Kalau kamu mulai investasi saham, kamu pasti akan mendengar istilah saham blue chip ini. Namun, tahukah kamu, apa artinya?
Saham blue chip kerap dijadikan sebagai saran bagi para investor yang pengin mulai terjun ke dunia investasi saham. Memang, jenis saham ini merupakan saham favorit sebagian besar investor, apalagi mereka yang mengaku value investor.
Apa Itu Saham Blue Chip?
Dalam permainan judi poker, sering dipakai chip sebagai pengganti mata uang yang dapat dibeli dengan uang asli. Ketika permainan sudah selesai, atau pemain berhenti bermain, maka yang bersangkutan dapat menukarkan chip-nya kembali dengan sejumlah uang tunai sesuai nominal yang berlaku.
Chip ada beberapa warna, dan biasanya sih setiap kasino memiliki kebijakan nominal masing-masing untuk warnanya. Namun, meski berbeda, biasanya chip yang berwarna biru adalah chip dengan nilai nominal paling tinggi.
Inilah yang kemudian diperkenalkan oleh Oliver Gingold, seorang karyawan Dow Jones di tahun 1923, untuk menyebut saham yang punya kapitalisasi besar, nominal per lembarnya tinggi, dan milik perusahaan-perusahaan yang menjadi leader di industrinya.
New York Stock Exchange juga menyebut saham blue chip untuk saham-saham perusahaan bereputasi nasional, berskala besar, dan teruji pergerakannya termasuk dalam kondisi krisis. Mari kita lihat saja satu per satu, karakteristik saham blue chip ini sehingga menjadi saham favorit para investor.
Ciri Saham Blue Chip
1. Tahan banting terhadap krisis
Label “blue chip” tidak akan dengan serta merta ditempelkan pada suatu emiten saham begitu saja. Ada serangkaian pembuktian diri yang harus dilalui oleh perusahaan pemilik untuk dapat kemudian disebut emiten saham blue chip. Pembuktian diri yang tak hanya terlihat saat kondisi perekonomian baik, tetapi terutama di saat kondisi sedang krisis.
Ya, seperti ketika pandemi sedang berlangsung saat ini.
Seperti yang kamu lihat, terutama di awal pandemi tahun 2020 lalu, ketika IHSG terhantam dan anjlok hingga sempat menyentuh poin 3.000-an. Seluruh emiten saham pun terkena imbas. Meski demikian, sejumlah saham blue chip tetap berada pada top tier, alias tetap menempati ranking teratas harga saham dalam IHSG. Memang secara harga, saham blue chip merosot, tetapi tetap menjadi yang tertinggi di kelasnya.
2. Dimiliki oleh perusahaan yang menjadi leader di industrinya
Saham blue chip merupakan saham yang dimiliki oleh perusahaan yang sudah menjadi leader di industrinya. Ini artinya, produk dari perusahaan pemilik saham dijual dalam skala besar di pasar yang luas.
Singkatnya, setiap penduduk Indonesia kenal dengan produknya, bahkan sebagian besar menggunakannya. Pun gampang ditemukan di mana saja. Reputasi secara kualitas produk bagus, begitu juga dengan reputasi perusahaannya. Biasanya sih, yang terakhir ini ditandai dengan menjadi perusahaan impian para calon tenaga kerja.
3. Kapitalisasi besar
Apa itu kapitalisasi? Kapitalisasi adalah nilai perusahaan yang bersangkutan ketika hendak dibeli secara utuh, yang dihitung dengan cara mengalikan berapa jumlah total lembar saham yang beredar di pasar modal dengan harga sahamnya saat ini.
Sebuah emiten saham dinilai memiliki kapitalisasi besar ketika nilai saham totalnya mencapai minimal Rp20 triliun. Angka ini bukan angka tetap sih, sangat tergantung kondisi ekonomi suatu negara di waktu tertentu.
Dengan adanya kapitalisasi besar, ditambah dengan keaktifan lembaran saham yang ditransaksikan setiap hari, maka akan sedikit peluang bagi oknum tertentu untuk “menggoreng”, alias memanipulasi, harganya.
4. Keuangan perusahaan sehat dan stabil
Laporan keuangan perusahaan biasanya juga bisa jadi salah satu indikator terbaik untuk melihat apakah sahamnya blue chip atau bukan. Laporan keuangan ini bisa diunduh dari website Bursa Efek Indonesia secara bebas dan mudah.
Akses saja idx.co.id, dan kemudian buka menu Laporan Perusahaan Tercatat. Masukkan kode emiten yang hendak dicek laporan keuangannya, lalu tinggal pilih mau unduh laporan keuangan periode yang mana.
Setelah laporan keuangan diunduh, cermati beberapa hal berikut:
- Apakah revenue perusahaan tersebut naik setiap tahunnya?
- Apakah laba yang didapatkan juga stabil?
- Bagaimana rasio utang terhadap asetnya?
- Bagaimana rasio laba terhadap modal?
Ada satu hal lagi yang biasanya juga menandai karakteristik saham blue chip, yaitu perusahaan rajin bagi-bagi dividen.
Mau Jadi Investor Saham Blue Chip?
Nah, meski bisa dilihat dengan jelas karakteristiknya, tetapi sebenarnya juga tak pernah ada pernyataan resmi, baik dari pihak mana pun termasuk regulator, saham seperti apa yang termasuk ke dalam kategori saham blue chip ini. Bahkan, bisa dibilang, istilah blue chip ini hanya merupakan jargon yang diberikan oleh para investor saja, dan tidak pernah officially diakui oleh pemerintah.
However, Bursa Efek Indonesia sendiri sih punya beberapa indeks khusus yang memasukkan saham-saham yang dinilai baik dan layak dikoleksi oleh investor. Misalnya saja seperti LQ45 ataupun IDX30. Namun, kamu perlu tahu, bahwa yang masuk ke dalam list LQ45 tidak selalu blue chip, dan begitu pula sebaliknya. Meskipun daftar tersebut ya didominasi oleh saham blue chip.
Demikian sedikit penjelasan mengenai saham blue chip. Semoga bisa memberimu pencerahan.
Kalau kamu berminat untuk terjun berinvestasi di pasar modal, saran terbaik sih belajar dulu mengenai seluk beluk saham, pun mengenai pengelolaan keuangan secara menyeluruh. Berinvestasi tanpa pemahaman yang cukup bisa jadi malah membahayakan kondisi keuanganmu. Apalagi jika kamu termasuk tipe FOMO. Wah, jangankan bisa memanfaatkan investasi untuk mencapai tujuan finansial lebih cepat, kamu malah jadi terlibat masalah keuangan karena salah pengelolaan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] kalau kamu sudah berinvestasi saham, barangkali kamu juga sudah sering mendengar istilah ‘saham blue chip’, ya kan? Apakah LQ45 sama dengan saham blue […]