5 Cara Menyusun Menu Buka Puasa Hemat dan Sehat untuk Sekeluarga
Apakah masih ada yang dalam proses penyesuaian diri terhadap “the new normal” bulan Ramadan ini? Sudah enggak ada acara buka bersama, sahur on the road, bahkan salat tarawih pun dilakukan di rumah masing-masing? Bagaimana dengan penyusunan menu buka puasa hemat yang sekarang juga mesti kita lakukan?
Secara, banyak yang terdampak oleh masa tanggap darurat pandemi COVID-19 yang terus diperpanjang dan #rauwisuwis, hingga membuat sebagian dari kita harus ekstra hemat demi memperpanjang napas, gitu.
Kalau buat yang lajang dan hidup sendirian, mungkin penyusunan menu buka puasa ini enggak akan terlalu riweuh sih. Dibikin praktis dan gampang saja, ya kan? Seenggaknya, beli pun juga lebih praktis dan bisa hemat, kalau kita bisa memilih menu dan tempat beli yang pas.
Tapi, buat yang punya tanggung jawab mengolah makanan untuk seluruh keluarga, menyusun menu buka puasa hemat tentunya jadi sesuatu.
Yuk, ikuti beberapa tip berikut agar bisa menyusun menu buka puasa hemat untuk keluarga.
1. Susun seminggu sekali
Demi kepraktisan, susunlah menu buka puasa seminggu sekali. Dengan demikian, kita bisa membuat waktu belanja, persiapan masak, dan juga masaknya lebih efektif dan efisien.
Apalagi sekarang, ketika semua pergerakan dibatasi. Rasanya akan lebih baik kalau kita mengurangi intensitas keluar rumah, ya kan? Karenanya, susun menu seminggu sekali, sehingga belanja juga seminggu sekali saja.
2. Pilih makanan dengan bahan yang bisa diolah beberapa kali
Susunlah menu buka puasa hemat dengan bahan yang bisa diolah beberapa kali, misalnya sekali masak untuk menu buka, dan diolah kembali tanpa perlu waktu lama untuk sahur. Nah, tanpa menu yang sudah disusun terlebih dahulu, rasanya bakalan sulit nih memilihnya.
Misalnya begini, menu buka puasa opor ayam. Nah, sekalian deh, dibuat untuk menu sahur. Tinggal diolah lagi, misalnya menjadi opor ayam bakar. Atau, menu berbuka sup ayam dengan sayuran, dan menu sahurnya capcay ayam.
Sediakan pula beberapa lauk yang sifatnya kering dan awet, misalnya seperti kering tempe, abon, sarundeng, dan sejenisnya, yang tinggal tuang dan makan.
3. Belanja bijak
Buatlah daftar belanjaan berdasarkan menu buka puasa hemat yang sudah ditentukan. Karena kita tengah berada di masa pergerakan terbatas, hal ini juga akan membantu kita untuk belanja bijak, cepat, dan praktis.
Pergi belanja ke supermarket atau pasar tradisional, atau ke mana pun, belanja dengan cepat–hanya berdasarkan catatan saja–dan kalau sudah lengkap, segeralah pulang.
Jangan lupa untuk melakukan semua protokol keamanan kesehatan seperti yang sudah dianjurkan pemerintah ya.
4. Meal prepping
Sudah kenal dengan metode meal preparation kan? Meal prepping adalah metode penyiapan makanan matang untuk dikonsumsi beberapa hari mendatang.
Bahan-bahan makanan yang kita beli, sesampainya di rumah, diolah dan dipersiapkan sesuai menu buka puasa hemat yang sudah disusun.
Ada 2 metode meal prepping. Yang pertama, menyiapkan makanan dan dimasak sampai matang sepenuhnya, kemudian disimpan dan dihangatkan dengan microwave jika hendak disantap. Biasanya, ini bisa dilakukan untuk menu-menu yang lebih awet, misalnya seperti olahan ayam, rendang, atau sejenisnya.
Metode meal prepping kedua adalah bahan-bahan makanan diolah tapi tidak sampai matang, lalu disimpan, dan baru dimasak menjelang dikonsumsi. Misalnya saja, mau bikin capcay. Sayurannya sudah dipotong-potong, ayamnya sudah disuwir-suwir, bumbunya juga sudah dibuat. Semua dimasukkan ke dalam kotak penyimpanan, dan dimasukkan ke freezer. Ketika hendak dimakan, baru dikeluarkan semua dan dimasak.
Metode kedua biasanya dilakukan untuk bahan-bahan masakan yang berumur pendek, misalnya seperti sayuran.
Jangan lupa untuk menerapkan food safety ketika meal prepping menu buka puasa hemat kamu. Pastikan wadah yang dipakai kering dan enggak lembap, sehingga mikroba tidak berkembang dan membuat makanan yang sudah disiapkan jadi rusak.
5. Beli jadi?
Kenapa enggak? Boleh juga kok, sesekali beli jadi, as long as masih dalam pantauan dan enggak berlebihan.
Apalagi jika kamu membeli makanan untuk menu buka puasa dari teman-teman kamu sendiri yang memiliki bisnis kuliner. Selain praktis buat kita sendiri, kita juga bisa sekaligus membantu agar bisnis mereka tetap jalan di masa sulit seperti ini.
Mutualisme kan?
Nah, demikianlah beberapa tip untuk menyusun menu buka puasa hemat di bulan Ramadan kali ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Cara Hemat Anggaran Makan Sehari-hari
Perkembangan teknologi dan zaman benar-benar memanjakan kita ya? Sekarang mau ngapain aja, gampang. Hampir semua hal sudah bisa kita lakukan secara online. Termasuk untuk kebutuhan sehari-hari. Ibarat kata, mau makan tinggal pencet-pencet smartphone doang, eh … makanannya datang sendiri. Tapi biasanya, ada kemudahan ya ada modal sih. Termasuk kemudahan makan, ya jadinya kita mesti punya anggaran makan yang lebih juga.
Well, kalau idealnya, anggaran untuk kebutuhan rutin sehari-hari, memang punya jatah yang paling besar di antara semuanya, yaitu 40 – 60%. Bandingkan dengan porsi tabungan dan investasi yang “hanya” 10%, juga cicilan utang yang 30% saja. Tapi anggaran paling besar bukan berarti lantas kita bisa boros-borosin.
Apalagi kalau gaji kamu masih sebatas UMR. Harus diatur banget, biar tetap dalam frame 40 – 60%, supaya pos lain yang lebih penting–tabungan misalnya–jadi bisa lebih banyak.
Gimana ya, caranya mengatur anggaran makan biar enggak kelewat boros? Apalagi di hari-hari belakangan ini, di mana godaan semakin nyata.
5 Cara Hemat Mengatur Anggaran Makan Sehari-hari
1. Masak sendiri
Buat kamu yang suka banget pesan makanan via ojol, pernah menghitung belum, berapa total anggaran yang dihabiskan untuk sebulan? Lalu, bandingkan dengan kalau kita masak sendiri?
Hanya dari ongkos kirimnya saja deh, pernahkah kamu menghitung dengan saksama? Misalnya, ongkos kirim pesan makanan online, dengan lokasi resto yang dekat dengan posisi kita, seenggaknya harus keluar kocek Rp4.000 – Rp10.000. Sehari bisa bolak-balik pesan makanan, betul? Katakanlah hari ini pesan 2 kali, sudah keluar anggaran kira-kira Rp20.000 hanya untuk ongkos kirim. Kalau pesan makanannya setiap hari dalam sebulan? Rp500.000!
Itu baru ongkos kirim doang lo, belum harga makanannya.
Huwow!
Kalau masak sendiri, Rp500.000 bisa jadi kamu pakai belanja untuk makan seminggu, mungkin ya?
Jadi, yuk, coba masak sendiri. Kalau kamu belum atau jarang banget masak sebelumnya, kamu bisa coba-coba dulu dari bikin makanan yang paling gampang. Masakan-masakan western tuh biasanya lebih simpel ketimbang masakan asli Indonesia yang kaya bumbu.
Kamu bisa mulai dari situ. Paling enggak, biar terbiasa dulu.
2. Buat menu untuk seminggu
Nah, kamu bisa mencoba metode meal preparation. Pernah dibahas secara lengkap di web ini juga. Yuk, dibaca.
Kunci metode meal preparation ini adalah pada penyusunan menu untuk seminggu. Dengan bahan-bahan yang terbeli, kamu harus dapat membuat berbagai menu untuk disantap selama seminggu. Memang butuh keterampilan khusus sih, kalau dipikir-pikir. Tapi sekali dicoba, kamu seterusnya bisa lebih kreatif lagi.
Yang pasti, dengan membuat menu untuk seminggu ini, anggaran makan dan belanja juga hanya untuk seminggu. Jadi seiring sejalan deh dengan pengaturan cash flow yang sekali seminggu saja ke ATM kan?
3. Buat daftar belanja
Proses membuat daftar belanja ini bisa jadi butuh waktu khusus, tapi ini sangat penting untuk kamu lakukan.
Berdasarkan menu seminggu yang sudah kamu lakukan, buatlah daftar belanjaannya. Lalu, kalau memang memungkinkan, hematlah anggaran makan dengan berbelanja di pasar tradisional alih-alih ke supermarket ataupun hypermarket di mal.
Bagaimanapun, sewa tempat di mal itu lebih mahal ketimbang sewa kios di pasar tradisional. Ini pastinya sudah memengaruhi harga barang yang dijual.
Pasar tradisional sekarang juga sudah banyak yang dibangun dan direnovasi hingga lebih nyaman. Kadang nggak kalah dengan pusat-pusat perbelanjaan.
4. Bawa bekal
Supaya anggaran makan siang di kantor juga terjaga–lagi pula kan sudah dibuat menu makan untuk seminggu–ya bawa bekal saja ke kantor sekalian.
Tahukah kamu, kadang kita sering malah kejadian bocor halus lo di sini. Misalnya, memang enggak terbiasa bawa bekal minum dalam tumbler sendiri, akhirnya jadi mesti beli air mineral kemasan di sana-sini. Nah, kalau dihitung-hitung, ya kenapa enggak bawa bekal air minum sendiri kan dari rumah?
Ini yang harus mulai jadi kebiasaan baru. Selalulah mempertimbangkan kalau kamu hendak pergi ke mana pun, bisa bawa bekal enggak nih? Kalau bisa, ya bawa saja.
Anggaran makan kamu akan lebih hemat. Percaya deh.
5. Pesan bareng-bareng
Kalau memang terpaksa sekali harus pesan makanan online, demi anggaran makan yang lebih hemat, ya jangan sendirian aja pesannya.
Misal, tawarin teman-teman sekantor untuk pesan makanan bareng. Biar ongkos kirimnya bisa dibagi-bagi.
Atau, cari makanan yang sedang promo. Entah diskon atau free ongkir. Ini pun kamu juga harus bijak dalam memilih dan memilah.
Nah, gimana? Dengan cara ini anggaran makan kamu pasti bisa dihemat banyak.
Kamu punya trik atau cara hemat anggaran makan yang belum disebutkan? Tulis di kolom komen ya, sebagai tambahan.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.