5 Langkah Efektif Atur Arus Kas Pribadi
Penghasilan sebesar apa pun enggak akan ada artinya kalau kamu enggak tahu langkah efektif atur arus kas pribadi kamu. Yang ada gaji 1 koma 4, atau 25 koma 1. Gajian tanggal 1, udah koma di tanggal 4. Atau gajian di tanggal 25, tanggal 1 tinggal sisa-sisa recehan.
See? Mau gaji berapa pun juga enggak akan cukup, kalau kamu salah dalam pengelolaan uang. So, mumpung masih awal tahun–apalagi kalau kamu pengin punya keuangan yang lebih sehat sebagai resolusi tahun baru nih–ayo, mulai atur arus kas pribadi kamu sekarang.
Caranya? Duh, kayak kaset rusak saja nih rasanya. Tapi, memang prinsip langkah efektif atur arus kas pribadi ya hanya ini saja.
5 Langkah Efektif Atur Arus Kas Pribadi
1. Catat
Catat uang keluar dan catat uang masuk, serta catat bujet keperluan setiap bulan. Tiga jenis catatan ini yang paling penting, jadi harus ada ya.
Dengan mencatat, kamu akan tahu dan bisa memonitor kondisi keuangan rutin dengan lebih baik. Kalau ada yang salah, kamu pun bisa mengambil langkah-langkah antisipasi, supaya enggak makin salah.
Dengan catatan ini, kamu juga bisa memperkirakan banyak hal sehubungan dengan masa depan kamu nantinya lo. Jadi, jangan malas mencatat ya.
2. Lunasi utang
Ingat, utang hanya boleh sampai maksimal 30% dari pengeluaran rutin kamu. Jadi, jika sudah mulai limit, kamu sebaiknya pertimbangkan ulang lagi kalau mau utang. Apalagi kalau utangnya utang konsumtif.
Sekali lagi selalu pertimbangkan kebutuhan versus keinginan, setiap kali mau belanja–apalagi pakai utang kartu kredit. Beneran butuh enggak sih? Atau, sebenarnya cuma karena pengin aja: pengin bisa dipamerin? Pengin bisa kayak tetangga sebelah? Pengin supaya tampak keren?
Bijaklah memilah, mana yang penting dan tidak. Terutama kalau mau berutang.
3. Pastikan menabung
Jangan tunggu sisa, menabunglah di awal bulan minimal 10% dari penghasilanmu.
Kamu bisa memilih dari berbagai produk tabungan–yang merupakan produk perbankan, yang pasti dijamin aman–atau kamu bisa memilih produk investasi yang sesuai dengan profil risiko yang kamu punya.
Nah, jika kamu memilih untuk berinvestasi, pastikan kamu punya pengetahuan yang cukup sebelum memulainya. Karena yang namanya investasi itu tak pernah lepas dari risiko, baik besar maupun kecil. Kalau ada kelas-kelas finansial yang membahas tentang investasi, coba deh bergabung. Anggap saja ini sebagai investasi awal kamu biar gape atur arus kas keuangan pribadi kamu sendiri.
4. Pisahkan rekening
Untuk membantumu lebih mudah atur arus kas pribadi, kamu bisa memisahkan rekening belanja, rekening tabungan, dan rekening untuk tujuan-tujuan keuangan yang sudah kamu rencanakan.
Dengan begini, kamu akan lebih mudah mengelolanya. Saat gaji diterima, kamu langsung transfer sana-sini, sesuai pos masing-masing.
Jika kamu takut repot mengurus terlalu banyak rekening, kamu bisa menggunakan amplop-amplop yang sesuai pos pengeluaran rutin bulanan. Cara yang sangat old school, tapi terbukti efektif untuk atur arus kas pribadi.
Cobain deh.
Oh iya, ada satu lagi tip dari Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial, soal atur arus kas pribadi yang lebih efektif ini ini. Yaitu, ambil ATM sekali seminggu aja.
Dengan begini, mau enggak mau kita harus bisa survive dengan sejumlah uang saja yang kita ambil dari ATM seminggu sekali. Enggak boleh nambah-nambah walaupun sedikit di tengah minggu ya! Kalau habis ya, mesti pikir sendiri deh gimana mesti survive sampai waktu mengambil uang lagi berikutnya.
Tantangan! Tapi, kalau bisa, berarti kamu baru saja lulus tingkat dasar atur arus kas pribadi yang efektif. Layak dicoba!
5. Teratur financial checkup
Lakukan evaluasi terhadap usaha-usaha yang sudah kamu lakukan untuk atur arus kas pribadi secara teratur. Kamu perlu melakukannya sebulan sekali, 3 – 4 bulan sekali, dan kemudian review juga keuangan kamu di akhir tahun.
Dengan berbekal catatan dan teratur financial checkup ini, kamu akan tahu jika ada beberapa hal yang harus diperbaiki dan apa saja yang bisa kamu teruskan karena sudah memberikan hasil yang baik.
Nah, demikian beberapa langkah efektif untuk atur arus kas pribadi. Mudah kan? Mudahlah pasti, simpel banget malah! Yang susah itu konsistennya. Itu memang PR banget, dan tergantung pada diri kamu sendiri.
Tapi, dengan niat yang gede, pasti deh bisa. Masa enggak mau sih punya tabungan banyak di masa depan?
Stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Tip Mengelola Keuangan Bisnis Sampingan Bagi Karyawan
Tujuan keuangan seorang karyawan yang paling besar mungkin adalah menyiapkan masa pensiun yang sejahtera. Untuk tujuan ini, beberapa karyawan pun lantas memberanikan diri untuk memulai sendiri bisnisnya. Banyak tantangan harus dihadapi, salah satunya bagaimana bisa mengelola keuangan bisnis yang efektif demi menyambut masa pensiun tersebut.
Salah satu hal yang paling dibutuhkan dalam hal ini adalah kedisiplinan; disiplin dalam mengatur waktu, juga disiplin dalam mengelola keuangan bisnis.
Dalam artikel Laporan Keuangan Bisnis, Pentingkah? juga pernah disebutkan, bahwa mengelola keuangan bisnis sedikit berbeda dengan mengelola keuangan pribadi. Bedanya yaitu:
- Dalam perencanaan keuangan pribadi, rasio pengeluaran setiap bulannya dipisahkan antara cicilan utang, pengeluaran rutin, sosial serta menabung/investasi.
- Dalam perencanaan keuangan bisnis, perlu ada perhitungan antara omzet dan perhitungan laba rugi. Dalam hal ini para pemilik bisnis perlu memperhatikan tentang variable cost VS fixed cost.
Nah, bagi karyawan yang ingin merintis bisnis sebagai bekal pensiun, coba lakukan beberapa hal berikut untuk mengelola keuangan bisnis Anda. Hal ini penting, agar Anda dapat memenuhi target untuk mengamankan masa pensiun Anda, dan bukan malah menyedot gaji bulanan tanpa hasil.
5 Tip Mengelola Keuangan Bisnis Sampingan untuk Karyawan
1. Pisahkan rekening pribadi dan bisnis
Hal pertama yang harus dilakukan segera untuk mengelola keuangan bisnis yang baik adalah memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis sampingan yang sedang dirintis.
Anda bisa melakukannya dengan cara membuat rekening yang terpisah, satu rekening untuk keperluan pribadi dan untuk menerima gaji Anda sebagai karyawan, dan satu rekening yang lain Anda fungsikan untuk operasional bisnis sampingan.
Dengan pemisahan rekening ini, Anda dapat membuat laporan keuangan dengan lebih mudah.
2. Buat laporan keuangan secara teratur
Buatlah laporan keuangan bisnis secara teratur dan detail setiap bulannya. Lagi pula laporan keuangan inilah yang membedakan, apakah Anda sudah lancar berbisnis ataukah masih hanya berdagang saja. Keduanya adalah hal yang berbeda lo, karena memberikan hasil yang juga berbeda bagi pemilik.
Dengan laporan keuangan bisnis yang rapi, Anda akan bisa menentukan berapa gaji yang seharusnya Anda terima sebagai pemilik bisnis. Ini penting ya, karena Anda berhak atas allowance dari usaha Anda sendiri.
Selain itu, dengan membuat laporan keuangan bisnis yang rapi, Anda akan dengan mudah memantau seberapa besar aset bisnis yang sudah Anda punya, dan juga tahu seberapa besar keuntungan yang sudah Anda hasilkan, sehingga Anda juga tahu bagaimana perkembangan bisnis Anda dari waktu ke waktu.
Jadi, buatlah laporan keuangan bisnis secara teratur, meski hanya sesederhana punya buku arus kas keluar dan buku arus kas masuk.
3. Kendalikan cash flow
Seperti halnya keuangan pribadi yang kesehatannya bisa dilihat dari arus kas yang baik, begitu pun dengan pengelolaan keuangan bisnis sampingan ini. Bisnis yang sehat bisa dilihat dari cash flow yang lancar.
Karena itu, laporan keuangan dibutuhkan, agar Anda bisa mengecek dan mengendalikan cash flow.
Cash flow dalam keuangan bisnis meliputi posisi modal, utang, piutang, dan persediaan. Keseimbangan uang masuk dan keluar harus bisa dijaga dengan baik. Jangan sampai posisi modal menipis. Genjot penjualan sebaik mungkin untuk menjaga keseimbangan ini.
4. Komitmen dan disiplin
Untuk mengelola keuangan pribadi saja kita butuh disiplin diri yang tinggi, apalagi untuk mengelola keuangan bisnis. Harus punya tekad dan komitmen yang tinggi pula.
Pasti akan banyak kesulitan yang muncul seiring berjalannya bisnis sampingan yang Anda rintis. Tapi dengan komitmen yang tinggi, Anda pasti dapat mencari alternatif solusi yang baik pula. Disiplin juga menjadi kunci sukses Anda menjalankan bisnis sampingan Anda tersebut. Tetaplah pada tujuan membangun bisnis sampingan ini, demi mencapai tujuan keuangan Anda.
5. Pertimbangkan kemungkinan untuk dikembangkan lagi
Siapa yang mau punya bisnis yang stagnan, alias jalan di tempat? Nggak seorang pun, sepertinya kan? Karena itu, selain mengalokasikan allowance untuk diri sendiri, pertimbangkanlah juga untuk menggunakan laba yang diraih untuk mengembangkan bisnis sampingan Anda tersebut.
Buatlah rencana jangka panjang untuk pengembangan bisnis, lengkapi dengan analisis SWOT (Strength – Weakness – Opportunitues – Threats) juga.
Adalah baik bagi setiap karyawan untuk punya tujuan keuangan yang jelas, apalagi jika dia memikirkan untuk punya bisnis sampingan demi bekal pensiun nanti. Lengkapi juga bekalnya untuk menyiapkan masa pensiun dengan memberikan training keuangan, yang pasti akan banyak manfaatnya.
Hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan. Pihak perusahaan dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansialnya.
Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.