Angkie Yudistia, pendiri Thisable Enterprise yang peduli masalah sosial untuk teman difabel. Salah satu misinya adalah bisa menyalurkan bakat dan keterampilan teman-teman difable untuk bisa mandiri secara finansial.
Thisable Enterprise berkolaborasi dengan Go-Auto memberdayakan teman-teman difabel sebagai montir paruh waktu. Ini berarti para montir memiliki penghasilan sendiri, langkah pertama dari 100 Langkah Untuk Tidak Miskin.
related article: Pentingnya Belajar Menghasilkan Uang
Masalah mengenai keuangan perlahan bermunculan. Dimulai dari perasaan tidak mencukupinya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak sanggup membayar cicilan, dan tidak memiliki tabungan.
Keresahan inilah yang membuat Thisable Enterprise dan Bank CIMB Niaga beserta QM Financial memberikan pelatihan perencanaan keuangan kepada 50 teman-teman tuna rungu. Pelatihan yang diselenggarakan pada Selasa, 21 November 2017 di gedung Graha Niaga, Jl. Jend Sudirman, Jakarta memakan waktu 2 jam penyampaian materi dan 1 jam praktek perencanaan keuangan. Dalam penyampaian materi, disediakan 1 orang penerjemah dalam bahasa isyarat. Pelatihan berjalan seru dan kami senang banyak peserta pelatihan yang mengajukan pertanyaan.
related article: Kerja Paruh Waktu, Begini Atur Uangnya!
Berikut 5 tips yang kami bagikan bagi peserta untuk mulai membuat perencanaan keuangan sendiri:
Rajin Mencatat Penghasilan dan Pengeluaran Keuangan
Penting untuk kita semua mencatat pengeluaran minimal selama 30 hari agar tahu bagaimana pola pengeluaran. Dari hasil pencatatan ini kita bisa membandingkan apakah keuangan kita minus (pengeluaran > pendapatan), ada surplus (pengeluaran < pendapatan) atau seimbang (pengeluaran = pendapatan)?
Bila minus, mungkin saja ada yang salah dengan cara kita membelanjakan uang atau perlu menambah penghasilan dari pekerjaan lainnya. Jika surplus maka ada porsi sejumlah uang yang dapat dialokasikan untuk ditabung. Jika seimbang, perlu ada cara untuk memangkas pos pengeluaran lain hanya sebesar 10% untuk bisa dialokasikan ke pos tabungan.
related article: Mengapa Mengatur Keuangan?
Gunakan Sistem Amplop
Untuk memudahkan alokasi uang kedalam pos pengeluaran yang ada seperti Tabungan, Pengeluaran Rumah Tangga – Proteksi – Keluarga/Anak – Sosial dan terakhir, Pengeluaran Lifestyle gunakanlah sistem amplop.
related article: Banyak Rekening Tabungan
Batasi Cicilan
Cicilan utang yang sehat adalah maksimal 30% dari penghasilan bulanan. Dengan demikian, kita perlu memilih cicilan apa yang menjadi prioritas agar tidak membuat keuangan berantakan.
related article: Bolehkah Berutang?
Menabung Dengan Tujuan
Sejak masih kecil, kita disarankan untuk menabung tapi tidak jarang kita sering menyabotase tabungan. Mengapa ini terjadi? Jawabannya adalah karena tidak adanya tujuan. Kalau menabung dengan tujuan, kita akan tahu dengan jelas apabila kita menggunakan uang di tabungan tersebut maka kita tidak akan bisa mewujudkan tujuan yang telah direncanakan.
related article: 10 Tips Mengatur Uang
Komitmen Menabung minimal 10%
Biasanya kita menabung apabila ada sisa dari penghasilan yang sebenarnya ini adalah langkah yang salah. Seharusnya saat menerima penghasilan, sisihkan langsung di depan sebanyak 10% untuk dimasukkan kedalam tabungan dengan tujuan.
Related article: Nabung Yuuuk!
Kegiatan pelatihan keuangan untuk teman-teman difabel membutuhkan dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak.
Semoga teman-teman difabel dapat mengaplikasikan 5 tips di atas secara berkesinambungan. Jangan berhenti untuk terus belajar tentang mengatur keuangan dan semangat!
Marhaini / Finance