Jika saat ini kamu bekerja di perusahaan BUMN, Instansi Pemerintah maupun Swasta yang memberikan fasilitas dana pensiun untuk karyawannya, jangan merasa aman sebelum kamu paham benar kebutuhan masa pensiun kamu. Dana pensiun dari kantor, bukan jaminan pensiun sejahtera loh!
Dana pensiun yang diberikan dari perusahaan ada yang berupa berupa Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), serta Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan. Pernahkah kamu menghitung berapa yang akan didapat nanti saat masa pensiun tiba? Sudah tahu belum berapa dana yang dibutuhkan saat masa pensiun?
Banyak pegawai di Indonesia gagal pensiun
Survey dari OJK pernah menyebut mayoritas pegawai di indonesia tidak siap secara finansial menghadapi masa pensiun dikarenakan literasi keuangan tentang dana pensiun yang masih rendah. Selain itu, faktor yang membuat gagal pensiun diantaranya adalah tidak mempersiapkan fasilitas kesehatan saat pensiun, usaha bangkrut, anak tidak mandiri dan tidak berinvestasi.
Baca di sini : http://qmfinancial.com/beri-tahu-ibu-bapakmu-ini-5-alasan-gagal-pensiun/
Contoh paling nyata adalah orang tua kita. Coba cek, bagaimana kehidupan mereka setelah pensiun. Sejahterakah dengan dana pensiun yang ada? Mewujudkan masa pensiun yang berkualitas tentu memerlukan strategi yang matang. Seberapa siapkah kita dalam mempersiapkan dana untuk masa pensiun?
Besaran dana pensiun yang ideal
Besaran dana pensiun setiap orang berbeda-beda – tergantung usia saat ini, usia pensiun, dan pengeluaran setiap bulan. Anggap saja usia kamu saat ini 30 tahun dan kelak pensiun di usia 55 tahun. Dengan pengeluaran sebesar Rp2.000.000 per bulan dan memperhitungkan inflasi, di usia 55 tahun nilai Rp2.000.000 akan menjadi Rp13.600.000. Kamu minimal harus punya dana 3,3M untuk menyambung hidup dari usia 55 tahun hingga usia 80 tahun. Banyak ya?
Besaran dana pensiun dari perusahaan
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1992 tentang dana pensiun, ada dua macam perhitungan program pensiun, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) dan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). PPMP adalah program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan PPIP. Sedangkan PPIP adalah program pensiun yang iurannya ditetapkan dalam peraturan Dana Pensiun.
Kita asumsikan perusahaanmu menerapkan PPMP. Besarnya dana pensiun dihitung dengan rumus yang meliputi faktor pengali, usia kerja, dan gaji pokok. Faktor pengali ditetapkan berdasarkan kebijakan masing-masing DPPK. Contoh rumus PMPP adalah sebagai berikut = 1.25 x usia kerja (tahun) x gaji pokok terakhir.
Misal gajimu saat ini Rp5.000.000/bulan. Dengan asumsi kenaikan 10% per tahun, gajimu akan menjadi Rp54.000.000 saat berusia 55 tahun. Besaran dana pensiun yang akan kamu terima setelah 30 tahun bekerja = 1.25 x 30 tahun x Rp54.000.000 = Rp2M.
Jadi cukup gak?
Ternyata dana pensiun dari perusahaan (Rp2M) baru memenuhi 60% kebutuhan pensiunmu (Rp3.3M). Kekurangan 40%nya (Rp1.3M) harus kamu siapkan sendiri. Gimana bisa pensiun sejahtera kalau dana pensiunnya gak cukup?
Strategi untuk mengoptimalkan dana pensiun
Dari mana kita menutup kekurangan dana pensiun sebesar Rp1.3M? Mumpung masih muda, sebaiknya kamu mulai investasi dari sekarang. Karena jangka waktu investasi masih panjang untuk mencapai target dana pensiun kamu bisa memilih beberapa opsi instrument investasi. Jika kamu terhitung muda dan masih aktif bekerja, memiliki instrumen investasi seperti atau di dalam portofolio investasi kamu tentunya dapat memberikan hasil yang lebih optimal.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah mulai langkah untuk membangun passive income, agar ada pemasukan yang terus mengalir meski kamu sudah pensiun. Contohnya adalah memiliki usaha, misalnya kamar kos-kosan/kontrakan yang disewakan ataupun membangun aset aktif berupa surat berharga.
Jadi kapan sebaiknya mempersiapkan dana untuk masa pensiun? Semakin dini semakin baik, dan tentunya dengan kondisi keuangan yang sehat. Ketika seseorang pertama kali bekerja dan menerima penghasilan, dia seharusnya sudah berpikir ke depan dan merencanakan pensiun. Karena semakin dini persiapan pensiun dilakukan, dana investasi yang dibayarkan akan menjadi lebih ringan.
Pada masa pensiun kebanyakan orang ingin tetap mempertahankan gaya hidupnya seperti sebelum masa pensiun. Jangan sampai yang terjadi justru sebaliknya. Oleh karena itu lakukan perencanaan masa pensiun yang terbaik, dan jadikan masa pensiun sebagai momen yang terbaik dalam kehidupan kamu!
Risma Prismayani | Financial Trainer
Bingung memilih investasi terbaik untuk dana pensiunmu? Ayo belajar di kelas Financial Clinic #FinClic yang akan diadakan pada Sabtu-Minggu 10-11 Maret di Hotel 101 Dharmawangsa, Jakarta Selatan. Ikuti social media kami untuk info lengkapnya ya.
Facebook Fanpage QM Financial dan Twitter/Instagram @QM_Financial.
Sebarkan virusnya. Ajak lebih banyak orang tergerak mewujudkan keuangan yang sehat dan kuat.
Risma Prismayani
Related Posts
3 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Kok bisa angkanya jadi 3.3M. Cara hitungnya gimana?
Hi Andra. Untuk menghitung kebutuhan dana pensiun kami menggunakan asumsi inflasi 8% per tahun. Dengan pengeluaran per bulan Rp13.6jt saat pensiun, total dana yang dibutuhkan selama pensiun menjadi Rp3.3M.
Bagaimana pola kerja taspen, saya ini punya pensiun seperti taspen, sebab jadi PNS susah sekali mohon jawabanya, jawaban anda membantu hidup saya