Investasi Saham Pemula, Ini 7 Langkah Step by Step Melakukannya
Banyak orang akhirnya tertarik untuk belajar investasi saham pemula, karena memang tergiur akan keuntungannya yang besar. Padahal, investasi saham bukan semata soal keuntungan loh. Tapi, lebih pada melayani kebutuhan kita untuk masa depan.
Konsep investasi saham pemula ini harus benar-benar kamu pahami dulu. Pasalnya, kalau motivasimu sekadar keuntungan—apalagi berharap bisa cepat didapat dengan jumlah yang besar—maka bisa jadi kamu malah akan kecewa. Karena kalau mau berinvestasi saham, artinya kita juga harus siap dengan risikonya yang juga tinggi. Salah satunya yang harus selalu dipantau adalah fluktuasi harga sahamnya, yang bisa jadi memengaruhi nilai investasi jangka panjang.
Itulah pentingnya mengenal karakteristik produk investasi dan membuat tujuan keuangan, sebelum akhirnya benar-benar berinvestasi. Jangan skip untuk belajar dulu sebagai investor pemula, dan kemudian sehatkan kondisi keuangan.
Nah, buat kamu yang sudah siap, berikut step by step cara investasi saham pemula secara mudah, berikut tips investasi yang bisa dicoba.
Step by Step Investasi Saham Pemula
1. Pastikan kamu sudah punya tujuan dan rencana yang matang
Jangan skip langkah investasi saham pemula yang pertama ini ya. Untuk mulai investasi, kamu perlu tujuan dan rencana. Pasalnya, investasi adalah instrumen atau kendaraan yang akan “membawa” kita mencapai tujuan tersebut. Rencana merupakan itinerary, bagaimana kita akan mencapai tujuan dengan kendaraan yang ada.
Ingat, bukan kita berinvestasi dan main saham demi cuan semata. Tetapi investasi dimanfaatkan untuk mencapai tujuan. Versi yang kedua akan membawamu lebih mindful dalam mengenali produk, memahami cara kerjanya, dan akhirnya mampu mengelola risiko yang ada.
2. Pilih perusahaan sekuritas
Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang sudah memiliki izin melakukan aktivitas jual beli efek dari Otoritas Jasa Keuangan, tetapi bukan pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan efek.
Fungsi perusahaan sekuritas dalam proses investasi saham pemula adalah sebagai perantara antara investor dengan pasar modal. Hanya perusahaan sekuritaslah yang boleh melakukan jual beli saham di bursa saham. Karena itu, kita membutuhkan perusahaan ini jika kita ingin berinvestasi saham.
Pastikan hanya menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang sudah menjadi anggota bursa. Kamu bisa mengeceknya di website resmi Bursa Efek Indonesia.
3. Download dan install aplikasi saham online
Zaman sekarang semua dipermudah dengan perkembangan teknologi. Mau investasi saham pemula juga gampang banget, karena semua bisa dilakukan secara online.
So, pada proses sebelumnya, selain memastikan sekuritasnya sudah menjadi anggota bursa, kamu juga perlu memastikan bahwa sekuritas tersebut juga memiliki aplikasi trading saham online. Hal ini akan sangat memudahkanmu berinvestasi saham ke depannya.
Unduh aplikasi sekuritas di Google PlayStore atau AppStore, install sesuai ketentuan. Pastikan aplikasi yang kamu pilih cukup user friendly dan enggak mudah crash ya.
4. Buka rekening
Untuk bisa melakukan investasi saham pemula, kamu harus memiliki rekening sekuritas. So, registrasi akun di perusahaan sekuritas yang sudah kamu pilih. Ada 2 jenis rekening yang akan kamu buka di sini, yaitu rekening saham dan rekening dana investor.
Rekening saham adalah tempat kamu melakukan jual beli saham dengan perantaraan perusahaan sekuritas. Di sini, nanti kamu bisa melihat portofolio saham sesuai pembelian dan penjualan yang kamu lakukan.
Rekening Dana Investor (RDI), atau Rekening Dana Nasabah (RDN), merupakan rekening dana yang dibuka di bank kustodian yang berpartner dengan perusahaan sekuritas. Dalam RDI atau RDN ini, dana modal untuk membeli saham dan dana hasil penjualan saham akan ditampung.
Isi formulir-formulir yang diperlukan, biasanya sih mirip dengan pembukaan rekening di bank seperti biasanya. Penuhi semua syarat pembukaan rekening dengan lengkap. Biasanya dokumen pribadi yang diminta antara lain:
- Kartu identitas diri: e-KTP, KITAS, paspor, dan sejenisnya
- NPWP
- Cover buku tabungan
Bisa jadi akan berbeda di setiap sekuritas, karena itu, ada baiknya kamu cari tahu secara lengkap.
5. Verifikasi KYC
Selanjutnya dalam investasi saham pemula, umumnya sekuritas juga mensyaratkan adanya proses verifikasi KYC, meliputi pengiriman foto selfie dan foto selfie sembari memegang kartu identitas.
Jika foto-foto yang diminta sudah dikirimkan, maka kamu tinggal tunggu saja semuanya diproses oleh pihak perusahaan sekuritas. Jika rekeningmu sudah aktif, maka kamu akan menerima pemberitahuan atau notifikasi.
6. Setor deposit
Untuk bisa membeli saham saat investasi saham pemula, maka kamu perlu modal. Hal ini bisa dilakukan ketika rekeningmu sudah siap. Kamu bisa menyetor sesuai ketentuan dan kebijakan sekuritas tempat kamu membuka rekening. Ada sekuritas yang menerapkan minimal deposit, ada juga yang tidak. Kamu bisa menyetor melalui ATM, mobile banking, e-wallet, internet banking, teller, dan sebagainya, ke RDI atau RDN yang sudah kamu miliki.
7. Mulai membeli saham
Setelah kamu memiliki cukup modal dana di RDI/RDN, kamu sudah bisa mulai membeli saham. Minimal pembelian adalah 1 lot, yang terdiri atas 100 lembar saham. Akan ada fee jual dan beli saham yang mungkin diberlakukan, sesuai kebijakan sekuritas masing-masing.
Setiap saham yang melantai dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia memiliki harganya sendiri. So, lakukan analisis fundamental untuk memilih saham mana yang terbaik dan bisa melayani tujuan keuanganmu.
Demikian 7 langkah step by step melakukan investasi saham pemula melalui aplikasi sekuritas online. Cukup sederhana, ya kan? Gimana? Mau mulai investasimu hari ini? Jangan lupa untuk mempelajari dulu berbagai hal terkait karakteristik saham sebagai instrumen investasi ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Pemula dengan Modal Awal Rp1.000.000: Ini Caranya!
Banyak orang mengira, selain berisiko relatif lebih tinggi ketimbang jenis instrumen investasi lain, kita juga perlu modal besar untuk bisa investasi saham pemula di pasar modal.
Padahal, ya enggak juga. Dengan uang Rp1 juta pun, kita bisa kok mulai berinvestasi saham. Bursa Efek Indonesia pun dalam ketentuannya sudah menjelaskan, bahwa minimal pembelian saham adalah sejumlah 1 lot, yang terdiri atas 100 lembar saham. Maka, untuk modal Rp1 juta, bagi kamu yang ingin investasi saham pemula, sudah bisa memiliki 1 lot saham seharga Rp10.000 per lembarnya. Tentu jumlah ini akan lebih banyak kalau kamu bisa mendapatkan saham yang fundamentalnya baik seharga di bawah Rp10.000.
Apalagi ada wacana juga dari BEI, bahwa satuan lot akan dikurangi, tidak lagi 100 lembar saham. Bisa jadi 10 lot, atau mungkin juga lebih kecil lagi. Tentunya, hal ini akan membuat investasi saham pemula semakin menarik kan? Kamu bisa membeli lebih banyak saham dengan modal yang sama kecilnya. Hal yang sama pernah dilakukan oleh BEI di tahun 2014, yang mengurangi jumlah lot saham dari 500 lembar menjadi 100 lembar.
FYI, sekarang ini ada lebih dari 700 emiten yang memperdagangkan sahamnya setiap hari kerja di lantai bursa, dan rerata berada di bawah Rp10.000. So, kamu pun berkesempatan untuk bisa memegang lebih banyak saham dari lebih banyak emiten.
Cara Investasi Saham Pemula dengan Modal Rp1 Juta
Lalu bagaimana caranya untuk bisa melakukan investasi saham pemula? Sebenarnya sih sama saja dengan tips investasi saham jangka panjang lainnya. Tetapi, berhubung modal kamu bisa dibilang cukup minim, maka ada beberapa hal yang mesti kamu perhatikan, agar nantinya dari modal kecil ini kamu bisa meraih keuntungan sehingga dapat mencapai tujuan keuanganmu.
1. Belajar fundamental
Untuk investasi saham pemula dengan modal Rp1 juta, kamu bisa memilih saham dengan harga maksimal Rp10.000 untuk memulainya. Murah? Iya, tetapi nggak berarti murahan.
Justru, ada banyak saham bagus yang harganya jauh di bawah Rp10.000, bahkan. Pasalnya, kunci untuk membeli saham potensial memang bukan melulu ada pada harga saham yang mahal atau murah, tetapi pada valuasinya, atau Price to Earning Ratio-nya.
Nah, Price to Earning Ratio atau PER ini adalah salah satu indikator fundamental yang dapat membantumu menilai, beli saham yang seperti apa yang bisa memberimu keuntungan yang sesuai kebutuhan keuanganmu. PER adalah rasio harga terhadap pendapatan emiten saham. Peningkatan rasio ini berarti menggambarkan kenaikan penghasilan si emiten, atau perusahaan penerbit sahamnya.
Ada 2 hal yang memengaruhi besar kecilnya PER ini, yaitu besaran dividen yang dibagikan dan pertumbuhan laba. Seiring laba yang meningkat, maka rasio juga akan tinggi. PER ideal untuk saat ini dianggap jika berada di antara 20 – 25 kali lipat dari penghasilan. Tetapi tentu saja, besarnya PER juga tak begitu saja menggambarkan bagusnya suatu saham. Sektor usaha dan faktor lainnya juga perlu dipertimbangkan.
So, intinya adalah belajar analisis fundamental dan membaca laporan keuangan dengan baik, agar kamu tidak salah memilih saham. Karena investasi saham pemula bukan sulap bukan sihir, apalagi taruhan dan judi. Ada analisis yang harus dilakukan agar modal yang hanya minim kemudian bisa berkembang sesuai rencana dan harapan.
2. Fokus pada keuntungan jangka panjang
Investasi saham pemula akan lmemberikan keuntungan yang lebih pptimal jika berfokus pada keuntungan jangka panjang, alih-alih jangka pendek. Artinya, tujuan keuangannya merupakan tujuan jangka panjang. Misalnya seperti dana pensiun, atau dana pendidikan anak untuk masuk perguruan tinggi, dan sejenisnya.
Mengapa? Investasi jangka pendek artinya cenderung untuk trading saham. Artinya (lagi), kamu harus punya strategi yang sangat jitu saat bertransaksi saham untuk memastikan mendapatkan keuntungan dalam jendela waktu yang sempit. Tentu saja—mengingat saham berisiko tinggi—hal ini akan effort ekstra dari kamu untuk memantau pasar, mencermati grafik pergerakan harga saham, dan sebagainya. Kamu harus siap dengan kondisi harga saham yang cepat sekali pergerakannya.
3. Investasi rutin dan konsisten
Kunci investasi saham pemula apalagi yang jangka panjang adalah rutin dan konsisten. Alokasikan penghasilan sesuai porsinya untuk investasi di awal, minimal 10%. Lebih banyak? Lebih bagus!
Seiring waktu, walaupun nominalnya tidak banyak, pasti akan terlihat juga hasilnya. Ingat pepatah sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit kan?
4. Mengelola emosi dengan baik
Akan ada waktu ketika kita tergoda FOMO atau merasa panik dalam perjalanan investasi saham pemula kita. Pasalnya, isu-isu miring akan sering terdengar, begitu juga dengan berbagai ragam jenis investasi baru yang terdengar kekinian dan edgy. Akan ada waktu juga ketika kita melihat portofolio investasi kita tidak berkembang sepesat milik orang lain.
Di sinilah pentingnya kita bisa mengelola emosi dengan baik. Tanpa pengelolaan emosi yang baik, bisa saja kita menyerah di tengah jalan. Karenanya, penting untuk selalu berpegang pada tujuan dan rencana semula, juga harus selalu disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan.
5. Review berkala
Lakukan review berkala pada investasi saham kamu, cek apakah berjalan dengan baik sesuai dengan rencana, atau perlu penyesuaian.
Akan ada waktu ketika nilai investasi kita turun, atau naik terlalu cepat sehingga perlu penyesuaian agar bisa seimbang lagi. Nah, di sinilah review berkala akan berperan penting. Di sini, kamu bisa melakukan rebalancing dan diversifikasi terhadap portofoliomu.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi saham pemula dengan modal minim, seminim Rp1 juta, yang bisa kamu lakukan, terutama untuk jangka panjang. Memang tak semudah yang dibayangkan, karena investasi saham itu enggak hanya beli lalu jual saham saja. Tetapi, juga tak terlalu rumit, asalkan kamu mau belajar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Cara Investasi Saham untuk Jangka Panjang yang Cocok untuk Pemula
Banyak orang makin penasaran bagaimana cara investasi saham yang paling oke, supaya bisa menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Sayangnya, yang kayak gitu di dunia investasi saham itu … nggak ada.
Maaf, fakta memang menyakitkan. Tetapi, cara investasi saham yang bisa menghasilkan keuntungan besar dalam waktu singkat memang tak pernah ada. Yang ada adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan saham untuk mencapai tujuan keuangan, yang akan lebih optimal kalau jangka waktunya panjang.
Jadi, nggak bisa nih dapat keuntungan dari saham dalam jangka waktu pendek? Bisa, tapi bukan investasi. Namanya trading, dan ini akan butuh pengetahuan dan jam terbang yang lebih tinggi. Buat pemula, saran terbaik selalu investasi jangka panjang dengan saham. Mengapa? Karena risikonya yang relatif tinggi.
Lalu, gimana cara investasi saham agar menguntungkan di jangka waktu yang panjang? Mari kita lihat beberapa tips investasi saham yang menguntungkan, dan mulai dari pengertian saham itu sendiri.
Apa Itu Saham?
Saham adalah instrumen yang merupakan bukti kepemilikan sebuah perusahaan yang kita dapatkan ketika kita melakukan penyertaan modal.
Ada beberapa jenis saham yang kita kenal, yaitu saham biasa dan saham preferen. Umumnya, yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia adalah saham biasa. Harga saham berfluktuasi dari waktu ke waktu sesuai kondisi pasar. Banyak hal yang bisa memengaruhi harga saham, mulai dari faktor internal perusahaan dan bursa, hingga faktor eksternal mulai dari kondisi ekonomi makro, politik, dan lain sebagainya.
Di sinilah kemudian muncul risiko investasi saham, ketika kondisi fluktuatif ini terjadi, sehingga bisa saja seseorang mengalami kerugian kalau sampai ia tak punya strategi investasi yang tepat. Salah satu strategi yang bisa dilakukan untuk menekan risiko ini adalah dengan berinvestasi saham dalam jangka panjang.
Bagaimana Cara Investasi Saham yang Terbaik untuk Pemula?
Beberapa langkah dalam cara investasi saham berikut ini lazim dilakukan oleh para investor yang memang berfokus pada pengembangan dana jangka panjang. Kamu juga bisa melakukannya.
1. Pilih sekuritas
Sekuritas adalah perusahaan tempat kamu bisa melakukan transaksis saham. Pasalnya, publik memang tidak bisa untuk langsung trading di bursa saham. Karena itu, harus melalui broker saham—dalam hal ini sekuritas.
Ada banyak sekali sekuritas yang hadir saat ini, dan mereka juga melengkapi layanan dengan aplikasi mobile yang praktis. Dengan demikian, siapa pun bisa membuka rekening, melakukan transaksi saham, dan mengelola portofolio dengan mudah, hanya dengan smartphone saja.
Syarat sekuritas yang baik adalah sebagai berikut:
- Terdaftar sebagai anggota bursa
- Bersih dari kasus-kasus bermasalah berat
- Setoran awal kecil, atau tidak ada batasan minimal
- Biaya transaksi kecil, sehingga tidak memberatkan
- Punya analis yang kompeten
- Aplikasinya mudah dioperasikan
- Syarat membuka rekening yang mudah, dengan proses verifikasi yang cepat
2. Buka rekening
Setelah memilih sekuritas yang sesuai, cara investasi saham berikutnya adalah membuka Rekening Dana Nasabah atau RDN, agar kamu bisa melakukan transaksi saham dengan mudah.
Siapkan dokumen yang diminta, biasanya adalah:
- Kartu identitas
- NPWP
- Foto bagian depan buku tabungan
- Kadang juga diperlukan selfie dan selfie sembari membawa identitas diri.
Jangan sampai ada yang terlewat, penuhi semua dokumen yang disyaratkan.
Setelah rekening aktif, kamu bisa langsung transfer sejumlah dana sebagai deposit untuk kemudian dipakai membeli saham.
3. Beli saham
Cara investasi saham berikutnya adalah membeli saham dari perusahaan yang baik yang sesuai dengan tujuan keuanganmu.
Setiap saham memiliki valuasinya masing-masing, yang perlu kamu analisis untuk bisa memilih saham mana yang paling oke. Di aplikasi sekuritas, kadang ada banyak fitur yang bisa membantu kamu untuk memutuskan mau beli saham yang mana, mulai dari analisis harian, rekomendasi saham hari ini, sampai tersedia juga fitur robo advisor. Silakan kamu cermati dan pelajari, dan manfaatkan berbagai fitur ini untuk mengoptimalkan keuntungan.
Cara investasi saham terbaik untuk pemula adalah investasi jangka panjang. Untuk itu, kamu perlu mempelajari juga cara membaca laporan keuangan perusahaan yang sahamnya kamu incar. Pasalnya, dalam laporan keuangan inilah, rapor perusahaan akan terlihat—apakah layak untuk dibeli atau tidak, serta bagaimana potensi perkembangannya di masa depan.
Banyak yang menyarankan, untuk pemula, jenis saham yang cocok adalah saham blue chip. Namun, tentu saja, kamu harus melakukan riset dan analisismu sendiri mengenai hal ini. Jangan hanya sekadar mengikuti saja saran orang lain, apalagi mereka yang tak tahu kondisi dan kemampuan finansial kamu.
Do your own research!
4. Siapkan safety net
Karena risikonya yang tinggi, maka yang juga termasuk dalam cara investasi saham yang disarankan untuk pemula adalah menyiapkan financial safety net, alias jaring pengaman keuangan, yang terdiri atas asuransi dan dana darurat.
Keduanya sebaiknya sudah ada dulu sebelum kamu mulai berinvestasi saham. Pastinya sih, kita tidak ingin hal-hal yang tak diinginkan terjadi, tetapi ya, siapa yang bisa menjamin? Bisa jadi, di tengah perjalanan investasi, kita jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Jangan sampai progress investasi terganggu sehingga “mengancam” tercapainya tujuan keuangan, hanya karena kita sakit dan dananya dipakai untuk menutup biaya rumah sakit.
Jadi, siapkan asuransi yang sesuai dengan kebutuhan—mulailah dengan asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Selanjutnya, kamu bisa melengkapinya lagi sesuai kondisi. Juga, jangan lupa bangun dana darurat setidaknya 3 kali pengeluaran rutin per bulan.
5. Pantau dan review
Meski cara investasi saham kita adalah jangka panjang, tetapi wajib untuk terus dipantau dan dilakukan review secara berkala.
Mengapa? Hal ini penting agar kita tahu bagaimana perkembangannya, apakah sudah sesuai dengan rencana keuangan yang kita buat ataukah perlu dilakukan penyesuaian lantaran perkembangannya tidak seoptimal yang diharapkan.
Nah, itu dia cara investasi saham yang paling oke dan bisa dicoba oleh kamu yang masih pemula di dunia investasi. Sederhana kan? Yang penting memang, kudu sabar dan jangan emosian, apalagi kalau lihat berita ini itu terkait emiten atau perusahaan tertentu. Jangan buru-buru langsung beli atau jual karena panik atau sekadar FOMO.
Kembalilah ke tujuan keuangan kamu, apakah dengan membeli atau menjual sahamnya akan dapat membantumu untuk lebih cepat mencapai tujuan? Jika ya, maka tak ada yang melarangmu untuk membeli atau menjual saham yang bersangkutan. Tetapi, jika tidak, kamu perlu melakukan analisis lebih dalam lagi.
Semoga bisa membantu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!