Di bulan Ramadan, salah satu kewajiban yang harus ditunaikan oleh umat Islam adalah membayar zakat fitrah. Meski sudah menjadi agenda rutin, tapi kalau tidak dipersiapkan dengan baik, bisa saja kewajiban menjadi beban. Betul?
Zakat sendiri ada beberapa jenis, yaitu zakat mal, zakat penghasilan, dan zakat fitrah. Zakat mal dan zakat penghasilan bisa dilakukan kapan saja, tinggal sesuaikan dengan kondisi. Nah, kewajiban membayar zakat fitrah inilah yang harus dipenuhi di bulan Ramadan. Perhitungannya berbeda, terkhusus zakat fitrah penjelasannya ada di bawah ini.
Cara Membayar Zakat Fitrah
Zakat fitrah sering disebut sebagai zakat untuk menyucikan jiwa umat muslim yang sedang berpuasa. Umat muslim yang mampu wajib membayar zakat fitrah ini, dengan waktu pembayaran selama bulan Ramadan. Meskipun demikian, ada waktu yang diutamakan, yakni setelah waktu subuh di hari terakhir Ramadan hingga menjelang salat Idulfitri.
Nggak hanya orang dewasa saja yang wajib membayar zakat fitrah, tetapi juga dihitung per anggota keluarga yang menjadi tanggungan. Misalnya saja, kamu menanggung satu istri, 2 anak, dan 2 orang tua yang tinggal di kota lain. Sebagai orang yang masuk dalam golongan ekonomi mampu, kamu wajib membayar zakat fitrah untuk 6 orang, yaitu kamu sendiri, istri, 2 anak, dan 2 orang tua.
Membayar zakat fitrah bisa dengan beras, atau makanan pokok lain yang biasa dikonsumsi. Menurut aturannya, di tahun 2022 ini, besarnya zakat fitrah per orang adalah 3.5 liter atau 2.5 kilogram makanan pokok. Dengan demikian, kalau kamu harus membayar zakat fitrah untuk 6 orang, artinya kamu harus menyediakan 15 kilogram beras.
Sementara sebagian umat muslim yang lain ada juga yang memilih untuk membayar zakat fitrah berupa uang tunai. Di DKI Jakarta, sudah ditentukan, besaran zakat fitrah berupa uang adalah sebesar Rp45.000 per jiwa. Artinya, untuk 6 orang, maka kamu wajib membayarkan sejumlah Rp270.000. Di daerah lain di Indonesia, bisa jadi besarannya berbeda. Jadi, silakan cari informasi di masing-masing wilayah ya, untuk lebih jelasnya.
Ke mana kita membayar zakat fitrah? Ada banyak saluran. Kamu bisa menghubungi masjid terdekat, atau sekarang juga sudah banyak penyalur zakat fitrah online yang cukup tepercaya, seperti Baznas.
Cermat Alokasikan Uang untuk Membayar Zakat Fitrah
Mungkin bagi sebagian orang, membayar zakat fitrah tidaklah berat. Tapi yah, namanya banyak kebutuhan. Bisa jadi, kalau tidak dialokasikan dengan baik, uang zakat fitrah malah terpakai buat beli baju Lebaran, atau buat borong kastangel. Nah loh.
1. Buat anggaran
Yes, anggaran adalah koentji. Dan, seharusnya, anggaran untuk membayar zakat fitrah ini sudah kamu buat di awal bulan Ramadan, berbarengan dengan kamu membuat bujet menu buka puasa dan sahur.
Taruhlah pembayaran zakat ini pada prioritas paling atas, supaya kamu tidak lupa.
2. Pisahkan
Akan lebih baik, jika kamu sudah memisahkan dana yang dialokasikan untuk membayar zakat fitrah ini secara terpisah. Misalnya kamu berkewajiban membayar untuk 6 orang anggota keluarga seperti ilustrasi di atas, maka pisahkanlah uang sejumlah Rp270.000 dalam amplop terpisah. Ini artinya, uang tersebut tidak boleh digunakan untuk keperluan yang lain.
Setelah kamu memisahkan uang zakat, kamu bisa beranjak ke berbagai prioritas lainnya sesuai kebutuhan.
3. Jangan tunda
Jika kamu khawatir dananya terpakai, ada baiknya segera tunaikan saja kewajiban membayar zakat ini sebelum kamu mulai belanja yang lain. Memang ada waktu yang diutamakan untuk membayarnya, tetapi jika memang tidak memungkinkan, kamu bisa membayarnya lebih awal. Nantinya, kamu juga akan lebih lega kan, karena kewajiban sudah dipenuhi. Tinggal belanja untuk keperluan yang lain deh.
4. Manfaatkan THR
Bisa jadi, kamu memang harus membayar zakat dalam jumlah yang cukup besar. Mungkin tanggunganmu memang banyak. Bisa jadi kan? Kamu bisa menggunakan alokasi THR untuk membayarnya.
Jangan lupa untuk segera disisihkan di awal kamu menerima THR, supaya enggak sampai terpakai untuk keperluan yang lain ya.
5. Tunaikan kewajiban lain
Selain zakat fitrah, jangan lupa, kamu juga memiliki kewajiban untuk membayar zakat penghasilan dan zakat mal sesuai ketentuan yang berlaku. Keduanya bisa ditunaikan di luar bulan Ramadan, jadi kamu perlu mengaturnya sehingga tidak menumpuk di bulan ini saja yang akan membuat beban semakin berat.
Jika perlu, cicillah tabungan untuk kewajiban zakat ini. Misalnya, untuk zakat penghasilan sebesar 2.5%, bisa kamu sisihkan setiap bulan sesuai dengan besarnya penghasilan rutinmu, tak perlu menunggu akumulasi satu tahun, agar tak berat perhitungannya.
Nah, itu dia tip cermat alokasikan pembayaran zakat fitrah untuk bulan Ramadan ini. Masih ada waktu nih, untuk menyisihkan, sehingga terpenuhilah semua kewajibanmu terhadap agama.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!