Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Akan Berbeda, Ini yang Harus Dipersiapkan Secara Finansial
Sebentar lagi Juli datang, yang berarti tahun ajaran baru sekolah-sekolah sudah dimulai. Tentunya akan sangat berbeda di tahun 2020 ini, apalagi kita telah menjalani belajar dari rumah sejak awal tahun karena pandemi virus corona.
Sejak beberapa minggu kemarin, sudah beredar berbagai prediksi mengenai bagaimana tahun ajaran baru akan dimulai. Ada beberapa skenario: melanjutkan proses belajar dari rumah, membuka sekolah tetapi dengan protokol kesehatan yang superketat, atau mengundurkan tahun ajaran baru ke 2021.
Opsi terakhir tampaknya sudah disinyalkan enggak mungkin dilakukan oleh pemerintah, karena bakalan ada risiko ekonomi yang lebih berat terkait sinkronisasi awal pendidikan tinggi, eksistensi sekolah swasta, gaji para guru, hingga stres anak karena menganggur terlalu lama di rumah (yang berarti juga akan menjadi tambahan beban bagi orang tua, yang juga harus menjalani the new normal dalam bekerja).
Karena itu, beberapa hari yang lalu, sudah ada pengumuman resmi pula dari Kemendikbud RI, bahwa tahun ajaran baru sekolah akan tetap dimulai Juli 2020. Sudah ada pula pedoman belajar untuk sistem pembelajaran jarak jauhnya, meski sepertinya masih perlu dikembangkan lagi lebih detail. Telah ditekankan pula berkali-kali, bahwa mulainya tahun ajaran baru ini berbeda dengan pembukaan sekolah. So, bisa jadi, tahun ajaran baru 2020 dimulai dalam kondisi masih belajar di rumah.
Ini pun bisa berbeda antara satu daerah dengan yang lainnya. Beberapa sumber yang sudah ditelusuri menyebutkan, bahwa daerah zona hijau dan biru mungkin sudah diperkenankan untuk menjalankan kegiatan lagi dalam tatanan baru (the new normal). Sedangkan, zona kuning dan merah tetap harus belajar dari rumah.
Lalu bagaimana dengan orang tua? Siapkah mengembalikan anak-anak ke sekolah? Bagaimana harus menyiapkan diri dan anak-anak untuk tahun ajaran baru 2020/2021 kali ini? Pasti akan berbeda, karena semua masih belum ada kepastian.
Well, sembari menunggu keputusan-keputusan penting pemerintah terkait protokol pembelajaran kembali di sekolah, lebih baik kita juga mempersiapkan beberapa hal untuk menyambut tahun ajaran baru ini. Terutama soal pengeluaran. Beberapa hal yang basic saja, sambil menunggu update informasi, ya kan?
Beberapa Hal untuk Disiapkan Menjelang Dimulainya Tahun Ajaran Baru 2020/2021
1. Uang tahunan/pendaftaran ulang/uang pangkal
Baik yang bersekolah di sekolah yang baru atau yang naik kelas, tahun ini tetap harus menyiapkan uang tahunan, uang pendaftaran ulang, dan uang pangkal sesuai ketentuan dari sekolah, yes?
Jadi, semoga para orang tua sudah siap dengan biaya-biaya pokok ini. Cek lagi ke sekolah, bagaimana cara dan mekanisme pembayarannya, serta dokumen apa saja yang harus dipenuhi. Tentunya prosedurnya akan berbeda untuk siswa baru dan siswa lama, kan?
Tak ketinggalan soal seragam bagi siswa baru. Apakah semua sudah termasuk dalam uang pangkal sekolah, yang berarti seragam akan didapatkan dari pihak sekolah, ataukah ada seragam yang harus dibeli di luar sekolah? Memang, mungkin anak-anak belum akan masuk sekolah dalam waktu dekat, tetapi di beberapa sekolah kemarin ada juga yang memberikan peraturan, bahwa siswa pun harus mengenakan seragam selama proses belajar di rumah.
2. Uang SPP
Untuk siswa baru, biasanya uang SPP bulan pertama sudah include dalam uang pangkal. Tetapi, ada baiknya dicek lagi. Jangan-jangan enggak termasuk. Kalau memang nggak termasuk, berarti harus segera disiapkan juga.
Kadang ada yang bikin kecele. Misalnya, waktu aktif kembali bersekolah itu kan biasanya di minggu ketiga atau keempat Juli. Di bulan pertama ini, uang SPP sudah ditagihkan. Lalu, selang 2 minggu sudah harus membayar SPP lagi untuk bulan Agustus. Jadi agak berasa ya, kayak sekali bayar untuk 2 bulan.
Ini kadang yang bikin kecele. Dalam pikiran, kita sudah membayar, kok sudah ganti bulan lagi dan bayar lagi?
3. Kuota internet
Kuota internet sekarang jadi pengeluaran yang penting lo, apalagi jika saat tahun ajaran baru nanti, anak-anak masih harus belajar dari rumah. Sebisa mungkin diatur, supaya enggak rebutan dengan kita yang mungkin masih bekerja dari rumah juga.
Cari informasi, barangkali nanti akan banyak video-video pembelajaran yang harus diunduh, harus streaming acara TV, nonton Youtube, sampai upload tugas. Info ini akan bisa jadi gambaran, seberapa besar kuota internet yang harus kita siapkan.
4. Cek buku-buku pelajaran, perlengkapan, dan media belajar lainnya
Apakah butuh install aplikasi tertentu untuk memperlancar proses belajar nanti?
Atau, kalau memang nanti bakalan bisa mulai masuk sekolah, apakah ada perlengkapan kesehatan yang harus dipenuhi? Barangkali butuh masker cadangan lebih banyak, begitu juga dengan hand sanitizer. Atau, mungkin bahkan perlu sarung tangan latex atau face shield?
Bagaimana dengan buku-buku sekolah? Apakah perlu membeli? Atau, sudah dipinjamkan oleh pihak sekolah? Bagaimana dengan buku dan alat tulis? Sudah cukupkah?
5. Tetap perhatikan asupan gizi anak-anak
Jika sekolah akhirnya memutuskan untuk menjalankan pembelajaran jarak jauh lagi, maka tetap pastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup agar bisa konsentrasi belajar di rumah.
Namun, jika diputuskan sudah bisa masuk sekolah kembali, maka pertimbangkan untuk membawakan bekal saja ke sekolah, agar lebih higienis dan pastinya, lebih aman.
So, mari berharap yang terbaik, apa pun yang menjadi keputusan pemerintah. Patuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan, dan tetap berdoa agar si virus nakal ini segera bisa diatasi dengan tuntas.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.