Pasar uang. Kamu pasti sudah mengenal istilah ini. Lalu, apa yang terlintas di pikiranmu? Orang-orang berjual beli uang dengan uang? Hmmm, enggak terlalu salah sih.
Pada dasarnya, memang begitulah yang terjadi di pasar uang. Namanya juga pasar, maka di situ ada objek atau sesuatu yang diperjualbelikan antarpihak. Dan–secara kebetulan–komoditi yang diperjualbelikan adalah ‘uang’.
Bingung? Jangan. Enggak seberat itu kok. Coba kita cari tahu satu per satu yuk, apa itu pasar uang dan apa saja yang ada di dalamnya.
5 Hal Penting tentang Pasar Uang yang Harus Kamu Tahu
Pengertian Pasar Uang
Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
pasar abstrak yang mempertemukan permintaan dan penawaran dana jangka pendek antara 1–360 hari dari calon penanam dan pencari modal
Pasar uang, atau yang sering juga disebut dengan money market, adalah suatu aktivitas di mana terjadi transaksi jual beli dengan komoditi berupa sekuritas keuangan. Dengan kata lain, yang lebih sederhana, di sini dimungkinkan satu pihak untuk mendapatkan dana dari pihak lain, dengan perjanjian pengembalian sesuai kesepakatan.
Objek yang diperjualbelikan biasanya berjangka waktu pendek, umumnya kurang dari 1 tahun. Kalau lebih, maka transaksi seharusnya ada di pasar obligasi atau pasar saham.
Transaksi yang terjadi di pasar uang bisa antara pemilik dan pencari dana pinjaman secara langsung, bisa juga melalui perantara atau yang sering disebut dengan broker. So, pelakunya di sini memang banyak, nanti kita bahas di bagian bawah ya.
Instrumen yang Ditransaksikan
Sudah baca artikel tentang pasar modal? Salah satu hal yang membedakan pasar uang dengan pasar modal adalah instrumennya. Apa saja?
- Surat Berharga Pasar Uang: semacam surat perjanjian pelunasan utang oleh nasabah pada suatu institusi perbankan, yang kemudian menjadi hak bagi pemberi pinjaman untuk memperjualbelikan surat ini di pasar untuk mendapatkan dana baru.
- Sertifikat Bank Indonesia: surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia, untuk mengendalikan kestabilan rupiah.
- Sertifikat Deposito: surat berharga mirip dengan deposito tabungan, tetapi tanpa nama pemilik sehingga bisa diperjualbelikan atau dipindahtangankan.
- Banker’s Acceptance: semacam wesel berjangka yang biasanya digunakan dalam transaksi ekspor impor.
- Treasury’s Bill, yang cara kerjanya mirip dengan Obligasi Ritel Indonesia.
- Call Money: instrumen yang ditransaksikan antarbank dengan jangka waktu yang sangat pendek, per hari.
- Promissory Notes: semacam nota yang kemudian bisa diuangkan.
Nah, paling populer sih instrumen pertama sampai ketiga sepertinya. Kamu sudah familier dengan yang lain? Kalau belum, nanti di artikel lain, kita akan kenalan satu per satu.
Pelaku Pasar Uang
Banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan yang terjadi di pasar uang. Di antaranya adalah:
- Bank
- Perusahaan asuransi
- Perusahaan-perusahaan besar yang berkepentingan dengan aktivitas peminjaman dana
- Lembaga pemerintah dan keuangan lain
- Investor perorangan
Kalau mau dikategorisasikan, ada 2 kelompok besar, yaitu mereka yang membutuhkan dana (bank dan perusahaan nonbank), dan mereka yang mengeluarkan dana untuk dipinjamkan.
Risiko Berinvestasi di Pasar Uang
Ada beberapa risiko yang bisa terjadi ketika kita berinvestasi di pasar uang, yaitu:
- Fluktuasi harga, yang mengikuti harga pasar dan mengakibatkan terjadinya capital loss.
- Gagal bayar, ketika pihak peminjam dana tidak bisa membayar bunga ataupun tidak bisa mengembalikan dana pinjaman.
- Bunga reinvestasi tidak sesuai dengan prediksi
- Waktu pencairan terhambat, ketika manajer investasi tidak siap dengan dana likuid padahal banyak nasabah yang meminta pencairan.
- Dana yang kita tanam tidak mendapat jaminan dari pemerintah, seperti halnya deposito.
Tidak ada investasi yang benar-benar bebas dari risiko.
Cara Berinvestasi di Pasar Uang
Kamu bisa ikut berinvestasi melalui investasi reksa dana. Ada 2 opsi yang bisa dipilih, yaitu reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Tetapi untuk reksa dana pendapatan tetap, dana investasimu nanti akan dibagi dengan instrumen obligasi ya, jadi tidak semuanya ada di instrumen money market ini.
Coba survei perusahaan sekuritas yang sesuai, dan kepoin prosedur pembukaan rekeningnya. Sekarang pilihannya semakin banyak, dan caranya semakin mudah. Jadi, seharusnya kamu tidak akan menemui kesulitan yang berarti untuk bisa berinvestasi di pasar uang.
Nah, bagaimana? Apa sudah cukup jelaskah?
Kalau belum, yuk, belajar di kelas-kelas finansial online QM Financial, kamu pilih topik sesuai kebutuhanmu. Catat tanggalnya, dan segera hubungi kami ya!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] dana, misalnya, adalah pilihan yang baik untuk investor pemula dengan modal kecil. Reksa dana pasar uang adalah salah satu contoh investasi dalam instrumen pasar uang yang risiko rendah berlikuiditas tinggi, […]