Melakukan Investasi Karena Memaksakan Diri Menimbulkan 3 Bahaya Ini!
Setiap orang menginginkan masa depan yang cerah tanpa adanya masalah finansial. Dengan alasan tersebut, kini banyak orang yang melakukan investasi. Bahkan, menurut data KSEI, proporsi investor yang mendominasi pasar modal per akhir April 2021 kemarin adalah dari kalangan pelajar. Tentu, ini adalah berita baik. Ya kan?
Memang, saat ini teknologi yang semakin berkembang pesat ikut memicu semakin mudahnya kita melakukan investasi. Semakin banyak opsi, dengan prosedur yang mudah, membuat siapa saja bisa berinvestasi sesuai tujuan masing-masing.
Namun, di sisi lain, popularitas investasi juga membawa suatu fenomena lain yang bisa menimbulkan masalah.
Salah satunya, ketika banyak orang yang menjadikan investasi sebagai sebuah gaya hidup atau tren belaka. Banyak influencer menampilkan portofolio, bahkan sampai menyebutkan “merek” emiten saham di media sosial, maka orang pun jadi kepingin melakukan investasi yang sama. Sayangnya, hal ini kurang diiringi dengan persiapan serta ilmu yang cukup. Akibatnya, banyak orang memaksakan diri melakukan investasi, tanpa banyak persiapan, dan pada akhirnya, menemui masalah yang justru membuat mereka berada dalam kesulitan.
Investasi yang seharusnya bisa membantu kita untuk mencapai tujuan keuangan, malah menambah beban hidup deh.
Padahal, untuk melakukan investasi, kamu perlu melakukan banyak persiapan dulu. Misalnya seperti memastikan cash flow kamu lancar, utang kamu sehat, dan memiliki proteksi yang cukup. Jika belum siap untuk melakukan investasi, maka sebaiknya tunda dulu investasimu.
Tak perlu memaksakan diri berinvestasi, apalagi jika belum mengenal risikonya.
Berikut 3 Hal yang Bisa Terjadi Jika Memaksakan Diri Melakukan Investasi Tanpa Persiapan
1. Lebih berisiko
Investasi tanpa ilmu akan membuatmu hanya berorientasi pada keuntungan, tanpa dapat juga memperhitungkan risikonya. Padahal, dalam investasi, risiko akan datang sepaket denga imbal atau return.
Hal ini akan dapat membahayakanmu. Ketika kamu tak dapat mengelola risiko dengan baik dalam investasi—apalagi jika kamu melakukan investasi pada instrumen yang cukup agresif—maka sekali nilai investasi turun karena kondisi pasar yang berubah, kamu pun akan mengalami kerugian yang besar.
Modal kamu berinvestasi dapat tergerus, bahkan habis sama sekali.
Meskipun memiliki peluang mendapatkan keuntungan yang tinggi, sebaiknya jangan terlalu tergiur untuk mengambil terlalu banyak risiko saat melakukan investasi dengan harapan mendapatkan return yang lebih tinggi.
Pendekatan terbaik yang perlu kamu lakukan adalah membangun portofolio investasi sesuai tujuan keuangan, dan memastikan kamu memilih investasi yang sesuai dengan profil risiko.
Salah satu cara mengelola risiko yang baik adalah ketika kamu sudah memilih instrumen investasi berupa saham, maka padukan dengan instrumen lain yang lebih lebih rendah risiko. Kamu bisa memilih instrumen investasi seperti emas, deposito atau obligasi.
Tanpa persiapan yang baik, rasanya akan mustahil untuk bisa memikirkan risiko ini dengan baik pula.
2. Melakukan investasi dengan dana hasil utang
Ini yang banyak terjadi belakangan. Karena tanpa persiapan yang baik, hanya ikut-ikutan dan FOMO, akhirnya memakai dana “panas” untuk berinvestasi.
Dana panas itu yang seperti apa? Misalnya, memakai dana yang bukan milik sendiri, atau bahkan sampai berutang untuk dibelikan saham. Padahal pasar modal tak pernah menjanjikan hasil yang selalu positif. Akan ada masa-masa ketika pasar bergerak negatif.
Inilah yang terjadi jika kita memaksakan investasi tanpa persiapan yang baik, mulai dari memastikan kondisi cash flow kita sehat sampai memiliki dana darurat yang memadai.
3. Menimbulkan trauma
Memaksakan diri melakukan investasi hanya karena ikut-ikutan biasanya juga tidak akan menimbulkan motivasi pada seseorang. Ketika investasi turun, biasanya niat untuk berinvestasi pun akan surut. Bahkan akan berakhir kekecewaan dan akhirnya trauma untuk melakukan investasi lagi.
Hal ini akan merugikan diri sendiri kan, akhirnya?
Padahal, ketika investasi dikelola dengan baik, banyak sekali manfaat yang bisa kamu dapatkan. Tapi, karena trauma, akhirnya seseorang bisa menjauhi investasi, bahkan menghindarinya dan memilih untuk menabung dananya saja di bawah bantal.
Sebenarnya ini juga tak masalah sih. Hanya saja, hal ini juga dapat menyebabkan kamu semakin sulit untuk mewujudkan mimpi dan tujuan keuanganmu.
Itulah hal yang bisa saja kamu hadapi jika kamu memaksakan diri untuk melakukan investasi karena hanya ikut-ikutan dan tanpa persiapan serta ilmu yang cukup.
Investasi merupakan salah satu hal yang bisa kamu jadikan alat untuk membantu kamu di masa yang akan datang. Namun, jangan memaksakan diri melakukan investasi karena banyak risiko investasi yang siap menyambutmu. Ada baiknya, kamu belajar dulu, terutama dalam mengenali berbagai instrumen investasi agar dapat memanfaatkannya secara maksimal.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
3 Strategi Cerdas Menuju Sehat Finansial
Tahukah kamu bila kesehatan merupakan hal yang berharga di dalam kehidupan? Akan tetapi hidup sehat secara fisik masih belum cukup di era saat ini. Kondisi finansial juga harus sehat karena keduanya saling berkaitan. Banyak orang yang merasakan kondisi finansialnya akhir-akhir ini kurang sehat. Masalah finansial merupakan sumber stress yang berkepanjangan sehingga dapat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Kondisi stres akan mempengaruhi sistem fisiologis di mana tubuh menghasilkan dua jenis hormon yaitu catecholamines dan corticosteroid yang menekan sistem kekebalan tubuh sehingga seseorang mudah sakit.