5 Tip Mengelola Keuangan Bisnis Sampingan Bagi Karyawan
Tujuan keuangan seorang karyawan yang paling besar mungkin adalah menyiapkan masa pensiun yang sejahtera. Untuk tujuan ini, beberapa karyawan pun lantas memberanikan diri untuk memulai sendiri bisnisnya. Banyak tantangan harus dihadapi, salah satunya bagaimana bisa mengelola keuangan bisnis yang efektif demi menyambut masa pensiun tersebut.
Salah satu hal yang paling dibutuhkan dalam hal ini adalah kedisiplinan; disiplin dalam mengatur waktu, juga disiplin dalam mengelola keuangan bisnis.
Dalam artikel Laporan Keuangan Bisnis, Pentingkah? juga pernah disebutkan, bahwa mengelola keuangan bisnis sedikit berbeda dengan mengelola keuangan pribadi. Bedanya yaitu:
- Dalam perencanaan keuangan pribadi, rasio pengeluaran setiap bulannya dipisahkan antara cicilan utang, pengeluaran rutin, sosial serta menabung/investasi.
- Dalam perencanaan keuangan bisnis, perlu ada perhitungan antara omzet dan perhitungan laba rugi. Dalam hal ini para pemilik bisnis perlu memperhatikan tentang variable cost VS fixed cost.
Nah, bagi karyawan yang ingin merintis bisnis sebagai bekal pensiun, coba lakukan beberapa hal berikut untuk mengelola keuangan bisnis Anda. Hal ini penting, agar Anda dapat memenuhi target untuk mengamankan masa pensiun Anda, dan bukan malah menyedot gaji bulanan tanpa hasil.
5 Tip Mengelola Keuangan Bisnis Sampingan untuk Karyawan
1. Pisahkan rekening pribadi dan bisnis
Hal pertama yang harus dilakukan segera untuk mengelola keuangan bisnis yang baik adalah memisahkan keuangan pribadi dengan keuangan bisnis sampingan yang sedang dirintis.
Anda bisa melakukannya dengan cara membuat rekening yang terpisah, satu rekening untuk keperluan pribadi dan untuk menerima gaji Anda sebagai karyawan, dan satu rekening yang lain Anda fungsikan untuk operasional bisnis sampingan.
Dengan pemisahan rekening ini, Anda dapat membuat laporan keuangan dengan lebih mudah.
2. Buat laporan keuangan secara teratur
Buatlah laporan keuangan bisnis secara teratur dan detail setiap bulannya. Lagi pula laporan keuangan inilah yang membedakan, apakah Anda sudah lancar berbisnis ataukah masih hanya berdagang saja. Keduanya adalah hal yang berbeda lo, karena memberikan hasil yang juga berbeda bagi pemilik.
Dengan laporan keuangan bisnis yang rapi, Anda akan bisa menentukan berapa gaji yang seharusnya Anda terima sebagai pemilik bisnis. Ini penting ya, karena Anda berhak atas allowance dari usaha Anda sendiri.
Selain itu, dengan membuat laporan keuangan bisnis yang rapi, Anda akan dengan mudah memantau seberapa besar aset bisnis yang sudah Anda punya, dan juga tahu seberapa besar keuntungan yang sudah Anda hasilkan, sehingga Anda juga tahu bagaimana perkembangan bisnis Anda dari waktu ke waktu.
Jadi, buatlah laporan keuangan bisnis secara teratur, meski hanya sesederhana punya buku arus kas keluar dan buku arus kas masuk.
3. Kendalikan cash flow
Seperti halnya keuangan pribadi yang kesehatannya bisa dilihat dari arus kas yang baik, begitu pun dengan pengelolaan keuangan bisnis sampingan ini. Bisnis yang sehat bisa dilihat dari cash flow yang lancar.
Karena itu, laporan keuangan dibutuhkan, agar Anda bisa mengecek dan mengendalikan cash flow.
Cash flow dalam keuangan bisnis meliputi posisi modal, utang, piutang, dan persediaan. Keseimbangan uang masuk dan keluar harus bisa dijaga dengan baik. Jangan sampai posisi modal menipis. Genjot penjualan sebaik mungkin untuk menjaga keseimbangan ini.
4. Komitmen dan disiplin
Untuk mengelola keuangan pribadi saja kita butuh disiplin diri yang tinggi, apalagi untuk mengelola keuangan bisnis. Harus punya tekad dan komitmen yang tinggi pula.
Pasti akan banyak kesulitan yang muncul seiring berjalannya bisnis sampingan yang Anda rintis. Tapi dengan komitmen yang tinggi, Anda pasti dapat mencari alternatif solusi yang baik pula. Disiplin juga menjadi kunci sukses Anda menjalankan bisnis sampingan Anda tersebut. Tetaplah pada tujuan membangun bisnis sampingan ini, demi mencapai tujuan keuangan Anda.
5. Pertimbangkan kemungkinan untuk dikembangkan lagi
Siapa yang mau punya bisnis yang stagnan, alias jalan di tempat? Nggak seorang pun, sepertinya kan? Karena itu, selain mengalokasikan allowance untuk diri sendiri, pertimbangkanlah juga untuk menggunakan laba yang diraih untuk mengembangkan bisnis sampingan Anda tersebut.
Buatlah rencana jangka panjang untuk pengembangan bisnis, lengkapi dengan analisis SWOT (Strength – Weakness – Opportunitues – Threats) juga.
Adalah baik bagi setiap karyawan untuk punya tujuan keuangan yang jelas, apalagi jika dia memikirkan untuk punya bisnis sampingan demi bekal pensiun nanti. Lengkapi juga bekalnya untuk menyiapkan masa pensiun dengan memberikan training keuangan, yang pasti akan banyak manfaatnya.
Hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan. Pihak perusahaan dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansialnya.
Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.