Dalam trading, baik itu trading saham, emas, forex, crypto, dan lain sebagainya, agar bisa mendapatkan keuntungan, maka kita memerlukan metode dan strategi. Tanpa keduanya, bisa jadi alih-alih untung, malahan kita merugi.
So, sesuai dengan pengertiannya, trading adalah aktivitas jual beli dalam periode waktu yang umumnya singkat, untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan beli barang yang diperjualbelikan. Prinsip dalam trading saham ini sama saja dengan perdagangan pada umumnya, yaitu beli pada harga terendah dan menjual kembali dengan harga tertinggi.
Karena itu, butuhkan trik dan metode tertentu agar jangan sampai mengalami kerugian.
Nah, barangkali sekarang kamu lagi penasaran banget dengan cara kerja para trader saham? Mungkin karena pengin mengikuti jejak mereka? Lagi berusaha mengenali medan pasar saham? Mari, berkenalan dengan beberapa metode trading saham berikut ini.
Jenis-jenis Metode Trading Saham
Berikut adalah beberapa jenis metode trading saham yang sering digunakan oleh para trader. Perlu diingat bahwa metode yang diterapkan oleh trader bisa berbeda antara satu dan lainnya, ini terjadi karena menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Jadi, strategi yang cocok untuk satu trader, belum tentu juga cocok untuk trader lainnya. Begitu pun sebaliknya. Hal ini wajib kamu ingat, kalau memang kamu berminat untuk menjadi seorang trader.
Pada dasarnya, hampir tidak ada metode trading saham yang akan berhasil secara terus menerus, karena itu trader perlu memahami mana metode yang paling tepat untuk digunakan. Dalam pelaksanaannya, trader biasanya lebih sering menggunakan analisis teknikal, walaupun ada juga yang tetap dibarengi dengan analisis fundamental.
1. Scalping
Scalping bisa dikatakan sebagai metode jual beli tercepat dalam strategi trading. Dalam scalping, para trader umumnya membuka beberapa posisi trading dan berupaya untuk mempertahankan posisi tersebut dalam waktu yang singkat saja. Bahkan terkadang hanya dalam hitungan menit atau jam.
Trader yang melakukan strategi ini biasa disebut scalper. Tidak semua trader mampu menjadi scalper, ini dikarenakan proses scalping yang membutuhkan mental dan pengalaman yang sudah panjang. Scalping biasanya membutuhkan modal yang tidak sedikit, jadi scalper harus selalu punya uang cash.
2. Position Trading
Position trading adalah salah satu metode yang membutuhkan kesabaran tingkat tinggi. Mengapa begitu? Karena strategi ini umumnya berlangsung dalam periode waktu yang panjang, mulai dari hitungan minggu, bulan, sampai tahunan.
Pada strategi ini, analisis teknikal dan analisis fundamental biasanya dilakukan secara bersamaan.
3. Swing Trading
Jika scalping adalah strategi dengan periode pendek, dan position trading dalam periode panjang, maka swing trading ada di antara keduanya alias strategi trading saham periode menengah.
Disebut strategi dengan periode menengah karena biasanya saham yang akan dijual ditahan dulu dalam jangka waktu tertentu untuk mendapatkan harga jual tertinggi. Istilah bekennya, “Beli saat swing low, jual saat swing high”.
Ketepatan hasil analisis yang dilakukan trader akan sangat berpengaruh pada keuntungan yang didapat.
4. Following Trend Trading
Strategi yang satu ini adalah yang paling umum digunakan oleh para trader dalam trading saham.
Konsepnya adalah melihat dan mengikuti tren apa yang sedang terjadi di pasar bursa. Trader akan mencari beberapa saham yang sedang naik, membelinya, namun tidak segera menjualnya. Mereka akan menahan (hold) saham-saham tersebut sampai menemukan waktu yang tepat untuk menjualnya. Strategi ini erat hubungannya dengan swing trading.
5. Day Trading
Sesuai namanya, day trading merupakan strategi trading saham hanya dalam hitungan satu hari.
Dalam satu hari artinya posisi trading yang telah dibuka pada hari itu tidak dialihkan pada sesi atau hari trading berikutnya. Strategi ini sesuai untuk trader yang ingin segera mendapatkan kepastian mengenai keuntungannya, dan tidak ingin menunggu terlalu lama.
Orang yang melakukan strategi ini disebut day trader. Day trader umumnya sudah berpengalaman banyak di bursa trading saham, dan bisa dibuktikan dengan pemahaman fundamental mengenai pasar yang mumpuni. Day trading juga umumnya memerlukan modal yang cukup besar untuk terus mampu mengimbangi pergerakan yang terjadi.
6. Contrarian Trading
Strategi trading saham berikut ini adalah strategi out of the box. Kenapa bisa disebut seperti itu? Karena yang dilakukan oleh para trader di sini adalah hal yang sebaliknya dari strategi umum para trader.
Jika biasanya trader membeli saham yang sedang memiliki prospek bagus, maka yang terjadi adalah sebaliknya. Pada strategi ini, trader akan membeli saat saham berada pada kinerja yang buruk dan akan menjualnya kembali saat kinerja sudah terlihat membaik. Contrarian trading dikenal sebagai strategi dengan risiko yang sangat tinggi.
Seperti yang sudah dijelaskan di awal artikel ini, strategi yang digunakan oleh masing-masing trader bisa saja tidak sama. Bagaimana memilih saham, menentukan kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual, dan seperti apa analisis yang harus dilakukan, perlu dipahami dengan baik oleh para trader.
Salah mengambil langkah atau keputusan, maka bukan hanya gagal mendapatkan keuntungan, namun reputasi dan kredibilitas trader tersebut pun bisa ikut dipertaruhkan. Jika kamu adalah trader pemula yang baru saja memasuki dunia trading saham, maka ingatlah untuk terus memperkaya wawasan dengan pengetahuan dasar seperti ini.
Gimana? Masih bernyali untuk menjadi seorang trader sukses? Kalau iya, selamat belajar ya. Yang pasti, dasar pengelolaan keuangan harus kamu kuasai betul sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang trader.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!