Menyiapkan Dana Pendidikan Anak di Tengah Kenaikan Biaya Tahun 2025
Biaya sekolah nggak pernah turun. Betul? Tiap tahun, angka yang harus dibayar selalu naik, bikin banyak orang tua pusing tujuh keliling. Makanya, menyiapkan dana pendidikan sejak dini jadi hal yang wajib, apalagi di tengah tren kenaikan biaya yang nggak bisa dihindari kayak di tahun 2025 ini.
Kalau nggak dipersiapkan dari sekarang, besar kemungkinan keuangan keluarga bisa keteteran saat waktunya tiba.
Tantangan utamanya adalah menjaga kestabilan keuangan sambil tetap menabung buat masa depan anak. Tapi jangan khawatir, ada banyak cara yang bisa dilakukan biar dana pendidikan tetap aman tanpa harus bikin stres.
Kuncinya, mulai dari langkah kecil dan disiplin dalam mengatur keuangan. Dengan perencanaan yang matang, kebutuhan pendidikan anak bisa tercapai tanpa mengorbankan kebutuhan penting lainnya.
Table of Contents
Siapkan Dana Pendidikan, Meski Lagi-Lagi Naik di Tahun 2025

Yes, biaya pendidikan akan terus naik tiap tahun. Banyak orang tua mulai khawatir, tapi sebenarnya ada cara untuk tetap menyiapkan dana pendidikan tanpa stres berlebihan.
Yuk, bahas langkah-langkah yang bisa diambil untuk mempersiapkan masa depan pendidikan anak dengan lebih tenang. Mumpung masih di awal tahun kan?
1. Hitung dan Pantau Kenaikan Biaya Pendidikan
Menghitung estimasi dana pendidikan itu penting dilakukan pertama kali, supaya kita tahu targetnya dan enggak asal menabung. Jadi, hitung dulu ya.
Ingat, jangan cuma fokus ke uang pangkal atau SPP, tapi pikirkan juga biaya lain kayak buku, seragam, alat tulis, sampai kegiatan ekskul atau study tour yang pasti muncul tiap tahun. Semua itu bakal jadi pengeluaran rutin yang enggak bisa diabaikan.
Selain itu, pantau terus kenaikan biayanya. Jarang banget biaya sekolah itu tetap, biasanya tiap tahun naik sekitar 10-15%, tergantung kebijakan sekolah. Jadi, penting banget tahu tren kenaikan biar enggak kaget pas waktunya bayar.
Info ini juga bakal bantu kamu menghitung berapa dana yang perlu disisihkan tiap bulan dan bikin perencanaan jadi lebih matang.
Baca juga: Contoh Rencana Investasi Pribadi untuk Tujuan Finansial Dana Pendidikan Anak
2. Sesuaikan Kemampuan
Pilih sekolah yang sesuai dengan kemampuan finansial. Hindari memaksakan diri untuk memasukkan anak ke sekolah yang biayanya bikin keuangan megap-megap.
Ingat, pendidikan itu maraton, bukan sprint. Jangan sampai baru awal udah kehabisan napas gara-gara memaksakan diri. Yang penting adalah kualitas pendidikannya, bukan sekadar nama besar sekolah.
Lebih baik cari sekolah yang biayanya masuk akal, tapi punya kurikulum bagus dan lingkungan yang mendukung anak berkembang. Lagi pula, anak bakal lebih nyaman kalau orang tua juga enggak stres memikirkan SPP-nya setiap bulan.
3. Pilih Instrumen
Manfaatkan tabungan atau investasi yang punya potensi berkembang untuk dana pendidikan ini, biar uang enggak cuma mengendap. Pilih produk yang memang cocok buat kebutuhan jangka panjang.
Misalnya, kalau butuh dana dalam beberapa tahun ke depan, bisa pilih instrumen yang lebih stabil. Tapi kalau waktu persiapannya masih panjang, pilih investasi yang hasilnya lebih maksimal, walaupun risikonya agak tinggi. Intinya, sesuaikan sama target dan kemampuan, biar tabungan pendidikan enggak cuma aman, tetapi juga tumbuh.

4. Mulai Sekarang
Mulai dari sekarang, karena kalau nggak, waktu bakalan jalan terus dan biaya pendidikan makin naik. Kalau baru mulai pas anak udah mau sekolah, pasti berasa berat banget.
Jadi, enggak usah memikirkan besar atau kecilnya tabungan di awal. Yang penting mulai dulu. Bikin pos khusus buat pendidikan, pisahkan dari tabungan lain biar enggak tercampur dengan kebutuhan sehari-hari. Anggap saja kayak bayar cicilan tiap bulan—rutin, tanpa mikir ulang.
5. Cari Beasiswa atau Subsidi Pendidikan
Jangan ragu buat cari info soal beasiswa atau bantuan semacam subsidi. Banyak banget sekolah atau lembaga yang sebenarnya punya program ini, tetapi sering enggak terekspos.
So, coba deh rajin-rajin cek website sekolah, komunitas pendidikan, atau bahkan tanya langsung ke pihak sekolah. Kadang, potongan biayanya lumayan banget buat meringankan beban. Yang penting, siapkan semua persyaratannya dari awal dengan baik, biar enggak ribet pas mau daftar. Jangan tunggu mepet, karena biasanya kuotanya kan terbatas.

6. Ajarkan Keuangan pada Anak
Ajarkan anak soal keuangan sedari kecil, biar mereka paham kalau uang itu enggak datang begitu aja. Enggak perlu ribet, mulai dari hal sederhana. Bisa sambil beri contoh nyata. Misalnya, ajak mereka lihat buku tabungan atau jelaskan kenapa orang tua kerja keras tiap hari. Anak bakal lebih paham kalau mereka lihat sendiri prosesnya.
Setelah paham konsep, jelaskan juga kalau biaya sekolah itu bukan cuma sekadar bayar SPP, tapi ada banyak kebutuhan lain yang harus disiapkan.
Jadi, mereka nggak cuma tahu soal “minta uang”, tapi juga belajar menghargai usaha yang dibutuhkan buat memenuhi kebutuhan mereka. Kalau anak udah punya pola pikir kayak gini, mereka bakal lebih bertanggung jawab dalam mengelola uang di masa depan.
Baca juga: Contoh Financial Planning Pribadi yang Cocok untuk Semua Orang
Menyiapkan dana pendidikan memang butuh usaha dan perencanaan. Naik lagi tahun ini? Ya, kan sudah biasa. Enggak perlu panik. Mulai saja dari langkah kecil yang sesuai kemampuan, lalu tingkatkan pelan-pelan. Yang penting, konsisten dan enggak mudah tergoda pakai tabungan buat keperluan lain.
Dengan cara ini, masa depan pendidikan anak bakal lebih terjamin tanpa bikin keuangan keluarga berantakan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tahun Ajaran Baru, Ada 5 Kebutuhan Ini yang Harus Disiapkan
Tahun ajaran baru sering kali dianggap sebagai momen yang penuh semangat dan harapan buat orang tua dan anak-anak. Dengan berbagai resolusi pendidikan yang telah ditetapkan, kini saatnya untuk memulai perjalanan akademis yang lebih baik.
Namun, sebelum menapaki jalan ini, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar anak-anak dapat menjalani proses belajar dengan lancar. Kesiapan ini tidak hanya berkaitan dengan mental, tetapi juga meliputi aspek logistik yang penting.
Dalam rangka menyambut kegembiraan dan tantangan yang akan dihadapi di tahun ajaran baru ini, penting bagi orang tua untuk menyusun daftar kebutuhan yang harus disiapkan. Mulai dari peralatan sekolah, pakaian, hingga kebutuhan ekstra lainnya sesuai kebutuhan. Semua hal tersebut memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak.
So, kali ini, kita akan membahas lima kebutuhan utama yang harus diantisipasi dan disiapkan oleh setiap orang tua seiring dimulainya tahun ajaran baru.
5 Kebutuhan Tahun Ajaran Baru yang Mesti Disiapkan

Daftar Ulang
Saat anak-anak naik ke tingkat kelas yang lebih tinggi, maka ada sekolah yang memiliki kebijakan bagi siswa untuk melakukan daftar ulang.
Nah, biasanya di sini juga ada iuran tahunan. Ya, tergantung kebijakan sekolah masing-masing sih. Seperti di sekolah negeri, besar kemungkinan iuran awal tahun ajaran baru seperti ini tidak ada. Namun, di beberapa sekolah swasta, terdapat kebijakan yang mengharuskan pembayaran kontribusi sekolah di awal tahun ajaran baru seperti sekarang ini. Oleh karena itu, disarankan untuk memastikan apakah sekolah tempat anak belajar memiliki kebijakan semacam ini.
Sejatinya, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, sekolah telah diberi arahan untuk tidak membebankan biaya tambahan kepada orang tua sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak mereka. Namun, implementasi kebijakan ini mungkin lebih menantang bagi sekolah swasta.
Beberapa di antaranya masih membutuhkan kontribusi sekolah di luar SPP bulanan, dikarenakan kebutuhan mereka akan dana tambahan untuk pengembangan fasilitas dan operasional. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan oleh pemerintah biasanya hanya mencakup kebutuhan operasional dasar dalam pendidikan. Sementara itu, sekolah tersebut juga memiliki beragam kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
SPP 2 Bulan
Sering kali, aspek ini luput dari perhitungan. Umumnya, anak-anak kembali bersekolah setelah liburan dan kenaikan kelas di pertengahan bulan Juli, yang diikuti oleh pergantian bulan ke Agustus hanya dalam waktu sekitar 2 minggu berikutnya.
Akibatnya, pembayaran SPP terasa seakan-akan dilakukan untuk dua bulan secara bersamaan; yaitu membayar untuk bulan Juli dan Agustus, karena jarak waktunya sangat singkat. Dengan demikian, dampak finansialnya cukup signifikan.
Adalah bijaksana untuk mempertimbangkan hal ini sejak dini, supaya enggak shock duluan akibat setelah membayar SPP, kok tiba-tiba tagihan berikutnya sudah datang lagi.

Buku-Buku dan Alat Tulis
Saat ini, pemerintah telah mengambil langkah positif dengan menyediakan bantuan berupa buku ajar yang telah disinkronisasi dengan kurikulum. Buku paket ini biasanya dipinjamkan pada siswa melalui perpustakaan sekolah masing-masing, dan boleh digunakan selama satu tahun penuh.
Beberapa orang tua merasa puas dengan membiarkan anak mereka menggunakan buku-buku yang telah disediakan oleh pemerintah. Namun, ada juga yang memilih untuk membeli paket buku secara mandiri bagi anak mereka. Tentu saja, ini merupakan keputusan pribadi. Alasan utama biasanya adalah untuk kenyamanan dalam belajar, karena buku yang dipinjamkan pastinya kan enggak boleh dicorat-coret. Padahal kadang, ada anak yang suka mencatat langsung di buku ajar yang dipakainya.
Jika kita melihat di salah satu platform jual beli online, satu set buku tematik dijual dengan harga kisaran Rp70.000 – Rp90.000, yang sudah mencakup tema 1 hingga 8 kalau di sekolah dasar. Sementara, ada juga buku-buku pendukung yang juga diperlukan. Masih berdasarkan observasi di platform jual beli online, harga buku pendukung ini berkisar antara Rp80.000 – Rp130.000 per buku untuk sekolah dasar, tergantung pada ketebalannya dan penerbit.
Nah, pastinya, kalau hal ini enggak dianggarkan, ya jadinya cukup berat juga di keuangan kan?
Salah satu opsi untuk menghemat adalah dengan berburu diskon dan promo, yang sering dilakukan oleh toko-toko buku, baik secara offline maupun online. Alternatif lain adalah mencari buku bekas. Kalau sempat berburu, bisa saja menemukan yang kondisinya lumayan, sementara harganya bisa jadi setengah dari harga buku baru.
Selain itu, mungkin juga akan butuh buku dan alat tulis. Ini masih sama, bisa menghemat dengan berburu diskon dan promo yang biasanya selalu ada di awal tahun ajaran baru, atau membeli secara grosiran.
Pakaian Seragam
Di awal tahun ajaran baru, orang tua mungkin perlu membeli beberapa pakaian seragam sekaligus untuk anak yang baru naik kelas. Bisa jadi karena pakaian seragam yang lama sudah enggak muat, terutama rok yang mungkin sudah terlalu pendek atau celana yang sudah terlalu tinggi.
Anak-anak zaman sekarang pertumbuhannya luar biasa kan ya? Terutama yang masih duduk di sekolah dasar, pertumbuhan fisik mereka cukup signifikan, terutama ketika mereka baru memasuki kelas satu dan sekarang mungkin sudah di kelas tiga atau empat. Tentu saja, kasihan jika anak-anak dipaksa mengenakan seragam yang sudah kekecilan. Oleh karena itu, hal ini harus dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan di tahun ajaran baru.

Sepatu, Tas, dan Lainnya
Ada orang tua yang memiliki kebiasaan membeli sepatu baru setiap tahun untuk anak-anak mereka. Kadang terjadi, meskipun telah membeli sepatu bermerk berkualitas dengan harapan akan lebih tahan lama, tetapi ternyata di akhir tahun ajaran sepatu tersebut sering kali sudah tidak layak pakai lagi. Entah jahitannya yang terlepas, solnya lepas, dan lain sebagainya. Atau ya yang klasik: kekecilan.
Selain sepatu, mungkin juga ada item tambahan lainnya yang harus diperiksa dan disiapkan, yang mungkin bervariasi berdasarkan kebutuhan spesifik dari setiap individu. Karena itu, jangan sampai lupa untuk menambahkannya di anggaran.
So, kalau dilihat-lihat lagi, keperluan di tahun ajaran baru ini memang cukup banyak, dan sifatnya printilan. Kebanyakan orang tua selalu hanya fokus pada dana pendidikan yang akan digunakan untuk membayar uang pangkal atau iuran yang memang jumlahnya besar, sehingga yang printilan ini sering ke-skip. Padahal kalau misalnya dijumlah secara total, nominalnya juga banyak lo!
Jadi, penting untuk diingat bahwa persiapan yang matang terhadap kebutuhan anak-anak menjelang tahun ajaran baru adalah investasi dalam pendidikan mereka. Dengan memastikan bahwa mereka memiliki semua yang dibutuhkan, kita membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yang dapat meningkatkan fokus dan motivasi mereka.
Selain itu, keterlibatan aktif dan dukungan orang tua juga sangat berperan dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan kegigihan anak dalam menghadapi tantangan akademis. Mari kita dedikasikan waktu dan sumber daya kita untuk mempersiapkan anak-anak kita dengan sebaik-baiknya, karena investasi dalam pendidikan adalah investasi untuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!