Budgeting Ramadan: Mengelola Keuangan di Tengah Godaan Belanja dan Bukber
Ramadan sering kali identik dengan pengeluaran yang meningkat. Mengelola keuangan dengan baik jadi kunci agar tetap bisa menikmati Ramadan tanpa stres karena kantong kosong.
Ya, gimana enggak? Undangan bukber datang dari berbagai arah, promo belanja bertebaran di mana-mana, dan keinginan membeli ini-itu makin sulit ditahan. Kalau tidak hati-hati, dompet bisa terkuras sebelum bulan berakhir.
Table of Contents
Mengelola Keuangan dengan Budgeting di Bulan Puasa

Tanpa perencanaan yang jelas, godaan belanja dan bukber bisa bikin anggaran berantakan. Bukannya hemat, malah boros tanpa sadar.
Makanya, penting punya strategi mengelola keuangan yang bagus, supaya pengeluaran tetap terkontrol. Dengan sedikit trik dan disiplin, Ramadan tetap seru tanpa bikin saldo rekening menipis drastis.
Gimana caranya? Dengan budgeting dong. Yuk, disimak sampai selesai ya.
1. Tentukan Anggaran Khusus
Buat anggaran khusus untuk belanja dan bukber agar pengeluaran tetap terkendali. Misalnya, alokasikan 10-20% dari penghasilan bulan ini dan pastikan praktiknya enggak melebihi batas tersebut.
Kalau ada undangan atau kebutuhan tambahan, sesuaikan dengan dana yang masih tersedia, dan bukan mengambil dari pos lain. Gunakan aplikasi pencatatan keuangan atau sekadar catatan manual untuk melihat apakah masih dalam batas aman.
Disiplin dalam mengikuti anggaran dalam mengelola keuangan ini bisa mencegah pengeluaran berlebihan yang bisa mengganggu keuangan setelah Ramadan.
Baca juga: Buka Puasa di Rumah vs di Luar: Mana yang Lebih Hemat dan Efektif untuk Keuangan?
2. Gunakan Sistem Amplop atau E-Wallet Terpisah
Pisahkan dana untuk belanja dan bukber agar tidak bercampur dengan kebutuhan lain. Bisa pakai sistem amplop fisik untuk uang tunai atau dompet digital khusus jika lebih nyaman menggunakan e-wallet.
Dengan cara mengelola keuangan seperti ini, kamu akan lebih mudah melihat sisa anggaran dan mengontrol pengeluaran tanpa perlu menghitung ulang. Jika uang di amplop atau saldo di dompet digital sudah habis, berarti anggaran sudah harus berhenti.
Sistem ini juga mengurangi risiko tergoda memakai uang kebutuhan lain untuk hal yang enggak direncanakan.

3. Batasi Frekuensi Bukber
Undangan bukber sering datang bertubi-tubi, tapi enggak semua harus dihadiri. Prioritaskan acara yang memang penting, misalnya dengan keluarga atau teman yang dekat.
Kalau setiap undangan diterima, pengeluaran bisa membengkak tanpa disadari. Cukup pilih beberapa yang benar-benar berkesan dan sesuai anggaran. Sisanya bisa diganti dengan silaturahmi lain tanpa harus makan di luar.
Selain hemat, cara ini juga menjaga energi agar enggak terlalu sibuk ke sana-sini selama Ramadan dan malah lupa ibadahnya.
4. Pilih Tempat Bukber yang Terjangkau
Enggak semua bukber harus diadakan di restoran mahal atau kafe kekinian. Coba cari tempat yang lebih terjangkau, misalnya warung makan favorit atau bahkan berbuka dengan sistem potluck di rumah saja.
Nah, kalau bisa berbuka bersama di rumah sih, kamu bisa memasak sendiri yang jauh lebih hemat dibanding makan di luar setiap hari. Selain itu, berbuka di rumah juga lebih santai, karena nggak berebutan tempat dengan pelanggan lainnya. Kamu dan teman-teman atau keluarga bisa menikmati makanan sambil quality time. Ngobrol juga lebih santai kan?
Memilih tempat yang sesuai anggaran akan membuat Ramadan tetap menyenangkan tanpa membuat dompet jebol.
5. Manfaatkan Promo dengan Bijak
Diskon dan promo sering muncul di bulan Ramadan, tapi jangan sampai kalap belanja hanya karena tergiur harga murah. Sebelum menggunakan promo, pastikan memang benar-benar butuh barang tersebut, bukan sekadar karena ada diskon.
Bandingkan harga di beberapa tempat agar enggak tertipu trik harga naik dulu baru didiskon. Jika ada promo makan bersama atau cashback dari e-wallet, manfaatkan sesuai anggaran yang sudah ditentukan. Belanja cerdas akan adalah cara mengelola keuangan yang cerdas. Jadinya, tetap aman deh, meskipun banyak godaan di luar sana.

6. Gunakan Cash atau Debit, Hindari Kredit
Membayar dengan uang tunai atau kartu debit lebih baik untuk mengontrol dan mengelola keuangan selama Ramadan. Dengan cara ini, hanya bisa menghabiskan uang yang memang ada, bukan berutang untuk memenuhi gaya hidup.
Kartu kredit boleh saja kok digunakan jika benar-benar bisa melunasi tagihannya sebelum jatuh tempo. Tapi, kalau enggak, ya lebih baik dihindari.
Utang konsumtif, terutama untuk hal yang sebenarnya enggak mendesak, bisa memberatkan keuangan setelah Ramadan. Lebih baik sesuaikan gaya hidup dengan kemampuan supaya enggak menyesal di kemudian hari.
Mengelola keuangan selama Ramadan bukan berarti harus pelit atau menahan diri dari kesenangan. Boleh kok, kan ngerayainnya juga setahun sekali.
Baca juga: Tanggal Tua VS Tanggal Muda: Apa yang Perlu Dilakukan Supaya Semua Tanggal Jadi Baik?
Yang penting, tahu batas dan tetap berpegang pada anggaran yang sudah dibuat. Jangan sampai euforia belanja dan bukber bikin pengeluaran lepas kendali. Toh kan harusnya kamu fokus ibadah, bukan fokus bukber.
Kalau kamu bisa mengelola keuangan dengan baik, Ramadan tetap bisa dinikmati tanpa khawatir. Setelah Lebaran nanti, dompet tetap aman, hati juga tenang. Siap-siap deh untuk kurban.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!