Kita semua sudah memiliki rencana keuangan masing-masing, tentunya dengan memasukkan alokasi investasi dan asuransi ke dalamnya. Keduanya sangat berperan penting pada terjaminnya keamanan keuangan kita di masa depan. Dua-duanya dapat memastikan kita terhindar dari masalah keuangan ke depannya.
Asuransi akan memastikan kita mendapatkan perlindungan dari risiko keuangan yang bisa terjadi, yang sifatnya tidak terduga atau tiba-tiba. Sedangkan investasi akan dapat memastikan kita memenuhi kebutuhan di masa depan. Salah satunya untuk melindungi daya beli kita dari gerogotan inflasi.
Lalu, mana yang harus didahulukan antara investasi dan asuransi? Keduanya sama pentingnya, tetapi jika keuangan tidak memungkinkan, bisakah kita memilih salah satunya dulu sebagai prioritas?
Investasi dan Asuransi: Mana Dulu?
Jika investasi dulu …
Mungkin ada sebagian dari kita yang lebih memilih untuk berinvestasi dulu dengan berbagai alasan. Mungkin pengin buru-buru memulai, karena pengin tujuan keuangan segera bisa diwujudkan. Atau mungkin karena ada instrumen investasi yang lagi hype, seperti halnya berbagai mata uang cryptocurrency belakangan ini yang mengiming-imingi keuntungan yang besar.
Ditambah lagi, kadang ada pemikiran bahwa asuransi itu cuma menghabiskan uang saja, yang pada akhirnya uang akan hilang. Membeli asuransi nggak bisa membuat uang kita berkembang. So, akan lebih baik kalau kita pakai saja uang yang ada untuk hal-hal lain yang lebih “produktif”, seperti investasi.
Berbagai alasan memang bisa saja membuatmu memutuskan untuk investasi lebih dulu, tetapi ada baiknya kamu tak gegabah.
Investasi dan asuransi sejatinya memiliki fungsi yang berbeda. So, kamu seharusnya mempertimbangkan dari fungsinya lebih dulu. Investasi berfungsi untuk mengembangkan dana. Sedangkan, asuransi memberikan perlindungan.
Namun, bagaimana bisa kita mengembangkan dana jika tak ada perlindungan terhadap aset kita? Bagaimana kita bisa mendapatkan modal untuk diinvestasikan, kalau kita sendiri sakit *sambil ketok-ketok meja*?
Jika asuransi dulu …
Investasi dan asuransi seharusnya memang dilakukan seiring sejalan, tetapi kadang memang kondisi tak memungkinkan. Kalau sudah begini, mau tak mau kita memang harus memilih di antara investasi dan asuransi, mana yang akan didahulukan.
Seperti yang dijelaskan di atas, asuransi memberikan perlindungan, karenanya seharusnya dilakukan terlebih dahulu. Pemikiran mengenai uang asuransi yang hilang adalah salah, karena pada dasarnya kita membeli asuransi untuk dipertukarkan dengan proteksi yang akan diberikan oleh pihak perusahaan asuransi jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Dengan adanya perlindungan dari pihak perusahaan asuransi, aset kita terjamin sehingga bisa diinvestasikan dengan lebih leluasa.
Pada dasarnya, kamu yang menjadi karyawan kantoran seharusnya sudah mendapatkan benefit jaminan kesehatan melalui asuransi BPJS Kesehatan. Dengan demikian, satu masalah perlindungan terhadap aset terbesar—yaitu kesehatan diri kita sendiri—sudah terselesaikan. Selanjutnya, kamu tinggal menyesuaikan, apakah butuh asuransi tambahan atau tidak, dan kemudian bisa fokus untuk berinvestasi.
Bagi yang bukan karyawan kantoran, kamu juga bisa mendapatkan perlindungan yang sama dengan membeli asuransi BPJS Kesehatan secara mandiri, atau bisa juga dengan asuransi swasta.
Bagaimana jika investasi dan asuransi dilakukan bersama?
Tentunya akan baik sekali, jika memungkinkan. Namun ingat, bukan berarti memilih produk asuransi yang sekaligus investasi.
Ingat, bahwa fungsi investasi dan asuransi itu berbeda. Investasi dimanfaatkan untuk mengembangkan dana, yang mana akan membawa risiko keuangan yang harus dikelola agar keuntungan bisa maksimal. Sedangkan, asuransi memberikan perlindungan terhadap risiko keuangan yang terjadi.
Dengan melihat fungsinya, kita bisa lihat bahwa investasi dan asuransi ini sifatnya bertolak belakang. Kalau dijadikan satu, maka fungsi perlindungan bisa jadi akan terkikis oleh risiko yang dibawa oleh si instrumen investasi.
Jadi, gimana dong?
Ya, bukannya melarangmu untuk membeli produk asuransi yang sekaligus investasi. Jika memang produk inilah yang kamu butuhkan, boleh saja kamu dapatkan tetapi berbagai risiko yang datang bersamanya juga harus dikelola dengan baik.
Namun, ada baiknya kamu membeli instrumen investasi dan asuransi secara terpisah, agar fungsi masing-masing bisa dengan maksimal kamu manfaatkan.
Jika memang dananya belum cukup, akan lebih baik kamu dapatkan asuransi terlebih dulu. Terutama asuransi yang terpenting untuk dimiliki, yaitu asuransi kesehatan dan asuransi jiwa untuk kamu yang jadi tulang punggung keluarga. Setelah asuransi lengkap, berikutnya melangkah ke perencanaan investasi.
Belajar Keuangan di Aplikasi Levio
Penjelasan mengenai fungsi investasi dan asuransi ini juga bisa kamu dapatkan dari belajar keuangan di aplikasi Levio loh!
Yuk, segera daftarkan dirimu untuk bisa mencoba pengalaman belajar finansial seru dengan metode gamified microlearning di sini!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.