Selamat tahun baru 2017! Sudah mulai beraktivitas seperti biasa?
Bukannya #gagalmoveon.. tapi artikel kali ini akan bicara tentang.. LIBURAN!
Mengakhiri tahun 2016 lalu, QM Financial berkesempatan untuk jalan-jalan… ke Singapura!
Untuk sebagian dari kami, ini adalah pengalaman pertama berlibur ke luar negeri. Yuk, simak 7 tips persiapan untuk bepergian ke luar negeri, terutama untuk kamu yang akan melakukannya untuk pertama kali!
1. Perencanaan
Yap, nggak beda jauh dengan keuangan, ternyata berlibur pun membutuhkan perencanaan! Bukan nggak boleh spontan dan impulsif bepergian, lhooo.. tetapi biasanya tanpa perencanaan, biaya yang kamu keluarkan relatif lebih besar.
Biasanya, dengan perencanaan yang baik, kita akan bisa berhemat tanpa mengorbankan kenyamanan. Kalau bisa lebih hemat, berarti bisa makin sering liburan, kan? :))
2. Dana Liburan
Salah satu hal penting dalam perencanaan adalah budget. Setelah mengetahui perkiraan anggaran, kamu bisa menghitung berapa yang harus disisihkan setiap bulannya untuk dana liburan. Apakah kamu akan mengalokasikan sisa cashflow bulanan, atau sebagian bonus akhir tahunmu?
Memiliki anggaran juga membuatmu bisa mengevaluasi apakah tujuan liburanmu ‘realistis’ alias sesuai kemampuan. Nggak lucu, kan.. pulang liburan malah stres karena tagihan kartu kreditmu membengkak dan kesulitan membayar? Atau dana daruratmu terpakai untuk liburan? Liburan bukan keadaan darurat, lho!
3. Dokumen Perjalanan (Paspor dan Visa), Tiket Pesawat (dan/atau transportasi lainnya), serta Akomodasi
Inilah hal-hal utama yang harus diurus sebelum keberangkatan, sesuai dengan rencana liburanmu.
Apakah kamu sudah memiliki paspor? Kalau belum, silakan cek info lengkapnya di http://www.imigrasi.go.id/index.php/layanan-publik/paspor-biasa
Bisa diurus sendiri dengan mudah, kok! Tergantung negara yang akan kamu kunjungi, bisa jadi kamu akan memerlukan visa. Silakan cek infonya di http://www.doyouneedvisa.com/
Sebagai catatan, walaupun rasanya menjadi pemegang paspor Indonesia lumayan ribet, ternyata WNI bisa memasuki hampir 60 negara tanpa perlu mengurus visa sebelumnya. Not bad! Sekitar 25 negara tidak memerlukan visa, dan sisanya bisa menggunakan Visa on Arrival (bisa diurus setibanya di negara tujuan).
Beri cukup waktu untuk pengurusan dokumen. Menjelang musim liburan, antrian pengurusan paspor dan visa bisa lebih dari sebulan, lho! Mulailah mengurus paspor 6 bulan sebelum rencana keberangkatan dan urusan visa 3 bulan sebelumnya. Beri tambahan waktu kalau rencana kepergianmu memerlukan lebih dari satu visa, karena biasanya pengurusan visa tidak bisa dilakukan secara paralel.
Tiket pesawat (dan/atau transportasi lainnya) dapat diperoleh melalui agen perjalanan atau online. Cara memperoleh tiket dengan harga terbaik? RISET! Rajin-rajinlah mencari informasi baik secara online, maupun mendatangi travel fair. Beberapa pilihan untuk mulai mencari informasi adalah Skyscanner atau Google Flights.
Oh ya, untuk tiket perjalanan ke negara yang membutuhkan visa, hati-hati untuk pembelian tiketnya. Tiket promo berharga super murah biasanya tidak bisa dibatalkan atau diganti jadwalnya, artinya kalau permohonan visamu ditolak atau tidak bisa selesai tepat waktu, tiket perjalananmu akan ‘hangus’.
Rencanakan juga akomodasi liburanmu. Apakah kamu akan tinggal di hotel berbintang, Bed & Breakfast, atau menumpang di rumah teman atau saudara? Kalau kamu berpindah-pindah kota, berhati-hatilah melakukan pemesanan hotel, jangan sampai ‘double booking’ atau salah tanggal check-in check-out.
Amannya, pilih pemesanan hotel yang masih bisa dibatalkan atau diganti tanggalnya, walaupun sedikit lebih mahal, terutama kalau rencana liburanmu cukup panjang waktunya dan berpindah kota atau negara. Beberapa situs populer untuk pencarian akomodasi diantaranya adalah AirBnB, Booking.com, Agoda atau Hostelworld.
4. Asuransi Perjalanan
Untuk beberapa negara, ada kewajiban untuk memiliki asuransi ketika mengajukan permohonan visa. Penting untuk memiliki asuransi, terutama untuk perjalanan panjang. Bukannya apa-apa, kalau kamu sampai jatuh sakit atau hal-hal tak terduga seperti kecelakaan, biayanya jelas tidak sedikit.
Selain asuransi kesehatan, tiket pesawat juga seringkali dijual dengan pilihan penyertaan asuransi perjalanan, terutama untuk kejadian seperti keterlambatan atau pembatalan penerbangan. Jadi kalau pesawatmu ditunda atau dibatalkan, kamu akan memperoleh kompensasi.
Bersambung ke bagian 2 di sini