Berbicara soal keuangan, tak jarang kita berurusan dengan utang. Meski dipandang negatif dan kerap kali dihindari, sebenarnya utang juga punya dampak positif dan keuntungan loh buat kita, khususnya utang jangka pendek.
Utang jangka pendek adalah pinjaman dana dengan tenor pembayaran maksimal 1 tahun. Tapi, sama saja dengan utang jangka panjang, kalau utang jangka pendek ini tak dikelola dengan baik, pada akhirnya ya bikin kita mengalami kesulitan keuangan. Apalagi kalau kita karyawan nih, yang lebih banyak mengandalkan gaji.
Sebenarnya, status sebagai karyawan itu ada keuntungannya sendiri juga loh, kalau dilihat dari sisi kemampuannya untuk berutang. Karyawan itu punya penghasilan tetap, sehingga seharusnya sih masalah berutang dan membayarnya kembali itu enggak akan kesulitan. Tapi, faktanya … *sebagian kalimat menghilang*
Yah, begitulah. Menjadi karyawan itu satu sisi memang lebih menguntungkan, tetapi di sisi lainnya ya ada perjuangannya. Tapi, hei, untuk itulah kita hidup kan? Jadinya, seru!
Nah, jadi, dalam artikel kali ini, mari kita belajar lagi tentang utang jangka pendek, terutama yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh karyawan.
Mengenal Lebih Banyak tentang Utang Jangka Pendek
Dalam ilmu akuntan, utang jangka pendek merupakan kewajiban suatu pihak untuk melunasi pembiayaan menggunakan sumber aktiva lancar dengan kekayaan pribadi, misalnya dengan gaji karyawan atau penghasilan lainnya yang dimiliki.
Utang jangka pendek akan lebih mudah diselesaikan jika sumber aktiva lebih besar daripada jumlah pinjamannya. Nah, jika kamu berada di kondisi sebaliknya, maka sudah pasti, kamu akan mengalami kendala berupa tunggakan, denda, dan lainnya.
Utang jangka pendek tidak dilarang untuk diambil. Tetapi, kesehatan keuangan harus dijaga dengan baik, begitu juga pengelolaannya harus banget dilakukan dengan baik. Misalnya nih, kadang kita memang butuh yang praktis-praktis, so, oke aja buat belanja, kamu gesek kartu kredit. Tetapi, sebelum jatuh tempo, langsung lunasi sehingga tak membebanimu dengan bunga ataupun denda. Dengan demikian, hidupmu lebih praktis, dan credit score kamu juga terjaga dengan baik.
So, prinsipnya utang boleh, tapi kamu harus memastikan bahwa memang ada dana untuk membayarnya kembali. Pembayaran utang jangka pendek harus segera dilunasi dan menjadi prioritas pembiayaan rutin sesuai waktu jatuh tempo.
Saat ini pinjaman jangka pendek dapat ditemui dengan mudah seiring munculnya pinjaman online. Nah, ini nih yang sekarang kadang bikin runyam. Ya kan?
Keuntungan Utang Jangka Pendek
Meski dinilai negatif, utang bukannya nggak punya manfaat loh. Justru, utang bisa membantu kita juga di saat-saat tertentu. Jenis pinjaman ini memiliki manfaat terutama bagi kamu yang tengah berada di kondisi darurat.
Pasalnya, sering terjadi juga, ketika kita sedang butuh uang dengan cepat, tetapi aset belum bisa dicairkan dengan segera. Misalnya, kalau punya emas ya mesti dijual dulu. Atau kalau deposito atau reksa dana, ya mesti dicairkan dulu dan itu butuh waktu.
Nah, kalau sudah begini, utang jangka pendek bisa jadi opsi solusi.
Persyaratan Mudah
Pinjaman dana dengan tenor yang pendek umumnya hanya memerlukan syarat dokumen lebih sederhana dan mudah, terutama jika memilih pinjaman tanpa jaminan.
Perusahaan pinjaman online atau fintech bahkan membebaskan pengguna untuk keperluan apa pun asal bukan tindakan ilegal atau kejahatan. Tak sedikit fintech yang hanya memberikan pinjaman dengan modal KTP.
Tenor Singkat
Daya tarik utang jangka pendek yaitu waktu pelunasan yang cepat dengan durasi 3, 6 sampai 12 bulan untuk pinjaman tanpa agunan non-bank, atau lewat fintech.
Waktu pelunasan yang singkat dapat mempermudah kamu dalam mengatur arus kas keuangan dan menciptakan perasaan aman karena tidak ada beban jangka panjang. Pasalnya, semakin panjang tenor, maka jumlah uang yang harus disisihkan pun semakin besar.
Pencairan Cepat
Keuntungan lain dari pinjaman jangka pendek adalah waktu pencairan yang cepat biasanya di antara 1 – 3 hari masa pengajuan. Bahkan, beberapa fintech dapat mencairkan dana hanya dalam hitungan menit atau jam saja, hanya bermodal KTP dan foto diri untuk pengajuannya.
Jumlah dan waktu terbatas
Meminjam dengan dana yang besar tentunya bukan hal yang disarankan, terutama jika pendapatan kamu memang masih minim. So, pastikan kamu hanya meminjam ketika memang sangat butuh, pinjamlah sesuai kebutuhan, dan pastikan ada dana yang bisa dipakai untuk membayar kembali.
Jumlah pinjaman yang besar berujung pada besarnya bunga yang harus dibayar. Dengan adanya utang jangka pendek, akan ada batasan. Secara tak langsung, hal ini dapat menolongmu dari keinginan untuk berutang lebih banyak lagi. Kamu bisa fokus pada jumlah yang dibutuhkan untuk waktu yang singkat, sehingga tidak membebani perencanaan keuangan kamu,
Melihat beberapa keuntungan di atas, tak heran jika jasa peminjaman dana dalam jangka pendek diminati. Terlebih untuk kebutuhan yang belum terpenuhi dengan gaji karyawan saat ini, yang kadang dirasa pas-pasan.
3 Jenis Utang Jangka Pendek yang Biasa Dimanfaatkan Karyawan
Utang jangka pendek jadi salah satu alternatif solusi mudah di kala darurat. Nah, bagi karyawan umumnya ada beberapa contoh utang jangka pendek yang bisa dimanfaatkan, tetapi dengan catatan; harus dibarengi dengan pengelolaan yang baik.
Paylater
Paylater adalah metode yang saat ini banyak diadaptasi oleh aplikasi atau platform digital. Memiliki kegunaan untuk menunda dan mencicil pembayaran ketika kamu ingin membeli sesuatu.
Perusahaan digital dan start-up adalah yang paling banyak menawarkan layanan Paylater ini untuk penggunanya. Konsep umumnya kurang lebih sama dengan kartu kredit, tetapi penggunaannya dibuat lebih sederhana dan praktis.
Tak heran, jika banyak orang yang tak segan mengaktifkan fitur pinjaman jangka pendek ini. Kamu juga boleh saja memanfaatkannya, tetapi ingat! Pastikan kamu menggunakan Paylater untuk kebutuhan mendesak, dan pastikan kamu mampu membayarnya.
Kartu kredit
Sebagian besar masyarakat pasti sudah tahu banget jenis utang pendek ini. Kartu kredit dapat digunakan untuk melunasi pembayaran dari transaksi untuk keperluan apa pun.
Sebagai karyawan, kamu juga bisa banget memanfaatkan layanan kartu kredit ini. Misalnya, kamu bepergian, ketimbang terlalu banyak bawa-bawa uang tunai yang kurang aman dan nyaman, mendingan pakai kartu kredit saja.
Nah, tapi lagi-lagi ya, pastikan semua sudah sesuai bujet dan kebutuhan, sehingga kamu bisa membayarnya tepat waktu.
Utang koperasi
Sebagai lembaga keuangan nonbank, koperasi simpan pinjam merupakan salah satu jenis usaha yang dibuat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, terkhusus bagi anggotanya. Ketika kamu berada di situasi genting, sebagai anggota koperasi kamu beruntung karena kegiatan usaha ini dapat memberikan pinjaman uang kepada anggotanya.
Saat ini koperasi simpan pinjam banyak menawarkan jasa dengan akad syariah, sehingga kamu tak perlu khawatir riba. Selain itu, OJK juga merilis koperasi yang mengeluarkan aplikasi pinjaman online. Namun, pinjaman ini hanya berlaku untuk anggota koperasi saja dan tidak diperbolehkan untuk orang lain di luar lembaga ini. Syarat untuk pengajuan pinjaman cukup sederhana seperti KTP, KK, slip gaji, pembayaran PBB, dan biaya listrik.
Nah, biasanya perusahaan-perusahaan besar juga punya koperasi untuk karyawan. Niatnya—pada umumnya—untuk membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan. So, boleh saja kalau kamu pengin memanfaatkan fasilitas ini. Lagi-lagi pastikan, kamu mampu membayarnya kembali.
Menjadi karyawan memang tak sepenuhnya menjamin kebutuhan hidup terpenuhi. Apalagi jika kamu merupakan generasi sandwich yang menanggung biaya orang tua dan keluargamu sendiri di rumah.
Utang jangka pendek menjadi pilihan alternatif yang bisa digunakan untuk menutupi kebutuhan di masa genting. Namun, pastikan pendapatan kamu mampu untuk melunasi utang tersebut tepat waktu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!