Jagoan Finansial Bali: Berbagi Tak Pernah Rugi
Hai hai! Masih tentang Jagoan Finansial. Nah awal tahun ini Jagoan Finansial ada di Kota Denpasar, Bali. Kegiatan ini bisa terselenggara atas dukungan dari Australia Global Alumni (AGA), BPR Lestari dan Akubank.
baca juga: Tanggung Jawab Pendidikan Melalui Jagoan Finansial
Sebelum melakukan program Training of Trainers (ToT) dan workshop untuk para guru, kami melakukan survei awal dengan pihak Akubank, salah satunya dengan menjadi narasumber dalam acara CEO Talk “Financial Markets Outlook 2018” di kampus Akubank. Di acara ini kami memperkenalkan program Jagoan Finansial kepada dosen dan mahasiswa. Tujuannya untuk mencari relawan yang bersedia mengikuti acara ToT.
Saat survei lokasi sekolah, dari 4 sekolah yang kami kunjungi hanya satu sekolah yang bersedia untuk mengikuti program Jagoan Finansial. Alhamdulillah dalam perjalanan pulang ke Jakarta, kami bertemu dengan seorang teman. Setelah kami bercerita tentang kedatangan kami ke Bali dia langsung merespon dan memberikan kontak kakaknya, Ibu Gegtu Utami Dewi, yang berprofesi sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ternyata Ibu Gegtu adalah salah satu pengurus untuk PAUD Kecamatan Badung. Beliau tertarik untuk mengikuti program Jagoan Finansial. Akhirnya kegiatan workshop bisa terselenggara di 2 lokasi di Bali.
Kami percaya perjumpaan ini bukan kebetulan. Niat baik akan selalu mendapatkan jalan terbaik. Di bulan Februari, kegiatan Jagoan Finansial pun dilaksanakan di Bali. Kegiatan pertama adalah peserta yang mengikuti ToT mulai dari Guru TK/PAUD , SD, SMP, SMK, Dosen dan relawan. Enggak harus jadi expert kok untuk berbagi tentang finansial. Yang penting kamu punya niat belajar dan bersedia untuk mengajarkan kembali bekal ilmu finansial yang sudah didapat kepada orang lain. Jadi makin banyak orang yang melek finansial deh.
Dalam materi ini semua peserta diberikan pembekalan mengenai ilmu dasar financial planning. Mereka juga dikenalkan pada konsep MBBM, yaitu Menghasilkan Uang – Belanja – Berbagi – Menabung). Materi dibuat sederhana dan mudah untuk diaplikasikan. Setelah mendapatkan pembekalan, para peserta diminta membuat satu program yang bisa diaplikasikan ke peserta didik, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Selain ToT, Jagoan Finansial juga mengadakan kegiatan workshop, di dua lokasi, Warung Mina ➔ untuk guru-guru PAUD sekecamatan Badung dan juga SMK PGRI 2 Badung. Total guru yang telah kami berikan workshop adalah sebanyak 73 orang. Senang sekali bisa mengadakan kegiatan Jagoan Finansial di Denpasar Bali kecamatan Badung.
Yang paling membahagiakan bagi kami adalah ketika ilmu itu tidak selesai atau berhenti di hari itu saja, tapi diteruskan dan diajarkan kembali kepada orang lain. Beberapa alumni bahkan sudah merelalisikan programnya. Ada Nadiyah yang membuat kelas untuk mengajarkan ilmu Jagoan Finansial kepada komunitas ibu-ibu muda
dan Dhias yang berbagi tips menabung via youtube.
Ahh, bahagianya! Saya pribadi meyakini, salah satu amalan yang tidak terputus setelah kematian adalah ilmu yang bermanfaat, maka gunakanlah ilmumu untuk bisa berbagi dengan orang lain. Semoga lebih banyak lagi orang yang bisa mengikuti Jagoan Finansial dan berbagi ilmu kepada orang lain. Karena berbagi tak pernah rugi ☺
Tertarik untuk mendukung Jagoan Finansial? Kamu bisa berdonasi via board game Labirin Jagoan Finansial. Board game ini adalah metode untuk mengenalkan edukasi keuangan kepada para murid dengan cara yang menyenangkan. Labirin Jagoan Finansial adalah wujud pengenalan konsep finansial dasar MBBM: Menghasilkan uang, Belanja, Berbagi, dan Menabung.
Untuk setiap paket donasi, kamu akan mendapatkan satu (1) board game dan mendonasikan satu (1) board game untuk dikirimkan ke sekolah mitra. Harga 1 paket donasi Rp200.000. Kami masih dalam proses fundraising untuk produksi. Maka saat ini proses pendaftaran donasi dulu – kami melakukan pengkoleksian dana donasi jika produksi sudah berjalan. Sila klik link ini untuk berdonasi: LABIRIN JAGOAN FINANSIAL
Yuk! Bantu kami mendukung lebih banyak Jagoan Finansial ke seluruh penjuru negeri.
Marhaini | Financial Trainer
Financial Clinic Workshop Bisnis
Punya bisnis itu gak gampang loh. Selain operasional, ada sisi strategis dan manajerial yang juga harus diurus. Dalam menjalankan sebuah bisnis, hal yang perlu dilakukan sejak awal oleh pemilik bisnis adalah menyusun strategi bisnis. Strategi bisnis dirancang sebagai pedoman oleh perusahaan dalam mengambil kebijakan dan sebagai salah satu upaya untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Dalam pelatihan-pelatihan bisnis yang dilakukan oleh QM Financial, seringkali kami menjumpai pemilik bisnis yang tidak mengerti arah tujuan bisnisnya sendiri. Padahal, pemilik bisnis adalah orang yang paling bertanggungjawab atas kesuksesan bisnis tersebut. Jadi pemilik bisnis perlu menentukan tujuan bisnis agar seluruh tim mengerti arah perjalanan bisnis itu sendiri.
Bulan April lalu QM Financial mengadakan Financial Clinic Workshop for Business. Workshop ini terbuka untuk siapa saja yang baru ingin membuka bisnis atau yang sudah mempunyai bisnis. Workshop diadakan selama dua hari, pada tanggal 19-20 April 2018 di Swiss Belinn Hotel TB Simatupang Jakarta. Workshop dihadiri oleh 26 orang peserta dari berbagai latar belakang bisnis, mulai dari bisnis bulu mata palsu, cheese cake, sampai baja! Gak hanya pemilik bisnis, workshop juga dihadiri oleh staff keuangan dan mereka yang baru ingin membangun bisnisnya.
Mereka ini tak hanya datang dari Jakarta loh, ada juga peserta dari luar kota seperti Malang, Pekanbaru, bahkan Makassar!
Selama dua hari workshop, peserta belajar membuat rencana bisnis dan menyusun strategi mulai dari keuangan.
Modul A = Rencana Bisnis
Objektif hari pertama adalah peserta MENGERTI dan MAMPU membaca laporan keuangan bisnis. Ligwina Hananto, lead trainer dan Founder QM Financial mengajak peserta menata diri dulu dan mengenalkan konsep BE + DO = HAVE
baca juga: Tujuan Bisnis BE + DO = Have
Bagian penting dari workshop hari pertama adalah mengenali pertanyaan “APA, SIAPA dan BAGAIMANA? Masalah bisnis APA yang sedang kamu coba pecahkan, SIAPA pembeli dari bisnismu,? dan BAGAIMANA cara kamu memasarkan atau memperkenalkan barang/jasa kepada pembeli?” Jawaban dari ketiga pertanyaan ini akan menjadi fondasi dari Rencana Bisnis.
Selain itu, peserta juga dibekali dengan materi cara membuat pembukuan. Pemilik bisnis tidak harus tahu secara detil bagaimana cara membuat pembukuannya. Namun pemilik bisnis harus mengerti runutan dan penggunaan dari laporan keuangan agar bisa menyusun strategi bisnis. Workshop hari pertama diakhiri dengan studi kasus laporan keuangan sebuah usaha agar pengetahuan yang didapat bisa langsung dipraktekkan.
Modul B = Strategi Bisnis Mulai dari Finansial
Obyektif workshop hari kedua adalah peserta punya proyeksi. Pemilik bisnis membuat proyeksi laba-rugi, supaya tahu target apa yang harus dicapai dalam bisnis.
Proyeksi laba rugi terdiri dari breakdown sales revenue bersama dengan variable cost dan fixed cost. Kalau sudah punya target, pemilik bisnis bisa cepat melakukan evaluasi jika target bisnis tidak tercapai. Semua indikator tersebut bisa terlihat dalam laporan keuangan.
Sesi ini juga dilengkapi dengan board games yang seru. Peserta dibagi beberapa kelompok dan diberi waktu untuk diskusi serta menempelkan kartu-kartu pengeluaran apa saja yang termasuk ke dalam variable cost dan fixed cost.
Seru, pratical, dan entertaining. Ini adalah tiga kata yang menurut Reza – salah satu peserta – menggambarkan Financial Clinic Workshop for Business. Seru karena banyak ilmu dan ‘AHA moment’ yang didapat. Pratical karena ilmu yang diajarkan sangat praktis sehingga bisa langsung diterapkan di bisnis yang sudah berjalan. Dan entertaining karena dilengkapi dengan games dan sisipan bit stand up comedy dari Ligwina Hananto ☺
Dengan Financial Clinic Workshop for Business ini, kami berharap para peserta menjadi lebih mengerti akan pentingnya menyusun rencana bisnis, mampu menentukan arah dan menyusun strategi finansial.
Tertarik untuk mengikuti kelas publik selanjutnya dari QM Financial? Ikuti terus update-nya di Twitter dan Instagram @QM_Financial.
Because finance should be practical!
Nita Kurniawati / Financial Trainer
Mewujudkan Tanggung Jawab Pendidikan Melalui Jagoan Finansial
Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Sebagai perusahaan financial literacy spesialist, wujud peran serta QM Finansial dalam bidang pendidikan tidak bisa jauh-jauh dari edukasi keuangan.
Banyak orang sejak kecil sudah diajarkan tentang menabung, namun saat dewasa tetap saja boros dan gagal menabung. Ini terjadi karena edukasi finansial terbatas pada menabung saja, padahal perlu lengkap dengan keterampilan menghasilkan uang, berbelanja, beramal dan berbagi.
baca juga: Konsep Awal BBM dan Konsep MBBM
Pondasi pendidikan finansial perlu terjadi sejak usia dini. Orang-orang terdekat dengan anak-anak adalah para guru dan orang tua. Untuk itu guru, murid dan orang tua perlu bersama-sama mendapatkan pendidikan dasar finansial.
Menyadari pentingnya pendidikan finansial untuk semua lapisan masyarakat, PT. Quantum Magna membuat satu divisi sosial tersendiri yang bernama Quamma Project. Inisiatif edukasi ini bertujuan meningkatkan wawasan finansial bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses pendidikan finansial seperti: buruh migran, asisten rumah tangga, guru, anak muda dan perempuan.
Quamma Project punya program yang khusus memberikan pendidikan finansial untuk guru, murid dan orang tua yang diberi nama Jagoan Finansial. Program Jagoan Finansial saat ini sudah berlangsung dan mendapat dukungan dari Australia Awards Grant Scheme dan pihak ketiga (BPR Lestari, MRA Group, serta PWC). Jumlah total guru alumni Jagoan Finansial pada 2017 adalah 162 orang. Program masih berlanjut dan menargetkan 170 orang guru di 2018.
baca juga: Menjadi Jagoan Finansial di Ambon
Kami percaya bahwa dengan memberikan edukasi pada pendidikan finansial akan banyak anak anak yang memiliki cita-cita, dan menjadi generasi yang berdaya dalam mengatur keuangannya. Selain itu, para guru pun dapat terinspirasi dengan berkenalan dengan program-program sejalan di propinsi lain.
Edukasi keuangan dilakukan dengan 3 cara:
- Training for Trainer
Merupakan kegiatan pengajaran yang menggunakan experiential learning yang diajarkan kepada guru/relawan untuk bisa mengajar atau berbagi ilmu dengan guru-guru yang ada disekolahnya dalam membuat program keuangan untuk murid.
- Workshop
Merupakan training untuk guru dengan tujuan agar guru dapat membuat program finansial di kelas masing-masing. Materi pelatihan yang diberikan meliputi dasar perencanaan keuangan, kerangka program untuk dipraktekkan di kelas, dan presentasi tentang program finansial untuk anak didik.
baca juga: Guru juga bisa!
- Festival Jagoan Finansial
Guru alumni Jagoan Finansial terpilih, diundang untuk hadir ke Jakarta dalam rangkaian program festival, antara lain seminar, presentasi program-program yang sudah dikerjakan oleh para guru, dan study tour.
Elemen utama yang menjadikan program ini dapat berkelanjutan adalah ketersediaan pihak lokal yang siap menjadi penyelenggara di area-area kerja. Termasuk dalam tim kami adalah para pegiat pendidikan asli area lokal yang mengerti kondisi lapangan di area masing-masing. Lebih dari itu setiap tim lokal kami ini memiliki pengalaman edukasi yang cukup luas sehingga perkembangan program dapat terus dimonitor.
Bulan lalu Jagoan Finansial baru saja meluncurkan board game prototype yang diberi nama Labirin Jagoan Finansial. Kami mau mengenalkan edukasi keuangan kepada para murid dengan cara bermain. Labirin Jagoan Finansial adalah wujud pengenalan konsep finansial dasar MBBM: Menghasilkan uang, Belanja, Berbagi, dan Menabung. Prototype ini akan kami kirim ke sekolah-sekolah mitra kami di Ambon dan Lampung.
Apabila QM readers tertarik berpartisipasi dalam program Jagoan Finansial, donasi board game dapat dilakukan dengan registrasi di LABIRIN JAGOAN FINANSIAL. Untuk setiap paket donasi, kamu akan mendapatkan satu (1) board game dan mendonasikan satu (1) board game untuk dikirimkan ke sekolah mitra. Harga 1 paket donasi Rp200.000. Kami masih dalam proses fundraising untuk produksi. Maka saat ini proses pendaftaran donasi dulu – kami melakukan pengumpulan dana donasi jika produksi sudah berjalan.
Ayo bersama wujudkan tanggung jawab pendidikan dengan meningkatkan literasi finansial bagi mereka yang terbatas aksesnya bersama program Jagoan Finansial!
QM Admin
Berbisnis atau Berdagang?
Sebuah usaha kecil dan menengah (UKM) biasanya dimulai dengan berdagang. Mereka bisa memproduksi barang atau jasa sendiri (sekaligus sebagai produsen) atau mengambil produksi pihak lain. Skala usaha ini ada yang kecil, ada juga yang besar. Ada yang dijalankan secara konvensional maupun digital. Semua bisnis dimulai dari berdagang. Tetapi ternyata tidak semua usaha dagang berkembang menjadi sebuah bisnis.
Sebuah bisnis mempunyai laporan keuangan yang tersusun rapi, terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Sebuah bisnis mampu menetapkan gaji atau komisi yang diterima pemiliknya, meskipun masih dalam jumlah yang kecil. Seorang pemilik bisnis bisa dengan mantap menyebutkan, tahun ini saya untung sebesar Rp100.000.000. Sebesar apapun volume usaha, saat kamu tidak mempunyai laporan keuangan keuangan, sesungguhnya kamu sedang berdagang.
Apa sih perbedaan berbisnis dan berdagang?
Berdagang
Saat berdagang, keuntungan didapat dengan mengambil barang atau jasa dengan harga lebih rendah, lalu menjualnya dengan harga lebih tinggi. Berdasarkan prinsip kerja dagang ini, maka apa yang disebut ‘untung’ bisa jadi baru di level margin.
Margin adalah selisih antara omzet penjualan dengan biaya produksi. Perhitungan inilah yang lazim digunakan para pedagang. Tidak salah, hanya saja perhitungan seperti ini seringkali hanya menggunakan perhitungan uang kas masuk dan uang kas keluar. Kelemahannya, perhitungan ini sering gagal menghitung banyaknya ongkos yang tidak tercatat alias hidden cost.
Omzet penjualan – Biaya Produksi = Margin
Berbisnis
Dalam berbisnis, ada nilai tambah yang tercipta. Sebuah bisnis beroperasi dengan sebuah sistem. Agar sistem ini bisa bekerja dengan baik, maka ada biaya yang perlu diperhitungkan. Ada dua jenis biaya yang mencerminkan segala macam pengeluaran dari sebuah bisnis. Biaya variabel yaitu semua biaya produksi dan biaya penjualan. Besaran biaya variabel dipengaruhi oleh volume produksi dan penjualan. Jika jumlah produksi naik, biaya variabel juga ikut naik.
Sedangkan biaya tetap adalah semua biaya yang sudah ditetapkan untuk mendukung sistem kerja sebuah bisnis. Besar kecilnya produksi atau penjualan tidak mempengaruhi besaran biaya tetap. Contoh biaya tetap adalah biaya sewa gedung, gaji pegawai tetap, listrik, air, dll.
Setelah memotong omzet penjualan dengan biaya variabel, pemilik bisnis tidak bisa serta merta mengambil semua margin yang didapat. Setelah dipotong biaya tetap, barulah pemilik bisnis dapat menikmati laba atau bahkan mengalami rugi.
Omzet penjualan – Biaya Variable = Margin
Margin – Biaya Tetap = Laba/Rugi
Jadi, ada di posisi manakah usahamu saat ini? Apakah kamu sedang berbisnis atau berdagang? Bawa usahamu naik kelas dengan mengikuti Financial Clinic Workshop Bisnis #FinClicBisnis, 19-20 April 2018 di Jakarta. Kamu bisa belajar membuat laporan keuangan dan membawa usaha dagangmu menjadi bisnis yang dikelola secara profesional. Daftar di sini atau Whatsapp ke 0811 1500 688 (NITA).
– QM Admin –
Mau Bikin PLAN Sendiri? Bisa!
Bisa gak sih kita belajar bikin PLAN buat diri sendiri? Bisa banget! Bulan Maret yang lalu QM Financial mengadakan pelatihan keuangan pribadi yang diberi nama Financial Clinic Workshop. Pelatihan ini diadakan selama dua hari, pada tanggal 10-11 Maret 2018.
Sebelumnya QM Financial pernah membuat pelatihan perencana keuangan dalam satu hari, yaitu QMPC Xpress.
read more: QMPC Xpress Level 1
Apa yang membuat Financial Clinic Workshop berbeda? Di pelatihan ini peserta belajar studi kasus hasil pengalaman trainer. Sehingga peserta tidak hanya dapat membuat PLAN untuk diri sendiri tetapi dapat juga mengaplikasikan ilmu yang sudah didapat kepada orang lain.
Pelatihan yang dihadiri oleh 30 orang peserta dilaksanakan di hotel 101 Dharmawangsa Square. Meskipun workshop diadakan di Jakarta, peserta tak hanya terbatas dari area Jakarta dan sekitarnya lho. Ada juga yang berasal dari luar kota seperti Yogyakarta dan Pekanbaru. Peserta Financial Clinic Workshop terdiri dari berbagai latar belakang, mulai dari karyawan, ibu rumah tangga, hingga pengusaha. Diskusi berjalan dua arah sehingga peserta tidak hanya belajar dari QM Trainer namun dari pengalaman peserta yang lain.
Dilengkapi dengan games dan ice breaking seru, Financial Clinic Workshop bersama QM Financial selalu terasa menyenangkan.
Modul 1 = Cashflow
Memulai workshop di hari pertama, Ligwina Hananto, CEO dan Founder QM Financial membahas mengenai Blue Print of your Finance Life. Perencana keuangan itu ibarat mendesain rumah yang sehat dan kuat. Ada fondasi dasarnya, ada tiangnya, ada atapnya, dan apabila ingin lebih bagus ada lantai duanya. Dalam merencanakan keuangan, fondasi dasarnya adalah financial check up. Financial Check Up sangat penting untuk dapat melihat kondisi keuangan kita dan mengetahui ke mana saja larinya uang kita.
read more: Financial Check Up
Sebelum berinvestasi, kita harus menentukan tujuan finansial alias #tujuanloapa. Berinvestasi tanpa terlebih dahulu menentukan tujuan ibarat naik kendaraan tapi tidak tahu tujuannya mau kemana, nanti nyasar lho!
read more: Tujuan Lo Apa!
Peserta juga mempelajari rumus-rumus dalam membuat rencana keuangan, sehingga dapat menghitung dan membuat perencana keuangan sendiri. Mereka pun diberi studi kasus untuk dikerjakan secara berkelompok dan hasilnya dipresentasikan untuk dibahas bersama.
Modul 2 = Reksadana dan Asuransi
Modul 2 dalam Financial Clinic Workshop membahas Reksadana dan Asuransi.
Kedua produk ini sering digunakan dalam pembuatan rencana keuangan yang komprehensif. Apabila diibaratkan rumah di dalam Blue Print of your Finance Life, reksadana adalah lantai dasar dan asuransi sebagai atapnya. Kebayang dong pentingnya dua hal tersebut dalam merencanakan keuangan!
Di hari kedua inilah peserta belajar bagaimana memiilih reksadana dan membeli asuransi untuk proteksi sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan reksa dana didasarkan pada tujuan keuangan yang ingin dicapai apakah jangka pendek, menengah, atau jangka panjang.
read more: Investasi Asyik Buat Pemula
Sedangkan asuransi, penting untuk memiliki proteksi yang cukup selama kita dalam masa pencapaian berbagai tujuan finansial. Peserta dapat membawa polis asuransi untuk mengecek apakah asuransi yang sudah dibeli sesuai dengan kebutuhan.
read more: Asuransi VS Investasi, Mana Yang Lebih Penting?
Di akhir sesi, peserta diminta membuat ACTION PLAN sebagai hasil follow up atas ilmu finansial yang didapat selama dua hari workshop.
Dengan ilmu yang mudah untuk diaplikasikan dan kesempatan berkonsultasi dengan QM Planner, peserta antusias mengikuti workshop. Mereka sadar walaupun cashflow positif, perencanaan keuangan harus dilakukan secara komprehensif dan dimulai sedini mungkin.
Dan kini, dengan berbekal antusiasme pada Financial Clinic Workshop Modul 1 & 2, telah dibuka Modul 3&4 yang membahas tentang bisnis. Untuk pendaftaran, klik di sini!
Mia Damayanti | Financial Trainer
Financial Clinic Workshop Bisnis 19-20 April 2017
Mau bikin bisnis sendiri, bingung mulainya dari mana?
Sudah punya bisnis, kok semua dikerjain sendiri ya?
Bingung mengatur arus kas dalam bisnis?
Kisah Sukses UKM Kreatif Tanjung Pinang Menembus Pasar Luar Negeri
Ibu kota provinsi Kepulauan Riau ini merupakan salah satu tempat bersejarah pusat peradaban Melayu. Lokasinya unik, dekat dengan negara tetangga Indonesia yaitu Singapura dan Malaysia.
Apakah nama daerah ini? Kalian pasti sudah bisa menebaknya…. Ya benar, jawabannya Tanjung Pinang.
Ada apa di kota ini? Tentu saja kuliner khas, makan serba enak dan UKM Kreatif yang juara.
Salah satu peserta UKM Kreatif yang menarik adalah Mirza Ayunda Pratiwi. Kenyataan bahwa oleh-oleh makanan khas Riau yang relatif tidak bertahan lama memberi peluang bagi Mirza untuk menciptakan suvenir berupa tanjak.
Tanjak merupakan sebuah topi khas Melayu yang dipakai bersama dengan pakaian adat Melayu. Awalnya Mirza membuat tanjak karena kecintaannya pada budaya lokal dan untuk digunakan sendiri.
Tanjak buatannya mulai diperkenalkan untuk dijual saat kegiatan Festival Pulau Penyengat diadakan pada Februari 2016 dan ternyata banyak peminatnya. Tanjak yang Mirza jual diberi merek Tanjak Betuah, yang artinya tanjak yang mendatangkan keberuntungan. Kini Tanjak Betuah bukan hanya dipesan sebagai oleh-oleh di dalam negeri tetapi pangsa pasar topi khas ini sudah merambah ke negara tetangga, Malaysia.
Mirza yg hadir di acara pelatihan Seri Kelas Keuangan UKM Kreatif BEKRAF dengan QM Financial belajar mengenai mengatur keuangan usaha.
Sudah pernah mencoba memeriksa berapa persentase pengeluaran variabel terhadap omset? Atau, sudah pernah menghitung berapa persentase pengeluaran tetap terhadap penjualan?
Belum tahu bedanya pengeluaran variabel VS pengeluaran tetap? Sila baca rumus sakti yang satu ini!
Semoga dengan pengelolaan keuangan usaha yang benar, Mirza dan Tanjak Betuah dapat mengembangkan lebih banyak pengrajin tanjak di sekitar Tanjung Pinang.
related article: BEKRAFxQM BENGKULU
Hubungi WA 08111500688 untuk ketersediaan pelatihan serta konsultasi keuangan bisnis sekarang!
Tim QM Financial
Menjadi Jagoan Finansial (Batch 1 – Guru)
Kalian masih ingat kan dengan Pesta Pendidikan (PEKAN) pada 21 Mei 2017 yang bertempat di fX Sudirman, Jakarta?
Menjadi Jagoan Finansial (MJF) adalah kelanjutan dari Janji Publik di acara tersebut yang merupakan kegiatan pelatihan guru (workshop) tentang konsep literasi keuangan. Workshop yang diadakan di Jakarta, Lampung dan Maluku akan mengajarkan contoh pengelolaan uang yang bijak kepada guru-guru serta ajakan untuk menjalankan program konsep literasi keuangan bersama dengan peserta didiknya.
Pelatihan MJF pertama telah dilaksanakan pada Sabtu, 26 Agustus 2017 yang dihadiri sebanyak 21 orang guru mulai dari jenjang TK sampai dengan Menengah Atas. Workshop dimulai tepat pukul 08.00 dan Najelaa Shihab, pendiri Cikal, sebuah institusi pendidikan bertaraf internasional sebagai narasumber yang pertama. Najelaa berbagi bahwa semua guru harus memiliki dan mencapai cita-citanya. Menurutnya, untuk menuju cita-cita, para guru harus memiliki 4K yaitu Kemerdekaan, Kompetensi, Kolaborasi, dan Karir.
Narasumber kedua adalah Ligwina Hananto, pendiri sekaligus CEO QM Financial mengajarkan pengelolaan keuangan yang bijak kepada para guru. Tidak berhenti di situ, Ligwina juga mengenalkan konsep Menghasilkan uang – Belanja – Beramal – Menabung (MBBM) sehingga anak tahu bagaimana menyikapi kebutuhan serta pengelolaan keuangan yang bijak sejak usia dini.
Di akhir workshop, para guru dibagi menjadi 3 (tiga) kelompok sesuai dengan tingkatan mengajarnya di sekolah yaitu TK – 3SD, 4-6 SD, dan SMP – SMA.
Kelompok TK – 3 SD membuat kegiatan yang dinamakan “Pre – Primary Got Talent”. Dalam kegiatan ini peserta didik diajak untuk unjuk kebolehan dengan pementasan seni dan memasak. Uang yang didapatkan dari kegiatan ini akan disumbangkan dan sebagian lagi disimpan untuk modal kegiatan selanjutnya.
Tema “Market Day” dipilih oleh kelompok kedua (4-6 SD) yang menjadi penjual barang dagang yang mereka produksi kepada adik-adik kelas. Kakak kelas 5-6 SD akan membantu sebagai kasir dan melaporkan pencatatan keuangan secara sederhana. Sama seperti halnya kelompok pertama, uang hasil kegiatan ini akan disumbangkan dan sebagian lagi disimpan untuk modal kegiatan berikutnya.
Kelompok terakhir juga memilih tema “Market Day” dengan melakukan penjualan secara offline maupun online. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan beragam profesi sebagai sumber penghasilan.
Related article: Pesta Pendidikan 2016
Ingin bisa “Menjadi Jagoan Finansial” yang sebenarnya? Karena antusiasme yang besar, workshop ini akan kembali diadakan pada 23 September 2017!
Yuk, buruan daftar dan sampai bertemu!
-Marhaini-
Finance Department
Berkunjung ke Negeri Lee Min Ho: Korea
Lee Min Ho?
Siapa? Saya gak kenal!
Orang Korea yang saya kenal itu Mr. Hyun, kepala sekolah di sekolah Korea yang jadi tetangga waktu kami tinggal di Cibubur. Mr. Hyun tentu saja jauh dari tampang ganteng artis Korea yang digilai banyak orang.
QMPC Level 1 Workshop: 8-9 Agustus 2015
Ingin bisa membuat rencana keuangan sendiri?
Ingin mempertahankan gaya hidup di masa pensiun?
Ingin dapat menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi?
Ingin dapat liburan setiap tahun?