Investasi Reksa Dana Terbuka dan Tertutup: Ini 6 Perbedaannya
Salah satu instrumen investasi yang lagi digemari berbagai kalangan adalah reksa dana. Investasi reksa dana ini terbilang cukup mudah, karena dengan dana yang kecil kamu sudah bisa memulai investasi di instrumen ini.
Pengertian reksa dana berdasarkan UU Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27 adalah wadah yang digunakan dalam mengumpulkan dana masyarakat pemodal. Setelahnya, dana yang dikumpulkan akan diinvestasikan ke portfolio efek oleh seorang manajer investasi.
Berbagai manfaat yang bisa didapatkan dari investasi reksa dana seperti adanya manajemen profesional yang akan mengelola dana kamu, pengelolaannya pun transparan, likuiditas tinggi, biaya rendah dan kamu pun bisa melakukan diversifikasi.
Bagi kamu yang tertarik dengan investasi reksa dana perlu banget untuk mengetahui reksa dana terbuka dan tertutup beserta perbedaannya.
Reksa Dana Terbuka (Open End-Fund)
Jenis reksa dana yang pertama adalah reksa dana terbuka atau open end-fund.
Pengertian reksa dana terbuka adalah semua investor pemula yang baru memulai membeli unit bisa dilakukan kapan saja dan tidak terikat pada periode waktu tertentu. Untuk unit reksa dana yang telah dibeli bisa dijual kembali ke perusahaan Manajer Investasi yang menerbitkannya kapan pun di jam dan hari bursa dibuka.
Adapun reksa dana terbuka dijual dalam jumlah unit yang tidak terbatas pada investor. Itulah mengapa reksa dana terbuka diperdagangkan di penghujung hari, saat perdagangan terhenti itulah harga penutupan yang akan dihitung.
Produk investasi reksa dana terbuka sangat beragam antara lain :
Reksa Dana Tertutup (Close End-Fund)
Reksa dana tertutup merupakan reksa dana yang sifatnya tertutup bagi investor baru yang hendak berinvestasi di luar masa periode penawarannya. Jika kamu mau membeli unit reksa dana tertutup mesti melakukan pembelian selama periode penawarannya saja. Apabila target dana yang akan diraih sudah terpenuhi atau periode penawarannya berakhir maka tidak ada yang bisa membeli unitnya lagi.
Reksa dana tertutup penjualannya dilakukan dengan cara menjual ke investor lain di bursa efek dan tidak bisa dijual kembali ke perusahaan Manajer Investasi yang telah menerbitkannya.
Karena diperdagangkan di antara investor atau biasa disebut pasar sekunder, maka harga jualnya bisa naik ataupun turun sesuai permintaan dan penawaran di pasar. Jadi, harga reksa dana tertutup bisa saja lebih mahal atau murah daripada Nilai Aktiva Bersih (NAB) per unit.
Adapun jenis reksa dana tertutup yaitu :
- Reksa dana ETF
- Reksa dana terproteksi
Inilah 6 Perbedaan Investasi Reksa Dana Terbuka dan Tertutup yang Perlu Diketahui
1. Sifat Penawaran
Untuk reksa dana terbuka memiliki sifat penawaran yang bisa ditawarkan pada investor secara terus menerus. Ini memang sesuai dengan prinsip dasar dari investasi reksa dana terbuka.
Sedangkan reksa dana tetrutup memiliki sifat penawaran yang tertutup, di mana hanya melalui right issue saja dan hanya diperdagangkan dalam periode tertentu.
Kedua jenis investasi reksa dana ini memiliki izin operasional dari Bapepam di mana minimal modal yang mesti disetor saat pendirian adalah sebesar 1% modal dasar.
2. Proses Penjualan Saham
Di investasi reksa dana terbuka, saham yang diterbitkan akan dijual di harga yang sesuai Nilai Aktiva Bersih (NAB). Untuk NAB pertama kali akan ditetapkan sebesar Rp 1.000 per sahamnya, dan selanjutnya akan dihitung setiap hari di akhir hari tersebut. Bagi pemegang unit saham terbuka bisa menjual kembali sahamnya apabila diinginkan.
Sedangkan reksa dana tertutup, investor tidak bisa menjual sahamnya pada Manajer Investasi. Apabila kamu sebagai pemilik saham mau menjual saham tersebut, maka mesti dilakukan melalui bursa efek.
3. Aliran Dana
Aliran dana di reksa dana terbuka sifatnya terus menerus. Perhitungan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dilakukan setiap hari. Sedangkan untuk reksa dana tertutup berlaku sebaliknya, di mana aliran dana tidak ada dan perhitungan NAB dilakukan seminggu sekali.
4. Proses Pembelian Kembali
Untuk proses pembelian kembali, investor di reksa dana terbuka bisa menjual kembali pada perusahaan Manajer Investasi yang menerbitkannya. Sedangkan di reksa dana tertutup, proses pembelian kembali akan dilakukan investor melalui bonus.
5. Keuntungan
Di reksa dana terbuka memiliki keuntungan berupa capital gain distribution, dividen income, dan net change NAV.
Capital gain distribution adalah capital gain yang didapatkan dari transaksi efek dibayarkan pada investor reksa dana. Net Change NAV adalah perubahan bersih NAV yang terjadi di hari tersebut. Sedangkan dividen income adalah dividen per saham yang diberikan pada investor.
Untuk reksa dana tertutup, cuan yang diperoleh investor sama seperti investasi reksa dana terbuka.
6. Pengaruh transaksi
Reksa dana tertutup bisa memengaruhi harga saham, ini disebabkan pembelian didasarkan pada supply dan demand. Sedangkan untuk reksa dana terbuka, walaupun transaksinya dalam jumlah yang banyak tetap tidak akan memengaruhi harga saham. Karena harga saham yang diperdagangkan disesuaikan NAV/NAB.
Bagi kamu yang ingin memulai masuk dunia investasi, reksa dana adalah pilihan yang tepat untuk memulainya. Ada banyak aplikasi reksa dana yang bisa kamu gunakan untuk memulai investasi. Coba yuk, kita ikuti dulu video berikut ini sebagai bekal awal kamu belajar investasi reksa dana.
Nah, jika kamu ingin mempelajari investasi reksa dana lebih lanjut, kamu bisa mengikuti kelas reksa dana di QM Financial. Cek jadwalnya yuk.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Reksa Dana ETF dan Reksa Dana Indeks: Apa Sih Itu?
Investasi merupakan satu cara yang efektif untuk mempersiapkan masa depan yang terjamin. Dan, perkembangan saat ini memungkinkan tersedianya berbagai macam investasi yang bisa kita pilih, mulai dari investasi di bidang properti, saham, emas, hingga reksa dana. Apakah kamu tahu, bahwa ada reksa dana ETF dan reksa dana indeks?
Yes, reksa dana memang ada berbagai jenis. Reksa dana cukup populer di tengah masyarakat adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan, reksa dana saham dan reksa dana campuran. Akan tetapi, sebenarnya masih ada beberapa jenis reksa dana lainnya.
Pernahkah kamu mendengar tentang reksa dana indeks dan reksa dana ETF (Exchange Traded Fund)?
Memahami Reksa Dana Indeks dan Reksa Dana ETF
Reksa Dana Indeks
Tenang saja, jika kamu masih asing dengan reksa dana indeks dan reksa dana ETF itu merupakan hal yang wajar. Reksa dana indeks dan reksa dana ETF memang less familiar.
Reksa dana indeks merupakan reksa dana yang dikelola dengan tujuan mendapatkan hasil imbal investasi yang sesuai dengan indeks acuan, baik itu indeks saham atau obligasi.
Misalnya indeks acuan yang dipakai adalah LQ-45 dan Kompas 100, maka hasil yang diperoleh dari investasi akan mirip dengan indeks acuan tersebut.
Kelebihan Reksa Dana Indeks
Reksa dana indeks memiliki beberapa kelebihan, yaitu pengelolaannya yang beracuan sehingga terlihat kurang agresif jika dibandingkan dengan reksa dana konvensional. Hal tersebut akan memudahkan manajer investasi karena sudah tersedia acuan tertentu untuk menaruh dana kelolaan dari investor. Adanya indeks acuan juga membuat biaya pengelolaan yang dilakukan oleh manajer investasi menjadi lebih murah daripada reksa dana lainnya.
Reksa Dana ETF
Reksa dana ETF merupakan reksa dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif di mana unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek. Hal yang unik dari reksa dana ETF adalah produk reksa dana ini diperdagangkan di bursa efek. Jadi, reksa dana ETF memiliki mekanisme sama seperti saham dalam hal transaksi beli ataupun jual, sedangkan mekanisme pengelolaannya sama seperti reksa dana.
Reksa dana ETF dan reksa dana indeks sama-sama memiliki tujuan untuk memaksimalkan return. Lalu, apa saja keuntungan reksa dana ETF?
Fleksibel dan Mudah
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mekanisme transaksi reksa dana ETF sama seperti saham jadi kamu tidak akan repot melakukan transaksi. Kamu dapat menjual dan membeli reksa dana ETF kapanpun selama masih dalam jam perdagangan bursa efek.
Biaya dan Risiko Rendah
Biaya transaksi reksa dana ETF relatif lebih rendah dibandingkan reksa dana yang lain. Biaya transaksi reksa dana ini di pasar sekunder sesuai dengan komisi yang ditetapkan oleh masing-masing broker. Selain biaya rendah, risiko yang dimiliki oleh reksa dana ETF juga tergolong rendah karena cukup likuid.
Cakupan ETF Luas
ETF memiliki cakupan yang cukup luas karena jika kamu memiliki 1 unit ETF maka itu berarti kamu memiliki beberapa saham unggulan sekaligus. Jenis reksa dana EFT yang ditawarkan pun cukup beragam. Jadi kamu tidak perlu khawatir akan terbatasnya jenis reksa dana ETF. Hanya saja, kamu perlu investasi waktu agar dapat memilih produk reksa dana ETF yang paling sesuai.
Transparan
Reksa dana ETF bisa dibilang memiliki kedudukan yang sejajar dengan saham. Meskipun keduanya merupakan dua produk investasi yang berbeda, keduanya memiliki persamaan yang akan menguntungkan investor yaitu memiliki transparansi. Jika kinerja reksa dana konvensional dapat dipantau sebulan sekali, maka investasi reksa dana ETF—seperti halnya saham—dapat dipantau setiap hari di bursa efek.
Seru ya, mengenali berbagai macam produk investasi seperti ini? Sekarang kamu sudah berkenalan lagi dengan 2 produk investasi alternatif. Lalu, ada produk apa lagi ya?
Yuk, belajar berbagai produk investasi, sehingga kamu bisa menentukan sesuai dengan tujuan dan kemampuanmu! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.