Mengenal Rapat Umum Pemegang Saham untuk Investor Pemula
Kamu yang saat ini sedang belajar investasi saham, barangkali sering mendengar istilah rapat umum pemegang saham, atau RUPS ya?
RUPS merupakan salah satu bagian penting dari sebuah perusahaan terbuka yang sahamnya diperjualbelikan di lantai bursa. Di sinilah keputusan-keputusan yang akan menentukan arah dan masa depan perusahaan diambil, mulai dari pengesahan laporan keuangan hingga pengangkatan dewan direksi.
Sebagai investor pemula, memahami dinamika dan mekanisme rapat umum pemegang saham bukan hanya membantumu dalam membuat keputusan investasi, tetapi juga memberikan wawasan mengenai bagaimana perusahaan dijalankan.
So, yuk, kita belajar keuangan bareng di artikel ini, mengenal lebih jauh tentang RUPS.
Apa Itu Rapat Umum Pemegang Saham?
RUPS, yang merupakan kependekan dari Rapat Umum Pemegang Saham, biasanya diadakan setahun sekali sebagai platform bagi pemegang saham untuk menyuarakan aspirasi dan opini mereka berdasarkan laporan yang disajikan. Saran yang dikemukakan oleh pemegang saham ini penting untuk didengar oleh pemegang saham lain, direksi, dan komisaris. Jika saran ini disetujui, maka akan menjadi perintah resmi yang harus dijalankan oleh perusahaan.
Keberhasilan masa depan perusahaan sangat terkait dengan RUPS. Setiap saran yang diberikan diolah dan dibahas sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, RUPS merupakan agenda penting yang harus dilaksanakan dengan serius.
Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, RUPS merupakan otoritas tertinggi dalam sebuah PT dan memiliki semua wewenang yang tidak diberikan kepada dewan komisaris dan direksi.
Wewenang tersebut meliputi persetujuan atas permohonan pailit, perubahan anggaran dasar, penunjukan dan pemecatan anggota direksi atau dewan komisaris, persetujuan perpanjangan usia perusahaan, serta penggabungan, pengambilalihan, pemisahan, atau pembubaran perusahaan.
RUPS umumnya berlangsung dalam forum di mana pemegang saham berhak mendapatkan informasi tentang perusahaan, baik dari dewan komisaris maupun direksi.
Apa Tujuan Diadakannya RUPS?
Tujuan diadakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) meliputi beberapa aspek penting. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Pengambilan Keputusan Strategis
RUPS merupakan forum utama untuk pembuatan keputusan strategis, seperti pengesahan laporan keuangan, penetapan kebijakan dividen, pengangkatan atau pemberhentian direksi dan dewan komisaris, serta perubahan anggaran dasar.
2. Penyampaian Laporan dan Akuntabilitas
RUPS memberikan kesempatan kepada direksi untuk menyampaikan laporan mengenai kinerja dan keadaan perusahaan, termasuk laporan keuangan, kepada pemegang saham, untuk memastikan transparansi dan akuntabilitasnya.
3. Keterlibatan Pemegang Saham
Rapat umum pemegang saham memberikan kesempatan kepada pemegang saham untuk terlibat langsung dalam pengelolaan perusahaan, seperti memberi masukan atau mengajukan pertanyaan langsung kepada direksi atau dewan komisaris.
4. Pengambilan Keputusan Bersama
RUPS memungkinkan pemegang saham untuk membuat keputusan bersama mengenai isu-isu penting yang memengaruhi perusahaan, termasuk rencana strategis, merger, akuisisi, hingga restrukturisasi.
5. Pemenuhan Kewajiban Hukum dan Regulasi
RUPS diadakan untuk memenuhi kewajiban hukum dan regulasi yang terkait dengan pengelolaan perusahaan terbuka atau perusahaan terbatas, sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
6. Pembagian Dividen
Nah, ini nih yang biasanya memang ditunggu-tunggu. Salah satu agenda umum dalam RUPS adalah pembahasan dan penetapan pembagian dividen kepada pemegang saham. Mau berapa banyak, semua diputuskan dalam proses RUPS ini.
7. Pemeliharaan Hubungan Investor
Rapat umum pemegang saham juga bertujuan untuk memelihara hubungan yang baik antara perusahaan dan para investor, memberikan keyakinan kepada investor tentang kinerja dan arah strategis perusahaan.
Secara keseluruhan, rapat umum pemegang saham merupakan mekanisme kunci dalam tata kelola perusahaan yang baik. Rapat ini memastikan bahwa kepentingan pemegang saham terwakili dan dijaga sejalan dengan perkembangan dan keberlanjutan perusahaan.
Manfaat RUPS bagi Investor
Dari perspektif investor, rapat umum pemegang saham berperan sebagai sarana untuk pelaporan dan penetapan keputusan krusial perusahaan. Berikut adalah keuntungan RUPS bagi investor.
1. Pemantauan Kinerja Perusahaan
Sangat esensial bagi investor untuk mengetahui perkembangan bisnis yang diinvestasikannya. Dalam RUPS, kemajuan dan performa perusahaan dibahas melalui laporan dari Direksi dan Dewan Komisaris. Ini dimaksudkan untuk memverifikasi bahwa kinerja mereka masih sesuai dengan kesepakatan dan berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan.
2. Keterbukaan Informasi Keuangan Perusahaan
RUPS juga mengulas kondisi finansial perusahaan, termasuk pendapatan dan pengeluaran, sebagai bentuk keterbukaan kepada pemegang saham.
3. Pemahaman tentang Kebijakan Perusahaan yang Akan Datang
Keuntungan lain dari RUPS adalah kemampuan investor untuk memahami strategi dan kebijakan perusahaan untuk tahun mendatang. Kita sebagai investor alias pemegang saham tentu menginginkan perusahaan terus berkembang, ya kan? Supaya ke depannya, kita bisa mendapat keuntungan juga, pastinya.
Nah, dalam RUPS, pemegang saham memiliki kesempatan untuk memberikan saran, solusi, dan inovasi untuk kemajuan perusahaan. Jadi, boleh saja kalau memang kamu punya suatu ide yang nantinya bisa bikin perusahaan tersebut jadi lebih maju bisnisnya.
4. Partisipasi dalam Pembuatan Keputusan Strategis Perusahaan
Keputusan strategis, seperti arah kebijakan perusahaan, distribusi dividen, serta penunjukan dan pemecatan direksi dan dewan komisaris, juga dibahas dalam rapat umum pemegang saham. Investor enggak cuma bisa mengutarakan pendapat, tetapi juga terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
Pengin Ikut Rapat Umum Pemegang Saham?
Nah, gimana? Kamu pengin ikut RUPS? Emang boleh, investor dengan modal kecil ikut RUPS? Boleh banget! RUPS mengundang semua pemegang saham, enggak peduli modal besar ataupun kecil.
Sebelumnya, kamu harus memenuhi dulu beberapa syarat berikut.
1. Punya Saham
Untuk dapat berpartisipasi dalam RUPS, sebagai pemegang saham, kamu harus memiliki saham di perusahaan yang mengadakan RUPS.
Kalau perusahaannya terbuka atau yang sahamnya terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), pemegang saham harus memiliki minimal satu lot atau 100 lembar saham. Nama pemegang saham yang tercatat di tanggal pencatatan pemegang saham akan mendapat undangan RUPS.
2. Punya Konfirmasi Tertulis Kehadiran RUPS
Pemegang saham atau investor yang menerima undangan untuk menghadiri RUPS dari perusahaan publik perlu mendapatkan Konfirmasi Tertulis Undangan Rapat (KTUR) dari perusahaan efek tempat mereka membeli saham.
KTUR ini berisi informasi seperti nama pemilik saham, nomor identitas, alamat, jumlah saham yang dimiliki, tanggal tercatat sebagai pemegang saham, waktu dan lokasi RUPS, dan dokumen ini wajib dibawa saat menghadiri RUPS. Jadi, kalau kamu pengin hadir di RUPS, hubungi perusahaan efek tempat kamu beli saham, untuk mendapatkan KTUR ini dulu ya.
3. Membawa KTUR dan Dokumen Identitas
Saat menghadiri RUPS, pemegang saham atau investor diharuskan membawa KTUR dan dokumen identitas seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Dokumen ini diperlukan untuk proses validasi data pemegang saham.
Rapat umum pemegang saham (RUPS) merupakan elemen kunci dalam tata kelola perusahaan, memberikan wawasan dan kesempatan partisipasi langsung bagi pemegang saham, termasuk investor pemula.
Melalui pemahaman yang lebih baik tentang RUPS, kita sebagai investor dapat memainkan peran aktif dalam membentuk masa depan perusahaan yang kita dukung. Pengetahuan tentang proses, hak, dan tanggung jawab dalam RUPS enggak cuma bisa membantu dalam mengambil keputusan investasi yang lebih cerdas, tetapi juga meningkatkan kepercayaan dalam dunia investasi.
Dengan demikian, keikutsertaan dalam RUPS menjadi jembatan bagi investor pemula untuk berkembang menjadi investor yang lebih berpengalaman.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Buyback Saham, Apa sih Artinya?
Kamu mungkin sering membaca berita bahwa beberapa perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia hendak melakukan aksi korporasi yang disebut dengan buyback saham. Sering baca, tapi mungkin masih bingung akan artinya. Betul, begitu?
Well, meski kamu bukan trader aktif, kamu perlu tahu juga beberapa istilah penting yang sering digunakan di pasar modal. Supaya apa? Ya, agar kemudian kamu tahu, apa pengaruhnya pada portofoliomu. Apalagi kalau ada kaitannya dengan saham yang sudah kamu koleksi. Ya, wajib banget buat paham seluk-beluknya, meskipun belum bisa terlalu mendetail.
So, kalau kamu pernah mendengar istilah buyback saham, kamu harus baca artikel ini sampai selesai supaya tahu, apa artinya dan apa pengaruhnya.
Apa itu Buyback Saham?
Buyback saham diartikan sebagai proses pembelian kembali saham yang berada di tangan investor, oleh perusahaan atau emiten itu sendiri yang merupakan penerbit sahamnya. Sederhananya, perusahaan penerbit saham membeli kembali saham yang sudah beredar.
Umumnya, buyback saham ini dilakukan untuk berbagai tujuan. Di antaranya mencegah penurunan harga yang terlalu dalam, dijual kembali ke karyawan atau diberikan sebagai reward pada karyawan, menaikkan laba bersih per saham, sampai bertujuan mengurangi jumlah pemegang saham perusahaan untuk mengurangi dividen yang dibagikan pada pemegang saham.
Mekanisme Buyback Saham
Setidaknya ada dua mekanisme dalam melakukan buyback saham, yaitu:
1. Tender Offer
Perusahaan memberikan penawaran pada para pemegang saham jika perusahaan akan membeli saham investor dengan kisaran harga tertentu.
Kisaran harganya biasanya ditentukan oleh perusahaan, keuntungannya bagi investor yaitu harga yang ditentukan perusahaan biasanya memiliki harga di atas pasaran. Bagi pemegang saham yang tertarik untuk menjual saham kembali pada emiten, bisa melakukannya melalui perusahaan sekuritas.
2. Pembelian Secara Reguler di Saham Terbuka
Perusahaan membeli saham di pasar reguler sesuai dengan harga yang berlaku di pasar. Namun pengumuman tentang adanya buyback ini sering kali membuat harga melonjak karena sentimen peningkatan permintaan di saham tersebut.
So, ya, kalau mau menjual, kamu juga bisa menjualnya melalui akun investasi saham seperti yang biasanya kamu lakukan.
Keuntungan Buyback Saham
Bagi perusahaan, buyback saham mampu menghemat pembayaran dividen, karena dengan berkurangnya saham yang beredar di masyarakat, emiten akan membayarkan dividen lebih rendah.
Selain itu, aksi ini juga dilakukan sebagai salah satu cara dalam menggagalkan upaya dari pengambilalihan oleh pihak lain. Maksudnya gimana? Beberapa perusahaan pernah melakukan buyback saham hanya karena memiliki cadangan kas yang berlebih dan tidak mau jika ada pihak lain yang membeli sahamnya secara besar-besaran.
Keuntungan buyback saham bukan hanya dirasakan oleh perusahaan saja, tapi juga bagi pihak investor. Beberapa di antaranya, yaitu:
1. Mendapatkan saham gratis bagi investor karyawan
Beberapa emiten melakukan buyback untuk karyawannya sendiri, seperti yang dilakukan oleh INDF dan BBCA. Pemberian saham ini biasanya disebut dengan program ESOP (Employee Stock Option Program). Program ESOP ini sering menjadi bentuk benefit bagi karyawan yang bertindak sekaligus investor bagi perusahaan tempatnya bekerja.
Saham ESOP bisa dijual kembali oleh karyawan ketika harganya sedang naik. Saham ESOP ini diberikan secara gratis untuk mengikat karyawan agar loyal dan lebih giat lagi bekerja di perusahaan.
2. Meningkatkan harga saham
Buyback saham juga kerap kali dilakukan untuk meningkatkan harga saham. Hal ini ada kaitannya dengan EPS atau laba per saham yang bisa membesar saat harganya naik.
Perhitungan laba per saham ini didapat dari membagi laba bersih dengan jumlah saham yang beredar. Jika jumlah saham yang telah beredar berkurang karena ada aksi buyback, maka EPS ini akan terlihat membesar. Akan tetapi, jika dilakukan dalam rangka pemberian insentif pada karyawan maka EPS tidak akan terpengaruh juga sih.
3. Meredam kepanikan pasar
Masih ingat dengan kejadian saat IHSG terjun bebas ketika di tengah pandemi? Kala itu, sejumlah emiten melakukan buyback saham untuk meredam kepanikan pasar. Akhirnya aksi ini memang benar mampu memberikan sinyal positif pada pasar, yang secara eksplisit menunjukkan bahwa keadaan emiten-emiten ini sebenarnya masih baik-baik saja.
Buyback saham berhasil meredam kepanikan pasar dan pasar modal pun secara keseluruhan memulih.
Contoh Buyback Saham
Supaya lebih jelas, coba yuk, kita lihat sebuah contoh proses buyback saham.
Perusahaan PT ASDF Tbk. melakukan initial public offering alias IPO sebanyak 1000 lembar saham untuk dibeli oleh investor di bursa saham. Ternyata ada pihak—sebut saja, ZXCV—yang membeli langsung sejumlah 200 lembar. Artinya 200 dari 1000 lembar saham (20%) dimiliki oleh ZXCV.
Selang beberapa waktu, ASDF hendak melakukan buyback terhadap 200 lembar saham yang dimiliki oleh ZXCV.
Nah, ketika 200 lembar saham sudah diambil kembali, sementara 800 lembar sisanya masih beredar di tangan pemilik masing-masing, maka perusahaan ASDF memiliki persentase kepemilikan saham sebesar 25%, yaitu 200 lembar dari 800 lembar saham yang beredar.
Sampai di sini cukup jelas kan? Semoga lain kali kamu menjumpai istilah buyback saham, kamu enggak bingung lagi ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Apa Kamu Benar-Benar Sudah Paham Pengertian Saham yang Sebenarnya?
Apa sih pengertian saham? Bagaimana cara kerjanya? Kok bisa saham menguntungkan? Jangan-jangan hoaks!
Masa sih saham saja enggak tahu?
Well, memang begitu faktanya pada masyarakat tanah air kita. Masih banyak yang awam terhadap pengertian saham. So, jangankan bisa memanfaatkannya untuk mencapai tujuan keuangan, memilihnya saja hanya ikut-ikutan influencer, dan—parahnya lagi—pompomer. Ada pula yang menganggap pengertian saham sebagai judi, sehingga memandang negatif mereka yang berinvestasi saham.
Karena itu, penting ya, untuk tahu seluk beluk dan pengertian saham sedari basic-nya, agar kemudian bisa memanfaatkan instrumen ini secara optimal, terlebih lagi enggak judging. Kalaupun memang merasa investasi saham tidak cocok atau tidak sesuai dengan visi misi, ya enggak masalah. Yang penting, paham pengertian saham dan tahu instrumen ini seperti apa.
Pengertian Saham
Saham adalah salah satu jenis instrumen investasi, yang menjadi bukti kepemilikan modal dalam sebuah perusahaan. Bisa dikatakan, kamu sebagai pemilik saham adalah pemilik perusahaan penerbit saham tersebut. So, kalau kamu punya saham yang diterbitkan oleh Telkom, kamu bisa menganggap dirimu sebagai pemilik Telkom. Nah loh. Kurang hebat gimana?
So, membeli saham tidak sama dengan berjudi, apalagi jika dalam membeli, kamu ada tujuannya. Pasalnya, membeli saham bukan dengan tebak-tebak buah manggis, atau cap cip cup kembang kucup, bukan sulap bukan pula sihir. Membeli saham ada ilmu dan cara analisisnya. Hal yang sangat jauh berbeda dengan berjudi. Kamu takut riba? Tenang, ada juga kok saham syariah. Bahkan ada indeks saham khusus syariah.
Dengan kamu memiliki saham perusahaan terbuka yang melantai di Bursa Efek Indonesia, maka ada beberapa hak yang juga kamu dapatkan. Seperti:
- Berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
- Punya suara untuk menentukan arah bisnis, tentu saja tergantung kepemilikan sahammu
- Berhak mendapatkan pembagian laba atau dividen
Untuk bisa membeli saham, maka kamu perlu untuk bekerja sama dengan perusahaan sekuritas, yang akan menjadi perantara jual beli saham di pasar modal.
Sektor Saham
Sudah tahu pengertian saham, sekarang yuk, berkenalan dengan sektor saham.
Dari website resmi Bursa Efek Indonesia, ada 12 sektor saham yang diperdagangkan setiap harinya, yaitu:
- Energi, mencakup perusahaan yang bergerak pada produk dan layanan jasa yang terkait dengan energi tak terbarukan dan energi alternatif. Misalnya seperti perusahaan minyak bumi, gas alam, baru bara, dan industri pendukungnya.
- Barang baku, mencakup perusahaan yang memproduksi barang dan jasa yang digunakan oleh industri lain untuk membuat barang jadi. Misalnya bahan-bahan kimia, material konstruksi, pertambangan logam dan mineral, produk kayu, kertas, dan lain sebagainya.
- Perindustrian, mencakup perusahaan dengan produk dan jasa dengan target pasar pelaku industri. Misalnya produk kelistrikan, mesin, percetakan, pengelola lingkungan, dan sebagainya.
- Barang konsumen primer dasar, misalnya perusahaan ritel makanan, obat-obatan, supermarket, minuman kemasan, produk pertanian, rokok, keperluan rumah tangga, dan perawatan pribadi. Produksi sektor ini tidak dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi. Artinya, dibutuhkan terus menerus oleh masyarakat karena sifatnya yang sangat dasar.
- Barang nonprimer, mencakup perusahaan yang memproduksi barang siklis atau sekunder, yang permintaan pasarnya berbanding lurus dengan pertumbuhan ekonomi. Misalnya seperti pakaian, sepatu, barang olahraga, hobi, pariwisata, pendidikan, media, dan sebagainya.
- Kesehatan, misalnya seperti produsen peralatan kesehatan, penyedia layanan kesehatan, farmasi, dan riset yang juga tentang kesehatan.
- Keuangan, mulai dari bank, modal ventura, jasa investasi, asuransi, dan sejenisnya.
- Properti dan real estate, mencakup saham perusahaan developer properti, real estate, dan berbagai perusahaan jasa penunjang.
- Teknologi, misalnya seperti penyedia koneksi internet, konsultan TI, pengembang software, produsen perangkat, dan sejenisnya.
- Infrastruktur, mencakup perusahaan-perusahaan penyedia sarana dan prasarana transportasi, konstruksi bangunan, perusahaan utilitas, perusahaan telekomunikasi, dan sebagainya.
- Transportasi dan logistik, seperti ekspedisi dan penyedia transportasi.
- Produk investasi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Berinvestasi Saham untuk Jangka Panjang
Ya, pengertian saham enggak cuma jual dan beli saham saja, melainkan lebih pada alat untuk mencapai tujuan keuangan. Di sini berlaku hukum ekonomi: kita harus membeli saham di harga rendah, untuk kemudian mendapatkan keuntungan dari nilainya yang mengalami peningkatan. Terlebih lagi jika emiten saham tersebut mampu memberikan dividen secara teratur.
Jadi, dengan pengertian saham seperti di atas, investasi jangka panjangnya bisa dilakukan dengan:
- Tentukan tujuan keuanganmu, ingat selalu ada “judul”, nominal, dan jangka waktu.
- Sadari risiko investasi saham yang tinggi, karena itu disarankan untuk investasi jangka panjang.
- Mulai dengan modal kecil, dan kamu bisa tingkatkan seiring waktu. Kamu bisa coba strategi dollar cost averaging, untuk meminimalkan pengaruh fluktuasi pasar terhadap nilai investasi.
- Belajar analisis, agar kamu bisa memilih dan membeli saham yang sesuai untuk tujuan keuanganmu.
- Lakukan review secara berkala, dan lakukan rebalancing sesuai tujuan keuangan dan profil risikomu.
Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai pengertian saham, sektornya, serta tip berinvestasi jangka panjang dengan memanfaatkan saham. Gimana? Apakah cukup mudah dimengerti?
Jika masih merasa ada yang kurang, kamu bisa langsung belajar dengan trainers QM Financial yang berpengalaman. Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pembagian Dividen: Apa yang Harus Kamu Tahu?
Meski pasar saham tampak sangat volatile–naik turun manja galau–tapi beberapa emiten tampak tetap pada komitmennya, memenuhi agenda pembagian dividen tahun ini.
Apakah kamu salah satu investor yang beruntung termasuk dalam daftar pemilik saham yang akan menerima pembagian dividen tahun ini? Kalau iya, selamat ya!
Sementara, sebagian lainnya mungkin masih belum terlalu paham tentang dividen, bagaimana mekanisme pembagiannya, dan gimana tip terbaik untuk mengelolanya. Nah, kita bahas khusus dalam artikel kali ini ya. Yuk, simak sampai selesai, karena ini penting untuk kamu ketahui jika kamu punya rencana untuk investasi saham.
Apa Itu Dividen?
Kalau menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dividen berarti:
bagian laba atau pendapatan perusahaan yang besarnya ditetapkan oleh direksi serta disahkan oleh rapat pemegang saham untuk dibagikan kepada para pemegang saham.
sejumlah uang yang berasal dari hasil keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham sebuah perseroan.
Nah, sudah cukup jelas sih sebenarnya, apa arti dari dividen.
Dividen adalah laba yang diperoleh oleh suatu perusahaan yang kemudian dibagikan kepada seluruh investor atau pemilik saham dalam satu periode tertentu.
Begitu sederhananya.
Biasanya pembagian dividen ini dilakukan setahun sekali, meskipun ada juga perusahaan terbuka baik hati yang membagikan dividen dua kali setahun. Namun, ada juga perusahaan terbuka yang tidak memiliki agenda pembagian dividen sama sekali selama bertahun-tahun. Jadi, semua memang tergantung pada kebijakan perusahaan–yang didukung oleh keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Bagaimana Proses Pembagian Dividen Berjalan?
Kalau mau dirinci secara singkat, proses pembagian dividen adalah sebagai berikut:
- Pihak perusahaan emiten akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk membahas laporan keuangan tahunan.
- Dalam Rapat Umum Pemegang Saham itu akan terlihat jika ada laba, dan kemudian diputuskan apakah laba tersebut akan dibagikan kepada investor. Jika ternyata tidak ada laba, maka ya enggak ada pembagian dividen. Begitu pun jika perusahaan membutuhkan dana untuk keperluan ekspansi dan pengembangan bisnis, maka bisa saja diputuskan tidak ada pembagian dividen untuk periode tersebut.
- Setelah itu, perusahaan akan menentukan nama-nama penerimanya, jika memang diputuskan ada pembagian dividen tahun ini.
- Menentukan sistem distribusi dividen kepada penerimanya, melalui KSEI ataupun broker tempat investor membeli saham.
- Penentuan waktu kapan pembagian dividen akan dilakukan, biasanya didahului dengan pengumuman secara terbuka. Dalam pengumuman ini biasanya disebutkan declaration date (tanggal pengumuman), date of record (tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen), cum-dividend date (tanggal aktivitas terakhir perdagangan untuk dihitung haknya dalam pembagian dividen), ex-dividend (tanggal berakhirnya perhitungan hak dividen), dan payment date (tanggal pembayaran dividen).
- Penghitungan pajak yang harus ditanggung oleh masing-masing investor, dan sekaligus pemotongannya.
Setelah itu, proses “perjalanan” dana dividen pun dimulai, sesuai hak investor, yang diperhitungkan dari jumlah saham yang dimiliki.
Biasanya sih, kalau dana sudah masuk ke rekening RDN, kita akan mendapatkan notifikasi via email.
Jenis Dividen
Perlu kamu tahu, bahwa dividen juga ada beberapa jenis, yaitu:
- Dividen tunai: dividen dalam bentuk uang tunai yang dibayarkan melalui rekening dana nasabah. Jenis dividen inilah yang paling banyak dibagikan.
- Dividen saham: dividen yang dibagikan dalam bentuk tambahan saham dalam kepemilikan kita.
- Dividen skrip: pembagian dividen dalam bentuk surat utang.
- Dividen properti: pembagian dividen dalam bentuk aset.
So, kamu sendiri pernah menerima jenis dividen yang mana aja tuh?
Apa yang Harus Kamu Lakukan Ketika Sudah Menerima Pembagian Dividen?
Tentu saja, tergantung kebutuhanmu. Ingat pada #TujuanLoApa.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan dengan dana dividen yang sudah kamu terima:
- Kamu belikan saham yang sama kembali, sehingga menambah jumlah saham yang kamu miliki.
- Kamu belikan saham lain dengan performa yang lebih baik, setelah melakukan analisis teknikal dan fundamental.
- Kamu transfer ke rekening dana pribadi, dan kamu alokasikan menjadi dana darurat.
- Kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, atau alokasikan untuk menambah tujuan keuangan yang lain.
Banyak hal pastinya bisa kita lakukan dengan dana yang diperoleh dari pembagian dividen, terlepas besar kecilnya nominal dividen tersebut. Pertimbangkan dengan saksama ya, itu hasil usahamu sendiri lo! Dan bukan uang kaget.
So, pergunakanlah dengan bijak.
Mau belajar mengelola investasi dan hasil investasimu? Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.