Ngomongin rencana waris, di Indonesia, rasanya begitu tabu. Katanya, kok kayak mengharapkan diri sendiri cepat mati sih? Padahal ya, enggak itu konsepnya.
Banyak masalah bisa teratasi hanya dengan “selembar” surat waris. Salah satunya untuk menjaga keutuhan keluarga. Kita pasti sudah sering mendengar mengenai betapa ribetnya urusan seperti ini tanpa adanya surat waris yang komprehensif. Bahkan bisa sampai menimbulkan kericuhan dalam keluarga. Tentu saja, hal ini tak diinginkan oleh siapa pun kan?
Membuat rencana waris, kamu bisa saja meminta bantuan pengacara yang sudah profesional. Namun, meski sudah dibantu pengacara dan mampu membayarnya dengan layak, kamu harus tetap tahu apa saja yang diperlukan untuk membuat rencana waris, juga berbagai serba-serbinya.
Nah, berikut ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu untuk kemudian membuat rencana waris yang komprehensif.
3 Hal untuk Membuat Rencana Waris
1. Ini bukan sekadar soal urusan setelah kematian
Ya, rencana waris tidak hanya membahas mengenai apa yang harus dilakukan dengan aset yang kita miliki setelah kita tak ada lagi. Rencana waris juga bisa digunakan dan diambil manfaatnya ketika *semoga tak perlu terjadi* ada suatu hal yang terjadi pada kita, hingga kita menjadi tidak mampu lagi beraktivitas baik secara fisik maupun mental sampai tak bisa membuat keputusan penting sendiri.
Jadi, rencana waris yang komprehensif, tak hanya soal membagi aset pada keturunan dan keluarga kita, tetapi juga bisa berisi petunjuk perawatan kesehatan yang sesuai dengan keinginan kita. Surat kuasa seperti ini akan memberi izin kepada siapa pun yang kita percaya untuk mengambil keputusan medis yang penting atas nama kita.
Selain itu, kita juga dapat membuat surat kuasa pada seseorang yang kita percaya untuk mengurus bisnis sesuai keinginan kita, ketika kita tidak mampu mengelolanya karena satu dan lain alasan.
So, rencana waris bukan hanya soal last will, bukan?
2. Pahami hukum
Yah, meski tak terlalu sampai mendetail seperti halnya pengacara atau mereka yang profesional, tetapi untuk membuat rencana waris yang baik dan komprehensif, ada baiknya kita juga paham hukum.
Ketika menunjuk seseorang untuk menjadi ahli waris ataupun penerima surat kuasa atas apa pun, maka kita harus memastikan bahwa orang tersebut memang memenuhi beberapa persyaratan. Seperti misalnya, memang capable untuk mengurus bisnis ataupun membuat keputusan medis, dan juga yang bersangkutan harus sehat jasmani dan rohani.
Kita harus memahami betul dalam hal ini, karena ketika orang yang ditunjuk sebagai ahli waris ataupun penerima kuasa ternyata tidak memenuhi syarat, maka masalah akan timbul. Bisa jadi, muncul lagi peluang terjadinya perebutan wasiat.
Jika ada anak-anak dan ingin agar mereka yang menjadi ahli waris nantinya, maka sebutkanlah nama-nama mereka dengan jelas. Hak waris anak bisa tercabut jika surat waris tidak dibuat dengan benar. Apalagi jika mereka tidak berasal dari orang tua yang sama. Misalnya, sang ayah menikah lagi, dan memiliki anak tiri. Hal-hal seperti inilah yang harus dihindari agar tak terjadi masalah.
Dalam hal ini, memang ada baiknya kita didampingi oleh mereka yang lebih profesional jika tak ingin salah dalam menentukan pilihan.
3. Ketahui dengan pasti aset yang kamu miliki
Oke, pada akhirnya, surat waris tentu saja akan membahas mengenai pembagian aset. Jadi, sebelum membuatnya, ada baiknya kamu benar-benar kenali dulu kepemilikan asetnya.
Aset yang harus diabsen misalnya:
- Rumah, tanah, atau bentuk properti lain
- Kendaraan, atau fasilitas yang lain
- Berbagai bentuk tabungan baik yang berada di bank ataupun lembaga keuangan yang lain
- Surat berharga, atau instrumen investasi yang lain
Jika kamu memiliki banyak aset yang tersebar di mana-mana, maka perhitungkan pula besarnya pajak yang harus dikenakan. Biasanya hal ini cukup rumit, sehingga perlu dipikirkan dengan baik.
So, semakin berharga dan rumit aset yang kamu miliki, maka semakin kompleks pula rencana waris yang harus dibuat. Jika memang membutuhkan bantuan, tak perlu ragu untuk menghubungi mereka yang lebih profesional. Jika memang asetnya banyak, mungkin tak hanya pengacara saja, tetapi kamu juga akan butuh akuntan ataupun penasihat pajak.
Memang agak rumit ya, urusan rencana waris ini. Jadi, kenapa enggak gabung saja dulu di kelas finansial online QM Financial yang membahas khusus tentang rencana waris? Kelas ini memang tak diadakan setiap bulan secara rutin seperti halnya kelas basic ataupun intermediate. So, silakan cek jadwalnya, dan segera amankan kursimu. Di kelas ini, kamu bisa mencari informasi lebih banyak mengenai seluk-beluk rencana waris bersama ahlinya atas dukungan QM Financial.
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.