Saat kita pensiun nanti, dari kebiasaan-kebiasaan baik lah kita bisa punya kualitas hidup lebih baik. Ini perlu dimulai dari sekarang.
Ada kebiasaan baik di pagi hari. Ada kebiasaan baik dengan pasangan. Ada juga kebiasaan baik dalam mengelola uang.
Bagi karyawan, bulan Maret adalah salah satu bulan yang paling dinanti karena di akhir bulan akan ada pembagian bonus tahunan. Besaran bonus tentu tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Umumnya bonus tahunan berjumlah cukup besar. Gimana sih kebiasaan baik para karyawan mengelola bonus tahunan mereka? Yuk kita simak cerita dari Ellen Natasia, seorang karyawan perusahaan farmasi swasta di Jawa Tengah.
Hai Ellen, kebiasaan baik apa yang ingin ditularkan?
Saya punya kebiasaan mengalokasikan bonus tahunan dari kantor untuk pengeluaran tahunan. Biasanya bonus saya gunakan untuk Dana Liburan.
Mengapa memilih kebiasaan baik tersebut?
Karena penghasilan yang didapat tahunan, sebaiknya digunakan untuk pengeluaran tahunan juga. Sama halnya dengan penghasilan bulanan yang dialokasikan untuk pengeluaran bulanan.
Apakah seluruh bonus dialokasikan untuk dana liburan atau ada alokasi untuk pos lain?
Tidak. Sebenarnya bonus saya anggap sebagai dana having fun tahunan. Jadi tidak selalu untuk liburan. Tapi, secara frekuensi memang paling sering digunakan untuk liburan.
Alokasi yang lain misalnya updating gadget, updating fashion items yang melebihi anggaran bulanan, dll.
Biasanya, Ellen liburan berapa kali dalam setahun?
Definisi saya untuk liburan atau travelling adalah keluar dari kota domisili untuk bersenang-senang. Tidak dijadwalkan secara khusus sih. Tapi pasti selalu ada karena pekerjaan saya juga kadang mengharuskan dinas keluar kota atau bahkan keluar negeri. Biasanya saya extend untuk jalan-jalan.
Bonus tahun ini mau dipakai liburan ke mana nih?
Belum dapat bonusnya. Hehehe. Biasanya bonus ditransfer bersamaan dengan gaji di akhir bulan.
Awal tahun saya dan keluarga berkemah di Bogor. Karena pertengahan tahun ini saya mau menyambut anggota keluarga baru, sepertinya tidak akan pergi jauh-jauh dulu. Bonusnya digunakan untuk membeli perlengkapan bayi yang lucu aja. :D
Sudah berapa lama kebiasaan baik mengalokasikan bonus untuk pengeluaran tahunan berlangsung?
Hmm, sejak menerima bonus tahun 2014. Masih inget banget, bonus itu dipakai untuk beli carrier, sepatu, dan jaket untuk backpacking.
Dari mana inspirasi kebiasaan baik ini datang?
Dari training QMPC (Quantum Magna Planning Certification). Saya mengikuti QMPC Batch ke 30 di awal 2014. Ilmu finansial yang didapat saat QMPC sangat membantu saya dalam mengatur keuangan pribadi dan keluarga.
(Hai mas Jerry! Aku sudah punya mobil lho! Hihi.)
PS. Mas Jerry ini QM Trainer yang mendampingi Ellen saat konsultasi plan di QMPC.
Apa saja dampak yang dirasakan sejak melakukan kebiasaan baik mengalokasikan bonus untuk pengeluaran tahunan?
Dampak paling terasa: kontrol diri! Tahu dimana posisi dan level bersenang-senang sesuai kemampuan.
Kalau boleh tahu, Ellen udah siap pensiun belum?
Tentu dooong! Saya siap pensiun di usia yang sudah saya tentukan. Kan sudah bikin PLAN dan menyiapkan dana pensiun sejak 2014.
Selain kebiasaan baik mengalokasikan bonus untuk pengeluaran tahunan, apa lagi yang sudah Ellen siapkan untuk menghadapi masa pensiun nanti?
Sesuai dengan ilmu finansial yang saya dapat saat training QMPC, saya sudah punya alokasi khusus untuk dana pensiun. Setiap bulan saya menginvestasikan sejumlah dana untuk kebutuhan pensiun. Bukan hanya itu, saya juga melakukan review kebutuhan dana pensiun dan perkembangan tabungan pensiun tersebut setiap tahunnya ?
Nah! Itu tadi cerita dari Ellen yang punya kebiasaan baik mengalokasikan bonus tahunan untuk pengeluaran tahunan berupa dana liburan. Kamu gimana? Biasanya bonus tahunan dipakai buat apa sih? Share di kolom comment yuk!
@QM_Financial
Apa kebiasaan keuangan baikmu? Ayo bahas bersama di akun media sosial kami dengan tagar #BiasaJadiBaik
Facebook Fanpage QM Financial dan Twitter / Instagram @QM_Financial.
Sebarkan virusnya. Ajak lebih banyak orang tergerak mewujudkan keuangan yang sehat dan kuat.
