Liburan Akhir Tahun 2022, Mau ke Mana dan Bagaimana Atur Bujetnya?
Sebentar lagi, kita akan mengakhiri tahun 2022 nih. Apa kabar liburan akhir tahun? Apakah kamu sudah bersiap?
Pemerintah sendiri menegaskan bahwa tidak ada cuti bersama untuk liburan Nataru tahun ini. Tapi, jika memang diperlukan, kamu bisa tetap mengajukan cuti agar bisa menikmati liburan akhir tahun.
Prediksi Pemerintah mengenai Liburan Akhir Tahun 2022
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sendiri memprediksi, ada kurang lebih 44 juta orang yang akan melakukan perjalanan di penghujung tahun, untuk menikmati liburan akhir tahun. Itu artinya setara dengan kurang lebih 16% dari total penduduk Indonesia.
Dan, Yogyakarta menjadi salah satu tujuan liburan akhir tahun terbanyak untuk Nataru kali ini, dengan pelaku perjalanan terbanyak berasal dari Jabodetabek. Transportasi yang dipergunakan paling banyak adalah mobil pribadi sebesar 28.26%, dan sepeda motor sebanyak 16.47%. Sementara 13.42% di antaranya memilih menggunakan kereta, dan sejumlah 11.9% ingin melakukan perjalanan dengan naik bus umum.
Keuangan saat Liburan Akhir Tahun
Memang akhir tahun biasanya menjadi momen untuk bisa mengambil jeda dari rutinitas sehari-hari bagi sebagian besar orang, di samping liburan Idulfitri. Bisa dibilang, liburan akhir tahun biasanya memang menjadi agenda tetap bagi sebagian orang. Mereka bahkan sudah punya rencana untuk liburan dari jauh-jauh hari.
Lalu, bagaimana dengan tahun ini? Bukankah kita masih dalam suasana prihatin? Meski sudah dikatakan terbebas dari resesi 2023, tetapi masih banyak masalah yang terjadi di sekitar kita.
Yah, yang namanya perubahan ekonomi toh akan selalu terjadi. Dampak pasti ada, tetapi sebagian besar memang tak bisa kita kendalikan atau hindari. Jadi, mau liburan akhir tahun di tengah ketidakpastian? Ya, enggak apa, asalkan kamu siap. Setidaknya, saat selesai liburan nanti, kamu tidak lantas terlibat masalah keuangan, terutama utang. Selanjutnya, kamu bisa menyusun rencana lagi.
So, buat kamu yang pengin memanfaatkan momen untuk cuti dan liburan akhir tahun, yuk, ceki-ceki dulu kondisi keuanganmu, dan kemudian membuat rencana liburan dengan bujet yang sesuai kemampuan. Dengan demikian, nantinya, kesehatan keuangan tetap terjaga setelah liburan, pun tak terjadi masalah yang terlalu serius.
Ikuti beberapa tip berikut ini ya.
1. Gunakan dana yang memang sudah dialokasikan
Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, bahwa liburan akhir tahun merupakan salah satu agenda tetap bagi sebagian orang, selain liburan Idulfitri. Jika memang demikian, anggarannya bisa kamu masukkan sebagai anggaran pengeluaran tahunan.
Untuk pengeluaran tahunan, maka kamu bisa mengalokasikan dari penghasilan tahunan juga. Misalnya dari THR atau bonus akhir tahun.
Selain itu, karena menjadi pengeluaran rutin tahunan, kamu pun bisa menabung lebih dulu. Mulailah dengan menghitung biaya dan kebutuhan untuk liburan, dan kemudian kamu perhitungkan dengan jangka waktu—misalnya 1 tahun. Simpanlah tabunganmu pada rekening terpisah dengan tingkat risiko yang rendah. Misalnya di tabungan biasa, atau di reksa dana pasar uang.
Ketika sudah mendekati waktunya untuk liburan, tabungan bisa dicairkan dan bisa kamu pergunakan sebagai ongkos. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengganggu pos keuangan yang lain, sehingga saat liburan selesai kamu juga bisa tetap memenuhi kebutuhan yang lain seperti biasanya.
2. Sesuai kemampuan
Sepanjang tahun 2022, tercatat ada banyak pencarian terkait objek atau destinasi wisata yang asyik untuk dikunjungi dan dikumpulkan datanya oleh Google. Beberapa di antaranya yang cukup ngehits di Indonesia adalah Tanah Lot di Bali dan Heha Ocean View di Yogyakarta. Tempat lainnya yang masuk juga dalam data Google ini adalah Sky View yang ada di London, Inggris, juga Setas de Sevilla, Seville, Spanyol. Masih banyak lainnya yang masuk dalam Google Trend ini.
So, kamu hendak menghabiskan liburan akhir tahun ke mana? Jika menurut data Kemenhub, Yogyakarta memang menjadi tujuan wisata terbanyak. Namun, barangkali terlalu jauh untukmu, sehingga anggaran pun tak mencukupi. Jika seperti ini keadaannya, maka lebih baik kamu mengganti rencana dan memilih tempat lain untuk liburan akhir tahun ini.
Tak perlu ragu untuk membuat ulang rencana liburan, karena kemampuan finansial memang menjadi salah satu faktor pertimbangan utama yang harus dipikirkan dengan baik dan bijaksana. Kamu tak perlu gengsi, bahkan, jika mampunya ber-staycation di hotel di dalam kota. Enggak ada buruk dan ruginya kok! Bahkan, kamu juga bisa mendapatkan banyak pengalaman jika kamu bisa memilih hotel yang asyik. Siapa tahu juga ada promo. Ya kan?
Yang penting, seusai liburan, enggak ada utang yang jadi tanggungan.
3. Jangan habiskan anggaran
Berhematlah selama liburan. Memang kamu sudah punya alokasi dana yang sudah ditetapkan dan dianggarkan, dan semua tampaknya aman. Namun, enggak ada salahnya banget kalau kamu juga berhemat nanti pada praktiknya.
Syukur-syukur ada sisa dana liburan, kamu bisa manfaatkan misalnya untuk dana darurat, atau untuk menambah portofolio, dan hal-hal lain yang produktif—yang akan memberikan manfaat untukmu di kemudian hari.
Nah, bagaimana? Kayaknya sih sudah benar-benar siap untuk liburan akhir tahun ya? Semoga menyenangkan liburannya ya?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Tetap Liburan Akhir Tahun 2021 dengan Aman? Ini Tipnya untuk Menghindari Omicron dan Boncos Juga
Gimana, apa kabar yang sudah dari kemarin-kemarin merencanakan liburan akhir tahun 2021, tapi kemudian tercenung karena Omicron dan juga rencana pemberlakuan PPKM level 3 di seluruh Indonesia?
Sini, gandengan! Gandengan juga sama trainers QM Financial yang rata-rata hobi jalan!
Kurva laju penyebaran virus corona memang sudah melandai beberapa bulan terakhir, setelah Indonesia cukup babak belur dihantam varian Delta di awal dan pertengahan tahun 2021 kemarin. Korban sudah begitu banyak, so, wajarlah kalau kita kemudian mengalami sedikit euforia dan lalu membuat rencana liburan.
Tapi, apa daya. Ternyata, di luar sana, dunia mulai gonjang-ganjing lagi karena varian virus baru muncul. Pemerintah pun mengumumkan hendak memberlakukan PPKM level 3 dimulai 22 Desember 2021, untuk mencegah peningkatan mobilitas masyarakat. Pemerintah enggak mau kecolongan lagi seperti pascalibur Lebaran tahun ini.
Pastinya, kita juga enggak mau mengalami peningkatan kasus positif lagi kan? Ya, sudah cukup.
Terus gimana dong?
Tetap Liburan Akhir Tahun 2021, dan Tip Amannya
Biasanya, kita memang memanfaatkan liburan akhir tahun dengan keluar kota atau mudik, terutama yang memang ingin merayakan Natal bersama keluarga di kampung. Mobilitas pun meningkat, persis ketika Lebaran tiba.
Memang pemerintah telah menghapus kebijakan cuti bersama Natal dan Tahun Baru, tetapi, banyak yang tetap ingin memanfaatkan cuti untuk liburan setelah setengah tahun bekerja keras (setelah libur Lebaran). Maka, enggak heran sih, meski cuti bersama dihapus, tapi banyak yang tetap mengajukan cuti pribadi, sesuai jatah masing-masing.
Terus gimana dong? Bisa kok, tetap liburan akhir tahun 2021 tipis-tipis, yang tidak perlu keluar kota. Berikut tipnya.
1. Tetap utamakan kesehatan
Sekarang memang sudah berbeda. Dulu kalau hanya bersin-bersin sedikit saja, ya nggak masalah. Tetap bisa berangkat ke mana saja. Sekarang, pilek sedikit harus di rumah saja, sampai benar-benar hilang itu bersin-bersinnya.
COVID-19 mengajarkan kita untuk menempatkan kesehatan pada prioritas tertinggi. So, kalau mau liburan akhir tahun, cek kondisi kesehatan diri sendiri lebih dulu, meskipun hanya mau jalan-jalan di taman kota, atau staycation aja di hotel kampung sebelah. Kalau memang kurang enak badan, lebih baik tunda sebentar lagi, sampai badan benar-benar fit dan sehat.
Dan, kalau memang benar mau jalan untuk liburan akhir tahun, please ya, jangan lupa prokes ketat: pakai masker yang dianjutkan dengan benar, sering-sering membersihkan tangan, jaga jarak, dan jauhi kerumunan.
2. Cari objek dalam kota
Pemerintah memang mengaku dan berencana untuk tidak melakukan penyekatan. Namun, syarat perjalanan keluar kota tetap saja dipersulit. Memang itu dia tujuannya, untuk menghambat mobilitas, karena tak mungkinlah pemerintah melarang masyarakat untuk bepergian. Bisanya ya cuma mengimbau, yang—pastinya—akan lebih mudah dilanggar.
So, mari kita atur diri kita masing-masing. Wajib punya kesadaran sendiri yang besar memang, untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya pemerintah untuk mengendalikan laju penyebaran virus ini. Nggak harus keluar kota, kamu tetap bisa liburan akhir tahun di dalam kota kamu masing-masing.
Coba eksplor lebih dalam lagi. Pasti banyak spot dan tempat yang belum pernah kamu kunjungi. Mungkin kamu sudah belasan atau puluhan tahun tinggal di kota kamu sekarang, tapi pasti tetap ada tempat yang belum sempat kamu datangi.
Tapi perhatikan juga, bahwa ada kemungkinan beberapa tempat wisata akan ditutup karena pembatasan pergerakan. Karena itu, lakukan riset dulu, mana saja yang memungkinkan untuk dikunjungi. Istilahnya, bikin itinerary, tetapi untuk mengeksplorasi kota sendiri.
Staycation di hotel yang berlokasi di bagian lain dari kotamu juga sangat memungkinkan untuk dilakukan loh. Ingat ya, tetap patuhi prokes, terutama pilihlah hotel yang karyawannya sudah divaksin semua.
3. Cobain liburan virtual
Zaman teknologi maju, semua bisa dilakukan secara virtual. Sekarang saja, sudah ada metaverse yang lagi ngehype banget, yang memungkinkanmu untuk punya second life virtually. Kebayang banget nanti kalau metaverse ini sudah cukup diakrabi. Bakalan kayak film The Matrix deh.
Di liburan akhir tahun ini, juga sudah ada beberapa pihak yang menawarkan alternatif liburan virtual. Ada Indonesia.travel yang punya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ada juga iHeritage, yang mengajakmu jalan-jalan virtual menelusuri sejarah Indonesia.
Yakin deh, ke depan, bakalan lebih banyak lagi yang menawarkan jasa jalan-jalan virtual ini. Bahkan, kabarnya, sekarang beberapa platform traveling sudah mengembangkan aplikasinya.
4. Bujet khusus liburan
Meski hanya liburan akhir tahun tipis-tipis, yang namanya bujet tetap harus disiapkan.
Mungkin agendamu hanya mengeksplorasi kota sendiri, tapi pastinya kamu akan butuh transportasi dan pastinya, makanan dalam jumlah ekstra. Ya nama pun liburan, betul? Untuk jalan-jalan virtual, kamu pasti juga akan butuh camilan buat teman perjalanan.
Tanpa membuat bujet, ya seperti ini tetap bisa bikin boncos loh. Bisa-bisa kamu mesti mengambil tabungan, atau bahkan dana darurat, kalau kamu tak membuat alokasi khusus. Bisa-bisa juga mesti pakai kartu kredit. Aduh, sebaiknya dihindari saja dulu.
Ingat, setelah ini, kamu masih harus moveon ke tahun yang baru, yang bisa saja lebih berat tetapi tetap harus penuh harapan. Tsah.
5. Alokasikan untuk liburan mendatang
Nah, jangan khawatir atau berkecil hati. Pada akhirnya, di suatu titik, kita harus percaya bahwa kehidupan kita akan normal kembali. Manusia itu kan makhluk survival, cerdas, dan pasti bisa beradaptasi dengan baik. Buktinya, kita mampu bertahan sampai sekarang, sementara dinosaurus sudah punah.
Jadi, enggak bisa liburan sekarang, kamu bisa membuat rencana untuk liburan 2 atau 3 tahun lagi. Ada kesempatan panjang untuk menabung, ya kan? Simpanlah di instrumen yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu. Biarkan danamu berkembang dengan baik, sehingga nanti pada waktunya, bisa kamu ‘panen’ dan kamu bisa liburan sepuasnya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Solo Travelling Around The World
Hai hai. Bulan ini QM Financial banyak membahas tentang liburan. Siapa sih yang enggak pengen liburan? Apalagi liburan keliling dunia. Senin lalu saat siaran di radio PowerFM dalam segmen PowerTalk PowerYourMoney, Ligwina Hananto menampilkan kisah Ricky Suhendar, seorang world traveller yang sudah berkeliling 6 benua dan 60 negara! – kebanyakan sendirian pula. Istilah kerennya solo travelling.
Ricky mengaku ‘jatuh cinta’ dengan solo travelling. Ricky mengawali perjalanan solo travellingnya sejak 13 tahun silam. Saat perjalanan pertama ke Bangkok, ternyata Ricky menemukan kenikmatan dengan liburan sendiri. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang world solo traveller:
Mengatur jadwal
Sehari-harinya Ricky bekerja sebagai Corporate Communication Director di sebuah perusahaan FMCG. Dengan beban pekerjaan yang tinggi, Ricky harus pintar mengatur cuti. Kalau travelling bersama teman, akan sulit mengatur waktu yang sama-sama bisa, apalagi untuk karyawan. Biasanya 2 kali dalam setahun Ricky menjadwalkan pergi keluar negeri. Rencana perjalanan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Tiket bahkan sudah dipesan 6 bulan sebelum berangkat.
Menjalin komunikasi dengan sesama traveller atau penduduk lokal
Solo travelling itu ternyata enggak selamanya sendirian. Di lokasi tujuan, kamu bisa ketemu teman sesama traveller lain atau penduduk lokal. Kamu pun bisa menemukan hal-hal baru di tempat baru. Sekalian bisa minta tolong diambilkan foto diri agar feed Instagram tetap rapi kan? ☺
Mulai dari tujuan yang dekat dan mudah
Ternyata, tidak semua cerita solo travelling itu menyenangkan. Ricky pernah mengalami gempa 8.3SR di Meksiko serta hampir kena tipu di Maroko. Kalau kamu mau berlatih solo travelling bisa mulai kota atau negara yang dekat dan mudah dulu, misalnya Singapura. Dari sisi keamanan, kemudahan transportasi, bahasa yang digunakan dan pilihan kulinernya, Singapura menjadi destinasi yang cocok untuk berlatih menjadi world solo traveller.
Saving more to travel more
Travelling keliling dunia tentunya membutuhkan dana yang jumlahnya cukup besar. Sebagai karyawan, Ricky mengandalkan penghasilan bulanan dan tahunan sebagai sumber Dana Liburan. Ricky mengalokasikan sekitar 2 bulan gaji untuk travelling. Tujuan finansial liburan bisa jadi motivasi untuk kerja keras! Saving more to travel more.
Jangan lupa kembangkan aset
Walaupun sering travelling, Ricky tak lupa mengembangkan asetnya. Saat ini Ricky punya 2 unit apartemen! Meskipun sering jalan-jalan, proses mengumpulkan aset harus jalan terus. Jangan sampai kamu cuma gaya di sosial media dengan foto-foto liburan tapi asetnya enggak berkembang.
Kamu ingin keliling dunia seperti Ricky? Yuk kumpulin Dana Liburan Keliling Dunia. Pertama, tentukan #TujuanLoApa. Mau pergi ke negara mana & kapan? Bikin target dulu satu negara impian. One country at a time. Kedua, hitung kebutuhan dananya. Ada 5 pos yang harus kamu siapkan, yaitu transportasi, akomodasi, rekreasi, uang harian (untuk makan dan transportasi lokal) serta belanja. Ketiga, kalau sudah tahu butuhnya berapa dan kapan berangkatnya, bikin rekening khusus atau investasi khusus untuk Dana Liburan. Isi rutin dari penghasilan bulanan dan penghasilan tahunan.
baca juga: 7 Tips Liburan Anti Ngutang dan Anti Bokek
Bikin targetnya yang realistis, sesuaikan dengan kemampuan. Gak ada ceritanya utang untuk Dana Liburan. Yang gak kalah penting, jangan sibuk liburan sampai lupa mengumpulkan aset. Jangan pura-pura bahagia bisa jalan-jalan kalau asetnya gak berkembang. ☺
Set your goals, prepare your budget and you’re ready to explore the world!
Fransisca Emi / financial trainer
Weekend Tanpa Mall: Semangat, sehat dan hemat
Weekend menjadi hari yang sangat berharga, bukan cuma buat anak-anak sekolah tapi juga buat ibu bekerja seperti gue. Bekerja keseharian meninggalkan dua buah hati yang masih balita tentunya bukan hal mudah namun musti gue jalanin. So, setiap awal pergantian tahun, hal yang pertama kali gue lakuin ketika buka kalender adalah cek tanggal merah, gak jauh beda sama jaman sekolah dulu, semakin banyak tangal kejepit semakin riang hati gue hehehe… Setelah itu tentunya gue sibuk ngatur rencana liburan dan weekend musti ngapain, supaya liburan dan weekend itu gak mubazir dan bisa gue manfaatin semaksimal mungkin bersama dua buah hati, si duo bejo (Bob si 5 tahun & Joe si 1,5 tahun).
Rencana liburan atau weekend yang sudah-sudah biasanya alternatifnya adalah ke mall, ya karena kebetulan rumah gue dikelilingi mall. Jaraknya sih relatif dekat, pulang pergi naik taksi rata-rata menghabiskan 30ribu aja. Namun yang menyebalkan adalah ketika weekend atau liburan tiba, mall bisa penuh sesak, gak beda dengan pasar sayur. Apalagi jika weekend deketan dengan tanggal gajian! Pengunjung saling berebut antrian lift, nyerobot antrian kasir, saling sewot gara-gara tabrakan stroller, bahkan Bob beberapa kali ditabrak pengunjung dewasa karena mereka lebih fokus dengan ponselnya daripada mengawasi jalanan yang akan dilaluinya. Benar-benar menguras energi tapi gak kondusif banget untuk mengisi weekend yang seharusnya indah itu. Oleh karena itu gue musti mengubah rencana liburan gue dengan memilih weekend tanpa mall.
Gerakan weekend tanpa mall ini gue lakuin dengan menghabiskan waktu bersama anak-anak di rumah aja. Ternyata banyak hal berkualitas yang bisa kami lakuin bersama di rumah. Nonton film, berkaraoke untuk memperkaya kosakata baby Joe, atau olahraga dan membersihkan rumah bersama. Bob dengan antusias akan ikut sibuk mengatur dekorasi kamarnya sendiri, memilih gambar-gambar koleksi si kereta Thomas di internet, mencetak lalu menggunting dan menempel di dinding kamarnya, membersihkan dan menata boks mainannya. Kami juga bersepeda keliling kompleks lalu bermain bola. Mengiringi kelincahan gerak dan semangat si duo bejo ini pun bikin gue tak hentinya bekeringat. Lumayan kan olahraga gratis? Acara bersih-bersih rumah inipun memberikan manfaat yang besar bagi kami. Paling tidak gue bisa mengenalkan akan pentingnya kebersihan lingkungan bagi si duo bejo dengan cara yang mereka sukai. Kini setiap weekend Bob tak sabar dan semangat untuk membersihkan akuarium dan berburu koleksi ikan bersama papanya. Di sini pun kesempatan gue dan suami untuk mengenalkan si duo bejo tentang tanggung jawab menjaga binatang peliharaan.
Ternyata pilihan gue untuk ngisi weekend tanpa mall ini selain dapat memupuk ikatan batin gue dengan si duo bejo serta suami, biayanya pun murah meriah, tak perlu keluar ongkos besar seperti halnya jika setiap weekend sebelumnya kami pergi ke mall. Lumayanlah menghemat budget, sementara bugdet ke mall tersebut bisa dipangkas lalu gue alokasikan untuk pos (pengeluaran bulanan) lainnya yang lebih menjadi prioritas.
Namun bolehlah sesekali mengobati kerinduan kami pada mall. Gue punya tips agar hemat dan nyaman berkunjung ke mall berdasarkan pengalaman:
- Memilih mall yang rute perjalanannya paling lancar (paling minim rawan macetnya) baik ketika perjalanan pulang maupun pergi. Ini bertujuan untuk menghemat ongkos transportasi nantinya.
- Pergi ke mall pada Sabtu pagi hari jam 9-11 siang karena pada waktu tsb mall relatif masih sepi pengunjung sehingga si duo bejo bisa tetap nyaman. Wahana permainannya pun relatif sepi sehingga aman dan nyaman bagi si duo bejo. Setelah itu acara lunch bisa dilanjutkan di rumah aja yang sudah jelas kebersihan dan ga pake ongkos. Lumayan hemat kan?
- Ke mall pada pertengahan bulan. Tanggal-tanggal tersebut tergolong dengan tanggal tua maka biasanya toko-toko swalayan memberi potongan harga untuk barang-barang grocery-nya. Lumayan kan bisa hemat lagi?
- Berhubung kantor gue deketan dengan mall jadi biasanya gue ke mall pada hari Jumat sebulan sekali pada saat jam istirahat bareng teman-teman kantor untuk memenuhi hasrat shopping pribadi. Manfaatnya, berhubung gue gak pinter tawar-menawar jadi gue bisa ngandelin teman yang jago dalam hal ini. Lagi-lagi akhirnya bisa menghemat budget shopping gue kan?
Yak, intinya weekend tanpa mall tetep asyik dan seru. Lebih semangat, sehat dan hemat loh! Kalau pun kangen mall, coba aja ikuti tips2 di atas!
Penulis : Shinta – CRO