Ini Dia Fungsi Penting THR Selain Untuk Hari Raya
Ada satu hal yang selalu dinanti menjelang Lebaran. Apalagi kalau bukan Tunjangan Hari Raya (THR)?!
Ketika THR masuk ke rekening, sebaiknya langsung dialokasikan ke pengeluaran-pengeluaran Hari Raya. Namanya saja THR, jadi harus digunakan untuk pengeluaran Hari Raya. Namun ternyata ada dua fungsi penting THR selain untuk keperluan hari raya lho!
Kalau kita masih punya utang yang bersifat konsumtif (utang kartu kredit, KTA dll), THR yang ada sebaiknya digunakan terlebih dahulu untuk melunasi UTANG. Sisanya baru digunakan untuk keperluan hari raya.
Satu lagi fungsi penting THR, untuk INVESTASI! Investasi untuk berbagai Tujuan Keuangan bisa dilakukan dengan cara investasi bulanan, tahunan, atau sekaligus. THR merupakan salah satu sumber penghasilan tahunan. Pas banget kan. Mumpung ada penghasilan tahunan yang cukup besar, sisihkan sebagian untuk kepentingan masa depan.
Nah setelah dikurangi untuk pelunasan utang dan investasi, sebaiknya ke mana saja sih alokasi THR?
- Zakat. Sudah menjadi kewajiban setiap umat Muslim untuk menunaikan zakat yang besarnya minimal 2.5%. Bayarkan zakat ke lembaga resmi yang lebih paham menyalurkan zakat ke golongan yang berhak menerimanya.
- Mudik. Mudik sudah menjadi ritual setiap menjelang Lebaran. Biaya mudik, terutama transportasi mengambil porsi yang cukup besar. Mengingat harga tiket yang jauh lebih mahal dibanding hari biasa, sebaiknya rencanakan untuk membeli tiket mudik jauh-jauh hari. Jika tiket sudah dipersiapkan jauh hari sebelumnya, gunakan dulu Dana Darurat. THR digunakan untuk mengisi kembali pundi-pundi Dana Darurat tadi. Untuk mereka yang tidak mudik, ada saja biaya yang tetap harus dikeluarkan. Misal, karena ART pulang, Ibu jadi enggan memasak dan keluarga memilih untuk makan di luar atau bahkan menginap di hotel.
- THR untuk pekerja di rumah. Pekerja di rumah seperti ART, sopir dan satpam juga berhak mendapatkan THR agar mereka bisa merayakan Hari Raya dengan layak bersama keluarga.
- Keperluan hari raya. Momen Lebaran identik dengan berbagai hidangan, mulai dari kue kering dan camilan hingga ketupat, opor ayam dan sambal goreng ati. Sedap! Ada juga keluarga yang punya kebiasaan mengadakan open house. Tentu biaya yang diperlukan lebih besar. Untuk mengakalinya, katering bisa diganti dengan potluck.
- Salam tempel. Lebaran juga menjadi momen untuk berbagi rezeki kepada keluarga seperti orang tua, anak dan juga keponakan. Kebayang kan dulu pas masih kecil betapa bersemangatnya kita menerima salam tempel dari rumah ke rumah. Sekarang giliran kita berbagi.
- Belanja. Kalau masih ada sisa, THR bisa dimanfaatkan untuk belanja. Misalnya belanja baju baru atau bahkan perabot rumah yang baru. Urutan prioritasnya jangan terbalik ya. ☺
Yuk, tahun ini alokasikan THRmu untuk melunasi utang dan memulai investasi untuk masa depan!
Honey Josep / financial trainer
Lawan Inflasi Dana Pendidikan Dengan Investasi
Sudah menjadi tanggung jawab setiap orang tua untuk menyiapkan pendidikan terbaik untuk anak-anaknya. Bahasan kebutuhan Dana Pendidikan memang selalu mendebarkan. Dari data Bank Indonesia, rata-rata inflasi biaya hidup 5 tahun terakhir sekitar 5.5%. Inflasi biaya pendidikan jauh lebih besar dibandingkan inflasi biaya hidup. Besaran inflasi bervariasi, tergantung pilihan sekolah. Untuk perhitungan Dana Pendidikan QM Financial menggunakan asumsi inflasi TK-SMA sebesar 16%, sedangkan S1 12%.
Dengan besarnya inflasi biaya pendidikan, mau enggak mau kita harus berinvestasi. Caranya gimana sih?
- Tentukan pilihan sekolah. Sebelum mulai menghitung kebutuhan Dana Pendidikan, tentukan dulu anaknya mau sekolah di mana. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan sekolah. Diantaranya kurikulum yang digunakan (sesuai Diknas atau ada tambahan kurikulum internasional), kecocokan konsep mengajar, fasilitas, jarak rumah-sekolah dan tentu saja biaya. Jangan sampai karena mau keren-kerenan, kita memaksakan diri menyekolahkan anak di sekolah internasional padahal jaraknya jauh dari rumah atau kita gak sanggup bayar biaya.
- Survey biaya sekolah. Selanjutnya, survey dulu biaya pendidikan sekolah di tahun ini, mulai dari uang pangkal, SPP bulanan, iuran ekstrakurikuler, seragam dan berbagai rentetan biaya yang lain. Angka ini akan menjadi panduan dalam menghitung kebutuhan Dana Pendidikan.
- Hitung kebutuhan Dana Pendidikan. Setelah semua data siap, saatnya berhitung! Sebagai catatan, untuk jenjang TK-SMA biaya yang diperhitungkan adalah uang pangkal. Uang sekolah bulanannya diambil dari penghasilan bulanan. Sedangkan untuk jenjang pendidikan S1 sudah mencakup biaya dari masuk sampai lulus (3tahun).
Kita menggunakan contoh kasus Ibu Desy yang saat ini anaknya kelas 1 SD. Untuk jenjang pendidikan SMP-SMA direncanakan di Indonesia sedangkan S1 di Inggris. Angka biaya kuliah yang digunakan untuk perhitungan adalah biaya di University of Warwick 23.380 GBP/tahun dan biaya hidup 12.000 GBP/tahun.
Biaya pendidikan S1 yang saat ini Rp2Milyar, dengan adanya inflasi akan menjadi Rp4,8Milyar 12 tahun mendatang. Untuk mencapai Dana Pendidikan S1 Rp4,8Milyar ini, Ibu Desy bisa memilih 3 cara investasi: bulanan (Rp11juta/bulan), tahunan (Rp155juta/tahun) atau sekaligus saat ini (Rp809juta). Bandingkan dengan besaran menabung Rp33juta per bulan untuk mencapai target dana yang sama. Ingat ada risiko saat kita berinvestasi, hasilnya enggak dijamin loh. Namun, ada risiko yang lebih besar kalau kita tidak berinvestasi: risiko Dana Pendidikannya enggak tercapai.
4. Setia pada tujuan, bukan pada produk. Produk yang kita pilih harus membantu kita mencapai tujuan. Kalau perhitungan di atas kertas sudah jelas-jelas gak nyambung, ngapain dilanjutkan? Jadi kalau untuk mencapai Dana Pendidikan S1 kita butuh imbal hasil 16% per tahun, pilih produk yang bisa memberikan potensi imbal hasil tersebut, jangan ngotot dengan produk yang imbal hasilnya 5% per tahun. Hasilnya sudah pasti: pasti gak cukup ☺
5. Lengkapi PLAN dengan proteksi. Saat sedang sibuk menyiapkan Dana Pendidikan, ada satu hal yang sering ketinggalan nih. Kita harus menyiapkan proteksi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada pencari nafkah keluarga. Risiko ini bisa dialihkan ke perusahaan asuransi dengan membeli proteksi Asuransi Jiwa. Dalam kasus Ibu Desy, jumlah Uang Pertanggungannya harus cukup menutup besaran si Dana Pendidikan tadi.
Yuk mulai siapkan Dana Pendidikan anak sedini mungkin. Biar kita punya lebih banyak waktu untuk menyiapkan dananya. Di investasi kita menganut prinsip compound interest alias bunga berbunga. Semakin cepat kita mulai, kita punya keuntungan berupa waktu sehingga dana yang disetorkan bisa lebih kecil.
Gimana, sudah siap memulai perjuangan melawan inflasi Dana Pendidikan dengan investasi?
Kamu bisa ikuti cerita finansial seru lainnya di #FinClic, setiap Senin jam 07.00 pagi di Twitter & Instagram @mrshananto dan siaran PowerTalk PowerYourMoney di 89.2 PowerFM Jakarta.
Fransisca Emi/ financial trainer
Apa Saja Kendala Membuat Dana Pensiun?
Pensiun merupakan masa di mana kita sudah masuk usia tidak produktif sebagai pekerja. Oleh karena itu kita harus sadar lebih dini akan hal ini untuk mempersiapkan masa pensiun yang sejahtera. Sebagai karyawan, khususnya karyawan swasta, kita harus mulai merancang strategi agar tercapai tujuan masa pensiun sesuai dengan keinginan. Beda halnya dengan PNS yang semua dana pensiun sudah diatur dan dipersiapkan oleh negara.
Ada beberapa lembaga yang menyediakan program dana pensiun, diantaranya Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK), Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) serta Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan. Dengan besarnya kebutuhan Dana Pensiun, dana pensiun dari lembaga-lembaga tersebut mungkin tidak cukup untuk biaya dimasa tua nanti. Oleh karena itu lebih baik merencanakan sejak awal untuk menutup kekurangan Dana Pensiun tersebut. Salah satu strategi yang bisa dijalankan adalah dengan membuat Dana Pensiun sendiri. Dana Pensiun ini tidak akan bisa terwujud tanpa komitmen dan konsistensi. Banyak kendala yang dihadapi karyawan untuk membuat Dana Pensiunnya sendiri, diantaranya:
- Sifat konsumtif
Jaman sekarang ada godaan besar untuk selalu update mulai dari keperluan gadget, fashion sampai kuliner semata-mata hanya untuk eksis di media sosial. Sebagai karyawan yang punya penghasilan sendiri tentu wajar jika ingin membeli sesuatu untuk keperluannya. Tapi gak perlu dipaksakan untuk selalu update kan. Kita harus belajar membedakan mana kebutuhan (needs) dan mana keinginan (wants).
- Cicilan
Cicilan merupakan pengeluaran yang wajib kita bayarkan. Agar arus kan bulanan tidak terlalu terbebani, batasi porsi cicilan maksimal sebesar 30% penghasilan bulanan. Jika saat ini porsi cicilan masih lebih besar dari 30%, usahakan mengurangi pokok utang agar jumlah cicilan menjadi lebih ringan. Kita bisa memanfaatkan penghasilan tahunan seperti THR untuk mengurangi pokok utang.
- Tanggungan keluarga
Setiap orang pasti ingin memberikan yang terbaik kepada keluarga. Salah satunya dengan memberikan sedikit rezeki dari penghasilan kepada orangtua ataupun membantu saudara yang masih membutuhkan biaya, misal untuk pendidikan atau pengobatan. Tentu baik membantu orang lain, namun jangan sampai memberatkan keuangan keluarga sendiri. Dana untuk keluarga ini bisa dimasukkan dalam anggaran sosial.
- Sulit berinvestasi secara rutin
Meskipun di awal sudah ada niat untuk membuat Dana Pensiun mandiri, namun jika kita tidak rutin berinvestasi, target dana akan sulit tercapai. Solusinya, buat perintah auto debet dari rekening penghasilan ke rekening investasi setiap bulan setelah menerima gaji.
- Tidak mempunyai penghasilan lain
Jika arus kas bulanan terasa berat padahal pengeluaran sudah dihemat, mungkin sudah saatnya kita mencari tambahan penghasilan di luar gaji bulanan. Ada banyak peluang usaha sampingan yang bisa kita coba. Mulai dulu dari apa yang kita suka dan kita bisa. Misal jika suka membuat kue, kita bisa membuka usaha kue kering dengan sistem PO (purchase order). Pas banget nih dengan momen bulan puasa di mana kebutuhan kue kering meningkat. Namun kita harus pintar mengatur waktu agar pekerjaan utama tidak terganggu ya.
Nah itu tadi beberapa contoh kendala yang dihadapi untuk membuat Dana Pensiun sendiri. Yuk kita atasi satu per satu agar target Dana Pensiun terpenuhi dan kita bisa pensiun dengan sejahtera.
Ridwan / Financial Trainer
Tips Mengatur Penghasilan Tahunan
Bagi seorang karyawan, mendapatkan bonus tahunan merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu. Apalagi jika penerimaan bonus tersebut berbarengan dengan uang cuti tahunan dan Tunjangan Hari Raya (THR). Sebuah jumlah yang tentu tak sedikit dan membutuhkan pengelolaan keuangan yang baik. Jangan sampai penghasilan tahunan ini habis tak bersisa tanpa kita tahu tujuannya.
Bulan ini, QM Financial berkesempatan untuk mengadakan seminar pengelolaan keuangan ‘ AYO ATUR UANGMU’ di HSBC Indonesia. Ligwina Hananto, CEO dan Lead Trainer QM Financial memberikan edukasi pengaturan keuangan pada saat mendapatkan bonus, THR dan uang cuti yang datang bersamaan.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam mengelola penghasilan tahunan ini, yaitu:
- Dahulukan Bayar Utang. Sebelum menggunakan penghasilan tahunan untuk pengeluaran apapun, yang wajib didahulukan adalah membayarkan UTANG! Jika masih ada saldo utang dan kita malah menggunakan dana yang ada untuk membeli keperluan yang lain atau berlibur, maka efeknya cash flow akan terganggu. Ingat berani berutang wajib membayar!
Baca juga: 5 Langkah Merdeka dari Utang - Konsep Matching. Konsep matching ini adalah menjadwalkan pembayaran pengeluaran bulanan dan tahunan yang sesuai dengan pendapatan bulanan dan pendapatan tahunan. Buatlah daftar dan rincian pengeluaran untuk pengeluaran bulanan dan tahunan, kemudian bedakan pembayarannya dengan penghasilan bulanan dan tahunan.Pengeluaran bulanan contohnya seperti pengeluaran untuk rumah tangga, transportasi, biaya SPP bulanan anak, pekerja rumah, dan pengeluaran pribadi. Pengeluaran ini diambil dari gaji bulanan. Sedangkan pengeluaran tahunan seperti contohnya, asuransi, belanja hari raya, uang tahunan anak, kurban, PBB dan, STNK kendaraan dibayar dengan penghasilan tahunan.
- Diskusikan dengan pasangan. Keuangan keluarga sebaiknya disepakati bersama. Oleh karena itu penting sekali berdiskusi dengan pasangan mengenai pengeluaran bulanan dan tahunan termasuk juga dengan pengeluaran untuk menabung/berinvestasi atau jalan – jalan.
Baca juga: #BiasaJadiBaik Ngobrolin Uang dengan Pasangan - Ayo Berinvestasi. Setelah membuat daftar pengeluaran bulanan dan tahunan, maka mulailah menabung/berinvestasi sesuai tujuan finansial yang ingin dicapai. Tujuan finansial yang paling penting untuk dijadikan tujuan menabung atau berinvestasi adalah Dana Darurat, Dana Pendidikan, dan Dana Pensiun. Setelah memenuhi 3 tujuan finansial utama tersebut barulah sisa dana bisa dialokasikan ke tujuan finansial lain, misalnya Dana Liburan, Dana Renoovasi Rumah/Dapur, atau tujuan finansial lain sesuai dengan minat masing-masing.
Baca lebih lanjut di sini:
(http://qmfinancial.com/2017/12/menghadapi-tahun-2018-dengan-dana-darurat/)
(http://qmfinancial.com/2016/09/5-kesalahan-orangtua-dalam-menyiapkan-dana-pendidikan/)
(http://qmfinancial.com/2015/07/membuat-dana-pensiun-sendiri/)
Nah itu tadi empat tips untuk mengelola penghasilan tahunan berupa bonus, uang cuti dan THR yang datang bersamaan.
Kamu punya kebutuhan pelatihan finansial seperti apa? Sila hubungi tim QM Project di 0811 1500 688 untuk mendiskusikan program sesuai kebutuhanmu. ☺
Mia Damayanti/ Financial Trainer
Belajar Menjadi Pemimpin Yang Mendengar Dari Reza Aryabima
Bagi seorang perempuan, tak lengkap rasanya mengenakan make up tanpa menggunakan bulu mata palsu. Siapa sangka produk yang akrab dengan keseharian perempuan ini justru menjadi ladang usaha bagi Reza Aryabima, CEO dan Co-Founder Artisan Professionnel. Artisan Professionnel adalah salah satu merek bulu mata yang menjadi favorit make up artist (MUA) dan selebriti. Reza, begitu ia biasa disapa adalah salah seorang alumni Financial Clinic Bisnis Workshop yang diselenggarakan oleh QM Financial April lalu di Jakarta. Bagi Reza, tantangan terbesar dalam bisnis ini adalah menjadi pemimpin yang mendengar. Ikuti cerita lengkapnya ya!
baca juga: Financial Clinic Workshop Bisnis
Hai Reza, cerita dong bagaimana awal kisah Artisan Professionnel?
Artisan Professionnel berangkat dari partner saya, seorang fotografer yang banyak bekerja sama dengan Make-Up Artist (MUA) dalam karya-karyanya. Ia banyak mendengar keluhan mengenai sulitnya mendapatkan bulu mata palsu yang konsisten baik secara kualitas maupun ketersediaan barang. Padahal Indonesia adalah salah satu negara penghasil bulu mata dengan kualitas terbaik dengan tujuan ekspor ke negara-negara maju. Berangkat dari fakta ini, Artisan Professionnel lahir dengan semangat untuk menghasilkan produk berkualitas, yang bisa membawa hasil karya anak bangsa ke level yang lebih tinggi. Visi kami adalah Bringing Beauty to The Next Level.
Ada berapa orang partner dalam membangun bisnis ini? Bagaimana pembagian tugas & tanggung jawabnya?
Saat ini kami berempat, dengan saya sebagai CEO yang membawahi seluruh tim, memastikan perusahaan bergerak ke arah yang benar. Redavell Tjen sebagai Chief Creative Officer, membawahi Product Development dan Marketing Communication, dengan tugas memastikan visi kami terkomunikasikan dengan baik melalui produk yang kami hasilkan dan kegiatan marcomm. Gregorius Gerry sebagai Chief Operating Officer bertanggung jawab terhadap kegiatan operasional perusahaan seperti HRD, Legal, dan Business Development. Serta satu orang Komisaris yang juga adalah investor utama kami.
Bagaimana perkembangan Artisan Professionnel hingga kini?
Artisan Professionnel saat ini dalam fase growth & establishment stage dan bergerak sangat cepat. Fokus kami saat ini ada pada customer acquisition, melalui promosi yang intensif dan perluasan channel penjualan.
Strategi marketing apa yang digunakan untuk mengembangkan Artisan Professionnel hingga menjadi produk favorit selebriti dan make up artist?
Kami banyak berkolaborasi dengan para pengguna dan Key Opinion Leader (KOL) serta influencer untuk mendapatkan honest review, yang kemudian di-post di Instagram @artisanpro sebagai platform utama kami dalam kegiatan marketing communication kami.
Ke depan, apa rencana Reza untuk Artisan Professionnel?
Kami fokus pada research and development (R&D) untuk menghasilkan produk yang betul-betul berkualitas untuk menjawab kebutuhan pasar. Selain itu dalam satu hingga dua tahun ke depan kami akan melakukan ekspansi distribusi ke pasar luar negeri.
Kisah suka dan duka apa yang Reza alami selama membangun bisnis?
Di awal membangun bisnis, salah satu pernyataan yang saya dengar dalam sebuah seminar, 80% keberhasilan bisnis ditentukan oleh people management. Dalam perjalanan kami, suka dan duka lebih banyak dialami dalam proses penyatuan visi, pemahaman, ritme kerja, dan budaya kerja. Buat saya ini hal yang paling challenging. Terutama saat belajar mengatasi perbedaan cara kerja, perbedaan pendapat, dan perbedaan karakter antar anggota. Saat menghadapi jalan buntu rasanya sangat melelahkan. Tapi di sisi lain saat kami berhasil mencapai suatu achievement, semua kelelahan itu hilang.
Adakah tantangan issue gender di bisnis ini: seorang laki-laki jadi CEO perusahaan produsen bulu mata?
Memang banyak yang bertanya soal ini. Saya sendiri pada awalnya merasa cukup sulit untuk masuk ke dalam industri yang didominasi oleh wanita, khususnya karena wanita adalah pengguna produk ini. Tapi bagi saya bukan itu tantangan utamanya. Tantangan utamanya adalah bagaimana menjadi pemimpin perusahaan yang lebih banyak mendengar dan menerima masukan, baik dari anggota tim, KOL, partner bisnis, sehingga produk dan strategi kami betul-betul menjawab kebutuhan pasar.
Apa saran bagi QM Readers yang ingin membangun bisnis?
Dalam membangun bisnis, ada tiga hal utama yang harus diperhatikan
- Failed to plan, failed to launch. Perencanaan yang matang dibutuhkan sebelum memulai bisnis.
- Go big, or go home. Kalau mau sungguh jadi besar, kita tidak punya pilihan lain selain turun sendiri dan mendedikasikan semua yang kita punya untuk membesarkan bisnis kita.
- Beginner’s mind. Banyak belajar dan berguru dari mereka yang sudah berhasil dan dari mereka yang masih muda. Di era sekarang ini, perubahan bisa terjadi sangat cepat. Pastikan kita sudah mendeteksi perubahan sebelum perubahan itu datang. Salah satu caranya, dengan terus menerus belajar.
Bagi Reza, apa yang dirasakan saat mengikuti Financial Clinic Workshop Bisnis?
Seru, practical, dan entertaining karena ada cuplikan bit standup comedy dari Ligwina Hananto. Saya sangat merekomendasikan mereka yang baru memulai usaha untuk mengikuti workshop ini terutama untuk belajar mengenai laporan keuangan bisnis.
Terakhir nih, apakah Reza sudah merencanakan pensiun? Seperti apakah masa pensiun dalam bayangan Reza?
Saya membayangkan di suatu titik saya akan menjadi investor dari banyak perusahaan kecil dan berkembang. Saya juga berencana menjadi mentor dan pengajar bagi mereka-mereka yang baru akan atau sedang memulai bisnisnya. Masa pensiun saya harus diisi dengan kegiatan yang memberikan arahan dan panduan bagi mereka yang sedang ada di posisi saya waktu memulai bisnis.
Untuk mewujudkannya, saya sudah mempersiapkan aset aktif dari unit bisnis yang saya sedang dan akan investasikan. Aset aktif inilah yang akan memberikan passive income sehingga saya bisa menjalani masa pensiun impian.
Inpiratif sekali cerita dari Reza! Ternyata kalau mau jadi pemimpin itu harus banyak mendengar dari berbagai sisi ya. Dan jadi pemilik bisnis juga harus pensiun loh. Itulah pentingnya menyiapkan aset aktif yang bisa memberikan penghasilan pasif.
Semoga bisnisnya makin maju Reza!
Fransisca Emi
Lanjut Studi Ke Luar Negeri, Kenapa Nggak?
Hai hai! Adakah diantara kamu yang punya keinginan untuk melanjutkan studi ke luar negeri? Ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan saat studi ke luar negeri, diantaranya belajar untuk hdup lebih mandiri, belajar memasak untuk menghemat biaya hidup, belajar bahasa asing langsung dari penutur aslinya, dan belajar tolerasi dengan semua perbedaan yang ada. Selain itu, studi ke luar negeri juag bisa memberi kita wawasan dan koneksi global. Ini tentu akan sangat berpengaruh bagi pengembangan karir kita ke depan.
Meskipun banyak manfaatnya, ternyata ada saja halangan untuk bisa menempuh studi lanjut ke luar negeri. Apa saja sih halangannya? Dalam #FinClic Senin lalu, dari hasil survey Ligwina Hananto di akun Twitter dan Instagram @mrshananto, 89% menyatakan biaya, sedangkan 11% menyatakan restu dari keluarga yang susah didapat. Kalau kamu sendiri, apa yang menahanmu untuk studi lanjut ke luar negeri?
Restu keluarga
Restu dari keluarga, terutama dari orang tua untuk mereka yang masih single dan restu dari suami untuk mereka yang sudah berkeluarga sangatlah penting. Sayangnya banyak perempuan yang tak mendapatkan restu dari keluarga untuk melanjutkan studi. Banyak perempuan Indonesia melepas kesempatan beasiswa dengan alasan bahwa posisinya dalam keluarga dan masyarakat menjadikannya sulit untuk meneruskan kuliah. Masih ada pemikiran lama bahwa perempuan itu kodratnya nggak akan jauh-jauh dari dapur, sumur, kasur. Mereka pun dianggap susah mendapat jodoh kalau gelar pendidikannya makin tinggi.
Di sisi lain banyak perempuan Indonesia yang mampu membagi waktu antara studi dan keluarganya, tanpa harus mengorbankan mimpinya sekolah tinggi di luar negeri. Hal inilah yang membuat Melati menginisiasi “Neng Koala”. Awalnya Neng Koala adalah sebuah blog yang berisi kisah perjuangan mahasiswi Indonesia yang tengah kuliah di Australia. Berawal dari sebuah blog, kisah-kisah ini kemudian mendapat dukungan dari Pemerintah Australia melalui skema Alumni Grant Scheme serta Causindy Alumni Grants untuk diterbitkan menjadi buku “Neng Koala: Kisah-kisah Mahasiswi Indonesia di Australia”.
Biaya
Tak bisa dipungkiri, biaya studi di luar negeri pasti tinggi. Sebenarnya besarnya biasa ini bisa diakali dengan beasiswa loh. Ada banyak beasiswa yang tersedia baik dari pemerintah maupun dari universitasnya langsung. Tapi memang seleksinya cukup ketat. Melati sendiri baru berhasil di pengajuan beasiswanya yang kedua.
Nah kalau tidak ingin mengandalkan beasiswa, kamu juga bisa menyiapkan Dana Pendidikanmu sendiri atau siapkan Dana Pendidikan untuk anakmu nanti. Ada dua macam komponen biaya utama yang harus diperhitungkan, yaitu biaya studi dan biaya hidup. Biaya ini sangat bervariasi tergantung program studi yang diambil dan universitas yang dipilih. Untuk mengetahui besaran biaya studi di masing-masing jenjang pendidikan kamu bisa cek di http://cricos.education.gov.au.
Kita ambil salah satu contoh untuk perhitungan ya. Untuk program Bachelor of Commerce di Curtin University (setara S1) biayanya AUD 83.700 untuk 3 tahun studi. Sementara biaya hidup di Australia pun berbeda-beda, tergantung kita tinggal di kota apa. Namun ada persyaratan minimal living cost yang harus disiapkan sebesar AUD 20.290 per tahun, cukup untuk akomodasi, makan, dan transportasi. Ini untuk yang single ya.
Coba kita hitung bagaimana cara mengumpulkan dananya. Total biaya yang harus disiapkan AUD 83.700 + AUD 60.870 = 144.570, kita bulatkan menjadi AUD 145.000. Ini baru biaya tahun ini ya. Tujuan finansial itu terdiri dari judul, nilai rupiah, dan jangka waktu. Tentukan dulu nih kuliahnya mau kapan. Misal 10 tahun lagi. Dengan asumsi inflasi Australia 2%, 10 tahun lagi biaya kuliah tsb akan menjadi AUD 177.000. Dengan nilai tukar 1 AUD = Rp10.500, biaya ini setara dengan Rp1.86M. Untuk mencapai target Dana Pendidikan Rp1.86M 10 tahun mendatang, kamu perlu berinvestasi Rp6.4jt per bulan di produk yang memberikan imbal hasil 16% per tahun. Perlu diingat ini adalah simulasi ya. Hasilnya gak dijamin karena kita menggunakan asumsi.
Setelah tahu angkanya, mau tetap menggunakan dana sendiri, atau berjuang untuk beasiswa? Mau ambil jalur beasiswa atau jalur mandiri, jangan biarkan pemikiran lama menghambatmu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Kamu bisa ikuti cerita finansial seru lainnya di #FinClic, setiap Senin jam 07.00 pagi di Twitter & Instagram @mrshananto dan siaran PowerTalk PowerYourMoney di 89.2 PowerFM Jakarta.
Fransisca Emi/ Financial Trainer
Jagoan Finansial Bali: Berbagi Tak Pernah Rugi
Hai hai! Masih tentang Jagoan Finansial. Nah awal tahun ini Jagoan Finansial ada di Kota Denpasar, Bali. Kegiatan ini bisa terselenggara atas dukungan dari Australia Global Alumni (AGA), BPR Lestari dan Akubank.
baca juga: Tanggung Jawab Pendidikan Melalui Jagoan Finansial
Sebelum melakukan program Training of Trainers (ToT) dan workshop untuk para guru, kami melakukan survei awal dengan pihak Akubank, salah satunya dengan menjadi narasumber dalam acara CEO Talk “Financial Markets Outlook 2018” di kampus Akubank. Di acara ini kami memperkenalkan program Jagoan Finansial kepada dosen dan mahasiswa. Tujuannya untuk mencari relawan yang bersedia mengikuti acara ToT.
Saat survei lokasi sekolah, dari 4 sekolah yang kami kunjungi hanya satu sekolah yang bersedia untuk mengikuti program Jagoan Finansial. Alhamdulillah dalam perjalanan pulang ke Jakarta, kami bertemu dengan seorang teman. Setelah kami bercerita tentang kedatangan kami ke Bali dia langsung merespon dan memberikan kontak kakaknya, Ibu Gegtu Utami Dewi, yang berprofesi sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Ternyata Ibu Gegtu adalah salah satu pengurus untuk PAUD Kecamatan Badung. Beliau tertarik untuk mengikuti program Jagoan Finansial. Akhirnya kegiatan workshop bisa terselenggara di 2 lokasi di Bali.
Kami percaya perjumpaan ini bukan kebetulan. Niat baik akan selalu mendapatkan jalan terbaik. Di bulan Februari, kegiatan Jagoan Finansial pun dilaksanakan di Bali. Kegiatan pertama adalah peserta yang mengikuti ToT mulai dari Guru TK/PAUD , SD, SMP, SMK, Dosen dan relawan. Enggak harus jadi expert kok untuk berbagi tentang finansial. Yang penting kamu punya niat belajar dan bersedia untuk mengajarkan kembali bekal ilmu finansial yang sudah didapat kepada orang lain. Jadi makin banyak orang yang melek finansial deh.
Dalam materi ini semua peserta diberikan pembekalan mengenai ilmu dasar financial planning. Mereka juga dikenalkan pada konsep MBBM, yaitu Menghasilkan Uang – Belanja – Berbagi – Menabung). Materi dibuat sederhana dan mudah untuk diaplikasikan. Setelah mendapatkan pembekalan, para peserta diminta membuat satu program yang bisa diaplikasikan ke peserta didik, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing.
Selain ToT, Jagoan Finansial juga mengadakan kegiatan workshop, di dua lokasi, Warung Mina ➔ untuk guru-guru PAUD sekecamatan Badung dan juga SMK PGRI 2 Badung. Total guru yang telah kami berikan workshop adalah sebanyak 73 orang. Senang sekali bisa mengadakan kegiatan Jagoan Finansial di Denpasar Bali kecamatan Badung.
Yang paling membahagiakan bagi kami adalah ketika ilmu itu tidak selesai atau berhenti di hari itu saja, tapi diteruskan dan diajarkan kembali kepada orang lain. Beberapa alumni bahkan sudah merelalisikan programnya. Ada Nadiyah yang membuat kelas untuk mengajarkan ilmu Jagoan Finansial kepada komunitas ibu-ibu muda
dan Dhias yang berbagi tips menabung via youtube.
Ahh, bahagianya! Saya pribadi meyakini, salah satu amalan yang tidak terputus setelah kematian adalah ilmu yang bermanfaat, maka gunakanlah ilmumu untuk bisa berbagi dengan orang lain. Semoga lebih banyak lagi orang yang bisa mengikuti Jagoan Finansial dan berbagi ilmu kepada orang lain. Karena berbagi tak pernah rugi ☺
Tertarik untuk mendukung Jagoan Finansial? Kamu bisa berdonasi via board game Labirin Jagoan Finansial. Board game ini adalah metode untuk mengenalkan edukasi keuangan kepada para murid dengan cara yang menyenangkan. Labirin Jagoan Finansial adalah wujud pengenalan konsep finansial dasar MBBM: Menghasilkan uang, Belanja, Berbagi, dan Menabung.
Untuk setiap paket donasi, kamu akan mendapatkan satu (1) board game dan mendonasikan satu (1) board game untuk dikirimkan ke sekolah mitra. Harga 1 paket donasi Rp200.000. Kami masih dalam proses fundraising untuk produksi. Maka saat ini proses pendaftaran donasi dulu – kami melakukan pengkoleksian dana donasi jika produksi sudah berjalan. Sila klik link ini untuk berdonasi: LABIRIN JAGOAN FINANSIAL
Yuk! Bantu kami mendukung lebih banyak Jagoan Finansial ke seluruh penjuru negeri.
Marhaini | Financial Trainer
Strategi Online L’Cheese Factory Mencuri Hati Pelanggan
Siapa yang tak suka kue? Apalagi cake dengan cream cheese yang melimpah. Hmmm pasti lezat! Berawal dari keinginan untuk mencarikan kegiatan bagi mama mertua yang sudah pensiun, Fitria Hasanah – atau yang akrab disapa Ica – merintis bisnis cake dengan merek L’Cheese Factory di garasi rumahnya. Kini L’Cheese Factory telah berkembang menjadi toko cake populer di Pekanbaru dan juga tempat berkumpulnya komunitas muda. Kita simak cerita lengkapnya yuk!
Hai Ica, gimana sih awal mula cerita L’Cheese Factory?
Setelah mama mertua pensiun, anak-anaknya ingin mama tetap punya kegiatan. Karena mama hobi membuat cake dan saat itu rainbow cake sedang menjadi tren, muncullah ide untuk membuat toko kue. Awalnya toko hanya memanfaatkan garasi rumah. Toko buka mulai jam 2 siang karena paginya kita masih persiapan. Kami dibantu oleh satu pegawai part time. Strategi marketing difokuskan di online, menggunakan media sosial Facebook dan Twitter. Strategi ini dilanjutkan sampai sekarang sehingga L’Cheese dikenal karena kemudahan pemesanan online-nya.
Apa kekhasan cake yang diproduksi L’Cheese?
L’Cheese fokus di dessert. Saat ini kami menyediakan cheese cake, macaron, dan pie. Varian best seller-nya adalah Red Velvet, Oreo Cheesecake, dan Nutella Hokkaido Mille Crepes. Hampir semua hasil produksi L’Cheese menggunakan cream cheese sebagai bahan baku utama.
Bagaimana perkembangan outlet L’Cheese hingga kini?
Outlet L’Cheese sudah jauh berkembang dibandingkan waktu pertama kali buka. Dulu hanya satu ruangan garasi untuk display, tanpa ada ruangan untuk makan di tempat. Dapur produksi juga masih gabung dengan dapur rumah. Saat ini toko sudah diperluas dan terpisah dengan rumah. Sekarang juga sudah tersedia ruangan khusus untuk kegiatan-kegiatan L’Cheese bersama komunitas. Kegiatan L’Cheese lebih banyak ditujukan untuk anak muda dan komunitas untuk celebrate moment mereka.
Strategi marketing apa yang digunakan untuk mengembangkan L’Cheese?
Marketing saat ini dikelola oleh suami saya, Barumun Nanda Aditia. Untuk kemudahan pengguna, kami fokus di online. Pemesanan kue bisa dilakukan via Whatspp, Facebook, dan Instagram. Media sosial juga dijadikan sarana utama mengkomunikasikan nilai-nilai yang mau disampaikan oleh L’Cheese.
Ke depan, apa rencana Ica untuk L’Cheese?
Harapan saya L’Cheese terus berkembang dan bisa didapat di banyak kota. Sekarang kita sedang mulai menuju ke sana dengan membuka cabang tanpa cabang fisik.
Selain L’Cheese, Ica juga punya unit usaha Desanasi, boleh diceritakan kisahnya?
Ide membangun Desanasi berawal dari kebutuhan masyarakat Pekanbaru yang lapar malam-malam tapi tidak mau makan makanan terlalu berbumbu. Desanassi jadi unik karena kita hanya menjual olahan nasi dan buka sore hingga malam di saat orang pulang kerja atau lapar nanggung.
Kisah suka dan duka apa yang Ica alami selama membangun bisnis?
Untuk L’Cheese – karena bisnisnya sudah lebih stabil – masalah terbesarnya ada di operasional, staf yang kurang bisa bekerja sama, dan sistem kerja yang belum terstruktur. Itu yang bikin pusing sih. Sukanya saat pelanggan happy dengan kue yang sesuai dengan ekspektasi mereka terus posting keseruannya di sosial media. Rasanya bangga sekali.
Untuk Desanasi – karena bisnisnya masih baru – masih banyak masalahnya, antara lain karyawan yang sering berganti. Sukanya di Desanasi hubungan dengan pelanggan lebih akrab karena memang didesain sebagai warung tempat kumpul-kumpul bersama.
Dengan kesibukan mengurus bisnis, bagaimana Ica membagi waktu dengan keluarga?
Alhamdulillah, untuk urusan keluarga, saya didukung penuh oleh suami. Suami selalu siap bekerja sama mengasuh kedua anak kami. Sebisa mungkin kami melibatkan anak-anak, misalnya setelah menjemput anak di sekolah, mereka dibawa ke Desanasi untuk belajar sekaligus ngobrol dengan pelanggan. Keluarga besar juga mengerti kesibukan yang kami jalani.
Apa pesan Ica untuk QM Readers yang mau membangun bisnis?
Saran saya fokus di pelanggan dan jadi solusi bagi masalah mereka. Tambahkan juga nilai lebih ke produk kita. Ini akan membuat pesaing sulit menyamakan dirinya dengan kita.
Inti dari bisnis adalah memberikan solusi untuk masalah pelanggan. Dengan kemudahan pemesanan cake secara online dan kualitas cake yang terjamin, L’Cheese dengan cepat mencuri hati pelanggan.
Ah! Saya jadi makin penasaran nih sama kelezatan L’Cheese Factory. Semoga bisa segera tersedia di banyak kota ya.
Sukses terus Ica dengan L’Cheese Factory!
Fransisca Emi/ Financial Trainer
Mewujudkan Tanggung Jawab Pendidikan Melalui Jagoan Finansial
Pendidikan adalah tanggung jawab kita bersama. Sebagai perusahaan financial literacy spesialist, wujud peran serta QM Finansial dalam bidang pendidikan tidak bisa jauh-jauh dari edukasi keuangan.
Banyak orang sejak kecil sudah diajarkan tentang menabung, namun saat dewasa tetap saja boros dan gagal menabung. Ini terjadi karena edukasi finansial terbatas pada menabung saja, padahal perlu lengkap dengan keterampilan menghasilkan uang, berbelanja, beramal dan berbagi.
baca juga: Konsep Awal BBM dan Konsep MBBM
Pondasi pendidikan finansial perlu terjadi sejak usia dini. Orang-orang terdekat dengan anak-anak adalah para guru dan orang tua. Untuk itu guru, murid dan orang tua perlu bersama-sama mendapatkan pendidikan dasar finansial.
Menyadari pentingnya pendidikan finansial untuk semua lapisan masyarakat, PT. Quantum Magna membuat satu divisi sosial tersendiri yang bernama Quamma Project. Inisiatif edukasi ini bertujuan meningkatkan wawasan finansial bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses pendidikan finansial seperti: buruh migran, asisten rumah tangga, guru, anak muda dan perempuan.
Quamma Project punya program yang khusus memberikan pendidikan finansial untuk guru, murid dan orang tua yang diberi nama Jagoan Finansial. Program Jagoan Finansial saat ini sudah berlangsung dan mendapat dukungan dari Australia Awards Grant Scheme dan pihak ketiga (BPR Lestari, MRA Group, serta PWC). Jumlah total guru alumni Jagoan Finansial pada 2017 adalah 162 orang. Program masih berlanjut dan menargetkan 170 orang guru di 2018.
baca juga: Menjadi Jagoan Finansial di Ambon
Kami percaya bahwa dengan memberikan edukasi pada pendidikan finansial akan banyak anak anak yang memiliki cita-cita, dan menjadi generasi yang berdaya dalam mengatur keuangannya. Selain itu, para guru pun dapat terinspirasi dengan berkenalan dengan program-program sejalan di propinsi lain.
Edukasi keuangan dilakukan dengan 3 cara:
- Training for Trainer
Merupakan kegiatan pengajaran yang menggunakan experiential learning yang diajarkan kepada guru/relawan untuk bisa mengajar atau berbagi ilmu dengan guru-guru yang ada disekolahnya dalam membuat program keuangan untuk murid.
- Workshop
Merupakan training untuk guru dengan tujuan agar guru dapat membuat program finansial di kelas masing-masing. Materi pelatihan yang diberikan meliputi dasar perencanaan keuangan, kerangka program untuk dipraktekkan di kelas, dan presentasi tentang program finansial untuk anak didik.
baca juga: Guru juga bisa!
- Festival Jagoan Finansial
Guru alumni Jagoan Finansial terpilih, diundang untuk hadir ke Jakarta dalam rangkaian program festival, antara lain seminar, presentasi program-program yang sudah dikerjakan oleh para guru, dan study tour.
Elemen utama yang menjadikan program ini dapat berkelanjutan adalah ketersediaan pihak lokal yang siap menjadi penyelenggara di area-area kerja. Termasuk dalam tim kami adalah para pegiat pendidikan asli area lokal yang mengerti kondisi lapangan di area masing-masing. Lebih dari itu setiap tim lokal kami ini memiliki pengalaman edukasi yang cukup luas sehingga perkembangan program dapat terus dimonitor.
Bulan lalu Jagoan Finansial baru saja meluncurkan board game prototype yang diberi nama Labirin Jagoan Finansial. Kami mau mengenalkan edukasi keuangan kepada para murid dengan cara bermain. Labirin Jagoan Finansial adalah wujud pengenalan konsep finansial dasar MBBM: Menghasilkan uang, Belanja, Berbagi, dan Menabung. Prototype ini akan kami kirim ke sekolah-sekolah mitra kami di Ambon dan Lampung.
Apabila QM readers tertarik berpartisipasi dalam program Jagoan Finansial, donasi board game dapat dilakukan dengan registrasi di LABIRIN JAGOAN FINANSIAL. Untuk setiap paket donasi, kamu akan mendapatkan satu (1) board game dan mendonasikan satu (1) board game untuk dikirimkan ke sekolah mitra. Harga 1 paket donasi Rp200.000. Kami masih dalam proses fundraising untuk produksi. Maka saat ini proses pendaftaran donasi dulu – kami melakukan pengumpulan dana donasi jika produksi sudah berjalan.
Ayo bersama wujudkan tanggung jawab pendidikan dengan meningkatkan literasi finansial bagi mereka yang terbatas aksesnya bersama program Jagoan Finansial!
QM Admin
Seperti Rumah Yang Butuh Atap, PLAN Juga Butuh Proteksi
“Health is the real wealth” – begitu kata Mahatma Gandhi. Memang benar bahwa kesehatan adalah aset kita yang utama. Tanpa tubuh yang sehat kita gak bisa melaksanakan aktivitas harian kan? Penting sekali bagi kita untuk menjaga kesehatan dengan konsumsi makan yang bergizi seimbang, olahraga teratur, tidur cukup, dan menghindari stres.
Dari sisi financial planning, menjaga kesehatan saja tidak cukup loh. Kita harus punya proteksi berupa asuransi kesehatan. Bayangkan kalau kita punya rumah, asuransi ini atapnya. Kalau kita berhadapan dengan musim hujan, asuransi itu payungnya. Kita harus sedia payung sebelum hujan kan?
Setiap orang, tanpa terkecuali, wajib punya asuransi kesehatan. Beruntung sekarang kita sudah punya program perlindungan kesehatan yang disediakan pemerintah yaitu BPJS Kesehatan. Dengan premi bulanan yang terjangkau atau bahkan gratis untuk mereka yang disubsidi, seluruh masyarakat Indonesia bisa punya proteksi untuk kesehatannya.
Hidup memang selalu penuh ketidakpastian dan risiko. Meskipun sudah menjaga kesehatan, kita tetap bisa jatuh sakit. Makanya kita perlu siapkan juga perlindungan asuransi kesehatan. Kebutuhan asuransi kesehatan orang itu beda-beda. Ada yang cukup dengan BPJS kesehatan. Ada yang ditambah asuransi kesehatan dari kantor. Ada juga yang masih menambah lagi proteksinya dengan asuransi kesehatan swasta.
Ada beberapa hal yang jadi pertimbangan untuk menghitung kebutuhan asuransi kesehatan diantaranya faktor risiko, kenyamanan, dan kemampuan bayar. Untuk pekerjaan atau profesi dengan risiko sakit/kecelakaan tinggi (misalnya, pilot atau pekerja off shore), tentu butuh proteksi lebih dibanding mereka yang kerjanya di kantor. Demikian juga yang untuk penyakit yang dipengaruhi oleh faktor keturunan, diabetes misalnya. Kalau dalam keluarganya ada riwayat diabetes, risikonya akan lebih tinggi. Ini perlu dicek dengan health check-up.
Sisi kenyamanan lebih dipengaruhi oleh preferensi pribadi. Misal, ada orang risiko pekerjaan dan kesehatannya kecil dan dia merasa cukup dengan dengan pelayanan BPJS Kesehatan. Namun, ada juga yang risiko kesehatannya lebih tinggi dan butuh kenyamananan lebih. Misalnya, ada kasus pasien dengan kebutuhan cuci darah karena fungsi ginjalnya menurun. Ada part tertentu yang kalau dengan BPJS digantinya setiap 3 bulan. Padahal baru sebulan, dia sudah merasa kurang nyaman sehingga butuh ganti part. Akhirnya si pasien membayar sendiri. Konsekuensinya, ada biaya lebih. Kalau kita punya kemampuan bayar lebih, memang disarankan untuk tetap punya asuransi kesehatan sendiri. Karena BPJS Kesehatan menggunakan prinsip subsidi silang, yang lebih mampu membantu yang kurang mampu.
Kamu pilih yang mana? Apapun pilihanmu, selalu lengkapi PLAN dengan proteksi. Dalam perjalanan dan perjuangan mencapai Tujuan Finansial, pastikan kita selalu punya proteksi ya.
Kamu bisa ikuti cerita-cerita finansial seru lainnya bersama Ligwina Hananto di PowerTalk, PowerYourMoney. Setiap Senin jam 20.00-21.00 WIB di 89.2 FM radio PowerFM Jakarta. Buat yang di luar kota, kamu juga bisa mendengarkan siaran yang sama di 13 kota besar di Indonesia. Follow instagram dan twitter @QM_Finansial untuk info detailnya ya!
– Fransisca Emi / Financial Trainer –