Tanya Jawab tentang Pasar Modal #2: Ketika Krisis Pasar Datang
Saat krisis datang, yang kemudian membuat pasar modal menjadi bergejolak, umumnya akan membuat panik sebagian investor, terutama yang masih pemula. Sebelumnya, kita pernah bahas beberapa tanya jawab tentang pasar modal yang paling sering muncul di Google. Kali ini, kita akan masuk lebih dalam ke pasar modal, dan mengulik apa yang bisa kita lakukan saat krisis pasar terjadi.
Well, kita tak mengharapkannya untuk terjadi sih. Namun, yang namanya risiko kan akan selalu ada sepaket dengan keuntungan investasi? Nah, krisis pasar merupakan salah satu risiko yang bisa terjadi tersebut.
So, shall we?
Tanya Jawab tentang Pasar Modal: Apa yang Harus Dilakukan saat Pasar Bergejolak?
1. Apa saja yang bisa menyebabkan ketidakstabilan harga di pasar saham?
Ketidakstabilan harga di pasar saham bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bisa jadi karena berita ekonomi; laporan tentang pertumbuhan ekonomi, inflasi, atau tingkat pengangguran bisa bikin pasar saham bereaksi. Dari pihak perusahaan penerbit saham, kalau ada pengumuman akan aksi yang tak terduga, baik positif maupun negatif, dapat menggerakkan harga saham perusahaan yang bersangkutan.
Faktor politik juga memainkan peran kritis. Seperti misalnya, jelang pemilu seperti sekarang. Di tingkat global, kalau terjadi krisis di satu negara juga bisa berdampak pada pasar saham di seluruh dunia. Misalnya ketika Rusia mulai berperang melawan Ukraina.
Bencana alam, lalu misalnya ada masalah pada perusahaan—seperti ketika Twitter gonjang-ganjing karena Elon Musk bertingkah yang berdampak pada harga saham Twitter di bursa saham AS.
Jadi, intinya, pasar saham adalah refleksi dari beragam faktor yang saling berinteraksi, dan volatilitas adalah bagian tak terhindarkan dari dinamika tersebut.
2. Apa strategi diversifikasi aset yang paling efektif selama pasar bergejolak?
Diversifikasi aset memang merupakan kunci utama untuk melindungi portofolio investasi. Bukan hanya sekadar memiliki berbagai jenis saham.
Pertama-tama, diversifikasi antar kelas aset penting untuk dipertimbangkan. Misalnya membagi antara saham, obligasi, hingga properti dan mata uang asing, kalau perlu. Dengan demikian, misalnya nih, pasar saham sedang tertekan, maka obligasi pemerintah bisa lebih stabil atau bahkan positif.
Diversifikasi sektoral juga dapat membantu. Sebagai contoh, saat sektor teknologi menghadapi tekanan, sektor kesehatan atau utilitas bisa jadi tetap stabil.
3. Bagaimana cara menentukan alokasi aset yang sesuai untuk profil risiko?
Pertama, identifikasi dulu profil risikomu, apakah kamu konservatif, moderat, atau agresif? Coba cek dengan menggunakan kuesioner atau alat online yang bisa kamu cari di internet, untuk mengukur seberapa nyaman kamu dengan fluktuasi investasi jangka pendek.
Biasanya banyak ditemukan di web-web investasi atau asuransi. Dengan begini, kamu akan tahu apa kamu termasuk profil risiko konservatif, moderat, atau agresif.
Jangka waktu juga akan memengaruhi pemilihan instrumen yang sesuai. Misalnya, jika kamu ingin berinvestasi di pasar saham sebagai dana pensiun, sementara kamu sekarang berada di usia 20-an tahun, maka kamu punya jangka waktu sekitar 30 tahun untuk beirnvestasi. Dengan jangka waktu sepanjang ini, kamu mungkin bisa menoleransi alokasi saham yang lebih tinggi dibandingkan dengan instrumen konservatif yang cocok untuk jangka pendek.
Untuk profil risiko konservatif, kamu bisa mengalokasikan sebagian besar aset instrumen rendah risiko, seperti reksa dana atau obligasi pemerintah. Untuk profil moderat, kamu bisa alokasikan antara obligasi dan saham secara seimbang. Sementara untuk profil agresif, alokasi bisa didominasi oleh saham.
4. Apakah ada sektor atau industri yang cenderung tahan terhadap volatilitas atau krisis ekonomi?
Ada dong! Beberapa sektor atau industri yang secara tradisional dianggap lebih tahan terhadap volatilitas atau krisis ekonomi. Sering kali, sektor ini disebut sebagai sektor defensif atau non-siklikal. Beberapa contohnya adalah:
- Sektor kesehatan, yang akan selalu diperlukan, mulai dari perawatan medis, obat-obatan, dan produk kesehatan lainnya, tidak peduli bagaimana kondisi ekonomi.
- Sektor utilitas, yaitu sektor-sektor yang bergerak pada kebutuhan dasar, seperti air, listrik, dan gas. Produk ini akan tetap dibutuhkan konsumen, bahkan saat ekonomi melambat.
- Sektor consumer goods, yang mencakup perusahaan yang menjual barang kebutuhan sehari-hari, seperti makanan, minuman, dan produk rumah tangga lainnya. Karena barang-barang ini selalu dibutuhkan, permintaannya cenderung kurang sensitif terhadap fluktuasi ekonomi.
Meski demikian, tetap ingat ya, bahwa tidak ada investasi yang sepenuhnya bebas risiko. Kinerja masa lalu tidak selalu menjamin kinerja masa depan, dan keadaan tertentu bisa menyebabkan sektor-sektor ini berperilaku berbeda dari ekspektasi.
5. Bagaimana cara menilai dampak volatilitas pada investasi jangka panjang saya?
Menilai dampak volatilitas pada investasi jangka panjang bisa dianalogikan seperti mengendarai mobil di jalan berliku dengan kondisi cuaca yang berubah-ubah. Kadang matahari bersinar terang, kadang mendung, dan kadang hujan lebat. Volatilitas di pasar investasi mirip dengan cuaca yang tak menentu tersebut.
Lalu, harus gimana nih?
Sebelum khawatir dengan hujan (volatilitas), ingatlah tujuan perjalananmu. Jika kamu berinvestasi untuk pensiun yang masih 30 tahun lagi, hujan sekarang tidak seharusnya mengganggumu terlalu banyak, asalkan kamu tetap berada di jalur yang benar.
Melihat sejarah, pasar saham telah meningkat nilainya seiring waktu meskipun ada periode volatilitas. Dengan kata lain, meskipun cuaca bisa buruk hari ini, matahari biasanya akan bersinar kembali.
Yang penting ingat, jangan taruh taruh semua telur dalam satu keranjang. Dengan memiliki investasi di berbagai kelas aset dan sektor, kamu dapat mengurangi dampak buruk jika salah satu area mengalami kesulitan. Ibaratnya seperti memiliki payung, jas hujan, dan kaca mata hitam di mobil, kamu siap menghadapi cuaca apa pun.
Volatilitas adalah bagian dari investasi. Fokus pada tujuan jangka panjang dan jangan terlalu khawatir dengan fluktuasi jangka pendek. Seperti perjalanan jauh, yang penting adalah kamu tiba di tujuan dengan selamat, bukan bagaimana cuacanya di tengah jalan.
6. Seberapa seringkah kita harus meninjau dan menyesuaikan portofolio selama periode ketidakstabilan?
Selama periode ketidakstabilan, keinginan untuk terus-menerus memeriksa dan menyesuaikan portofolio mungkin akan meningkat. Namun, frekuensi tinjauan yang berlebihan bisa mengarah pada keputusan impulsif dan emosional yang tidak optimal.
Sebenarnya, ketika dalam kondisi pasar yang tidak stabil, meninjau portofolio setiap kuartal atau setidaknya setengah tahunan sudah cukup bagi kebanyakan investor. Dengan begini, ada kesempatan bagimu untuk menilai kinerja aset dan memastikannya masih sejalan dengan tujuan.
Salah satu alasan utama mengapa perlu untuk meninjau portofolio adalah agar kamu bisa melakukan rebalancing. Jika satu kelas aset tumbuh lebih cepat daripada yang lain, bisa jadi akan muncul ketidakseimbangan, yang akhirnya bisa memengaruhi nilai keseluruhan. Bisa jadi juga, menjadi enggak sesuai lagi dengan profil risikomu.
Jadi, dengan rebalancing, kamu bisa menjual aset yang telah tumbuh dan membeli yang telah menurun, membantumu untuk bisa membeli saat rendah dan menjual saat tinggi.
7. Bagaimana menghindari kepanikan saat investasi di pasar modal?
Menghadapi ketidakstabilan pasar bisa menimbulkan kecemasan bagi banyak investor. Namun, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghindari kepanikan dan tetap mempertahankan ketenangan pikiran.
Fokus pada Tujuan Jangka Panjang
Ingatlah bahwa investasi kamu adalah untuk tujuan jangka panjang, seperti pensiun, bukan untuk keuntungan jangka pendek. Pasar mungkin turun sekarang, tetapi sejarah menunjukkan bahwa pasar juga cenderung pulih seiring waktu.
Hindari Memeriksa Portofolio Terlalu Sering
Meskipun mungkin sulit, coba hindari kebiasaan memeriksa portofoliomu setiap hari. Melihat fluktuasi harian dapat meningkatkan kecemasanmu.
Edukasi Diri dan Cari Informasi
Coba pahami alasan di balik ketidakstabilan pasar. Kadang-kadang, menyadari bahwa penurunan pasar adalah respons normal terhadap berita atau peristiwa tertentu bisa membantu meredakan kecemasan.
Rebalancing
Pertimbangkan untuk rebalancing portofoliomu jika alokasi aset berubah secara signifikan karena fluktuasi pasar. Bisa jadi, ini adalah kesempatan untuk membeli aset yang ‘murah’ dan menjual yang ‘mahal’.
Tahan Diri dari Keputusan Impulsif
Jangan membuat keputusan berdasarkan reaksi emosional terhadap berita atau rumor. Ambil waktu untuk mempertimbangkan informasi dan konsultasikan dengan sumber tepercaya sebelum mengambil tindakan.
Dengan menjaga perspektif jangka panjang, tetap edukatif, dan mendekati keputusan dengan cara yang dipikirkan dengan baik, kamu akan lebih siap untuk menghadapi ketidakstabilan pasar dengan tenang dan rasional.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Tanya Jawab tentang Pasar Modal yang Paling Sering Ditanyakan di Google
Tanya jawab tentang pasar modal sering kali menjadi frasa kunci yang dicari oleh banyak orang, terutama mereka yang baru memasuki dunia investasi. Pasar modal, dengan segala kompleksitas dan dinamikanya, bisa menjadi labirin yang membingungkan bagi para pemula. Namun, dengan pemahaman yang tepat, pasar modal bisa menjadi ladang investasi yang menguntungkan dan membuka peluang untuk mencapai kebebasan finansial.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tanya jawab tentang pasar modal yang paling banyak ditanyakan di Google. Tujuan kita adalah untuk menjawab sederet tanya jawab tentang pasar modal tersebut dengan jelas dan sederhana, sehingga kamu dapat memahami pasar modal dengan lebih baik dan merasa lebih percaya diri untuk mulai berinvestasi.
5 Tanya Jawab tentang Pasar Modal
Dalam perjalanan investasimu, bisa saja nantinya kamu akan menemui berbagai istilah dan konsep yang asing. Tapi, enggak perlu khawatir. Artikel ini akan menjawab 5 tanya jawab tentang pasar modal yang sering muncul sebagai bagian pertama.
Semoga segera ada artikel tanya jawab tentang pasar modal part 2, 3, 4 dan seterusnya yang diharapkan dapat membantumu memahami dasar-dasar pasar modal dan memberikan pengetahuan yang kamu butuhkan untuk memulai perjalanan investasimu.
1. Bagaimana cara memulai investasi di pasar modal?
Memulai investasi di pasar modal bisa tampak menakutkan, apalagi kalau belum ada pengalaman sama sekali. Tetapi dengan langkah-langkah yang tepat, prosesnya dapat menjadi jauh lebih mudah dan menguntungkan.
Berikut adalah beberapa langkah untuk memulai investasi di pasar modal:
- Pahami dulu apa itu pasar modal dan bagaimana cara kerjanya. Mulailah dengan mengenali karakteristik berbagai instrumennya, seperti saham, obligasi, reksa dana, ETF, dan lainnya. Buku, kursus online, dan blog keuangan adalah sumber daya yang baik untuk memulai.
- #TujuanLoApa? Nah, pertanyaan ini adalah hal kedua yang harus dijawab dulu sebelum mulai berinvestasi. Jangan sampai berinvestasi tanpa tujuan. Mengapa? Karena dengan adanya tujuan, maka strategi pun akan lebih mudah ditentukan dan dilakukan.
- Buatlah rencana dan strategi investasi yang sesuai dengan tujuan yang sudah ditentukan. Strategi ini harus mencakup berapa banyak uang yang ingin diinvestasikan, berapa lama berencana untuk berinvestasi, dan berapa banyak risiko yang bersedia diambil.
- Buka rekening sekuritas di platform investasi online tepercaya. Periksa biaya, pilihan investasi, dan layanan yang ditawarkan sebelum membuat keputusan.
- Pilih instrumen yang sesuai dengan tujuan, profil risiko, dan kemampuan masing-masing. Ingat, setiap orang punya tujuan keuangan sendiri-sendiri, sehingga instrumen bisa saja berbeda.
- Pantau portofolio, dan buat penyesuaian jika diperlukan. Pasar modal selalu berubah, jadi strategi kita pun mungkin perlu berubah seiring waktu.
- Sabar dan konsisten, karena tidak ada yang instan dalam berinvestasi..
Ingatlah bahwa investasi melibatkan risiko dan selalu ada kemungkinan kehilangan uang. Itulah sebabnya pendidikan dan penelitian yang baik sangat penting. Selalu lakukan due diligence kamu sebelum membuat keputusan investasi.
2. Apa saja jenis-jenis instrumen investasi di pasar modal?
Berikut adalah beberapa jenis instrumen investasi yang umum ditemui di pasar modal yang bisa menjadi penjelasan tanya jawab tentang pasar modal yang kedua ini.
- Saham, yaitu sertifikat yang menunjukkan kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan. Dengan membeli saham, kamu akan menjadi pemilik sebagian dari perusahaan tersebut dan berhak atas sebagian dari keuntungan atau kerugian perusahaan.
- Obligasi, yaitu surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan. Ketika kamu membeli obligasi, maka itu artinya kamu meminjamkan dana kepada penerbit obligasi untuk jangka waktu tertentu. Sebagai gantinya, kamu akan menerima bunga yang tetap selama periode tersebut.
- Reksa dana, yaitu kumpulan uang dari sekelompok investor yang digunakan untuk membeli portofolio saham, obligasi, atau instrumen lainnya. Sebagai investor, kamu bisa membeli unit dalam reksa dana, yang mencerminkan bagian dari aset keseluruhan reksa dana tersebut.
- ETF (Exchange Traded Funds), yang mirip dengan reksa dana, namun diperdagangkan seperti saham di bursa efek. ETF dapat melacak indeks, komoditas, obligasi, atau berbagai aset lainnya.
- Sukuk, yaitu instrumen keuangan yang mirip dengan obligasi, tetapi sesuai dengan prinsip syariah Islam. Sukuk mewakili kepemilikan dalam aset atau proyek tertentu dan memberikan pendapatan yang dihasilkan oleh aset atau proyek tersebut.
Nah, yang perlu diingat dalam tanya jawab tentang pasar modal ini adalah bahwa setiap instrumen investasi memiliki risiko dan keuntungan yang berbeda, dan tidak semua instrumen mungkin cocok untuk setiap investor. Sebelum membuat keputusan investasi, pastikan kamu memahami sepenuhnya apa yang diinvestasikan dan risiko yang terlibat.
3. Bagaimana cara membuka rekening efek?
Membuka rekening efek adalah langkah penting untuk berinvestasi di pasar modal. Proses ini mungkin berbeda-beda tergantung pada broker atau platform investasi yang dipilih, tetapi berikut adalah langkah-langkah umum yang mungkin perlu dilakukan:
- Pilih platform investasi, periksa reputasi, biaya, dan jenis layanannya. Pilihlah yang paling sesuai dengan kebutuhan dan preferensimu.
- Lakukan pendaftaran secara online, biasanya akan diminta informasi pribadi seperti nama, alamat, tanggal lahir, dan informasi pekerjaan. Kamu juga akan diminta untuk mengirimkan dokumen seperti fotokopi KTP, NPWP, dan bukti alamat (misalnya tagihan listrik). Beberapa broker mungkin juga memerlukan foto dan tanda tangan digital juga.
- Isi formulir aplikasi untuk membuka rekening, dengan mengisi detail tentang latar belakang keuanganmu, tujuan investasi, dan toleransi risiko.
- Setelah aplikasi disetujui dan rekening sudah aktif, kamu biasanya perlu menyetor sejumlah uang ke rekening sekuritas sebagai modal awal. Jumlah ini berbeda-beda tergantung pada broker atau platform; ada yang meminta minimum nominal, tetapi ada juga yang tidak ada minimum setoran.
Jika sudah menyetor dana, maka kamu bisa mulai membeli saham atau instrumen pasar modal lain.
4. Bagaimana cara memilih perusahaan sekuritas atau broker yang tepat?
Memilih broker atau perusahaan sekuritas yang tepat sangat penting dalam investasi pasar modal. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat memilih broker:
- Pastikan broker memiliki reputasi baik dan dapat dipercaya. Cari tahu apakah mereka terdaftar dan diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Periksa layanan dan fitur yang ditawarkan oleh broker. Apakah mereka menawarkan platform perdagangan online? Apakah mereka menawarkan penelitian dan analisis pasar? Apakah mereka menawarkan kelas atau sejenisnya untuk edukasi investor?
- Bandingkan biaya dan komisi yang dikenakan oleh berbagai broker, yang dapat memengaruhi keuntungan investasi. Tapi ingat, broker dengan biaya terendah juga enggak selalu jadi pilihan terbaik.
- Cek, apakah platform perdagangan mereka mudah digunakan? Apakah kamu dapat mengaksesnya dari device yang kamu miliki? Apakah mereka menawarkan alat dan fitur yang dapat membantumu membuat keputusan investasi yang lebih baik? Bagaimana layanan pelanggannya? Apakah mereka mudah dihubungi jika kamu memiliki pertanyaan atau masalah?
- Cek juga, apakah proses pembukaan rekening dan melakukan transaksi sederhana dan mudah dipahami? Apakah kamu bisa melakukan setoran dan penarikan dengan mudah?
Sebelum memilih broker, lakukanlah penelitian dan pertimbangkan kebutuhan dan tujuan investasimu sendiri. Jangan ragu untuk bertanya dan meminta klarifikasi jika ada hal yang enggak dimengerti. Ingatlah bahwa broker adalah mitra dalam investasimu, jadi penting untuk memilih yang paling sesuai.
5. Apa itu indeks saham dan bagaimana cara mengikutinya?
Indeks saham adalah ukuran statistik yang mencerminkan kinerja sekelompok saham. Indeks ini biasanya terdiri dari sejumlah saham yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu, seperti ukuran perusahaan, sektor industri, atau faktor lainnya. Misalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Indonesia mencerminkan kinerja saham-saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Berikut adalah cara mengikuti indeks saham:
- Pahami cara kerjanya. Setiap indeks memiliki metodologi sendiri untuk memilih dan memberi bobot saham. Misalnya, beberapa indeks memberikan bobot lebih besar kepada perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang lebih besar, sementara yang lain mungkin memberikan bobot yang sama kepada semua perusahaan.
- Pilih indeks saham yang paling sesuai dengan tujuan investasimu. Misalnya, kamu memilih indeks yang mencerminkan kinerja pasar saham secara keseluruhan, atau mungkin kamu lebih tertarik pada indeks yang mencakup jenis saham tertentu, seperti saham teknologi atau saham perusahaan kecil.
- Ikuti kinerja indeks saham melalui berbagai sumber, termasuk situs web berita keuangan, situs web bursa saham, dan platform investasi atau perdagangan. Mereka biasanya akan melaporkan perubahan dalam nilai indeks, baik dalam persentase dan dalam poin.
- Kalau kamu ingin berinvestasi sesuai dengan kinerja indeks, kamu bisa mempertimbangkan investasi dalam ETF (Exchange Traded Funds) atau reksa dana indeks. ETF dan reksa dana indeks mencoba untuk meniru kinerja indeks tertentu dengan membeli semua (atau sampel) saham dalam indeks tersebut.
- Mengikuti indeks saham juga melibatkan pemahaman tentang faktor-faktor yang memengaruhi kinerja saham dalam indeks. Ini mungkin termasuk analisis fundamental (seperti laba perusahaan dan pertumbuhan) dan analisis teknikal (seperti tren harga dan volume perdagangan).
Ingatlah bahwa meskipun indeks saham dapat memberikan gambaran umum tentang kinerja pasar, mereka tidak mencerminkan kinerja investasi individu dan tidak memperhitungkan biaya atau pajak. Selalu lakukan penelitian dan pertimbangan sendiri sebelum membuat keputusan investasi.
Nah, itu dia tanya jawab tentang pasar modal bagian pertama. Semoga bisa membantumu memahami seluk beluk pasar modal dengan lebih baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!