Pentingnya Diversifikasi Portofolio sebagai Cara Investasi Saham Pemula
Mau investasi saham? Kamu bisa memulainya kapan saja. Tapi, ada satu hal yang penting untuk dipahami sejak awal: pentingnya diversifikasi portofolio sebagai salah satu cara investasi saham pemula yang legit.
Gimana cara melakukan diversifikasi ini? Nah, kita pernah bahas sebenarnya mengenai diversifikasi investasi, tetapi secara umum dengan beragam instrumen. Yuk, kita bahas kali ini, khusus untuk investasi saham.
Table of Contents
Apa Itu Diversifikasi Investasi sebagai Cara Investasi Saham Pemula?
Pengertian diversifikasi pada investasi saham kurang lebih ya sama dengan diversifikasi dalam investasi pada umumnya. Diversifikasi investasi itu intinya adalah enggak menempatkan semua danamu di satu tempat. Buat kamu yang baru mulai investasi saham, ini bisa jadi cara jitu buat mengurangi risiko.
Karena, kalau kamu taruh semua dana di satu saham dan saham itu tiba-tiba jatuh, kamu bisa kehilangan banyak. Namun, kalau kamu sebar investasimu di berbagai saham atau bahkan jenis investasi lain, seperti obligasi atau reksa dana, satu saham turun enggak bakal bikin kamu bangkrut.
Baca juga: Mengapa Diversifikasi Penting: Contoh Investasi dan Bagaimana Cara Menyeimbangkannya
Pentingnya Diversifikasi Investasi Saham
Nah, jadi dari pengertian di atas, bisa dipahami bahwa diversifikasi itu kayak safety net buat investasi kamu, biar lebih aman dan potensi ruginya bisa diminimalkan.
Diversifikasi portofolio sangat penting dalam cara investasi saham pemula, karena beberapa alasan utama. Berikut yang paling utama.
1. Pengurangan Risiko
Diversifikasi membantu mengurangi risiko karena tidak semua investasi akan terpengaruh oleh kejadian ekonomi atau pasar yang sama. Jika satu saham atau sektor mengalami penurunan, kehilangan tersebut bisa dikompensasi oleh kinerja yang lebih baik di saham atau sektor lain.
2. Stabilitas Return
Dengan memiliki saham dari berbagai sektor atau geografis, investor bisa lebih stabil dalam mendapatkan return. Hal ini karena fluktuasi harga saham pada satu sektor mungkin akan diseimbangkan oleh kestabilan atau kenaikan di sektor lain.
3. Manfaat dari Pertumbuhan Sektor Berbeda
Kalau sudah investasi dalam saham, kamu akan tahu bahwa beberapa sektor bisa memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dibanding yang lain di waktu tertentu. Dengan diversifikasi, kamu memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari sektor-sektor yang sedang berkembang.
4. Pengalaman Belajar
Bagi investor pemula, diversifikasi memberikan peluang untuk belajar tentang berbagai sektor dan cara kerja pasar tanpa terlalu bergantung pada satu jenis investasi saja. Ini meningkatkan pengetahuan dan keterampilan investasi secara keseluruhan.
5. Adaptasi dengan Perubahan Pasar
Pasar berubah secara dinamis dan apa yang berhasil hari ini bisa jadi enggak berlaku untuk esok. Diversifikasi memungkinkan portofolio untuk lebih fleksibel dan mampu menyesuaikan dengan perubahan tren dan kondisi pasar.
Secara keseluruhan, strategi diversifikasi sangat membantu dalam meminimalisir risiko sambil tetap memberikan potensi pertumbuhan. Bagi pemula, ini adalah cara yang baik untuk memulai investasi saham dengan lebih aman.
Jenis Diversifikasi Investasi Saham yang Perlu Kamu Lakukan
Sebagai cara investasi saham pemula, kamu kudu paham bahwa diversifikasi itu kayak memilih menu makanan di buffet, ada banyak pilihan yang bisa kamu ambil untuk menghindari kebosanan atau risiko keracunan makanan yang sama. Ada dua cara utama buat diversifikasi investasi sahammu, yaitu secara vertikal dan horizontal.
1. Diversifikasi Vertikal
Dalam diversifikasi vertikal, kamu enggak cuma fokus ke satu jenis saham aja, tetapi menyebar investasimu di saham-saham yang beda karakter. Misalnya, kamu taruh dana di saham perusahaan besar yang stabil dan biasanya kasih dividen.
Di samping itu, kamu juga taruh sebagian dana di saham perusahaan baru yang mungkin lebih berisiko tetapi punya potensi untung yang potensial. Jadi, kamu bisa seimbang antara keamanan dan kesempatan mendapatkan return yang lebih baik.
2. Diversifikasi Horizontal
Diversifikasi horizontal berarti kamu memilih berbagai jenis instrumen investasi. Jadi, selain saham, mungkin kamu juga taruh duit di reksa dana atau obligasi.
Ingat kan, bahwa setiap instrumen memiliki karakternya masing-masing dari segi risiko, keuntungan, dan likuiditasnya. Dengan cara investasi saham pemula ini, kamu bisa lebih fleksibel mengatur dana yang kamu punya. Misalnya, obligasi buat dana darurat atau kebutuhan jangka menengah, sedangkan saham buat investasi jangka panjang.
Dengan mengerti dua jenis diversifikasi ini, kamu jadi bisa lebih cerdas mengatur portofolio investasimu. Kamu enggak cuma mengejar untung, tetapi juga melindungi aset dari risiko-risiko yang enggak terduga. Dengan strategi ini, investasimu jadi lebih kuat dan bisa tahan banting dalam berbagai situasi pasar.
So, sampai di sini sudah paham ya, bahwa langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memahami betul cara kerja investasi ini. Pelajari dasar-dasar saham, cara membaca laporan keuangan, dan pahami indikator pasar.
Dengan pengetahuan cara investasi saham pemula yang mumpuni, kamu bisa lebih cermat dalam membuat keputusan investasi dan memanfaatkan strategi diversifikasi dengan efektif.
Jangan lupa, investasi yang baik adalah investasi yang informasinya lengkap dan dipertimbangkan matang-matang. Dengan begitu, kamu bisa mengoptimalkan potensi return dari setiap investasi yang kamu lakukan, dan tentu saja, menjaga portofolio kamu tetap aman dan berkembang.
Baca juga: Bagaimana Cara Menemukan Rekomendasi Saham Dividen Tinggi untuk Pendapatan Pasif
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Kesalahan Umum dalam Cara Main Saham Pemula
Saham adalah instrumen yang sering dibahas oleh berbagai kalangan karena mempunyai tingkat capital gain yang tinggi. Saham juga dikatakan sebagai salah satu instrumen yang cocok sebagai dana pensiun. Sayangnya, banyak orang melakukan cara main saham pemula cenderung ugal-ugalan dan tidak memperhitungkan segala konsekuensi dengan cermat.
Yah, mungkin mereka melihat orang lain yang bisa meraih banyak tujuan keuangan dengan menggunakan instrumen saham. Namun, mereka hanya fokus pada hasil akhir, tanpa mau tahu bagaimana proses untuk berinvestasi saham dengan pintar.
Perlu diingat bahwa tingkat risiko yang dihadapi dalam instrumen tersebut cukup tinggi. Bahkan, tidak jarang para investor pemula membuat kesalahan yang bersifat merugikan. Oleh karena itu, penting sekali untuk mempelajari berbagai risiko dan tantangan yang ada di depan mata.
Kesalahan Cara Main Saham Pemula
Melakukan kesalahan dalam investasi saham sebenarnya wajar, apalagi bagi investor pemula. Namun, jika kesalahan yang sudah diperbuat terus diulang-ulang, maka hal tersebut akan membuat kamu rugi besar.
Nah, sebenarnya kita diuntungkan dengan adanya beberapa kesalahan yang dibuat oleh orang lain yang ugal-ugalan dalam main saham ini. Kita bisa belajar dari kesalahan tanpa perlu melakukannya lebih dulu.
So, seperti apa kesalahan cara main saham pemula yang sering terjadi itu? Yuk, kita coba lihat satu per satu.
1. Mengabaikan Riset
Banyak orang tertarik untuk melakukan cara main saham pemula karena keuntungan (yang katanya) menggiurkan. Mereka lantas memilih saham dengan cara-cara yang bisa dibilang absurd, mulai dari cuma ikut-ikutan, “kayaknya ini saham bagus”, dan berbagai cara instan lain untuk memilih saham.
Padahal riset ini sangat penting. Bahkan investor yang berpengalaman pun akan riset secara mendalam sebelum memilih saham untuk dibeli dengan berbagai tujuan investasi. Mengabaikan riset termasuk kesalahan umum yang membuat banyak orang mendapatkan kerugian.
Dalam berinvestasi, penting sekali untuk memikirkan setiap langkah yang akan diambil dengan bijak. Beberapa hal yang perlu diselidiki terlebih dahulu sebelum berinvestasi adalah manajemen, laporan keuangan, prospek perusahaan, dan lainnya.
2. Berdasarkan Emosi
Kesalahan lain yang umumnya dilakukan dalam cara main saham pemula adalah hanya mengandalkan emosi. Misalnya, saat pasar merosot tajam, investor yang takut merugi akan bergegas menjual saham mereka dengan harga rendah. Keputusan yang gegabah ini secara tidak langsung akan membuat kamu rugi besar.
Bukan hanya itu, bentuk emosi lain yang sering memengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi adalah terlalu serakah. Umumnya, para pemula ingin bergegas memperoleh keuntungan besar, sehingga langsung menanamkan investasi tanpa memikirkannya secara rasional.
Oleh karena itu, investor pemula perlu melakukan pertimbangan untuk investasi tujuan jangka panjang dan tidak terlalu mengikuti emosional semata dalam berinvestasi.
3. Mengabaikan Diversifikasi
Kesalahan yang cukup serius saat melakukan cara main saham pemula adalah mengabaikan diversifikasi. Istilah ini menitikberatkan pengedaran investasi ke berbagai jenis saham untuk menekan risiko.
Jika kamu berinvestasi hanya pada satu sektor atau satu jenis instrumen saja, maka risiko yang pertama kali harus kamu hadapi adalah tentang fluktuasi. Tidak ada seorang pun yang mampu menebak arah pasar secara akurat 100% secara terus menerus. Anything can happen! Di pasar saham, pagi menghijau, sore memerah adalah hal yang sangat biasa. Bahkan kadang dalam satu periode saham bisa anjlok berkepanjangan.
Inilah kenapa kamu harus melakukan diversifikasi, agar risiko investasi bisa tersebar, sehingga meningkatkan peluang dalam menghasilkan keuntungan.
4. FOMO
FOMO (Fear of Missing Out) merupakan kesalahan yang terjadi saat investor membeli saham hanya karena ikut-ikutan tren pasar. Mereka takut kehilangan peluang, sehingga mengabaikan riset dan analisis yang matang.
FOMO juga termasuk bentuk keputusan yang impulsif dan sering kali menyebabkan kerugian finansial. Bisa saja yang terjadi adalah kamu membeli saham saat harganya sedang berada di puncak, dan kemudian harga anjlok hingga berhari-hari, bahkan berbulan-bulan. Bahkan ada loh, saham yang tinggi karena diviralkan oleh orang tertentu, dan ternyata setelah itu amblas enggak pernah muncul di permukaan lagi.
So, investor pintar tidak boleh FOMO, karena investor pintar akan berpikir dalam jangka panjang, bukan sekadar pengin memanfaatkan situasi.
5. Beli Saham Murah tanpa Lihat Prospek
Dalam membeli saham, jangan hanya berfokus pada harga yang murah. Kamu juga perlu mempertimbangkan prospek perusahaan ke depannya untuk memprediksi untung atau rugi di masa depan.
Karena ya, memang begitulah prinsip investasi kan? Menanam modal hari ini, untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari.
Oleh karena itu, investor pemula perlu melihat rekan jejak perusahaan, mulai dari manajemen, perjalanan sejarah, dan peluang di masa depan, dan lainnya. Jangan hanya melihat saham dari harga murah atau mahal saja.
6. Tidak Memiliki Rencana Investasi
Bagaimana bisa berinvestasi tanpa diiringi dengan rencana keuangan? Ya karena kita adalah investor, bukan seseorang yang sekadar beli gorengan di pinggir jalan.
Investor pemula perlu memahami bahwa menyusun rencana atau strategi adalah bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan keuangan dan berinvestasi.
Namun, faktanya masih banyak investor pemula yang tidak memiliki rencana yang jelas dan spesifik. Mereka umumnya tidak mengetahui batasan risiko dan strategi yang perlu dilakukan saat investasi berjalan tidak sesuai yang diharapkan. Itulah mengapa, mulai dari sekarang harus memikirkan rencana jangka panjang dalam berinvestasi saham.
7. Tidak Mempersiapkan Diri untuk Kerugian
Hal yang perlu diingat dari kegiatan investasi adalah tidak ada untung atau rugi yang abadi. Apalagi, saham termasuk jenis investasi yang memiliki risiko yang tinggi, sehingga kamu perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi kerugian.
Investor pemula perlu menyadari bahwa kerugian adalah bagian untuk berproses. Itulah pentingnya menata mental dan mempersiapkan dana darurat saat menghadapi kerugian. Dengan begitu, kamu tidak akan mengambil keputusan yang impulsif.
Beberapa kesalahan cara main saham pemula yang dijelaskan di atas bisa dijadikan pembelajaran agar tidak melakukannya di kemudian hari. Akan lebih baik lagi jika kamu mampu belajar dari pengalaman para investor yang telah sukses, sehingga dapat menerapkannya dalam berinvestasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Instrumen Investasi untuk Pemula, Apa Saja ya yang Cocok?
Investasi semakin populer. Semoga sih tak hanya sekadar trending topic ya, tetapi benar-benar menjadi tanda bahwa semakin banyak orang sadar akan pentingnya berinvestasi. Tapi, ya memang di situlah masalahnya. Banyak yang mulai tertarik, tapi tanpa ilmu yang memadai sehingga bingung apa instrumen investasi untuk pemula yang pas.
Memang, investasi untuk pemula harus dipahami sebagai bagian dari rencana keuangan yang sangat penting, dan mesti dilakukan oleh siapa pun yang sudah berpenghasilan dan punya cita-cita atau mimpi. Selain bisa menumbuhkan aset, investasi juga dapat menghindarkan kita dari berbagai kesulitan keuangan di masa mendatang. Misalnya jadi bisa menyekolahkan anak hingga jenjang pendidikan tertinggi tanpa terganggu biaya, bisa pensiun sejahtera dan mandiri, dan seterusnya.
So, kita memang perlu mempelajari berbagai jenis instrumen investasi untuk pemula sebelum benar-benar melakukannya, agar kita bisa memilih yang pas dengan kebutuhan.
Terus, apa saja instrumen investasi untuk pemula yang pas itu? Berikut daftarnya, dan juga sedikit cara memulai investasinya.
Instrumen Investasi untuk Pemula
Deposito
Deposito ini adalah investasi rasa tabungan, cocok banget sebagai instrumen investasi untuk pemula. Pasalnya, deposito merupakan produk perbankan, yang keamanannya dijamin oleh LPS hingga nominal Rp2 miliar. Artinya, kalau ada apa-apa dengan simpanan deposito yang disebabkan oleh faktor instansinya atau kebijakannya, maka tabunganmu akan dijamin utuh. Dengan catatan, tidak lebih dari Rp2 miliar ya.
Saat artikel ini ditulis, Bank Indonesia baru saja menaikkan suku bunga acuannya ke level 4.75%, sehingga bisa jadi akan ada penyesuaian juga pada bunga deposito. Kamu bisa mengeceknya ke bank yang terkait.
Cara berinvestasi deposito:
- Untuk membuka deposito, kamu bisa datang ke bank terkait, atau jika kamu sudah menjadi nasabah dan punya mobile banking-nya, umumnya sudah disediakan fitur untuk membuka deposito secara online.
- Tentukan nominal dana yang pengin kamu depositokan.
- Pilih jenis deposito, ARO atau Non-ARO. Jika ARO maka secara otomatis deposito akan diperpanjang, Non-ARO sebaliknya.
- Tentukan juga bunganya mau diapakan. Paling menguntungkan jika bunga kembali didepositokan, sehingga kamu pun mendapatkan bunga dari bunga.
- Tentukan tenor, sesuaikan dengan tujuan keuangan. Ada 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan.
Mudah kan?
Emas
Emas juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi untuk pemula yang pas. Jika dibandingkan dengan instrumen, emas dianggap sebagai safe haven lantaran dianggap bernilai paling stabil. Tetapi, jika mengharapkan return yang optimal, emas cocok jika menjadi instrumen investasi jangka panjang.
Perlu kamu ketahui, bahwa harga emas tetaplah fluktuatif, tergantung pada kondisi ekonomi dunia. Namun, yang pasti, ketika dunia sedang tidak baik-baik saja, biasanya harga emas justru melambung.
Cara mulai investasi emas:
- Beli emas di penjual yang tepercaya; bisa di Butik Emas, Pegadaian, atau toko emas yang sudah bereputasi. Kamu juga bisa membeli emas online melalui marketplace ataupun logammulia.com
- Pilih gramasi emas yang pengin kamu beli. Biasanya tersedia dalam 5 gram, 10 gram, hingga 1 kilogram. Semakin besar gramasi, maka jatuhnya akan semakin murah. Tentukan sesuai kemampuan.
- Setelah disepakati harga dan gramasi, kamu bisa membayar emas yang kamu beli.
- Simpan emas di tempat yang aman.
Reksa dana
Instrumen investasi untuk pemula yang pas berikutnya adalah reksa dana. Instrumen ini cocok banget buat pemula yang masih belum pengalaman melakukan analisis, memantau pasar, dan mengelola dana investasi dengan taktis. Pasalnya, di sini akan ada manajer investasi yang akan membantu.
Cara berinvestasi di reksa dana:
- Download dan install aplikasi investasi reksa dana di smartphone. Kamu bisa memilih salah satu dari banyak nama aplikasi yang ada, tetapi jalan lupa untuk pastikan bahwa aplikasinya legal dan diawasi oleh OJK
- Lakukan registrasi dan buka akun, ikuti petunjuk yang sudah disediakan.
- Ada aplikasi yang meminta deposit awal, tetapi ada juga yang tidak. Kamu bisa mentransfer sejumlah dana jika kamu sudah melakukan pemesanan reksa dana.
- Lakukan pembayaran sesuai nominal
- Reksa dana pun sudah kamu miliki, tinggal topup secara konsisten sesuai rencana.
Obligasi
Obligasi adalah surat utang, yang juga bisa menjadi salah satu instrumen investasi untuk pemula. Ada beberapa jenis obligasi yang bisa dipilih tetapi untuk pemula yang paling pas adalah obligasi pemerintah. Ada 4 jenis obligasi pemerintah yang sering ditawarkan, yaitu ORI, SBR, Sukuk Ritel, dan Sukuk Tabungan, masing-masing dengan karakteristiknya sendiri.
Berinvestasi di obligasi relatif sangat rendah risiko. Pasalnya, surat utang ini diterbitkan oleh pemerintah, dan dijamin. Sepanjang sejarah, pemerintah belum pernah mengalami gagal bayar.
Jika kamu berminat berinvestasi di obligasi, ini caranya:
- Kamu tidak bisa sewaktu-waktu membeli obligasi pemerintah. So, pantau media sosial Kemenkeu supaya kamu enggak ketinggalan berita penawaran obligasi per serinya.
- Saat sudah diumumkan ada penawaran, kamu bisa registrasi di beberapa mitra distribusi yang sudah ditunjuk. Kalau kebetulan sudah punya akun, kamu bisa langsung membeli. Namun, jika belum, kamu harus melewati prosedur registrasi yang cukup simpel.
- Jika sudah teregistrasi, kamu bisa memesan obligasi yang sedang ditawarkan, dan tentukan nominal investasinya.
- Lakukan pembayaran sesuai petunjuk yang diberikan.
- Kamu akan mendapatkan jatah investasi, dan kupon pun akan masuk secara otomatis ke rekeningmu setiap bulan sesuai ketentuan.
Saham
Instrumen investasi untuk pemula berikutnya yang bisa dipilih adalah saham. Namun, saham termasuk instrumen risiko tinggi, sehingga kamu perlu untuk punya strategi jitu agar bisa menjaga nilainya. Salah satu strategi yang bisa dipakai oleh investor pemula adalah dengan menerapkan investasi jangka panjang.
Cara untuk mulai investasi saham pemula:
- Pilih perusahaan sekuritas yang akan menjadi perantara kamu melakukan transaksi. Jangan lupa pastikann sekuritasnya legal dan diawasi oleh OJK, serta sudah menjadi anggota bursa ya.
- Download aplikasinya di smartphone, lakukan registrasi akun sesuai ketentuan.
- Setor deposit dana sesuai ketentuan. Ada yang memberlakukan minimal deposit, ada yang tidak. Kamu bisa mencari informasinya terlebih dulu.
- Lakukan analisis saham untuk memilih yang paling potensial.
- Jika sudah memilih, lakukan pembelian. Biasanya ada tombol ‘Buy’ dan ‘Sell’ pada ticker saham yang kamu pilih.
- Setelah melakukan pembelian, secara otomatis saldomu di rekening sekuritas akan berkurang, dan portofolio saham kamu bertambah.
Nah, itu dia 5 instrumen investasi untuk pemula yang paling pas, dengan karakternya masing-masing. Sebenarnya instrumen investasi enggak hanya itu saja, tetapi masih ada banyak lagi, mulai dari properti bahkan kripto atau NFT. Kamu boleh saja memilih instrumen lain tersebut, tetapi harus betul-betul mempelajari cara kerjanya sehingga risiko bisa ditekan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Investasi Saham Pemula, Tekan Risiko Deg-Degan!
Namanya juga investasi. Pasti selalu akan ada risiko yang menyertai. Begitu juga saham. So, kalau kamu adalah salah satu yang baru mulai, cara investasi saham pemula yang benar adalah dengan memahami risiko investasi.
Risiko investasi saham sebenarnya adalah hal yang lazim. Lumrah. Buat yang jam terbangnya sudah tinggi, bisa dipastikan pernah mengalaminya. Dan saham bukan satu-satunya instrumen berisiko loh. Misalnya kamu memilih investasi properti, tetap saja akan muncul risiko misalnya kena bencana. Mau deposito? Ya tetap saja ada risikonya, misalnya bank yang bersangkutan tiba-tiba dilikuidasi, dan simpanan kita lebih dari Rp2 miliar, yang berarti tidak dijamin LPS.
See? Benar kan, bahwa setiap instrumen punya risiko? Yang membedakan memang potensinya. Potensi bencana alam tentulah tidak setinggi fluktuasi pasar saham. Bank dilikuidasi pun tak setiap waktu terjadi. Meski demikian, risiko bukannya tidak bisa dikelola. Risiko di pasar saham pun demikian.
So, memang ada baiknya bagi investor pemula untuk tahu cara investasi saham pemula yang benar, agar bisa menekan risiko deg-degan dan senam jantung.
Mengenal Jenis-jenis Risiko Investasi
Memulai cara investasi saham pemula, kamu perlu mengenali dulu jenis risikonya.
Risiko Pasar
Cara investasi saham pemula yang benar yang pertama adalah dengan memahami risiko pasar. Risiko pasar terjadi ketika terjadi perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang, inflasi, dan berbagai peristiwa yang kemudian menyebabkan harga komoditas di pasar anjlok. Biasanya hal ini juga akan sangat memengaruhi pasar keuangan.
Misalnya seperti di awal tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 dimulai. Pasar pun bergejolak, bereaksi terhadap segala kondisi yang berubah. Saat The Fed menaikkan suku bunga di bulan Juni 2022 yang lalu, Wall Street juga runtuh, yang akhirnya memengaruhi pasar modal di negara lainnya.
Jika kamu menjual saham saat harganya terkena koreksi karena berbagai sebab seperti di atas, maka kerugianmu ini akan disebut capital loss.
Risiko Likuidasi
Risiko likuidasi terjadi jika perusahaan yang kamu tanami modal harus bangkrut. Sebagai investor dan pemegang saham, kamu berada di urutan atau prioritas terakhir untuk mendapatkan kembali modalmu sesudah perusahaan menuntaskan kewajibannya pada kreditur dan stakeholder lainnya.
Jika tidak ada aktiva yang tersisa, berarti modalmu tidak akan kembali.
Risiko delisting
Emiten atau perusahaan terbuka yang memperdagangkan sahamnya di lantai Bursa Efek Indonesia, karena berbagai alasan, juga bisa dihapus pencatatannya. Istilahnya delisting. Akibatnya, saham perusahaan tersebut tidak akan bisa diperjualbelikan lagi. Memang ada imbauan pada emiten untuk bisa buyback saham sebelum delisting, tetapi sifatnya ya hanya imbauan.
Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Investasi?
So, sudah mengetahui berbagai risiko investasi di atas, lalu pertanyaannya: cara investasi saham pemula seperti apa yang bisa dilakukan, agar risiko tersebut bisa ditekan? Biar kita enggak senam jantung terus-terusan?
Banyak investor pemula yang lebih memilih instrumen rendah risiko demi menjaga “kewarasan”. Tapi faktanya, instrumen rendah risiko perkembangan nilai asetnya juga akan lambat. Padahal, kita punya tujuan keuangan besar yang butuh pengembangan aset yang lebih besar potensinya. Mau tidak mau, memilih instrumen tinggi risiko menjadi solusinya.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menekan risiko sebagai cara investasi saham pemula yang benar.
Lakukan analisis sebelum membeli saham
Sebelum mulai cara investasi saham pemula, ada baiknya bagi kita untuk selalu melakukan analisis terlebih dulu. Apalagi untuk instrumen tinggi risiko.
Analisis sangat penting, karena akan menjadi dasar pertimbangan kita apakah saham tertentu layak dan bisa memenuhi kebutuhan investasi kita. Ibaratnya seperti membeli barang, kita perlu tahu dulu spesifikasinya, cara kerjanya, sampai dengan ada garansi atau tidak. Jika memang sesuai dengan yang dibutuhkan, baru kita beli. Begitu, bukan?
Saham juga sama. Fokusnya adalah pada instrumen yang mampu melayani kebutuhan, bukan sekadar cuan-cuan-cuan. Karena itu, fokuslah pada fundamental perusahaan atau emitennya. Pastikan perusahaannya memang punya pengelolaan operasional dan keuangan yang baik.
Investasi jangka panjang
Investasi pada instrumen risiko tinggi akan lebih tinggi peluangnya untuk mendapatkan keuntungan jika dilakukan dalam jangka panjang. Dengan demikian, risiko fluktuasi harga bisa ditekan karena time frame yang lebar. Jika ada fluktuasi harga, dalam jangka panjang, ada harapan harga sudah rebound dan bahkan bertumbuh lebih baik.
Pakai alokasi dana investasi
Di QM Financial, kita menggunakan proporsi investasi minimal sebesar 10% dari penghasilan rutin. Bisa lebih besar tentu lebih bagus, semuanya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Cara investasi saham pemula yang benar adalah menggunakan dana yang sudah teralokasi untuk investasi, dan yang mampu kamu tanggung jika risiko terjadi. Artinya, gunakan dana dingin. Bukan dana yang mau dipakai untuk kebutuhan lainnya, misalnya uang SPP anak, uang belanja bulanan, uang kontrakan, dan sebagainya.
Diversifikasi
10% dari penghasilan rutin sebaiknya juga tak dihabiskan semuanya untuk membeli saham. Bagilah 10% tersebut ke dalam beberapa instrumen dari berbagai tingkat risiko dan sektor. Misalnya dibagi untuk reksa dana, obligasi negara, dan saham. Atau bisa juga instrumen lainnya.
Ini namanya adalah diversifikasi, salah satu teknik manajemen risiko investasi yang banyak direkomendasikan. Dengan begini, ketika salah satu nilai aset investasimu menurun, kamu masih punya aset lain yang bertahan dan memberimu keuntungan.
Kelola emosi
Cara investasi saham pemula juga termasuk mengelola emosi dengan baik. Dalam perjalanan investasimu, kamu akan menemui banyak fenomena dan peristiwa yang entah bikin panik berlebihan atau mengalami euforia. Jika tidak dikelola dengan baik, kamu bisa jadi melakukan panic buying ataupun panic selling. Dua hal yang seharusnya dihindari kalau kita hendak berinvestasi saham.
Jadi kembali lagi ke poin pertama di atas setiap kali kamu hendak membeli atau menjual saham, yaitu lakukan analisis mendalam. Ambillah keputusan saat kepala dingin dan tidak dalam posisi emosi.
Itu dia cara investasi saham pemula yang benar untuk menekan risiko investasi yang bisa terjadi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!