Maraknya pinjaman online ilegal kini semakin meresahkan masyarakat. Aksi yang dilakukan pun kini dengan berbagai modus baru. Mulai dari iklan jaminan bunga ringan dengan jangka waktu panjang hingga yang terbaru dengan transfer langsung ke rekening korban.
Dan, sasaran empuknya, siapa lagi kalau bukan mereka yang belum memiliki pemahaman yang cukup mengenai modus ini. Termasuk para karyawan.
Melihat kondisi saat ini—ketika ekonomi kembali di ambang kondisi darurat, dengan ancaman PHK yang masih membayangi, dan kebutuhan yang semakin meningkat—pinjaman online dianggap sebagai solusi cepat. Namun, alih-alih meringankan, pinjaman online justru bagai jebakan.
Faktanya, banyak kasus jeratan pinjaman online ilegal ini melibatkan para karyawan. Mari kita lihat beberapa di antaranya.
5 Kasus Pinjaman Online Ilegal yang Melibatkan Karyawan
1. PNS Juga Jadi Sasaran
Ya, ini sungguh miris, ketika seorang pegawai pemerintahan harus terlibat dengan pinjol, tetapi demi karier, ia memilih untuk tetap melunasi dan tak lapor polisi.
Ini terjadi pada seorang PNS kantor pemerintahan Kabupaten Boyolali yang mengaku menjadi korban pinjaman online ilegal. Kasusnya ramai di pertengahan bulan Juni 2021 ini.
Terdesak kebutuhan membuatnya tergiur untuk mencoba meminjam dana dari pinjaman online. Ia meminjam uang sebesar Rp900.000, akibat tergiur sebuah iklan di media sosial dengan iming-iming waktu pengembalian lama dan bunga ringan. Setelah menyetujui dan mengikuti syarat, ia terkejut melihat waktu pengembalian hanya 7 hari dan bunganya tinggi.
Dua bulan sejak dirinya meminjam uang dari pinjol ilegal, tagihannya membengkak hingga Rp75 juta. Ia juga mengaku diteror dengan kata-kata kasar, lantaran belum bisa membayar pada saat jatuh tempo.
2. Tagihan Utang sampai ke Atasan, dan Dipecat
Kasus lain menceritakan korban pinjaman online ilegal yang mengaku mengalami pemecatan karena penagih utang meneror atasannya.
Utangnya senilai Rp1,2 juta, namun pinjaman online ilegal tersebut menyebar SMS ke teman-teman, ketika yang bersangkutan tidak bisa membayar tepat waktu. Teror ini pun sampai ke atasannya, yang diteror di malam hari melalui WhatsApp dan SMS.
Karena merasa terganggu, atasannya pun meminta yang bersangkutan untuk keluar dari pekerjaan.
3. Guru TK di Malang, dan Pinjamannya di 19 Pinjaman Online Ilegal
Yang sempat viral juga adalah kasus pinjaman online ilegal yang dialami oleh seorang guru TK di Malang, yang awalnya meminjam Rp600.000 namun kemudian lantas bergulung-gulung dan akhirnya membengkak jadi Rp40 juta.
Dari 24 aplikasi pinjol yang meminjamkannya dana, 19 di antaranya adalah pinjol ilegal.
Si Ibu Guru bahkan sempat kehilangan pekerjaan juga akibat yayasan sekolah di mana ia mengajar mengetahui hal ini. Untunglah, kasus pinjaman online si Ibu Guru sudah dibereskan melalui bantuan banyak pihak.
4. Dari Pinjaman Online Berakhir ke Kriminalitas
Seorang kepala toko waralaba di Tasikmalaya diberitakan nekat membobol brankas tempatnya bekerja. Hal ini dilakukannya untuk membayar utang pinjaman online. Ia mengambil uang tunai Rp47.749.000 di brankasnya sendiri dan beberapa slop rokok berbagai jenis di toko yang ia pimpin.
Awalnya, pelaku melaporkan toko waralaba yang dipimpinnya telah dibobol maling. Namun, hasil penyelidikan justru mengarah ke pelapor sendiri. Sampai akhirnya ia mengakui perbuatannya, dan menyerahkan barang bukti sisa hasil curian.
5. Modus Baru Pinjol, Transfer Langsung ke Rekening Korban
Baru-baru ini seorang pengguna akun Twitter bercerita dirinya mendapat kiriman uang melalui bank transfer sebesar Rp1,51 juta di rekeningnya. Ia curiga, dana tersebut berasal dari pinjol ilegal. Setelah ditelusur, ada kemungkinan bahwa pengirim salah transer.
Meski begitu, kalau kita telusur lebih jauh pada thread-nya, ada banyak komen dari pengguna Twitter yang lain yang menceritakan kisah yang mirip. Mereka tiba-tiba mendapatkan dana dengan ditransfer, dan kemudian ditagih pengembalian plus bunganya.
Beberapa kasus di atas menjadi pengingat untuk kita selalu berwaspada dalam keadaan mendesak sekalipun.
Dari kasus yang ada, peminjam dana banyak yang berstatus karyawan. In fact, salah satu masalah keuangan terbesar yang dialami oleh karyawan memang adalah utang. Sudah pasti akan lebih fatal lagi, jika utangnya dari pinjaman online ilegal.
Yuk, bijak untuk memilih pinjaman yang legal dan sudah berada di bawah pengawasan OJK dan telah menjadi anggota AFPI. Dan, dari pihak si karyawan sendiri, kita bisa lihat betapa pentingnya mendapatkan literasi keuangan yang baik, terutama soal pengelolaan utang.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.