jangka panjang akan relatif lebih besar jika dibandingkan dengan investasi jangka pendek maupun menengah. Hal ini tentu sebanding dengan tingkat risikonya juga.
Nah, itu dia penjelasan singkat tapi lengkap, beserta contohnya. Sudah ada bayangan kan, apa itu investasi?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] kamu bisa menerapkan lima tahapan dalam membuat keputusan investasi yang baik, […]