Halo, QM readers!
Apakah kamu masih awam dalam berinvestasi? Atau, memang baru memiliki tabungan saja?
Tak apa kalau kamu memang belum pernah berinvestasi, yang penting kamu sudah mulai memiliki kebiasaan baik untuk menyisihkan penghasilanmu setidaknya 10%.
Nah, langkah berikutnya apa, ya?
Kamu tahu kan bahwa menabung saja tidak cukup untuk mengejar inflasi. Biaya administrasi tabungan umumnya cukup tinggi dan jika kamu tidak memiliki saldo yang memadai, bisa jadi angka di tabunganmu bukannya bertambah, tetapi malah berkurang!
Yuk, kita lihat instrumen investasi lain yang risikonya tidak terlalu tinggi, namun berpotensi memberikan imbal balik yang lebih baik daripada tabungan biasa. Produk-produk ini dapat dipakai untuk mencapai mengumpulkan dana darurat atau tujuan jangka pendek lainnya.
Ada beberapa pilihan, yaitu: Deposito, Obligasi, dan Reksadana Pasar Uang. Mari kita bahas satu per satu secara ringkas.
Deposito
Deposito adalah produk keuangan dari bank yang menjanjikan suku bunga tetap dalam jangka waktu tertentu. Sebagai gantinya, uang yang didepositokan tentunya tidak dapat diambil selama jangka waktu yang telah disepakati bersama tersebut. Bank menawarkan berbagai pilihan jangka waktu, jumlah minimal yang harus diinvestasikan, dan suku bunga yang kompetitif.
Jangka waktu deposito ditawarkan mulai dari 1 hingga 24 bulan, nah bagaimana jika ingin mengambil dananya sebelum jatuh tempo? Bisa saja, namun tentunya ada biaya penalti yang akan dikenakan oleh pihak bank. Ada beberapa pilihan deposito, yaitu non-automatic rollover (Non-ARO), automatic rollover (ARO), dan automatic rollover plus (ARO+).
Pilihan pertama (Non-ARO) berarti saat jatuh tempo, dana deposito akan otomatis ditransfer kembali ke rekening asal. Pilihan kedua (ARO) berarti pokok deposito akan otomatis didepositokan lagi saat jatuh tempo, namun bunganya akan ditransfer ke rekening asal. Pilihan ketiga (ARO+) berarti bunga deposito akan ditambahkan pada pokok deposito untuk didepositokan lagi pada periode berikutya. Pilihan ARO+ akan menimbulkan efek bunga berbunga atau compound interest bulanan atau sesuai jangka waktu yang dipilih.
Minimal investasi biasanya bisa dimulai dari 1 juta rupiah dengan suku bunga variatif tergantung penawaran dari pihak bank. Perlu diingat juga, bunga deposito akan langsung dipotong 20% sebagai pajak penghasilan yang bersifat final.
Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi dengan janji pembayaran pokok utang pada saat jatuh tempo ditambah dengan pembayaran kupon yang dibayarkan secara berkala dengan besaran tertentu.
Umumnya, minimal pembelian obligasi dimulai dari 5 juta rupiah dan kelipatannya, dengan jangka waktu dari 1 hingga 10 tahun. Jika ingin dijual sebelum jangka waktu, bisa saja, tetapi nilainya tergantung market value saat itu, bisa lebih tinggi atau rendah dari nilai awal saat kamu berinvestasi. Oya, obligasi juga akan dikenakan potongan pajak atas bunga, besaran pajak untuk ORI (Obligasi Ritel Indonesia) adalah 15%.
Reksadana Pasar Uang
Reksadana Pasar Uang adalah salah satu jenis reksadana dengan risiko yang relatif rendah, karena penempatan dananya di instrumen pasar uang yang jatuh temponya di bawah satu tahun, termasuk deposito. Dana dari investor akan dihimpun dan dikelola oleh Manajer Investasi.
Keuntungan utamanya adalah minimal investasi rutin bisa dimulai dari 100 ribu rupiah, dana pun bisa ditarik kapan saja tanpa denda atau penalti. Selain itu, keuntungan akan otomatis masuk lagi ke nominal yang diinvestasikan, sehingga menimbulkan efek bunga berbunga (compound interest) harian.
Jadi… pilih yang mana?
Nah, setelah memahami perbedaan dari pilihan produk tersebut, mana produk yang paling cocok? Tentunya, hal ini tergantung dari kebutuhan kamu, QM readers!
Jika kamu mempunyai dana yang cukup besar (ratusan juta), maka kamu bisa bernegosiasi dengan pihak bank untuk memberikanmu suku bunga deposito yang lebih besar. Selain itu, biasanya kamu juga akan ditawarkan untuk menjadi nasabah priority banking.
Jika kamu memiliki dana terbatas per bulan, ada baiknya jika kamu memilih reksadana pasar uang yang nominal investasi rutinnya bisa dimulai dari seratus ribu rupiah dan fleksibel dalam waktu investasi maupun pengambilannya.
Jika kamu memiliki dana yang cukup besar (setidaknya puluhan juta) dan tidak akan digunakan dalam waktu dekat, kamu bisa memilih obligasi. Jangan lupa, kupon bagi hasil bulanannya diinvestasikan juga ya, bisa ke reksadana pasar uang atau deposito bulanan.
Nah, sudah tidak ragu lagi kan untuk mencoba investasi di luar produk tabungan?
FDV Wulansari | QM Planner
*****
Related Posts
6 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Rentang dana untuk investasi reksadana yg aman dan bisa menguntungkan kira2 berapa ya?
#TujuanLoApa ? di tujuan keuangan kita bisa membuat target dana pada saat dibutuhkan berapa dengan jangka waktu tertenu. Dari sana baru dihitung berpa yang harus diinvestasikan kedalam reksadana :)
[…] pada surat utang negara seperti ORI 016 ini cocok kamu lakukan untuk tujuan finansial jangka pendek hingga menengah, […]
@QM Financial Contoh nya gimana bang?
Gmana dg asuransi2 yg menghinpun dana dr masyarakat trus bermain di saham reksadana n obligasi??kbapa ada asuransi yg tdk bisa menyiapkan liwuiditas secara baik..shingga trjadi gagal bayar..
Asuransi yang sekaligus investasi disebut unit link. Kakak bisa baca-baca tentang unit link di web ini juga, sudah cukup lengkap. Coba di-search aja ya :)